HAKEKAT ANCAMAN

KAMTIBMAS

DESENTRALISASI
DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FT. INTELKAM
GELOMBANG I TA.2023
STANDAR KOMPETENSI
MEMAHAMI HAKEKAT ANCAMAN KAMTIBMAS
KOMPETENSI DASAR
1. MEMAHAMI KONSEP HAKEKAT ANCAMAN
KAMTIBMAS
2. MEMAHAMI POTENSI GANGGUAN (PG)
KAMTIBMAS
3. MEMAHAMI AMBANG GANGGUAN (PG)
KAMTIBMAS.
4. MEMAHAMI GANGGUAN NYATA (GN) KAMTIBMAS
 REFERENSI
• Naskah Hakekat ancaman kamtibmas
• Buku Intelijen Wahyu saronto
• William R. Rivers at.al., Media Massa dan
Masyarakat Modern: Edisi Kedua, Prenada Media,
Jakarta, 2003
• Kamus Intelijen.
• Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial.
• PP Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggraan
Penanggulangan Bencana.
 ERA REFORMASI DAN
GLOBALISASI DIMANA
TUNTUTAN MASYARAKAT
TERHADAP :
~ TRANSPARANSI
MERUPAKAN BAGIAN ~ PERLINDUNGAN THDP HAM
~ SUPREMASI HUKUM
PENTING BAGI SEHINGGA

INTEL DINAMIKA KEGIATAN

KEPOLISIAN
DIPERLUKAN UPAYA-
UPAYA EARLY
WARNING DAN EARLY
DISAMPING DINAMIKA DETECTION YG TAJAM
KEHIDUPAN MASY. YG DAN AKURAT
BERKEMBANG CEPAT, GELAGAT
PERUBAHANNYA SULIT DIBACA

GUNA MENGETAHUI DAN MEMAHAMI

GELAGAT TSB, MELALUI PENGUASAAN
TEORI, KETERAMPILAN DAN
PENGALAMAN SERTA MEMANFAATKAN
TEKNOLOGI MODERN
 Kemampuan Petugas Intelijen Yang
Diharapkan Sebagai Pengamat Wilayah
Deteksi
Kemampuan deteksi Dini
dini / peringatan dini
dan harus didukung Cari dan
dengan Pulbaket utk Sbg
temukan
Sbg Mat bahan
Mengetahui dan Puan Indikasi
Mengetahui dan Wil di permasalahan masukan
menguasai menguasai Intel utk
Intel dasarr aktual lap yg akan bagi
Laks timbulkan
Anggota GKTM Pimpinan
utk ambil
Ketahui KAKERDA
Kebijakan
( Wil Tugasnya ) Peringatan
Dini

Mampu buat peta Pelaporan

Kerda wil Tugasnya lebih
awal
KENAPA TERJADI SEPERTI INI
• Mengapa hal tersebut terjadi ?
• Mengapa tidak terantisipasi ?
Apakah peristiwa di atas terjadi tiba-
tiba atau ada prosesnya ?
 TUGAS POLRI
• TUGAS POKOK POLRI ADALAH MEMELIHARA
KEAMANAN DALAM NEGERI MELALUI
PENEGAKAN HUKUM, PEMELIHARAAN
KAMTIBMAS DAN SEBAGAI PENGAYOM,
PELINGDUNG DAN PELAYAN MASYARAKAT.
(UU NO 2 / 2002)

• INTELIJEN KEAMANAN BERTUGAS

MELAKSANAKAN FUNGSI TEKNIS INTELIJEN
(PENYELIDIKAN, PENGAMANAN DAN
PENGGALANGAN) UNTUK MENDUKUNG &
MELAKSANAKAN TUGAS KEPOLISIAN YG
DIBEBANKAN KE PADANYA.
 PENGERTIAN ( Etimologi )
Menurut kamus
HAKEKAT Hakiki Hukum DR. Andi
Hamzah, SH
ANCAMAN
-Kebenaran / kenyataan yg sebenarnya
-Unsur essensial yg membedakan dg yg lain

Mrpk keadaan yg membahayakan keslmtan,

kelgsngan hidup indvd, organ/pok serta
Kepentingan primer dr indvd organ/pok tsb
 UU No 2 Th 2002
KAMTIBMAS Psl 1 ayat 5

Suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat

terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka
tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya
keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya
ketenteraman, yang mengandung pengertian membina dan
Mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam
menangkal, mencegah dan menanggulangi segala bentuk
pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang
dapat meresahkan masyarakat

. KAMTIBMAS :
HAKEKAT ANCAMAN
Unsur-unsur esensial dari suatu keadaan yg membahayakan
Keselamatan atau kelangsungan hidup suatu pok, organisasi atau golongan
maupun kepentingan primer , shg proses pembangunan nasional /
Tujuan Nasional tdk dpt berjalan sebagaimana mestinya
 ALUR PIKIR
H intelijen
A A
KEBIJAKAN DLM Penegakkan N
K
TUPOK PIMP Hukum & C TUJ.
E DUKUNG RANG
SIRAN POLRI jamin NAS
K KA
A Kamtibmas Kam
T dagri
Kepolisian
 PEMAHAMAN TTG KAM
• KEAMANAN ADALAH KONDISI DI DALAM SUATU
MASYARAKAT YANG MENUNJUKKAN ADANYA RASA AMAN
SEHINGGA KEHIDUPAN SEHARI-HARI MASYARAKAT &
PEMERINTAHAN DAPAT BERJALAN SECARA WAJAR.

• KEAMANAN DIWUJUDKAN MELALUI KEGIATAN

PENGATURAN KETERTIBAN, PENGAMANAN, UPAYA
PENYELAMATAN & PENEGAKAN HUKUM YANG
DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH, APARAT PENEGAK
HUKUM DAN MASYARAKAT.

• KEAMANAN MEMILIKI WUJUD KERAWANAN YANG DAPAT

DIGOLONGKAN KE DALAM 3 (TIGA) GOLONGAN YAITU GN
(Gangguan nyata), AG (Ambang Gangguan) DAN PG (Potensi
Gangguan)
KAMDAGRI
Keamanan dalam negeri adalah suatu keadaan
yang ditandai dengan terjaminnya keamanan
dan ketertiban masyarakat, tertib dan
tegaknya hukum, serta terselenggaranya
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat.
 YAITU : BERBAGAI BENTUK KERAWANAN YG MELEKAT DLM
SEGENAP ASPEK KEHIDUPAN MASY YG SPEKTRUM
DAN ATAU ESKALASINYA DPT BERKEMBANG MENJADI
ANCAMAN YANG BERSIFAT FAKTUAL DLM BENTUK
TINDAKAN/KEGIATAN YG DPT MENGANCAM KONDISI,
SITUASI DAN ATAU POTENSI KAMTIBMAS.

ANCAMAN KAMTIBMAS DPT BERWUJUD AKTIVITAS / KEGIATAN

YG PROSES PEMUNCULANNYA SCR KONSEPSIONAL/NON KONSEPSIONAL YG
MENJADIKAN KONDISI KAMTIBMAS MENJADI INSTABILITAS.
• Tercapainya suatu kondisi dinamis masy
• Sbg syarat tercapainya pemb nas
• Yg ditandai terjaminya kamtibkum
• Terbinanya tram masy
• Dengan memanfaatkan kuat masy guna
mencegah segala macam gangguan.

UU No 2 th 2002 ttg Kepolisian psl 1 ayat 5

 AGHT

SEGALA UPAYA,TINDAKAN & KEGIATAN DARI PIHAK ATAU OKNUM TERTENTU SCR
Ancaman KONSEPSIONAL YG DPT MENURUNKAN KEWIBAWAAN, EKSISTENSI DAN ATAU
INTEGRITAS PEMERINTAH NEGARA YG SYAH, MELEMAHKAN KONDISI TERTIB
DAN TEGAKNYA HUKUM & MEMPENGARUHI STABILITAS KAMTIBMAS SCR
LANGSUNG MAUPUN TDK LANGSUNG.

SEGALA BTK KERAWANAN KAMTIBMAS YG TIMBUL & BERKEMBANG SBG AKIBAT

DARI ADANYA TINDAKAN, KONDISI & KEG YG BERSIFAT NON KONSEPSIONAL.
Gangguan
HAL TSB MUNCUL AKIBAT DR TDK TERKENDALINYA ANCAMAN KAMTIBMAS
YG BERSIFAT FAKTUAL SEPERTI : PERISTIWA ATAU KASUS TERTENTU, BENCANA
ALAM, KECELAKAAN YG MEMBERIKAN PENGARUH BESAR DLM TATA KEHIDUPAN
MASY.
MERUPAKAN SGL BTK KERAWANAN YG DPT MENGGANGGU SUASANA
Hambatan KAMTIBMAS / SGL HAL YG DPT MENGHALANGI ATAU MELEMAHKAN UPAYA
BINKAMTIBMAS.

BERBAGAI BENTUK PERMASALAHAN YG TIMBUL DAN DITEMUKAN DLM UPAYA

Tantangan MEWUJUDKAN KONDISI, SITUASI DAN POTENSI KAMTIBMAS YG MANTAP DAN
TERKENDALI.
 BERSIFAT BERSIFAT
KONSEPSIONAL SOSIAL
PATOLOGIS
BERASAL DR UPAYA
BERASAL DR BERBAGAI
TERENCANA YANG
KEADAAN YG MENJADI
DI KEMBANGKAN
SUMBER TERJADINYA
OLEH PIHAK TTT
PENYIMPANGAN SOSIAL
DGN TUJUAN CIPTKN
DLM KEHIDUPAN MASY
SIKON YG TDK
SBG AKIBAT DARI
KONDUSIF THD
TERAKUMULASINYA
KAMTIBMAS & GANGGU
DAMPAK NEGATIF
PBGN NASIONAL.
PEMBANGUNAN
NASIONAL YG TDK
TERSELESAIKAN

BERSIFAT
ALAMIAH
TIMBUL SBG PROSES ALAMIAH
 BERSIFAT BERSIFAT
ESKALATIF FLUKTUATIF
BERGERAK DR STADIUM DPT DIGAMBARKAN SEPERTI
“LATEN POTENSIAL” S/D RITME ( IRAMA) YG TDK
STADIUM “MANIVES FAKTUAL” TERATUR NAIK TURUN /
SBG AKIBAT ADANYA BERBAGAI TIMBUL TENGGELAMNYA
RANGSANGAN DR KONDISI DR ASPEK WAKTU,TMPT
LINGK STRATEGIK YG SDG BTK KEJADIAN & JENISNYA
BERKEMBANG.

