tentang
TAUHID
DOSEN
Heriadi S.Pd I,M.Pd
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek ajaran islam yaitu ketauhidan. Dengan mempelajari ketauhidan,
para umat islam bisa memahami tentang adanya kepercayaan atas kuasa dan keesaan
Allah SWT. Pada ilmu tauhid juga dijelaskan bahwasannya Allah SWT sebagai Tuhan
yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang ada di alam
ini dengan kuasa-Nya. Perlu untuk memahami tentang cara
mengimplementasikan ilmu
ketauhidan yang baik dan benar agar ilmu ketauhidan yang kita terapkan dalam
kehidupan tidak menyimpang pada ajaran islam. Saat menerapkan sebuah
ketauhidan, tidak boleh asal dalam melakukanya pada sesama umat islam. Dalam
ketauhidan yang baik, para umat islam wajib yakin dengan keesaan Allah SWT.
Dengan demikian, kami menyusun makalah ini guna memaparkan tentang konsep
ketauhidan yang baik bagi
seorang muslim, sehingga dapat membantu pembaca dalam menambah
pengetahuan.
Dengan memahami materi tersebu tnantinya diharapkan para pembaca dapat
menerapkan ilmu tauhid dengan baik dikehidupan nyata.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian, dan macam-macam tauhid?
2. Fungsi dan manfaat mempelajarinya?
3. Penerapan ilmu tauhid di kehidupan?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian, dan macam-macam tauhid
2. Mengetahui Fungsi dan manfaat mempelajarinya
3. Mengetahui Penerapan ilmu tauhid di kehidupan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Macam-Macam Tauhid
1. Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah adalah keesaan Allah dalam hal penciptaan, pengaturan, dan
pemeliharaan alam semesta. Artinya, hanya Allah yang menciptakan segala sesuatu dan
hanya Dia yang mempunyai kuasa atas alam semesta.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
َب ا
َ َُ ل َا َ هَُ َْ َخ َْ ُخ ُ ٱَ أخ َْخ
َ
ك َد َهّ ُ بَ اَ َْ وـَ َمَ َُيخ
َ ُر
2
2.Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah adalah keesaan Allah dalam hal ibadah. Artinya, hanya Allah
yang pantas disembah dan ditaati, dan tidak ada yang layak untuk mendapat peribadatan
selain Dia.
Dalam tauhid uluhiyah, Allah dikenal sebagai al-Mabud (Yang Diibadahi), al-
Hakam (Hakim), al-Muhaimin (Penjaga), al-Malik (Yang Maha Memiliki).
َي َ َُ س
َ ٌَ ي وخ َُ كهَ َ خل َـ َۦ ىل ءخ
َ
ص َ ك ُخ ّ ُ و َـ
َ ع ُ َٱ و
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha
Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11).
3
B. Fungsi dan Manfaat Mempelajarinya
Fungsi
a. Sebagian sumber dan motivasi perbuatan kebajikan dan keutamaan.
b.Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka
untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
c.Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan hidup yang
dapat menyesatkan.
d. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
e. Sebagai pokok dan landasan berpikir dan bertindak bagi umat Islam.
f.Memberi rasa ketentraman batin dan menyelamatkan manusia dari kesesatan
dan kemusyrikan.
g.Membentuk sikap dan perilaku dengan meneladani segala kesempurnaan Allah
melalui petunjuk Nabi Saw.
Manfaat Mempelajarinya
1. Tauhid dapat memerdekakan umat manusia dari segala sesuatu yang tersimpan dan
penghambaan kecuali kepada Allah SWT. Yang menciptakan dengan bentuk yang
sempurna.
2.Tauhid dapat membantu dalam pembentukan kepribadian yang kokoh, arah hidup
menjadi jelas, dan tidak percaya kepada Tuhan kecuali hanya kepada Allah SWT. Kepada-
Nya tempat menghadap, baik di dalam kesendirian atau di tengah keramaian orang, dan
selalu memohon kepada-Nya dalam keadaan sempit maupun lapang.
3.Tauhid dapat memberikan kekuatan jiwa kepada pemiliknya dengan penuh harap
kepada Allah SWT. Dan selalu bertawakal, ridha atas ketentuan-Nya, dan sabar terhadap
musikbah.
4.Tauhid sebagai landasan manusia dalam menjalani perintah dan menjauhi segala
larangan- Nya, sebagai hamba yang mulia untuk membentuk pribadi yang beriman dan
bertaqwa.
5. Sebagai sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
6.Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka
untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
7.Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelepan, kekacauan, dan kegoncangan, hidup
yang berputar-putar. 4
8. Mengantarkan umat manusia menuju kesempurnaan lahir dan batin.
C. Penerapan ilmu tauhid di kehidupan
Sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk merealisasikan tauhid dalam kehidupan kita
sehari-hari, karena ini adalah dasar ajaran Islam yang di atasnya dibangun syariat-syariat islam.
Dalam ajaran Islam, yang dimaksud dengan tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah
swt. Sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang
ada di alam ini. Keyakinan seperti ini dalam ajaran tauhid disebut dengan Rubūbiyyah.
Sebagai konsekuensi dari keyakinan ini, kita dituntut untuk melaksanakan ibadah hanya
tertuju kepada Allah swt. Dengan kata lain hanya Allah yang berhak disembah dan diibadati.
Keyakinan ini disebut dengan Ulūhiyyah.
Kedua ajaran tauhid ini (yakni Rubūbiyyah dan Ulūhiyyah) harus kita jadikan bagian dari
hidup dan kehidupan kita, dalam menghadapi berbagai keadaan.
Adapun ajaran Tauhid asma wa sifat adalah keesaan Allah dalam hal nama dan
sifat-Nya.
Adalah menyakini bahwa Allah Maha Suci dari kemiripan dengan makhluk dan dari
segala
kekurangan.,mengimani seluruh nama dan sifat Allah yang disebutkan dalam Al-Qur’an
dan As- Sunnah tanpa mengurangi atau menambah-nambahi dan tanpa mengubah atau
mengabaikannya, dan menutup keinginan untuk mengetahui kaifiyyah (kondisi) sifat-sifat itu.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok dapat menyimpulkan bahwa ketauhidan dalam ajaran Islam sangat penting
dalam setiap umat muslim. Karena jika seorang muslim yang jatuh ke dalam kesyirikan sekecil
apapun maka ia tidak akan pernah diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT meskipun ia
melakukan banyak kebaikan dalam kesyirikan tersebut. Seseorang yang jatuh kedalam
dosa syirik adalah orang yang tidak mempelajari ilmu tauhid dengan baik sehingga ia sangat
mudah menerima berbagai hal yang berbau syirik, apalagi yang dihubungkan dengan ajaran
nenek moyang atau ilmu hitam turun temurun. Dan menurut kelompok kami mempelajari ilmu
tauhid dan mempunyai aqidah yang baik adalah salah satu jalan menuju surga.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat. Semoga apa yang kami diskusikan dapat menambah
rasa syukur kita kepada Allah dan menambah pengetahuan kami. Adapun dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan yang masih perlu kami sempurnakan. Untuk itu
kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan kami ucapan terima
kasih.
6
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, L. H. (2018). Rubūbiyah dan Ulūhiyyah Sebagai Konsep Tauhid (Tinjauan Tafsir, Hadits
dan Bahasa). Tasfiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 2(1), 41-74.