Anda di halaman 1dari 5

MARKAS BESAR

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDURAL


(SOP)
TENTANG

PELAKSANAAN PENEMPATAN
PADA TEMPAT KHUSUS (PATSUS)
YANG DILAKUKAN OLEH PROVOS
POLRI

Jakarta, April 2020


MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN

NARASI
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDURAL (SOP)
TENTANG
PELAKSANAAN PENEMPATAN PADA TEMPAT KHUSUS (PATSUS)
YANG DILAKUKAN OLEH PROVOS POLRI

I. PENDAHULUAN.

1. Umum.

Sesuai dengan penjelasan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 2


Tahun 2003 tentang Peratuan Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia, terdapat salah satu jenis hukuman disiplin berupa Penempatan
Terhukum pada Tempat Khusus atau disingkat Patsus. Yang dimaksud
Patsus adalah tempat berupa markas, rumah kediaman, ruangan tertentu,
kapal, atau tempat yang ditunjuk oleh Ankum.
Khusus ruangan tertentu sebagai, Provos Polri telah menerbitkan
petunjuk arahan berupa Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/387/V/2011
tanggal 24 Mei 2011 tentang Tata Cara Pembangunan Patus.
Seiring dengan perkembangan pelaksanaan tugas pokok Satuan
Fungsi Provos Polri selaku pembantu Ankum guna menghindarkan ekses
yang lebih besar terjadinya pelanggaran disiplin, Patsus dapat
dipergunakan sebagai tempat untuk mengamankan Terduga Pelanggar,

2. Dasar.

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan


Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin


Pegawai Negeri Sipil;

d. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2


Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Pelanggaran Disiplin
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;

e. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1


Tahun 2017 tentang Lampiran Administrasi Pemeriksaan
Pelanggaran Disiplin;

3. Maksud dan tujuan;

a. Maksud.

Penjabaran pelaksanaan Patsus ini dimaksudkan Anggota Provos


Polri memahami tupoksi sehingga Anggota Provos Polri
mempedomani Standar Operasional dan Prosedural dalam
pelaksanaan penegakan hukum internal, khususnya Patsus bagi
Terhukum atau Terduga Pelanggar;
b. Tujuan …..
2

b. Tujuan.

Penjabaran pelaksanaan Patsus ini bertujuan agar Anggota Provos


Polri dapat melaksanakan tupoksi Provos Polri secara Promoter,
khususnya Patsus bagi Terhukum atau Terduga Pelanggar sesuai
dengan SOP;

4. Ruang lingkup.

Ruang lingkup penjabaran ini meliputi pelaksanaan Tupoksi Provos Polri


berkaitan dengan penegakan hukum internal Anggota/PNS Polri dalam
rangka pembinaan karier atau pemberian reward and punishment.

II. PENGGOLONGAN.

Penggolongan pelaksanaan Patsus bagi Anggota Polri yang dilaksanakan oleh


Provos Polri sebagai berikut:

1. Patsus bagi Terduga Pelanggar;

2. Patsus bagi Terhukum;

III. PELAKSANAAN.

Pelaksanaan Patsus bagi Anggota Polri berdasarkan perintah Ankum, sehingga


Provos Polri harus melaksanakan tugas dengan urutan sebagai berikut:

1. Patsus bagi Terduga Pelanggar yang tertangkap tangan atau dilaporkan


oleh seseorang, dan/atau temuan hasil penyelidikan pelanggaran:

a. Mengumpulkan bahan keterangan atau bukti terkait pelanggaran


disiplin;

b. Menerbitkan Laporan Polisi;

c. Menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan;

d. Melakukan pemanggilan dan pemeriksaan bagi para Saksi/Ahli


dan/atau Terduga Pelanggar;

e. Apabila dalam pemeriksaan awal Terduga Pelanggar dinyatakan


cukup bukti melakukan pelanggaran disiplin, Pemeriksa Provos Polri
dapat mengamankan Terduga Pelanggar selama 2X24 jam dan
dapat diperpanjang paling lama 5X24 jam dengan persetujuan
Ankum;

f. Sebelum dimasukkan dan/atau setelah keluar dari Ruang Patsus


dilakukan cek kesehatan pada Dokter Polri;

g. Apabila diamankan dan ditempatkan pada Patsus, maka Pemeriksa


menerbitkan Surat Perintah Pengamanan, dengan menyebutkan
TMT waktu pengamanan; dilampiri dengan berita acara, baik pada
saat melaksanakan Patsus maupun setelah keluar melaksanakan
pengamanan pada Patsus;

h. Pemeriksa …..
3

h. Pemeriksa Provos mengirimkan laporan kepada Ankum terhadap


pelaksanaan pengamanan pada patsus dilampiri berita acara;

i. Pemeriksa mencatat dan melampirkan kegiatan pengamanan dalam


Resume serta dilampirkan administrasi dalam DP3D;

j. Pemeriksa Provos berkoordinasi dengan Ankum untuk


menghadapkan kembali Terduga pelanggar ke Kesatuan;

k. Pemeriksa Provos atau Penuntut menginformasikan pelaksanaan


pengamanan yang telah dijalankan oleh Terduga Pelanggar beserta
administrasinya kepada Ankum, agar Terduga pelanggar dikurangi
hukuman disiplin Patsus dengan lamanya masa pengamanan dalam
penjatuhan hukuman disiplin melalui sidang disiplin;

2. Patsus bagi Terhukum:

a. Terduga pelanggar dijatuhi hukuman disiplin oleh PimpinanSidang


karena dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran disiplin serta
dijatuhi hukuman disiplin berupa Patsus;

b. Pemeriksa Provos atau Petugas yang ditunjuk mengamankan


Terhukum untuk menjalankan hukuman disiplin berupa Patsus
berdasarkan perintah Ankum;

c. Pejabat Provos atau Petugas yang ditunjuk berkoordinasi dengan


Ankum agar menerbitkan Surat Perintah tentang Pelaksanaan
Patsus bagi Terhukum;

d. Pejabat Provos atau Petugas yang ditunjuk membawa Terhukum


untuk dilakukan cek kesehatan kepada Dokter Polri sebelum
menjalankan hukuman disiplin berupa Patsus;

e. Terhukum menjalankan hukuman disiplin berupa Patsus atas


perintah Ankum;

f. Apabila Terhukum telah selesai menjalankan hukuman disiplin


berupa Patsus, Pejabat Provos atau Petugas yang ditunjuk
berkoordinasi dengan Ankum agar menerbitkan Surat Perintah
tentang Keluar atau Berakhirnya Patsus bagi Terhukum;

f. Terhukuam dilakukan cek kesehatan oleh Dokter Polri sebelum


keluar dari Patsus;

g. Pemeriksa Provos atau Petugas yang ditunjuk berkoordinasi dengan


Ankum untuk menghadapkan kembali Terduga pelanggar ke
Kesatuan dan dibuatkan berita acara;

IV. PENGAWASAN …..

4
IV. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN.

Kegiatan pelaksanaan Patsus bagi Terduga Pelanggar maupun Terhukum diawasi


dan dikendalikan oleh Ankum dari masing-masing Satker/Sub Satker, serta Ankum
dimaksud dapat memerintahkan Pejabat Polri pada Satuan Fungsi Provos Polri
dalam pelaksanaan Patsus;

V. PENUTUP.

Demikian penjabaran SOP tentang Pelaksanaan Patsus terhadap Terduga


Pelanggar maupun Terhukum Polri untuk dijadikan pedoman di dalam
pelaksanaan Tupoksi Provos Polri.

Jakarta, April 2020

a.n. KEPALA DIVIS PROFESI DAN PENGAMANAN POLRI


KEPALA BIRO PROVOS

RAMDANI HIDAYAT, S.H.


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 68120319

Anda mungkin juga menyukai