Anda di halaman 1dari 17

TAUHID

(Dosen Pengampung: Awaluddin Tahir ,S.Pd.I)

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pada mata kuliah Pengantar Studi Islam

Program Studi Akuntansi Syariah

OLEH :

KELOMPOK 6

Andi Afni Azizah

Nim: 622022022002
Ghina Raudatul Jannah

Nim:622022022010

Nurfadillah
Nim:622022022023

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


BONE
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah

dilimpahkannya- Nya sehingga makalah tentang “Tauhid” dapat terselesaikan guna

memenuhi tugas mata kuliah Pengantar studi islam ini tepat pada waktunya.Salam serta

shalawat tak lupa pula kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa ummat manusia kejalan yang benar dan insya Allah syafaatnya nagti kita

tunggu tunggu.Kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Awaluddin Tahir S,Pd.I. selaku dosen mata kuliah Pengantar studi islam yang telah

memberikan banyak masukan dan saran yang sangat bermanfaat. Terima kasih juga

kepada pihak -pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah

ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis. Penulis

juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan pada

pembuatan makalah yang selanjutnya.

Watampone, 2 Desember 2022

Tim penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Tauhid ..................................................................................... 3

B. Ruang Lingkup Tauhid .............................................................................. 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 12

A. Kesimpulan ................................................................................................ 12

B. Saran .......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tauhid adalah sebuah kata yang tidak asing lagi bagi kaum muslimin.Karena

pada umumnya kita menginginkan atau bahkan telah mengaku sebagai seorang yang

bertauhid. Disamping itu, kata „tauhid‟ ini sangat sering disampaikan oleh para

penceramah baik pada waktu khutbah atau pengajian-pengajian. Akan tetapi bisa jadi

masih banyak orang yang belum memahami hakikat dan kedudukan tauhid ini bagi

kehidupan manusia, bahkan bagi yang telah merasa bertauhid sekalipun. Berangkat

dari banyaknya pemahaman orang yang telah kabur tentang hakikat tauhid dan lupa

akan kedudukannya yang begitu tinggi maka penjelasan yang gamblang tentang

masalah ini sangat penting untuk disampaikan. Dan karena permasalahan tauhid

merupakan permasalahan agama maka penjelasannya tidak boleh lepas dari sumber

ilmu agama yaitu Al Quran dan As Sunnah dengan merujuk kepada penjelasan

ahlinya, yaitu para ulama.Para ulama Aqidah mendefinisikan tauhid sebagai berikut:

“Tauhid adalah keyakinan tentang keesaan Allah SWT,dalam rububiyah-Nya,

mengikhlaskanibadah hanya kepada-Nya serta menetapkan nama-nama dan sifat-sifat

kesempurnaan bagi-Nya”.1 Tauhid merupakan landasan Islam yang paling penting.

Seseorang yang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia

dan akhirat. Tauhid yang tidak benar, akan menjatuhkan seseorang ke dalam

kesyirikan. Kesyirikan merupakan dosa yang akan membawa kecelakaan di dunia

serta kekekalan di dalam azab neraka. Allah SWT berfirman dalam Al Qur‟an surat

An-Nisa‟ ayat 48, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan

mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki”.

1
Dr.H.Muhammad Hasbi,”ilmu tauhid konsep ketuhanan teologi islam”(cet 1;yokyakarta,2016)h
1

1
(Al Qur‟an Tarjamah Tafsiriyah, 2013: 101) Mengajarkan tauhid kepada anak,

mengesakan Allah dalam hal beribadah kepada-Nya, menjadikannya lebih mencintai

Allah daripada selain-Nya, tidak ada yang ditakutinya kecuali Allah merupakan hal

pokok yang harus dilakukan seorang pendidik. Seorang pendidik harus menekankan

bahwa setiap langkah manusia selalu dalam pengawasan Allah SWT. Penerapan

konsep tersebut adalah dengan berusaha menaati peraturan dan menjauhi larangan-

Nya. Seorang pendidik harus mampu menyesuaikan tingkah lakunya dengan nilai-

nilai yang diajarkan dalam Islam. Pendidikan tauhid ini adalah pendidikan yang

paling pokok di atas hal-hal penting lainnya.


2

B. Rumusan masalah

1. Jelaskan pengertian dari tauhid ?

2. Bagaimana ruang lingkup dari tauhid ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari tauhid secara rincih

2. Mengetahui ruang lingkup dari tauhid

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid

Tauhid berasal dari akar kata “ahad” dan “wahid” yang keduanya merupakan

nama allah SWT yang menunjukan keesan-nya ,seperti terdapat dalam ayat-ayat

Al quran berikut :

‫َّول ِاا ْم ُه َّول ْما ٰل ُه ُه ٓاَل ِا َّو ٓاَل ِا ٰل ٓاَل َّو ِاا ٌه ِا ٰل ٌه ُه ُه ْم‬

Terjemahan:

“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada

tuhan selain Dia, yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”.

(Al.Baqarah /163)

‫ٰل‬
‫ُه ٓاَل ِا ٰل ٌه َّو ِاا ٌه ٓاَل ِا َّو ٓاَل‬
‫ا ٓاَل ْما ٓاَل ُه ْم ِا‬ ‫ٓاَل ٓاَل ٓاَلا ُهّٰللا ُه ٓاَل ٓاَل َّو ِا ُه ْم ِا ٰل ٓاَل ْم ِا ْما ٓاَل ْم ِا ِا َّو ٓاَل‬
Terjemahan:

Dan allah berfirman “janganlah kamu menyembah dua tahun,

hanya dia tuhan yang maha esa maka hendaklah kepadaku saja

kamu takut “.(An.nahl /51)

Dengan demikian secara bahasa ilmu tauhid artinya adalah ilmu yang

membahas tentang Allah SWT yang maha esa 3

3
Drs.hadis purba,MA dan dr. Salamuddin,MA” theologi islam imu tauhid” (cet.1;perdana
publishing, 2016) h.2

3
Tentang defenisi tauhid ini para ahli telah banyak mengemukakan

pendapat antara lain seperti:

1. Menurut syeikh muhammad abdul

“Ilmu tauhid adalah sesuatu ilmu yang membahas tentang wujud

allah,tentang sifat sifat yang wajib di sifatkan kepada-nya sifat-

sifat yang sama sekali wajib di lenyapkan dari pada-nya juga

membahas tentang rasul rasul-nya ,menyakinkan kerasulan

mereka ,sifat sifat yang boleh di tetapkan kepada mereka dan apa

yang terlarang di nisbatkan kepada mereka “.

2. Husain affandi al-jisr

“Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang hal hal yang

menetapkan akidah agama dan dalil dalil yang menyakinkan “.

3. Ibnu khaldu

“Ilmu tauhid berisi alasan alasan dari akidah keimanan dengan

dalil dalil aqiyah dan alasan alasan yang merupakan penolakan

terhadap golongan bid‟ah yang dalam bidang aqida telah

menyimpan dari mazhab salaf dan ahlus sunnah”.

4. M.T.Thair abdul mu‟in

“Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang

wajib,mustahil dan jaiz bagi allah dan bagi sekalian utusan-nya

juga mengupas dalil dalil yang mungkin cocok dengan akal

pikiran sebagai alat bantu untuk membuktikan adanya zat yang

wujudnya”.4

4
Drs.hadis purba,MA dan dr. Salamuddin,MA” theologi islam imu tauhid” (cet.1;perdana
publishing, 2016) h.3

4
Dalam literasi islam,ilmu tauhid sering juga di sebut dengan nama:

a. Ilmu Ma‟rif

Dinamakan ilmu ma‟rif karena tujuan utama dari pembahasan ilmu

ini adalah untuk mengenal allah SWT ,dengan mempelajari ilmu

ini manusia akan mengetahui ma‟rif dirinya ,asal kejadiannya

,tujuan penciptanya ,mengetahui apa yang harus di lakukannya dan

mengetahui akhir perjalanan hidupnya.

b. Ilmu Aqa‟id

Ilmu tauhid ini di namakan aqa‟id karena tujuan pembahasan ilmu

ini adalah agar setelah memahaminya kita dapat mengikatkan

seluruh pikiran ,perasaan dan aktifitas hidup hanya kepada allah

SWT .

c. Ilmu Kalam

Dinamakan ilmu kalam karena persoalan yang amat penting turut

dibicarakan dalam ilmu ini menyangkut firman allah SWT yaitu al

quran .

d. Ilmu Ushuluddin

Dinamakan ilmu ushuluddin karena ilmu ini membicarakan pokok-

pokok agama,ajaran,dasar suatu agama islam.ushul :asal,dasar,dan

ad-din: agama.,jadi ushuluddin artinya adalah ajaran dasar agama

atau pokok-pokok agama.

e. Ilmu Fiqh Al-Akbar

Di namakan fiqh al-akbar di maksudkan tuhan sebagai

perbandingan terhadap ilmu hukum-hukum islam yang merupakan

cabang dari aqidah yang di beri nama fiqh al-asghar. 5

5
Drs.hadis purba,MA dan dr. Salamuddin,MA” theologi islam imu tauhid” (cet.1;perdana
publishing, 2016) h.4

5
B. Ruang Lingkup Dalam Tauhid

Ruang lingkup tauhid ada beberapa bagian:

1) Ilahiyat
Yaitu pembahasan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Allah seperti wujud-Nya, nama-Nya, sifat. Membahas tentang semua
wujud Allah yang merdeka dalam segala rumus dan teori. Contoh
tanda-tanda seseorang berakidah Ilahiyat adalah tidak pernah
menggantungkan harapan selain Allah, Menyempurnakan hatinya
cinta kepada Allah, mengerjakan semua perintah Allah dan selalu
menjauhi larangan Allah. hal ini terdiri dari :
 Tauhid Uluhiyah adalah kepercayaan untuk menetabkan
bahwa sifat ketuhanan itu hanyalah milik Allah dengan
penyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah yang
dilahirkan dengan mengucapkan kalimah thayibah
“ Laa Ilaaha Illahllah”
selain itu ia hanya berbakti kepadanya saja, jika ia
mendapat musibah, ia lari, mengadu dan berserah diri Cuma
kepadanya saja. kalau mengerjakan suatu amalan, maka
tujuan utamanya hanyalah dia semata. singkatnya adalah
“kepercayaan bahwa Tuhan yang menciptakan alam
semesta ialah Allah dan hanya berbakti kepada-Nya saja.”6
 Tauhid Rububiyah, adalah mengesakan Allah ta‟ala di
dalam segala perbuatan-Nya, dialah satu-satunya yang
menciptakan sekaligus memiliki, dan mengatur makhaluk-
Nya. dalil yang menunjukkan bahwa Allah SWT. yang
menciptakan adalah firman-Nya.

6
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Terjemahan M. Habib Wijaksana, Filsafat Tauhid
Mengenal Tuhan Melalui Nalar dan Firman, ( Bandung : Arasyi, 2003), h. 99

6
Hal ini tercantumdi dalam surat az-Zumar ayat 62:7

‫ٱَّللُه ٰل ٓاَلخلِا ُه‬


‫ق ُهك ِّل ش ْمٓاَلىء‬ ‫َّو‬

Terjemahan:
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala
sesuatu” (QS. Az-Zumar [39]: ayat 69)

Allah juga menyatakan dengan tegas keesaan-Nya dalam


rububiyah atas segala ciptaan-Nya, dia berfirman dalam surah Al-
Fatihah ayat 2:

ۙ ‫َّلل ٓاَلا ِّ ْم ٰل لٓاَل ِا ْم ٓاَل‬ ‫ٰل‬


‫ٓاَل ْم ٓاَل ْم ُه ِا ُهّٰللا ِا‬

Terjemahan:

“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam” (QS. Al-Fatihah


[1]:ayat 2)

Yaitu pembahasan tentang Allah sebagai Ar-Rabbu, yaitu Esa


dalam menciptakan, pemeliharaan dan pengaturan semua
makhaluk-Nya. Sebagai mana firman Allah yang menjelaskan
siapakah yang memberi rezeki pada manusia ? dalam surat Yunus
ayat 31 :

‫ص ٓاَلا ٓاَل ٓاَلم ْم ُّ ْم ِال ُهج ْم ٓاَل َّوي ِام ٓاَل ْم ٓاَل ِّ ِا‬
‫ت‬ ‫س ْم ٓاَلع ٓاَل ْم ٓاَل ْمب ٓاَل‬‫ض ٓاَل َّوم ْم َّو ْم ِال ُهك َّو‬ ‫س ٓاَل ۤ ِاء ٓاَل ْم ٓاَل ْما ِا‬ ‫ُه ْمل ٓاَلم ْم َّو ْمل ُهز ُه ُه ْم ِّم ٓاَل َّو‬
‫س ٓاَل ُه ْم ُه ْم ٓاَل ٰل ُهّٰللا ُه ٓاَل ُه ْمل ٓاَل ٓاَل ٓاَل ٓاَل َّو ُه ْم ٓاَل‬
‫ٓاَل ُه ْم ِال ُهج ْم ٓاَل ِّتٓاَل ِام ٓاَل ْم ٓاَل ِّي ٓاَل ٓاَلم ْم ُّ ٓاَل بِّ ُهل ْم ٓاَل ْمم ٓاَلل ٓاَل ٓاَل‬

Terjemahan:

“Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu


dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan)

7
Shahih Bin Fauzan Bin Al-Fauzan, At-Tauhid Li Ash-Shaf Al-Awwal Al-„Ali,Kitab
Tauhid (jilid 1), (Solo : Pustaka Arofah, 2015), h. 36

7
pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang
hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan
siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab,
“Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-
Nya)?” (QS. Yunus [10]: ayat 31)

Allah ta‟alah setelah menetapkan seluruh makhluk untuk mengakui


rububiyah-Nya. bahkan orang-orang musyrik yang membuat tandingan
bagi Allah di dalam ibadah pun juga mengakui keesahan-Nya dalam
Rububiyah, sebagai firman Allah dalam surah al-Mu‟minun ayat 86-89
:

‫ ُه ْمل ٓاَلم ْۢ ْم بِا ٓاَل ِا ٖه‬. ‫ُه ْمل ٓاَل ٓاَل ٓاَل ٓاَل َّو ُه ْم ٓاَل‬ ‫ٰل‬
‫ ٓاَل ٓاَل ُه ْم ُه ْم ٓاَل ِا ُهّٰللا ِا‬. ‫س ْم ِاع ٓاَل ٓاَلا ُّ ْم ٓاَل ْمل ِا ْم ٓاَل ِا ْم ِا‬
‫َّلل‬ ‫س ٰل ٰل ِا َّو‬ ‫ُه ْمل ٓاَلم ْم َّوا ُّ َّو‬
‫ٰل‬
‫س ٓاَل ُهل ْم ٓاَل‬ ‫َّلل ُه ْمل ٓاَل ٓاَل ٰل ُهّٰللاى ُه ْم‬
‫ٓاَل ٓاَل ُه ْم ُه ْم ٓاَل ِا ُهّٰللا ِا‬ . ‫ٓاَلملٓاَل ُه ْم ُه ُهك ِّل ش ْمٓاَلي ٍءء َّو ُه ٓاَل ُه ِا ْم ُهل ٓاَل ٓاَل ُه ٓاَل ُها ٓاَل لٓاَل ْم ِا ِا ْم ُهك ْم ُه ْم ٓاَل ْم لٓاَل ُه ْم ٓاَل‬

Terjemahan:

“Katakanlah, “Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan


yang memiliki „Arsy yang agung?”. Mereka akan menjawab,
“(Milik) Allah.” Katakanlah, “Maka mengapa kamu tidak
bertakwa?”. Katakanlah, “Siapakah yang di tangan-Nya berada
kekuasaan segala sesuatu. Dia melindungi, dan tidak ada yang dapat
dilindungi dari (azab-Nya), jika kamu mengetahui?”. Mereka akan
menjawab, “(Milik) Allah.” Katakanlah, “(Kalau demikian), maka
bagaimana kamu sampai tertipu?” (QS. Al-Mu‟minun [23]: ayat 86-
89)

 Tauhid Dzat, (sifat –sifat dan nama-nama-Nya) yaitu pembahasan


tentang sifat-sifat dan nama-nama yang disebut sendiri oleh Allah
dan Rosul-Nya yang tidak sama dengan makhaluk-Nya, sifat dan
nama-Nya adalah agung dan sempurna. kita tidak boleh memberikan
nama dan sifat yang dapat mengurangi keagungan dan
kesempurnaan-Nya, atau menyesuaikan nama-nama dan sifat-sifat

8
itu dengan yang lain seperti membagaimanakan, Menggambarkan,
Mentasybihkan, menta‟wilkan, Memtafsirkan, atau
menta‟thilkannya.8Sebagai firman Allah dalam surat Al-A‟araf ayat
180 :

‫َّو ِا ْم ٓاَل ُه ْمل ِا ُه ْم ٓاَل ِا ْمي ٓاَل ْم ٓاَل ۤ ِاى ٖ ٓاَل ُه ْم ٓاَلز ْم ٓاَل ٓاَلم ٓاَلك ُه ْم‬ ‫ٓاَل ِا ٰل ُهّٰللاَّللِا ْم ٓاَل ْم ٓاَل ۤ ُهء ْم ُه ْم‬
‫س ٰل ى ٓاَل ْمد ُه ْم هُه ِاب ٓاَل ۖ ٓاَل ٓاَلذ ُها‬
ۖ ‫ٓاَل ْم ٓاَل لُه ْم ٓاَل‬

Terjemahan:
“Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik),
maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-
husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan
nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap
apa yang telah mereka kerjakan..” (QS. Al-A‟araf [7]: ayat 180)
2) Nubuwat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan nabi dan rosul, juga termasuk pembahasan tentang kitab-kitab
Allah, mu‟jizat-mu‟jizat nabi. Contoh tanda-tanda seseorang
berakidah Nubuwat yaitu meyakini bahwa nabi adalah utusan Allah,
kebenaran yang di bawa rasulullah, meneladani sifat-sifat nabi, selalu
mengambil hikmah dari kisah para nabi dan rosul. Nabi menurut
bahasa berasal dari bahasa Arab na-ba yang berarti berita. Jadi Nabi
adalah seseorang yang derajatnya ditinggikan Allah swt dengan
memberikan berita atau wahyu kepadanya. Sedangkan Rasul dari kata
ar-sala berrati mengutus, namun setelah dijadikan kata Rasul artinya
berubah menjadi yang diutus. Maka Rasul adalah orang yang diutus
Allah swt. Untuk menyampaikan misi pesan ( ar-risalah). Perbedaan
antara Nabi dan Rasul adalah ada tidaknya kewajiban untuk
menyampaikan maka disebut Nabi, dan jika ada kewajiban untuk

8
Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Op.cit., h. 99-101

9
menyampaikan risalah yang diteriam dari Allah kepada orang lain
(umat) ia disebut Rasul.9

3) Ruhaniyyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperti malaikat, jin, syaitan dan roh. Mahluk
secara garis besar dibagi dua yakni : ghaib, yakni yang tidak bisa
dijangkau oleh salah satu panca indera manusia. Kedua nyata
(assyahadah) yakni, mahluk yang dapat dijangkau oleh salah satu
indera. Mempercayai keberadaan mahluk gaib dapat ditempuh dengan
dua cara. Pertama melalui imformasi yang disampaikan Al-Qur‟an
dan Sunnah. Kedua melalui bukti-bukti nyata yang ada di alam
semesta.10Contoh tanda-tanda seseorang berakidah Ruhaniyyat adalah
meyakini sepenuh hati keberadaan malaikat dan makhluk gaib
lainnya, selalu berhati-hati dalam bertindak, berfikir positif dari semua
kajadian yang terjadi.
4) Sam‟iyyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui melewati dalil naqli berupa Al-Qur‟an dan As-Sunnah.
Seperti alam kubur, surga, neraka, alam barzakh dan lainnya.11Contoh
tanda-tanda seseorang berakidah Sam‟iyyat adalah meyakini segala
sesuatu tentang ketentuan dari Allah, melakukan ikhtiyar yang terbaik,
selalu bertawakal kepada Allah. Untuk mendukung ketauhidan materi
tentang sam‟iyyat juga sangat diperlukan, sehingga masalah-masalah
yang berada di luar pengalaman manusia haruslah berdasarkan sumber
naqli yang berdasarkan kepada Al-Qur‟an dan Hadits. Seperti masalah
hidup setelah hidup di dunia ini yakni alam barzah, syurga dan neraka,

11
Sri Wahyuni, “Pesan Akidah Dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrohman Al-
Shirazi,” (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogjakarta, 2015), h. 17.

10
kiamat dan lain sebagainya. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah
Al-Baqarah ayat 28:

‫َّلل ٓاَل ُهك ْم ُه ْم ٓاَل ْمم ٓاَل ًت ٓاَل ٓاَل ْما ٓاَل ُهك ْم اُه َّو ُه ِا ْم ُه ُه ْم اُه َّو ُه ْم ِا ْم ُه ْم اُه َّو ِا ٓاَل ْم ِا ْمُهل ٓاَل ُه ْم ٓاَل‬ ‫ٰل‬
‫ٓاَلك ْم ٓاَل ٓاَل ْم ُه ُهل ْم ٓاَل ِاب ُهّٰللا ِا‬

Terjemahan:
“Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati,
lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia
menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu
dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah [2]: 28)

11
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Tauhid berasal dari akar kata “ahad” dan “wahid” yang keduanya

merupakan nama allah SWT yang menunjukan keesan-nya Dengan

demikian secara bahasa ilmu tauhid artinya adalah ilmu yang

membahas tentang Allah SWT yang maha esa

Ruang lingkup tauhid ada beberapa bagian:


1. Ilahiyat
Yaitu pembahasan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Allah seperti wujud-Nya, nama-Nya.

2. Nubuwat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan nabi dan rosul

3. Ruhaniyyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperti malaikat, jin, syaitan dan roh

4. Sam‟iyyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui melewati dalil naqli berupa Al-Qur‟an dan As-
Sunnah.
B. Saran
agar kita dapat mengetahui dan mengenal tauhid , maka sangat
diperlukan ilmu yang mempelajari hal tersebut yang dikenal
dengan mata kuliah pengantar studi islam.

12
DOSEN : semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang yang

telah di berikan oleh kami.

MAHASISWA : semoga makalah ini dapat membantu dalam memahami

masalah tentang tasawuf.

MASYARAKAT : semoga dapat menambah dan mempertajam pengertian

dan pembahasan tasawuf di kehidupan sehari hari

13
DAFTAR PUSTAKA

Drs.hadis purba,MA dan dr. Salamuddin,MA” theologi islam imu tauhid” (cet.1;perdana
publishing, 2016) h.2

Drs.hadis purba,MA dan dr. Salamuddin,MA” theologi islam imu tauhid” (cet.1;perdana
publishing, 2016) h.3

Sri Wahyuni, “Pesan Akidah Dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrohman Al-

Shirazi,” (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogjakarta, 2015), h. 17

Muhammad Taqi Mishbah Yazdi, Terjemahan M. Habib Wijaksana, Filsafat Tauhid Mengenal
Tuhan Melalui Nalar dan Firman, ( Bandung : Arasyi, 2003), h. 99

Drs.hadis purba,MA dan dr. Salamuddin,MA” theologi islam imu tauhid” (cet.1;perdana
publishing, 2016) h.4

14

Anda mungkin juga menyukai