“TAWADHU”
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NO :
KELAS :
Penyusun
i| MTsN 4 Magelang
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah..........................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan Makalah........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 Pengertian Tawadhu’.................................................................................3
2.2 Keutamaan Sifat Tawadhu’.........................................................................4
2.3 Jenis-Jenis Sifat Tawadhu’ Dan Contoh di Kehidupan................................5
2.4 Contoh Perilaku Tawadhu dalam Kehidupan Sehari-hari............................5
2.5 Tanda-Tanda Bertawadhu’ Dan Cara Berperilaku Tawadhu’ Dalam...........6
Kehidupan Sehari-Hari................................................................................6
2.6 Mencontoh Sifat Tawadhu’ Rasulullah Saw................................................8
2.7 Ayat yang berkaitan dengan Tawadhu’.....................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
3.1 Kesimpulan...............................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii | M T s N 4 M a g e l a n g
BAB I
PENDAHULUAN
1| MTsN 4 Magelang
yang diperintahkan oleh tuhan dengan memasrahkan diri kepadanya, adapun
tawadhu dalam aspek sosial terarah pada kerendahan hati antar sesama,
hubungan antar mereka, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
2| MTsN 4 Magelang
BAB II
PEMBAHASAN
Tawadhu artinya rendah hati atau tidak sombong. Jadi, tawadhu adalah
ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun datangnya, baik
dalam keadaan suka maupun tidak suka. Lawan dari sifat tawadhu adalah
takabur (sombong). Sifat takabur adalah sifat yang dibenci Allah dan rasul-Nya.
Sebagaimana hadis Nabi dari Abdullah bin Mas’ud; bahwa Nabi Muhammad
saw. bersabda: “Sombong adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh
orang lain.” (H.R. Muslim).
3| MTsN 4 Magelang
Secara istilah tawadhu' adalah sikap merendahkan hati, baik di hadapan
Allah SWT maupun sesama manusia. Manusia yang sadar akan hakikat kejadian
dirinya tidak akan pernah mempumyai alasan untuk merasa lebih baik antara
yang satu dan yang lainnya.
Rasulullah Saw juga menjelaskan bahwa orang yang tawadhu' akan diangkat
derajatnya oleh Allah swt. Sabda Rasulullah yang artinya : "Sesungguhnya
Rasulullah saw bersabda, barang siapa yang merendahkan diri dihadapan Allah,
maka Allah akan mengangkat derajatnya pada tempat yang tinggi. Dan barang
siapa yang takabur kepada Allah, maka Allah akan menghinakannya sampai ke
tempat serendah-rendahnya." (HR. Ahmad).
Pengertian yang lebih dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita memiliki
nilai lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya. Orang yang tawadhu’ adalah
orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari
Allah SWT. Yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbersit
sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain,
tidak merasa bangga dengan potrensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia
tetap rendah diri dan selalu menjaga hati dan niat segala amal shalehnya dari
segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya
karena Allah. Tawadhu ialah bersikap tenang, sederhana dan sungguh-sungguh
4| MTsN 4 Magelang
menjauhi perbuatan takabbur (sombong), ataupun sum’ah ingin diketahui orang
lain amal kebaikan kita.
Tawadhu merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia, jadi sudah
selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu, karena tawadhu
merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat islam.
Perhatikan sabda Nabi SAW berikut ini : Rasulullah SAW bersabda: yang artinya
"Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah pada
seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang
bertawadhu kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat izzah) oleh Allah”
(HR. Muslim). Iyadh bin Himar ra. berkata: Bersabda Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku: "Bertawadhu lah
hingga seseorang tidak menyombongkan diri terhadap lainnya dan seseorang
tidak menganiaya terhadap lainnya”.(HR. Muslim).
2.2 Keutamaan Sifat Tawadhu’
1. Diangkat Derajatnya
Allah SWT akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang
tawadhu sehingga manusia pun menghormatinya.Dalam sebuah sebuah hadits
yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang
bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah
Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya."
5| MTsN 4 Magelang
Begitu spesialnya tawadhu, sehingga Allah mengistimewakan mereka
yang memiliki sifat tawadhu. Allah akan mengangkat derajat mereka yang
memiliki sifat tawadhu, dan akan membenamkan mereka yang bersifat sombong.
Dengan bertawadhu, kita senantiasa akan dihindarkan dari sikap sombong.
Adapun jenis-jenis dari pada orang yang tawadhu' terbagi dua yaitu :
1. Tawadhu' yang terpuji, yaitu tawadhu yang memiliki sikap rendah diri baik
dihadapan Allah yaitu melaksanakan ketaatan tanpa disertai perasaan bagga
dan riya' serta merendahkan diri kepada Allah
2. Tawadhu' yang tercela, adalah orang yang merendahkan dirinya dihadapan
orang yang kaya dengan harapan ingin mendapatkan sesuatu dari orang kaya
tersebut.
3. Tawadhu yang terpuji yaitu tunduk kepada Allah dan tidak meremehkan dan
merendahkan hamba-hamba Allah, sedangkan yang tercela yaitu seorang
bertawadhu kepada orang yang memiliki dunia karena meninginkan
duniannya.
2.4 Contoh Perilaku Tawadhu dalam Kehidupan Sehari-hari
Orang yang bertawadhu akan tampak dari sikap dan perbuatannya dalam
kehidupan sehari-hari. Ciri sikap tawadhu terbagi dua.
6| MTsN 4 Magelang
(4) gemar menolong orang yang membutuhkan pertolongan.
(1) bersikap sopan santun karena memiliki maksud yang tidak baik;
(2) tidak berlebihan memakai harta karena takut dicuri atau dimintai zakat;
7| MTsN 4 Magelang
tetapi harus diupayakan secara bertahap, serius dan berkesinambungan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh sifat tawadhu’ adalah:
1. Mengenal Allah
8| MTsN 4 Magelang
Seseorang dapat terjebak kepada kesombongan bila ia tidak menyadari
kekurangan dan aib yang ada pada dirinya. Boleh jadi seseorang mengira bahwa
dirinya tela banyak melakukan kebaikan padahal ia justru telah melakukan
kerusakan dan kezhaliman. Allah telah berfirman:
َ اًل َو َي ْد ُع اإْل ِ ْن َسانُ ِبال َّشرِّ ُد َعا َءهُ ِب ْال َخي ِْر َو َك
ان اإْل ِ ْن َسانُ َعجُو
Yang artinya: “Dan bila dikatakan kepada mereka :Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi , mereka menjawab: sesungguhnya kami orang-orang
yang mengadakan perbaikan”. (Q.S al-Isra’(17):11)
Oleh karena itu, setiap muslim harus selalu melakukan intropeksi diri
sebelum melakukan, saat melakukan dan setelah melakukan sesuatu sebelum ia
dihisab oleh Allah kelak. Hal itu juga agar ia menyadari kekurangan dan aib
dirinya sejak dini, sehingga ia akan bersikap tawadhu’ dan tidak akan sombong
terhadap orang lain. Allah berfirman:
.
2.6 Mencontoh Sifat Tawadhu’ Rasulullah Saw.
9| MTsN 4 Magelang
Maka seorang mutawadhi ia sangat menyadari kebutuhannya dan
kefakirannya kepada Allah SWT yang membutuhkan pengampunannya, dan ia
pun menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah
SWT. Sehingga karena semua pemahamannya tersebut maka tidak pernah
terbersit sedikitpun dalam hatinya sikap sombong, dan mereka lebih, karena
telah meresapnya keyakinan yang menghujam ke dalam hatinya sehingga sang
pemilih memujinya. Maka jika ia ditegur dan dikoreksi oleh orang-orang jahil
maka selama itu gemar ia senantiasa tunduk dan menerima hakekatnya
kebenarannya itu.
Berkata ibnu Masud r.a. : bersabda nabi SAW: “tidak akan masuk surga
orang yang didalam hatinya dan seberat biji sawi dari keseimbangan juga telah
bersabda SAW, maukah kalian aku kabarkan tentang ahli neraka? Yaitu orang-
orang yang pencela, kerasa hati dan sombog. Teladan yang tinggi dari sifat
tawadhu”
Beliau SAW adalah orang yang sangat rendah hati, lembut peraganya,
dermawan, indah perilakunya selalu berseri-seri wajahnya murah senyum pada
siapa saja, sangat tawadhu tapi tidak menghinakan diri, penyayang dan lain-lain.
Bahkan ketika kekuasaan SAW telah meliputi jazirah Arabia yang besar, datang
seirang badai menghadap beliau SAW dengan gemetar seluruh tubuhnya maka
beliau SAW yang mulia segera menghampiri orang tersebut dan berkata:
“Tenanglah-tenanglah saya ini bukan raja, saya hanyalah anak seorang wanita
Qwaisy yang biasa makan daging kering.”
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab(33): 21)
10 | M T s N 4 M a g e l a n g
Lihatlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih memberi salam pada anak
kecil dan yang lebih rendah kedudukan di bawah beliau. Anas berkata, “Sungguh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berkunjung ke orang-orang Anshor.
Lantas beliau memberi salam kepada anak kecil mereka dan mengusap kepala
mereka.” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya no. 459. Sanad hadits ini
shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth) Subhanallah ... Ini sifat yang sungguh
mulia yang jarang kita temukan saat ini. Sangat sedikit orang yang mau
memberi salam kepada orang yang lebih rendah derajatnya dari dirinya. Boleh
jadi orang tersebut lebih mulia di sisi Allah karena takwa yang ia miliki.
11 | M T s N 4 M a g e l a n g
2.7 Ayat yang Berkaitan tentang Tawadhu
1. QS AL ARAF:199
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta
berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
2. QS AL HIJR:88
3. QS AL ISRA:37
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu
tidak akan sampai setinggi gunung.
4. QS AL HAJJ:34
12 | M T s N 4 M a g e l a n g
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan
Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu
berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-
orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
5. QS AL FURQAN:63
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
6. QS ASY SYUARA:215
7. QS LUQMAN:18
13 | M T s N 4 M a g e l a n g
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
8. QS LUQMAN:19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tawadhu’ adalah sifat yang amat mulia, namun sedikit orang yang
memilikinya. Ketika orang sudah memiliki gelar yang mentereng, berilmu tinggi,
memiliki harta yang mulia, sedikit yang memiliki sifat kerendahan hati, alias
tawadhu’. Padahal kita seharusnya seperti ilmu padi, yaitu “kian berisi, kian
merunduk”. Tawadhu' secara bahasa berarti "Rendah Hati". Orang yang
tawadhu' adalah orang yang tidak menampakkan kemampuan yang di miliki.
Sedangkan menurut istilah adalah tunduk dan patuh kepada kebenaran, serta
bersedia menerima semua kebenaran, juga merendahkan diri, santun terhadap
sesama manusia dan tidak membandingkan dirinya dengan orang lain. Sikap
14 | M T s N 4 M a g e l a n g
tawadhu' sangat disukai dalam pergaulan sehingga menimbulkan rasa simpatik
orang lain. Sedangkan bagi pelaku tawadhu' tidak akan menurunkan martabat
harga dirinya, bahkan diangkat derajatnya oleh Allah swt. Sebaliknya sikap
takabbur sangat dibenci oleh Allah, dan tidak disukai dalam pergaulan, karena
orang yang punya sikap takabbur adalah orang yang selalu menginginkan dirinya
dihormati, namun harapan tersebut justru sebaliknya yang ia dapatkan dari orang
lain, karena simpatik orang akan jauh bahkan hilang dengan adanya sifat
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hayy, Al-Farmawi. Dr. Abd. 1994. Metode Tafsir Maudhuiy. Jakarta Utara:
PT. Raja Grafindo Persada.
Shaleh, Q. K.H, dkk. 2000. Asbaabun Nuzuul. Bandung: CV. Penerbit
Diponegoro.
Al-Qur-an Digital
Academia.edu. Makalah Tawadhu’. Diperoleh pada tanggal 13 Oktober 2019,
dari https://www.academia.edu/9700364/MAKALAH_TAWADHU
15 | M T s N 4 M a g e l a n g
Dunia islami kami. (2 Mei 2013). Perilaku Terpuji: Tawadhu atau Rendah
Hati. Diperoleh pada tanggal 13 Oktober 2019, dari
https://duniaislamkami.blogspot.com/2013/05/perilaku-terpuji-tawadhu-atau-
rendah.html
Tongkrongan islami.net. Pengertian Konsep Tawadhu Rendah Hati dalam Al-
Quran dan Hadis. Diperoleh pada tanggal 13 Oktober 2019, dari
https://www.tongkronganislami.net/pengertian-konsep-tawadhu-rendah-hati/
JUN’S_BLG. (3 Januari 2016). Pengertian dan Contoh Tawadhu | Perilaku
Tawadhu (Arti Tawadhu). Diperoleh pada tanggal 13 Oktober 2019, dari
https://walpaperhd99.blogspot.com/2016/01/pengertian-dan-contoh-tawadhu-
perilaku.html
Gudang Ilmu. (Desember 2016). Pengertian Tawadhu', Perintah Bersikap
Tawadhu, Bentuk Dan Jenisnya Serta Dampaknya. Diperoleh pada tanggal 13
Oktober 2019, dari https://www.ilmusaudara.com/2016/12/pengertian-tawadhu-
perintah-bersikap.html
Rumaysho.com. (15 Desember 2011). Memiliki Sifat Tawadhu’. Diperoleh
pada tanggal 13 Oktober 2019, dari https://rumaysho.com/2056-memiliki-sifat-
tawadhu.html
Islam kajian. (5 April 2019). Membuka Cakrawala Baru | Page 2. Diperoleh
pada tanggal 13 Oktober 2019, dari https://islamkajian.wordpress.com/page/2/
16 | M T s N 4 M a g e l a n g