TOKOH PENDIDIKAN
OLEH :
HAFIDUR RAHMAN
NPM : 21862061A002283
SUMENEP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah tentang K.H.
KHOLIL BANGKALAN MADURA (SYAIKHONA KHOLIL) yang merupakan salah satu
tokoh pendidikan Islam di Indonesia.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari apa yang Ibu/Bapak harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan untuk masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dimengerti bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan. Terima kasih.
Penyusun,
Hafidur Rahman
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKA
KH. Kholil adalah Waliyullah yang sangat mempunyai pengaruh paling besar pada
saat sebelum hingga awal berdirinya Nahdlatul Ulama. Hal ini terjadi karena sebab
berguru kepadanya beliaulah, banyak santri-santri yang menjadi pengasuh pondok
pesantren besar di Indonesia dan tokoh-tokoh di NU pada awal berdirinya. Dalam catatan
sejarah, banyak tokoh-tokoh pendiri NU adalah alumni dari pondok pesantren yang diasuh
oleh beliau yang bernama lengkap Kyai Kholil bin Kyai Abdul Lathif bin Kyai Hamim bin
Kyai ‘Abdul Karim bin Kyai Muharram bin Kyai Asral Karamah bin Kyai ‘Abdullah bin
Sayyid Sulaiman yang merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo.
KH. Kholil adalah seorang alim dalam Ilmu Nahwu, Ilmu Fiqh dan tarekat. Beliau
juga di kenal hafal al-Qur’an dan menguasai segala ilmunya. Termasuk seni baca Al-
qur’an tujuh macam (Qiroah sab’ah). Selain kelebihan tersebut, beliau juga mempunyai
kemampuan pada hal-hal yang tidak kasat mata (tidak dapat di lihat) dan sebab kelebihan
tersebut, umat Islam Indonesia meyakini beliau adalah Waliyullah. KH. Kholil terlahir
pada tanggal 11 Jumadil Tsani 1235H atau 27 Januari 1820M di Kampung Senenan, Desa
Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, yang terletak di ujung barat
pulau Madura, Propinsi Jawa Timur. KH. Kholil wafat pada 29 Ramadhan 1341H atau 14
Mei 1923M pada usia 106 tahun karena usia lanjut. Nasab Keturunan KH Abdul Lathif
sangat berharap agar anaknya di kemudian hari menjadi pemimpin umat, sebagaimana
nenek moyangnya. Seusai mengadzani telinga kanan dan mengiqamati telinga kiri sang
bayi, KH Abdul Lathif memohon kepada Allah agar Dia mengabulkan permohonannya.
KH. Kholil berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH Abdul Lathif, mempunyai
pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah Kyai Hamim, anak
dari Kyai Abdul Karim. Yang disebut terakhir ini adalah anak dari Kyai Muharram bin
Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah
cucuSunan Gunung Jati. Maka tak salah kalau KH Abdul Lathif mendambakan anaknya
kelak bisa mengikuti jejak Sunan Gunung Jati karena memang dia masih terhitung
keturunannya.
KH. Kholil (KH Muhammad Kholil Bangkalan Al-Maduri) adalah titisan beberapa
wali yang tergabung dalam Walisongo, Yaitu Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Gunung
Jati danSunan Kudus, yang mana mereka bermarga “Azmatkhan” dan bersambung pada
Sayyid Alawi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath. Beliau juga bernasab pada
keluargaBasyaiban yang bersambung pada Al-Imam Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam
bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath Al-Alawi Al-Husaini.
KH Muhammad Kholil bin KH Abdul Lathif bin Kyai Hamim bin Kyai Abdul
Karim bin Kyai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid
Sulaiman.
Sayid Sulaiman adalah cucu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon.
Syarif Hidayatullah itu putera Sultan Umdatuddin Umdatullah Abdullah yang memerintah
di Cam (Campa). Ayahnya adalah Sayyid Ali Nurul Alam bin Sayyid Jamaluddin Al-
Kubra.
Berikut ini adalah silsilah nasab KH. Kholil. Terlebih dahulu saya tulis silsilah jalur
laki-laki yang bersambung pada Sunan Kudus, untuk menunjukkan hak beliau dalam
menggunakan nama belakang (marga/fam) “Azmatkhan Al-Alawi Al-Husaini”, sesuai
dengan adat dan istilah pernasaban bangsa Arab.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana riwayat hidup K.H. Kholil Bangkalan ?
2. Bagaimana riwayat pendidikan K.H. Kholil Bangkalan ?
3. Apa saja jasa dan karya beliau bagi negara dan agama?
4. Bagaimana kisah keteladanan K.H. Kholil Bangkalan?
5. Karomah seperti apa yang beliau terima?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui riwayat hidup tokoh pendidikan agama K.H. Kholil Bangkalan Madura
2. Mengetahui riwayat pendidikan K.H. Kholil Bangkalan
3. Mengetahui jasa dan karya beliau bagi negara dan agama
4. Mengetahui kisah keteladanan K.H. Kholil Bangkalan
5. Mengetahui Karomah yang beliau terima
BAB II
PEMBAHASAN
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Sejak kecil
Sejak kecil, beliau mendapatkan pendidikan agama langsung dari orang tua
secara ketat. Di antara keistimewaan beliau adalah kehausan akan ilmu, terutama
dalam bidang ilmu Fiqh dan ilmu Nahwu (ilmu tata bahasa Arab). Beliau sudah hafal
Matan Alfiyah Ibnu Malik (1.000 bait) mengenai ilmu nahu yang terkenal itu.
Selanjutnya beliau juga seorang hafiz al-Quran tiga puluh juz juga berkemampuan
dalam qiraah tujuh (tujuh cara membaca al-Quran).
Sekitar tahun 1850 an, KH. Kholil menuntut ilmu sebagai santri di Pondok
pesantren Langitan, Kabupaten Tuban yang di asuh oleh KH Muhammad Nur. Setelah
merasa cukup, kemudian KH. Kholil melanjutkan menuntut ilmu menjadi santri di
Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Kabupaten Pasuruan. Setelah itu kemudian, beliau
pindah ke Pondok Pesantren Kebon Candi, Kabupaten Pasuruan dan juga menjadi
santri di tempat Kiai Nur Hasan yang masih termasuk familinya di Sidogiri.
2. Melawan Penjajah
Pada masa hidup KH.Kholil, terjadi sebuah penyebaran Ajaran Tarekat
Naqsyabandiyah di daerah Madura. KH.Kholil sendiri dikenal luas sebagai ahli
tarekat. Masa hidup KH.Kholil, tidak luput dari gejolak perlawanan terhadap penjajah.
Tetapi, dengan caranya sendiri KH.Kholil melakukan perlawanan.
Pertama, beliau melakukannya dalam bidang pendidikan. Dalam bidang ini,
Mbah Cholil mempersiapkan murid-muridnya untuk menjadi pemimpin yang berilmu,
berwawasan, tangguh dan mempunyai integritas, baik kepada agama maupun bangsa.
Ini dibuktikan dengan banyaknya pemimpin umat dan bangsa yang lahir dari
tangannya; salah satu diantaranya adalah KH Hasyim Asy’ari, Pendiri Pesantren
Tebuireng.
Kedua, beliau tidak melakukan perlawanan secara terbuka, melainkan beliau
lebih banyak berada di balik layar. Realitas ini tergambar, bahwa beliau tak segan-
segan untuk memberi suwuk (mengisi kekuatan batin, tenaga dalam) kepada pejuang.
KH.Kholil pun tidak keberatan pesantrennya dijadikan tempat persembunyian.
Ketika pihak penjajah mengetahuinya, KH.Kholil ditangkap dengan harapan para
pejuang menyerahkan diri. Tetapi, ditangkapnya KH.Kholil, malah membuat pusing
pihak Belanda, karena ada kejadian-kejadian yang tidak bisa mereka mengerti, seperti
tidak bisa dikuncinya pintu penjara, sehingga mereka harus berjaga penuh supaya para
tahanan tidak melarikan diri. Di hari-hari selanjutnya, ribuan orang datang ingin
menjenguk dan memberi makanan kepada KH.Kholil, bahkan banyak yang meminta
ikut ditahan bersamanya. Kejadian tersebut menjadikan pihak Belanda dan sekutunya
merelakan KH.Kholil untuk dibebaskan saja.
3. Kiprahnya dalam Pembentukan NU
Peran KH.Kholil dalam melahirkan NU pada dasarnya tidak dapat diragukan lagi.
Hal ini didukung dari suksesnya salah satu dari muridnya, KH Hasyim Asy’ari,
menjadi tokoh dan panutan masyarakat NU. Namun demikian, satu yang perlu digaris
bawahi bahwa KH.Kholil bukanlah tokoh sentral dari NU, karena tokoh tersebut tetap
pada KH Hasyim Asy’ari sendiri.
D. KISAH TELADAN
1. Santri yang Mandiri
KH. Kholil sebenarnya berasal dari keluarga yang dari segi perekonomiannya
cukup berada. Ini bisa ditelisik dari hasil yang diperoleh ayahnya dalam bertani. Tetapi
selama nyantri di Sidogiri, KH. Kholil tinggal di Keboncandi agar bisa nyambi
menjadi buruh batik. Dari hasil menjadi buruh batik itulah dia memenuhi
kebutuhannya sehari-hari.
Sewaktu menjadi Santri KH. Kholil telah menghafal beberapa matan, seperti
Matan Alfiyah Ibnu Malik (Tata Bahasa Arab). Di samping itu beliau juga seorang
Hafidz Al-Quran. Beliau mampu membaca Al-Qur’an dalam Qira’at Sab’ah (tujuh
cara membaca Al-Quran).
Kemandirian KH. Kholil juga nampak ketika beliau berkeinginan untuk menimba
ilmu ke Mekkah. Karena pada masa itu, belajar ke Mekkah merupakan cita-cita semua
santri.
E. KAROMAH KEWALIAN
Ulama besar yang digelar oleh para Kyai sebagai “Syaikhuna” yakni guru kami,
karena kebanyakan Kyai-Kyai dan pengasas pondok pesantren di Jawa dan Madura pernah
belajar dan nyantri dengan beliau. Pribadi yang dimaksudkan ialah KH. Kholil. Tentunya
dari sosok seorang Ulama Besar seperti KH. Kholil mempunyai karomah.
Istilah karomah berasal dari bahasa Arab. Secara bahasa berarti mulia, Syeikh Thahir
bin Shaleh Al-Jazairi dalam kitab Jawahirul Kalamiyah mengartikan kata karomah adalah
perkara luar biasa yang tampak pada seorang wali yang tidak disertai dengan pengakuan
seorang Nabi.
Adapun karomah K.H. Kholil diantaranya:
1. Lebah Gaib
2. Membelah Diri
3. Menyembuhkan Orang Lumpuh Seketika
4. Kisah Pencuri Timun Tidak Bisa Duduk
5. Kisah Ketinggalan Kapal Laut
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sesungguhnya pendidikan yang kita laksanakan sekarang ini tidaklah terlepas dari
usaha-usaha para tokoh pendidikan yang dahulu telah merintisnya dengan perjuangan
yang sangat berat dan tidak mengenal lelah. Oleh karena itu bila kita berbicara tentang
pendidikan yang kini berlangsung tidaklah arif bila tidak membicarakan sosok dan tokoh
pendidikan tersebut, dengan hanya menerima jerih payah dan karya mereka.
Dari semua uraian di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa, pendidikan itu
sangatlah penting terutama yang pendidikan Islam. Yang mana pendidikan Islam ini
sangatlah dianjurkan bahkan diwajibkan bagi tiap-tiap muslim.
Dalam perkembangannya di seluruh dunia banyaklah terdapat tokoh-tokoh yang
terkemuka dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam. Semua mempunyai
pemikiran-pemikiran tersendiri, namun semuanya itu tetaplah mengarah dan mengacu
kepada Al-Qur’an dan Hadits.
Selain itu juga ternyata pendidikan Islam, tidak hanya mencakup masalah ke agamaan
saja tetapi semua ilmu pengetahuan terdapat di dalamnya.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak ditemui kesulitan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar kami dapat menyempurnakan
makalah ini.
Demikianlah Kesimpulan dan saran dalam pembuatan makalah ini. Dalam pembuatan
makalah ini banyak sekali kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis sebagai manusia
biasa mohon maaf atas segala keurangan dan kekhilafan. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
WWW.GOOGLE.COM