SATGAS

“SABER PUNGLI”

Jakarta, November 2016

Website : saberpunglibartim.jimdo.com

No.Hp : 0812-5151-2222
 PENDAHULUAN
 PEMERINTAHAN PRESIDEN JOKO WIDODO-JUSUF KALLA TELAH MENETAPKAN NAWACITA SEBAGAI AGENDA
PRIORITAS PEMBANGUNAN, GUNA MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN. DIMULAI DENGAN PEMBANGUNAN FONDASI DAN DILANJUTKAN DENGAN UPAYA
PERCEPATAN DI BERBAGAI BIDANG, SALAH SATUNYA REFORMASI DIBIDANG HUKUM MELIPUTI 3 PILAR
UTAMA, YAKNI: PENATAAN REGULASI, PEMBENAHAN LEMBAGA/APARAT PENEGAK HUKUM SERTA
PEMBANGUNAN BUDAYA HUKUM MENCIPTAKAN BUDAYA HUKUM YANG KUAT.

 REFORMASI HUKUM DIFOKUSKAN PADA 5 PROGRAM PRIORITAS, YAKNI: PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR,
PEMBERANTASAN PENYELUNDUPAN, PERCEPATAN PELAYANAN SIM, STNK, BPKB DAN SKCK, RELOKASI LAPAS
DAN PERBAIKAN LAYANAN HAK PATEN, MERK DAN DESAIN.

 UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBERANTASAN PUNGLI, PRESIDEN TELAH MENGELUARKAN PERPRES

NOMOR 87 TAHUN 2016 TANGGAL 20 OKTOBER 2016 TENTANG SATGAS SABER PUNGLI.
3
 PENDAHULUAN
 BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG SATUAN TUGAS SAPU BERSIH
PUNGUTAN LIAR BAHWA PRAKTIK PUNGUTAN LIAR TELAH MERUSAK SENDI KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA SEHINGGA PERLU UPAYA PEMBERANTASAN SECARA
TEGAS, TERPADU, EFEKTIF, EFISIEN DAN MAMPU MENIMBULKAN EFEK JERA SERTA DALAM UPAYA
PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR PERLU DIBENTUK SATUAN TUGAS SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR.

 PRESIDEN JOKO WIDODO MEMPERINGATKAN SELURUH INSTANSI KEMENTERIAN/LEMBAGA UNTUK

MENGHENTIKAN PRAKTIK PUNGUTAN LIAR (PUNGLI) DAN MENUNJUK MENTERI KOORDINATOR POLITIK,
HUKUM DAN KEAMANAN (MENKO POLHUKAM) SEBAGAI PENGENDALI DAN PENANGGUNGJAWAB TERHADAP
KEGIATAN SATGAS SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR (SABER PUNGLI).

4
 DASAR
 PERPRES NO 87 TH 2016 TTG SATUAN TUGAS
SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR
 KEPMENKO POLHUKAM NO 78 TH 2016 TTG
KELOMPOK KERJA DAN SEKRETARIAT SATUAN
TUGAS SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR

5
 VISI
VISI SATGAS SABERPUNGLI: TERWUJUDNYA
PELAYANAN PUBLIK PADA KEMENTERIAN /
LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH YANG

TERBEBAS DARI PUNGUTAN LIAR.

6
 MISI
 MEMBANGUN SISTEM PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN
PUNGUTAN LIAR;
 MEMBANGUN SISTEM PENGUMPULAN, PENGOLAHAN,
PENYAJIAN DATA & INFORMASI DARI
KEMENTERIAN/LEMBAGA & PIHAK LAIN YANG TERKAIT
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI;
 MEMBANGUN & MENGINTERNALISASI BUDAYA ANTI
PUNGLI PADA TATA PEMERINTAHAN & MASYARAKAT;

7
 MISI
 MENGKOORDINASIKAN, MERENCANAKAN &
MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBERANTASAN
PUNGUTAN LIAR;
 MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KEPADA
PUBLIK MELALUI TRANSPARANSI & STANDARISASI
PELAYANAN, SESUAI PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN & MENGHAPUSKAN PUNGUTAN LIAR.

