Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENGERTIAN TAUHID,AKHLAK,MORAL DAN ETIKA”


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tauhid Dan Akhlak Tasawuf
Dosen pengampu: Titut Sudiono, M.E.Sy

Muhammad Fito Adhari 2303041003


Muhammad Luthfi Hakim 2303042003
Muhammad Iqbal 2303042002

PROGRAM STUDI MANAJEMAN HAJI DAN UMRAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN AJARAN 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada rasulullah SAW.
Yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah dari mata kuliah Ushul Fiqih dengan baik.

Saya juga mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Solihin Panji, S.Th.I.,


M.Sy. selaku dosen mata kuliah Koordinasi, Evaluasi, Dan Pengawasan Haji Dan Umrah
Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam di Institut Agama Islam (IAIN) Metro, yang sudah
memberikan kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini.

Saya sangat menyadari bahwa tulisan ini pasti banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan sara sebagai bahan evaluasi saya
demi pembuatan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang, mengingat bahwa
kritik dan saran merupakan hal-hal yang penting untuk membuat sesuatu yang lebih
sempurna dari sebelumnya.

Mudah-mudahan tulisan yang saya buat ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca sekalian. Saya mohon maaf apabila terdapat kalimat yang kurang berkenan dalam
penulisan ini.

Metro, 20 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tauhid,Etika,Moral,&Akhlak........................................ 3

BAB III PENUTUP


Kesimpulan...................................................................................................... 5
Daftar Pustaka................................................................................................ 7

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembahasan Tauhid merupakan hal yang paling penting dalam islam, karena
tauhid dalam hal ini mengambil posisi penting menjadi inti pondasi dari sebuah
‘Aqidah Islam. Seiring berkembangnya masyarakat, tauhid dalam posisinya yang
sangat penting ini cenderung sedikit demi sedikit dilupakan oleh umat islam sendiri.
Tentunya beragam faktor yang telah mengancam lunturnya tauhid ini. Urusan-urusan
duniawi mungkin adalah faktor yang sangat dominan dalam hal ini. Tak heran, kerap
kita temukan banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di tengah-tengah
kehidupan kita.Padahal, seperti yang kita ketahui bersama bahwa islam sebagai
rahmatan lil ‘alamin telah mengatur kehidupan ini tidak hanya ukhrawi saja, namun
kehidupan duniawi pun juga diatur. Permasalahannya adalah, kita sebagai seorang
muslim secara tidak sadar telah melupakan sendi-sendi pokok ajaran islam. Tauhid
sebagai salah satu unsurnya yang menjadi pilar pokok dalam kehidupan justru
semakin luntur akan perkembangan zaman.

Melalui makalah ini, penyusun berusaha mengingatkan kembali bagaimana


esensi sebenarnya tauhid, sehingga diharapkan pembaca menjadi paham akan
pentingnya tauhid ini. Tidak hanya sekedar paham akan maknanya saja, tetapi
bagaimana kemudian kita sebagai seorang muslim mampu mengaplikasikannya
kedalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian ilmu tauhid menurut bahasa dan istilah?
2. Apakah faedah ilmu tauhid?
3. Karakteristik Etika Islam (Akhlak)
4. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak
5. Aktualisasi Akhlak dalam kehidupan masyarakat

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Adapun tujuan pembuatan makalah yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu tauhid menurut bahasa dan istilah
2. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan dari Etika, Moral dan Akhlak
3. Untuk mengetahui karakteristik Etika, Moral dan Akhlak
4. Untuk mengetahui hubungan Tasawuf dengan Akhlak
5. Untuk mengetahui Aktualisasi Akhlak dalam kehidupan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tauhid,Etika,Moral & Akhlak
1. Pengertian Tauhid
a) Menurut bahasa
Tauhid dari segi bahasa adalah bahasa arab, yaitu bentuk masdar (sifat atau
keadaaan) dari kata yuhid/ wahid yang artinya “menyatukan” atau “meng-esa
kan”. Sebagai bentuk masdar (sifat dan keadaan), kata “ Tauhdi” artinya adalah
“penyatuan” atau “pengesaan”.
b) Menurut istilah
Dari segi istilah islam, perkataan Tauhid adalah berarti esa atau satu, yang
merupakan asma Allah yang menunjukkan sifat ke-Maha Esaan dan ke-Maha
Tunggalannya. Seperti dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Quran.
Contoh:

‫ُقْل ُهَو ُهَّللا َأَح ٌد‬


Katakanlah : Dia-allah yang Maha Esa ( Surat Al-Ikhlas ayat 1)”

‫َٰل‬ ‫َٰل‬ ‫َٰل‬


‫َوِإ ُهُك ْم ِإ ٌه َو اِح ٌدۖ اَل ِإ َه ِإاَّل ُهَو الَّرْح َٰم ُن الَّرِح يُم‬
“Dan Tuhannmu adalah Tuhan yang Maha Esa: tidak ada Tuhan
melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (Surat Al-
Baqarah ayat 163)”

(51) ‫َو َقاَل ُهَّللا اَل َتَّتِخ ُذ وا ِإَٰل َهْيِن اْثَنْيِن ۖ ِإَّنَم ا ُهَو ِإَٰل ٌه َو اِح ٌدۖ َفِإَّياَي َفاْر َهُبوِن‬

“Allah Berfirman : janganlah kamu menyembah Dua Tuhan .Sesungguhnya


Dialah Tuhan yang Maha Esa,Maka hendaklah kepadaku saja kamu takut.
(Surat An-nahl Ayat 51)”

Ayat-ayat tersebut dengan tegas menjelaskan bahwa Allah SWT adalah zat yang
Maha Esa (Tunggal). Oleh karena itu, inti ajaran tauhid islam menyimpulkan dalam
sebuah kalimat : Tiada Tuhan Selain Allah. Kalimat ini bermakna penolakan terhadap
segala sesuatu untuk dijadikan Tuhan (tiada tuhan) dan penetapan hanya satu yang
harus dieperuntukkan yaitu Allah SWT (kecualiAlah). Perkataan Tuhan (Ilahun)
artinya adalah segala sesuatu yang mendominasi pikiran dan perasaan manusia
sedemikian rupa, deikian kuatnya dominasi itu sehingga manusia terperdaya sehingga
bertindak dan berperilaku lebih dominan karenanya.

2. Pengertian Etika
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang menjadi
ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan
keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral).Dari pengertian kebahasaan ini terlihat
bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang
berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama’ etika adalah
ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya
diperbuat.
Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua: obyektivisme
dan subyektivisme.
1) Obyektivisme
Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat obyektif, terletak
pada substansi tindakan itu sendiri. Faham ini melahirkan apa yang disebut faham
rasionalisme dalam etika. Suatu tindakan disebut baik, kata faham ini, bukan
karena kita senang melakukannya, atau karena sejalan dengan kehendak
masyarakat, melainkan semata keputusan rasionalisme universal yang mendesak
kita untuk berbuat begitu.
2) Subyektivisme
Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan dengan
kehendak atau pertimbangan subyek tertentu.Subyek disini bisa saja berupa
subyektifisme kolektif, yaitu masyarakat, atau bisa saja subyek Tuhan.
3. Pengertian Moral

Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu
jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa
Indonesia dikatan bahwa moral adalah pennetuan baik buruk terhadap perbuatan dan
kelakuan.
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang
secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang
digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai
(ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.
Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan lainnya, kita
dapat mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki objek yang sama, yaitu
sama-sama membahas tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukan posisinya
apakah baik atau buruk. Namun demikian dalam beberapa hal antara etika dan moral
memiliki perbedaan.Pertama, kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai
perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau rasio,
sedangkan moral tolak ukurnya yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh
dan berkembang dan berlangsung di masyarakat.Dengan demikian etika lebih bersifat
pemikiran filosofis dan berada dalam konsep-konsep, sedangkan etika berada dalam
dataran realitas dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang di masyarakat.
Dengan demikian tolak ukur yang digunakan dalam moral untuk mengukur
tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan dan lainnya yang berlaku di
masyarakat.

4. Pengertian Akhlak
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak,yaitu
pendekatan linguistic(kebahasaan), dan pendekatan terminologik(peristilahan).
Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim
mashdar (bentuk infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai
timbangan (wazan) tsulasi majid af'ala, yuf'ilu if'alan yang berarti al-
sajiyah (perangai), at-thobi'ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-
adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru'ah (peradaban yang baik) dan al-
din (agama).
Namun akar kata akhlak dari akhlaqa sebagai mana tersebut diatas
tampaknya kurang pas, sebab isim masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak,
tetapi ikhlak.Berkenaan dengan ini, maka timbul pendapat yang mengatakan
bahwa secara linguistic, akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq,
yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang
sudah demikian adanya.
Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk
kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini.Ibnu Miskawaih (w. 421
H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka
dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat
yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Sementara itu, Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) yang selanjutnya dikenal
sebagai hujjatul Islam (pembela Islam), karena kepiawaiannya dalam membela
Islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih
luas dari Ibn Miskawaih, mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Tauhid secara bahasa, berasal dari bahasa arab yang artinya adalah
menyatukan ataukah mengesahkan. Sedangkang tauhid menurut istilah
Islam adalah mengakui keesaan Allah, mengesakan Allah, dengan cara
menyatukan unsur pikiran, perasaan, lisan dan perbuatan.
 Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal. Karena memang etika
adalah bagian dari filsafat.
 Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang
berlaku di suatu masyarakat.
 Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga
sikap hidup yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya
adalah wahyu tuhan.

B. Saran
Hendaknya kita sebagai muslim dapat menerapan etika, moral, dan akhlak ke
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat islam.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/33554560/
MAKALAH_ETIKA_MORAL_dan_AKHLAK_Di_ajukan_untuk_memenuhi_tugas_pendid
ikan_agama_islam

https://ps2unic.wordpress.com/2013/11/11/penerapan-etika-moral-dan-akhlak-dalam-
kehidupan/

Wahyudin, Achmad, M. Ilyas, M. Saifulloh dan Z. Muhibbin.2009.Pendidikan Agama Islam


untuk Perguruan Tinggi.Grasindo

Diambil dari:

https://books.google.co.id/books?id=2K-
vp4lYPpAC&printsec=frontcover&dq=buku+pendidikan+agama+islam+untuk+perguruan+ti
nggi+penerbit+grasindo&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiAmP_Ph7ThAhXEWisKHcs_DhM
Q6AEILDAB#v=onepage&q=buku%20pendidikan%20agama%20islam%20untuk
%20perguruan%20tinggi%20penerbit%20grasindo&f=false

Anggoro Taufan.Macam-macam tauhid dan penjelasannya.


https://greatquranhadis.wordpress.com/macam-macam-tauhid-dan-penjelasannya/

Tanjung, roni bachtiar. Tahun 2016. Pengertian Tauhid dari Segi Bahasa dan Segi Istilah
Islam. http://kemanadicari.blogspot.co.id/2016/09/pengetian-tauhid-dari-segi-bahasa-
dan.html. Diakses pada tanggal 24 september 2016.

Anda mungkin juga menyukai