BERSIFAT
KONTIJENSI
DPT DIGAMBARKAN SBG SUATU
KEADAAN YG DIPERKIRAKAN SGT
DPT TERJADI.
PREDIKSI TSB DIPEROLEH DR
HASIL ANEV THD SIKON YG
TERJADI DI DLM & DI LN.
KONDISI KAMTIBMAS
& KADARKUM MASY
SIKON KAMTIBMAS YG KURANG
KONDUSIF MENJADI OBYEK DARI
SISBINKAMTIBMAS KRN DPT
PENGARUHI PROSES DAN HASIL
BINKAMTIBMAS SHG HRS DPT
DIPANTAU, DIWASPADAI, DITKL
& DICEGAH DGN SGR DLM TTKN
POLA & ARAH KAMTIBMAS
YG HRS DIGELAR
POTENSI KUAT
KUAT UTAMA PENDUKUNG
LEMBAGA & APARAT POLRI SBG MELIPUTI : KESIAPAN DAN
KUAT INTI BINKAMTIBMAS KETERSEDIAAN SARANA-
& KUAT UTAMA DITUNTUT DPT PRASARANA YG MENJAD ALAT
SIAPKAN WUJUD KEKUATAN PENUNJANG PELAKSANAAN
KEMAMPUAN, TKT KESIAGAAN, KAMTIBMAS, PENATAAN
PENGORGANISASIAN & GELAR KONSEP SECARA TERENCANA
MISSI KAMTIBMAS SCR
KONSEPSIONAL, PROFESIONAL
& PROPORSIONAL.
 IPOL
INTER/REGI
POTENSI GANGGUAN

EKONOMI

AMBANG GANGGUAN SOSIAL

BUDAYA

NAS/LOKAL
GANGGUAN NYATA
KAM
PG ( Potensi Gangguan)
Adalah suatu situasi lingkungan yang merupakan ancaman
potensial ditinjau dari aspek-aspek Ipoleksosbud kam yang
berpengaruh terhadap terjadinya gangguan kamtibmas khususnya
kriminalitas, dalam mengantisipasi hal ini maka perlu dilakukan
suatu pendekatan analisis dengan cara menentukan ranking
kerawanan daerah dan ancaman.

AG (Ambang Gangguan)
Suatu situasi dan kondisi yang sedemikian rupa yang menurut hasil
penelitian menuntut kehadiran Polisi untuk melakukan tindakan-
tindakan Kepolisian guna menjamin terciptanya keamanan dan
ketertiban.

GN (Gangguan Nyata)
Adalah ancaman yang sudah nyata dalam arti perubahan dalam
masyarakat (pembangunan), terbentuknya melalui situasi dan
kondisi yang menjadi sebab atau sumber kesempatan, atau peluang
itu tidak dicegah atau ditiadakan.
 1. STATIS

N I S
JE 2. DINAMIS

ANCAMAN
1. MANUSIA
FA
KT 2. BENDA
OR
3. TEMPAT

4. SIKON

5. LAIN-LAIN
 JENIS
STATIS :
YAITU: SUATU KEADAAN, PERISTIWA, SITUASI DAN KONDISI DI LINGK
YANG BERSIFAT FAKTUAL YANG SENANTIASA MERUPAKAN PELUANG /
SUMBER TERJADINYA GANGGUAN KAMTIBMAS.
CONTOH : Proyek Vital ( provit ), tempat ibadah, hotel,
rumah-rumah pejabat Negara.

DINAMIS :
YAITU : SUATU KEADAAN, PERISTIWA, SITUASI DAN KONDISI LINGK
YANG BERSIFAT FAKTUAL YANG PADA SAAT-SAAT TERTENTU SAJA
MERUPAKAN PELUANG / SUMBER TERJADINYA GANGGUAN KAMTIBMAS.
CONTOH : 1. Pasar,terminal,

2. Jam sibuk di satu ruas jalan / lalu lintas padat pada jam-jam
tertentu.
 FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA ANCAMAN
KRIMINALITAS :
1. PARA PELACUR, GERMO, TUNA SUSILA.
2. PARA PENGGUNA & PENYALUR NARKOBA
3. PARA GELANDANGAN,PENGANGGURAN.
MANUSIA 4. PARA PEMABUK MIRAS
5. PARA RESIDIVIS
6. TUKANG LOAK & BARANG ANTIK, DLL

LALU LINTAS :
1. PENGENDARA RANMOR YANG SEDANG MABUK
2. PENGENDARA MOTOR YANG MENGANTUK
3. PEMAKAI JALAN YANG TIDAK MENTAATI LANTAS
4. PENGENDARA MOTOR YANG KEBUT-KEBUTAN
5. DLL

