Anda di halaman 1dari 27

DASAR HUKUM

UU NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN


NEGARA REPUBLIK INDONESIA;

UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS


DAN ANGKUTAN JALAN;

UU NO. 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN;


Agar memahami, mengerti dan dapat
mempraktekan dilapangan dalam
pengaturan lalu lintas. Selain itu untuk
masyarakat pengguna jalan agar
mengerti dan memahami arti gerakan
pengaturan lalu lintas yang
dilakukan oleh petugas di jalan raya
supaya tidak terjadi salah penafsiran
yang bisa berakibat fatal terjadinya
kecelakaan.
Gerakan 1 :
Menghentikan arus dari segala
arah
Priiiiiiiiit! (Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
SEMUA ARAH BERHENTI!!!
Gerakan 2 :
Menghentikan arus dari arah depan petugas
Priiiiiiiiit! (Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Rekan-rekan yang berada di depan petugas, harus
berhenti.
Gerakan 3 :
Menghentikan arus dari arah belakang petugas
Priiiiiiiiit! (Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Kalau rekan-rekan dari arah belakang petugas, lihat punggung
petugas yang merentangkan tangan kiri nya, segeralah berhenti.
Gerakan ke 4 :
Menghentikan kendaraan dari arah depan & belakang petugas
Priiiiiiiiit! (Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Arah depan dan belakang petugas diperintahkan untuk berhenti. Walau
rentangan tangan petugas tidak dapat menutupi lebar jalan, mohon jangan
mencuri-curi jalan. Sering sekali anak sekolahan menerobos melewati ketiak
petugas dari belakang, mungkin dikiranya petugas itu orang2an sawah yah?
Gerakan ke 5:
Menghentikan arah tertentu

Priiiiiiiiit! (Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)


Gerakan ini bebas, tergantung petugas mengarahkan telapak tangannya ke
arah mana, apabila rekan-rekan berada dalam arus yang dapat melihat jelas
telapak tangan petugas, artinya BERHENTI.
Gerakan ke 6:
Menjalankan arus dari arah kanan petugas
Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! (Dua kali tiupan
peluit yang teratur..) Yang melihat gerakan ini berada di sisi kanan
petugas, MAJUUUUUUU JALAAAAN...
Gerakan ke 7:
Menjalankan arus dari arah kiri petugas

Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! (Dua kali tiupan
peluit
yang teratur..) Dari sebelah kiri petugas, dipersilahkan JALAN...
Gerakan ke 8 :
Menjalan arus dari arah kanan dan kiri petugas bersamaan
Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! (Dua kali tiupan
peluit
yang teratur..) Kanan dan kiri petugas, AYO JALAN...
Gerakan ke 9 :
Mempercepat kendaraan dari arah kiri petugas
Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! (tiga kali peluit pendek
berulang kali) Dari kiri petugas... AYO TAMBAH KECEPATAN, JANGAN
TERLALU PELAN...
Gerakan ke 10 :
Mempercepat arus dari arah kanan petugas

Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! (tiga kali peluit pendek
berulang kali) Gerakan nomer 9 dan 10, sering dikeluarkan apabila ada
kecelakaan, dan pengendara malah asik menonton orang yang lagi kena
musibah kecelakaan. (hadeeeh...)
Gerakan ke 11 :
Memperlambat kendaraan dari arah depan petugas
Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! (tiga kali peluit pendek
berulang kali) Rekan-rekan yang melihat petugas melakukan gerakan ini dari
depan, mohon kurangi kecepatan...
Gerakan ke 12 :
Memperlambat kecepatan arus dari arah belakang petugas
Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! (tiga kali peluit pendek
berulang kali) Melihat gerakan ini dari belakang, petugas mengayunkan tangan
kirinya, dari 90 derajat ke 45 derajat berulang-ulang.. Mohon kurangi
kecepatan rekan2..

Anda mungkin juga menyukai