Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mapel PAI

HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA


DAN GURU

Disusun oleh :

Sigit Hadi Mulyo (31/ XI-E3)

JURUSAN ELEKTRO

SMK NEGERI 1 BEJI

TAHUN PELAJARAN 2018-2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul “Adab
Kepada Guru dan Ustadz” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari,
bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Sidowayah,

9 Maret 2019

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah tentang laporan hasil kerja produk elektronika yang berjudul “Masa Kejayaan
Islam” telah disahkan dan disetujui pada:

Hari :

Tanggal :

Disetujui oleh :

Pembimbing II Kepala Sekolah

Aini Zumrodah Drs. Syaefudin, M.Pd


NIP. 197008032007012016 NIP.

iii
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul……………………………………………………....…………….......... i
Kata Pengantar……………………………………………………….....…………........ ii
Lembar Pengesahan.......................................................................................................... iii
Daftar Isi…………………………………………………………………………........... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………..………………………………………………...……... 1
1.2 Rumusan Masalah………..……………………….………………………...……..... 1
1.3 Tujuan Penulisan……………….……………………………………….....………... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ayat mengenai hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru……………………. 2
2.2 Hadis mengenai hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru…………………… 2
2.3 Contoh perilaku yang mencerminkan hormat dan patuh kepada orang tua dan guru. 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 5
3.2 Saran........................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Birrul walidain atau berbakti kepada orang tua adalah hal yang diperintahkan dalam
agama. Oleh karena itu bagi seorang muslim, berbuat baik dan berbakti kepada orang tua
bukan sekedar memenuhi tuntunan norma susila dan norma kesopanan, namun juga
memenuhi norma agama, atau dengan kata lain dalam rangka menaati perintah Allah swt.
dan Rasul-Nya. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua), lebih dari sekedar
berbuat ihsan (baik) kepada keduanya.
Hormat dan patuh kepada guru juga sangatlah ditekankan dalam agama Islam. Guru
adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan
mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimanapun
tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap
berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan Masalahnya meliputi :
1. Apa pengertian hormat dan patuh kepada orang tua dan guru?
2. Bagaimana dalil tentang perintah hormat dan patuh kepda orang tua dan guru?
3. Bagaimana contoh perilaku yang mencerminkan hormat dan patuh kepada orang tua
dan guru?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Pembaca dapat memahami tentang hormat dan patuh kepada kedua orang tua.
2. Pendorong timbulnya perbuatan baik kepada kedua orang tua.
3. Dapat mengambil hikmah dari kisah teladan kepada kedua orang tua dan guru.

1
BAB I
PEMBAHASAN
2.1 Ayat mengenai hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru:
a. Surah An-Nisa ayat 36:
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh,
dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allahtidak
menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri,

b. Surah Al-Lukman ayat 14:


Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

2.2 Hadis mengenai hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru:
a. HR. Ahmad, Tabrani, dam Hakim dari Ubadah bin Shamit ra.
Artinya: “Tidak termasuk umatku orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua
dari kami, tidak mengasihi orang yang lebih kecil dari kami, dan tidak mengetahui
hak orang alim dari kami.”
b. HR. Tabrani dari Abu Hurairah ra.
Artinya: “Pelajarilah oleh kalian ilmu, pelajarilah oleh kalian ilmu yang dapat
menumbuhkan ketenangan, kehormatan, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang
yang kalian menuntut ilmu darinya.”

2.3 Contoh perilaku yang mencerminkan hormat dan patuh kepada orang tua dan guru:

a. Birrul Walidain
Istilah Birrul Walidain terdiri dari kata birrul dan al-Walidain. Birrul atau al-
birrul artinya kebajikan dan al-walidain artinya kedua orang tua atau ibu bapak.
Jadi, Birrul walidain adalah berbuat kebajikan terhadap kedua orang tua.

Adapun bentuk-bentuk birrul walidain di antaranya:

1. Taat dan patuh terhadap perintah kedua orang tua, taat dan patuh orang tua dalam
nasihat, dan perintahnya selama tidak menyuruh berbuat maksiat atau berbuat
musyrik, bila kita disuruhnya berbuat maksiat atau kemusyrikan, tolak dengan
cara yang halus dan kita tetap menjalin hubungan dengan baik.
2. Senantiasa berbuat baik terhadap kedua orang tua, bersikap hormat, sopan santun,
baik dalam tingkah laku maupun bertutur kata, memuliakan keduanya, terlebih di
usia senja.

2
3. Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan, baik
masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh, maupun masalah lainnya. Selama
keinginan dan saran-saran itu sesuai dengan ajaran Islam.
4. Mendoakan Ibu-Bapak semoga diberi oleh Allah kemampuan, rahmat, dan
kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
5. Menjaga kehormatan dan nama baik mereka.
6. Menjaga, merawat ketika mereka sakit, tua dan pikun.
7. Setelah orang tua meninggal dunia, birrul walidain masih bisa diteruskan dengan
cara:
 Mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya.
 Melunasi semua hutang-hutangnya.
 Melaksanakan wasiatnya.
 Meneruskan tali silaturahmi yang dibinanya sewaktu hidup.
 Memuliakan sahabat-sahabatnya.
 Mendoakannya.

Akhlak kepada Guru:


· Guru adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya untuk menjadi
lebih baik sebagaimana yang diridhai Allah Swt ‘azza wa jalla. Sebagaimana wajib
hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah para guru selama
perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.
· Di antara akhlaq kepada guru adalah memuliakan, tidak menghina atau mencaci-maki
guru, sebagaimana sabda Rosulullah saw :
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan
tidak menyayangi orang yang lebih muda.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
· Di antara akhlaq kepada guru yaitu diam memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan,
sebagaimana hadis Abu Sa’id Al-Khudri ra:
“Orang-orang pun diam seakan-akan ada burung di atas kepala mereka.” (HR. Al-Bukhari)
· Di antara akhlaq kepada guru adalah bertanya kepada guru bila ada sesuatu yang belum dia
mengerti dengan cara baik. Allah berfirman :
“Bertanyalah kepada ahli dzikr (yakni para ulama) bila kamu tidak tahu.” (Qs. An-Nahl: 43
dan Al-Anbiya’: 7)
· Rosulullah Saw bersabda:
“Mengapa mereka tidak bertanya ketika tidak tahu ? Bukankah obat dari ketidaktahuan
adalah bertanya ?” (HR. Abu Dawud)
Menurut Imam Ghazali, etika anak kepada orang tuanya:
1) Mendengarkan pembicaraannya.
2) Melaksanakan perintahnya.
3) Tidak berjalan di depannya.
4) Tidak mengeraskan suara ketika berbicara kepadanya.
5) Menjawab panggilannya.
6) Berkemauan keras menyenangkan hatinya.
7) Tidak mengungkit kebaikan kita terhadap mereka.
8) Tidak memandang dengan mata melotot.

3
Beberapa contoh etika murid terhadap guru (Mu’alim), di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Seorang murid hendaklah hormat kepada guru, mengikuti pendapat dan petunjuknya.
2. Seorang murid hendaklah memberi salam terlebih dahulu kepada guru apabila menghadap
atau berjumpa dengan beliau.
3. Seorang murid hendaklah memandang gurunya dengan keagungan dan meyakini bahwa
gurunya itu memiliki derajat kesempurnaan, sebab hal itu lebih memudahkan untuk
mengambil manfaat dari beliau.
4. Seorang murid hendaklah mengetahui dan memahami hak-hak yang harus diberikan
gurunya dan tidak melupakan jasanya.
5. Jangan banyak bicara di depan guru ataupun membicarakan hal-hal yang tidak berguna.
6. Seorang murid hendaknya tidak banyak bertanya, apalagi jika pertanyaan itu tidak berguna.
7. Seorang murid hendaklah tidak menghentikan langkah guru di tengah jalan untuk hal-hal
yang tidak berguna.
8. Seorang murid hendaklah tidak berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan oleh
guru (guru lebih mengetahui tentang apa yang dikerjakannya).
9. Ketika guru sedang memberi penjelasan/ berbicara hendaklah murid tidak memotong
pembicaraannya. Kalau pun ingin menyanggah pendapat beliau maka sebaiknya menunggu
hingga beliau selesai berbicara dan hendaknya setiap memberikan sanggahan atau tanggapan
disampaikan dengan sopan dan dalam bahasa yang baik.
10. Murid haruslah berkata jujur apabila guru menanyakan suatu hal kepadanya.

Hikmah dan Patuh terhadap Orang Tua:

1. Mendapat tuntutan dalam setiap langkah.

2. Apabila orang tua ridha, maka Allah pun ridha atas amal yang kita perbuat.

3. Dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami.

4. Diluaskan rezeki dan panjang umur.

5. Dimasukkan ke dalam surga oleh Allah Swt.

Hikmah Patuh dan Taat terhadap Guru:

1) Ilmu yang dipelajari diberkati oleh Allah Swt.

2) Membentuk pribadi yang baik.

3) Memperoleh kebaikan dunia akhirat.

4) Senantiasa terdorong mengamalkan sifat terpuji.

5) Menjadi cerdas dan berakhlak mulia.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hormat berarti menghargai, takzim dan khidmat kepada orang lain, baik orang tua,
guru sesama anggota keluarga. Dalam hubungan dengan orang tua, perilaku hormat
ditujukan dengan berbakti kepada orang tua. Berbakti merupakan kewajiban anak kepada
orang tua. Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu amal saleh yang mulia.
Selain berbakti kepada orang tua, kita sepatutnya juga menghormati guru kita. Guru
adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya untuk menjadi lebih
baik sebagaimana yang diridhai Allah ‘azza wa jalla. Sebagaimana wajib hukumnya
mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah para guru selama
perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.

3.2 Saran
3.2.1 Bagi Penulis:
1) Diharapkan dapat memperbaiki beberapa detail kekurangan baik dari segi
penyampaian maupun dari segi penulisan makalah.
2) Diharapkan mampu membanyak referensi, baik dari media buku, artikel,
majalah maupun internet.
3.2.2 Bagi Pembaca:
1) Diharapkan mampu memahami konsep, maksud dan tujuan dari makalah ini.
2) Diharapkan mampu menganalisa poin penting dalam isi makalah dan
menerapkannya dalam bentuk pengaplikasian dalam kehidupan.
3.2.3 Bagi Guru/ Pembimbing:
1) Diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengalaman yang luas kepada
peserta didik.
2) Diharapkan dapat memberikan motivasi dan dukungan lebih untuk peserta
didik.

5
DAFTAR PUSTAKA

Nawadati, N

http://hormatpatuh.blogspot.com/2018/02/hormat-dan-patuh-kepada-orang-tua-
dan.html

Anda mungkin juga menyukai