Anda di halaman 1dari 29

KEBANSERAN

Oleh :
Tim Instruktur
Kabupaten Boyolali
PENGERTIAN BANSER
BANSER kepanjangan dari Barisan Ansor Serbaguna yang
merupakan Badan semi otonom dari Gerakan Pemuda
Ansor (GP. Ansor)
BANSER adalah kader inti dari Gerakan Pemuda Ansor sebagai
kader penggerak, pengemban dan pengaman program-
program Gerakan Pemuda Ansor
KADER INTI yang dimasud adalah anggota Gerakan Pemuda
Ansor yang memiliki kualifikasi : kedisiplinan dan dedikasi
yang tinggi, ketahanan fisik dan mental yang tangguh,
penuh daya juang dan religius serta mampu berperan
sebagai Benteng Ulama yang dapat mewujudkan cita-cita
Gerakan Pemuda Ansor dan kemaslahatan umat.
A. Fungsi Kaderisasi
BANSER sebagai perangkat organisasi GP. Ansor
merupakan kader terlatih, tanggap, terampil dan
-4- berdaya guna untuk pengembangan kaderisasi
dilingkungan Gerakan Pemuda Ansor
fungsi
banser B. Fungsi Dinamisator
BANSER merupakan perangkat organisasi GP. Ansor
yang berfungsi sebagai pelopor penggerak program-
program GP. Ansor dan masyarakat
C. Fungsi Stabilisator
BANSER sebagai perangkat organisasi GP. Ansor yang berfungsi sebagai
pengaman program-program sosial kemasyarakatan GP. Ansor

C. Fungsi Katalisator
BANSER sebagai perangkat organisasi GP. Ansor yang berfungsi sebagai perekat
hubungan silaturrahmi dan menumbuhkan rasa solidaritas sesama anggota Banser,
anggota GP. Ansor dan masyarakat
TANGGUNG JAWAB BANSER

• Menjaga, memelihara dan menjamin kelangsungan


hidup dan kejayaan Gerakan Pemuda Ansor dan
Jam’iyyah Nahdlotul Ulama
• Berpartisipasi aktif melakukan pengamanan dan
ketertiban terhadap kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan oleh Banser,Gerakan Pemuda
Ansor, Jam’iyyah Nahdltul Ulama dan Badan
Otonom Nahdlotul Ulama lainnya
• Bersama dengan kekuatan Bangsa yang lain untuk
tetap menjamin keutuhan bangsa dari segala
ancaman, hambatan, gangguan, rintangan dan
tantangan
KEGIATAN BANSER
• Kegiatan BANSER adalah kegiatan keagamaan,
sosial kemasyarakatan, pembangunan serta bela
Negara yang tehnis pelaksanaanya berpedoman
pada program kegiatan Banser.
KEANGGOTAAN BANSER
• Anggota Banser adalah Anggota Gerakan Pemuda Ansor
• Keanggotaan Banser ditetapkan dengan syarat-syarat sbg berikut :
a. Sehat secara fisik dan mental
b. Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm, kecuali memiliki
kecakapan khusus
c. Telah LULUS mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKLATSAR)
BANSER
d. Memiliki dedikasi dan loyalitas kepada Gerakan Pemuda Ansor
• Anggota kehormatan diberikan kepada mantan anggota Banser yang
berusia diatas 45 tahun dan atau tokoh yang berperan dalam
menggerakkan Banser
SEJARAH BANSER
Tahun 1924 dengan berlatar belakang pada berdirinya organisasi kepemudaan yang bersifat

kedaerahan seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Celebes berdiri

organisasi kepemudaan Syubbanul Wathan yang berarti Pemuda Tanah Air yang berdiri dibawah

panji Nahdlatul Wathan yang didirikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah dan dipimpin oleh Abdullah

Ubaid melalui media khusus telah memiliki anggota 65 orang. Perkembangan selanjutnya

Subbanul Wathan disambut baik oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sebagai elemen unsur

pemuda sehingga ratusan pemuda mencatatkan diri sebagai anggota, karena aktifitas organisasi

ini menyentuh kepentingan dan kebutuhan pemuda pada saat itu.

Karena Subbanul Wathan telah diterima baik oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser)

pemuda maka membentuk organisasi kepanduan yang diberi nama Ahlul Wathan (Pandu Tanah

Air) sebagai inspektur umum kwartir Imam Sukarlan Suryosaputro. Kerlanjutan perkembangan

organisasi ini sampai pada masalah-masalah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang menitik

beratkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan terhadap tanah air.


Karena Subbanul Wathan telah diterima baik oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) pemuda maka
membentuk organisasi kepanduan yang diberi nama Ahlul Wathan (Pandu Tanah Air) sebagai inspektur umum kwartir
Imam Sukarlan Suryosaputro. Kerlanjutan perkembangan organisasi ini sampai pada masalah-masalah Barisan Ansor
Serbaguna (Banser) yang menitik beratkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan terhadap tanah air.
Setelah Nahdlatul Ulama’ (NU) berdiri (31 Januari 1926) kegiatan organisasi agak mengendor karena beberapa
orang pengurusnya aktif dan disibukkan untuk mengurus Organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Atas dasar pemikiran dan upaya Abdullah Uibaid dan Thohir Bakri pada tahun 1930 mengembangkan dan
membangun organisasi yang berpengaruh ditingkat Nasional yang diberi nama Nahdlatus Subban (Kebangkitan
Pemuda), yang dipimpin oleh Umar Burhan.
Dengan latar belakang pengarahan KH. Abdul Wahab (guru besar kaum muda waktu itu) beliau menyebut
beberapa ayat suci Al-Qur’an yang mengisahkan kesetiaan para sahabat Al-Khawariyyin yang tidak kepalang
tanggung menolong perjuangan para Nabi menyiarkan ajaran Islam dengan pengorbanan lahir maupun bathin mereka
tampil sebagai pejuang yang tangguh dalam membela dan membetengi perjuangan Islam, kemudian Nabi memberi
nama penghormatan kepada mereka dengan sebutan Ansor yang berarti mereka yang menolong. Kemudian pada
tahun 24 April 1934 berdirilah organisasi ANO yang berarti Absoru Nahdlatul Oelama yang dimaksudkan dapat
mengambil berkah (tabarrukan) atas semangat perjuangan para Sahabat nabi dalam memperjuangkan dan memebela
serta menegakkan agama Allah. Diharapkan kelak senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar sahabat ansor yang
selalu bertindak dan bersikap sebagai pelopor dalam memberikan pertolongan untuk menyiarkan, menegakkan dan
membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen yang seharusnya senantiasa dipegang teguh oleh para anggota Gerakan
pemuda Ansor.
Melalui konggres I tahun 1936, Konggres II tahun 1937 dan konggres III tahun 1938
memutuskan ANO mengadakan Barisan Berseragam yang diberi Nama Banoe (Barisan Nahdlatoel
Oelama) dengan merinci jenis riyadloh yang diperbolehkan :
•Pendidikan Baris Berbaris
•Latihan Lompat dan Lari
•Latihan Angkat mengangkat
•Latihan ikat mengikat (Pioner)
•Fluit Tnzim (belajar kode/isyarat suara)
•Isyarat dengan berderab (morse)
•Perkampungan dan perkemahan
•Belajar menolong kecelakaan (PPPK)
•Musabaqoh Fil Kholli (Pacuan Kuda)
•Muromat (melempar lembing dan cakram)
Dari perkembangan-perkembangan yang terjadi inilah maka ANO kemudian menjadi Gerakan
Pemuda Ansor dan Banoe menjadi Barisan Ansor Serbaguna atau disingkat dengan Banser.
PENDIDIKAN
BANSER

susba susbal diklat


npim an sar

suspelat

diklatsus
Kursus Banser Pimpinan (SUSBANPIM)

Susbanpim Merupakan jenjang kaderisasi bagi anggota Banser yang dipersiapkan untuk
menjadi pengurus, pimpinan dan instruktur di tingkat Satkorwil dan
Satkornas

Kursus Banser Lanjutan (SUSBALAN)

Susbalan Merupakan jenjang kaderisasi bagi anggota Banser yang dipersiapkan untuk
menjadi pengurus, pimpinan dan instruktur di tingkat Satkoryon dan
Satkorcab

Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKLATSAR)


Diklatsar Merupakan seleksi dan pendidikan kader Gerakan
Pemuda Ansor untuk menjadi anggota Banser

Pendidikan dan Pelatihan Khusus (DIKLATSUS)Merupakan jenjang kaderisasi

Diklatsus dan peningkatan kemampuan serta keahlian bagi anggota Banser menjadi
anggota unit-unit yang ada seperti : BALALIN, BALAKAR, BAGANA, BANSER
KEPANDUAN, BANSER PROTOKOLER, DENSUS 99

Pelatihan Untuk Pelatih Banser (P.U.P. BANSER)


Suspelat Merupakan jenjang kaderisasi dan peningkatan kualitas bagi
anggota Banser yang dipersiapkan untuk menjadi instruktur di
semua tingkatan Satuan Koordinasi
SATUAN KOORDINASI
Pimpinan GP Ansor di semua tingkatan bertanggungjawab melakukan
koordinasi, mengendalikan dan mengawasi segala sesuatu tentang
BANSER pada lingkup kepimpinannya, maka dibentuk Satuan
Koordinasi Banser ditingkat pusat, pimpinan wilayah, pimpinan cabang,
pimpinan anak cabang dan pimpinan ranting yang masing masing
dipimpin oleh seorang KEPALA.
Satuan Koordinasi :
1. SATKORNAS BANSER(Satuan Koordinasi Nasional/tingkat pusat)
2. SATKORWIL BANSER (Satuan Koordinasi Wilayah/tingkat propinsi)
3. SATKORCAB BANSER(Satuan Koordinasi Cabang/tingkat kabupaten)
4. SATKORYON BANSER(Satuan Koordinasi Rayon/tingkat kecamatan)
5. SATKORKEL BANSER(Satuan Koordinasi Kelompok/tingkat desa)
SUSUNAN SATKORNAS DAN
SATKORWIL
a. Satu Kepala
b. Dua Wakil Kepala (SATKORNAS) Satu Wakil Kepala (SATKORWIL)
c. Asisten-asisten :
1. Asisten informasi dan Komunikasi (Asisfokom)
2. Asisten Kegiatan (Asgiat)
3. Asisten Administrasi dan Anggota (Asminang)
4. Asisten Perbekalan (Askal)
5. Asisten Perencanaan,Pendidikan, dan Latihan (Asrendiklat)
6. Asisten Penelitian dan Pengembangan (Aslitbang)
7. Asisten kerjasama (Asker)
d. Satuan pengawas (SATPAS) Terdiri dari : kepala Satpas, wakil kepala
satpas, dan beberapa anggota satpas yg ada dlm semua tingkatan
e. Sekretaris/Pengendali Sekretariat dibantu oleh seorang wakil
SUSUNAN SATKORCAB
a. Satu Kepala
b. Satu wakil Kepala
c. Biro-biro :
1. Biro informasi dan Komunikasi (Roisfokom)
2. Biro Kegiatan (Rogiat)
3. Biro Administrasi dan Anggota (Rominang)
4. Biro Perbekalan (Rokal)
5. Biro Perencanaan,Pendidikan, dan Latihan (Rorendiklat)
6. Biro Penelitian dan Pengembangan (Rolitbang)
7. Biro Kerjasama (Roker)
8. Kepala Satuan Pengawas dan Wakil (Satpas)
9. Sekretaris/pengendali Sekretariat
Pembentukan unit-unit khusus disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk susunan Satkoryon dan Sarkorkel menyesuaikan dengan susunan Satkorcab
serta disesuaikan dengan
SATUAN KHUSUS
Unit Khusus terdiri dari :
 Detasemen Khusus 99 (DENSUS 99) terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan
Wakil Kepala Unit Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan
pendidikan khusus.
 Banser Lalulintas (BALANTAS) terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan Wakil
Kepala Unit Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan
pendidikan khusus.
 Banser Tanggap Bencana (BAGANA) terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan
Wakil Kepala Unit Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan
pendidikan khusus.
 Banser Pemadam Kebakaran (BALAKAR) terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan
Wakil Kepala Unit Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan
pendidikan khusus.
 Banser Kepanduan terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan Wakil Kepala Unit
Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan pendidikan khusus.
 Banser Protokoler terdiri dari seorang Kepala Unit Khusus dan Wakil Kepala Unit
Khusus dan beberapa anggota yang direkrut melalui seleksi dan pendidikan khusus.
1. Kalimat Ya Illahi, melambangkan bahwa setiap gerak dan
ARTI BADGE perjuangan Banser dijiwai dengan ketaqwaan serta
mengikuti segala perintah Allah SWT
BANSER 2. Logo GP Ansor, melambangkan kesatupaduan langkah
Banser yang tidak bisa dilepaskan dari organisasi
induknya yakni GP Ansor
3. Gambar Burung Ababil, melambangkan kekuatan umat
islam yang menjunjung tinggi upaya kesejahteraan dan
kemakmuran manusia
4. Gambar Pita melambangkan keteguhan Banser dalam
membela dan mendorong setiap perjuangan menegakkan
kebenaran dan keadilan
5. Tulisan Nahnu Ansharullah melambangkan sikap Banser
yang saling tolong-menolong sesama manusia sebagai
hamba Allah SWT
6. Warna Merah (sebagai dasar logo) melambangkan
keteguhan dalam melaksanakan aqidah dan semangat
pantang mundur dalam membela keadilan dan
kebenaran
7. Warna Kuning melambangkan ketulusan, keikhlasan dan
kesucian perjuangan
8. Warna Hijau segitiga melambangkan keimanan, keadilan
dan kemakmuran
9. Warna Hitam melambangkan kesatuan dan persatuan
bangsa yang kokoh dan kuat
10.Segi Lima melambangkan rukun islam lima dan pancasila
sebagai dasar negara
Lambang 11.Pisau Komando melambangkan bahwa setiap anggota
Banser siap setiap saat melaksanakan tugas organisasi
ARTI BADGE Terjun payung
BANSER Banser siap terjun ke masyarakat
dengan kearifan dan bijaksana
Warna merah
Melambangkan keteguhan dalam
melaksanakan aqidah
Semangat pantang mundur dalam
membela keadilan dan kebenaran
Warna kuning
Melambangkan ketulusan, keikhlasan
dan kesucian perjuangan
Warna hijau
Melambangkan kemakmuran,
keadilan dan kedamaian
Terjun Payung
ARTI BADGE
BANSER