KRIMINALITAS :
1. TOKO PENJUAL BARANG BERHARGA
2. RANMOR YANG DI PARKIR TANPA ADA YG JAGA
BENDA 3. PROYEK BANGUNAN YG SDG DLM PROSES
4. MOBIL DI PARKIR DI JALAN TANPA DI KUNCI
LALU LINTAS :
1. KENDARAAN YANG TDK LAYAK JALAN
2. GUNDUKAN MATERIAL ( PASIR ) DI PINGGIR JLN
3. CECERAN MINYAK PELUMAS DI TENGAH JALAN
4. DLL
 KRIMINALITAS :
1. PASAR MALAM & TEMPAT HIBURAN LAIN
2. TEMPAT PELACURAN, BAR, DISKOTIK
3. PUSAT PERBELANJAAN
4. HOTEL, LOSMEN, WISMA, PENGINAPAN
5. GUDANG TEMPAT PENYIMPANAN BARANG
6. STASIUN, TERMINAL BUS, TERMINAL ANGKOT.
7. LOKASI INDUSTRI.
8. LOKASI PUSAT PERDAGANGAN.
9. LOKASI PERTAMBANGAN.
10. BANDARA-BANDARA.
TEMPAT 11. PELABUHAN LAUT BAIK NAS / INTERNASIONAL
12. DAERAH PERBATASAN.
13. DAERAH PINGGIRAN HUTAN DAN TAMAN NAS.
14. LOKASI SIDANG THNAN MPR / DPR DAN TEMPAT
WAKIL-WAKIL RAKYAT.
15. GUDANG HANDAK / SENPI, BERAS DAN BRG NILAI
EKONOMIS TINGGI.
16. PUSAT CAGAR BUDAYA.
17. LOKASI PARIWISATA.
18. KOMPLEK PEMUKIMAN.

LALU LINTAS :
1. JALAN LICIN
2. JALAN RUSAK ( BERLUBANG )
3. TIKUNGAN TAJAM
4. TURUNAN & TANJAKAN
 KRIMINALITAS :
1. TEMPAT SEPI, LENGGANG, TANPA LAMPU PD MLM HARI
2. BENCANA ALAM, KEBAKARAN, BANJIR, GEMPA, TSUNAMI
SIKON 3. PERTANDINGAN OLAH RAGA
4. PAWAI, ARAK-ARAKAN
5. DEMONSTRASI

LALU LINTAS :
1. ADANYA KABUT TEBAL
2. HUJAN SANGAT DERAS
3. ANGIN RIBUT
4. TANAH LONGSOR
5. LAMPU TRAFIC LIGHT RUSAK

1. PERTIMBANGAN KEAMANAN ( TAMU VVIP, TOKOH POLITIK, DLL)

CONTOH : Kunjungan presiden yang perlu pengawalan
untuk menghindari sabotase, pembunuhan, demo, dll
LAIN2 2. KONDISI FISIK DAERAH : KEADAAN, SIFAT, IKLIM & CUACA.
CONTOH : Musim kemarau panjang mengakibatkan
kurang air, kekeringan shg muncul
kerawanan berupa perkelahian antar
petani krn rebutan air, perusakan air pipa pam, dll.
3. IKLIM POLITIK, PERTENTANGAN IDEOLOGI & SOSBUD.
CONTOH : Indonesia pada saat pergantian Orde Baru ke
Orde Reformasi akibatnya banyak terjadi demo,
krussal, penjarahan, pemerkosaan, dll.
 JENIS RASA AMAN MASYARAKAT
BIBIT S RIYANTO

• PEACE (kedamaian):
– Ketertiban (inter personal) &
– Ketenteraman (intra personal)

• SECURE (keamanan lingkungan):

– Hasil pengamanan oleh petugas dan atau peralatan

• SAFETY (keselamatan):
– Adanya aturan tentang keselamatan &
– Kepatuhan terhadap aturan keselamatan &
– Tersedianya alat penyelamatan.

• SURETY (kepastian):
– Kepastian dalam hukum
– Kepastian karena hukum (terhindar dari kesewenang wenangan oleh pihak
lain).
 GLOBAL
1. SOROTAN PERHATIAN SCR GLOBAL
MSH TERFOKUS PD ISSUE UTK
WUJUDKN & TEGAKKAN HAM,
DEMOKRASI, PELSTARIAN LINKGN
HIDUP, TRANSPARANSI SUPREMASI
HUKUM.
2. PERKEMBANGN IPTEK DLM KHDPN
MASY CENDERUNG SMKN PESAT
KHUSUSNYA PD SEKTOR KMNIKASI
& TRANSPORTASI MENJD FAKTOR
TERBTKNYA POTENSI KERAWANAN
YG DPT GANGGU KDS KAMTIBMAS.
3. PERUBAHN BTK INSTITUSI PMRTH
YG DILAKUKAN OLEH BERBAGAI
NEGARA DI DUNIA BERKAITAN
DGN UPAYANYA UTK MENCAPAI
TUJUAN NASIONALNYA BUTUHKAN
PEMBERDAYAAN & KEMAMPUAN
LEMBAGA.
REGIONAL
1. KRISIS EKONOMI YG MELANDA 1. KESULITN & KESENJANGAN
KWSN REGIONAL ASIA PASIFIK
SELAMA INI TELAH MEMBUAT
MARAKNYA PERDAGANGAN
ILLEGAL DI KAWASAN ASIA
MAUPUN ASEAN.
2. KEMAJEMUKAN IDIOLOGI,
TDK-SEIMBANGAN JMLH PDDK,
TERBATASNYA JMLH SD DAN
PERBEDAAN PANDANGAN
ANTAR BANGSA DI NEGARA
KWSN REGIONAL ASIA & ASEAN
AKAN DPT MENJADI SUMBER 2. KONDSI PENINGKTN PDDKN
PEMICU TIMBULNYA SENGKETA
ANTAR BANGSA, MENEBALNYA
RASA EGOSENTRIS DR SETIAP
SUKU BANGSA DI KAWASAN
REGIONAL TSB.
NASIONAL
HIDUP MASY SELAMA INI
TELAH MEMBUAT NUANSA
PEMBENARAN TINDAKAN
ANARKHIS MAUPUN
PELANGGARAN HUKUM.
HAL INI AKAN MENUNTUT
PENINGKATAN BENTUK DAN
WUJUD POTENSI LAYANAN
FUNGSI TUGAS KEPOLISIAN
DLM RANGKA UPAYA
BINKAMTIBMAS.
& PENGETAHUAN WARGA
MASY THD ISSUE GLOBAL
HAM, DEMOKRATISASI DAN
SUPREMASI HUKUM TELAH
MEMUNCULKA HARAPAN YG
LBH TINGGI DR SEBAGIAN
BESAR WARGA MASY THD
KEBERADAAN & PERAN LBG,
APARAT PENGEMBAN FUNGSI
BINKAMTIBMAS.
 ESKALASI
GANGGUAN KAMTIBMAS
-PADA TINGKAT SITUASI AMAN

-PADA TINGKAT SITUASI RAWAN

-PADA TINGKAT GAWAT

-PADA TINGKAT BAHAYA

 CIRI PADA TINGKAT SIT AMAN

1. Interaksi antar masyarakat masih berjalan normal/assosiatif

2. Ancaman thd Kamdagri dan pemerintah secara latent ttp ada,

tapi belum menampakkan diri

3. Ancaman thd rasa aman masih kurang, namun ancaman thd

tibum mulai terasa sbg imbas perbedaan kehidupan sos masy
 CIRI PADA TINGKAT SIT RAWAN

1. Interaksi pd masy bersifat dissosiatif/tdk kondusif

2. Ketegangan sosial kemasyarakatan sudah mulai terjadi

3. Bentuk gangguan meningkat secara kualitatif & kuantitatif

4. Intensitas/seringnya tindak pidana terasa sekali pengaruhnya

5. Ketertiban masy sudah berkurang, rasa kurang aman mulai

terasa.
 CIRI-CIRI
PADA TINGKAT SITUASI GAWAT

1. KETEGANGAN SOSIAL SUDAH BERUBAH MENJADI

KONFLIK SOSIAL
2. ANCAMAN TERHADAP NEGARA DAN PEMERINTAH
SUDAH MULAI TERASA

Selanjutnya berkembang lagi menjadi fase :

3. KONFLIK SOSIAL BERKEMBANG DITANDAI DG TER

JADINYA AKSI SLNG MENYERANG
2. ANC THD KAMNEG SDH TAMPAK NYATA
 CIRI PADA TINGKAT
SITUASI BAHAYA

1. ANCAMAN THD KAMNEG DAN PEMERINTAH TELAH

TERJADI DIBERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN
Misal : Demo menentang pemerintah syah terjadi dimana2

2. PERTIKAIAN BERSENJATA TERLIHAT NYATA

Misal : Kejadian di Ambon, Poso dsb

3. TELAH TERBENTUK AKSI PENGGULINGAN PEMERIN

TAHAN DENGAN ESKALASI YG TINGGI
Misal : Jaman kejatuhan P Harto
 SKALA VERTIKAL
LAPISAN ANCAMAN

1 Anc thd kam neg dan pemrintah

2 Anc yg terarah kpd kamtibmasy lbh luas

3 Anc yg mengarah pd keptngan Indvdu

Dan lingknya

Dasar
Anc yg langsung berkaitan dg kepntgan Individu
 Contoh Konkrit
• Dasar : Penjambretan, pencopetan dsb
• Tahap 3 : Adanya issue2 yg berkembang
dikampung /desa / lingk perumahan mengenai
hal2 yg mengganggu rasa aman pencurian,.
• Tahap 2 : Adanya bencana gempa/alam, mas
lapindo, aksi demo buruh dsb
• Tahap 1 : Adanya Makar oleh separatis,kenaikan
BBM
 IDEO
LOGI

ERA REFORMASI MUNCUL WACANA DAN

GERAKAN BERSIFAT IDEOLOGIS :

1. GERAKAN FAHAM KOMUNIS KEMBALI

2. GERAKAN SOSIALIS KIRI
3. POK2 RADIKALISME PAHAM AGAMA
 KAM

1. GIAT POK EKSTRIM ; OPOSISI DARI PEMERINTAH YG SYAH

2. GIAT POK FAHAM LIBERALIS DAN POK YG TDK PUAS DGN BIJAKS PEM BER-
USAHA PENGARUHI KALANGAN CENDEKIA DAN MHS, MANFAATKAN MSL
GAK KUM, MSLHAM, MSL KESENJANGAN SOSIAL, KKN DLL MEL.UNRAS DAN
PERNYATAAN DI MEDIA MASSA.

3. BANYAKNYA ORGANISASI MASSA EKTREM YG KERAS DAN MELAKUKAN KEGI

ATANYA SECARA BRUTAL.

4. CITRA POLRI TERPURUK LAGI,MENUNJUKKAN MASY MAKIN KRITIS

THDP KEADILAN.

5. MASIH ADA MASY.YG KURANG MEMILIKI KESADARAN AKAN PENTINNYA KTM.

6. MASIH ADA KEBIASAAN MASY.JADIKAN ANGGOTA POLRI /TINI SBG BACKING.

 POL

• PEMILU SISTEM MULTI PARTAI DAN PEMILIHAN PRES/WK PRES SEC LANGSUNG
DIHARAPKAN BERLANGSUNG DEMOKRATIS

• TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN, HASIL KOMPROMI POL BEBERAPAPARTAI, TDK

SOLID KRN BAWA KEPENTINGAN PARTAI MASINGS.

• OTONOMI DAERAH DAN KESEIMBANGAN ANGGARAN PENDAPATAN

• ADANYA SIKAP/PERNYATAAN TOKOH MASYARAKAT YG TDK MEN

DUKUNG KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH / MENGHASUT MASSA.

• POLITISASI KASUS2 HUKUM

• PENGESAHAN UU BID POLITIK
 EK
1. ADANYA PERDAGANGAN BEBAS

2. KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI; KAT MOBILITAS PELAKU DAN

LEBIH CANGGIH, KEJHT KOMPUTER, PENIPUAN MEL HP DLL.

3. PARAWISATA ; DLM KEBIJAKS TIMBULKAN BIBIT KEJT ANT. LAIN

MSKNYA SIN. NARKOTIKA, MONEY LOUNDERING, PDG WANITA.

4. KEBIJAKS DLM REGULASI DI BID EK TIMBULKAN KEJT A.N. PEMAL

SUAN/TIPU/GELPAN, KEJT HAK CIPTA, BANK GELAP, KEJT PAJAK DSB.

5. MAKIN BERTAMBAH MASY PETANI TDK MILIKI LAHAN SENDIRI &

ADANYA TENGKULAK / PENGIJON, SAMA DGN MASY NELAYAN.

6. KONDISI HUBUNGAN KURANG HARMONIS ANTARA BURUH DAN

PENGUSAHA DILINGKUNGAN KAWASAN INDUSTRI/PABRIK.
 SOS
BUD

1. MSL KEPENDUDUKAN; KATNYA URBANISASI TIMBULKAN TUNAWISMA,

TUN KARYA, TUNA SUSILA, PEMUKIMAN KUMUH/LIAR TIMBULKAN G.KTM
2. MSL TENAGA KERJA; TIMBULKAN PHK, PENGGANGGURAN, CALO TK/TKI.
3. MSL PERTANAHAN; TIMBULKAN GANTI RUGI, PENIPUAN SERTIFIKAT/GIRIK
MANIPULASI HARGA TANAH DPT BERKEMBANG JADI G.KTM, SENGKETA TNH.
4. MSL AGAMA; FANATISME AGAMA YG SEMPIT, LAHGUN AGAMA UTK POL,
SIKAP CURIG MENCURIGAI ANTAR AGAMA, TIMBULKAN SARA, RUMAS DLL
5. MSL SOSIAL LAINNYA; PENANYANGAN FILM DI TV KEHIDUPAN MEWAH,
PORNO GRAFI, SADISME DAN KEKERASAN, AKAN TIMBULKAN KEJT.SUSILA
PERKOSAAN, PEMBUNUHAN DLL.
6. MSL HUKUM ; THDP GAKKUM, KKN DLL.
7. KEBIASAAN MASY.HIDUP KONSUMTIF DAN SUKA PAMER KEKAYAAN.
8. KEBIASAAN MASY. ADAKAN HIBURAN SEC.BERLEBIHAN.
9. ADANYA KEBIASAAN POK MASY.SOK JAGOAN, BELA TEMAN YG TDK
BENAR / MUDAH DIHASUT / TURUNNYA KESADARAN HUKUM.
10. PENDDK BERLATAR EKONOMI RENDAH TDK MAMPU BIAYAI PENDIDIKAN.
11. ADANYA SIFAT PDDK YG TEMPERAMENTAL TINGGI, KERJA MALAS TAPI
INGIN HIDUP ENAK.
 LOKASI

