Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENYEBAB TERJADINYA SYIRIK PADA MANUSIA


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH AL-ISLAM
DOSEN : AMELYADI, S.Ag

Disusun Oleh :

1. Ani Ode
2. Fauzi Sundani
3. Jalimah
4. Nour Novianan
5. Rahman Ferdiansyah
6. Shafarudin
7. Winda
8. Yushlihati

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REG.B KHUSUS


STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2020/202

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah
memberika rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Penyebab Terjadinya Syirik pada Manusia”. Penyelesaian makalah
ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini.

Pontianak, Desember 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER 1
KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I Pendahuluan 4

A. Latar Belakang4

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Pengertian Syirik 5

B. Penyebab Terjadinya Syirik Terhadap Manusia 7

BAB III PENUTUP 13

A. Kesimpulan 13

B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehidupan setiap manusia tidak akan lepas dari unsur sosial yang
mempengaruhi pola pikir dan cara pandangnya. Dalam hal ini berkaitan erat
dengan unsur warisan kebudayaan yang berhubungan dengan suatu tradisi yang
masih dipercayai oleh masyarakat. Tradisi dalam sekelompok masyarakat
merupakan sesuatu yang sudah mendarah daging dari keturunan – keturunan
sebelumnya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu sebuah tradisi bisa menjadi
malapetaka apabila menyimpang dari ajaran agama, terutama agama islam.
Perbuatan itu adalah mentuhankan sesuatu selain Allah dengan
menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan
perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan, kecuali hanya kepada Allah SWT.
Salah satu contohnya adalah sebuah tradisi yang mempercayai atau menganggap
sebuah benda mempunyai kekuatan. Tradisi ini merupakan suatu tindakan syirik
atau menyekutukan Allah. Dalam makalah ini akan menyampaikan tentang
pengertian,  jenis dan dampak syirik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian syirik?
2. Apa penyebab terjadinya syirik?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian syirik
2. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya syirik pada manusia  

4
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah
perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang
melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan
terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya
ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan
menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan
perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.
Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang di
lakukan oleh hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah
SWT:Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-
Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang  besar. (QS. An-Nisaa’ 48)
B. Macam-macam syirik
Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Syirik Akbar (Syirik Besar)
Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah.
Syirik akbar dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Zahirun Jali (tampak
nyata), yakni perbuatan kepada tuhan-tuhan selain Allah atau baik tuhan yang
berbentuk berhala, binatang, bulan, matahari, batu, gunung, pohon besar, sapi,
ular, manusia dan sebagainya. Demikian pula menyembah makhluk-makhluk
ghaib seperti setan, jin dan malaikat. Yang kedua yaitu syirik akbar Bathinun
Khafi (tersembunyi) seperti meminta pertolongan kepada orang yang telah
meninggal. Setiap orang yang menaati makhluk lain serta mengikuti selain dari
apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, berarti telah terjerumus
kedalam lembah kemusyrikan. Firman Allah SWT Artinya: “…dan jika kamu
menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang
musyrik.” (QS. Al-An’am: 121).
2. Syirik Asghar (Syirik Kecil)
Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada
peluang diampuni Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik
asghar dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak
segera bertaubat. Contoh-contoh perbuatan syirik asghar antara lain:

5
a. Bersumpah dengan nama selain Allah
َ ‫َو َم ْن َحلَفَ بِ َغي ِْر هّٰللا ِ فَقَ ْد َكفَ َراَوْ اَ ْش َر‬
Sabda rasulullah SAW:     ‫ك‬
Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka
dia telah kufur atau syirik”. (HR. Tirmidzi).
b. Memakai azimat
Memakai azimat termasuk perbuatan syirik karena mengandung unsur
meminta atau mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah.
َ َّ‫َم ْن تَ َعل‬
Sabda rasulullah SAW:     َ‫ق تَ ِم ْي َمةًفَقَ ْداَ ْش َرك‬

Artinya: “Barangsiapa menggantungkan azimat, maka dia telah berbuat


syirik”. (HR. Ahmad).

c. Mantera
Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-gumam yang dilakukan
oleh orang jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-gumam
itu dapat menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin.
ٌ ْ‫ َم َوالتَّ َولَةَ ِشر‬lِ‫اِ َّن الرُّ ْقىَ َوالتَّ َما ِٕٕٮ‬
Sabda rasulullah SAW:     ‫ك‬

Artinya: ”Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan


syirik”. (HR. Ibnu Hibban).

d. Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat menipu atau
mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah hadits
disebutkan artinya: “Barangsiapa yang membuat suatu simpul kemudian dia
meniupinya, maka sungguh ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir, sungguh
ia telah berbuat syirik”. (HR. Nasa’i).
e. Peramalan
Yang dimaksud peramalan ialah menentukan dan memberitahukan tentang
hal-hal yang ghaib pada masa-masa yang akan datang baik itu dilakukannya
dengan ilmu perbintangan, dengan membaca garis-garis tangan, dengan
bantuan jin dan sebagainya. Rasulullah SAW bersabda artinya: “Barangsiapa
yang mempelajari salah satu ilmu perbintangan, maka ia telah mempelajari
sihir”(HR. Abu Daud). Yang dimaksud ilmu perbintangan dalam hadits ini
bukanlah ilmu perbintangan yang mempelajari tentang planet yang dalam
ilmu pengetahuan disebut astronomi.
f. Dukun dan tenung
Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib
pada masa datang, atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri

6
manusia. Adapun tukang tenung adalah nama lain dari peramal atau dukun,
atau orang-orang yang mengaku bahwa dirinya dapat mengetahui dan
melakukan hal-hal yang ghaib, baik dengan bantuan jin atau setan, ataupun
dengan membaca garis tangan. Dalam sebuah hadits diterangkan
artinya: “Dari Wailah bin Asqa’i ra berkata: aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda: Barangsiapa datang kepada tukang tenung lalu menanyakan tentang
sesuatu, maka terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari. Dan bila
mempercayai perkataan tukang tenung itu, maka kafirlah ia”. (HR. Thabrani).
g. Bernazar kepada selain Allah
Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernazar kepada selain Allah.
Misalnya seseorang bernazar, “Jika aku sembuh dari penyakit aku akan
mengadakan sesajian ke makam wali”. Perbuatan seperti itu adalah perbuatan
yang sesat. Firman Allah SWT artinya: “Apa saja yang kamu nafkahkan atau
apa saja yang kamu nazarkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun
baginya”. (QS. Al-Baqarah: 270).
h. Riya
Riya adalah beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji atau
dilihat orang. Riya termasuk syirik, sebagaimana sabda Rasulullah SAW
artinya: “Sesuatu yang amat aku takuti yang akan menimpa kamu ialah syirik
kecil. Nabi ditanya tentang hal ini, maka beliau menjawab, ialah Riya”. (HR.
Ahmad).
C. Penyebabnya terjadinya syirik terhadap manusia
Memahami sebab-sebab terjadinya kesyirikan adalah perkara yang sangat
penting, agar kita dapat menjauhkan diri darinya, sebab kesyirikan adalah dosa
yang paling besar. Karena Allah telah mengabarkan dalam firman-Nya bahwa
orang yang melakukan kesyirikan maka akan diharamkan baginya
syurga dan Allah tidak akan mengampuni dosa syirik jika pelakunya tidak
bertobat. Sehingga seorang muslim seharusnya berhati-hati dan sangat takut
untuk terjerumus kepadanya. Bahkan Rasulullah sendiri selalu memohon
perlindungan kepada Allah dari kesyirikan dalam do’a yang beliau panjatkan

“Ya Allah, sesungguhnya aku berselindung kepada-Mu dari perbuatan syirik


sedang aku mengetahuinya dan aku memohon ampun kepada-Mu dari yang
tidak aku ketahui”. (HR. Ahmad 4/403 dan lihat Shahih Al-Jami’ 3/233).

7
Pada dasarnya penyebab timbulnya kesyirikan sangat banyak sekali, dan
pada pembahasan singkat ini kita berusaha menyebutkan pokok-pokoknya yang
kemudian dari pokok inilah menjadi bercabang, diantara pokok-pokok tersebut
adalah :

1. Rasa kagum dan mengagumkan


Fithroh manusia itu kagum terhadap kepahlawanan dan kebesaran
seseorang dan kagum terhadap sesuatu yang diluar kemampuan orang
lain,sebenarnya kagum yang seperti ini tidak di cela dan tidak membahayakan
fithroh yang lurus, bahkan kadang- kadang mala di perintahkan, seperti
seorang anak kagum terhadap kedua orang tuanya, kagum yang seperti ini, itu
di perintahkan. Sebagaimana Firman Allah Ta’alah:

“Dan Robmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain


Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah “ dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia
.Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih
sayang dan ucapkanlah : Wahai Robku kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” ( QS Al Israa’
: 23-24 ).

Demikian juga mengagungkan nabi dan para rosul juga di perintahkan.


