PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui siapa Syah Waliyullah.
2. Untuk mengetahui karya-karya Syah Waliyullah.
3. Untuk mengetahui pemikiran ekonomi Islam Syah Waliyullah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Az Zahrawain tafsir QS Al Baqarah dan Ali Imran
Al Mushaffa syarah dari kitab Al Muwaththa karya Imam Malik
Al Maswa merupakan syarah Bukhary kitab Al Muwaththa karya Imam Malik
An Nawadhir mid Ahadist Sayyid al Awa’il wa al Awakhir tentang hadist
Tarajum al Bukhary tentang hadist
Syarh Tarajum Ba’d Abwab al tentang hadist
Al Arbain Hadtsan tentang hadist
Ta’wil al Ahadist tafsir tentang kisah para nabi
Al Budur al Baziqah dalam ilmu kalam
Aqd al Jayyid fi Ahkam al Ijtihad bain al Fuqaha wa al Mutjahidin tentang
munculnya perbedaan pendapat ahli fiqih
Ad Durr as Samin fi Mubasyarah an Nabi al Amin tentang keutamaan Nabi
Muhammmad Saw
Al Maktubat tentang kehidupan Rasulullah yang merupakan kumpulan risalah
yang ditulis ayahnya Abd Rahim Ad Dihlawi
Al Khair tentang akhlaq
Al Irsyaad ila Muhimmat Ilm al afsad dalam bidang filsafat
As Sirr al Maktum fi Ashbab Tadwin al Ulum tentang filsafat
Al Fauz Al Kabir fi Ushul tafsir Lamahat, tentang fiqih masih dalam bentuk
manuskrip
Izalat Al Khafa An Khilafat Al Khulafa Al anshaf fi Bayan Asha al Ikhtilaf
Baina al fuqaha wa al Mujtahidin al Maktub al Madani, tentang hekekat
tauhid
Husn al Aqidah tentang aqidah/tauhid
Atyab an Nuqam fi Madh Sayyid al Arab wa al Ajam. Al Muqaddimah as
saniyah fi Intisar al Fiqrah as Sunniyah, dalam pemikiran fiqih dan kalam
Qaul al Jamil fi Bayan Sawa al sabil fi Suluk al Qadariyah, al Jitsiyah wa
Naqsyabandiyah. Iqd al jayid fi ahkam al Auliya Allah Tassawuf ki Haqiqat
au uska falsafah tarikh. Syifa al Qulub al Tafhimat al Ilahiyah dalam bidang
filsafat dan teknologi
Diwan as Syi’r Arabi tentang sastra
3
2.3 Pemikiran Ekonomi Islam Syah Waliyullah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasar pada penjelasan-penjelasan di atas, kegiatan utang-piutang
merupakan suatu kegiatan yang baik bagi si pemberi hutang maupun si
penghutang. Namun, dengan catatan si pemberi hutang tidak mengambil
keuntungan atas apa yang telah dihutangkannya serta si penghutang mampu
melunasi hutangnya sesuai dengan perjanjian. Dan kedua belah pihak
melakukan utang-piutang dengan tujuan untuk meringankan beban pihak lain
serta semata-mata untuk mencari ridha Allah swt.
Perlu dicermati, utang-piutang juga memiliki efek buruk bagi kedua
belah pihak. Allah menganjurkan agar melakukan kegiatan utang-piutang
dalam keadaan darurat saja. Apabila masih memungkinkan, sebisa mungkin
hindari berhutang kepada orang lain. Jangan pernah menjadikan utang-
piutang itu suatu kebiasaan karena hal itu akan sangat berbahaya bagi orang
yang melakukannya.
4
DAFTAR PUSTAKA