Anda di halaman 1dari 8

- 1-

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR SUMBAWA

NOMOR TAHUN 2020


TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGAWALAN SATLANTAS POLRES SUMBAWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KEPOLISIAN RESOR SUMBAWA,

Menimbang: a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan terkait terwujudnya dan terpeliharanya


keamanan lalu lintas dan angkutan jalan melalui kegiatan pengawalan
yang tertera dalam Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu
lintas dan angkutan Jalan;
b. Dalam rangka untuk kesamaan visi, persepsi dan pola tindak yang sama
terhadap implementasi penyelenggaraan Pengawalan maka dipandang
perlu membuat naskah tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)
tentang Tata Cara Pengawalan oleh Satlantas Polres Sumbawa secara
tertib dan terkoordinasi;
c. Dengan penyusunan SOP tentang tata cara pengawalan dimaksud adalah
merupakan pedoman dasar, panduan dan acuan bagi Anggota Satuan Lalu
Lintas jajaran Polres Sumbawa yang mengawaki dibidang Turjawali,
diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja anggota Satuan Lalu Lintas dan
untuk menciptakan keamanan, keselamatan dan kelancaran lalu lintas;

Mengingat : a. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang


Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomo 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
- 2-

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR SUMBAWA TENTANG


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAWALAN SATLANTAS
POLRES SUMBAWA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan KaPolres Sumbawa ini yang dimaksud dengan
:
1. Satuan Lalu Lintas Polres Sumbawa yang selanjutnya disebut Satlantas
Polres Sumbawa adalah unsur pelaksana tugas pokok bidang keamanan,
keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang berada di bawah
Kapolri serta bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi lalu lintas
yang meliputi pendidikan masyarakat, penegakan hukum, pengkajian
masalah lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi dan kendaraan
bermotor serta patroli jalan raya.
2. Pengawalan adalah suatu kegiatan penyelenggaraan pengamanan bergerak
di jalan dalam rangka melindungi keselamatan jiwa manusia, harta benda,
kegiatan VVIP / VIP Protokoler Kenegaraan, serta kegiatan masyarakat
lainnya secara terus menerus dari satu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan kendaraan bermotor sehingga kegiatan dapat berjalan
Aman,Tertib, dan Lancar.
3. Route pengawalan adalah jalan – jalan yang di lalui oleh rombongan
konvoi dari suatu tempat ke tempat lainnya yang menjadi tujuan akhir
pengawalan.
4. Pengawalan VVIP adalah Presiden, wakil Presiden, kepala negara asing,
dan tamu negara asing setingkat Kepala Negara.
5. Pengawalan VIP adalah pengawalan untuk di tingkat pusat menteri atau
pejabat negara, setingkat menteri dan untuk daerah adalah pejabat daerah
misalnya gubenur.
- 3-

6. Sweeper adalah unit pengawalan yang bertugas sebagai pembuka jalan


atau penyapu konvoi pengawalan dengan cara memberi tanda kepada
pembuka jalan.
7. Escort adalah unit pengawalan yang bertugas sebagai pembentuk formasi
kawal depan dari unit pengawalan.
8. Penyelamatan atau escape adalah usaha penyelamatan terhadap obyek
yang dikawal

Pasal 2
1. Dalam pelaksanaan pengawalan Lalu Lintas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebelum melaksanakan pengawalan beberapa faktor tersebut
adalah :
a. Jumlah obyek yang akan dikawal;
b. Jenis kendaraan yang akan di kawal;
c. Obyek yang akan di kawal;
d. Tempat tujuan pengawalan;
e. Situasi arus lalu lintas;
f. Serta menguasai teknik pengawalan roda 2 maupun roda 4.
2. Sedangkan untuk wilayah Polres Sumbawa sendiri pengawalan lalu lintas
dilaksanakan oleh anggota unit Turjawali yang ditunjuk oleh Kasat Lantas
atau kanit Turjawali;
3. Setiap pelaksanaan pengawalan baik VIP maupun barang harus selalu
dibekali dengan Sprint pengawalan, kecuali pengawalan yang bersifat
insidentil atau mendadak.

Pasal 3
1. Sebelum akan melaksanakan pengawalan hendakanya personil yang akan
berangkat terlebih dahulu memeriksa kendaraan terlebih dahulu. Mulai
dari kondisi mesin, lampu rotator, sirine, maupun panel – panel lainnya;
2. Kanit Turjawali atau perwira pengawalan memberikan APP kepada
personil, mulai dari route pengawalan, route alternatif pengawalan, serta
tindakan yang akan diambil apabila terjadi ancaman terhadap obyek yang
dikawal.
- 4-

BAB II
MACAM – MACAM DAN KETENTUAN JARAK PENGAWALAN

Pasal 4
Pengawalan lalu lintas ada beberapa bagian pada formasi atau bentuk, formasi
tersebut juga melihat obyek yang akan di kawal. Ada beberapa macam jenis
pengawalan, yaitu :
1. Pengawalan estafet adalah pengawalan dari satu tempat ke tempat lainnya
oleh beberapa unit pengawalan secara bersambut sesuai dengan
wilayahbersambung menurut wilayah kewenangannya.
2. Pengawalan langsung adalah pengawalan lalu lintas yang dilaksanakan
oleh beberapa pengawalan tetap mulai dari start, selama perjalanan,
sampai dengan akhir tempat tujuan dengan aman, selamat dan tertib.

Pasal 5
1. Jarak formasi pengawalan apabila kecepatan lambat yaitu : 20- 40 km/jam
maka jarak antara penyapu adalah 100 meter, jarak kawal depan dengan
rombongan inti adalah 20 meter, jarak rombongan inti dengan kawal
belakang adalah 20 meter, jarak antara mobil rombongan adalah 20 meter.
2. Kecepatan sedang yaitu 50 – 70 km / jam jarak antara sweeper atau
penyapu dengan kawal depan adalah 200 meter, jarak antara kawal depan
dengan rombongan inti adalah sekitar 30 meter, jarak antara kawal
belakang dengan rombongan inti adalah sekitar 30 meter, jarak kendaraan
masing – masing rangkaian adalah sekitar 30 meter.
3. Kecepatan tinggi yaitu di atas 80 km / jam maka jarak antara sweeper atau
penyapu dengan kawal depan adalah sekitar 300 meter, jarak antara kawal
depan dengan rombongan inti adalah sekitar 30 meter, jarak antara kawal
belakang dengan rombongan inti adalah sekitar 60 meter, jarak masing –
masing rangkaian kendaraan adalah sekitar 30 meter.
- 5-

4. Dalam pelaksanaan pengawalan personil harus dapat memperhatikan


kegiatan kendaraan yang ada disamping personil, dan jga harus dapat
menjaga jarak antara personil pengawalaan dan obyek kendaraan yang
dikawal. Dalam melakukan kawal pelayanan maka, 2 unit sepeda motor
bertindak sebagai sweeper atau pembuka jalan. Oleh karena itu sebagai
seorang sweeper personil harus dapat melihat setiap kemungkinan situasi
yang akan terjadi. Dan sebagai seorang sweeper hendaknya harus selalu
waspada terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi.

BAB III
BENTUK FORMASI PENGAWALAN

Pasal 6
Dalam pengawalan lalu lintas ada 9 ( sembilan ) formasi pengawalan, formasi
tersebut disesuaikan dengan obyek yang akan dikawal serta tingkat kerawanan
atau resiko.
1. Kawal Kehormatan Formasi Kebesaran, meliputi :
a. 3 unit sepeda motor polantas,
b. 1 unit sedan polantas,
c. 7 unit sepeda motor polantas,
d. 1 unit sedan polantas,
e. 1 unit jeep brimob, 1 unit jeep paspampres,
f. 1 unit sedan VVIP,
g. 2 unit sepeda motor polantas bertugas mendampingi sedan VVIP, 1
unit sedan paspampres,
h. 1 unit jeep koordinator pam,
i. 1 unit sedan cadangan VVIP,
j. 1 unit mobil ambulance, 1 unit mobil teknisi,
k. 1 unti jeep brimob,
l. 1 unit sedan polantas, rombongan tamu,
m. 2 unit sepeda motor polantas.
2. Kawal kehormatan formasi konvoi II, meliputi :
a. 2 unit sepeda motor polantas,
b. 1 unit sedan polantas,
c. 1 unit jeep brimob,
- 6-

d. 1 unit sedan VVIP,


e. 2 unit sepeda motor polantas bertugas membayangi sedan VVIP,
f. 1 unit mobil walpri,
g. 1 unit jeep koordinator pengamanan,
h. 1 unit sedan cadangan VVIP, 1
i. unit mobil ambulance,
j. 1 unit mobil teknisi,
k. 1 unit jeep brimob,
l. 1 unit sedan polantas.
3. Kawal kehormatan formasi konvoi III, meliputi :
a. 2 unit sepeda motor polantas,
b. 1 unit sedan polantas,
c. 1 unit jeep brimob, 1 unit sedan VVIP,
d. 1 unit mobil walpri,
e. 1 unit sedan cadangan VVIP,
f. 1 unit jeep koordinator pengamanan,
g. 1 unit sedan polantas
4. Kawal kehormatan formasi konvoi IV meliputi :
a. 2 unit sepeda motor polantas,
b. 1 unit sedan polantas,
c. 1 unit jeep brimob, 1 unit sedan VVIP,
d. 2 unit sepeda motor polantas bertugas membayangi sedan VVIP,
e. 1 unit mobil walpri,
f. 1 unit jeep koordinator pengamanan,
g. 1 unit sedan cadangan VVIP,
h. 1 unit mobil ambulance,
i. 1 unit mobil teknisi, 1 unit jeep brimob,
j. 1 unit sedan polantas.
5. Kawal keamanan formasi konvoi khusus I, meliputi :
a. 2 unit sepeda motor polantas sebagai pembuka jalan,
b. 1 unit sedan polantas kawal depan,
c. 1 unit sedan polantas sebagai penutup.
6. Kawal keamanan formasi konvoi khusus II, meliputi :
a. 2 unit sepeda motor polantas,
- 7-

b. 1 unit mobil sedan polantas, kendaraan pengangkut barang


berbahaya,
c. kendaraan security dari perusahaan.
d. Bentuk kawal dengan formasi ini digunakan untuk mengawal
dokumen khusus, uang negara, barang – barang khusus, dan alat –
alat berat”. Apabila pengawalan luar kota tidak menggunakan
sepeda motor, dan apabila alat berat atau barang berbahaya
sebaiknya dilakukan pada malam hari.
7. Kawal keamanan formasi konvoi khusus III, meliputi :
a. 2 unit sepeda motor polantas,
b. 1 unit mobil sedan polantas,
c. iring – iringan oleh bus / truk polri, selanjutnya sebagai penutup
adalah kendaraan provost.
d. Bentuk kawal keamanan ini biasa digunakan untuk dalam rangka
acara berangkat / kembali dari tugas operasi atau untuk menghadapi
situasi khusus.
8. Kawal pelayanan formasi I, meliputi :
a. 2 unit sepeda motor polantas sebagai pembuka jalan,
b. 1 unit sedan polantas kawal depan,
c. 1 unit sedan polantas sebagai penutup.
9. Kawal pelayanan formasi II, meliputi :
a. 1 unit sedan polantas
b. iring – iringan kendaraan yang dikawal.
10. Kawal pelayanan formasi III, meliputi :
a. 2 unit sepeda motor polantas,
b. iring –iringan kendaraan yang dikawal,
c. 1 unti sepeda motor sebagai penutup.
- 8-

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Demikian Standard Operasional Prosedur Pengawalan satuan Lalu Lintas ini di buat untuk
dapat dijadikan pedoman pelayanan masyarakat dan Operasional di lapangan..

Sumbawa, 02 Juni 2020


Mengetahui
KAPOLRES SUMBAWA KASAT LANTAS POLRES SUMBAWA

WIDY SAPUTRA S.IK BOWO TRI HANDOKO, SE, S.IK


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79031366 AJUN KOMISARIS POLISI NRP 83111433

Anda mungkin juga menyukai