Makalah ini dususun dan di ajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Al-Islam I”
DISUSUN OLEH
Kelompok II
Najilatussalwa 23050300025
TAHUN 2023-2024
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Allah memerintahkan hal ini secara jelas di dalam Al Qur‟an melalui kisah Luqman dengan anaknya
yang tertuang dalam QS. Luqman ayat 13, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu
ia memberikan pelajaran kepadnya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang amat besar” (Al Qur‟an Tarjamah
Tafsiriyah, 2013:513)
Panggilan “anakku” merupakan kalimat singkat untuk menunjukan kasih sayang. Nasehat ini tidak diawali
dengan perintah ibadah. Allah tidak mengawali firman-Nya dengan “beribadahlah kepada Allah”, akan
tetapi dengan “janganlah menyekutukan Allah”. Kalimat tersebut menyimpulkan bahwa ibadah tidak akan
bisa diterima selama masih dalam keadaan musyrik. (Lukluk Sismiati, 2012: 1).
Rasulullah SAW memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ketika beliau mengajari anak paman
beliau, Abdullah bin Abbas ra. Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang
hasan, Ibnu Abbas bercerita “Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di atas
kendaraan), beliau berkata kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat: Jagalah
Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Jika
engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah”.
(Shahih At-Tirmidzi nomor 2516)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian tentang Tauhidullah
2. Mengetahui pengertian tentang Tauhid uluhiyah, ubudiyah, rububiyah, dan mulkiah
3. Mengetahui hikmah Tauhidullah
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “Tauhid” di dalam bahasa arab merupakan bentuk masdar dari kata kerja wahhada-
yuwahhidu-tawhiidan, yang arti harfiyahnya : menyatukan, mengesakan, atau mengakui bahwa sesuatu itu
satu. Dengan demikian, secara bahasa, Tauhidullah bermakna mengesakan allah atau mengakui bahwa allah
itu satu. Sedangkan secara istilah, Tauhidullah bermakna mengesakan Allah dalam hal-hal yang merupakan
kekhususan bagi Allah, serta tidak menyekutukan-Nya
Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa (1). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu (2). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (3), dan tidak ada seorangpun yang setara dengan
Dia (4). (Qs. al-Ikhlas: 1-4)
ُقْل ِاَّن َص اَل ِتْي َو ُنُس ِكْي َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتْي ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَۙن
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan seluruh alam,” (QS. Al An’am: 162).
Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti kita hanya melakukan ibadah hanya untuk Allah,
tidak untuk manusia atau hal lainnya. Ikhlas 100% untuk Allah. Berdoa kepada Allah, meminta kepada
Allah, melibatkan Allah dalam semua aktivitas kita. Tidak mendatangi dukun, tidak mempercayai ramalan,
dan tidak mencontek saat ujian, karena kita meyakini bahwa Allah Maha Melihat.
2. Pengertian Tentang Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah adalah mentauhidkan Allah dalam seluruh perbuatan-Nya, seperti
menciptakan, memiliki, dan memelihara apa yang ada di alam semesta ini. Dengan demikian bahwa Allah
adalah Tuhan, Raja, Pemilik, Pencipta atas seluruh makhluk yang ada. Dengan begitu pula seseorang
meyakini bahwa hanya Allah Dzat yang mengatur dan yang bisa merubah segalanya.
Tauhid rububiyah dapat diyakini melalui kejadian-kejadian yang hanya bisa dilakukan oleh
Allah. Contohnya seperti menciptakan makhluk, menghidupkan makhluk, mematikan makhluk, memberi
serta membagi rizki kepada seluruh makhluk, mengubah takdir, atau mendatangkan manfaat dan
pertolongan kepada makhluk bahkan menolak dan mendatangkan segala mudharat atau kerusakan.
َأاَل َلُه ٱْلَخ ْلُق َو ٱَأْلْم ُرۗ َتَباَر َك ٱُهَّلل َر ُّب ٱْلَعٰـ َلِم يَن
Artinya “Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam.” (QS. Al-A’raf: 54).
Artinya: “Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu'minun: 116).
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس اْع ُبُد ْو ا َر َّبُك ُم اَّلِذ ْي َخ َلَقُك ْم َو اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقْو َۙن
Artinya : "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum
kamu, agar kamu bertakwa." (Surah Al-Baqarah 21)
Adapun dari Hadis (Hadis Shahih Bukhari): Rasulullah SAW bersabda, "Jika kamu meminta
pertolongan, mintalah kepada Allah saja. Jika kamu meminta bantuan, mintalah kepada Allah saja."
1. Shalat: Ketika seorang Muslim melaksanakan shalat, dia mengarahkan ibadahnya hanya kepada
Allah dan tidak menyembah selain-Nya.
2. Puasa: Ketika berpuasa selama bulan Ramadan, seseorang melakukannya untuk meraih keridhaan
Allah semata, bukan untuk tujuan lain.
3. Tawakal: Ketika menghadapi kesulitan atau masalah, seorang Muslim meletakkan kepercayaan
penuh hanya kepada Allah sebagai sumber pertolongan dan bantuan.
4. Haji: Saat melaksanakan ibadah haji, seorang Muslim melakukan perjalanan ke Makkah hanya untuk
menyembah Allah dan menunjukkan kepatuhan total kepada-Nya.
A. Kesimpulan
Tauhid adalah konsep fundamental dalam agama Islam yang mengacu pada keyakinan akan keesaan
Allah. Terdapat beberapa aspek tauhid yang berbeda yang harus dipahami oleh umat Islam. Berikut adalah
kesimpulan dari berbagai aspek tauhid:
Secara keseluruhan, kesimpulan dari berbagai aspek tauhid adalah bahwa Allah adalah satu-satunya
Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, dan umat Islam harus mengakui, mengabdi, dan
menyembah-Nya secara eksklusif tanpa menyekutukan-Nya dengan entitas lain. Tauhid adalah
konsep inti dalam Islam yang membimbing pemahaman dan tindakan umat Islam dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Saran
penulis menyadaru bahwa penulisan jauh dari kata sempurna. Kedepannya penulis akan lebih focus
dalam menjelaskan tentang makalah di atas sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat di
pertanggungjawabkan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca