Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. PENDAHULUAN
1. Umum
2 / 2. Pengertian …..
2
2. Pengertian.
a. Quick Respon Sat Lantas adalah tindakan nyata petugas polisi lalu
lintas berupa upaya ,kegiatan ,dan pekerjaan secara cepat,tepat,
terhadap sesuatu kejadian atau masalah yang berhubungan dengan
kemacetan arus lalu lintas dan kejadian kecelakaan lalu lintas,baik yang
diketahui, didengar atau dilihat langsung oleh petugas maupun laporan
masyarakat kepada petugas atau call centre dengan tindakan TPTKP,
Pengaturan, Pertolongan dan Penyelamatan ,represif tahap awal serta
tindakan kepolisian lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan
Undang-Undang.
b. Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak
disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pemakai jalan lainnya mengakibatkan korban manusia atau
kerugian harta benda.
c. Penyidikan kecelakaan lalu lintas adalah serangkaian tindakan penyidik
dalam hal dan menurut cara yang diatar dalam undang-undang untuk
mencari dan mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat
terang tentang perkara kecelakaan lalu lintas yang terjadi dan guna
menemukan tersangkanya.
d. Tempat kejadian perkara ( TKP ) kecelakaan lalu lintas adalah tempat
dimana suatu kecelakaan lalu lintas terjadi dengan segala akibat yang
ditimbulkan,serta tempat-tempat dimana tersangka dan atau barang
bukti dan atau korban yang berhungann dengan kecelakaan lalu lintas
tersebut ditemukan.
e. TPTKP kecelakaan lalu lintas adalah tindakan Kepolisian yang harus
dilakukan segera setelah terjadinya suatu kecelakaan lalu lintas dalam
bentuk penutupan dan pengamanan TKP untuk kepentingan penyidikan
selanjutnya dan mencegah terjadinya kemacetan atau kecelakaab baru
di TKP tersebut serta demi terciptanya keamanan bagi petugas,korban
dan barang bukti serta pemakai jalan lainya di TKP.
f. Pengolahan TKP kecelakaan lalu lintas adalah tindakan atau kegiatan-
kegiatan setelah tindakan pertama di TKP dilakukan,dengan maksud
untuk mencari,mengumpulkan, memganalisa,mengevaluasi petunjuk-
petunjuk keterangan dan bukti serta identitas tersangka guna memberi
arah terhadap penyidikan selanjutnya.
3 / 3. Dasar …..
3
3. Dasar.
a. Maksud.
b. Tujuan
5. Ruang Lingkup.
4 / 6. Tata …..
4
6. Tata urut.
I. PENDAHULUAN.
II. PERSIAPAN
III. PENGORGANISASIAN.
IV. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN.
V. TUJUAN DAN SASARAN.
VI. PELAKSANAN KEGIATAN.
VII. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
VIII. KETENTUAN LAIN.
IX. PENUTUP.
II. PERSIAPAN
1. Administrasi.
a. Membuat peta Quik Response Unit Laka dalam wilayah hukum Polres
Mataram.
b. Membuat peta Black Spot ( Daerah rawan Laka ).
c. Skep Penyidik / Penyidik Pembantu.
d. Administrasi Penyidikan berpedoman pada Skep Kabareskrim No.Pol.
Skep / 82 / XII / 2006 / Bareskrim.Tanggal 15 Desember 2006,Tentang
Naskah sementara pedoman penyelenggaraan Administrasi penyidikan.
5 / 3. Sarana ....
5
3. Sarana ruangan.
a. Ruang penyidikan
b. Ruang tahanan tersendiri.
c. Tergelarnya alat komunikasi yang on line.
d. Pers yang mengawaki atau mengoperasionalkan Call Center.
4. Kemampuan yang harus dimiliki bagi pelaksana Quik Response Unit laka.
a. Menguasai wilayah tugas.
b. TPTKP laka lantas.
c. Pengaturan lalu lintas.
d. Komunikasi Verbal.
e. Pengumpulan bahan keterangan.
f. Proses Penyidikan laka lantas.
g. Penguasaan hukum dan perundang-undangan.
III. PENGORGANISASIAN
3. Persnjataan.
a. Revolver untuk kanit
5. Alat komunikasi.
a. Telepon/HP
b. HT.
c. Megaphone.
7 / V. TUJUAN .....
7
1. Tujuan
a. Pengamanan TKP laka lantas secara cepat dan tepat sehinga status quo
tetap terjaga.
b. Meminimalkan resiko terhadap korban, karena korban akan cepat
tertolong.
c. Mengurangi kemacetan yang timbul dari adanya kecelakaan serta
menghindari adanya kecelakaan yang baru.
d. Menjaga keamanan daerah sekitar TKP.
2. Sasaran
a. Kejadian kecelakaan baik kecelakaan yang mengakibatkan korban
meninggal dunia,luka berat,luka ringan ,maupun kerugian material.
b. Kemacetan arus lalu lintas yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas
c. Daerah rawan laka / Black spot
2. Tahap persiapan
a. Membuat peta Quick Response Unit Laka yang memuat jarak tempuh
serta waktu yang dibutuhkan untuk mendatangi TKP laka lantas dari Unit
Laka Lantas Sat Lantas Polres Mataram ke wilayah polsek jajaran Polres
Mataram.
b. Mengecek persiapan personil unit laka ( Kesehatan, kerapian dan sikap
tampang)
c. Mengecek peralatan perlengkapan perorangan.
d. Mengecek peralatan perlengkapan kendaraan.
e. Mengecek administrasi dan dukungan logistik.
f. Melaksanakan APP.:
8 / 1) Tentang .....
8
3. Mendatangi TKP.
a. Tentukan rute yang terpendek dengan memperhatikan situasi lalu lintas.
b. Bergerak dengan cepat tetapi tetap memperhatikan keselamatan.
c. Apabila situasi lalu lintas padat dan melewati persimpangan agar
menggunakan sirene dan rotator.
d. Upayakan seminimal mungkin melakukan pelanggaran lalu lintas.
e. Perhatikan arus lalu lintas selama di perjalanan menuju ke TKP, bilamana
ada kendaraan yang di curigai melarikan diri.
4. Tiba di TKP.
a. Parkir kendaraan di tempat yang aman dan diketahui oleh pengguna jalan
lainnya serta berfungsi untuk mengamankan TKP dan memberikan
petunjuk agar pengguna jalan lainnya lebih berhati-hati.
b. Posisi kendaraan mengadap keluar serong kanan dan berada dekat TKP
apabila jalan lurus, sedang untuk TKP yang dekat dengan tikungan
berada sebelum tikungan.
c. Rotator kendaraan tetap dihidupkan sampai selesai kegiatan
penanganaan TKP.
9 / 6. Membuat .....
9
10 / b. Pemeriksaan .....
10
/ VII. STANDAR...
11
3. Barang bukti sitaan berupa mobil angkutan umum dapat dititip-pakaikan kepada
pemilik dalam keadaan memaksa :
a. Berdasarkan penilaian tidak cukup tersedianya mobil angkutan umum dan
mobil angkutan umum yang diperlukan bagi pelayanan masyarakat.
b. Penitip-rawatan barang bukti sitaan dilakukan dengan pembuatan berita
acara titip rawat barang bukti yang harus ditanda tangani oleh penyidik dan
pemilik barang.
/ 3. Kondisi...
12
/ 3.Persyaratan...
13
B. Penghentian Penyidikan
1. Penghentian penyidikan hanya dapat dilaksanankan setelah dilakuakan
tindakan penyidikan secara maksimal dan hasilnya ternyata tidak dapat
dilanjutkan.
2. Keputusan penghentian penyidikan hanya dapat dilaksanakan setelah
melalui tahap gelar perkara.
3. Gelar perkara untuk penghentian penyidikan dipimpin oleh pejabat yang
bewenang:
a. Direktur lalu lintas di tingkat Polda
b. Kasat lantas di tingkat Polres
4. Gelar perkara di hadiri sekurang-kurangnya:
a. Penyidik dan pengawas penyidik
b. Pejabat yang membuat perintah penyidikan
c. Penasehat hukum terlapor
d. Saksi ahli, unsur pengawas penyidikan
e. Pejabat JPU bila sangat di perlukan
/ C. Penyerahan...
14
C. Penyerahan perkara
1. Berkas perkara yang dinayatakan telah selesai dan telah di teliti oleh perwira
pengawas penyidik wajib di laporkan kepada pejabat yang berwenang untuk
menyerahkan berkas perkara kepada JPU.
2. Dalam hal berkas perkara yang di serahkan kepada JPU di nyatakan belum
lengkap menurut JPU, penyidik wajib segera melengkapi kekurangan berkas
perkara sesuai dengan petunjuk JPU dalam waktu yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Dalam hal berkas perkara dinyatakan lengkap oleh JPU, penyidik wajib
segera melaksanakan penyerahan berkas perkara tahap kedua berikut
tersangka dan barang buktinya kepada JPU.
/ X. PENGAWASAN .....
15
1. Pengawasan
a. Analisa dan evaluasi hasil Laporan
b. Mengecek pelaksanaan melalui alat komunikasi (Telepon/HT ).
c. Mengontrol langsung pelaksaan di TKP
2. Pengendalian
a. Melalui pelaporan hasil pelaksanaan tugas
b. Langsung dan tidak langsung
2. Indikator keberhasilan.
a. Masyarakat mudah menghubungi bila terjadi kecelakaan.
b. Petugas unit laka cepat mendatangi TKP.
c. Masyarakat merasakan kenyamaan dan kepuasan terhadap pelayanan
unit laka.
d. Masyarakat mendapatkan kecepatan dan kepastian hukum perkaranya.
e. Zero Complain
/ a. Kendaraan...
16
10. Berkas surat tilang adalah blangko tilang yang telah digunakan untuk menindak
pelanggar lalu lintas jalan tertentu.
a. Tabel denda tilang dan uang titipan adalah merupakan pedoman bagi
hakim untuk memutuskan perkara Tilang di siding Pengadilan.
b. Besarnya uang titipan, pada tabel di susun dan di tetapkan oleh ketua
pengadilan negeri setelah mendengar saran dan pendapat dari KAJARI
dan KAPOLRES/TA setempat dengan menggali, memperhitungkan dan
menilai kondisi social, ekonomi masyarakat setempat dengan
memperhatikan rasa keadilan serta efektifitas berlakunya hokum dalam
undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan.
XIII. PENUTUP
Demikian Standart Operasional Prosedur ( SOP ) Quick Response Unit Laka
Lantas dan Penyidikan Pelanggaran Lalu Lintas Sat Lantas Polres Mataram,
dibuat guna dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas
penanganan TKP kecelakaan lalu lintas
KURNIANTO PURWOKO, SH
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69020351