1. LOKASI INDUSTRI.
2. LOKASI PUSAT PERDAGANGAN.
3. LOKASI PERTAMBANGAN.
4. BANDARA-BANDARA.
5. PELABUHAN LAUT BAIK NAS/INTERNAS
6. DAERAH PERBATASAN.
7. DAERAH PINGGIRAN HUTAN DAN TAMAN NAS.
8. LOKASI SIDANG THNAN MPR / DPR DAN TEMPAT
WK-WK RAKYAT.
9. GUDANG HANDAK/SENPI, BERAS DAN BRG NILAI
EKONOMIS TINGGI.
10. PUSAT CAGAR BUDAYA.
11. LOKASI PARIWISATA.
12. KOMPLEK PEMUKIMAN.
13. TEMPAT-TEMPAT PERTEMUAN BESIFAT NAS/
INTERNASIONAL.
 GANG
KTM

1. KEJHT THDP KAM NEG.

2. GERAKAN PENGACAU KEAMANAN
3. NARKOBA.
4. KKN, MONEY LAUNDRING.
5. KEJHT DIBID EKONOMI (KEJHT PERBANKAN DAN
KORPORASI).
6. KEJHT TERTENTU (HAKI, ILLEGAL LOGGING,ILLEGAL FISHING,
PENCEMARAN LINGK, LUNDUP MNS DLL)
7. KEJHT LAIN BERSIFAT KONVENSIONAL (RUMAS, PEBAKARAN,
PENGRUSAKAN,CURAT,CURAS,CURANMOR,KEJHT THDP PR,
PEROMPAKAN/BAJAK LAUT DLL)
8. KEJT OLEH ORANG ASING.
9. UNJUK RASA ANARKIS
10. TAURAN ANTAR KAMPUNG, SEKOLAH
 TEORY GUNUNG ES
ESKALASI ANCAMAN

GN HANYA
1/3

AG Berbagai jenis keada

an Sosial ekonomi dan
2/3 budaya masy, dimana
perkembanganya se
PG
lalu mengalami
perubahan2, seiring ke
butuhan masy.
 PERANAN INTELIJEN
• MENGETAHUI INTEL DASAR ,INTEL TERHADAP
POTENSI ANCAMAN KAMTIBMAS
• MENGETAHUI PERKEMBANGAN SITUASI DAN
KONDISI ANCAMANTIBMAS BAIK IDELOGI
POLITIK,EKONOMI,SOSIAL,BUDAYA DAN
KEAMANAN
• MEMBUAT ANALISA DAN PREDIKSI TERHADAP
KERAWANAN –KERAWAN ANCAMAN
KAMTIBMAS.
- Intelijen diharapkan mampu membaca situasi yang
- berkaiatan dg rawan yg mungkin akan timbul
- Sbg mata dan telinga pimpinan mampu membaca
- segala macam PG dan kemungkinan-kemungkinannya
- GN yg mungkin terjadi harus dapat diantisipasi dg
- kemampuan-kemampuan yg dimiliki oleh Intelijen
 Intelijen dan sistem deteksi dini

Dlm mengambil tindakan preventif dan

antisipasif thdp ancaman & gangguan kamtib
shg dpt menjamin sit. kamtib dg baik
mengharuskan dibangun & dikembangkannya
suatu Sistem deteksi & peringatan dini ( early
warning system )
Fungsi inilah yang menjadi ranah Intelijen
terlepas dari manapun organisasi induknya.
Intelijen harus membangun komunikasi yg
seluas-luasnya dg masy scr aktif dan proaktif.
 Early warning/deteksi dini
• Suatu mekanisme yang berupa pemberian
informasi secara cepat, tepat waktu dan
efektif, melalui institusi yang dipilih, agar
organisasi/masyarakat/ individu di daerah
rawan mampu mengambil tindakan
menghindari atau mengurangi resiko dan
mampu bersiap-siap untuk merespon secara
efektif
 Early warning/deteksi dini
• UPAYA DAN / ATAU KEGIATAN MENCARI DAN
MENEMUKAN HAL – HAL, KEJADIAN – KEJADIAN
ATAU SITUASI TERTENTU YG DAPAT ATAU MUNGKIN
MERUPAKAN GEJALA ATAU AWAL TERJADINYA
ANCAMAN / GANGGUAN
• SEHINGGA DAPAT MEMPERSIAPKAN DAN
MENGERAHKAN KEKUATAN DAN KEMAMPUAN
UNTUK TINDAKAN ANTISIPASI AGAR ANCAMAN /
GANGGUAN TSB TIDAK TERJADI SERTA
PENANGANAN ATAU PENINDAKAN APABILA
ANCAMAN/GANGGUAN BENAR BENAR TERJADI
Tujuan dari deteksi dini antara lain:

1. Untuk mengetahui lebih awal akan kemungkinan terjadinya suatu ancaman :

Dengan melakukan deteksi dini, kita dapat

membaca adanya kemungkinan terjadinya
suatu ancaman sejak awal, artinya kita dapat
melakukan upaya penanggulangan terhadap
ancaman tersebut.
2. Untuk menghindari keterkejutan akan terjadinya suatu
ancaman

