Anda di halaman 1dari 6

Touring menggunakan sepeda motor secara bersama

bersama-sama
sama merupakan salah satu kegiatan para
bikers. Kegiatan berkendara menuju tempat yang jauh.
Untuk lebih menyatukan komando, maka perlu digunakan aturan atau tata tertib dalam berkendara
berjamaah atau touring konvoi. Penggunaan aturan baik itu kode
kode-kode
kode serta tata cara dalam
berkonvoi perlu dipahami oleh para bikers. Agar perjalanan dapat berjala
berjalan
n lancar dan tiba dengan
selamat.

Creat By : Erick NVLF Jakarta

Berikut ini sedikit pengetahuan tentang Rumus dan Tata Cara Touring yang saya ambil dari fanpage
Divisi Humas Mabes Polri.
Hand Code (Kode Tangan)

Gunakan hanya tangan kiri


Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk

Foot Kode (Kode Kaki)

Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri


Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel
kereta api

Horn Code (Kode Klakson)

Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya
sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood

Aturan Dasar

Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan


Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
Patuhi semua standar SAFETY RIDER
Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.

Creat By : Erick NVLF Jakarta

Tata Cara Pemberangkatan


Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point,
emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)

RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya


danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah
siap
Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).

Tata Cara Konvoi

Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
Tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
Posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak
menghindar bila terjadi pengereman mendadak
Atur jarak aman sesuai kecepatan
Pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
Tidak melanggar lampu merah
Teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta
dibelakang
Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
Hidupkan lampu hazard (opsional)
Tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
Tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC

Tidak saling mendahului


Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
Usahakan selalu dan tetap tenang
Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan

Tata Cara di Lampu Lalu Lintas (Lalin) atau di Persimpangan

RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari


putusnya konvoi
Tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
Tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus

Creat By : Erick NVLF Jakarta

Tata Cara Konvoi Terputus

Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)


RC mengurangi kecepatan
Setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
Setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code

Tata Cara Menghalau Penyusup

Maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan


Berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik

Tata Cara Peserta Mengalami Masalah

Peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan


RC memberhentikan konvoi
Sp advice RC bila tidak mengetahui
Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
Tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
Tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur

Creat By : Erick NVLF Jakarta

PETUGAS-PETUGAS DALAM
ROMBONGAN
Punya motor keren, suka kumpul sama temen-temen pasti seru. Pasti kegiatannya banyak macem, dari bongkar
motor bareng, nonton motogp bareng, sampai mungkin gandengan bareng, eh gak kali ya, apapun dijabanin asal
rame. Pastilah kalau sudah kumpul-kumpul gitu pernah riding rame rame beriringan. Biasanya sih disebutnya touring,
kalau jaraknya lumayan jauh, nama kerennya sih Rally.
Kadang sebagai pendatang baru, kita pasti malu nanya tentang hal perintilan yang sebenernya harus diketahui
sebelum berkendara iring-iringan. Iyalah anak baru, udah tampang keren, motor paling mantep, lulusan universitas
terkemuka, masa gak tau soal berkendara iring-iringan, apatuh tadi namanya Rally ya? Gengsi bro! Nah biar ga
keliatan beloon beloon banget, lebih baik baca artikel ini bro.
Sebenernya yang hal yang paling dasar yang musti kita ketahui pas mau berkendara iring iringan adalah petugas
petugas yang berperan di rombongan itu. Apalagi kalau tugas kita cuma peserta, ga mau kan jadi pengacau dan
bikin berantakan rombongan. Oke kita bahas saja ya beberapa petugas yang umumnya ada di setiap acara konvoi
kendaraan.
1. Road Captain
Road Captain (disingkat RC) adalah pemimpin konvoi iring iringan kendaraan, yaitu pengendara yang paling depan
dari rombongan iring iringan. Tugasnya simple, yaitu mimpin rombongan. RC ini punya kewajiban untuk mengetahui
jalur yang ditempuh, ya masa mau konvoi tapi nyasar. Dan sebagai peserta iring iringan 1 hal yang perlu kita ingat,
RC gak boleh disalip bro dan ga boleh ga diikutin. Kalo RC disalip jadinya terkudeta lah si RC sama elu bro (ngapain
juga sih mengkudeta RC kaga ada gunanya). Nah kalo gak diikutin itu namanya pembelot, mending ga usah ikut
rombongan itu mah, Tapi jangan khawatir bro, RC itu umumnya memikirkan rombongan yang mengikutinya. Jadi
kalau kebelet pipis atau harus isi bensin, ada petugas lain yang tugasnya care sama anggota rombongan.
2. Sweeper
Kalau dari artinya penyapu, tapi kalau di rombongan konvoi posisinya berada di paling belakang, jadi lo gak perlu
takut untuk ketinggalan bro. Sama seperti RC, umumnya sweeper juga harus tau jalan. Fungsi dari sweeper ini
adalah memantau anggota rombongan, menghitung lengkap atau nggak, menginformasikan ke RC apabila terjadi
permasalahan pada anggota konvoi. Jadi kalau misalnya saat berkendara trus bensin sudah mau abis, angkat
tangan aja, nanti sweeper nyamperin, infoin ke dia kalau bensin lu mau abis bro, nanti si sweeper akan nyusul RC
dan infoin bahwa anggota konvoi ada yang kehabisan bensin. Nah karena tugasnya mengharuskan si sweeper untuk
mengejar RC, ya u know lah motornya sekenceng apa.
3. Technical Officer
Keren amat yah namanya, padahal tugasnya bawa toolkit yang kumplit untuk jaga jaga jika terjadi kendala teknis
pada kendaraan anggota rombongan. Umumnya sih orangnya asik, eh maksud saya, orangnya tau mengenai how
to how how troubleshooting permasalahan motor, misal: motor mogok, ban gembos, tali kopling putus. Jadi ni orang
bawaannya paling berat lah pastinya soalnya dia bawa kunci kunci. Mungkin kalau perjalanan jauh dia ngurangin
perbekalan baju ganti kali demi membawa toolkitnya. Bagusnya sih si technical officer ini diletakin di depannya
sweeper ya.

Creat By : Erick NVLF Jakarta

4. Dokumentasi
Inimah ga usah dijelasin lagi, disuru bawa kamera aja buat narsis narsis dah. Dan yang pasti si petugas dokumentasi
ini fotonya paling sedikit diantara yang lainnya.

5. Petugas P3K
Petugas P3K wajib membawa peralatan P3K standar. Ya kalau terjadi apa apa pada saat berkendara, misal
kecelakaan kecil, at least dia bertanggung jawab memberikan penanganan awal terhadap luka yang terjadi. Enaknya
sih kalau dia itu cewek ya. Ngarep banget ya.

Bila terjadi kecelakaan minor injured :


1. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
2. Korban dirawat sementara
3. Bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
Bila terjadi kecelakaan major injured :
1. Parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
2. Semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
3. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
4. Evakuasi dipimpin langsung oleh RC
5. RC broadcast berita dan
6. Wajib stop touring
Bila terjadi mogok :
1. Klotur emergency stop
2. RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
3. Antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.

Creat By : Erick NVLF Jakarta

Anda mungkin juga menyukai