PRAMUKA
Oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat
dan limpahan rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan materi “Administrasi
dalam Kepramukaan: Program kerja Gudep, Pembukuan, Surat Menyurat
keluar/Masuk” semoga dengan makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar
bagi semua, baik bagi penulis maupun bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
Kepramukaan................................................................................... 3
A. Kesimpulan..................................................................................... 27
B. Saran............................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan kepramukaan merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler
wajib dilingkungan pendidikan formal. Hal ini bertujuan agar dapat
mengembangkan bakat dan minat serta karakter peserta didik. Di dalam
organisasi pramuka selain adanya kegiatan baris berbaris, tali temali, semaphore,
dan sebagainya tentunya terdapat bagian administrasi. Hal ini bertujuan agar
pembina dapat mengetahui kelengkapan data dari organisasi kepramukaan dan
dapat membekali para anggota dalam mengelola administrasi.
Administrasi satuan merupakan bagian dari Sistem Administrasi di Gugus
Depan yang diatur dengan PP Kwarnas No: 041 Tahun 1995. Tujuan
administrasi satuan yakni membekali para anggota pramuka sebagai upaya
memberikan pendidikan dalam mengelola administrasi. Kepemimpinan,
tanggung jawab dan kreatifitas pramuka. Karena administrasi satuan
mengandung tujuan pendidikan maka memberikan kesempatan pada setiap
satuan Gugus Depan untuk mengembangkan administrasi sesuai dengan tujuan
administrasi satuan itu sendiri, tanpa meninggalkan pedoman/pokok-pokok
ketentuan (Substansi) penyelenggaraan administrasi.
Gugus depan sebagai pusat gerak dan wadah pembinaan pramuka, perlu
didukung oleh administrasi secara tertib namun sederhana. Agar
penyelenggaraan administrasi tersebut berjalan teratur, tertib dan
berkesinambungan diperlukan berbagai buku catatan. Buku catatan atau
kelengkapan administrasi gugus depan tersebut diantaranya adalah permintaan
pendaftaran anggota, dan daftar induk. Juga catatan administrasi keuangan, buku
inventarisasi, serta catatan pribadi anggota, dan buku tamu. Di samping itu perlu
disusun logbook dan lapuran semester. Tidak ketinggalan penyusunan program
kerja 4 bulanan dan program kerja tahunan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengadministrasian program kerja Gugus Depan (Gudep) dalam
kepramukaan?
2. Bagaimana pengadministrasian pembukuan dalam kepramukaan?
3. Bagaimana pengadministrasian surat menyurat keluar/masuk dalam
kepramukaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menguraikan pengadministrasian program kerja Gugus Depan (Gudep)
dalam kepramukaan.
2. Untuk menguraikan pengadministrasian pembukuan dalam kepramukaan.
3. Untuk menguraikan pengadministrasian surat menyurat keluar/masuk dalam
kepramukaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengadministrasian Program Kerja Gugus Depan (Gudep) dalam
Kepramukaan
Administrasi dalam arti luas adalah keseluruhan (proses) yang membuat
sumber-sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi
tercapainya tujuan bersama. Proses ini meliputi perencanaan, organisasi,
2
koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan dan pelayanan dari segala sesuatu
mengenai urusan Gerakan Pramuka yang langsung berhubungan dengan
pendidikan kepramukaan.
Administrasi dalam arti terbatas (sempit) didefinisikan sebagai penyusunan
dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun
eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk
memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi
secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah tata usaha dalam Kwartir Gerakan
Pramuka.1
Fungsi dari pengadministrasian adalah:
a. Ukuran pembinaan dan pengawasan kegiatan tulis menulis di dala Gugus
Depan dan Satuan Karya Pramuka.
b. Pedoman pelaksanaan keadministrasian pada Gugus Depan dan Saka di dalam
Gerakan Pramuka.
c. Acuan dan pendorong kreativitas Pramuka dalam tata cara tulis menulis di
Gugus Depan dan Saka.
1
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Petunjuk Penyelenggaraan tentang Sistem Administrasi
Kwartir Gerakan Pramuka, ( Kepurusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 162. A Tahun
2011), hal. 2.
3
keterampilan, pengembangan bakat dan minat serta kemampuan untuk
mandiri sesuai perkembangan jasmani dan rohani peserta didik dengan
memperhatikan lingkungan kehidupan mereka itu. Bagi Pramuka Siaga
proses pengelolaan kegiatan dan sarananya dapat dilimpahkan kepada
Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega didampingi pembantu Pembina
Penggalang dan pada pramuka penegak dan pandega masing masing.
3. Pengelolaan pelantikan merupakan muara perpaduan dari proses pembinaan
dan pengelolaan kegiatan yang menjadi wewenang penuh bagi Pembina
Pramuka.
a. Organisasi
b. Pendidikan orang dewasa
c. Kegiatan bersama
d. Kegiatan satuan
e. Administrasi, sarana dan prasarana
f. Keuangan
4
2. Pembuatan Program Kerja
Atas dasar Rencana Kerja Gugus Depan, maka setiap satuan di dalam
Gugus Depan itu menyusun Program Kerja masing-masing. Program
Kerja Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang dan Ambalan Penegak serta
Racana Pandega dapat disusun secara catur wulan, sehingga sesusi dengan
kalender formal para pramuka.
Setiap penyusunan Program Kerja Satuan Pramuka, maka Pembina
Pramuka yang bersangkutan mengarahkan pada:
a. Pengeloaan pembinaan, pengelolaan kegiatan dan pengelolaan
latihan.
b. Penyesuian SKU dari setiap anggota.
c. Untuk Pasukan Penggalang terbukanya kesempatan untuk setiap regu
menyelengggrakan latihan regu.
3. Pengorganisasian
Rencana Kerja Gugus Depan dirinci dan dikelompokkan sesuai
golongannya menjadi Program Kerja Satuan Pramuka. Program Kerja
Satuan dijabarkan oleh unit terkecil pada satuan masing-masing, sehingga
terciptanya acara latihan mingguan dan kegiatan unit terkecil pada satuan
itu.
Pembina Siaga, Pembina Penggalang, Pembina Penegak, Pembina
Pandega dan Pamong Saka selalu mengkoordinasikan Unit terkecil dalam
satuan masing-masing. Dengan demikian akan terciptanya sentralisasi dan
desentralisasi kegiatan secara harmonis.
Rapat untuk pembinaan dan kegiatan (Dewan Penggalang, Dewan
Ambalan Dewan Racana dan Dewan Saka) serta Rapat Dewan
5
Kehormatan masing-masing Satuan merupakan koordinasi dan
konsolidasi.
4. Pelaksanaan Kegiatan
Program Kerja Saatuan dilaksanakan dalam:
a. Latihan mingguan oleh Satuan masing-masing.
b. Kegiatan ke luar.
c. Latihan regu, pertemuan sangga kerja dan kelompok kerja.
6
kegiatan satuan dan memeriksa program latihan unit terkecil serta
memberikan petunjuk praktisnya.
Khusus untuk latihan keluar, Pembina Gugus Depan dan Pembina
Satuan wajib meneliti secara cermat rencana latihan terutama survey
lapangan. Penyeliaan (supervisi) perlu dilakukan dengan menggunakan
format agar lebih terarah. Hal-hal rinci tentang penyeliaan (supervisi) yang
berkaitan dengan pembinaan personil diatur tersendiri.
Pelaporan yaitu penyusunan laporan dilingkungan Gugus Depan
dilakukan sebagai langkah pendidikan dan dilakukan oleh peserta
didik.pelaporan formal ke Kwarran dan Kwarcab dilakukan oleh Pembina
Gugus Depan. Evalusi latihan mingguan dilakukan oleh Pembina Satuan
dalam pertemuan antara Pembina di dalam Gugus Depan itu. Evaluasi
pribadi peserta didik wajib dicatat dalam buku catatan pribadi. Pemnatuan
dilaksanakan secara berkala.
6. Pembagian Tugas
Pembina Gugus Depan bersama-sama dengan Pembina Satuan
mengatur pembagian tugas di tingkat Gugus Depan. Pembina Satuan
bersama-sama dengan Pembantu Pembina di Satuan masing-masing
mengatur pembagian tugas di tingkat Satuan. Kecuali pada Perindukan
Siaga, setiap Pembina dan Pembantu Pembina wajib mengusahakan peran
serta peserta didiknya masing-masing secara aktif.
Pembagian tugas tersebut meliputi:
a. Pimpinan/ketua
b. Sekretaris
c. Pengelola keuangan
d. Pengelola sarana
7
Depan diusahakan bergilir diantara para Pembina Pramuka dan
Pembantu Pembina Pramuka yang ada. Jika karena sesuatu hal maka
penugasan dapat dirangkap.
2
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 041 Tahun 1995 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Adminidtrasi Satuan Pramuka.
8
Dengan adanya buku ini pembina dapat mengetahui data para siswa yang
mengikuti karena tercatta dengan detail dan rapi.
Adapun format kolom untuk buku induk Gugus Depan dapat dibuat
seperti berikut.
………………,…………
20…
Pembina Gugus Depan
(……………………………..
)
9
Buku Kehadiran
Regu :
Hari, Tanggal :
3. Buku Keuangan
Buku ini digunakann untuk mencatat keluar masuknya uang yang
dimilki Gugus Depan baik dari kas mingguan, bulanan, maupun uang dari
usaha lainnya. Pada setiap akhir bulan diadakan penutupan kas dan siketahui
Pembina.
Adapun format kolom untuk buku keuangan dapat dibuat sebagai
berikut.
Kas Bulanan=…………
Jumlah
Pradana Bendahara
10
(………………………………..) (………………………………..)
Mengetahui
Pembina
(…………………………………..)
3
Neng Sri Yuliana dan Windi Nuryani, “Administrasi Gudep”
http://panduanmicrosoftofficelengkap.blogspot.com/2018/04/makalah-administrasi-gudep.html,
(diakses pada tanggal 24 Maret 2022).
11
…………….,.. …………20……
Pembina Gugus Depan
(…………………………………
)
5. Buku Tamu
Buku ini digunakan untuk mencatat tamu (orang) yang sedang
berkunjung ke suatu Gugus Depan dengan maksud tujuan tertentu yang
bersifat resmi atau formal.
Adapun format untuk buku tamu dibuat seperti berikut:
7. Buku Prestasi
Buku ini digunakan untuk mencatat tentang prestasi dari anggota
Ambalan dalam pencapaian SKU dari tingkat Bantara dan Laksana. Adapun
format kolom untuk buku prestasi pelantikan dapat dibuat seperti berikut.
12
No Nama PENEGAK BANTARA/LAKSANA Ket
Tanggal Tanggal Yang Tempat
lulus lantik Lantik Lantik
1
2
3
Ds
t
13
mengesankandan lucu, disertai dengan gambar-gambar karikatur yang jenaka
dengan sedikit kata-kata lucu namun sopan. Yang perlu dimasukkan ke log
book adalah kesan-kesan yang positif, untuk kesan yang negative hindarkan
agar tidak menimbulkan kenangan yang jelek. Log book dapat dibuat untuk
masing-masing anggota.
Adapun format kolom untuk Log Book dapat dibuat seperti berikut:
4
Effeandy Goro, “AdministrasiGugus Depan Pramuka”,
http://effendygoroblogspot.com/2014/10/adminisstrasi-gugus-depan-pramuka.html, (Diakses pada
tanggal 25 Maret 2022).
14
Buku Iuran (kedua Buku Iuran (kedua Buku Iuran (kedua
macam buku ini macam buku ini macam buku ini
dapat dijadikan dapat dijadikan satu dapat dijadikan
satu buku, tetapi buku, tetapi boleh satu buku, tetapi
boleh juga juga dijadikan dua boleh juga
dijadikan dua macam buku), dijadikan dua
macam buku), 2. Buku Tabungan, macam buku),
2. Buku Tabungan, 3. Buku Acara Latihan, 2. Buku Tabungan,
3. Buku Acara 4. Buku Catatan Rapat 3. Buku Acara
Latihan, (Notulen), Latihan,
4. Buku Catatan 5. Buku Inventaris, 4. Buku Catatan
Rapat (Notulen), 6. Buku Loog (yang Rapat (Notulen),
5. Buku Inventaris, berisi tentang 5. Buku Inventaris,
6. Buku Loog (yang catatan peristiwa- 6. Buku Loog (yang
berisi tentang peristiwa yang berisi tentang
catatan peristiwa- mengesankan yang catatan peristiwa-
peristiwa yang pernah dialami oleh peristiwa yang
mengesankan yang Satuan), mengesankan
pernah dialami 7. Buku Kas (catatan yang pernah
oleh Satuan), tentang pemasukan dialami oleh
7. Buku Kas (catatan uang dan Satuan),
tentang pemasukan pengeluarannya), 7. Buku Kas (catatan
uang dan 8. Buku Catatan tentang
pengeluarannya), Pribadi (berisi pemasukan uang
8. Buku Catatan tentang bahan-bahan dan
Pribadi (berisi hasil observasi pengeluarannya),
tentang bahan- watak peserta didik, 8. Buku Catatan
bahan hasil hal-hal yang Pribadi (berisi
15
observasi watak istemewa, kebaikan tentang bahan-
peserta didik, hal- dan kekurangan bahan hasil
hal yang istemewa, yang ada pada setiap observasi watak
kebaikan dan peserta didik). peserta didik, hal-
kekurangan yang 9. Buku Upacara hal yang
ada pada setiap Pelantikan, istemewa,
peserta didik). 10.Buku renungan, kebaikan dan
11.Buku Adat Istiadat kekurangan yang
Pasukan. ada pada setiap
peserta didik).
9. Buku Upacara
Pelantikan,
10. Buku renungan
jiwa,
11. Buku Adat
Istiadat Ambalan.5
5
Reza Syehma Bahtiar, Buku Ajar Pengembangan Kepramukaan, (Surabaya: UWKS PRESS,
2018), hal. 39-40.
16
Surat dapat diartikan sebagai alat penyampaian berita secara tertulis
yang berisi pemberitahuan, pernyataan permintaan dan lain-lain yang
ditujukan kepada pihak lain.
Sedangkan surat menyurat dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
pengendalian arus berita baik tertulis maupun lisan yang timbul dari adanya
pencatatan, laporan, perencanaan, atau program dan keputusan yang
memungkinkan adanya permintaan penjelasan penambahan kekurangan-
kekurangan atau perubahan-perubahan.6
2. Pembagian Surat Menyurat di dalam Administrasi Kepramukaan
Di dalam administrasi kepramukaan bagian surat menyuratdapat
terbagi menjadi 2 bagian, diantaranya:
a. Surat Masuk
Surat masuk merupakan sebuah naskah atau berita atau informasi yang
di terima dari kwartir atau organisasi lain, yang penerimaannya di pusatkan
di sekretaris atau bagian lainnya yang di beri wewenang untuk mengurusi
bagian tugas ini.
Adapun di dalam urutan kegiatan penyelesaian surat masuk adalah
sebagai berikut.
1. Pemilahan surat-surat masuk didasarkan pada derajat.
2. Yang berklasifikasi atau bersifat rahasia dan terbatas diteruskan dalam
keadaan sampul masih tertutup kepada sekretaris kwartir, kepada biro
atau pemimpin kwartir yang ditunjuk, dan selanjutnya di serahkan
langsung kepada yang berkepentingan.
3. Pencatatan, distribusi, dan penyimpanan.
a. Semua berita masuk di adakan pencatatan sesuai dengan sifat
masing-masing di dalam:
6
Reza Syehma Bahtiar, Buku Ajar Pengembangan Kepramukaan, (Surabaya: UWKS PRESS,
2018), hal. 36.
17
- Buku Agenda Umum, untuk mencatat berita atau informasi
masuk yang berklasifikasi biasa.
- Buku Agenda Rahasia, untuk mencatat berita atau informasi
masuk yang berkalsifikasi rahasia dan terbatas.
b. Distribusi atau peredaran berita-berita masuk yang memerlukan
pengolahan lebih lanjut di sesuaikan dengan ketentuan-ketentuan.
c. Penyimpanan surat-surat masuk dilakukan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam pedoman pengurusan arsip.
b. Surat Keluar
Surat keluar merupakan semua naskah yang di kirimkan kepada
kwartir atau organisasi lain, yang setiap konsep untuk diajukan kepada
ketua kwartir disalurkan melalui sekretaris kwartir, biro, atau pemimpin
yang di beri wewenang meneliti.
Adapun di dalam urutan kegiatan penyelesaian surat masuk adalah
sebagai berikut.
1. Semua konsep surat keluar dapat dibuat: atas dasar kebijakan pimpinan,
sebagai reaksi atas suatu aksi, dan sebagai konsep baru.
2. Pembuatan konsep dilakukan oleh pemimpin kwartir yang bersangkutan
sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku di kwartir-kwartir.
3. Penyelesaian selanjutnya dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam sistem naskah dinas.
4. Diadakan pencatatan, distribusi, dan penyimpanan.
a. Kegiatan pencatatan meliputi:
- Semua surat keluar diadakan pencatatan sesuai dengan sifat
masing-masing, yakni pada buku verbal umum, untuk mencatat
surat surat keluar yang berklasifikasi biasa, sedangkan buku
verbal rahasia, untuk mencatat surat-surat keluar yang
berklasifikasi rahasia da terbatas.
18
- Penandatanganan surat-surat ke luar berlaku sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang tercantum pada pedoman penulisan,
sedangkan penggunaan cap atau stempel disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku di kwartir.
b. Distribusi pengiriman surat-surat keluar diatur sebagai berikut.
- Surat-surat keluar yang sudah dicatat dimasukkan ke dalam
sampul.
- Pada sampul surat-surat keluar yang berklasifikasi biasa
dicantumkan alamat lengkap, nomor surat, dan cap yang berlaku
di lingkungan kwartir-kwartir.
- Pada sampul surat-surat keluar yang berklasifikasi rahasia dan
terbatas, selain dicantumkan alamat lengkap, nomor surat, dan
sebagainya dapat dibubuhi cap klasifikasi dari pada surat
tersebut, selanjutnya di stempel dan dimasukkan ke dalam
sampul kedua.
- Pada sampul kedua hanya ditulisi alamat lengkap, nomor surat,
cap yang berlaku dilingkungan kwartir masing-masing dan cap
derajat.
- Semua surat keluar yang sudah lengkap untuk dikirimkan
kemudian dapat dicatat di dalam buku.
- Pelaksanaan pengiriman surat-surat keluar dapat dilakukan oleh
bagian humas jika dapat dijangkau dan menggunakan kurir atau
petugas pos jika jaraknya jauh.
- Pelaksanaan pengiriman surat-surat keluar dapat dilakukan
dengan perantara cakara/petugas khusus untukm hal-hal yang
khusus.
c. Penyimpanan
Semua arsip surat-surat keluar harus disimpan tersusun baik
dan rapi, dimasukkan ke dalam berkas yang sudah ditentukan,
19
menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam pedoman sistem
tulisan dan pedoman pengurusan arsip.
