“TAWAKAL”
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NO :
KELAS :
Penyusun
~i~
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Tawakal.....................................................................................3
B. Sumber Al-Qur’an dan Hadits tentang Tawakal...........................................3
C. Rukun-rukun Tawakal..................................................................................4
D. Derajat-derajat Tawakal...............................................................................4
E. Manfaat Tawakal..........................................................................................5
F. Macam-macam Tawakal.............................................................................5
G. Contoh Prilaku Tawakkal/ Ciri-ciri orang yang tawakal................................6
H. Menanamkan tawakal dalam dalam diri.......................................................7
I. Kisah Tawakal..............................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
~ ii ~
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atas dasar inilah saya menaruh perhatian yang sangat besar untuk
menjelaskan maqam yang sangat mulia bagi tawakal kepada Allah, sehingga
~1~
Ibnu Abbas menyebutnya sebagai inti iman. Sedangkan Sa’id jabir
mengatakan, “Tawakal adalah separuh dari iman”, sedangkan Al-Fudhail bin
Iyadh menyifatinya, “Tawakal adalah pangkal ibadah”. Perilaku tawakal yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kepada para sahabatnya benar-benar
menjadi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan beliau
menerapkan perilaku tawakal ini karena ia sendiri melakukan hal sama.
Dalam kehidupannya, Rasulullah SAW. Selalu berserah diri kepada Allah, ia
tidak pernah gelisah dan resah dalam menghadapi berbagai persoalan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
~2~
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tawakal
1. Arti Etimologis
2. Arti Terminologis
~3~
“Tidak, aku bepergian jauh pasti berbekal”, “Lalu apa bekalnya ?” Jawabnya :
“Empat perkara bekalku, yaitu :
لَ^ ْ^وأَ َّن ُك ْم: ص^لىَّ هللاُ َعلَ ْي^ ِه َو َس^لَّ َم َيقُ^ ْ^و ُل ِ ت َر ُس^ ْو َل
َ هللا ُ ْ َس^مِع: َعنْ ُع َم َر َرضِ َ^ى هللاُ َع ْن ُه َق^ َل
َت ْغ ُد ْو ِخ َما صًا َو َتر ُْو ُح ِب َطا ًنا،الطي َْر َّ هللا َح َّق َت َو َّكلِ ِه لَ َر َز َق ُك ْم َك َما َيرْ ُز ُق
ِ َت َت َو َّكلُ ْو َن َعلَى
()رواه الترمذي
~4~
yang keluar pagi dengan perut kosong (lapar) dan kembali pada senja hari
dalam keadaan sudah kenyang”. (HR. Turmudzi)[6]
C. Rukun-rukun Tawakal
~5~
E. Manfaat Tawakal
1. Mewujudkan iman.
2. Ketenangan jiwa dan rehat hati.
3. Kecukupan dari Allah segala kebutuhan orang yang bertawakal.
4. Sebab terkuat dalam mendatangkan berbagai manfaat dan menolak
berbagai mudlarat.
5. Mewariskan cinta Allah kepada sang hamba.
6. Mewariskan kekuatan hati, keberanian, keteguhan dan menantang para
musuh.
7. Mewariskan kesabaran, ketahanan, kemenangan dan kekokohan.
8. Mewariskan rezeki, rasa ridha dan memelihara dari kekuasaan syetan
9. Sebab masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.
F. Macam-macam Tawakal
~6~
a. Tawakal Bernuansa Syirik
Pertama, tawakal kepada selain Allah Ta’ala dalam hal yang tidak
mampu mensikapinya selain Allah azza wa Jalla, “Seperti halnya orang-orang
yang bertawakal kepada orang-orang yang telah mati dan para thaghut dalam
rangka menyampaikan harapan tuntutannya berupa pemeliharaan,
penjagaan, rezeki dan syafaat.
1. Selalu bersyukur apabila mendapat nikmat dan bersabar jika belum atau
tidak tercapai apa yang diinginkannya.
2. Tidak pernah berkeluh kesah dan gelisah.
3. Tidak meninggalkan usaha dan ikhtiar untuk mencapai sesuatu.
4. Menyerahkan dirinya atas semua keptusan kepada Allah Swt setelah
melakukan usaha dan ikhtiar secara sempurna.
5. Menerima segala ketentuan Allah dengan rido terhadap diri dan
keadaannya.
6. Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada
orang lain.
Dan sebagai tanda tawakal kita kepada Allah, kita yakin bahwa segala
sesuatu yang datang pada diri kita, adalah yang terbaik bagi kita. Tiada
keraguan sedikit pun di dalam hati, apabila mempunyai perasaan untuk
~7~
menghindarinya, segala sesuatu yang menimpa kita. Meskipun hal itu terasa
pait dan pedih bagi kita, kalau hal itu datang dari-Nya, tentulah hal itu yang
terbaik bagi kita. Inilah bentuk tawakal sesungguhnya.
~8~
Kita memang tidak pernah bisa mendapatkan setiap hal yang kita
inginkan, namun kita akan selalu bisa mensyukuri setiap hal yang kita
dapatkan. Dengan bersyukur, kita telah menjadi pribadi yang bermental
positif, karena yakin bahwa Allah pasti memberi hal yang terbaik.Dengan
bersyukur, kita bisa melihat kebaikan dari segala sesuatu. Karena bisa jadi,
hal yang menurut kita mengecewakan merupakan suatu hal yang terbaik
untuk kita. Dan belum tentu, apa yang kita harapkan, merupakan hal yang
baik bagi kita. Allah Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya.
Jika hal yang menimpa diri kita berupa musibah kesusahan yang
akhirnya akan menggoreskan kekecewaan dalam diri, maka sebagai seorang
muslim, kita diwajibkan untuk bersabar.
~9~
Allah berikan nikmat tidak sesuai harapan, bisajadi karena kurang
maksimal dalam usaha atau sebagai bentuk ujian peringatan Allah. Allah
berikan nikmat yang sesuai harapan atau berlebih, maka Allah menunggu
apa yang akan dilakukan dengan hasil itu.
InsyaAllah jika kita selalu introspeksi maka kita akan termasuk orang-
orang yang selalu meningkatkan kualitas iman, selalu berpikir positip kepada
Allah dan pantang untuk putus asa. Kita berdo’a kepada Alloh agar dikuatkan
dan dimudahkan dalam bertawakal kepada-Nya. Wallohu a’lam.
I. Kisah Tawakal
Ada sebuah kisah yang menarik dari seorang yang bernama Hatim Al-
Asham.Suatu kali Hatim ingin menunaikan ibadah haji ke Baitullah.Ia pun
mengumpulkan anak-anaknya dan berkata : "Saya akan pergi untuk
menunaikan ibadah haji ke Baitullah." Anak-anaknya berkata : "Siapa yang
akan memenuhi kebutuhan kami ?"Akan tetapi, salah seorang puterinya
berkata dengan penuh keyakinan : "Wahai ayah, silahkan ayah pergi dan
sempurnakanlah ibadah haji ayah.Karena saya yakin, ayah bukan pemberi
rezeki."
Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Dia tidak akan
mengabaikan seorang yang bertakwa.Wujudkanlah takwa dan serahkan
segala urusan kepada Raja.
~ 10 ~
Allah memenuhi permohonan si gadis.Pada saat yang bersamaan,
pemimpin negeri itu sedang meninjau kondisi rakyatnya, ketika sampai di
depan rumah Hatim, ia begitu didera rasa haus, yang hampir-hampir
membunuhnya.Ia berkata kepada salah satu pengawalnya : "Carikan aku
segelas air dingin." Maka pengawal itu masuk ke rumah terdekat, yaitu rumah
Hatim.Para penghuni rumah pun segera menyediakan gelas yang bersih dan
air yang dingin.
~ 11 ~
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tawakal dari segi bahasa artinya menyerah kepada Allah. Dan dari segi
istilah adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari
keyakinannya yang bulat kepada Allah bahwa hanya Allah yang menciptakan
dan mengatur segala-galanya. Tawakkal kepada Allah bukan hanya berarti
penyerahan diri secara mutlaq kepada Allah, melainkan penyerahan diri yang
harus didahului dengan ikhtiar secara maksimal.
~ 12 ~
Derajat-derajat Tawakal ada tiga yaitu pertama keyakinannya kepada
Allah seperti keyakinannya kepada wakil yang telah dikenal kebenarannya,
kejujurannya, perhatian, petunjuk dan kasih sayangnya. Yang kedua
keadaanya terhadap Allah SWT seperti keadaan anak kecil kepada ibunya.
Yang ketiga, seperti pucatnya orang sakit.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
~ 13 ~
7. Imam Khomeini, Insan Ilahiah; Menjadi Manusia Sempurna dengan Sifat-
sifat Ketuhanan : Puncak Penyingkapan Hijab-hijab Duniawi (Jakarta :
Pustaka Zahra, 2004), 210
8. Imam Ghazali, Ihya’ Ulumuddin (Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2004),
247
9. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji, At-Tawakkal Alallah Ta’al (Jakarta : PT
Darul Falah, 2006), 191-194
10. Supriyanto, Tawakal Bukan Pasrah (Jakarta : QultumMedia, 2010), 98-99
~ 14 ~