Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Islam merupakan agama yang sempurna. Segala hal telah diatur
sedemikian rupa oleh Allah swt. Mulai dari hal yang sederhana sampai yang
kompleks. Begitupun dengan tokoh tokoh Islam. Syah Waliyullah merupakan
salah satu pembaharu Islam yang hidup pada masa kemunduran imperium
Mughal.
Syah Waliyullah dilahirkan di Delhi pada 21 Februari 1703. Ia
memperoleh pendidikan dari orang tuanya yang dikenal “sufi” dan
mengelolah madrasah, yaitu Syah Abd. Rahim. Setelah dewasa, ia turut
menjadi guru di madrasah itu, kemudian menunaikan ibadah haji dan
menimba ilmu pada ulama-ulama di Mekah dan Madinah selama setahun. Ia
kembali ke Delhi pada tahum 1732 dan meneruskan karir lamanya sebagai
guru.
Salah satu pokok bahasan yang ada dalam tokoh pembaru islam masa
modern adalah Syah Waliyullah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Siapa Syah Waliyullah?
2. Apa saja karya karya Syah Waliyullah?
3. Bagaimana Pemikiran ekonomi Islam Syah Waliyullah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui siapa Syah Waliyullah.
2. Untuk mengetahui karya-karya Syah Waliyullah.
3. Untuk mengetahui pemikiran ekonomi Islam Syah Waliyullah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Syah Waliyullah


Syah Waliyullah lahir pada tanggal 21 Februari 1703 di Moza Phalat,
Delhi, India dan meninggal pada 20 Agustus 1762. Nama lengkapnya adalah
Syeh Qutb ad-Dihlawi, atau biasa dikenal dengan nama Syah Waliyullah
Dehlawi. Jika nasabnya diruntut, maka Syah Waliyullah akan sampai pada
Umar bin Khatab. Ia mendapat pendidikan dari orang tuanya Syah Abd al-
Rahim yang merupakan seorang sufi dan memiliki madrasah.
Setelah dewasa Syah Waliyullah melanjutkan mengajar di madrasah
itu. Kemudian ia pergi naik haji dan selama satu tahun di Hijaz ia sempat
belajar pada ulama-ulama yang ada di Mekah dan Madinah. Pada tahun 1732,
ia kembali ke Delhi dan meneruskan aktivitasnya sebagai pengajar. Di
samping itu, ia juga gemar menulis buku dan meninggalkan karya-karyanya,
diantaranya buku Hujjatullah Al-Balighah dan Fuyun Al-Haramain

2.2 Karya karya Syah Waliyullah


Syah Waliyullah adalah seorang penulis dan menulis secara
menyeluruh di Fiqih dan Hadist. Dia akhirnya menulis 51 buku, 23 bahasa
Arab dan 28 bahasa Persia. Diantara yang terkenal adalah karya Hujjat-Ullah-
il-Balighah dan Izalat-ul-Khifa.
Karya Syah Waliyullah Al Hujjatullah Al Balighah fi Asrar Asy
Syar’iyah (The Conslusive argument from God) berisi tentang rahasia syariat
Islam filsafat hukum islam. Dalam kitab ini dibahas secara terinci faktor
faktor yang membantu pertumbuhan keadaan masyarakat. Kitab yang lainnya
yaitu:
Al Fath al Munir fi Gharib Al Qur’an tentang tafsir Al Qur’an

2
Az Zahrawain tafsir QS Al Baqarah dan Ali Imran
Al Mushaffa syarah dari kitab Al Muwaththa karya Imam Malik
Al Maswa merupakan syarah Bukhary kitab Al Muwaththa karya Imam Malik
An Nawadhir mid Ahadist Sayyid al Awa’il wa al Awakhir tentang hadist
Tarajum al Bukhary tentang hadist
Syarh Tarajum Ba’d Abwab al tentang hadist
Al Arbain Hadtsan tentang hadist
Ta’wil al Ahadist tafsir tentang kisah para nabi
Al Budur al Baziqah dalam ilmu kalam
Aqd al Jayyid fi Ahkam al Ijtihad bain al Fuqaha wa al Mutjahidin tentang
munculnya perbedaan pendapat ahli fiqih
Ad Durr as Samin fi Mubasyarah an Nabi al Amin tentang keutamaan Nabi
Muhammmad Saw
Al Maktubat tentang kehidupan Rasulullah yang merupakan kumpulan risalah
yang ditulis ayahnya Abd Rahim Ad Dihlawi
Al Khair tentang akhlaq
Al Irsyaad ila Muhimmat Ilm al afsad dalam bidang filsafat
As Sirr al Maktum fi Ashbab Tadwin al Ulum tentang filsafat
Al Fauz Al Kabir fi Ushul tafsir Lamahat, tentang fiqih masih dalam bentuk
manuskrip
Izalat Al Khafa An Khilafat Al Khulafa Al anshaf fi Bayan Asha al Ikhtilaf
Baina al fuqaha wa al Mujtahidin al Maktub al Madani, tentang hekekat
tauhid
Husn al Aqidah tentang aqidah/tauhid
Atyab an Nuqam fi Madh Sayyid al Arab wa al Ajam. Al Muqaddimah as
saniyah fi Intisar al Fiqrah as Sunniyah, dalam pemikiran fiqih dan kalam
Qaul al Jamil fi Bayan Sawa al sabil fi Suluk al Qadariyah, al Jitsiyah wa
Naqsyabandiyah. Iqd al jayid fi ahkam al Auliya Allah Tassawuf ki Haqiqat
au uska falsafah tarikh. Syifa al Qulub al Tafhimat al Ilahiyah dalam bidang
filsafat dan teknologi
Diwan as Syi’r Arabi tentang sastra

3
2.3 Pemikiran Ekonomi Islam Syah Waliyullah

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasar pada penjelasan-penjelasan di atas, kegiatan utang-piutang
merupakan suatu kegiatan yang baik bagi si pemberi hutang maupun si
penghutang. Namun, dengan catatan si pemberi hutang tidak mengambil
keuntungan atas apa yang telah dihutangkannya serta si penghutang mampu
melunasi hutangnya sesuai dengan perjanjian. Dan kedua belah pihak
melakukan utang-piutang dengan tujuan untuk meringankan beban pihak lain
serta semata-mata untuk mencari ridha Allah swt.
Perlu dicermati, utang-piutang juga memiliki efek buruk bagi kedua
belah pihak. Allah menganjurkan agar melakukan kegiatan utang-piutang
dalam keadaan darurat saja. Apabila masih memungkinkan, sebisa mungkin
hindari berhutang kepada orang lain. Jangan pernah menjadikan utang-
piutang itu suatu kebiasaan karena hal itu akan sangat berbahaya bagi orang
yang melakukannya.

3.2 Kritik dan Saran


Kami selaku penyusun makalah hanya bisa menyampaikan sebisa
mungkin hindari utang-piutang mengingat bahaya-bahaya yang telah
dijelaskan diatas. Terus perbaiki akhlak dan jaga kehormatan agama Islam
serta berjuang di jalan Allah dengan cara melakukan segala perintahnya dan
menghindari segala larangannya. Semata-mata hanya untuk mencari ridha-
Nya.

4
DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Agama Islam


www.wawasansejarah.com
www.bacaanmadani.com
www.scarmakalah.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai