Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AGAMA

TAUHID, SIFAT-SIFAT WAJIB, MUSTAHIL DAN HARUS BAGI

ALLAH SWT dan RASUL

Disusun Oleh :

Kelompok 8

1. Jorgi Tri Hekta (F1C122019)


2. Via Auliya (F1C122030)
3. Fashihah Maulida (F1C122047)
4. Sucisasih Ramadhani (F1C122049)

Dosen Pengampu :

Agung Yusup, M.Ed.

PROGRAM STUDI KIMIA


JURUSAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Agama II
dengan judul “Tauhid, Sifat-Sifat Wajib, Mustahil dan Harus Bagi Allah SWT
dan Rasul”. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan
gambaran serta pemaparan untuk mahasiswa agar mengetahui tentang Taauhid dan
hafal dengan sifat-sifar wajib, mustahil dan harus bagi Allah SWT dan Rasul.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak-pihak yang
terlibat. Oleh karena itu, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada : Dosen
Pengampu dan Teman-Teman Kelompok 8.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan bagi para pembacanya. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini karena keterbatasan ilmu yang kami punya. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Jambi, Februari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1
DAFTAR ISI .............................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 3
I. Latar Belakang ............................................................................................. 3
II. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
III. Tujuan ....................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
I. Tauhid ........................................................................................................... 4
A. Pengertian ................................................................................................. 4
B. Macam-Macam Tauhid ............................................................................. 4
II. Sifat-sifat wajib,mustahil dan jaiz Allah SWT. ........................................ 6
A. Sifat wajib dan mustahil Allah SWT ........................................................ 6
B. Sifat Jaiz Allah SWT. ............................................................................... 7
III. Sifat-Sifat Wajib, Mustahil dan Jaiz Rasul ............................................... 8
A. Sifat wajib dan mustahil bagi rasul .......................................................... 8
B. Sifat Jaiz bagi Rasul ................................................................................. 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 14

2
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sesungguhnya agama islam adalah akidah dan syari’ah. Adapun yang
dimaksud dengan akidah yaitu setiap perkara yang dibenarkan oleh jiwa, yang
dengannya hati menjadi tentram serta menjadi keyakinan bagi para
pemeluknya, tidak ada keraguan dan kebimbangan didalamnya. Sedangkan
yang dimaksud dengan syari’ah adalah tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan
oleh islam seperti shalat, puasa, zakat, berbakti kepada kedua orang tua dan
lainnya. Landasan aqidah Islamiyah adalah beriman kepada Allah SWT,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan
beriman kepada qada dan qadar-Nya. Yang baik maupun yang buruk.
Islam mengajarkan keyakinan dengan cara bertauhid, yang mana
dikonsepkan bahwa Allah SWT. Adalah zat Yang Maha Esa yang merupakan
sebab dari segala sebab dalam rantai kausalitas. Jika seorang muslim sudah
menyatakan bahwa dia bertauhid kepada Allah SWT. Maka dia juga harus
beriman kepada sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah SWT dan Rasul-Nya selaku
utusan-Nya. Baik sifat wajib, mustahil maupun sifat yang harus bagi Allah
SWT. dan Rasul.
II. Rumusan Masalah
1. Apa arti penting Tauhid bagi seorang muslim?
2. Berapa jenis Tauhid?
3. Apa saja sifat wajib, mustahil dan harus bagi Allah dan Rasul-Nya?
III. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami makna penting dari Tauhid
2. Mengetahui dan memahami jenis Tauhid
3. Mengetahui, memahami dan hafal sifat-sifat wajib, mustahil dan harus
bagi Allah SWT. dan Rasul-Nya

3
BAB II
PEMBAHASAN
I. Tauhid
A. Pengertian
Tauhid merupakan dasar agama islam yang secara persis diungkapkan
dalam frasa “La ilaha illallah”. Menurut bahasa, tauhid adalah bentuk
masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu yang artinya menjadikan sesuatu itu
satu. Tauhid dalam Bahasa Arab yang berarti mengesakan atau menganggap
sesuatu itu Esa atau tunggal. Dalam ajaran islam, yang dimaksud dengan
tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah SWT. Sebagai Tuhan yang telah
menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang ada dialam
ini. Tauhid juga akan memberikan cara pandang muslim terhadap manusia,
kemasyarakatan, alam semesta dan akhir kehidupan. Seorang muslim jangan
memahami tauhid secara pasrial. Tauhid itu sebagai sistem artinya tidak
tunggal dan ada rangkaian yang lainnya yang berhubungan dan saling
mendukung. Tauhid juga merupakan salah satu sebab diterimanya ibadah.
Sesungguhnya ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT itu tidak disebut
ibadah kecuali dengan menauhidkan Allah SWT. Karena itu ibadah menjadi
tidak sah jika disertai dengan syirik. Dan tidaklah seseorang itu disebut ‘abd
(hamba) Allah kecuali dengan merealisasikan tauhid, mengesakan Allah
semata dalam beribadah.

B. Macam-Macam Tauhid
1. Tauhid Rububiyah
Beriman kepada Rububiyah Allah yaitu kepercayaan yang pasti
bahwasanya Allah adalah Rabb yang tidak ada sekutu begi-Nya, dan
mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatanNya, yakni dengan meyakini
bahwa Allah adalah Dzat satu-satunya yang menciptakan segala apa yang ada
di alam semesta ini.
Mengakui bahwasanya Allah adalah Rabb segala sesuatu. Pemilik,
pencipta, pemberi rezeki, yang menghidupkan, yang mematikan, yang
memberi manfaat dan mendatangkan bahaya, yang bagiNya segala urusan,
yang ditanganNya segala kebaikan, dan bahwasanya Dia Maha Kuasa atas

4
segala sesuatu, dan Dia tidak memiliki sekutu apapun. Dan bahwasanya Allah
adalah yang memiliki segala sesuatu. Allah berfirman :

)١٢٠( ‫ض َو َما ّفي ّْهنَّ ۗ َوه َُو ع َٰلى ك ُّل ش َْيء قَ ّديْر‬
ّ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬ َّ ‫لِل ُم ْلكُ ال‬
ّ ‫سمٰ ٰو‬ ّّٰ
Artinya : "Milik Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di
dalamnya dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Ma'idah 5:120)

2. Tauhid Uluhiyah
Beriman kepada Uluhiyah Allah adalah kepercayaan secara pasti bahwa
hanya Allah semata yang berhak atas segala bentuk ibadah, baik yang lahir
maupun yang batin. Seperti do’a, khauf (takut), tawakkal (berserah diri),
isti’anah (memohon pertolongan), shalat, zakat, puasa dan lain-lain. Jadi
hamba tersebut yakin bahwa Allah adalah ma’bud (Dzat yang
disembah),yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Karena itu, tidak ada sesembahan
yang berhak disembah kecuali Allah, sebagaimana firman-Nya :

َّ ‫احد َ ْٓلا ّٰلهَ ا َّّْل ه َُو‬


َّ ‫الرحْ مٰ نُ ا‬
)١٦٣( ‫لر ّح ْي ُم‬ ّ ‫َواّ ٰل ُه ُك ْم ا ّٰله َّو‬
Artinya : "Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan
selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah 2:163)

Dalam ayat diatas Allah mengabarkan bahwa sesembahan yang haq hanya
satu,karena itu dilarang menjadikan sesembahan lain selain dari pada-Nya
dan tidak boleh ada yang disembah kecuali Dia.

3. Tauhid Asma’ Wa Sifat Allah


Beriman kepada asma’ wa sifat Allah yaitu menetapkan asma’ dan sifat
Allah berdasarkan apa yang ditetapkan oleh Allah untuk DiriNya didalam al-
qur’an maupun sunnah RasulNya sesuai dengan apa yang pantas bagi Allah
Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah dalam asma’ dan sifatNya.
Allah SWT berfirman :

5
‫ض َج َع َل لَ ُك ْم ّم ْن اَ ْنفُ ّس ُك ْم اَ ْز َواجا َّو ّمنَ ْاْلَ ْن َع ّام اَ ْز َواجا َي ْذ َر ُؤ ُك ْم‬
ۗ ّ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬
ّ ‫سمٰ ٰو‬ ّ َ‫ف‬
َّ ‫اط ُر ال‬
َ ‫فّ ْي ّۗه لَي‬
َّ ‫ْس ك َّمثْ ّله ش َْيء َوه َُو ال‬
)١١(‫س ّم ْي ُع ا ْلبَ ّصي ُْر‬
Artinya : "(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu
pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak
pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan
jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha
Mendengar, Maha Melihat." (QS. Ash-Shura 42:11)

Diantara buah iman kepada asma’ dan sifat Allah adalah;

a. Mengenal Allah SWT. Barang siapa yang beriman kepada asma’ Allah,akan
bertambah pengetahuannya tentang Allah, sehingga tidak diragukan lagi
akan bertambahnya pula keimanan mereka kepada Allah.
b. Memuja-muji Allah dengan asma’ul husna Nya (nama-nama
agungNya).Dan ini adalah bentuk dzikir yang paling utama.
c. Memohon kepada Allah dan berdoa kepada-Nya dengan asma’ dan sifat-
Nya.
d. Kebahagiaan dan kehidupan yang baik didunia, dan kenikmatan surga di
akhirat.

II. Sifat-sifat wajib,mustahil dan jaiz Allah SWT.


A. Sifat wajib dan mustahil Allah SWT
Dijelaskan oleh Syekh Muhammad As-Sanusi, dalam Syarh Umm Al-
Barahain. Sifat-sifat wajib bagi Allah yang terdiri dari 20 sifat itu
dikelompokan menjadi 4, yaitu;
1. Sifat Nafsyiah,yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Sifat
nafsiyah ini ada satu, yaitu wujud.
2. Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni
sifat-sifat yang tidak sesuai, atau sifat yang tidak layak dengan kesempurnaan
Dzat-Nya, sifat salbiyah ini ada 5 yaitu, qidam, baqa’, mukhalafatu lil
hawaditsi, qiyamuhu binafsihi dan wadhaniyat.
3. Sifat Ma’ani, yaitu sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Sifat Ma’ani
ini ada 7 yaitu, qudrat, iradat, ‘ilmu, hayat, sama’, bashar, kalam.

6
4. Sifat Ma’nawiyah, adalah kelaziman dari sifat Ma’ani. Sifat Ma’nawiyah
tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat Ma’ani tentu ada sifat
Ma’nawiyah. Artinya, sifat Ma’nawiyah merupakan kondisi yang selalu
menetapi sifat Ma’ani.
Sifat yang wajib dan mustahil bagi Allah masing-masing ada 20 yang
saling berlawanan:
1. Ada (wujud), lawannya tidak ada (‘adam)
2. Dahulu (qidam), lawannya baru (hudust)
3. Kekal (baqa’), lawannya berubah-ubah (fana’)
4. Tidak menyerupai sesuatu (mukhalafatu lil hawaditsi), lawannya
menyerupai sesuatu (almumatsalatu lil hawaditsi)
5. Berdiri sendiri (qiyamuhu binafsihi), lawannya berhajat kepada orang lain
(al-ihtiyaju lighairihi)
6. Esa (wahdaniyah), lawannya berbilang (ta’addud)
7. Kuasa (qudrat), lawannya tidak kuasa (‘ajz)
8. Berkehendak (iradah), lawannya terpaksa (karahah)
9. Mengetahui (‘ilm), lawannya bodoh (jahl)
10. Hidup (hayat), lawannya mati (mauty)
11. Mendengar (sama’), lawannya tuli (shamam)
12. Melihat (bashar), lawannya buta (‘umyu)
13. Berbicara (kalam), lawannya bisu (bukm)
14. Yang berkuasa (qadiran), lawannya Yang tidak berkuasa (‘ajizan)
15. Yang berkemauan (muridan), lawannya Yang terpaksa (mukrahan)
16. Yang berpengetahuan (‘aliman), lawannya Yang bodoh (jahilan)
17. Yang hidup (hayyan), lawannya Yang mati (mayyitan)
18. Yang mendengar (sami’an), lawannya Yang tuli (ashamm)
19. Yang melihat (basyiran), lawannya Yang buta (a’ma)
20. Yang berbicara (mutakalliman), lawannya Yang bisu (a’ma)

B. Sifat Jaiz Allah SWT.


Sifat jaiz bagi Allah adalah bahwa Allah berbuat apa yang dikehendaki.
Allah menjadikan alam ini bukanlah suatu keharusan.apabila Allah
menghendaki,maka terjadilah barang itu berwujud,dan apabila Allah tidak

7
menghendaki maka tidak pula terwujud. Allah membuat atau tidak membuat
segala sesuatu yang mungkin,hanyalah kemungkinan belaka.Sifat membuat
alam ini atau tidak membuatnya adalah sifat jaiz bagi Allah.Artinya hal itu bisa
saja boleh terjadi atau tidak terjadi.Apabila dikehendaki,maka hal itu akan
terjadi.

III. Sifat-Sifat Wajib, Mustahil dan Jaiz Rasul


A. Sifat wajib dan mustahil bagi rasul
1. Sifat Shidiq (jujur), kebalikannya sifat Kidzb (dusta)
Argumen logika bagi sifat wajib dan sifat mustahil ini adalah seadainya
para rasul tidak berbuat jujur dalam menyampaikan risalah kerasulan maka
niscaya Allah pun tidak jujur terhadap mukjizat yang diberikan kepada rasul-
Nya. Mukjizat yang bersifat irasional dan diberikan Allah kepada para rasul-
Nya menjadi jaminan bahwa mereka akan berbuat jujur menjalankan amanat
kerasulan. Dengan begitu, jika para rasul berbuat dusta dan bertindak tidak
jujur maka mukjizat yang diberikan Allah sia-sia belaka, dan hal demikian ini
tidak mungkin terjadi.

2. Sifat Amanah (Dapat dipercaya), kebalikannya sifat Khinayah (khianat)


Dengan sifat amanah ini maka para rasul terpelihara dari perbuatan-
perbuatan terlarang menurut syariat, baik terlarang secara lahir dan kasat
mata, seperti berzina maupun terlarang secara batin, seperti dengki, iri hati,
sombong dan ria.
3. Sifat Tabligh (menyampaikan risalah), kebalikannya Kitman (menahan
risalah)
Argumen yang bisa dibangun untuk menjelaskan sifat ini adalah
seandainya para rasul itu menahan sesuatu untuk tidak disampaikan kepada
umat manusia niscaya kita semua diperintahkan untuk menahan ilmu
pengetahuan karena kita semua diperintahkan untuk mengikuti jejak rasul.
Dengan demikian, maka wajiblah para rasul itu mempunyai sifat tabligh dan
mustahil baginya bersifat kitman.

4. Sifat Fathanah (cerdas), kebalikannya sifat Baladah (bodoh)

8
Argumen dari sifat ini seandainya para rasul tidak cerdas dan cekatan,
niscaya mereka tidak mampu menghadapi pihak-pihak yang menentang
risalah yang dibawanya. Ketidak mampuan seperti ini bertentangan dengan
pangkat dan martabat mereka sebagai rasul. Untuk meyakinkan mereka yang
akan menerima risalah kerasulan, tentu perlu dalil dan argumentasi yang
memadahi. Dalil dan argumentasi tersebut hanya bisa dibangun oleh orang
yang mempunyai kecerdasan tinggi.

B. Sifat Jaiz bagi Rasul


Sifat jaiz tersebut berupa hal-hal yang bersifat kemanusiaan yang tidak
dapat menurunkan derajat kerasulan mereka yang tergolong tinggi. Seperti
makan, minum, beristri secara sah dan sakit biasa yang tidak dapat menurunkan
pangkat mereka sebagai rasul. Dalil logika bagi sifat yang jaiz ini adalah bahwa
sifat-sifat kemanusiaan yang biasa melekat pada setiap diri manusia adalah
fenomena yang lazim terjadi pada setiap individu. Allah SWT menegaskan sifat
jaiz dari para utusan-Nya di dalam Al-Qur’an Q.S Al-Furqan ayat 20 dan Q.S
Al-Mu’minun ayat 33.

‫اق َو َجعَ ْلنَا‬


ّ ۗ ‫س َو‬ َّ ‫س ّل ْينَ ا َّ ّْٓل اّنَّ ُه ْم لَيَأ ْ ُكلُ ْونَ ال‬
ْ َ‫طعَا َم َويَ ْمش ُْونَ فّى ْاْل‬ َ ‫س ْلنَا قَ ْبلَكَ ّمنَ ا ْل ُم ْر‬
َ ‫َو َما ٓ اَ ْر‬
ْ َ‫ض ُك ْم ّلبَ ْعض فّتْنَة ۗ اَت‬
)٢٠( ‫صبّ ُر ْونَ َوكَانَ َربُّكَ بَ ّصيْرا‬ َ ‫بَ ْع‬
"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad),
melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan
Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah
kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 20)

Kemudian :

‫اْل ّخ َر ّة َواَتْ َر ْف ٰن ُه ْم فّى ا ْل َح ٰيو ّة الدُّ ْن َيا َما‬


ٰ ْ ‫َوقَا َل ا ْل َم َلُ ّم ْن قَ ْو ّم ّه الَّ ّذ ْينَ َكفَ ُر ْوا َو َكذَّبُ ْوا ّب ّلقَ ۤا ّء‬

ُ ‫ٰهذَا ا َّّْل بَشَر ّمثْلُ ُك ْم يَأ ْ ُك ُل ّم َّما تَأ ْ ُكلُ ْونَ ّم ْنهُ َويَش َْر‬
)٣٣( َ‫ب ّم َّما تَش َْربُ ْون‬

"Dan berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya dan yang
mendustakan pertemuan hari akhirat serta mereka yang telah Kami beri
kemewahan dan kesenangan dalam kehidupan di dunia, "(Orang) ini tidak lain

9
hanyalah manusia seperti kamu, dia makan apa yang kamu makan, dan dia
minum apa yang kamu minum."" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 33)

Contoh Sifat Jaiz yang dimiliki oleh para Rasul yaitu :

1. Rasa Takut
Salah satu bukti bahwa rasul memiliki sifat jaiz bisa dilihat dalam
kisah pertemuan antara Nabi Muhammad SAW dengan malaikat jibril
di gua Hira. Saat pertama kali didatangi oleh Jibril, Nabi Muhammad
merasakan takut yang luar biasa sampai badannya menggigil dan minta
diselimuti oleh istrinya Khadijah. Al-Qur’an kemudian mengabadikan
momen ini di dalam surat Al-Muzammil.
2. Sakit
Dikisahkan bahwa Nabi Muhammad menderita sakit mata hebat dan
membuat kakeknya kerepotan saat usia beliau baru 7 tahun. Penyakit
ini membuat matanya menjadi merah dan mengeluarkan kotoran
berwarna kuning kehijauan.
3. Dapat merasakan haus dan membutuhkan minum.
4. Bisa merasa lelah dan butuh waktu untuk tidur atau istirahat.
5. Bisa meninggal dunia.
6. Dapat menikah serta membina keluarga.

Di luar sifat kemanusiaan yang umum, rasul juga mempunyai sifat jaiz lain
yang agak spesial karena tidak akan dimiliki oleh manusia lain, yaitu
Iltizamurrasul dan Ishmaturrasul.

1. Sifat Jaiz Iltizamurrasul


Iltizamurrasul merupakan sifat jaiz yang berarti selalu berkomitmen
dengan yang mereka ajarkan. Para rasul akan bekerja serta berdakwah
sesuai dengan arahan serta perintah Allah SWT. Meskipun tak jarang
ada banyak halangan dan rintangan yang mereka terima dari orang-
orang yang membencinya ketika berdakwah.
Akan tetapi, para rasul tetap berkomitmen dan tetap berada pada
pendiriannya untuk menjalankan perintah Allah SWT. Inilah salah satu
sifat jaiz rasul yang tidak mungkin ditemukan pada selain rasul.

10
2. Sifat Jaiz Ishmaturrasul
Ishmaturrasul bisa diartikan sebagai orang yang ma’shum.
Maksudnya, setiap rasul terlindungi dari segala dosa serta kesalahan
dalam memahami agama. Tak hanya itu, mereka selalu taat kepada
Allah SWT dan menyampaikan wahyu-wahyu-Nya.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Memutuskan untuk bertauhid kepada Allah sama dengan meyakini
sepenuh hati akan ke Esaan Allah SWT. Menjalankan semua
perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya.
2. Tauhid terdiri dari 3 macam yaitu, Tauhid Rububiyyah, Tauhid
Uluhiya dan Tauhid ‘Asma wa Sifat
3. Sifat wajib dan mustahil bagi Allah ada 20 sifat. Yang mana masing-
masing dari sifat tersebut saling berlawanan. Dan Allah juga
memiliki sifat jaiz yaitu sifat yang boleh ada dan boleh tidak bagi
Allah.
4. Sifat wajib dan mustahil bagi Rasul ada 4 sifat selaku utusan-Nya.
Dan ke-4 sifat ini juga saling berlawanan. Serta sifat jaiz yang para
Rasul miliki merupakan sebuah sifat kemanusiaan yang mana sifat
ini melekat pada setiap individu.

12
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A. 2014. Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjutan. Jilid 1, Darul Haq :
Jakarta Timur.
Tarigan, A. A., Nasution, M. S. A dan Marpaung W. 2021. Dari Muallaf Menuju
Muslim Kaffah. Ajaran-Ajaran Dasar Islam Bagi Muallaf. CV Merdeka
Kreasi Group : Medan.
Yasid, A. 2022. Paham Keagamaan Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA).
IRCiSoD :Yogyakarta.

13
DAFTAR RUJUKAN
Gramediablog. 2021. “Sifat Jaiz Rasul : Pengertian, Dalil, dan Contoh yang Harus
Kamu Ketahui”. https://www.gramedia.com/literasi/sifat-jaiz-rasul/. Diakses
5 Mei 2023.
Karim, A. 2019. “Relasi Tauhid dalam Kehidupan”. https://www.uin-
antasari.ac.id/realisasi-tauhid-dalam
kehidupan/#:~:text=Menurut%20bahasa%2C%20tauhid%20adalah%20Bah
asa,yang%20ada%20di%20alam%20ini. Diakses 15 Februari 2023.
Universitas Islam Indonesia. 2022. “Pentingnya Memahami Tauhid Bagi Umat
Muslim”. https://www.uii.ac.id/pentingnya-memahami-tauhid-bagi-umat-
islam/#:~:text=Tauhid%20juga%20akan%20memberikan%20cara,yang%20
berhubungan%20dan%20saling%20mendukung. Diakses 15 Februari 2023.
Wikipedia. 2022. “Tauhid”. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tauhid. Diakses 15
Februari 2023.

14

Anda mungkin juga menyukai