8
 TUGAS SATGAS SABERPUNGLI

TUGAS SATGAS FUNGSI

 INTELIJEN;
MELAKSANAKAN  PENCEGAHAN;
PEMBERANTASAN PUNGUTAN  PENINDAKAN; DAN
 YUSTISI.
LIAR SECARA EFEKTIF DAN
EFISIEN DENGAN
MENGOPTIMALKAN SASARAN
PEMANFAATAN PERSONIL, SENTRA PELAYANAN PUBLIK DI
KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMDA
SATUAN KERJA DAN SARANA
PRASARANA, BAIK YANG BERADA
DI KEMENTERIAN/LEMBAGA KEKUATAN
MAUPUN PEMERINTAH DAERAH. KEMENTERIAN/LEMBAGA & PEMDA

9
 WEWENANG
 MEMBANGUN SISTEM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PUNGUTAN LIAR;
 MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI DARI
KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PIHAK LAIN YANG TERKAIT
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI;
 MENGKOORDINASIKAN, MERENCANAKAN DAN
MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBERANTASAN PUNGUTAN
LIAR;
 MELAKUKAN OPERASI TANGKAP TANGAN;

10
 WEWENANG
 MEMBERIKAN REKOMENDASI KEPADA PIMPINAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA SERTA KEPALA PEMERINTAH DAERAH
UNTUK MEMBERIKAN SANKSI KEPADA PELAKU PUNGLI SESUAI
DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;
 MEMBERIKAN REKOMENDASI PEMBENTUKAN DAN PELAKSANAAN
TUGAS UNIT SABER PUNGLI DI SETIAP INSTANSI PENYELENGGARA
PUBLIK KEPADA PIMPINAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN KEPALA
PEMERINTAH DAERAH; DAN
 MELAKSANAKAN EVALUASI KEGIATAN PEMBERANTASAN PUNGUTAN
LIAR.

11
 TUGAS PRIORITAS
 MEMBANGUN SISTIM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR
DENGAN MENGGUNAKAN IT, MENUMBUHKAN BUDAYA ANTI PUNGLI,
MENYEDERHANAKAN BIROKRASI PELAYANAN, MEMBERIKAN REWARD DAN
PUNISHMENT;
 MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI DARI
KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PIHAK LAIN YANG TERKAIT DENGAN
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI, DENGAN MENYINKRONISASI SISTIM
LAPORAN YANG TERKAIT DENGAN PUNGLI SECARA TERPADU DAN
MEMBANGUN SISTEM PELAPORAN SECARA TERPADU DENGAN
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI;

12
 TUGAS PRIORITAS
 MENGKOORDINASIKAN, MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN
PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR, DENGAN MELAKSANAKAN RAPAT
KOORDINASI, MENYIAPKAN PIRANTI LUNAK DAN KERAS UNTUK KESIAPAN
PELAKSANAAN KEGIATAN, MEMETAKAN PRAKTEK-PRAKTEK PUNGLI YANG
MARAK DI INDONESIA DAN MENENTUKAN TARGET PENINDAKAN SESUAI MODUS
OPERANDI DAN ANATOMI JARINGAN PELAKU PUNGLI;

 MELAKUKAN OPERASI TANGKAP TANGAN DENGAN MENANGKAP PELAKU PADA

SAAT MELAKUKAN ATAU SESAAT SETELAH MELAKUKAN PUNGLI DAN
MEMBERIKAN SANKSI YANG TEGAS BAGI PARA PELAKU PUNGLI SESUAI
PROSEDUR HUKUM YANG BERLAKU;

13
 TUGAS PRIORITAS
 MEMBERIKAN REKOMENDASI KEPADA PIMPINAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA SERTA KEPALA PEMERINTAH DAERAH UNTUK
MEMBERIKAN SANKSI KEPADA PELAKU PUNGLI SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN
MENYERAHKAN PELAKU PUNGLI YANG TELAH DIPROSES DAN
MEREKOMENDASIKAN KEPADA PIMPINAN KEMENTRIAN/LEMBAGA
UNTUK MELAKUKAN PENINDAKAN TERHADAP PELAKU PUNGLI SESUAI
KEWENANGANNYA DAN MEREKOMENDASIKAN KEPADA
KEMENTRIAN/LEMBAGA TERKAIT LAPORAN PENGADUAN YANG
DITERIMA OLEH SATGAS SABERPUNGLI PUSAT UNTUK
DITINDAKLANJUTI;

14
 TUGAS PRIORITAS
 MEMBERIKAN REKOMENDASI PEMBENTUKAN DAN PELAKSANAAN TUGAS UNIT
SABER PUNGLI DI SETIAP INSTANSI PENYELENGGARA PUBLIK KEPADA PIMPINAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN KEPALA PEMERINTAH DAERAH DENGAN
MEREKOMENDASIKAN KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN DAERAH UNTUK MEMBENTUK
UNIT SABERPUNGLI DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBERANTASAN PUNGLI
PADA KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN DAERAH;

 MELAKSANAKAN EVALUASI KEGIATAN PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR DENGAN

MELAKUKAN RAKORNAS UNTUK MENGEVALUASI HASIL SELURUH KEGIATAN SATGAS
SABERPUNGLI BAIK YANG ADA DI PUSAT, KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN DAERAH
DAN MELAPORKAN HASIL EVALUASI SELURUH KEGIATAN SATGAS SABERPUNGLI
KEPADA PRESIDEN RI.

15
 LANDASAN HUKUM
NO KETENTUAN HUKUM JENIS ANCAMAN PIDANA
UU NO. 11 TAHUN 1980 3 TAHUN DENDA
1. TTG TINDAK PIDANA PENERIMA SUAP SEBANYAK-BANYAKNYA Rp.
SUAP PASAL 3 15 JT
2. KUHP PASAL 368 PEMERASAN 9 TAHUN
UU NO.20 TAHUN 2001 PEMBERI / PIDANA PENJARA PALING
TTG PERUBAHAN ATAS MENJANJIKAN PADA SINGKAT 1 TH, PALING
UU NO.31 TAHUN 1999 PEGAWAI NEGERI LAMA 5 TH DAN ATAU
3.
TTG PEMBERANTASAN ATAU DENDA PALING SEDIKIT RP.
TIPIKOR PASAL 5 AY PENYELENGGARA 50JT DAN PALING BANYAK
(1) NEGARA Rp. 250 JT
UU NO.20 TAHUN 2001
PEGAWAI NEGERI
TTG PERUBAHAN ATAS
ATAU
UU NO.31 TAHUN 1999
4. PENYELENGGARA SDA
TTG PEMBERANTASAN
NEGARA PENERIMA
TIPIKOR PASAL 5 AY
PEMBERIAN/ JANJI
(2)
16
 LANDASAN HUKUM
NO KETENTUAN HUKUM JENIS ANCAMAN PIDANA
PEGAWAI NEGERI
ATAU
UU NO.20 TAHUN 2001
PENYELENGGARA PIDANA PENJARA PALING
TTG PERUBAHAN ATAS
NEGARA SINGKAT 1 TH DAN PALING
UU NO.31 TAHUN 1999
5. MENERIMA LAMA 5 TH DENDA PALING
TTG PEMBERANTASAN
HADIAH/ JANJI SEDIKIT RP.50 JT PALING
TINDAK PIDANA
PADAHAL DIKET BANYAK RP. 250 JT
KORUPSI PASAL 11
KRN KEKUASAAN/
KEWENANGAN
UU NO.20 TAHUN 2001 PIDANA PENJARA SEUMUR
PEGAWAI NEGERI
TTG PERUBAHAN ATAS HIDUP/ PALING SINGKAT 4
ATAU
UU NO.31 TAHUN 1999 TH DAN PALING LAMA 20
6. PENYELENGGARA
TTG PEMBERANTASAN TH DENDA PALING SEDIKIT
NEGARA PENERIMA
TINDAK PIDANA RP.200 JT PALING BANYAK
GRATIFIKASI
KORUPSI PASAL 12B RP.1 M

17
 LANDASAN HUKUM
NO KETENTUAN HUKUM JENIS ANCAMAN PIDANA
PEGAWAI NEGERI
UU NO.20 TAHUN 2001
ATAU PIDANA PENJARA PALING
TTG PERUBAHAN ATAS
PENYELENGGARA SINGKAT 1 TH DAN PALING
UU NO.31 TAHUN 1999
7. NEGARA YANG LAMA 5 TH DENDA PALING
TTG PEMBERANTASAN
DENGAN MAKSUD SEDIKIT Rp. 50 JT PALING
TINDAK PIDANA
MENGUNTUNGKAN BANYAK Rp. 250 JT
KORUPSI PASAL 12 e
DIRI SENDIRI
PEMBERI HADIAH/
UU NO.20 TAHUN 2001
JANJI KE PEGAWAI
TTG PERUBAHAN ATAS
NEGERI ATAU PIDANA PENJARA PALING
UU NO.31 TAHUN 1999
8. PENYELENGGARA LAMA 3 TH DENDA PALING
TTG PEMBERANTASAN
NEGARA KRN BANYAK RP. 150 JT
TINDAK PIDANA
KEKUASAAN/
KORUPSI PASAL 13
KEWENANGAN

18
 STRUKTUR ORGANISASI
PRESIDEN RI
TKT PUSAT
DAL/TG.JWB
MENKO POLHUKAM

KETUA PELAKS SATGAS

IRWASUM POLRI
POK AHLI WAKIL I : IRJEN KEMENDAGRI
WAKIL II : JAM WAS

SEKRETARIS

BID. OPS BID. ADM UM BID. DATA INFOR BID. PUBLIKASI UM

BID. LOG BID. KEU

KETUA POKJA KETUA POKJA

KETUA POKJA KETUA POKJA
INTELEJEN PENCEGAHAN
PENINDAKAN YUSTISI
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT
UNIT SEKRETARIAT SEKRETARIAT
ANGGOTA PEMBERANTASAN
ANGGOTA PUNGLI ANGGOTA ANGGOTA
19 K/L/DAERAH
 PENJABARAN TUGAS
PEJABAT TUGAS
MENKOPOLHUKKAM
MENGENDALIKAN, MENGEVALUASI DAN MELAPORKAN PELAKSANAAN TUGAS
PENGENDALI/ SATGAS SABER PUNGLI KEPADA PRESIDEN
PENANGGUNG JAWAB
1. MEMBUAT RENCANA STRATEGI DALAM RANGKA PENJABARAN KEBIJAKAN
PRESIDEN.
2. MELAPORKAN KEGIATAAN SATGAS KEPADA MENKO POLHUKAM SECARA
KETUA PELAKSANA PERIODIK SETIAP BULAN ATAU SEWAKTU-WAKTU DALAM HAL YANG
BERSIFAT KHUSUS DAN KONTIJENSI.
IRWASUM POLRI 3. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM
RANGKA PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG KEGIATAN
SATGAS
4. MELAKSANAKAN KOMANDO, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
PELAKSANA HARIAN DAN SELURUH SUB SATGAS.
MEMBERIKAN MASUKAN DAN SARAN KEPADA KASATGAS BERKAITAN DENGAN
KELOMPOK AHLI TUGAS SATGAS, DAN MEMBERIKAN ASISTENSI TERHADAP PERENCANAAN,
PELAKSANAAN MAUPUN EVALUASI KEGIATAN SATGAS.
MEMBANTU PELAKSANAAN TUGAS KASATGAS, DAN DALAM PELAKSANAANNYA
SEKRETARIAT DIBANTU OLEH 5 KEPALA BIDANG YAITU : BIDANG OPERASI, BIDANG LOGISTIK,
BIDANG ADMINISTRASI UMUM, BIDANG KEUANGAN DAN BIDANG DATA DAN
INFORMASI SERTA BIDANG PUBLIKASI UMUM
 PENJABARAN TUGAS
PEJABAT TUGAS
MENERIMA LAPORAN DARI MASING-MASING POKJA SABER PUNGLI YANG DIBANTU
SEKRETARIS OLEH ANGGOTA SEKRETARIAT DAN MELAPORKAN SECARA LANGSUNG HASILNYA
KEPADA KETUA PELAKSANA;
1. MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMETAAN TERHADAP MODUS OPERADI YANG
DILAKSANAKAN OLEH OKNUM PELAKU PUNGLI;
2. MELAKUKAN KEGIATAN PENYUSUPAN, ELICITING DALAM RANGKA
MEMPEROLEH BAHAN KETERANGAN YANG DIPERLUKAN;
3. MEMBUAT LAPORAN PERKEMBANGAN HASIL PENYELIDIKAN KEPADA KETUA
KELOMPOK KERJA
PELAKSANA SATGAS;
INTELIJEN 4. MEMBANTU PELAKSANAAN PENGAMANAN INTERNAL TERHADAP KEGIATAN
PENEGAKKAN HUKUM YANG DILAKSANAKAN OLEH SATGAS SAPU BERSIH DARI
KEMUNGKINAN ADANYA UPAYA YANG DAPAT MELEMAHKAN SATGAS;
5. MEMBERIKAN REKOMENDASI PEMBENTUKAN DAN PELAKSANAAN TUGAS UNIT
SABER PUNGLI DI SETIAP INSTANSI PENYELENGARA PELAYANAN PUBLIK;

KELOMPOK KERJA MELAKUKAN UPAYA-UPAYA PREVENTIF BAIK MELALUI SOSIALISASI, PENYULUHAN,

PENCEGAHAN PELATIHAN DAN KEGIATAN LAIN DALAM RANGKA MENCEGAH TERJADINYA PUNGLI,

KELOMPOK KERJA MELAKUKAN UPAYA-UPAYA REPRESIF (OTT) SESUAI KEWENANGANNYA TERHADAP

PENINDAKAN PARA PELAKU PUNGLI DI SELURUH K/L YANG MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK,
MEMBERIKAN MASUKAN DAN SARAN KEPADA KETUA PELAKSANA BERKAITAN
KELOMPOK KERJA
DENGAN PELAKU YANG SUDAH DILAKUKAN PENINDAKAN, APAKAH DILAKUKAN
YUSTISI PENINDAKAN SECARA ADMINSTRASI ATAU SECARA PIDANA SESUAI KEWENANGANNYA.
 STRUKTUR ORGANISASI K/L
K/L PENANGGUNG JAWAB
MENTERI/ PIMP/KETUA LEMBAGA

KETUA PELAKSANA UNIT

POK AHLI WAS INTERNAL/ PJBT YG DITUNJUK

SEKRETARIAT

KETUA POKJA UNIT

KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT PENINDAKAN KETUA POKJA UNIT
INTELIJEN PENCEGAHAN YUSTISI

UNIT
PEMBERANTASAN
STRUKTUR DISESUAIKAN DGN K/L PUNGLI PD KANWIL 22

TKT PROV.
KELOMPOK AHLI
1. KABIDKUM POLDA KALTENG
2. KEPALA BIRO HUKUM PROV. KALTENG
3. DEKAN FAKULTAS HUKUM UPR
4. KEPALA BAPPEDA PROV. KALTENG
5. KETUA OMBUDSMAN RI PERWAKILAN
KALTENG
6. DEKAN FAKULTAS HUKUM UPP
7. KETUA STH TAMBUN BUNGA PALANGKA RAYA
KETUA POKJA UNIT
INTELIJEN
1. DIR INTELKAM POLDA KALTENG
2. AST. INTEL KAJATI KALTENG
3. KABID INTELDAK KANWIL KUMHAM
KALTENG
PENANGGUNG JAWAB
GUBERNUR KALTENG
WAKIL PENANGGUNG JAWAB
1.KAPOLDA KALTENG FORKOPIMDA
2.KAJATI KALTENG
3.KAKANWIL KUMHAM KALTENG
KETUA PELAKSANA
IRWASDA POLDA KALTENG
WAKIL KETUA PELAKSANA
1. KEPALA INSPEKTORAT PROV. KALTENG
2. ASISTEN PENGAWAS KAJATI KALTENG
3. KADIV PEMASYARAKATAN KANWIL KUMHAM KALTENG SEKRETARIS
1. KARO SDM POLDA KALTENG
2. IRBIDOPS ITWASDA POLDA KALTENG
3. KASUBBAG ADMINISTRASI DAN
UMUM INSPEKTORAT PROV. KALTENG
KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT
PENCEGAHAN PENINDAKAN YUSTISI
1. DIR BINMAS POLDA KALTENG 1. DIRESKRIMUM POLDA KALTENG 1. IRBIDBIN ITWASDA
2. KADIV PELAYANAN HUKUM 2. DIRRESKRIMSUS POLDA KALTENG POLDA KALTENG
DAN HAM KALTENG 3. KABIDPROPAM POLDA KALTENG 2. KASUBBIDBANKUM
3. AST. PEMBINAAN KAJATI 4. DAN DEN POM KODAM XII/2 TANJUNG POLDA KALTENG
KALTENG PURA 3. KABID BIMPASNAK
4. KABAG DOKUMENTASI BIRO 5. AST. PIDUM KAJATI KALTENG INFOKOM KALTENG
HUKUM SETDA PROV. KALTENG 6. AST. TINDAK PIDSUS KAJATI 4. KABAG EVALUASI DAN
5. SEKRETARIS INSPEKTORAT KALTENG PELAPORAN
PROV. KALTENG 7. KADIV IMIGRASI KANWIL KUMHAM INSPEKTORAT PROV.
6. KABID LALINTALKIM KANWIL KALTENG KALTENG
KUMHAM 8. KABID KEAMANAN KANWIL KUMHAM
KALTENG
9. INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I, II,
DAN IV PROV. KALTENG
 STRUKTUR ORGANISASI
PENANGGUNG JWB
FORKOMPINDA
TKT DAERAH GUBERNUR

KETUA PELAKS UNIT PROV

POK AHLI IRWASDA
WAKIL I : IRWIL PROV
WAKIL II : AS WAS KEJATI

SEKRETARIS

BID. OPS BID. ADM UM BID. DATA INFOR BID. PUBLIKASI UM

BID. LOG BID. KEU

KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT
UNIT
INTELEJEN PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENINDAKAN YUSTISI
PUNGLI
SEKRETARIAT KAB/KOTA
SEKRETARIAT
SEKRETARIAT SEKRETARIAT
ANGGOTA ANGGOTA
ANGGOTA ANGGOTA
24
 STRUKTUR ORGANISASI
PENANGGUNG JWB
FORKOMPIN
TKT KAB/KOTA WALIKOTA/BUPATI
KAB/KOTA

KETUA PELAKS UNIT KAB/KOTA

POK AHLI WAKAPOLRES
WAKIL I : IRWILKAB/KOTA
WAKIL II : KASI INTEL KEJARI

SEKRETARIS

BID. OPS BID. ADM UM BID. DATA INFOR BID. PUBLIKASI UM

BID. LOG BID. KEU

KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT KETUA POKJA UNIT
INTELEJEN PENCEGAHAN PENINDAKAN YUSTISI
SEKRETARIAT SEKRETARIAT
SEKRETARIAT SEKRETARIAT

ANGGOTA ANGGOTA
ANGGOTA ANGGOTA
25
 HTCK
KETUA PELAKSANA
SATGAS

GAKKUM
SANKSI PID
SEKRETARIS

CALL POKJA TP
CENTRE POSKO
INTEL

POKJA
POKJA
YUSTISI
POKJA CEGAH TINDAK

K/L & DAERAH : NON

-SANKSI ADM TP
-PERBAIKAN SYSTEM
26
 DUKUNGAN ANGGARAN

1.BAGI SATGAS PUSAT

MENGGUNAKAN ANGGARAN
KEMENKOPULHUKAM
2.BAGI SATGAS KEMENTERIAN/
LEMBAGA DAN PEMERINTAH
DAERAH MENGGUNAKAN DIPA
MASING-MASING

27
 KOMITMEN PIMPINAN
KEPEMIMPINAN MERUPAKAN KOMPENEN VITAL YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN ORGANISASI DALAM MENCAPAI TUJUANNYA. SEORANG
PEMIMPIN ADALAH FIGURE YANG MENENTUKAN ARAH ORGANISASI, WARNA
ORGANISASI TERMASUK PENGEMBANGAN KUALITAS ANGGOTA-ANGGOTA
DALAM MENCAPAI TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN. OLEH KARENANYA
DIPERLUKAN KOMITMEN YANG KUAT SECARA TULUS DAN SUNGGUH-
SUNGGUH DALAM MENJALANKAN RODA ORGANISASI SESUAI DENGAN
ATURAN. KOMITMEN ADALAH SUATU KETENTUAN UNTUK BERJANJI KEPADA
DIRI SENDIRI YANG AKAN MEMACU SESEORANG UNTUK TERUS BERJUANG
DALAM MENCAPAI TUJUAN YANG DICITA-CITAKAN.

28