Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWTAN MATERNITAS

TENTANG

MASALAH KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM


REPRODUKSI (KISTA,INFEKSI DAN MIOMA) DAN KELUARGA BERENCANA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

1. INA RAMBU TEBA


2. SURYANI RAMBU LUBA HUTAR
3. SRIJUFITRI ERLINDA WATI
4. NOVI PUTRI PATRICIA
5. SUSANA SERLIANTI TALU

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MATERNITAS.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

           Puji syukur kehadirat Allah Yang Mahakuasa dengan limpahan karunia-Nya sehingga
tugas ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang diperoleh dari berbagai sumber. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna dan untuk menjadi
sempurna,Untuk itu diharapkan kepada bapak Ibu Dosen untuk memberikan masukan dan kritik
demi kesempurnaan makalah ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kita harapkan. Untuk itu, diharapkan adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga tugas Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama kami sendiri, selain
itu tentunya terdapat kekurangan yang dalam penyusunan Makalah ini, harap diberikan suatu
kritik dan saran yang bermanfaat bagi penyusun.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................


A. Latar Belakang Masalah .............................................................................
B. Tujuan .........................................................................................................
C. Manfaat ........................................................................................................

BAB II. TINJAUAN TEORIS ..............................................................................................


A. Masalah keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem reproduksi
(kista,infeksi,mioma)
B. keluarga berencana

BAB III. PENUTUP ...........................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan manusia tidak hanya bersifat material saja tetapi juga perihal kesehatan,
seperti sudah dijelaskan dalam Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 pasal 1 bahwa
kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonimis. Kesehatan adalah elemen terpenting dalam
kehidupan yang sangat di butuhkan oleh manusia, sesuai dengan isi dari Undang-Undang
kesehatan nomor 36 pasal 4 yang berbunyi ”setiap orang berhak atas kesehatan”. Sehat sebagai

hak hidup yang merupakan hak dasar yang tidak bisa diganggu gugat dalam keadaan apapun.

Kesehatan mencakup beberapa hal dan diantaranya tentang kesehatan reproduksi dan
sudah dijelaskan menurut World Health Organisation (WHO) kesehatan sistem reproduksi
adalah kesejahteraan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial bukan hanya kondisi yang bebas dari
penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi.
Gangguan sistem reproduksi merupakan suatu permasalahan dalam kesehatan reproduksi yang
dapat menimbulkan infeksi, gangguan Mioma,gangguan kista dan keluarga berencana.

B. TUJUAN
Untuk mendapatkan pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan secara langsung pada klien dengan gangguan system reproduksi
mioma,kista,infeksi dan keluarga berencana.
BAB II
PEMBAHASAN

A. MASALAH KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM


REPRODUKSI (KISTA,INFEKSI DAN MIOMA) DAN KELUARGA
BERENCANA

1. Defenisi sistem reproduksi

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme (manusia) yang dipergunakan untuk berkembang biak. Baik wanita maupun pria
pasti memiliki alat reproduksi dan alat reproduksi ini yang nantinya digunakan untuk
melahirkan generasi penerus manusia.

2. Fungsi Sistem Reproduksi

. Fungsi sistem reproduksi adalah untuk produksi sel telur dan sperma, transportasi dan
kelangsungan sel, Sistem reproduksi adalah kunci untuk prokreasi dan kelangsungan hidup umat
manusia. Reproduksi wanita adalah upaya dari pria dan wanita yang melibatkan empat fungsi dri
sistem reproduksi pengembangan dan pemeliharaan keturunan secara seksual dan produksi
hormon.

3. Struktur Sistem Reproduksi

Pada Wanita Alat reproduksi wanita terdiri atas alat genetalia eksternal dan alat genetalia
internal terdiri dari :

a. Alat genetalia eksternal

1) Mons Pubis (Mons Veneris) Mons pubis adalah suatu penonjolan yang berada
disebelah ventral simphysis os pubis, dibentuk oleh jaringan lemak. Pada usia pubertas, mons
pubis 10 11 (mons veneris) ditumbuhi rambut yang kasar dan membentuk batas cranial yang
horizontal.

2) Labia Majus Labia Mayora adalah dua lipatan jaringan lemak berbentuk oval, ditutupi
oleh kulit serta meluas kearah bawah dan belakang dari mons pubis. Bagian ini merupakan
lipatan kulit luar vagina yang berambut. Bagian ini berfungsi untuk menutupi organ-organ
genetalia didalamnya dan menjaga kelembapan vagina bagian luar dan bagian inn akan
mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.

3) Labia Minus Labia minus berbentuk dua buah lipatan kulit yang kecil, terletak di
sebelah medial labium majus, permukaannya licin, tidak mengandung jaringan lemak berwarna
merah muda. Fungsinya adalah untuk menutupi organ-organ di dalamnya. Bagian ini merupakan
bagian erotik yang terdiri atas berbagai saraf sensorik dan sangat peka.

4) Klitoris Klitoris merupakan organ reproduksi yang erektil, sangat peka karena banyak
mengandung urat-urat saraf sensoris, dan pembuluh-pembuluh darah, ini merupakan bagian yang
paling sensitif dalam menerima rangsangan seksual dan homolog dengan penis pada alat
reproduksi pria.

b. Alat genetalia internal

1) Vagina Vagina merupakan saluran moskula membraneus yang menghubungkan rahim


dengan vulva. Saluran ini memanjang dari himen pada celah urogenital ke arah serviks dan
membelok ke atas dan posterior dari vulva. Vagina terletak antara kandung kemih dan rectum.
Panjang bagian depannya sekitar 6 cm dan di dinding bagian belakangnya sekitar 11 cm. Sel
dinding vagina mengandung banyak glikogen yang mengahasilkan asam susu dengn Ph 4,5.
Vagina berfungsi sebagai 13 organ tempat hubungan seks, jalan keluarnya bayi saat melahirkan
dan saluran keluarnya darah saat haid.

2) Serviks Serviks terletak di puncak vagina, serviks biasanya merupakan penghalang


masuknya bakteri kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepsan sel telur)
slauran di dalam serviks sangat sempit sehingga selama masa kehamilan janin tidak dapat
melewatinya. Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak
dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.

3) Uterus Uterus adalah organ muscular, berdinding tebal, mempunyai bentuk seperti
buah pir. Mempunyai ukuran panjang 7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 3-4 cm. Posisi uterus sangat
bervariasi baik dalam ukuran, bentuk, lokasi maupun struktur yang dipengaruhi oleh usia,
kondisi gravid, dan keadaan organ-organ yang berada di sekitarnya seperti vesika urinaria dan
rectum. Uterus dibagi menjadi empat bagian yaitu fundus uteri, corpus uteri, isthmus uteri, dan
cervix uteri.
4) Tuba Uterina (Tuba Fallopi) Tuba falopi merupakan tubule-muskuler dengan panjang
11-14 cm dan diameternya antara 3-8 cm. Dinding serosa tersusun atas komponen serosa
(peritoneal), subserosa atau adventisial (vaskular dan Fibrosa), muskular dan mukosa. Tuba
falopi terbagi menjadi 4 bagian yaitu

(1) pars intramularis, terletak diantara otot rahim mulai dari osteum uteri iternum.

(2) pars istmika tuba bagian 14 tuba yang berda diluar uterus merupakan bagian yang
paling sempit.

(3) pars ampularis tuba bagian tuba yang palimg luas dan berbentuk S merupakan temapt
bertemunya sel ovum dan sel sperma.

(4) pars infundibulo tubae, bagian akhir tuba yang memiliki umbai yang disebut dengan
fimbriae. Fungsi tuba adalah untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi, sebagai
saluran spermatozoa, ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi serta tempat
pertumbuhan dan perkembangan bentuk blastula yang siap mengadakan implementasi.

5) Ovarium Ovarium adalah sepasang organ berbentuk oval, sedikit pipih, yang tampak
putih seperti mutiara berbercak dengan banyak ketidakteraturan pada permukaannya. Struktur
ovarium meliputi bagian luar (cortex) dan bagian dalam (medulla). Pada cortex terdapat folikel-
folikel primodial dan pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf dan pembuluh lympha.
Ovarium merupakan kelenjar yang terletak dikanan dan kiri uterus dibawah tuba uterina. Fungsi
ovarium adalah memproduksi ovum, memproduki hormon estrogen dan progesterone.

c. Gangguan sistem reproduksi

wanita Gangguan sistem reproduksi disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, cacat


anatomi saluran reproduksi (defek kongenital), gangguan fungsional, kesalahan menajemen atau
infeksi organ reproduksi.

a. Kista Ovarium
Kista Ovarium merupakan rongga berbentuk kantong berisi cairan di
dalam jaringan ovarium. Kista ini disebut juga sebagai kista fungsional
kerana terbentuk setelah sel telur dilepaskan sewaktu ovulasi. Kista ini
juga mempengaruhi siklus haid pada perempuan karena sistem hormonal
yang terganggu. Kista Fungsional akan mengerut dan menyusut setelah
bebrapa hari waktu (1-3 bulan), demikian pula yang terjadi bila sesorang
perempuan sudah menopause, kista fungsional tidak terbentuk karena
menurunnya aktivitas indung telur.

b. infeksi Vaginitis

Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai


bakteri, parasit atau jamur. Pada umumnya vaginitis disebabkan oleh jamur
candida albicans yang menyababkan rasa gatal di sekitar vulva atau vagina,
warna cairan keputihan akiibat jamur biasanya berwarna putih kekuning-
kuningan dengan bau yang khas. Tanda dan gejala yang sering timbul seperti
nyeri vagina yang hebat, vagina berbau busuk dan amis, edema pada vulva
dan sekret yang banyak keluar dari vagina.

c. gangguan mioma

Mioma adadalah suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam


Rahim atau di luar Rahim yang tidak bersifat ganas.mioma berasal dari sel
otot polos yang terdapat di rahin dan pada beberapa kasusu juga berasal dari
otot polos pembuluh darah Rahim.