Firman Allah Ta’ala:

) 64 : ‫( النساء‬ ‫وما أرسلنا من رسول إال ليطاع بإذن هللا‬

“Dan kami tidak mengutus seorang rosul, melainkan untuk di ta’ati dengan
idzin Allah” ( Qs An Nisa’ : 64 )

Demikian juga mengagungkan para ulama’ dan orang orang yang sholeh dari
umat ini adalah wajib. Sabda Rosul “ Ulama’ adalah pewaris para nabi “
( HR Bukhori )
Dalam sabdanya yang lain :

) ‫( رواه أحمد‬ ‫ليس منا من لم يوقر كبيرنا ويعرف لعالمنا فضله‬

8
“Bukan dari glongan kami orang yang tidak menghormati orang yang besar
dan mengetahui keutamaan orang alim diantara kami “ ( HR Ahmad )

Kekaguman terhadap seseorang itu akan menjadi sesat jika sampai


pada pengkultusan, jika sampai mengkultuskan berarti ia telah memasuki
daerah syirik.Karena pengkultusan itu tidak di perbolehkan kecuali hanya
kepada Allah saja. Jika seseorang telah mengkultuskan orang atau sesuatu
berarti ia telah melakukan dosa syirik. Hal yang seperti ini pernah dilakukan
oleh orang orang zaman dahulu .Dalam Firman Allah Ta’ala:

“Nuh berkata : Ya Robku : sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan


telah mengikuti orang orang yang harta dan anak anaknya tidak
menambahnya melainkan kerugian belaka. Dan melakukan tipu daya yang
amat besar.dan mereka berkata: janganlah sekali kali kamu meninggalkan
tuhan tuhan kamu dan janganlah sekali kali kamu meninggalkan wadd, dan
jangan pula suwa’, yaghuts ,ya’uq,dan nasr.” ( QS Nuh : 21-23 )

Ibnu katsir berkata dalam menafsiri ayat ini : Yaghust, ya’uq dan nasr
mereka adalah orang orang yang sholeh antara nabi adam dan nuh, dan
mereka mempunyai pengikut yang setia, ketika mereka sudah meninggal
maka berkatalah para pengikutnya: Seandainya kita menggambar mereka
maka kita akan lebih rajin ibadah dan kita selalu ingat mereka, maka mereka
menggambarnya, tatkala pengikutnya sudah meninggal dan datanglah
generasi selanjutnya, maka iblis datang kepada mereka dan menggoda mereka
seraya berkata: Sesungguhnya mereka dulu itu menyembah mereka dan
memintak hujan sama mereka, maka mereka menyembahnya.

2. Percaya kepada hal-hal yg tidak dapat di lihat dan tidak percaya kepada hal-
hal yang tidak dapat di lihat.
Allah memberikan kepada manusia fithroh yaitu dua kecenderungan,yang
pertama, condong atau percaya kepada hal hal yang dapat di indra,
maksudnya yaitu yang dapat di raba, yang dapat di lihat dengan mata,
didengar, dicium dan dapat di pegang.yang kedua, condong atau percaya pada
hal hal yang ghoib, maksudnya yaitu hal-hal yang tidak dapat diraba atau di
lihat dengan mata. Sebagaimana telah di jelaskan diatas bahwa hati itu bisa
tertimpa penyakit jika tidak di jaga dan tidak tidak di beri gizi yang sholeh,
seperti dzikir kepada Allah dan dengan amalan-amalan yang sholeh dan hati
akan tertimpa penyakit jika melupakan hal hal yang tidak dapat di indra dan

9
hanya percaya pada hal hal yang dapat di indra saja, jika ini berlanjut lama
kelamaan akan mengingkari adanya Allah.sebagaimana perkataan seorang
musyrik kepada Allah.

) 103 : ‫( األنعام‬ ‫ال تدركه األبصار وهو يدرك األبصار وهو اللطيف الخبير‬

“Dia tidak dapat di lihat oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat
segala penglihatan itu dan Dialah yang maha halus lagi maha
mengetahui.” ( Qs Al An’am : 103 )

Bahkan Bani Isroil sampai derajat yang sangat buruk ketika mereka berkata
kepada Musa

) 55 : ‫( البقرة‬ ‫لن نؤمن لك حتى نرى هللا جهرة‬

“Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan
terang.”( QS Al Baqoroh : 55 )

3. Hawa dan syahwat


Penyakit hati yang lain yang dapat menyebabkan seseorang jatuh kepada
kesyirikan yaitu hawa nafsu dan syahwat. Bahwasanya agama islam di
turunkan oleh Allah itu lengkap dengan peraturan-peraturan dan hukum-
hukum dan para manusia wajib melaksanakan peraturan-peraturan dan
hukum-hukum yang Allah tetapkan dalam kehidupan mereka. Dan hati yang
bersih, fitrah yang lurus akan cenderung menerima apa yang di wajibkan oleh
Allah, akan tetapi jika hati itu di kalahkan oleh hawa nafsu dan syahwat maka
akan cenderung menolak dan memberontak terhadap hukum-hukum yang di
tetapkan oleh Allah.Disebutkan dalam Firman-Nya:

: ‫ان‬ll‫( لقم‬ ‫ا‬ll‫ه آباءن‬ll‫دنا علي‬ll‫ا وج‬ll‫ع م‬ll‫ل نتب‬ll‫الوا ب‬ll‫وإذا قيل لهم اتبعوا ما أنزل هللا ق‬
) 21

