Disusun Oleh :
DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 3
1.3 Tujuan................................................................................................. 3
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 4
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memahami tentang apa itu Tauhid
2. Memahami seberapa Pentingnya Mempelajari Ilmu Tauhid
3. Memahami apa keutamaan dari Tauhid
4. Memahami arti makna dari kata laa ilaaha illallah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Tauhid berasal dari bahasa Arab dan diambil dari kata wahhada-yuwahhidu-
tauhidan yang berarti menjadikan sesuatu satu saja. Jadi, tauhid bermakna
menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan
segala kekhususannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa manusia bisa
saja cenderung menyembah yang lain selain Allah SWT. Namun, bagi mereka
orang-orang yang bertauhid, Allah SWT adalah satu-satunya sesembahan yang
wajib untuk disembah.
Banyak orang yang mengaku sebagai Islam dan menyembah Allah, namun
sendirinya tak mengenal Allah yang disembahnya dengan baik. Akibatnya, banyak
yang akhirnya terjerumus ke dalam perbuatan syirik. Padahal, ilmu tauhid adalah
ilmu yang paling utama.
"Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling agung
kedudukannya. Setiap muslim wajib mempelajari, mengetahui, dan memahami
ilmu tersebut, karena ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta'ala, tentang nama-
nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya."
(Syarh Ushulil Iman: 4)
4
Artinya :
’’ Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa
yang mereka persekutukan.’’ (At-Taubah 9:31)
2.4 Makna kalimat laa ilaaha illallah dan konsekuensinya dalam kehidupan
5
Artinya meniadakan semua jenis keraguan dalam al-Quran. Sehingga
laa dalam kalimat tauhid bermakna meniadakan semua jenis ilaah,
dengan bentuk apapun dan siapapun dia.
Kedua, kata Ilah
Kata ini merupakan bentuk mashdar (kata dasar), turunan dari
kata: aliha – ya’lahu [ ]ي أه ـن – ُه ـنyang artinya beribadah. Sementara
katailaahun []َه ـن merupakan isim masdar yang
bermakna maf’ul (obyek), sehingga artinya sesembahan atau sesuatu
yang menjadi sasaran ibadah.
Jika kita gabungkan dengan kata laa, menjadi laa ilaaha []َه ـن ا,
maka artinya tidak ada sesembahan atau sesuatu yang menjadi
sasaran ibadah, apapun bentuknya.
Ketiga, kata Illa
Ilaa artinya kecuali. Disebut dengan huruf istitsna’ (pengecualian)
yang bertugas untuk mengeluarkan kata yang terletak
setelah illa darihukum yang telah dinafikan oleh laa.
Sebagai contoh, ‘Laa rajula fil Masjid illa Muhammad’, Tidak ada
lelaki apapun di masjid, selain Muhammad. Kata Muhammad
dikeluarkan dari hukum sebelum illa yaitu peniadaan semua jenis laki-
laki di masjid.
Keempat, kata Allah
Dialah Sang Tuhan, dikenal oleh makhluk melalui fitrah mereka.
Karena Dia Pencipta mereka.
Sebagian ahli bahasa mengatakan, nama Allah [ ] هللاberasal dari
kata al-Ilah []ُإله ـن. Hamzahnya dihilangkan untuk mempermudah
membacanya, lalu huruf lam yang pertama diidhgamkan pada lam
yang kedua sehingga menjadi satu lam yang ditasydid, lalu lam yang
kedua dibaca tebal. Sehingga dibaca Allah. Demikian pendapat ahli
bahasa Sibawaih.
6
BAB III
KESIMPULAN
Setiap muslim hendak meyakini bahwa tauhid adalah dasar Islam yang paling
agung dan istimewa. Jika tauhid yang murni terealisasikan dalam hidup seseorang,
baik pribadi maupun jama’ah, akan memetik buah yang amat manis. Di antara buah
yang didapat adalah memerdekakan manusia dari perbudakan serta tunduk kepada
selain Allah, baik benda-benda atau makhluk lainnya, juga akan membentuk
keperibadian yang kokoh.
Karena itu, siapa pun yang mampu mengamalkan nilai-nilai ketauhidan dengan
benar dalam segala aktivitasnya, niscaya mendapat ketauhidan dengan benar dalam
segala aktivitasnya, niscaya mendapat banyak keistimewaan. Allah SWT menjanjikan
bagi para ahli Tauhid aneka kebahagiaan, baik di dunia, lebih-lebih di akhirat kelak.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idntimes.com/life/inspiration/diana-ekawati/jenis-dan-keutamaan-tauhid/1
https://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid
https://umma.id/channel/answer/post/apa-makna-ungkapan-laa-ilaaha-illallah-1054437