“ MAKNA LAILAHAILLALLAH “
DOSEN PENGAMPU :
MUSLIADI
DISUSUN OLEH :
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Makna Lailahaillallah” ini
dapat di pahami, memberi ilmu tentang tema yang di angkat dan berguna untuk kita
semua.
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
PENUTUP.................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laa Ilaaha Illaallah atau kalimat tauhidmerupakan salahsatu kalimat zikir yang dianggap
memiliki nilai yang terbesardan mempunyai banyak keutamaan. Kalimat tauhid
seringdiucapkan oleh seluruh umat muslim.
Laa Ilaaha Illallah merupakan ucapan yang sangat benardan penuh kejujuran. Yang
mengucapkan dan mempertahankankalimat itu dikatakan sebagai hamba Allah. Orang yang
mengucapkan kalimat syahadat tanpa memahami dan mengamalkan isinya, maka
kesaksiannya itu akan sia-sia dan tidak memberi manfaat kepadanya.
Masih banyak umat islam yang belum memahami maknasyahadat. Oleh karena itu
mereka bersedia menerima danmenetapkan kepercayaannya selain Allah. Mereka bahkan
telahberani memutar balikkan hakikat makna syahadat. Mereka tidak merasa bahwa
perbuatan mengkeramatkan kuburan,senjata (missal keris) batu-batuan,jin bahkan
menuhankan manusia itu adalah perbuatan sesat. Padahal perbuatan itu termasuk syirik besar.
Mereka bahkan menolak dan menentang bila diajak kepada ajaran islam yang benar.
Maka dari itu, kami menulis makalah ini agar pembacakembali menginstropeksi diri dan
menjadi lebih baik lagi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tauhid
Bunyi kalimat tauhid adalah Lailahaillallah. Tauhid secara bahasa arab merupakan
bentuk masdar dari fi’ilwahhada-yuwahhidu yang artinya menjadikan sesuatu satu
saja. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan makna tauhid
adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan
segala kekhususannya. Secara bahasa, tauhid berasal dari kata dasar yang maknanya
sesuatu itu satu (esa). Sedangkan secara syar’i tauhid bermakna mengesakan
Allah dalam ibadah, bersamaan dengan keyakinan keesaanNya dalam dzat, sifat dan
perbuatan-perbuatanNya.Jadi, makna tauhid secara universal adalah konsep dalam aqidah
islam yang menyatakan keesaan Allah yang direalisasikan dalam bentuk ibadah.
َو ِإَذ ا ُذ ِكَر ٱُهَّلل َو ْح َد ُه ٱْش َم َأَّز ْت ُقُلوُب ٱَّلِذ يَن اَل ُيْؤ ِم ُنوَن ِبٱْل َء اِخ َر ِةۖ َوِإَذ ا ُذ ِكَر
ٱَّلِذ يَن ِم ن ُدوِنِهٓۦ ِإَذ ا ُهْم َيْس َتْبِش ُر وَن
Artinya: “Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak
beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang
disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.”
2
H.R. Ibnu Majah, An Nasa’i
Dari Jabir rodhiyallahu’anhu, dari Nabi shalallahu’alaihi wasallam beliau bersabda: “Dzikir
yang paling utama adalah lailahaillallah, dan doa yang paling utama adalah alhamdulillah.”
H.R. Bukhari
Barangsiapa yang mengucapkan “Lailahaillallah Muhammadur Rasulullah” satu kali maka
Allah mengampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak busa di lautan.
H.R. Bukhari
Barangsiapa yang mengucapkan “Lailahaillallah” dengan ikhlas maka dia akan masuk surga.
َش ِهَد ُهَّللا َأَّنُه اَل ِإَلَه ِإال ُهَو َو اْلَم الِئَك ُة َو ُأوُلو اْلِع ْلِم َقاِئًم ا ِباْلِقْس ِط اَل ِإَلَه ِإال
ُهَو اْلَعِزيُز اْلَح ِكيُم
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Para Malaikat dan orang-
orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Dia (Allah) -lah yang menegakkan
keadilan. Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. (Qs. Ali Imran: 18)
Kalimat Laa ilaaha illah Allah disebut kalimat tauhid atau kalimat thayyibah. Kalimah
itu mengandung makna sangat dalam.
Tauhid = ( )توحدberarti:
beribadah kepada Allah saja dan tidak berbuat syirik kepada-Nya.
keyakinan tentang keesaan Allah, pengakuan akan keesaan Allah sebagai satu-satu dzat
yang wajib disembah.
Tauhid adalah i’tiqadiyah, yaitu mengesakan Allah sebagai sebagai satu-satunya
motivator dan tujuan dalam setiap perbuatan
Laa ilaha illa Allah adalah inti tauhid yang diajarkan para Nabi dan Rasulullah sejak Nabi
Adam as. sampai khatamul anbiya’i wa rasul Muhammad SAW. Yang dimaksud para ahli
ilmu adalah para nabi, para ulama sahabat Nabi SAW, para ulama seluruhnya yang beriman
baik para ahli ilmu duniawai maupun para ahli ilmu ukhrawi.
Makna yang terkandung dalam kalimat Laa ilaaha illa Allah adalah:
Laa khaaliqa illa Allah yaitu tidak ada pencipta yang hak kecuali Allah. (Qs. Al Baqarah
ayat 21-22)
Laa Raziiqa illa Allah, yaitu tidak ada pemberi rizqi yang hak selain Allah. (Qs. Al Fathir
ayat 3)
3
Laa Mudzabbira illa Allah, yang berarti tidak ada penjaga atau pemelihara atau penjaga
atau pengatur selain Allah. (Qs. Yunus ayat 3)
Laa Hakima illa Allah, yang berarti tidak ada penentu hukuman atau aturan segala
sesuatu kecuali Allah. (Qs. Al An’am: 57)
Laa waliyyu illa Allah, yaitu tidak ada pelindung selain Allah. (QS. Al Baqarah: 257)
Laa farghaba illa Allah, yaitu tidak ada tumpuan harapan dan segala macam amal
ditujuan kecuali hanya kepada Allah. (Qs. Alam Nasyrah: 8)
Laa ma’buda illa Allah, yaitu tidak ada yang pantas disembah selain Allah (qs. An-Nahl:
36)
Barang siapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallahu kemudian dia mati dengan memegang teguh
kalimat itu, ia masuk surga meskipun ia telah berzina dan mencuri.
Jenis tauhid yang terkandung dalam kalimat Laa Ilaaha illa Allah adalah:
Tauhul Uluhiyah : mengesakan Allah sebagai satu-satunya Dzat yang paling agung,
paling mulia, paling super
Rububiyah : mengesakan Allah sebagai Maha Pencipta, Maha Pemelihara
Malikiyah : mengesakan Allah sebagai Maha Penguasa jagad raya, seperti hal raja yang
mempunyai kekuasaan mutlak
Ubidiyah : adalah kewajiban makhluk (manusia) untuk mengesakan Allah sebagai
sesembahan yang wajid diibadahi
4
“Katakanlah: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan
aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al-An’am:
162-163).
Rasulullah shallahu’alaihi wasallam menganjurkan kepada kita untuk memperbanyak
bershalawat kepada beliau. Begitupun Allah azza wajalla wa’ala memerintahkan,
ِإَّن ٱَهَّلل َو َم َلٰٓـِٕٮَڪَتُهۥ ُيَص ُّلوَن َع َلى ٱلَّنِبِّۚى َيٰٓـَأُّيَہا ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا َص ُّلوْا َع َلۡي ِه
)٥٦( َو َس ِّلُم وْا َتۡس ِليًم ا
BAB III
5
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap muslim hendak meyakini bahwa tauhid adalah dasart Islam yang paling agung dan
istimewa. Jika tauhid yang murni terealisasikan dalam hidup seseorang, baik pribadi maupun
jama’ah, akan memetik buah yang amat manis. Di antara buah yang didapat adalah
memerdekakan manusia dari perbudakan serta tunduk kepada selain Allah, baik benda-benda
atau makhluk lainnya, juka akan memebentuk keperibadian yang kokoh.
Karena itu, siapa pun yang mampu mengamalkan nilai-nilai dari makna kalimat
Lailahaillallah dengan benar dalam segala aktivitasnya, niscaya mendapat ketauhidan dengan
benar dalam segala aktivitasnya, niscaya mendapat banyak keistimewaan. Allah SWT
menjanjikan bagi para ahli Tauhid aneka kebahagiaan, baik di dunia, lebih-lebih di akhirat
kelak.
DAFTAR PUSTAKA
kumparan.com. (2021, Desember 21). Retrieved from www.kumparan.com:
https://kumparan.com/berita-hari-ini/memahami-keutamaan-dan-makna-
lailahaillallah-sebagai-kalimat-tauhid-1x9TQqyVLeH/full
6
Ustadz Rahmat Abd. Rahman Lc., M. (2022, Januari 23). rumahtarbiyah.com. Retrieved
from www.rumahtarbiyah.com: https://rumahtarbiyah.com/mengaplikasikan-kalimat-
tauhid-dalam-kehidupan/