Dengan informasi pengetahuan akan

kemungkinan terjadinya suatu ancaman, maka
kita akan lebih siap dalam menghadapi segala
kemungkinan/ perkembangan kondisi yang
terjadi. Sehingga, apabila ancaman benar
terjadi, kita sudah sigap dan cepat dalam
memberikan reaksi penanggulangan atas
ancaman tersebut.
3. Menyiapkan lebih awal langkah-langkah penanggulangan
ancaman apabila ancaman yang sudah terdeteksi tidak
dapat dicegah

 Dengan demikian kita dapat mereduksi

kerusakan ,korban yang mungkin timbul akibat ancaman
tersebut serta mencegah ancaman tersebut membesar.
Dengan persiapan langkah-langkah penanggulangan atas
ancaman yang mungkin terjadi, maka dampak yang
mungkin timbul dapat direduksi/diminimalisir
sedemikian rupa sehingga tidak jatuh korban yang lebih
besar (baik korban jiwa, materiil, dan imateriil). Selain
itu, dengan upaya penanggulangan yang dini atas
ancaman, maka eskalasi untuk menjadi lebih besar dapat
ditekan/dihindari.
 Dari keseluruhan cara deteksi dini , dapat
disimpulkan bahwa kita memerlukan suatu langkah
early warning system efektif. Untuk itu diperlukan
suatu kemampuan intelijen sebagai instrumen
terpenting. Intelijen harus mampu melakukan upaya
preventif dan preemtif dalam mencegah ancaman.
Melalui fungsi penyelidikan, pengamanan, dan
penggalangan intelijen harus dapat meredam segala
potensi Maka keseluruhan sumber daya intelijen yang
kita miliki haruslah dikoordinasikan dengan baik.
 BERKEMAMPUAN DETEKSI AKSI
Suatu kemampuan yg melekat pd lembaga
atau personil dlm hal mengenali / mengetahui,
menemukan, memberikan penilaian & sajikan
prod Intelijen yg mengandung satu analisa &
sas tindak yg menjadi dasar pengambilan
kebijakan dr Pimp. Intelijen keamanan jg
mampu menggelar giat / ops Intelijen thd sas
yg berimplikasi terjadinya gangguan
keamanan berkualitas tinggi sampai timbulnya
situasi kontijensi
 POLA DETEKSI
• FUNGSI TEKNIS OPERASI POLRI ADALAH KELOMPOK PEKERJAAN YANG
BERTUGAS MELAKSANAKAN KEGIATAN OPERASI POLRI DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN RASA AMAN MASYARAKAT

• BENTUK FUNGSI TEKNIS OPERASI POLRI:

– DETEKSI
BERTUGAS MENDETEKSI KERAWANAN DAN MEMPREDIKSI KONDISI RAWAN
DILAKSANAKAN OLEH FUNGSI INTELKAM
– PREEMTIF (PREVENTIF AKTIF)
BERTUGAS UNTUK MENANGANI MASALAH DI HULU PERMASALAHANNYA
DILAKSANAKAN OLEH FUNGSI BINA MITRA
– PREVENTIF (PREVENTIF PASIF)
BERTUGAS UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KEJAHATAN
DILAKSANAKAN OLEH FUNGSI SAMAPTA / BERSERAGAM
– REPRESIF
BERTUGAS MENINDAK TERJADINYA KEJAHATAN
DILAKSANAKAN OLEH FUNGSI PENINDAKAN DAN RESERSE
– REHABILITASI
BERTUGAS UNTUK MEMPERBAIKI AKIBAT KEJAHATAN
DILAKSANAKAN OLEH FUNGSI BINA MITRA DAN FUNGSI-FUNGSI LAIN
TERKAIT
 Tugas
• Buatlah Peta SLR (SATUAN LOKASI RAWAN) di wilayah
hukum masing-masing dari bidang
IPOLEKSOSBUDKAM.
• Tempat-tempat tersebut ditandai dengan (merah,
kuning, hijau dan abu2), beserta alasan yg jelas
mengenai PG,AG dan GN.
 PETA RAWAN PG,AG &GN
SLT (Satuan Lokasi Rawan ) TAMAN
REKREASI

KAMPUS UNBOR BALAI PERTEMUAN

HOTEL
DAERAH SEPI/ SANTAI PUSAT
PERSAWHAN & PERBELANJAAN

TERMINAL/PASAR HUTAN

Kantor
Polisi CLUB
PASAR PATROL MALAM SEKOLAH
RESTAURANT
KANTOR PARTAI
LONTONG

LOKALISASI
BILYARD Perush garmen
Terdapat PG,AG & GN CANTILAN
PESANTREN
Terdapat AG berakibat GN
PUSDIK Daerah aman

Daerah dg tkt rawan tertentu (pengawasan

Dlm waktu tertentu/tidak rutin.
 Keterangan Tanda warna

• Merah : PG banyak faktor, AG rawan, GN tingkat

tinggi/sangat berbahaya.

• Kuning : AG rawan, GN tidak terlalu rawan/tinggi

resikonya.

• Hijau : PG tidak rawan, GN hampir tidak ada

(Aman)

• Abu2 : Kerawanan PG,AG,GN relatif jarang, tetapi

tidak menutup kemungkinan terjadi GN
rawan/tinggi. Sehingga Polisi tetap perlu
mengawasinya walaupun tidak rutin.