3. Pembukuan Administrasi Surat Masuk dan Surat Keluar
a. Surat Masuk
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pembukuan
administrasi surat masuk, diantaranya sebagai berikut.
1. Surat-surat yang masuk di catat di dalam buku disebut dengan Buku
Agenda yang memuat catatan-catatan sebagai berikut.
- Tanggal
- Nomor Agenda
- Nomor dan tanggal surat masuk
- Lampiran
- Alamat pengirim (terima dari)
- Petunjuk pada nomor yang lalu
- Perihal surat masuk (isi)
- Petunjuk pada nomor berikutnya
- Keterangan.
2. Buku agenda di buat sesuai dengan kebutuhan, tiap-tiap tingkat
klasifikasi (sifat) masing-masing satu buku sebagai berikut:
- Buku Agenda Rahasia dan Terbatas.
- Buku Agenda Biasa.
3. Dalam rangka pengendalian surat-surat masuk, disamping buku agenda
tersebut dibuat pula buku kontrol agenda.
4. Buku kontrol agenda berfungsi mengawasi surat-surat masuk yang
harus diteruskan atau yang diterima ke lain pihak atau di simpan yang
memuat dua kolom, yaitu:
- Nomor, dimana pada kolom ini diisi nomor urut mulai nomor 1
sampai dengan nomor terakhir dari setiap tahun.
20
- Keterangan, dimana pada kolom keterangan dapat diisi dengan
kemana surat itu diteruskan dan dijelaskan pula penyerahannya.
b. Surat Keluar
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pembukuan
administrasi surat keluar, diantaranya sebagai berikut.
1. Surat-surat yang keluar di catat di dalam buku disebut dengan Buku
Verbal, yaitu memuat catatan-catatan sebagai berikut.
- Tanggal
- Nomor Surat
- Lampiran
- Kepada
- Petunjuk pada nomor yang lalu
- Perihal
- Petunjuk pada nomor berikutnya
- Keterangan.
2. Buku verbal di buat sesuai dengan kebutuhan, tiap-tiap tingkat
klasifikasi (sifat) masing-masing satu buku sebagai berikut:
- Buku Verbal Rahasia dan Terbatas.
- Buku Verbal Biasa.
3. Disamping buku verbal tersebut dibuat pula buku kontrol verbal.
4. Maksud buku kontrol verbal ini pada pokoknya untuk mengontril
apakah yang dilakukan diisi sama dengan kontrol agenda, tetapi ada
ketentuan-ketentuan yang harus diteliti apakah surat yang dikirim itu
telah lengkap tentang:
- Nomor
- Tanggal
- Alamat
- Klasifikasi
- Tanda tangan
21
- Stempel Kwartir
- Lampiran
- Jumlahnya telah sesuai dengan alama-alamat dan tembusan-
tembusan.
22
3. Untuk tertibnya dapat diadakan table waktu untuk petugas.
4. Klasifikasi
a. Klasifikasi dalam surat menyurat dimaksudkan untuk menentukan tingkat
keamanan dari pada isi berita atau informasi.
b. Penerbitan surat, naskah, dan dokumenn untuk digolongkandalam
tingkatan klasifikasi, berlaku ketentuan yang ada di kwartir-keartir
Gerakan Pramuka.
c. Klasifikasi yang dimaksud terdiri atas 3 tingkatan yaitu:
1. Rahasia, mempunyai arti bahwa berita itu membutuhkan pengamanan
tinggi karena erat hubungannnya dengan keamanan kedinasan dan
hanya boleh di ketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang
ditunjuk.
2. Terbatas, mempunyai arti bahwa berita itu membutuhkan pengaman
karena erat hubungannya dengan tugas khusus kedinasan dan hanya
boleh di ketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk.
3. Biasa, mempunyai arti bahwa berita itu tidak tidak memerlukan
pengaman.
23
d. Selain kertas A4/F4 untuk kepentingan tertentu surat menyurat dapat pula
menggunakan kertas dengan ukuran berikut:
1. A3 kuarto ganda (297 x 420 mm)
2. A5 setengah kuarto (210 x 148 mm)
3. Folio ganda (420 x 330mm)
e. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi kwartir menggunakan
huruf:
1. Arial 11 dan 12,
2. Times New Roman 12,
3. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
f. Kop Surat
Kop surat mengidentifikasikan nama/identitas kwartir, yang terdiri dari dua
macam yaitu:
1. Kop surat dinas pengaturan
a. Kertas dengan kop surat nama kwartir hanya digunakan untuk surat
yang ditandatangani oleh pimpinan kwartir yang bersangkutan atau
pejabat lain yang ditunjuk oleh pimpinan kwartir.
b. Kop surat menggunakan lambang atau Logo Gerakan Pramuka
yang diletakkan di tengah atas.
c. Ukuran lambang atau Logo Gerakan Pramuka dengan tinggi 1,7 cm
dan lebar 0,7 cm.
d. Nama kwartir menggunakan huruf capital, jenis huruf times new
roman, ukuran 12-14 atau disesuikan dengan ukuran kertas.
2. Kop surat tulisan dinas
a. Kertas dengan kop surat nama kwartir hanya digunakan untuk surat
yang ditandatangani oleh pimpinan kwartir yang bersangkutan atau
pejabat lain yang ditunjuk oleh pimpinan kwartir.
b. Kop surat kwartir menggunakan lambang atau Logo Gerakan
Pramuka yang diletakkan di sudut kiri atas dan lambang atau logo
24
WOSM yang diletakkan di sudut kanan atas dilihat dari pandangan
membaca, nama kwartir ditulis diantara dua lambang atau logo
tersebut maksimal dua baris.
c. Perbandingan ukuran lambang atau logo dan huruf yang digunakan
hendaknya serasi sesuai dengan ukuran kertas.
d. Nama kwartir menggunakan jenis huruf arial ukuran 18-22 atau
disesuaikan dengan ukuran kertas.
e. Alamat kwartir menggunakan jenis huruf arial ukuran 11-12.7
Adapun susunan surat dapat dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut.
25
d. Cap atau stempel
e. Tembusan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Setiap satuan di dalam Gugus Depan itu menyusun Program Kerja masing-
masing. Setiap penyusunan Program Kerja Satuan Pramuka, maka Pembina
Pramuka yang bersangkutann mengarahkan pada: pengelolaan pembinaan,
26
pengelolaan kegiatan dan pengelolaan pelatihan, penyelesaian SKU dari
setiap anggota dan Pasukan Penggalang.
2. Gugus Depan (Gudep) hendaknya dapat menyelenggarakan buku-buku
administrasi sesuai dengan ketentuan Petunjuk Pelaksanaan Administrasi
Satuan Pramuka Nomor 041 Tahun 1995. Terdapat berbagai macam buku-
buku adaministrasi di dalam kepramukaan baik yang hanya dikhususkan
untuk individu maupun untuk organisasi Gugus Depan Kepramukaan.
3. Surat menyurat dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengendalian arus
berita baik tertulis maupun lisan yang timbul dari adanya pencatatan, laporan,
perencanaan, atau program dan keputusan yang memungkinkan adanya
permintaan penjelasan penambahan kekurangan-kekurangan atau perubahan-
perubahan. Di dalam administrasi bagian surat menyurat dapat
dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: surat masuk dan surat keluar.
B. Saran
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum
sempurna. Penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, untuk kesempurnaan makalah ini, dengan meningkatkan wawasan
dan pengetahuan kita tentang“Pramuka”.
DAFTAR PUSTAKA
27
Effeandy Goro, “AdministrasiGugus Depan Pramuka”,
http://effendygoroblogspot.com/2014/10/adminisstrasi-gugus-depan-
pramuka.html, (Diakses pada tanggal 25 Maret 2022).
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 041 Tahun 1995
tentang Petunjuk Pelaksanaan Adminidtrasi Satuan Pramuka.
28