Anda di halaman 1dari 44

JUKLAK

CORPS PROVOST BANSER


Oleh
H. IMAM KUSNIN AHMAD
KEPALA CPB SATKORNAS
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Corps Provost Barisan Ansor Serba Guna ( CPB


BANSER) adalah suatu Satuan Pasukan Provost
yang berfungsi menegakkan marwah, etika dan
disiplin organisasi di Internal Kesatuan Banser.

Corps Provost BANSER dibentuk dalam rangka


upaya menertibkan dan mendisiplinkan jajaran
BANSER.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
1. Corps Provost Banser dimaksudkan
untuk menertibkan dan mendisiplinkan
anggota Banser.
2. Tujuan Corps Provost Banser adalah
demi terciptanya pasukan Banser yang
tertib dan disiplin, sehingga tercipta
tatanan Banser yang semakin baik, taat
aturan dan profesional.
BAB III
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN

Pasal 3
Corps Provost BANSER bertugas:

1. MENGAMATI
a. Seragam, atribut dan kelengkapan pasukan
b. Kesehatan Pasukan sebelum melaksanakan tugas

2. MENGAWASI
a. Situasi dan Kondisi Daerah (Peta lokasi kegiatan)
b. Kelengkapan Pasukan
c. Keselamatan Pasukan
3. MENGENDALIKAN
Keamanan Pasukan apabila keadaan
kurang baik
Menjaga Stamina Pasukan dan
berkoordinasi dengan kesehatan
kesatuan

4. MENINDAK DAN MENGHUKUM


Pasukan Apabila melanggar tata tertib
kegiatan/latihan Melanggar Nawa Prasetya
Banser, Melanggar kesepakatan bersama
dalam mewujudkan keberhasilan kesatuan
5. MENGEVALUASI
a. Keberhasilan atau
ketidakberhasilan suatu kegiatan
atau latihan

b. Melaporkan segala sesuatu yang


telah dilaksanakan oleh kesatuan dan
melaporkan kepada komandan
kesatuan sesuai dengan tingkatan
masing-masing kesatuan.
Pasal 4

1. Corps Provost BANSER berkewajiban melakukan


dan memberikan pembinaan kepada anggota
BANSER.

2. Corps Provost BANSER berkewajiban memberikan


rasa aman dan perlindungan bagi anggota Banser
yang disiplin dalam melaksanakan tugas.

3. Melaporkan situasi, Kondisi pasukan dalam


melaksanakan tugas internal maupun external
Pasal 5

1. Memberikan sanksi kepada anggota kesatuan


BANSER yang bertugas dengan tidak menjaga
marwah, etika dan disiplin organisasi

2. Memberikan hukuman kepada pasukan yang


melanggar tata tertib kegiatan/latihan

3. Menindak dan memberikan sanksi kepada


annggota yang melanggar Nawa Prasetya Banser.
4. Memberikan sanksi dan tindakan
hukuman kepada anggota yang
melanggar kesepakatan bersama dalam
mewujudkan keberhasilan kesatuan

5. Pemberian sanksi, hukuman dan


tindakan disesuaikan dengan Peraturan
Disiplin BANSER yang telah diatur
tersendiri
BAB V
SYARAT KEANGGOTAAN

Pasal 7
Persyaratan Umum:
1. Setia Kepada Bangsa dan NKRI
2. Sanggup berkhidmat kepada BANSER, GP Ansor dan NU.
3. Berahklaqul karimah.
4. Memahami dan mengamalkan idiologi Ahhlissunnah Wal
Jamaah Annhdliyah.
5. Memiliki disiplin, etos kerja dan tanggung jawab
terhadap tugas.
6. Telah Menjadi Anggota BANSER yang dibuktikan dengan
sertifikat Diklat.
Persyaratan Khusus :

a. Memiliki tinggi badan minimal 165 cm


b. Berpendidikan minimal SLTA
c. Berusia maksimal 35 tahun
d. Telah mengikuti Diklat CPB dan dinyatakan lulus
dengan bersertifikat.
e. Memiliki pengetahuan tentang ke-provost-an.
BAB VI
STRUKTUR

Pasal 8
1. Di tingkat Nasional, Propinsi dan kabupaten/kota
disebut dengan Corps PROVOST Banser yang dipimpin oleh
seorang Kepala Corps PROVOST dan Wakil Kepala Corps
Provost Banser dibantu 3 (tiga) orang Wakil Kepala Divisi
Corps PROVOST Banser serta beberapa anggota Corps
PROVOST Banser.
Adapun 3 (tiga) DIVISI CORPS PROVOST BANSER
tersebut antara lain ;

DIVISI OPERASIONAL (OPS) : bertugas


merencanakan dan mengendalikan administra
si operasi, pengamanan kegiatan masyarakat
dan/atau instansi organisasi, menyajikan
informasi dan dokumentasi kegiatan Banser
serta mengendalikan pengamanan markas.
Divisi Ops menyelenggarakan fungsi:
Penyiapan administrasi dan pelaksanaan operasi Kebanseran;
Perencanaan pelaksanaan pelatihan pra operasi, termasuk kerja
sama dan pelatihan dalam rangka operasi kebanseran;
Perencanaan dan pengendalian operasi kebanseran, termasuk
pengumpulan, pengolahan dan penyajian serta pelaporan data operasi
dan pengamanan kegiatan masyarakat dan/atau instansi dan organisasi;
Pembinaan manajemen operasional meliputi rencana operasi,
perintah pelaksanaan operasi, pengendalian dan administrasi operasi
Kebanseran serta tindakan kontinjensi;
Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan pengamanan
markas di lingkungan Banser ;
Pengelolaan informasi dan dokumentasi kegiatan Banser.
b. DIVISI PENYIDIKAN dan PENINDAKAN (DIKDAK) : bertugas
melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan koordinasi serta
pengawasan terhadap personil Banser.

Sebagai PENYELIDIK :
mempunyai wewenang yaitu menerima laporan/pengaduan, mencari
keterangan dan barang bukti, menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai
untuk memeriksa tanda pengenal personil Banser. Berdasarkan hasil
penyelidikan tersebut, apabila ternyata diperoleh keterangan dan bukti yang
cukup untuk dilakukan penyidikan, barulah terhadap suatu peristiwa
tersebut dilakukan kegiatan penyidikan oleh penyidik.
Sebagai PENYIDIK :
Tugas penyidikan banyak menyentuh hak asasi manusia, seperti halnya
dengan kegiatan penindakan yang meliputi : pemanggilan, penangkapan,
penahanan, penggeledahan, dan penyitaan. Semua kegiatan tersebut pada
dasarnya membatasi hak kebebasan seseorang, yang apabila dilakukan
penyimpangan dari ketentuan hukum yang ada, dapat menimbulkan akibat
hukum terhadap penyidik.
c. DIVISI PENDIDIKAN dan PELATIHAN
(DIKLAT) : bertugas merencanakan,
mengembangkan, dan menyelenggarakan fungsi
pendidikan dan pelatihan di lingkungan Banser.

BAB VII
TANGGUNG JAWAB DAN LAPORAN

Pasal 9
1. Kepala Corps PROVOST Banser bertanggungjawab
Kepada Kepala Kesatuan BANSER, sesua tingkatannya (
Kepala SATKORNAS, Kepala SATKORWIL dan Kepala
Satkorcab).
2. Wakil Kepala Corps Provost Banser
bertanggung jawab kepada Kepala Corps Provost
Banser sesui tingkatanya. Dan selalu koordinasi
dengan Tiga Kepala Devisi.

3. Kepala Divisi Corps PROVOST Banser


bertanggungjawab kepada Kepala CPB, sesuai
tingkatannya.

4. Anggota Corps PROVOST Banser


bertanggungjawab kepada Kepala CPB, baik secara
langsung maupun melalui Kepala Divisi Corps
PROVOST Banser.
Pasal 10

1. Melaporkan situasi, Kondisi pasukan dalam


melaksanakan tugas internal maupun external.
2. Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dalam
bentuk lisan dan tertulis.
a. Laporan bentuk lisan adalah laporan setelah selesai
kegiatan atau sewaktu waktu diminta oleh Wakil Kepala
Divisi CPB, Kepala CPB atau Kepala Kesatuan BANSER,
sesuai tingkatannya.
b. Dalam hal huruf a, harus segera dilaporkan secara
tertulis, yang formatnya diatur oleh Kepala CPB.
c. Laporan tertulis harus dibuat minimal 1 kali dalam
setiap bulan.
BAB VIII
PENGANGKATAN

Pasal 11
1. Kepala, Wakil Kepala dan Kepala Divisi-divisi serta
anggota Corps PROVOST Banser diangkat dan
diberhentikan oleh Kepala Satuan Kordinasi BANSER
(Satkornas/Satkorwil dan Satkorcab), sesuai
tingkatannya.

2. Persyaratan untuk menjadi Anggota CPB Satkornas


antara lain :
a.Telah Lulus mengikuti Diklatsus CPB tingkat Nasional
b.Mendapat Rekomedasi dari Ketua PW GP. Ansor dan
Satkorwil Banser.
c.Mendapat Persetujuan dari Kepala CPB Satkornas.
3. Persyaratan untuk menjadi Anggota CPB
Satkorwil antara lain :
a.Telah Lulus mengikuti Diklatsus CPB tingkat
Nasional atau Wilayah
b.Mendapat Rekomedasi dari Ketua PC GP. Ansor
dan Satkorcab Banser.
c.Mendapat Persetujuan dari Kepala CPB
Satkorwil.
4.Persyaratan untuk menjadi Anggota CPB
Satkorcab antara lain Telah Lulus mengikuti
Diklatsus CPB tingkat Wilayah/Cabang.
BAB IX
LOGO DAN SERAGAM

Pasal 12
Logo dan Seragam Corps PROVOST Banser sebagaimana terlampir.

BAB X
SISTEM KOORDINASI

Pasal 13
Corps PROVOST Banser dibawah koordinasi Kepala Satuan BANSER di
tingkatan masing-masing (Satkornas, Satkorwil dan Satkorcab).

Pasal 14
Karena kewenangannya, Ketua Umum PP GP Ansor, Ketua PW GP Ansor dan
Ketua PC GP Ansor dapat melakukan instruksi kepada Kepala Corps
PROVOST Banser, di tingkatan masing-masing, melalui Kepala Satuan
BANSER di tingkatan masing-masing.

Rasio Personil Provost di Satkorcab adalah satu Personil Provost berbanding


30 personil anggota Banser.
BAB XI
DIKLATSUS DAN MATERI DIKLATSUS CORPS PROVOST BANSER

Pasal 16
Diklatsus ( Pendidikan dan Latihan Khusus) Provost dilakukan oleh Tim
Instruktur Khusus Provost Yang Bersetifikat Instruktur dan Pelatih.

Materi Diklatsus Provost


1. Peraturan Organisasi (PO) Banser
2. Pengetahuan Juklak Corps Provost Banser (CPB)
3. Peraturan Disiplin Banser
4. Pengawalan dan Pengamanan
5. Penyelidikan dan Penyidikan
6. Psikologi Massa
7. Public Speaking
8. Intelejen
9. Peraturan Baris-Berbaris dan Tata Upacara Umum dan Militer
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17
1. Lampiran gambar Atribut dan Pakaian Dinas Corps
PROVOST Banser menjadi bagian tidak terpisahkan dari PO
CORPS PROVOST BANSER.
2. Pedoman Teknis Pelatihan CORPS PROVOST
BANSER lebih lanjut akan diatur dalam Modul Pelatihan
tersendiri, yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari PO
tentang CORPS PROVOST BANSER.
3. Keputusan ini sejak tanggal ditetapkan.
Lampiran 1, Struktur Corps Provost Banser;
A. Struktur Corps Provost Banser Tingkat Pusat;
B. Struktur Corps Provost Banser Tingkat Wilayah;
C. Struktur Corps Provost Banser tingkat Kabupaten/kota;
Lampiran 2, Logo dan Seragam Corps Provost Banser;

Logo Provost Banser;


MAKNA LOGO CORPS PROVOST BANSER (CPB) :
1. Bulatan Warna Hitan, menandakan Sikap Tegas Corps Provost
1 Banser
2. Warna HIJAU, menunjukkan Kedalaman Wawasan setiap personil
Corps Provost Banser dalam mengawal dan menegakkan Nawa
Prasetya Banser.
3. Warna KUNING EMAS, bahwa setiap personil Corps Provost
Banser harus memiliki Kualifikasi Lebih dibanding dengan anggota
lainnya, Khususnya Sikap Disiplin.
4. Bentuk ASTAMULAT (Delapan Arah Mata Angin), bahwa setiap
personil Corps Provost Banser harus memiliki Mental yang kuat
dalam menghadapi Cobaan dan Rintangan dari manapun, dan selalu
Siap, Tanggap dan Bertanggung Jawab.
5. Tulisan NAWA PRASETYA BANSER, bahwa Corps Provost
Banser adalah Pengawal dan Penegak Nawa Prasetya Banser
sehingga setiap personil Corps Provost Banser Benar-benar menjadi
Suri Tauladan bagi anggota Banser.
B. Seragam Provost Banser;
Pakainan Dinas Corps PROVOST Banser,
sebagaimana diatur dalam Penjabaran PO
BANSER, ada dua model, yaitu : 1.
Pakaian Dinas Lapangan-1 dan Pakaian
Dinas Lapangan-II serta Pakaian Dinas
Harian (PDH).
Pakaian Dinas Lapangan (PDL) sebagai berikut:

1. Bentuk pakaian model PDL doreng nasional Banser


lengan panjang.
2. Di pundak menggunakan plat pendek.
3. Baju memakai dua saku (kanan dan kiri) pakai tutup.
4. Menggunakan baret/topi lapangan, sesuai kebutuhan.
5. Di dada kanan dipasang nama yang bersangkutan,
ditulis pada kain dengan warna kuning dan tulisan
merah dengan list/bingkai warna hitam.
6. Di dada sebelah kiri dipasang tulisan BANSER, ditulis
pada kain dengan warna dasar kuning dan tulisan merah
dengan list/bingkai warna hitam.
7. Di saku sebelah kiri dipasang badge CPB.
8. Di lengan sebelah kanan dipasang bedge Banser dan
diatasnya tanda kesatuan (Satkornas, Satkorwil,
Satkorcab).
9. Baju dimasukkan dalam celana dan kopel rim warna
putih masuk pada kolong ikat celana.
10. Di lengan kiri dipasang identitas Provost (BANPROV)
yang terbuat dari kalep warna biru yang digantungkan
pada plat baju dengan perincian sebagai berikut:
•Paling atas ditempel tingkatan satuan kordinasi
(Pusat, Wilayah, Cabang).
•Di bawahnya di temple logo Perisai Banser.
•Paling bawah bertuliskan PROVOST warna putih.
•Baret warna hitam dengan emblem Banser, logo di
sebelah kanan.
•Sepatu PDL warna hitam.
11. Memakai TaliKur warna putih lapis biru, Drahrim
Selempang dan sabuk warna putih
CONTOH

1. Pakaian Dinas Lapangan


(PDL) Nasional 1 dan
Nasional II
Lengkap Pakai Baret
Pakaian Dinas Lapangan 1 dan II pakai Topi
Pakaian Dinas Lapangan Pakai Kaos dan Topi. Tidak Boleh Pakai Baret
2. Pakaian Dinas Harian (PDH)
Pakaian Lengkap Pakai Mut ( Sabuk Kecil)
•Pakaian Lengkap Pakai Baret ( Sabuk Kopel )
•Pakaian PDH tidak pakai
Banprov dan Selempang.
3. Pakaian Dinas Lapangan (PDL)II, terbuat dari drill
SC088 dengan warna hijau polpp, Bentuk sesuai PDL I
yakni:

a. Bentuk pakaian PDL Banser 1 atau II.


