Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TAUHID DAN URGENSINYA DALAM KEHIDUPAN

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH

Dosen Pengampu :

Dr.H.Lukman Jamaluddin,M.A

Disusun oleh :

Fadhilah Ikhsan (220103101)

Rahmad Chadaffi (220103100)

M Zakky Misbah Wahid (220103103)

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan karunianya saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Makalah Tauhid Dan Urgensinya Bagi Kehidupan”.

Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami
berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan
paparan ilmu yang lebih untuk ke depannya.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada mahasiswa dan masyarakat dari
hasil makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu berguna
bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 24 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................

A. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..........................................................................................

1.2 Rumusan masalah………………………………………………………


1.3 Maksud dan tujuan .................................................................................

B. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tauhid.................................................................................
2.2 Makna kalimat Laa Illaha Illa-Allah....................................................
2.3 Peran tauhid dalam aspek kehidupan ……………….........................

C. PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................

3.2 Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
 Latar Pembahasan
Pembahasan mengenai Tauhid merupakan hal yang paling urgen dalam Agama
Islam di mana Tauhid mengambil peranan penting dalam membentuk pribadi pribadi
yang tangguh,selain juga sebagai inti atau akar daripada Aqidah Islamiyah.Kalimat
tauhid atau lebih dikenal dengan kalimat syahadat atau juga disebut kalimat pakai
ghibah (Lailahailallah) begitu masyhur di kalangan umat Islam.Dalam
kesehariannya seorang muslim menghafalkan kalimat tersebut dalam setiap sholat
wajib nya yang lima waktu.
Namun rupanya saat ini pembahasan masalah Aqidah menjadi sesuatu yang
terkesampingkan dalam kehidupan,kecenderungan masyarakat yang hedonis dengan
dengan persaingan hidup yang begitu ketat,sehingga urusan-urusan dunia menjadi
satu hal yang menyita perhatian manusia daripada hal-hal lainnya,termasuk masalah
keberagamaan,sehingga kita dapatkan banyak sekali penyimpangan demi
penyimpangan yang terjadi di tengah-tengah umat Islam.

1.2        Rumusan Masalah

. Apa itu Tauhid


. Makna kalimat Laa ilaaha illa Allah
. Peran tauhid sebagai landasan bagi aspek kehidupan

. Jaminan Allah SWT bagi ahli tauhid

1.1 Maksud dan Tujuan

.Memahami pengertian tauhid


.Memahami makna Laa Ilaaha Illa-Allah dalam kehidupan
.Memahami tauhid sebagai landasan hidup
.Memahami jaminan Allah SWT bagi ahli tauhid
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tauhid

Pengertian tauhid tauhid secara bahasa adalah kata benda nomina yang berasal dari perubahan
kata kerja wahada yuwahidu yang bermakna meninggalkan sesuatu,sedangkan berdasarkan
pengertian syariat tauhid bermakna mengesahkan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekuasaan
dirinya.Kekhusyukan itu menjadi gugusan itu meliputi perkembangan rububiyah,uluhiyah,dan
asma’wa shifat
Pengertian kata tauhid berasal dari bahasa Arab,bentuk masdar dari kata wahnada Wahyu yang
secara etimologi berarti keesaan,yakni percaya bahwa Allah subhanahu wa ta'ala itu satu.Tidak
lain adalah lauhidullah (menyesakan Allah SWT ) ilmu tauhid merupakan ilmu pengetahuan
yang paling tinggi derajatnya dalam agama Islam karena ilmu tauhid merupakan titik induk
pokok bagi semua ilmu pengetahuan dalam agama Islam.
Pembagian Tauhid
1.Tauhid rububiyah adalah keyakinan yang pasti bahwa hanya Allah semata Rabb dan pemilik
segala sesuatu,tidak ada sekutu baginya,dialah yang Maha Pencipta,dialah yang mengatur alam
dan menjalankannya.Dialah yang menciptakan para hamba dan memberi rezeki kepada
mereka,menghidupkan mematikannya.
2.Tauhid uluhiyah yaitu mengesakan Allah Ta'ala melalui perbuatanpara hamba,dinamakan
juga dengan tauhid ibadah.Maknanya adalah keyakinan yang pasti bahwa Allah adalah Illah
(sesembahan) yang hak dan tidak ada Illah lainnya segala yang diibadahi selainnya adalah batil
dan hanya dialah yang patut diibadahi baginya kedudukan dan ketaatan secara mutlak
Tidak boleh siapapun dijadikan sebagai sekutunya dan tidak boleh untuk ibadah apapun
diperuntukkan kepada selainnya seperti shalat,puasa,zakat,Haji,doa dan Isti’anah(meminta
pertolongan) Nazar,menyembelih,tawakal,harap,cinta dan lain-lain dari macam ibadah yang
Zahir (tampak) maupun batin
3.Tauhid Asma Wa Sifat
Makna tauhid asma wa sifat adalah beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya
sebagaimana yang dijelaskan di dalam Alquran dan Sunnah Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa
Sallam menurut apa yang pantas bagi Allah, tanpa ta’wil, ta’thil, takyif, dan tamtsil.
Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,

ِ َ‫َي ٌء َوهُ َو ال َّس ِمي ُع ْالب‬


)11( ‫صي ُر‬ ْ ‫ْس َك ِم ْثلِ ِه ش‬
َ ‫لَي‬
Artinya
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar dan
Melihat.” (QS. Asy-Syura [42]: 11)

Dalam ayat ini Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menafikan adanya sesuatu yang menyerupai-Nya
dan Dia menetapkan bahwa Dia adalah Maha Mendengar dan Melihat. Maka Dia diberi nama
dan disifati dengan nama dan sifat yang disampaikan oleh Rasul-Nya.

2 . 2 M a k n a k a l i m a t L a a I l l a a h a I l l a- A l l a h

Kalimat Laa Ilaaha IlIa-Allah mengandung dua makna, yaitu makna penolakan segala bentuk
sesembahan selain Allah SWT, dan makna menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan yang
benar hanyalah Dia semata. Berkaitan dengan kalimatini Allah SWT berfirman :

ُ ‫فَا ْعلَ ْم َأنَّهُ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هَّللا‬


Artinya :"Maka ketahuilah (ilmuilah) bahwasannya tidak ada sesembahan yang benar selain
Allah". (Qs. Muhammad : 19)
Berdasarkan ayat di atas, bahwa memahami makna syahadat adalah wajib hukumnya dan mesti
didahulukan dari pada rukun-rukun Islam yang lain.
Syarat-syarat Laa Ilaaha IlIa-Allah
.‘ilmu (mengetahui), yang menafikan jahl (Kebodohan)
.Yaqin (yakin), yang menafikan syak (keraguan)
.Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan)
.Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (meninggalkan)
.Ikhlash, yang menafikan syirik
.Shidq (jujur), yang menafikan kidzb (dusta)
.Mahabbah (kecintaan), yang menafikan baghdha’ (kebencian).

2.3 Peran tauhid dalam aspek kehidupan


Tauhid mempunyai berbagai macam fungsi dan peran yang dapat memberikan dampak positif
bagi kehidupan sosial yakni membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan
kepada semua makhluk, menjaga manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa
nafsu, gila kekuasaan, dan kesenangan- kesenangan sensual belaka. Sebagai frame of
thought  dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai pondasi keimanan yang
juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup seluruh umat manusia, ketika seluruh
ajaran- ajarannya dilaksanakan secara konsisten, mengajarkan kepada umat Islam supaya
menjadikan Allah SWT sebagai pusat kesadaran intelektual mereka. Maka jelaslah bahwa tauhid
erat hubunganya dengan kehidupan sosial karena dengan bertauhid manusia dapat mengetahui
tujuan hidup mereka yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala secara vertikal yaitu
langsung kepada Allah dengan ibadah makdoh dan Horizontal yaitu beribadah dengan sesama
makhluk Allah dengan ibadah ghoirumakdoh.

PENUTUP

3.1 . KESIMPULAN

  Tauhid dalam pandangan islam merupakan akar yang melandasi setiap aktivitas manusia.
Kekokohan dan tegaknya tauhid mencerminkan luasnya pandangan, timbulnya semangat
beramal dan lahirnya sikap optimistik. Sehingga tauhid dapat digambarkan sebagai sumber
segala perbuatan (amal shalih) manusia.

3.2. SARAN

  Setiap muslim hendak meyakini bahwa tauhid adalah dasart Islam yang paling agung dan
istimewa. Jika tauhid yang murni terealisasikan dalam hidup seseorang, baik pribadi maupun
jama’ah, akan memetik buah yang amat manis. Di antara buah yang didapat adalah memerdekakan
manusia dari perbudakan serta tunduk kepada selain Allah, baik benda-benda atau makhluk
lainnya, juka akan memebentuk keperibadian yang kokoh.
            Karena itu, siapa pun yang mampu mengamalkan nilai-nilai ketauhidan dengan benar
dalam segala aktivitasnya, niscaya mendapat ketauhidan dengan benar dalam segala aktivitasnya,
niscaya mendapat banyak keistimewaan. Allah SWT menjanjikan bagi para ahli Tauhid aneka
kebahagiaan, baik di dunia, lebih-lebih di akhirat kelak. Masih banyak hal yang perlu dipelajari
untuk lebih memahami Tauhid dan urgensinya dalam kehidupan.Sebagai seorang mahasiswa/i
sudah seharusnya memahami apa itu tauhid di zaman sekarang karena penting untuk pondasi
agama kita Sehingga kedepannya kita paham betapa pentingnya ilmu tauhid dan urbanisasi dalam
kehidupan

           

Anda mungkin juga menyukai