Anda di halaman 1dari 3

C.

Karakteristik dan Sifat Orang Beriman

Orang yang beriman kepada Allah swt, memiliki ciri-ciri tersendiri. Sama
halnya dengan rusa yang diburu dengan tanduknya, gajah yang diincar dagingnya
serta badak yang di ambil culanya. Tanpa tanda tersebut, maka hilanglah keindahan
yang dimiliki binatang tersebut.
Begitupula dengan manusia yang beriman. Dalam Al-Qur’an surah Al-Anfal
ayat 2 dijelaskan tanda-tanda orang yang beriman.

         
       
Artinya:”sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bias disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatnya
bertambalah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allah lah mereka
bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat. Dan yang menafkahkan
sebagian dari rezekiyang kami berikan kepada mereka.”

Dalam ayat di atas dikatakan dalam ciri orang yang beriman ialah, pertama
bergetar hatinya, apabila disebut nama Allah. Bagaimana hati manusia bias
bergetarsaat disebut nama Allah? Dalam hidup, Allah memberikan satu hati kepada
manusia. Di hati itu terkumpul sejuta rasa. Apa yang mengambil tempat terbesar di
hati, maka itulah yang membuat hati kita bergetar kepada hal tersebut.

D.Hal-hal yang dapat Merusak dan Meniadakan Iman

Pada dasarnya yang dapat merusak iman adalah segala hal yang dapat menjadi
larangan Allah swt. karena iman merupakan wujud keyakinan kita kepada Allah,
sehingga ketika kita melakukan sesuatu yang menjadi larangan Allah maka
keyakinan kita akan Allah itu dapat berkurang dan diragukan.

1. Syirik
Syirik secara etimologi berarti menyekutukan atau menyamakan, dan secara
termiologi, berarti menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang
merupakan kekhususan Allah, misalnya berdoa selain kepada Allah disamping
berdoa kepada Allah, mempersembahkan ibadah kepada selain Allah.
Selain itu syirik merupakan induk dari segala dosa besar, sebagaimana
dijelaskan Allah dalam firman-Nya Q.S An-Nisa ayat : 48:
              
      
Artinya:”sesungguhnya Allah tidak mempunyai doa syirik, dan dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang
siapa yang mempersekutukan Allah,maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar.”

2.Takabbur atau Sombong


Lawan dan sikap tawadhu’ adalah takbur atau sombong, yaitu sikapyang
menganggap diri lebih dan meremehkan orang lain. Karena sikapnya itu orang orang
sombong akan menolak kebenaran, kalau kebenaran itu datang dari orang yang
dianggap statusnya lebih rendah darinya.

6
Sikap sombong adalah warisan dari iblis yang menolak Allah swt. untuk
bersujud kepada Adam As. Karena iblis mengklaim dirinya lebih mulia dari Adam,
karena Adam diciptakan dari tanah sedangkan iblis diciptakan dari api.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah : 34:
        
    
Artniya:”Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada Para Malaikat”sujudlah kamu
kepada Adam”. Maka sujudlah mereka kecuali Iblis: ia enggan dan takabbur dan
adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”

Karena kesombongannya itulah Iblis dikutuk oleh Allah swt. dan karena
kesombongannya itu pula dia tidak berniat untuk meminta ampun kepada Allah swt.
oleh sebab itu para ulama mengatakan sifat sombong adalah induk dosa-dosa.

3. Khianat
Lawan dari amanah adalah khianat, yang merupakan sebuah sifat yang sangat
tercela. Sifat khianat adalah sifat kaum munafik yang sangat dibenci oleh Allah swt.
apalagi kalau yang dikhianatinya adalah Allah dan Rasul-Nya. Oleh sebab itu Allah
melarang orang-orang beriman untuk mengkhianati Allah, Rasul dan Amanah
mereka sendiri, sebagaimana firmannya, dalam Q.S Al-Anfal :27:

       


   
Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Berbohong
Sifat bohong adalah sifat yang tercela yang merupakan kebalikan dari shidiq.
Rasulullah saw menyatakan, (mestinya) mukmin tidak mungkin jadi pembohong.
Rasulullah ditanya oleh para sahabat “apakah ada orang mukminyang penakut?
Nabi menjawab “ada”. Beliau ditanya lagi: “ apakah ada orang mukmin yang kikir?.
Nabi menjawab “ada”. kemudian ditanya lagi “apakah ada orang muknin yang
pembohong?”. Nabi menjawab “tidak ada”. (HR.Malik).
Seorang mukmin harus menjauhi segala bentuk kebohongan, baik dalam bentuk
kebohongan, baik dalam bentuk pengkhianatan, mungkin janji kesaksian palsu,
fitnah, gunjing atau bentuk-bentuk lainnya.

1. Jaza’
Lawan dari sifat sabar adalah jaza’ yang berarti gelisah, sedih, keluh kesah,
cemas dan putus asa. Sebagaimana dalam firman Allah, dalam Q.S Ibrahim: 21 dan
Q.S Al- Ma’arijat: 19-22:

        


             
          
  

7
Artinya:”dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap
ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang
sombong: "Sesungguhnya Kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, Maka
dapatkah kamu menghindarkan daripada Kami azab Allah (walaupun) sedikit saja?
mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada Kami, niscaya
Kami dapat memberi petunjuk kepadamu. sama saja bagi kita, Apakah kita
mengeluh ataukah bersabar. sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk
melarikan diri".

            
     
Artinya:”Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. apabila ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat
kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.”

Anda mungkin juga menyukai