Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATERNITAS KEPERAWATAN

“KONSEP TEORI ANATOMI DAN FISISOLOGI SISTEM REPRODUKSI


PEREMPUAN”

OLEH :

KELOMPOK 9
KELAS F/2

1. CLARA ANGELINA MENGI ULY (221111207)


2. LIDWINA OLBATA (221111219)
3. WIHELMINA HAGHI DETA (221111240)

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan hidayah-nya, kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “KONSEP TEORI ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN ” untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
MATERNITAS dengan tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami menjadi lebih
baik lagi dimasa yang akan datang. Semoga makalah kami ini menambah wawasan dan memberi
manfaat bagi pembaca.

Kupang, 21-09-2023

Kelompok IX
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................1
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ....................2
2.2 MENSTRUASI ..........................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................10
3.2 SARAN........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem reproduksi wanita berdasarkan Encyclopedia Britannica (2015) merupakan salah satu
sistem organ tubuh manusia yang berperan dalam proses menghasilkan keturunan. Wanita dan
pria memiliki sistem reproduksi yang berbeda sehingga fungsinya juga terdapat perbedaan
masing-masing. Wanita dan pria harus bekerja sama saat proses reproduksi yang akan
menjadikan sel telur dan sel sperma bersatu. Organ reproduksi wanita dari letak organ terbagi
menjadi dua yaitu organ kelamin luar (genitalia eksterna) dan organ kelamin dalam (genitalia
interna). Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke
dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab
infeksi. Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga
mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan.
mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Organ kelamin dalam
membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari:
1. Ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur
2. Tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan
3. Rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin
4. Vagina, merupakan jalan lahir.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Menjelaskan Struktur Dan Fungsi Sistem Reproduksi Perempuan?
2. Menjelaskan Apa Itu Menstruasi ?
1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa Mampu Memahami Struktur Dan Fungsi Sistem Reproduksi Perempuan.
2. Mahasiswa Mampu Memahami Apa Itu Menstruasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sruktur Dan Fungsi Sistem Reproduksi Manusia


Organ reproduksi wanita dari letak organ terbagi menjadi dua yaitu organ kelamin luar
(genitalia eksterna) dan organ kelamin dalam (genitalia interna) :
A. Genitalia Eksternal
1. Mons Pubis
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan (pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk
sudut lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
2. Labia Mayora (bibir besar/labium majus)
Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang
dewasa ditumbuhi r ambut lanjutan dari mons veneris. bertemunya labia mayor
membentuk komisura posterior.
3. Labia Minora (bibir Kecil/ labium minus)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu
lipatan kanan dan kiri bertemu di atas preputium klitoridis dan di bawah klitoris.
Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina bersatu
disebut faurchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan).
4. Klitoris (kelentit)
Identik dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan
ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi,
sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
5. Vestibulum (vestibule)
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, bagian
anterior dibatasi klitoris dan bagian dorsal dibatasai oleh faurchet. Pada
vestibulum juga bermuara uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar
bartholini, yang mana kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu koitus.
Introitus vagina juga terdapat disini.
6. Hymen (selaput dara)
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang
membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak
berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan robek
pada koitus apalagi setelah bersalin (hymen ini disebut karunkulae mirtiformis).
Lubang-lubang pada hymen berfungsi untuk tempat keluarnya sekret dan darah
haid.
7. Perineum
Terletak di antara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
8. Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai
dari klitoris, kanan kiri di atas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum
.
B. Genitalia Internal
Genitalia interna merupakan bagian organ reproduksi wanita yang terletak pada
bagian dalam yaitu :
 Vagina (liang sanggama)
Vagina merupakan suatu bentukan tabung muculomembranous, yang memanjang
dari bagian servikal uterus sampai ke bagian vestibulum, yaitu celah antara labia
minora ke arah terbukanya vagina dan urethra. Pangkal vagina bagian superior
mengelilingi bagian servikal dari uterus. Bagian dinding anterior dan posterior dari
vagina biasanya berdekatan sehinga tampak menempel, kecuali di ujung akhir vagina
bagian superior yang dipisahkan oleh bagian servikal uterus (Graziottin and
Gambini, 2015). Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding belakang 9-
11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut rugae,
sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu: lapisan mukosa yang merupakan kulit,
lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk
ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan
posterior. Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai
darah vagina diperoleh dari arteria uterina, vesikalis inferior, arteria hemoroidalis
mediana san arteria pudendus interna (Jones and Lopez, 2014). Fungsi penting
vagina adalah:
a. Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim.
b. Alat untuk bersenggama.
c. Jalan lahir pada waktu bersalin

 Uterus (rahim)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan
rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak
dalam rongga panggul kecil diantara kandung kencing dan rektum. Bentuknya seperti bola
lampu yang gepeng atau buah alpukat yang terdiri dari 3 bagian yaitu:
a. badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
b. leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder
c. rongga rahim (kavum uteri) (Dartiwen and Nurhayati, 2019) Bagian rahim antara
kedua pangkal tuba disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim. Besarnya rahim
berbeda-beda, tergantung pada usia dan pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-
kira sebesar telur ayam kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm,
multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 33,5 cm. Beratnya 40 50 gram pada nulipara dan 60-70
gram pada multipara. Serviks uteri terbagi 2 bagian yaitu pars supravaginal dan pars vaginal
(portio) saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna (oui) dan orifisium uteri
eksterna (oue) disebut kanalis servikalis. Bagian rahim antara serviks dan korpus disebut
isthmus atau segmen bawah rahim (SBR), bagian ini penting dalam kehamilan dan persalinan
karena akan mengalami peregangan (Cunha et al., 2018).
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a. Perimetrium: lapisan bagian luar, lapisan (lapisan peritoneum). serosa
b. Miometrium: lapisan otot bagian tengah. Lapisan ini mengalami distensi penuh saat
hamil. Pada lapisan ini terdapat terdapat cabang utama pembuluh darah dan saraf uterus.
c. Endometrium: lapisan mukosa bagian dalam yang melekat kuat pada mimetrium. Pada
lapisan ini banyak mengasilkan lendir dan pembuluh darah. Endometrium akan menebal
menjelang ovulasi dan meluruh pada saat menstruasi (Graziottin and Gambini, 2015).
Posisi uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan
dipertahankan oleh:
a. tonus rahim sendiri
b. tekanan intra abdominal
c. otot-otot dasar panggul
d. ligamentum-ligamentum.
Ligamentum-ligamentum uterus antara lain (Rogers, 2011):
1) Ligamentum Latum
Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar
panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar dari
lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana berjalan
arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
2) Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua ligamen
ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari jaringan
otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan uterus dalam antefleksi.
Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
3) Ligamentum Tutup penelusuran Infundibulo Pelvikum (Ligamen suspensorium)
Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini menggantungkan
uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum
ovarii propium.
4) Ligamentum Kardinale (lateral pelvic ligament/ Mackenrodt's ligament)
Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul.
Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah
(menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.
5) Ligamentum Sakro Uterinum Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke
sakrum mengelilingi rektum.
6) Ligamentum Vesiko Uterinum
 Tuba Falopi (saluran telur)
Tuba ini terdapat pada tepi atas lig. Latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari kornu uteri
kanan kiri. Panjangnya "12 cm, diameter 3-8 cm. Tuba terbagi atas 4 bagian, yaitu:
a. Pars interstisialis (intramuralis). Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai
dari ostium tuba.
b. Pars ismika. Bagian tuba setelah keluar dari dinding uterusa, merupakan bagian tuba
yang lurus dan sempit.
c. Pars ampullaris. Bagian tuba antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian
tuba yang paling lebar dan berbentuk S, disini untuk menangkap, membawa ovum yang
dilepas ovarium ke jurusan cavum uteri, serta biasanya terjadi konsepsi.
d. Infundibulum. Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut
fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominale tuba. Fungsi tuba yaitu tempat terjadinya
konsepsi (McKinley, O'Loughlin and Pennefather-O'Brien, 2021).
 Ovarium (indung telur)
Jumlah sepasang, bentuk oval dengan panjang 3-4 cm, menggantung bertaut
melalui mesentrium ke uterus. Merupakan gonad perempuan yang berfungsi
menghasilkan ovum dan mensekresikan hormon kelamin perempuan yaitu estrogen dan
progesteron. Ovarium terbungkus oleh kapsul pelindung yang kuat dan banyak
mengandung folikel. Seorang perempuan kurang lebih memiliki 400.000 folikel dari
kedua ovariumnya sejak ia masih dalam kandungan ibunya. Namun hanya beberapa ratus
saja yang berkembang dan melepaskan ovum selama masa reproduksi seorang
perempuan, yaitu sejak menarche (pertama mendapat menstruasi) hingga menophause
(berhenti menstruasi) (Jones and Lopez, 2014).
Pada umumnya hanya sebuah folikel yang matang dan melepaskan ovum tiap satu
siklus menstruasi (kurang lebih 28 hari) dari salah satu ovarium secara bergantian.
Selama mengalami pematangan, folikel mensekresikan hormone estrogen. Setelah folikel
pecah dan melepaskan ovum, folikel akan berubah menjadi korpus luteum yang
mensekresikan estrogen dan hormon progesteron. Estrogen yang disekresikan korpus
luteum tak sebanyak yang disekresikan oleh folikel. Jika sel telur tidak dibuahi maka
korpus luteum akan lisis dan sebuah folikel baru akan mengalami pematangan pada siklus
berikutnya. Ovarium ada 2, kanan dan kiri, dihubungkan dengan uterus oleh ligamen
ovarii propium dan undisini terdapat pembuluh darah untuk ovarium (Graziottin
and Gambini, 2015).
Ukuran ovarium: 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0.9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.
Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica
Waldeyeri. Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla). Pada
korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap bulan satu folikel akan
matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus secara bersamaan, folikel primer ini akan
menjadi folikel de graaf. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan
pembuluh lympha. Fungsi ovarium adalah mengeluarkan hormon estrogen dan
progesteron serta mengeluarkan ovum setiap bulan (Ekawati, 2019).

2.2 Menstruasi
Pada suatu saat perkembangannya, seorang wanita mendapatkan menstruasi, yaitu
meluruhnya jaringan yang terdapat di dalam uterus. Peluruhan ini terjadi karena tidak
terjadi pembuahan atas ovum oleh sperma. Proses menstruasi ini melibatkan beberapa
hormon dan peristiwanya terjadi pada ovarium dan uterus. Periode siklus menstruasi ini
pada umumnya berkisar 28 hari, namun biasa 40 hari atau 21 hari. Pengendali peristiwa
menstruasi adalah bagian otak yang disebut hipotalamus yang antara lain berfungsi untuk
mengendalikan proses perkembangan ovum di dalam ovarium. Hipotalamus
mengeluarkan Gonadotropin Relasing Hormon (GnRH). Hormon ini mempengaruhi
bagian otak lain, yaitu pituitary bagian depan untuk menghasilkan Folikel Stimulating
Hormon (FSH) dan Luteinazing Hormon (LH).
Proses yang terjadi di dalam ovarium dikelompokkan menjadi 3 fase. Fase-fase tersebut
adalah fase folikuler, fase ovulasi dan fase luteal. Fase folikuler merupaka fase
perkembangan ovum yang bermula dari folikel. Fase ini dimulai pada hari pertama
menstruasi dan berlangsung sampai hari ke 10. Pada saat ini hormon estrogen dan
progesteron di dalam darah rendah, maka otak menghasilkan hormon-hormon yaitu
GnRH, FSH, dan LH.
Keberadaan hormon - hormon tersebut merangsang 20 folikel primordial mulai tumbuh
menjadi folikel primer. Selanjutnya menjadi folikel sekunder. Dari 20 folikel primer.
Selanjutnya menjadi fotikel sekunder dari 20 fotikel
primordial hanya satu yang tumbuh menjadi folikel matang sedangkan yang lainnya
mengalami degradasi. Folikel matang berada di dalam semacam kantong yang disebut
folikel de Graff. Karena adanya hormon FSH dan LH, sel-sel granulose yang ada di dalam
folikel Graff menghasilkan hormon estrogen. Keberadaan hormon estrogen dalam darah
memberikan efek balik negatif terhadap pituitary bagian depan hipotalamus, sehingga
pengeluaran hormon FSH dan LH menurun. Disamping itu folikel Graff juga sensitive
terhadap keberadaan hormon FSH dan LH, dan meningkatkan pengeluaran hormon
estrogen. Jika folikel terus mengeluarkan estrogen, maka akan memberikan efek positif
terhadap pengeluaran hormon LH. Pengeluaran hormon LH
mempengaruhi proses ovulasi.
Proses ovulasi yaitu keluarnya telur (ovum/oocit) dari ovarium ke dalam rongga pelvis
dan bergerak menuju saluran uterin (tuba falopi). Setelah peristiwa ovulasi, fase
berikutnya yaitu fase luteal. Setelah ovum keluar dari ovarium, folikel Graff tetap pada
permukaan ovarium. Folikel ini berubah menjadi korpus luteum karena adanya hormon
LH. Korpus luteum selanjutnya menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dalam
darah menghambat dikeluarkannya hormon LH dan FSH, sehingga manghambat
pertumbuhan folikel baru (tidak terbentuk folikel baru). Pada hari ke 22, korpus luteum
mmulai mengalami kemunduran berubah menjadi korpus albicans dan pengeluaran
hormon estrogen dan progesterone menurun. Hal ini menyebabkan proses menstruasi dan
di dalam ovarium mulai terbentuk folikel baru sebagai persiapan siklus menstruasi
berikutnya. Peristiwa yang terjadi di dalam uterus sejalan dengan peristiwa yang terjadi di
dalam ovarium dan saluran telur, yang dapat di bagi dalam tiga fase pula. Fase pertama
adalah fase menstruasi, kemudian fase proliferasi dan terakhir fase sekretori. Fase
menstruasi berawal dari hari pertama menstruasi sampai hari ke lima. Proses menstruasi
disebabkan oleh menurunnya kadar hormon estrogen dan progesteron dalam darah.
Menstruasi merupakan peluruhan endometrium yang terdapat di dalam uterus, yang terdiri
dari jaringan dan darah. Fase proliferasi pada uterus bersamaan dengan fase proliferasi
pada ovarium. Pada saat ini dinding dalam uterus (stratum fungsionalis dan endometrium)
menebal. Fase sekretori uterus bersamaan dengan peristiwa ovulasi, di mana dinding
dalam uterus makin menebal dan diperlengkapi dengan jaringan yang memungkinkan
tumbuh berkembangnya janin apabila terjadi pembuahan (fertilisasi). Apabila terjadi
pembuahan, maka jaringan tersebut akan luruh sebagai menstruasi (Rogers, 2011

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian bab sebelumnya, kami dapat mengemukakan kesimpulan sebagai


barikut :
1. Anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
2. Menstruasi atau haid atau databg bulan adalah peruahan fisiologis dalam tubuh
waniata yang terjadi secara berkala dan di pengaruhi oleh hormon reproduksi baik
FSH-Estrogen atau LH-Progesteron

3.2 SARAN
Demikian makalah yang kami buat,semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
sebagai penulis berharap kepada para pembaca, setelah membaca makalah ini. Para
pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat mengetahui tentang apa itu KONSEP TEORI
ANTOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PEREPUAN Oleh karena itu
kami berharap agar pembaca dapat memberikan kritik serta saran untuk makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Cunha, G. R. et al. (2018) 'Development of the human female reproductive tract',


Differentiation. Elsevier, 103, pp. 46- 65. doi: 10.1016/J.DIFF.2018.09.001.

Dartiwen and Nurhayati, Y. (2019) Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Anfi
Offset.

Ekawati, R. (2019) Pengantar Kesehatan Reproduksi. Malang: Wineka Media. Available at:
http://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2020/10/5.-PENGANTAR-KESEHATAN-
REPRODUKSI.pdf.

Graziottin, A. and Gambini, D. (2015) 'Anatomy and physiology of genital organs women',
Handbook of Clinical Neurology. Elsevier, 130, pp. 39-60. doi: 10.1016/B978-0- 444-63247-
0.00004-3.

Jones, B. (2021) Female Body Diagram: Parts of a Vagina, Location, Function,


www.verywellhealth.com. Available at: https://www.verywellhealth.com/female-body-diagram-
5209032 (Accessed: 5 March 2022).

Jones, R. E. and Lopez, K. H. (2014) Human reproductive biology.

San Diego: Elsevier. McKinley, M., O'Loughlin, V. and Pennefather-O'Brien, E. (2021) Human
Anatomy. 6th edn. McGraw-Hill. Rogers, K. (2011) The Reproductive System. 1st edn. New
York: Britannica Educational Publishing. Available at:
https://eb.pdn.ipublishcentral.com/product/reproductive -system%0A.

Anda mungkin juga menyukai