Anda di halaman 1dari 15

PETUNJUK PELAKSANAAN

(JUKLAK)
SATUAN KHUSUS BARISAN ANSOR SERBAGUNA LALU LINTAS
(SATSUS BALANTAS)

I. KETENTUAN UMUM

Satuan Khusus Barisan Ansor Serbaguna Lalu lintas, selanjutnya


disingkat (SATSUS BALANTAS) dalam Juklak ini adalah SATSUS
BANSER yang ada di lingkungan Gerakan Pemuda Ansor.
Anggota Satuan Khusus BALANTAS adalah kader Gerakan Pemuda
Ansor dan Banser sebagai kader penggerak, pengemban dan pengaman
program-program social kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor.
Kader dimaksud adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor yang
memiliki kualifikasi : Disiplin dan dedikasi yang tinggi, kemampuan dan
kecakapan dalam pengaturan dan penanganan lalu lintas, ketahanan fisik
dan mental yang tangguh dan dapat mewujudkan kepedulian social bagi
semua lapisan masyarakat terhadap peristiwa lalu lintas dan transportasi
jalan dan dampaknya serta mengutamakan pengurangan risiko kecelakaan
lalu lintas, sehingga tercapai masyarakat tertib berlalu lintas, lancar, aman
dan nyaman.
II. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud

Satuan Khusus BALANTAS dimaksudkan untuk mewujudkan


kelancaran, keselamatan dan keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan
dengan cara merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan pola
pengaturan transportasi, pengamanan dan pengawalan, manajemen
kantong parkir, serta tindakan pertama tempat kejadian perkara.

b. Tujuan

Satuan Khusus BALANTAS bertujuan menciptakan situasi dan kondisi


yang tertib, teratur, lancar, aman dan selamat.

III. FUNGSI, TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN

a. Fungsi

Satuan Khusus BALANTAS berfungsi untuk pengamanan dan


pengawalan kegiatan organisasi Gerakan Pemuda Ansor dan Banser
serta social, keagamaan dan kemasyarakatan.

b. Tugas

Satuan Khusus BALANTAS tugasnya meliputi :

a. Merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk lancarnya suatu


kegiatan
b. Merencanakan dan melaksanakan pengaman dan pengawalan baik
orang maupun barang
c. Memberikan tindakan pertama tempat kejadian perkara dalam
kecelakaan lalu lintas (TPTKP)
d. Menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang peduli terhadap
ketertiban lalu lintas, keamanan dan keselamatan transportasi jalan.
c. Hak

1. Mendapatkan pelatihan tentang tertib berlalulintas dan transportasi


jalan, serta pelatihan lainnya.

2. Menggunakan seragam / atribut Satuan Khusus BALANTAS sesuai


dengan ketentuan yang ada.

d. Kewajiban

1. Mengadakan pelatihan tentang tertib berlalulintas dan transportasi


jalan, serta pelatihan lainnya yang dibutuhkan.
2. Mentaati peraturan dan prosedur tertib berlalulintas dan transportasi
jalan
3. Mempunyai bekal pengetahuan dan ketrampilan berlalulintas dan
transportasi jalan.
4. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan anggota.

IV. KEGIATAN

1. merencanakan, mempersiapkan, mengkoordinasikan dan


melaksanakan tugas-tugas pengamanan dan pengawalan serta
pengelolaan ke-lalu lintas-an dan transportasi jalan sebagai bagian dari
upaya memperlancar sebuah acara, yang diselenggarakan GP Ansor
dan atau Banser, dalam bingkai pengurangan resiko kecelakaan
lalulintas.

2. Berpartisipasi dan membantu merencanakan, mempersiapkan,


mengkordinir dan melaksanakan tugas-tugas ke-lalulintas-an, dan
transportasi jalan, dari kegiatan yang diselenggarakan keluarga besar
NU, banom, lembaga dan lajnahnya, apabila dibutuhkan.
V. SYARAT
KEANGGOTAAN

Persyaratan Umum;

1) Memiliki disiplin, etos kerja dan tangggung jawab kepada tugas


2) Telah lulus Susbalan dan bersertifikat.
3) Berusia minimal 20 tahun
4) Sehat jasmani dan rohani
5) Tinggi badan minimal 165 cm
6) Berpendidikan minimal SLTA
7) Memiliki Surat Ijin Mengemudi (Minimal SIM C).

Persyaratan Khusus;
1) Berpenampilan rapi.
2) Pandai membawa diri, rendah hati dan percaya diri.
3) Sederhana dan sopan serta santun kepada setiap orang.
4) Telah mengikuti Diklat Khusus SATSUS BALANTAS yang dinyatakan
lulus dengan bersertifikat
5) Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang kelalulintasan
dan transportasi.
6) Bermental kuat dan berkepribadian yang tangguh.
7) Trampil dan cekatan menguasai situasi.
8) Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan cermat.
9) Peka terhadap permasalahan yang terjadi.
10) Mampu memahami perasaan pengguna jalan dan tidak mudah
tersinggung.
VI. STRUKTUR

Struktur Satuan Khusus BALANTAS di tingkat Nasional, Wilayah,


Cabang dipimpin oleh :
1. Seorang Kepala Satsus,
2. Seorang Wakil Kepala Satsus,
3. Seorang Kepala Divisi Diklat dan beberapa anggota (maksimal 3 orang
anggota}
4. Seorang Kepala Divisi Operasioal dan beberapa anggota (maksimal 3
orang anggota)
5. Seorang Kepala Divisi Umum dan Logistik/Perbekalan dan beberapa
anggota (maksimal 3 orang anggotga).
6. Seorang Kepala Divisi Pengamanan dan Pengawalan (PAMWAL) serta
beberapa anggota (maksimal 3 norang anggota)
7. Seorang Kepala Divisi Patroli Jalan Raya (PJR) dan beberapa anggota
(maksimal 3 orang anggota)
8. Seorang Kepala Divisi Tindakan Pertama pada Tempat Kejadian
Perkara (TPTK) dan beberapa anggota (maksimal 3 orang anggota)

Bagan Struktur Satuan Khusus BALANTAS sebagaimana terlampir.


VII. TANGGUNG JAWAB DAN PELAPORAN

a. Tanggung Jawab

Kepala Satuan Khusus BALANTAS bertanggungjawab kepada Kepala


Satuan Koordinasi BANSER, sesuai tingkatannya (Kepala Satkornas,
Kepala SatkorwilL, Kepala Satkorcab)

Wakil Kepala Satuan Khusus BALANTAS bertanggungjawab kepada


Kepala Satuan BALANTAS, sesuai tingkatannya.

Kepala Divisi Satuan Khusus BALANTAS bertanggungjawab kepada


Kepala Satuan BALANTAS, sesuai tingkatannya.

Anggota Satuan Khusus BALANTAS bertanggungjawab kepada Kepala


Satuan Khusus BALANTAS, baik secara langsung maupun melalui
Wakil Kepala Satuan Khusus BALANTAS.

b. Pelaporan

Satuan Khusus BALANTAS diwajibkan melaporkan situasi dan Kondisi


pelaksanaan kegiatan GP Ansor atau BANSER kepada Kepala Satuan
Koordinasi BANSER (Satkornas/Satkorwil/Satkorcab) dan atau Pimpinan
GP Ansor (PP/PW/PC) di tingkatannya.

Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dalam bentuk lisan


dan tertulis
1) Laporan bentuk lisan adalah laporan anggota Satuan Khusus
BALANTAS selama proses kegiatan, yang bersifat dinamis atau
sewaktu waktu yang diminta oleh Kepala Satuan Khusus
BALANTAS, Kepala Satuan Koordinasi BANSER
(Satkornas/Satkorwil/Satkorcab), dan atau Ketua Umum/Ketua
(PP/PW/PC) GP Ansor sesuai tingkatannya.
2) Laporan tertulis sebelum kegiatan adalah berbentuk perencanaan
kegiatan, yang akan dijadikan dasar pelaksanaan kegiatan.

3) Laporan tertulis setelah kegiatan dibuat selengkapnya dengan


melampirkan bukti-bukti dan foto-foto kegiatan yang formatnya
diatur lebih lanjut oleh Kepala Satuan Kordinasi
(Satkornas/Satkorwil/Satkorcab) BANSER sesuai tingkatannya.

VIII. PENGANGKATAN

Kepala, Wakil Kepala, Kepala Divisi dan Anggota Satuan Khusus


BALANTAS diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Satuan Kordinasi
BANSER (Satkornas/Satkorwil dan Satkorcab), sesuai tingkatannya
dengan terlabih dahulu berkonsultasi kepada Kepala Satuan Khusus
BALANTAS setingkat diatasnya.

IX. LOGO DAN SERAGAM

Logo dan Seragam BALANTAS adalah sebagaimana terlampir

X. SISTEM KOORDINASI

Satuan Khusus BALANTAS dibawah komando Kepala Satuan


Kordinasi BANSER di tingkatan masing-masing (Satkornas, Satkorwil dan
Satkorcab).
Karena kewenangannya, Ketua Umum/Ketua (PP/PW/PC) GP Ansor
dapat melakukan instruksi kepada Kepala Satuan Khusus BALANTAS di
tingkatan masing-masing melalui Kepala Satuan Kordinasi BANSER
(Satkornas/Satkorwil/Satkorcab) di tingkatan masing-masing.
Satuan Khusus BALANTAS diwajibkan melakukan kordinasi kepada
Kepala Satuan Kordinasi BANSER (Satkornas/Satkorwil/Satkorcab) sesuai
tingkatannya, dan selanjutnya untuk dikordinasikan dengan Ketua
Umum/Ketua GP Ansor (PP/PW/PC), sesuai dengan tingkatannya.
XI. PENDIDIKAN

Pendidikan dan Pelatihan di Satuan Khusus BALANTAS :


1. Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) BALANTAS
2. Training For Traneer (TFT)

Materi Diklatsus BALANTAS meliputi:


1) PO dan Juklak tentang Satuan Khusus BALANTAS
2) UU Lalu Lintas dan Transportasi Jalan
3) Pemahaman rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan
4) Teori dan praktek sefety reading
5) Pengaturan konvoi kendaraan
6) Pengamanan dan pengawalan
7) Tindakan pertama tempat kejadian perkara (TPTKP)
8) Manajemen kantong parkir
9) Senam lalu lintas

10) Teori dan praktek 12 gerakan pengaturan lalu lintas


11) Intelijen
12) Sandi komunikasi radio
13) Kepemimpinan dan psikologi massa

XII. KETENTUAN PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam Juklak ini akan diatur didalam Juknis
Satuan Khusus BALANTAS
Lampiran 1; Struktur Satuan Khusus BALANTAS

A. Struktur Satuan Khusus Balantas

di tingkat Nasional, Wilayah, Cabang


KETUA UMUM/ WIL/CAB GP AANSOR

KEPALA SATKORNAS/WIL/CAB BANSER

KEPALA SATSUSNAS/WIL/CAB BALANTAS

WAKASATSUSNAS /WIL/CABBALANTAS

DIVISI DIKLAT DIVISI OPS DIVISI UMUM & LOG DIVISI PAMWAL DIVISI PJR DIVISI TPTK

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA


ANGGOTA ANGGOTA
ANGGOTA
Lampiran 2; Logo dan Seragam Balantas;

A. Logo Balantas

Makna Lambang Satuan Khusus BALANTAS, adalah


1. warna Putih dan Biru. sebagai lambang “ketulusan dan kesungguhan,
serta kesiapsiagaan” setiap anggota Banser dalam pengabdian
menolong Masyarakat pengguna jalan tanpa membedakan agama,
suku, bangsa. Dalam rangka untuk terbinanya ketentraman
masyarakat demi terwujudnya ketertiban, keselamatan dan
kelancaran lalu-lintas.
2. Gambar Tameng. Lambang ”Perlindungan ” adalah setiap anggota
Banser Wajib memiliki kemampuan dan ketrampilan serta ilmu
pengetahuan kelalulintasan dalam rangka tugas melindungi dan
membantu masyarakat dari setiap gangguan Kamtibmas.
3. Jari-jari Tameng, berjumlah 9 diartikan Nawa Prasetya Banser
.Gambar Sayap Adalah lambang inisiatif, melindungi dan
mempermudah gerakan pelaksanaan tugas untuk melindungi setiap
pemakai jalan dan memberi rasa aman dan nyaman dalam berlalu-
lintas.
4. Sayap dengan lima helai berarti Pancasila.Sayap dengan tiga helai
berarti Iman..Islam dan Ihsan. Sayap dengan empat helai berarti
dalam tugas anggota Banser harus selalu Siap..Tanggap..Akurat dan
Bertanggung Jawab.
5. LOGO BANSER bahwa BALANTAS adalah satuan khusus milik
Banser yang terikat dengan etika dan estitika.
C. Pakaian Dinas BALANTAS adalah sebagai berikut:

1. Seragam PDH BALANTAS adalah seragam PDH BANSER, yang


dilengkapi Kopel berwarna putih mengkilap, Tali Kur berwarna Putih,
Pluit berwarna Putih, Mute dan Pin Mute.
Apabila sedang melaksanakan tugas di lapangan harus dilengkapi
dengan Rompi BALANTAS, dan atau Topi BALANTAS.
2. Seragam PDL BALANTAS adalah seragam PDL BANSER, yang
dilengkapi Kopel berwarna putih mengkilap, Tali Kur berwarna Putih,
Pluit berwarna Putih, Baret berwarna Hitam dan Emblem Baret
BALANTAS (baju dimasukkan ke dalam celana).
Apabila sedang melaksanakan tugas di lapangan harus dilengkapi
dengan Rompi BALANTAS, Baret atau Topi BALANTAS.

3. Seragam PDL BALANTAS berbentuk pakaian model TNl / Polri


lengan panjang, di bahu menggunakan plat pendek, baju memakai
dua saku (kanan dan kiri), pakai tutup, di dada kanan dipasang nama
yang bersangkutan, ditulis pada kain dengan warna dasar kuning dan
tulisan merah dengan list/ bingkai warna hitam, di dada sebelah kiri
dipasang tulisan BANSER, ditulis pada kain dengan warna dasar
kuning dan tulisan merah dengan list/ bingkai warna hitam. di lengan
sebelah kiri dipasang bedge Banser (perisai merah putih), dan
diatasnya dipasang tanda lokasi wilayah (Pusat, wilayah, cabang) di
lengan sebelah kanan dipasang terjun payung BALANTAS dan tanda
kesatuan (Satkornas,Satkorwil, Satkorcab).
4. Topi lapangan & Baret warna Hitam dengan logo BALANTAS di
depan, disamping kanan ditulis nama yang bersangkutan
dengan tulisan bordir warna putih, disamping kiri ditulis tingkat
satuan koordinasi (Nas, Wil, Cab dengan tulisan bordir warna
putih.
5. Rompi BALANTAS warna hijau menyala dengan Variasi lis warna
perak fosfor, saku tertutup di depan bagian bawah, di dada sebelah
kiri ditpasang logo BANSER dan tulisan BANSER dibawah logo
BANSER tersebut, di dada sebelah kanan dipasang logo BALANTAS
dan tulisan Nama yang bersangkutan dibawah logo BALANTAS
tersebut.
6. Peluit dan tali kur warna putih dipasang di lengan sebelah kanan untuk
KASATSUS & WAKASATSUS, sedangkan Anggota dipasang di
lengan sebelah kiri .
7. BAN Lengan bertuliskan BALANTAS, perisai merah putih dan tanda
lokasi wilayah di lengan sebelah kiri.
8. Manset BALANTAS Menggunakan warna biru variasi garis-garis putih.
9. Kopel Berwarna PUTIH POSFOS ( Menyala Jika Terkena Sinar)

D. Bentuk dan warna rompi BALANTAS adalah sebagai berikut:

CONTOH GAMBAR ROMPI BALANTAS

BELAKANG DEPAN
BAN LENGAN
TOPI BALANTAS

CONTOH SERAGAM BALANTAS

PDL 1 PDL 2
Catatan : Topi Warna HITAM (sesuai PO)

Contoh Seragam Lengkap BALANTAS PDH


STRUKTUR DAN PERSONALIA SATUAN KHUSUS BALANTAS NASIONAL

KEPALA : ABD. HAFIDZ


WAKIL KEPALA : YUDI NURCAHYADI

KEPALA DIVISI DIKLAT : SLAMET RIYADI


ANGGOTA : - HARIPON
- FEBRY BNINDRI

KEPALA DIVISI OPS : MUHAMMAD PRIBADI


ANGGOTA - KISWANTO
- MAS’ADI

KEPALA DIVISI UMUM DAN LOG : ABDUR ROHMAN


ANGGOTA - TRI SUTARDI

KEPALA DIVISI PAMWAL : HARYANTO


ANGGOTA - AHMAD TOHA FUZAINI

KEPALA DIVISI PJR : IMAM SOPINGI


ANGGOTA - NURUL HUDA

KEPALA DIVISI TPTK : NUR HIDAYAT


ANGGOTA - ANWARI

Anda mungkin juga menyukai