b. Di pundak menggunakan plat pendek.
c. Baju memakai dua saku (kanan dan kiri) pakai tutup.
d. Menggunakan baret/topi lapangan.
e. Di dada kanan dipasang nama yang bersangkutan,
ditulis pada kain dengan warna kuning dan tulisan merah
dengan list/bingkai warna hitam.
f. Di dada sebelah kiri dipasang tulisan BANSER, ditulis
pada kain dengan warna dasar kuning dan tulisan merah
dengan list/bingkai warna hitam.
g. Di saku sebelah kiri dipasang badge CPB
h. Di lengan sebelah kanan dipasang bedge Banser dan diatasnya
tanda kesatuan (Satkornas, Satkorwil, Satkorcab).
i. Di lengan sebelah kanan dipasang kode wilayah.
j. Baju dimasukkan dalam celana dan kopel rim warna putih
masuk pada kolong ikat celana.
k. Di lengan kiri dipasang identitas Provost (BANPROV) yang
terbuat dari kalep warna biru yang digantungkan pada plat baju dengan
perincian sebagai berikut:
• Paling atas ditempel tingkatan satuan kordinasi (Pusat, Wilayah,
Cabang).
• Di bawahnya di tempel logo Perisai Banser.
• Paling bawah bertuliskan PROVOST warna putih.
• Baret warna hitam dengan emblem Banser, logo di sebelah
kanan.
• Sepatu PDL warna hitam.
• Memakai TaliKur warna putih lapis biru, Drahrim dan sabuk
warna putih.
• Memakai kaos dalam TurtleNeck warna putih.
4. PAKAIAN DINAS HARIAN (PDH) terbuat dari drill SC088
atau sejenis dengan warna hijau polpp :
Bentuk pakaian lengan pendek Seperti Contoh
1. Di pundak menggunakan plat pendek
2. Baju memakai dua saku (kanan dan kiri) pakai tutup.
3. Menggunakan Topi Muts/Baret/Topi lapangan, sesuai
kebutuhan.
4. Di dada kanan dipasang Pin nama yang bersangkutan.
5. Di dada sebelah kiri dipasang tulisan BANSER, ditulis
pada kain dengan warna dasar kuning dan tulisan merah
dengan list/bingkai warna hitam
6. Di saku sebelah kiri dipasang PIN CPB.
7. Di lengan sebelah kanan dipasang bedge Logo Banser
segi Lima dan diatasnya ditempel tulisan Satkornas, Satkorwil,
Satkorcab)
8. Di lengan sebelah kiri dipasang Logo Banser Berisai
diatasnya di tulis Pusat, Provinsi, Kabupaten atau Kota.
9. Baju dimasukkan dalam celana dan ikat pinggang
kecil warna putih untuk dengan topi mut. Atau sabuk kopel
warna putih besar masuk pada kolong ikat celana untuk
pakai baret.
10. Di lengan kiri dipasang komposisi sebagai berikut:
- Paling atas ditempel tingkatan satuan kordinasi
(Pusat, Wilayah, Cabang)
- Di bawahnya di tempel logo Perisai Banser.
11. Sepatu PDH warna hitam.
12. Memakai talikur warna putih lis biru.
13. Memakai kaos dalam TurtleNeck warna putih
1. PAKAIAN KHUSUS PEMBAWA BENDERA PATAKA
Ada lagi satu pakaian yang harus dilakukan oleh anggota CPB dalam even
tertentu. Yakni pakaian yang digunakan CPB pembawa bendera pataka
organisasi. Pakian lengkap provost dan ditambah satu topi baja atau helm
dan tali selempang drahrim tidak satu. Tapi dua, guna untuk menahan stick
bendera dari tekanan angin. Perhatikan Contoh Foto dibawah ini:
Lampiran 3 : LAGU CORPS PROVOST BANSER
CORPS PROVOST BANSER
cipt. Tim CPB SATKORNAS
Allegro Do = G 4/4

CPB..... CPB..... CPB


CORPS PROVOST BANSER

BERSIKAP TEGAS MENEGAKKAN DISIPLIN


MENJUNJUNG TINGGI MARWAH ORGANISASI
AWASI AMATI TINDAK DAN KENDALIKAN
CORPS PROVOST BANSER PENEGAK NAWA PRASETYA
CPB..... CPB..... CPB
CORPS PROVOST BANSER

MENJALANKAN TUGAS DENGAN SANTUN BERWIBAWA


JIWA BERMENTAL BAJA SEMANGAT PANTANG MENYERAH
CERMAT TINDAK TEGAS PELANGGARAN PERSONIL
MENJAGA LOYALITAS MEMBINA DAN MELINDUNGI
CPB..... CPB..... PENEGAK NAWA PRASETYA BANSER

Anda mungkin juga menyukai