[ Perisai Merah Putih ]


Banser siap setiap saat untuk
menjaga ketentraman Bangsa
Indonesia dari segala macam
ancaman dan gangguan demi
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Perisai
ATRIBUT BANSER
KAB. BOYOLALI

ABDULLAH, S.A,g .SPd.I


TANDA KECAKAPAN KHUSUS
LOGO SATUAN KHUSUS
KELENGKAPAN
Nawa Prasetya Banser
1. Kami Barisan Ansor Serbaguna, bertaqwa kepada Allah SWT
2. Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia kepada Pancasila dan UUD 1945
3. Kami Barisan Ansor Serbaguna, memegang teguh cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan Negara Republik Indonesia
4. Kami Barisan Ansor Serbaguna, taat dan ta'dhim kepada khittah NU 1926
5. Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia dan berani membela kebenaran dalam
wadah perjuangan Ansor, demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia
6. Kami Barisan Ansor Serbaguna, peduli terhadap nasib umat manusia tanpa
memandang suku, bangsa, agama dan golongan
7. Kami Barisan Ansor Serbaguna, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran,
kebenaran keadilan dan demokrasi
8. Kami Barisan Ansor Serbaguna, siap mengorbankan seluruh jiwa, raga dan
harta demi mencapai Ridho lIahi
9. Kami Barisan Ansor Serbaguna, senantiasa siap siaga membela kehormatan
dan martabat bangsa dan Negara Republik Indonesia
KEWAJIBAN
Setiap anggota Barisan Ansor Serbaguna ( Banser ) wajib :
Mejunjung tinggi dan melaksanakan Perilaku Banser dan Nawa Prasetya
Barisan Ansor Serbaguna (Banser)
Menjunjung tinggi, memahami, menghayati, dan mengamalkan ideologi
Negara pancasila dan UUD 1945 serta mentaati semua hukum yang
berlaku di Negara kesatuan Republik Indonesia .
Menjadi tauladan bagi umum dalam penampilan sikap hormatnya
kepada Bendera Sang Merah Putih, Lagu – lagu kebangsaan Indonesia
Raya, President dan Wakil President, Panji-panji Ansor, Panji-panji
Nadhatul Ulama, Lambang-lambang instansi Pemerintah dan pejabat-
pejabat tinggi Negara.
Mentaati setiap perintah dinas yang diberikan kepadanya dan
melaporkan hasil penugasannya.
Menjunjung tinggi program pemerintah dilingkungannya masing-masing.
KEWAJIBAN
Berperan aktif dalam / untuk menjamin terwujudnya kebijaksanaan
pemerintah di daerahnya masing-masing.
Mendorong dan membatu meningkatkan kesadaran bela Negara
dilingkungannya masing-masing.
Melapor keberangkatan dan kedatangan kepada atasannya sebelum
maupun sesudah melaksanakan tugas-tugasnya.
Pada waktu berpakaian seragam menyampaikan penghormatan sesuai
dengan peraturan Penghormartan Banser kepada :
o Atasan sebagaimana dimaksud pada pasal 1 nomor 5 dan atasan
langsung sebagaimana dimaksud pada pasal 1 nomor 6.
o Sesama anggota Banser sebagai perwujudan ikatan jiwa korsa
(persatuan) dalam memelihara kesatuan dan persatuan serta
ketentraman di lingkungannya masing-masing.
LARANGAN
Anggota Barisan Ansor Serbaguna ( Banser ) dilarang :
 Menyia-nyiakan Nama Allah SWT, memaki, mengeluarkan perkataan kotor dan keji
dalam kedinasan maupun diluar kedinasan.
 Melakukan hal-hal yang langsung ataupun tidak langsung dapat menurunkan
kehormatan atau martabat Organisasi Gerakan Pemuda Ansor, Banser, Pemerintah,
Agama, Bangsa dan Negara .
 Membocorkan atau memanfaatkan rahasia organisasi GP.Ansor-Banser, Negara /
kedinasan yang diketahui atau patut dimengerti olehnya untuk kepentingan pribadi
atau fihak yang lain yang tidak berhak.
 Mendatangi tempat-tempat yang dapat mencemarkan nama baik Barisan Ansor
Serbaguna ( Banser ) kecuali untuk kepentingan intelijen atau kedinasan.
 Menyalahgunakan barang-barang inventaris atau pinjaman mupun pakaian seragam
Banser untuk kepentingan pribadi maupun golongan ataupun kelompok.
 Hidup boros, mempunyai hutang dimana-mana, berjudi dan minum miras.
 Berbuat sewenang –wenang, mengambil dan atau memiliki suatu barang yang bukan
haknya, yang berakibat mengganggu keamanan dan ketentraman umum.
 Berpakaian seragam tidak sesuai dengan ketentuan PD/PRT atau PO Banser.
SANKSI

1. Setiap anggota Banser yang melanggar PO/PRT Gerakan


Pemuda Ansor dan Peraturan Organiasi Banser akan dikenai
sanksi berupa: Teguran, Peringatan dan Pemecatan.
2. Mekanisrne pemberian sanksi diatur dalamn peraturan
Disiplin Anggota Banser.
3. Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan anggota Barisan Ansor
Serbaguna ( Banser ) yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 dan 6 adalah pelanggaran disiplin
ATASAN BERHAK
MENJATUHKAN
SANKSI DISIPLIN
 Ketua Umum GP. Ansor atau
ketua ke bawah sampai dengan
ketua ketua cabang GP. Ansor
 Kepala Banser ke bawah sampai
dengan Kasatkoryon
 Kepala Staf Banser ke bawah
sampai dengan Kastaf Cabang
 Ketua Pimpinan Wilayah
Gerakan Pemuda Ansor.
terima kasih

BANSER BUKAN YANG TERBAIK


TAPI BANSER TERLATIH

Anda mungkin juga menyukai