Anda di halaman 1dari 11

TAUHID DAN URGENSINYA

BAGI KEHIDUPAN MUSLIM

KELOMPOK 5 :
MUHAMMAD SETYO HANDOKO (20.0101.00600)
YOGHA PUTRA ROMADHON (20.0101.0134)
TAUHID
Secara bahasa, tauhid berasal dari kata dasar yang maknanya sesuatu
itu satu (esa). Sedangkan secara syar’i tauhid bermakna mengesakan
Allah dalam ibadah, bersamaan dengan keyakinan keesaanNya dalam
dzat, sifat dan perbuatan-perbuatanNya.

MACAM TAUHID
1.Tauhid Rububiyah
2. Tauhid Uluhiyah
3. Tauhid Asma wa Sifat
1.Tauhid Rububiyah
   Artinya kita meyakini keesaan Allah dalam hal penciptaan, pemilik,
pengatur, pemberi rizeki dan pemelihara alam semesta beserta isinya.
Keyakinan seperti ini juga diyakini oleh kaum  musyrikin Makkah sebagai
firman Allah:

َ َ َ
‫ت‬ ِ ِّ‫خ ِرُجـ ال ّـَّ َْحَيِـ َمنـ ال َْم ّـِي‬ ْ ُ ‫ار َو َ ْمنـ ي‬ َ ‫َوال ْأ ِْرضـ أ ْ ّـََّمنـ ي َ ْم ُلِكـ ّـ َّال ْمَسـ َع َوال ْأ َ ْبصـ‬ ‫ْقُلـ َمْنـ يَ ْر ُزقُ ْكُمـ ِ َمنـ ّـ َّال َمَساـ ِء‬
‫ِي َم ْن يُ َد ُرِّ ّـِب ال ْأ َ ْم َر‬
‫ت ِم َن ال َْح ّـِّ َو‬ َ ِّ‫خ ِر ُج ال َْم ّـِي‬ ْ ُ ‫َوي‬

Artinya : “Katakanlah: siapa yang member rezeki kepadamu dari langit dan
bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan
pengelihatan dan mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur
segala urusan ? Maka mereka (musyrikin Makkah) menjawab : “Allah”.
Maka katakanlah (hai Muhammad) “mengapa kamu tidak bertakwa
kepada-Nya”. (QS. Yunus:31).
2. Tauhid Uluhiyah
   Artinya kita meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang berhak
disembah (diibadahi). Ibadah di sini adalah istilah yang meliputi segala
apa yang Allah cintai dan ridhai baik berupa ucapan serta amalan-
amalan yang lahir maupun yang batin.

   Tauhid uluhiyyah merupakan implementasi dari kalimat tauhid “laa


ilaaha illa-Allah”. Makna kalimat ini adalah tidak ada sesembahan yang
hak untuk disembah melainkan Allah. Kalimat tauhid ini mengandung
dua unsur yaitu unsur penolakan segala bentuk sesembahan selain
Allah dan menetapkan segala bentuk ibadah ditunjukan hanya kepada
Allah semata.
3. Makna Tauhid Asma wa Sifat
   (meng-Esakan Allah dalam hal nama-nama dan sifat-sifat-Nya)
meyakini secara mantab bahwa Allah menyandang seluruh sifat
kesempurnaan dan suci dari segala sifat kekurangan, dan bahwa ia
berbeda dengan seluruh  makhluk-Nya.

   Caranya: menetapkan (mengakui) nama-nama dan sifat-sifat Allah


yang Dia sandangkan untuk Dirinya atau disandangkan oleh Rasulullah
dengan tidak melakukan tahrif (pengubahan) lafazh atau maknanya,
tidak ta’thil (pengabaian) yakni menyangkal seluruh atau sebagaian
nama dari sifat itu, tidak takyif (pengadaptasian) dengan menentukan
esensi dan kondisinya, dan tidak tasybih (penyerupaan) dengan sifat-
sifat makhluk.
Makna Kalimat Laa Ilaaha IlIa-Allah 
• Kalimat Laa Ilaaha IlIa-Allah mengandung dua makna, yaitu makna
penolakan segala bentuk sesembahan selain Allah SWT, dan makna
menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar hanyalah
Allah semata. Berkaitan dengan kalimat ini Allah SWT berfirman :
• ُ ‫فَا ْعلَ ْم أَنَّهُ اَل إِ ٰلَهَ إِاَّل هَّللا‬
• Artinya :"Maka ketahuilah (ilmuilah) bahwasannya tidak ada
sesembahan yang benar selain Allah". (Qs. Muhammad : 19)
Syarat-syarat Laa Ilaaha IlIa-Allah 
• ‘ilmu (mengetahui), yang menafikan jahl (Kebodohan)
• Yaqin (yakin), yang menafikan syak (keraguan)
• Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan)
• Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (meninggalkan)
• Ikhlash, yang menafikan syirik
• Shidq (jujur), yang menafikan kidzb (dusta)
• Mahabbah (kecintaan), yang menafikan baghdha’ (kebencian).
Konsekuensi laa ilaaha illa-Allah
Meninggalkan ibadah kepada selain Allah dari segala macam yang dipertuhankan
sebagai keharusan dari peniadaan laa ilaaha illa-Allah. Dan beribadah kepada Allah
semata tanpa unsur kesyirikan sedikit pun, sebagai keharusan dari penetapan ilaa-
Allah.

Banyak orang yang mengikrarkan tetapi melanggar konsekuensinya. Sehingga


mereka menetapkan ketuhanan yang sudah dinafikan, baik berupa makhluk,
kuburan, pepohonan, bebatuan serta para thaghut lainnya. Dengan kata lain,
orang tersebut mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi
segala yang dilarang-Nya.
JAMINAN ALLAH BAGI ORANG YANG AHLI TAUHID

1. Ahli tauhid mendapatkan keamanan dan petunjuk


2. Ahli tauhid dijamin masuk surga
3. Ahli tauhid diharamkan masuk neraka
4. Ahli tauhid diampuni dosa-dosanya
KESIMPULAN
  Setiap muslim hendak meyakini bahwa tauhid adalah dasar Islam yang
paling agung dan istimewa. Jika tauhid yang murni terealisasikan dalam
hidup seseorang, baik pribadi maupun jama’ah, akan memetik buah yang
amat manis. Di antara buah yang didapat adalah memerdekakan manusia
dari perbudakan serta tunduk kepada selain Allah, baik benda-benda atau
makhluk lainnya, juka akan memebentuk keperibadian yang kokoh.

   Karena itu, siapa pun yang mampu mengamalkan nilai-nilai ketauhidan


dengan benar dalam segala aktivitasnya, niscaya mendapat ketauhidan
dengan benar dalam segala aktivitasnya, niscaya mendapat banyak
keistimewaan. Allah SWT menjanjikan bagi para ahli Tauhid aneka
kebahagiaan, baik di dunia, lebih-lebih di akhirat kelak.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai