“TAUBAT”
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NO :
KELAS :
Assalamualaikum Wr.Wb
Wassalamualaikum Wr.Wb
i |M T s N 4 M a g e l a n g
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 Pengertian Taubat......................................................................................2
2.2 Macam-macam Taubat.............................................................................3
2.3 Syarat-syarat Taubat..................................................................................3
2.4 Tingkatan Taubat.......................................................................................3
2.5 Taubat Nasuha............................................................................................4
2.6 Unsur Perbuatan dalam Taubat.................................................................5
2.6 Macam-macam Dosa yang Dimintakan Taubat..........................................7
2.7 Penghambat-penghambat dalam Bertaubat...............................................9
2.8 Buah-buah Taubat....................................................................................11
2.9 Dalil/Ayat tentang Taubat.........................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
3.1 Kesimpulan.............................................................................................14
3.2 Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii |M T s N 4 M a g e l a n g
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam masalah “Taubat” ini, saya selaku penulis makalah ini akan
membatasi permasalahan pada hal berikut:
1. Pengertian taubat.
2. Macam-macam taubat.
3. Syarat-syarat taubat.
4. Keutamaan taubat.
5. Macam-macam dosa yang dimintakan taubat.
6. Penghambat dan pembangkit taubat.
1 |M T s N 4 M a g e l a n g
7. Dalil-dalil tentang tobat
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Kata dari “Taubat” dalam bahasa Arab berarti “kembali”. Taubat adalah
kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat
Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-
Nya. Taubat adalah maqam awal yang harus dilalui oleh seorang salik. Sebelum
mencapai maqam ini seorang salik tidak akan bisa mencapai maqam-maqam
lainnya. Karena sebuah tujuan akhir tidak akan dapat dicapai tanpa
adanya.langkah.awal.atau.pintu.masuk.yang.benar.
Pada tahap Taubat ini seorang sufi membersihkan dirinya (tazkiyyah al-
nafs) daripada perilaku yang menimbulkan dosa dan rasa bersalah. Taubat juga
merupakan sebuah terma yang dikembangkan para salikin (orang-orang menuju
Tuhan) untuk mencapai maqamat berikut.yang.akan.diuraikan.selepas.ini.
Taubat itu sendiri mengandungi makna “kembali”; dia berTaubat berarti
dia kembali. Jadi Taubat adalah kembali daripada sesuatu yang dicela oleh
Syara’ menuju sesuatu yang dipuji olehnya. Al-Junayd al-Baghdadi seorang ahli
sufi pernah ditanya tentang Taubat. Dia menjawab: “Taubat adalah
menghapuskan dosa seseorang.” Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada
Sahl al-Tustari seorang ahli sufi katanya: “Taubat bererti tidak melupakan
dosa seseorang”. Taubat menurut Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah pula adalah
2 |M T s N 4 M a g e l a n g
“kembalinya seseorang hamba kepada Allah dengan meninggalkan jalan orang-
orang yang dimurkai Tuhan.dan.jalan.orang-orang.yang.tersesat
Dia tidak mudah memperolehinya kecuali dengan hidayah Allah agar dia
mengikuti sirat al-mustaqim (jalan yang lurus)”. Taubat itu sendiri tidak sah
kecuali dengan menyedari dosa tersebut mengakui dan berusaha mengatasi
akibat-akibat daripada dosa yang dilakukan. Menurut pengertian lain Taubat juga
bererti “bangunnya psikologi manusia yang melahirkan kesedaran terhadap
segala kekurangan atau kesalahannya dan menetapkan tekad dan azam yang
disertai dengan amal perbuatan untuk memperbaikinya”
2.2 Macam-macam Taubat
Ibnu Taimiah berkata, bahwa taubat itu terbagi menjadi dua macam:
Taubat Wajib dan Taubat Sunnah
a. Taubat Wajib
Taubat wajib adalah taubat dari meninggalkan hal-hal yang diwajibkan dan
dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Taubat jenis ini diwajibkan bagi setiap
mukalaf, sebagaimana yang telah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya.
2.3 Syarat-syarat Taubat
3 |M T s N 4 M a g e l a n g
1. Nadam, yaitu rasa menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah
diperbuat
2. Iqla’, yaitu mencabut atau meninggalkan perbuatan dosa atau maksiat
itu serta bersungguh-sungguh tidakakan mengulanginya lagi.
3. Ibdal, yaitu mengganti perbuatan jahat dengan perbuatan baik
2. Taubat orang-orang khawash (istimewa)
4 |M T s N 4 M a g e l a n g
2.5 Taubat Nasuha
5 |M T s N 4 M a g e l a n g
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar.
1. Istighfar
6 |M T s N 4 M a g e l a n g
Sebagaimana yang dikatakan ibnu katsir, bahwa telah disebutkan di
kitab-kitab shahih dan juga lain-lainnya, dari sejumlah sahabat, dari
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda,
Ada beberapa syarat yang hendaknya dipenuhi agar istighfar kita diterima
disisi Allah, beserta adab-adab yang menyempurnakannya:
7 |M T s N 4 M a g e l a n g
Merubah lingkungan sosial yang banyak diwarnai noda, yang selama
melakukan penyimpangan dan kedurhakaan berada di sana, lalu pindah mencari
lingkungan yang lebih bersih dan terbebas dari perbuatan dosa.
Ini merupakan teori pendidik yang sangat layak untuk diterapkan. Hal ini
ditegaskan kandungan hadits shahih tentang seseorang yang pernah membunuh
seratus orang, sementara ia ingin sekali bertaubat dari tindakannya itu. Lalu
diperintahkanlah ia untuk mendatangi orang-orang yang menyembah Allah dan
hidup bersama mereka.
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan
pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan
yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (Hud:114).
8 |M T s N 4 M a g e l a n g
2.6 Macam-macam Dosa yang Dimintakan Taubat
9 |M T s N 4 M a g e l a n g
Kedurhakaan mata adalah memandang apa yang diharamkan Allah.
Kedurhakaan telinga adalah mendengar apa yang diharamkan oleh Allah, seperti
kata-kata yang menyimpang yang diucapkan lisan. Kedurhakaan lisan adalah
mengucapkan perkataan yang diharamkan oleh Allah, yang menurut Imam al-
Ghazali ada dua puluh ma cam, seperti, dusta, ghibah, adu domba, olok-olok,
sumpah palsu, janji dusta, kata-kata batil, omong kosong, tuduhan terhadap
wanita-wanita muslimah yang lalai, ratap tangis, kutukan, caci maki dan
sebagainya.
“Jauhilah oleh kalian urusan-urusan yang baru, karena setiap yang baru adalah
bid’ah dan bid’ah itu adalah kesesatan”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan At-
Tirmidzi)
“Barang siapa yang mengada-ngadakan sesuatu yang baru dalam agama kami
yang bukan termasuk darinya maka dia tertolak” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Artinya urusan yang baru itu tidak diterima, karena itu merupakan
taqarrub kepada Allah dengan cara yang tidak menurutnya perintahnya dan tidak
seperti yang disyari’atkan dalam agama serta tidak diizinkannya.
10 |M T s N 4 M a g e l a n g
berpengaruh kepada pelakunya dan tidak menjalar kepada orang lain. Namun
sebagian lain ada yang berpengaruh kepada orang lain, sedikit atau banyak
11 |M T s N 4 M a g e l a n g
Di dalam hadits Mas’ud disebutkan, “Orang Mukmin itu melihat
dosanya seperti gunung. Dia takut gunung itu menimpa dirinya. Sedangka orang
munafik melihat dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, lalu dia
menepisnya begini dan begitu.
Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat,
yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan
diberi ampun". (Al-A’raf : 169)
12 |M T s N 4 M a g e l a n g
dan mengurusnya. Berlebih-lebihan dalam berharap tanpa didahului amal dan
usaha, membuat pelakunya merasa aman dari adzab Allah.
Bertakdir dengan takdir buruk itu memang diperbolehkan, namun itu hanya
yang kaitannya dengan amal yang sudah lampau. Tetapi untuk amal yang akan
datang, maka tidak diterima sama sekali. Sebab seorang hamba tidak tahu apa
yang ditakdirkan atas dirinya untuk masa yang akan datang.
13 |M T s N 4 M a g e l a n g
2.8 Buah-buah Taubat
2. Memperbarui iman
8. Menggembirakan Allah
Artinya: “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh
kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk
patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-
tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang“.
14 |M T s N 4 M a g e l a n g
Surat Al-Baqarah ayat 222
15 |M T s N 4 M a g e l a n g
Artinya: “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang
mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di
antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat
sekarang”. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang
mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang
pedih“.
16 |M T s N 4 M a g e l a n g
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17 |M T s N 4 M a g e l a n g
mengecilkan taubat, kita harus bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat agar
mampu mengambil faedah-faedahnya.
DAFTAR PUSTAKA
18 |M T s N 4 M a g e l a n g