Pada umumnya mioma terletak di didnding Rahim dan bentuknya


menonjol kerongga endometrium atau permukaan Rahim.sebagian besar
mioma tidak bergejala di temukan pada wanita usia 35 tahun,sedangkan
sebagian kecil lainnya ditemukan secara tidak sengaja sewaktu pemeriksaan
rutin pada wanita usia reproduksi atau usia subur.

Mioma dapat berkembang menjadi ganas,dan kondisi tersebut dikenal


sebagai leiomiosarkoma.

a. Faktor resiko mioma


Beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan risisko sesorang
terserang mioma,antara lain
 Sudah berusia lebih dari 40 tahun.
 Riwayat keluarga mengidap mioma
 Menstruasi pertama sebelum usia 10 tahun
 Belum pernah hamil sebelumnya (wanita yang sudah pernah
mempunyai anak cenderung lebih jarang mengalami mioma).
 Berat badan berlebih atau obesitas
 Diet tinggi konsumsi daging merah,tetapi rendah sayuran hijau.
 Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol.
 Kebiasaan merokok
 Penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang tinggi estrogen
b. Penyebab mioma
Penyebab pasti terjadinya mioma masih belum diketahui hingga
saat ini.
c. Gejala mioma
 Menstruasi dalam jumlah banyak
 Perut terasa penuh dan membesar
 Gangguan berkemih akibat ukuran mioma yang menekan saluran
kemih
 Keluarnya mioma melalui leher Rahim yang umumnya disertai
nyeri hebat,sehingga menyebabkan luka dan terjadinya infeksi
sekunder.
 Konstipasi akibat mioma menekan bagian bawah usus besar
 Penimbunan cairan di rongga perut

d. Pencegahan mioma
 Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara rutin dan teratur
 Menggunakan alat kontrasepsi hormonal di bawah pengawasan
dokter.
 Menghindari kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol
 Menjaga berat badan tiap ideal
 Menjalani pola makan sehat yang tinggi serat dari sayur dan
buah,serta menghindari pola makan yang tinggi lemak dan tinggi gula.
B. Keluarga Berencana
a) Defenisi
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu
bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Gerakan keluarga
berencana diartikan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui upaya pendewasaan usia perkawinan, pengendalian kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga dalam
rangka melembagakan dan membudidayakan norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
Keluarga berencana (KB) merupakan tindakan yang membantu individu
atau  pasangan  pasangan suami istri untuk mendapatkan mendapatkan objektif
objektif tertentu, tertentu, menghindari menghindari kelahiran kelahiran yang
tidak diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam
keluarga (WHO, 2009).
Survai pendahuluan yang dilakuakan di puskesmas polokarto dengan
menggunakan instrumen kuesioner, sebnyak 30 peserta KB aktif diketahui bahwa
terdapat terdapat 51% responded responded yang menggunakan menggunakan
KB IUD suaminya suaminya mendukung mendukung dan 48,9% r 48,9%
responded suaminya esponded suaminya yang tidak m tidak mendukung
endukung dalam ber dalam ber KB. Sementara KB. Sementara responded yang
memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 55,6% tidak menggunakan IUD
b) Manfaat Program Keluarga Berencana (KB)
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai banyak keuntungan. Salah
satunya adalah dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya
kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman,
sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti program tersebut dapat
memberikan keuntungan ekonomi dan kesehatan.
Pengaturan kelahiran memiliki benefit (keuntungan) kesehatan yang nyata, salah
satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium,
penggunaan kondom dapat mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti
HIV. Meskipun penggunaan alat/obat kontrasepsi mempunyai efek samping dan
risiko yang kadang-kadang merugikan kesehatan, namun demikian benefit
penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut akan lebih besar dibanding tidak
menggunakan kontrasepsi yang memberikan risiko kesakitan dan kematian
maternal.
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat
menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu
terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak
kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi
pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga membantu remaja
mangambil keputusan untuk memilih kehidupan yang lebih balk dengan
merencanakan proses reproduksinya
Program KB, bisa meningkatkan pria untuk ikut bertanggung jawab dalam
kesehatan reproduksi mereka dan keluarganya. Ini merupakan keuntungan
seseorang mengikuti program KB.
c) Kekurangan Program Keluarga Berencana (KB)
Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai, karena tidak semua Posyandu
di pedesaan dibekali dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan KB,
ditambah lagi dengan kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di daerah
pedesaan, sehingga kebanyakan masyarakat indonesia yang berdomisili di
pedesaan masih kurang pengetahuaannya tentang Program KB dan manfaatnya,
mereka masih beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, padahal zaman
semakin maju dan harus diimbangi dengan pemikiran yang semakin maju pula.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme
(manusia) yang dipergunakan untuk berkembang biak. Baik wanita maupun pria pasti
memiliki alat reproduksi dan alat reproduksi ini yang nantinya digunakan untuk
melahirkan generasi penerus manusia.
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu

"Keluarga Berencana" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (Pelajari cara dan


kapan

https://daldukkbpppa.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/jenis-kb-manfaat-kb-
kekurangan-program-kb-tujuan-kb

Glaier Anna, Keluarga berencana&  Keluarga berencana&kesehatan kesehatan reproduksi2006

Anda mungkin juga menyukai