Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK PEMERIKSAAN BNO SONDE

Dosen Pembimbing: Sultan Hamjar, AMR.,SKM.,M,Adm,kes

Disusun oleh kelompok 2 kelas B:

1. Ahmad Nurfadlillah P119056


2. Ishry Ahsani Aulia Askar P119074
3. Mutmaniar Nasir P119083
4. Prita P119092
5. Tri Silayuli P119101

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PRODI D III RADIOLOGI

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Puji syukur kehadirat Allah swt, karena atas berkatnya dan rahmatnya
kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Bahwasanya makalah ini
kami buat buat untuk memenuhi tugas mata kuliah in.

Dalam makalah ini kami membahas tentang pemeriksaan BNO Sonde


yang merupakan upaya untuk mengetahui letak alat kontrasepsi pada
reproduksi wanita. Khususnya alat kontrasepsi dalam Rahim.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.

Makassar, 10 juni 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................

A. Anatomi..........................................................................................

B. Alat AKDR......................................................................................

C. Persiapan alat dan Bahan.............................................................

D. Pemasukan Sonde Uterus............................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Radiologi adalah salah  satu  pelayanan  kesehatan yang turut membantu


menegakkan diagnosa untuk suatu penyakit, Wilhelm Conrad
Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg Jerman, pertama kali
menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu  melakukan eksperimen
dengan sinar katoda (Sjahriar Rasad 2006), daya tembus sinar Roentgen
dipengaruhi oleh faktor eksposi yaitu Kv dan mAs, diantara sifat sinar Rontgen
dapat menembus objek dan menghitamkan film, sifat ilmiah yang digambarkan
dalam radiodiagnostik.

 Pemeriksaan Radiografi merupakan salah satu bagian dari penunjang


diagnosa yang ada. Dengan pemeriksaan radiografi di Radiologi maka akan
mampu menegakkan sebuah diagnosa. Sebuah pemeriksaan Radiografi 
mampu memperlihatkan kelainan patologis dengan menampilkan gambaran 
radiografi yang optimal dan baik

Pada umumnya pemeriksaan radiologi dilakukan karena alasan


adanya fracture, dislokasi, corpus alienum, rupture ligament kelainan patologis
dan lain sebagainya. Mengingat  hal tersebut maka untuk membantu
menegakkan diagnosa yang tepat perlu adanya suatu teknik pengaturan posisi
yang memungkinkan pada penderita,baik untuk kenyamanan penderita, dan
gambaran yang dihasilkan.

Salah satu dari pemeriksaan radiodiagnostik adalah pemeriksaan BNO Sonde.


Pada pemeriksaan  BNO Sonde dapat memperlihatkan rongga vagina
Pemeriksaan BNO Sonde dilakukan untuk mengetahui letak alat kontrasepsi
pada reproduksi wanita, khususnya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
dan memperlihatkan besarnya pergeseran/translokasi AKDR dari tempat
seharusnya.

Pemilihan proyeksi AP dan Lateral dapat memperlihatkan gambaran yang


diinginkan, maka penulis akan membuat suatu makalah yang berjudul “Teknik
Pemeriksaan BNO Sonde. “

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah


pada makalah ini adalah :
1.      Bagaimanakah teknik pemeriksaan BNO Sonde yang  baik ?

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Anatomi

Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang
gepeng dan terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan
servix uteri yang berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua
pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).

Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan
pernah melahirkan anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk
segitiga, melebar di daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas
rongga rahim berhubungan dengan saluran indung telur (tuba follopi) dan
sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis). Dinding rahim
terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding
uteru bagian luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling
tebal, Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari
korpus uteri yang membatasi kavum uteri.

Organ reproduksi wanita dibagi menjadi dua yaitu bagian eksterna (bagian luar)
dan interna (bagian dalam), untuk lebih jelasnya baca lebih lanjut.

a. Organ Genetalia Eksterna Wanita

1.      Mons Veneris

Mons Veneris merupakan bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak
yang menutupi bagian depan simpisis pubis, dan setelah masa pubertas kulit
mons veneris akan di tumbuhi oleh rambut.

2.      Labia Mayora

Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan
berjalan ke bawah dan belakang. Yaitu dua lipatan kulit yang tebal membentuk
sisi vulvadan terdiri dari kulit, lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos dan
syaraf. Labia mayora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakangdan
merupakan batas depan dari perinium, yang disebut commisura posterior
(frenulum), dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.

Labia Mayora terdiri dari dua permukaan :

a)      Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut.


b)      Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak
kelenjar sebacea.

3.       Labia Minora

Labia minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia mayora dan
merupakan lipatan kecil dari kulit diantara bagian superior labia mayora.
Sedangkan labianya mengandung jaringan erektil. Kedua lipatan tersebut
bertemu dan membentuk superior sebagai preputium klitoridis pada bagian
superior dan inferior sebagai klitoridis pada bagian inferior

4.       Klitoris

Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil, banyak mengandung urat-urat


syaraf sensoris yang dibentuk oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke
depan simpisis pubis dan pembuluh darah. Panjangnya kurang lebih 5 cm.
klitoris identik dengan penis tetepi ukurannya lebih kecil dan tak ada
hubungannya dengan uretra.

5.       Hymen (selaput Dara)

Hymen adalah diafragma dari membrane yang tipis dan menutupi sebagian
besar introitus vagina, di tengahnya terdapat lubang dan melalui lubang
tersebut kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang
sebesar jari, letaknya di bagian mulut vagina memisahkan genitalia eksterna
dan interna.

6.       Vestibulum

Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateralnya dibatasi oleh kedua


labia minora, anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum
terdapat muara-muara dari vagina uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu:
2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat disamping dan agak kebelakang
dari introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping dan agak dorsal
dari uretra.

b. Organ Genetalia Interna wanita

Organ genetalia interna meliput :

1.      Vagina          

Vagina  merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva dan


merupakan tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris
khusus dan dialiri banyak pembuluh darah serta serabut saraf secara
melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10-12 cm dari vestibula ke uterus, dan
letaknya di antara kandung kemih dan rektum. Vagina mempunyai fungsi yaitu :
sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah menstruasi,
sebagai jalan lahir

2.       Uterus

Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang
gepeng dan terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan
servix uteri yang berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua
pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).

Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan
pernah melahirkan anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk
segitiga, melebar di daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas
rongga rahim brhubungan dengan saluran indung telur (tuba follopi) dan
sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis). Hubungan
antara kavum uteri dengan kanalis cervikalis disebut ostium uteri internum,
sedangkan muara kanalis cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri
eksternum. Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan
peritoneum) yang meliputi dinding uteru bagian luar, Myometrium (lapisan otot)
merupakan lapisan yang paling tebal, Endometrium (selaput lendir) merupakan
lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum uteri.

3.       Tuba Fallopi

Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral,
mulia dari kornu uteri kanan kiri yang panjangnya kurang lebih 12 cm dan
diameternya 3-8 mm. Fungsi tuba yang utama adalah untk membawa ovum
yang dilapaskan ovarium ke kavum uteri.

Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai berikut :

a)      Pars interstitialis (intramularis), bagian tuba yang berjalan dalam dinding


uterus mulai pada ostium internum tubae.

b)      Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars isthmixca dan infundibulum dan
merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk huruf S.

c)      Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar dari dinding uerus dan


merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.

d)     Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk corong dan lubangnya


menghadap ke rongga perut, Bagian ini mempunyai fimbria yang berguna
sebagai alat penangkap ovum.
4.       Ovarium

Ovarium terdapat di dalam rongga panggul di sebelah kanan maupun sebelah


kiri dan berbentuk seperti buah kenari. Ovarium berfungsi memproduksi sel
telur, hormon esterogen dan hormon progesteron.

c. Posisi Litotomi

a)      Definisi :

Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke


atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses
persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.

b)      Indikasi :

·   Untuk ibu hamil

·   Untuk persalinan

·   Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi

c)      Alat dan bahan :

·         Tempat tidur khusus

·         Selimut

d)     Cara kerja:

·         Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua


paha dan tarik ke arah perut

·      Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha

·         Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi


lithotomic

·         Pasang selimut
A. Alat AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

B. Persiapan alat dan bahan


a) Pasien
Pengosongan kandung kemih.
b) Alat
1) Sonde uterus.
2) Speculum vagina.

3) Disinfektan.

C. Pemasukan Sonde Uterus


a) Pasien berbaring di meja pemeriksaan
b) Posisi lithotomi
c) Vagina disterilkan dengan alcohol dan betadine (disinfektan)
d) Vagina dibuka dengan speculum vagina
e) Kemudian sonde uterus dimasukan, jika sonde uterus sudah terasa mengenai
AKDR segera diekspos. Usahakan sonde uterus posisi tidak berubah.
D. Teknik radiografi
Proyeksi AP (plain dan sesudah pemasukkan sonde uterus)
a) Posisi pasien : supine, lithotomi
b) Posisi objek : daerah pelvis true AP
c) Central ray : vertical tegak lurus film
d) Central point : proximal symphisis pubis
e) Kaset : 24cm x 30cm melintang

E. Proyeksi lateral
a) Posisi pasien : miring pada salah satu sisi tubuh.
b) Posisi objek : daerah pelvis true lateral.
c) Central ray : vertical tegak lurus film.
d) Central point : pada trochanter mayor sisi yang jauh dari film.
e) Kaset : 24cm x 30cm

Kriteria radiografi
a) Terdapat gambaran speculum di rongga vagina.
b) Terdapat gambaran sonde uterus dengan ujungnya menyentuh bagian dari
AKDR.
c) Dari gambaran itu dapat dilihat pergeseran lokasi AKDR dari tempat
seharusnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemeriksaan BNO Sonde itu adalah pemeriksaan radiologi organ reproduksi


wanita bagian dalam pada daerah corpus uterus, dengan dibantu
menggunakan alat yaitu sonde uterus. BNO Sonde merupakan teknik
pemeriksaan yang di gunakan untuk memperlihatkan alat kontrasepsi pada
wanita.
DAFTAR PUSTAKA

BNO Sonde (cahayarontgen.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai