ILMU TAUHID
Oleh: Kelompok 1
1. Lesiana (221434143)
2. Laila Fidia Salam (221434167)
3. Nadiah Azlila (221434126)
4. Fitria Rhamadona (221434103)
5. Nur Hunava (221434171)
AL WASLIYAH
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu
Tauhid dengan baik dan tepat waktu. Tujuan dari pembuatan makalah yaitu untuk
mengetahui apa saja macam-macam ilmu tauhid. Adapun judul makalah ini adalah
“Macam- Macam Imu Tauhid”.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................... i
A. Kesimpulan ................................................................................ 11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada tiga macam tauhid dalam islam, yakni : Tauhid Rububiyah, Uluhiyah,
Asma wa sifat. Ketiga tauhid tersebut harus dimiliki oleh manusia sebagai hamba-
Nya. Sebagai umat muslim kita tidak boleh hanya memiliki salah satu dari ketiga
tauhid tersebut, karena ketiga tauhid tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan. Apabila kita hanya mempercayai salah satu diantaranya maka
kita tidak bisa disebut sebagai seorang yang syirik bahkan keluar dari islam.
1
Dr. H. Muhammad Hasbi, Ilmu Tauhid: Konsep Ketuhanan dalam Teologi Islam, hal 1
4
Jadi tiga jenis Tauhid di atas, wajib diketahui oleh setiap muslim (dan
segala ubudiyah kita kepada Allah wajib dengan ketiga tauhid itu semua) karena
Tauhid adalah pondasi keimanan seseorang kepada Allah ta’ala, sehingga
hendaklah kita senantiasa menjaga kemurnian tauhid kita di dalam beribadah
kepada Allah ta’ala dari apa saja yang dapat merusak Tauhid kita.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tauhid Rububiyah
Definisi dari jenis tauhid ini dengan berbagai ungkapan, semisal apa yang
dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 'Dan tauhid Rububiyah itu ialah
(menyakini) tidak ada pencipta selain Allah Shubhanhahu wa ta’alla. (Karena)
tidak mungkin ada suatu apapun yang lepas dari -Nya, dalam hal penciptaan suatu
benda atau urusan, bahkan, bila -Dia menghendaki pasti terjadi, dan bila tidak
menghendaki maka tidak mungkin terjadi'.2
Imam Ibnu Qoyim menjelaskan, "Nama Rabb terhimpun padanya makna yang
mencakup bagi seluruh makhluk yaitu yang menguasai segala sesuatu dan
menciptakan serta maha mampu untuk melakukan hal tersebut. Dan itu semua
tidak mungkin bisa luput sedikitpun dari rububiyah -Nya, dan setiap apa yang ada
di langit serta di muka bumi adalah hamba yang ada dalam genggaman -Nya serta
dibawah kekuasaan -Nya".
2
Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria, Macam-Macam Ilmu Tauhid hal 4
3
Dr. Ilham Kadir, MA, Ilmu Tauhid: Inti Segala Pengetahuan hal 7
6
menetapkan bahwa Allah ta'ala adalah Rabb segala sesuatu, dan yang
menguasainya, menciptakan serta memberinya rizki.
4
Dr. H. Muhammad Hasbi, Ilmu Tauhid: Konsep Ketuhanan dalam Teologi Islam, hal 15
7
B. Tauhid Uluhiyah
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al
Baqoroh: 163)
Tauhid inilah yang dituntut harus dijalankan oleh setiap makhluk sesuai
dengan kehendak Allah sebagai konsekuensi dari pengakuan mereka tentang
Rububiyah dan kesempurnaan nama dan sifat Allah. Kemurnian Tauhid Uluhiyah
akan didapatkan dengan mewujudkan dua hal mendasar yaitu:
1. Seluruh ibadah yang dilakukan harus diniatkan atas nama Allah SWT,
tanpa mengharapkan balasan
2. Dalam pelaksanaan ibadah juga harus sesuai dengan syariat-syariat
yang telah disampaikan oleh Allah kepada kita melalui Rasul-Rasul-
Nya
Tauhid memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam agama ini. Karena
pada dasarnya manusia telah mengenal Allah meski secara global, maka para
Rasul utusan Allah diutus bukan untuk memperkenalkan tentang Allah semata.
5
Dr. H. Muhammad Hasbi, Ilmu Tauhid: Konsep Ketuhanan dalam Teologi Islam, hal 15
6
Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria, Macam-Macam Ilmu Tauhid hal 21
8
Namun hakikat dakwah para Rasul adalah untuk menuntut mereka agar beribadah
hanya kepada-Nya. Dengan demikian materi dakwah para rasul adalah Tauhid
Uluhiyah. Oleh karena itu istilah tauhid tatkala disebutkan secara bebas (tanpa
diberi keterangan lain) maka ia lebih mengacu kepada Tauhid Uluhiyah.
Tauhid Asma dan Sifat adalah keyakinan tentang keesaan Allah SWT dalam
nama dan sifat-Nya yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadist dilengkapi
dengan mengimani makan-maknanya dan hukum-hukumnya.7
Dan hal itu dengan cara pengakuan dan menetapkan secara pasti dengan
segala yang datang dalam al-Qur'an ataupun sunah Rasulallah Shalallahu 'alaihi
wa sallam yang menjelaskan tentang nama-nama Allah Shubhanahu wa ta’alla
yang indah dan sifat-sifat-Nya yang mulia.
س ا َِّْل ِليَ ْعبُد ُْو ِن ِ ْ َو َما َخ َل ْقتُ ْال ِج َّن َو
َ اْل ْن
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku (Q. S AZ-Zariyat ayat 56)
7
Dr. H. Muhammad Hasbi, Ilmu Tauhid: Konsep Ketuhanan dalam Teologi Islam, hal 14
8
Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria, Macam-Macam Ilmu Tauhid hal 14
9
Allah berfirman:
َ ع ْوهُ ِب َه ۖا َوذَ ُروا الَّ ِذيْنَ يُ ْل ِحد ُْونَ فِ ْيا َ ْس َم ۤا ِٕى ٖۗه
َسيُ ْجََ ْون ُ َو ِللّٰ ِه ْاْلَ ْس َم ۤا ُء ْال ُح ْس ٰنى فَا ْد
ٓۖ َملُ ْون
َ َما َكانُ ْوا يَ ْع
Allah berfirman:
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tauhid Asma dan Sifat adalah
sebagai berikut:
3. Tidak menyerupakan nama dan sifat Allah dengan nama dan sifat
makhlukNya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tauhid Rubudiyah adalah suatu keyakinan yang pasti bahwa Allah
subhanahu wa ta’alla satu-satunya pencipta, pemberi rezeki,
menghidupkan dan mematikan, serta mengatur semua urusan makhluk-
makhluk-Nya tanpa ada sekutu bagi-Nya.
Tauhid Uluhhiyah adalah ibadah hanya kepada Allah tanpa
terkecuali. Keyakinan kepada tauhi uluhiyah merupakan poko yang telah
disepakati oleh kaum muslimin yang syariat nya sudah dijalakan dan
disebarkan oleh Rasul-rasul Allah SWT.
Tauhid Asma wa Shifat adalah meyakini keesaan Allah ta’ala
dengan kesempurnaan mutlak dari semua sisi dengan memberikan sifat-
sifat keagungan, kemuliaan, dan kesempurnaan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12