“Dan apabila di katakan kepada mereka : Ikutilah apa yang di turunkan oleh
Allah mereka menjawab : Tidak, tapi kami hanya mengikuti apa yang kami
dapati bapak bapak kami mengerjakannya.” ( QS Luqman : 21 )

Dan Firman Allah yang lain :

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti yang jelek yang menyia-


nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya.” ( QS Maryam : 59 )

10
Dan Firman Allah yang lain :

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu


mereka. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang orang yang
mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapatkan petunjuk dari Allah
sedikitpun.” ( QS Al Qoshosh : 50 )

Dan orang yang mengikuti dan menuruti hawa nafsu itu lebih mementingkan
kehidupan dunia daripada akherat.

4. Sombong untuk beribadah kepada Allah


Sombong adalah salah satu diantara macam penyakit hati yang dapat
menjerumuskan seseorang kepada kesyirikan. Kesombongan itu di mulai dari
sombong kepada manusia dan berakhir sombong terhadap beribadah kepada
Allah. Rosul bersabda :

“Tidak akan masuk jannah orang yang di dalam hatinya ada kesombongan
walaupun seberat biji atom.” ( HR Muslim )

Biasanya orang yang sombong itu mereka memiliki harta yang banyak atau
mempunyai kekuasaan.Dan orang yang sombong adalah orang paling
gila meskipun sebenarnya ia adalah orang yang waras.

Sebagaimana kisah Fir’un yang di sebutkan dalam Al Qur’an :

“Dan Fir’aun berseru kepada kaumnya seraya berkata : Hai kaumku,


bukankah kerajaan mesir ini kepunyaanku dan bukankah sungai sungai ini
mengalir di bawahku ; maka apakah kamu tidak melihatnya.” ( QS Az
Zukhruf : 51 )

Dan firman Allah yang lain :

“Pergilah kamu kepada fir’aun, sesungguhnya dia telah melampui batas.


Dan katakanlah kepada Fir’aun : Adakah keinginan bagimu untuk
membersihkan diri dari kesesatan .Dan kamu akan ku pimpin ke jalan Robmu
agar supaya kamu takut kepada-Nya.Lalu musa memperlihatkan kepadanya
mu’jizat yang besar. Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai.
Kemudian ia berpaling seraya berusaha menantang Musa. Maka dia
mengumpulkan pembesar-pembesarnya lalu berseru memanggil kaumnya.
Seraya berkata : Aku tuhanmu yang paling tinggi. Maka Allah

11
mengadzabnya dengan adzab di akherat dan adzab di dunia.” ( QS An
Nazi’aat : 17-25 )

Dan masih banyak contoh-contoh orang-orang yang sombong pada zaman


dahulu, yang di mulai dari kesombongan terhadap manusia dan akhirnya
sombong terhadap beribadah kepada Allah.

5. Adanya para thoghut


Sebab-sebab syirik pada sejarah zaman jahilayah adalah adanya para thoghut
dari manusia yang menginginkan supaya manusia itu menyembah pada
dirinya, dan supaya manusia itu mengikuti kehendaknya dan menolak hukum-
hukum Allah. Dan mereka mengangkat diri mereka sebagai robb dan tuhan
tuhan selain Allah. Dan para thoghut dalam Al Qur’an di namakan “ Al
Mala’ “ mereka adalah orang yang pertama kali mendustakan para rosul.

Firman Allah Ta’ala:

“Sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata :


Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Rob bagimu selain-
Nya, sesungguhnya kalau kamu tidak menyembah-Nya aku takut kamu akan
di timpa adzab hari yang besar ( kiamat ). Pemuka-pemuka dari kaumnya
berkata : Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan
yang nyata.” ( QS Al A’rof : 59-60 )

Dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang di sebutkan dalam


Al Qur’an.Demikianlah para thoghut itu selalu mendustakan para rosul dan
mereka tidak cukup hanya dengan mendustakan saja, bahkan mereka juga
mengintimidasi.

12
BAB 111

PENUTUP

A. Kesimpulan

Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan


tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai
hal tersebut dinamakan Musyrik. Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yang
mempersekutukan. Pengertian Musyrik menurut istilah yaitu orang yang menyembah
dan mengakui adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah,
baik Zat, Sifat, ataupun perbuatan-Nya. Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat
menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jangan sampai
gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam kemusyrikan. Sebab ada
syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar.

B. Saran

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi


bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau refrensi yang kami peroleh
hubunganya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Kami mohon maaf
apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia yang tak luput dari dan
kesalahan. Sekian penutup dari kami semoga dapat di terima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Internet

Al Qur’an

14

Anda mungkin juga menyukai