MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KORPS LALU LINTAS
tentang
9. Instruksi …..
3
2 KEPUTUSAN KAKORLANTAS POLRI
NOMOR : KEP/ 53 / XI / 2016
TANGGAL : 30 NOVEMBER 2016
MEMUTUSKAN
Kepada Yth. :
Para Kapolda
Tembusan :
1. Kapolri.
2. Wakapolri.
3. Irwasum Polri.
4. Kalemdikpol.
5. Kadivhumas Polri
6. Para Dirlantas Polda.
4
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KORPS LALU LINTAS
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
5
d. menyadari bahwa KTL adalah langkah operasional
kepolisian di bidang lalu lintas yang sangat strategis dalam
menanamkan kesadaran hukum berlalu lintas secara
nasional untuk mewujudkan penyelenggaraan lalu lintas
yang aman, selamat, tertib, dan lancar;
2. Dasar
6
g. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang
Forum Lalu lintas dan Angkutan Jalan;
a. Maksud
b. Tujuan
7
4. Ruang Lingkup
5. Tata Urut
Bab I PENDAHULUAN
Bab IV PERENCANAAN
Bab V PELAKSANAAN
Bab VI PENGENDALIAN
8
BAB II
KETENTUAN UMUM
1. Pengertian-pengertian
9
g. Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) adalah suatu ruas
jalan/koridor/wilayah tertentu yang disepakati oleh instansi
terkait di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dalam forum
lalu lintas dan angkutan jalan serta ditetapkan melalui Surat
Keputusan Walikota/ Bupati atau Peraturan Daerah (Perda)
sebagai kawasan percontohan yang berkelanjutan, baik
bagi para pemegang amanat Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan dalam
menjalankan tugasnya sesuai kewenangan masing-masing
secara terpadu maupun bagi pengguna jalan dalam
memanfaatkan jalan sesuai dengan peruntukkannya
sehingga lalu lintas dan angkutan jalan dapat terselenggara
secara aman, selamat, tertib, dan lancar;
10
mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta
benda;
11
r. Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang
Lalu Lintas Jalan;
12
y. Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin
Mengemudi.
dd. Sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang
saling menghubungkan dan mengikat pusat- pusat
pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh
pelayanannya dalam satu hubungan hierarkis;
ee. Tertib lalu lintas adalah situasi dan kondisi lalu lintas yang
memungkinkan setiap pengguna jalan bergerak secara
tertata dan teratur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
bidang lalu lintas dan angkutan jalan sehingga dapat
terselenggara secara aman, selamat, tertib, dan lancar;
13
ff. Tingkat kemacetan merupakan kuantifikasi kemacetan lalu
lintas di jalan dan dinyatakan dengan rasio volume per
kapasitas. Rasio volume per kapasitas pada ruas jalan
sebesar atau lebih besar dari 0,85 diyakini merupakan
kondisi jalan mengalami kemacetan;
14
BAB III
KAWASAN TERTIB LALU LINTAS
15
a. Terwujudnya infrastruktur yang baik meliputi:
1) rambu;
2) marka jalan;
3) zebra cross;
7) trotoar;
8) halte;
9) median jalan;
16
c. terwujudnya kamseltibcar lantas di Kawasan Tertib Lalu
Lintas yang meliputi :
17
BAB IV
PERENCANAAN
1. Perencanaan
18
6) Surat Keputusan Pemerintah Daerah yang telah
disahkan tersebut dimasukan dalam rencana
pembangunan dan rencana kegiatan tahunan daerah
setempat untuk mendapatkan dukungan/alokasi
anggaran;
19
d) Sat Pol PP Pemerintah daerah Tingkat II;
e) Badan Perencana Daerah Tingkat I / II;
f) Badan Usaha Milik Negara/ Daerah/Organda,
bidang lalu lintas dan angkutan jalan;
g) Akademisi, tenaga ahli di bidang lalu lintas
dan angkutan jalan.
2. Pengorganisasian
20
pimpinan daerah dan Dirlantas Polda sebagai
penanggung jawab fungsi, setelah didiskusikan
dalam forum lalu lintas dan angkutan jalan;
3. Metode Kerja
21
b. pelaksanaan KTL terikat kepada peraturan tentang
teknis dan taktis dalam bertindak yang telah diatur
dalam peraturan perundang-undangan bagi masing-
masing instansi terkait;
22
BAB V
PELAKSANAAN
23
2. Petugas KTL
a. Polri:
1) Polantas;
2) Sabhara;
b. Instansi Lain:
1) Polisi Militer;
1) Pramuka;
2) PKS;
24
e. petugas di lokasi KTL harus berdedikasi baik, disiplin dan
profesional;
5) rompi ;
7) jas hujan;
25
3. Operasionalisasi KTL
a. Kasat Lantas melakukan koordinasi antara Dinas
Perhubungan (DISHUB) dengan Dinas Bina Marga/PU
terkait apakah Ruas Jalan KTL sudah dilengkapi dengan
kelengkapan jalan (rambu-rambu, marka dan isyarat lalu
lintas) dan bagian jalan (trotoar, bahu jalan, lokasi parkir,
tempat penyeberangan, pemberhentian angkutan umum
dan lain-lain) sesuai dengan persyaratan yang berlaku;
b. petugas KTL melakukan pengawasan secara intensif
disepanjang lokasi KTL, sesuai dengan situasi dan kondisi
di lapangan;
c. kegiatan patroli ataupun penjagaan meliputi kegiatan:
1) Penertiban pemakai jalan;
2) Dikmas lantas;
3) Pengawasan terhadap berfungsinya
sarana/prasarana atau kelengkapan jalan beserta
bagian jalan;
4) Pelayanan masyarakat dalam bentuk pemberian
informasi,.
e. penegakan hukum
26
2) yustisil, tindakan petugas berdasarkan pada hukum
yang berlaku dan melalui proses peradilan dengan
sarana penegakan hukum yang ditetapkan sebagai
berikut:
27
BAB VI
PENGENDALIAN
1. Pelaporan
a. Laporan Mingguan
1) Kesatuan Pelaporan
a) Polres/ta/tabes
b) Ditlantas Polda
2) materi Pelaporan
3) jadwal Pelaporan
a) Polres/ta/tabes
28
b. Laporan Bulanan
1) Kesatuan Pelaporan
a) Polres/ta/tabes
b) Ditlantas Polda
2) materi Pelaporan
3) jadwal pelaporan
a. Kesatuan
29
rapat koordinasi bulanan (Forum Lalu lintas dan
Angkutan Jalan) ataupun didepan DPRD apabila
diminta;
30
c. Supervisi
1) Petugas
a) Tingkat Polda
i. Dirlantas;
i. Korlantas Polri;
d. Sasaran supervisi
1) Perencanaan KTL;
2) Pengorganisasian;
3) Operasionalisasi/pelaksanaan di lapangan;
4) Pengawasan dan pengendalian;
5) Koordinasi lintas sektoral;
6) Hasil yang dicapai;
7) Hambatan.
31
BAB VII
ADMINISTRASI
1. Administrasi Umum
2. Administrasi Khusus
a. Rencana kegiatan;
32
BAB VIII
PENUTUP
33