Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN MATERNITAS II

ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI


SALURAN REPRODUKSI

Pembimbing:
Dr. Indah Lestari, S. Kep, Ns., M. Kes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8
1. LAILATUL HASANAH ( 201807016 )
2. MEGA NUR MELINA ( 201807019 )
3. RATNA DEWI OKVITASARI( 201807036 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM B


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOERTO
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji  dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat


rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
disusun untuk memenuhi tugas kelompok keperawatan maternitas sesuai  dengan
waktu  yang telah ditentukan.

Terima kasih kami sampaikan kepada dosen bidang studi keperawatan


maternitas II bu Indah Lestari yang telah memberikan kesempatan bagi kami
untuk mengerjakan tugas makalah ini, sehingga kami menjadi lebih mengerti dan
memahami tentang asuhan keperawatan saluran reproduksi. Tak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang sudah berkontribusi dalam
membuat makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan dan


kehilafan dalam makalah ini. Untuk itu saran dan kritik tetap kami harapkan demi
perbaikan makalah ini kedepan. Akhir kata kami berharap tugas ini dapat
bermanfaat bagi kami pribadi dan semua temen – teman sejawat.

Mojokerto , 2019

Penyusun

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3. Tujuan....................................................................................................2
1.4. Manfaat..................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1. Pengertian Hormon.................................................................................3
2.2. Kelenjar Yang Menghasilkan Hormon...................................................3
2.3. Kelainan Pada Sistem Endokrin..............................................................13

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...............................................................................................19
3.2 Saran.........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial

yang utuh  dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam

segala hal yang  berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya

serta proses- prosesnya. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi berarti orang

dapat mempunyai  kehidupan seks yang memuaskan dan aman, dan bahwa

mereka memiliki kemapuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk

menentukan apakah mereka ingin melakukannya, bilamana dan seberapa

seringkah. Termasuk terakhir ini adalah hak pria dan wanita untuk

memperoleh informasi dan mempunyai akses terhadap cara-cara keluarga

berencana yang aman, efektif dan terjangkau, pengaturan fertilitas yang tidak

melawan hukum, hak memperoleh pelayanan pemeliharaan kesehatan

kesehatan yang memungkinkan para wanita dengan selamat menjalani

kehamilan dan melahirkan anak, dan memberikan kesempatan untuk memiliki

bayi yang sehat.

Sejalan dengan itu pemeliharaan kesehatan reproduksi merupakan

suatu  kumpulan metode, teknik dan pelayanan yang mendukung kesehatan

dan  kesejahteraan reproduksi melalui pencegahan dan penyelesaian masalah

kesehatan reproduksi.

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) semakin disadari telah menjadi

masalah kesehatan dunia yang berdampak kepada laki-laki dan perempuan.

iv
Dampaknya mulai dari kemandulan, kehamilan ektopik (di luar kandungan,

hingga kematian. Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) berkait erat dengan

Penyakit menular seksual (PMS).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian ISR ?
2. Bagaimanakah Gejala ISR?
3. Apa saja Jenis-jenis IMS – ISR?
4. Apa sajaFaktor risiko  terjadinya IMS pada seseorang?
5. Bagaimana Pencegahan ISR?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien ISR ?

C. Tujuan
 Tujuan umum
Untuk mengetahui konsep teori dan asuhan keperawatan pada pasien
dengan infeksi saluran reproduksi
 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui Pengertian ISR
2. Untuk mengetahui Gejala ISR
3. Untuk mengetahui Jenis-jenis IMS – ISR
4. Untuk mengetahui Faktor risiko  terjadinya IMS pada seseorang
5. Untuk mengetahui Pencegahan ISR
6. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien ISR

D. Manfaat

1. Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan


asuhan keperawatan pada pasien dengan infeksi saluran reproduksi
.
2. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik dan tepat pada klien
dengan infeksi saluran reproduksi
.
3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang
asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi saluran reproduksi
.

v
4. Sebagai referensi tambahan dalam proses pembelajaran mata kuliah
sistem reproduksi.

vi
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Anatomi sistem reproduksi pria dan wanita

1.Anatomi Sistem Reproduksi Pria

   Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung
zakar) dan testis (buah zakar).

1. Penis

 Penis terdiri dari:


 Akar (menempel pada didnding perut)
 Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
 Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).Lubang uretra
(saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans
penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat
(sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona
menutupi glans penis.

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:

a. 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus,


terletak bersebelahan.

vii
b. Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi
uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih
besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

2. Skrotum

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan


melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk
testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu
yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada
dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung
lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke
tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

3. Testis

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak
di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis
menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone
(LH) juga hormon testosterone. Fungsi testis, terdiri dari :

a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus


seminiferus.

b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel leydig).

Sumber : http://medicastore.com/images/anatomi_pria.jpg

Gambar Anatomi Sistem Reproduksi Pria

viii
4. Vas deferens

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.


Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan
membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan
saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

5.Uretra

       Uretra memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai bagian dari sistem kemih yang
mengalirkan air kemih dari kandung kemih dan bagian dari sistem reproduksi
yang mengalirkan semen.

6.Kelenjar Prostat

     Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan


mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan
akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat mengeluarkan sekeret
cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung
uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar
yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:

•Lobus posterior

•Lobus lateral

•Lobus anterior

•Lobus medial

Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna
untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan
vagina.

Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5
cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.

7.Vesikula seminalis.

Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber


makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan
lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir
di dalam kepala penis. Fungsi Vesika seminalis adalah mensekresi cairan basa
yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen.

ix
8. Epididimis

Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan
belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup
kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral,
lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.

Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma
sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.

9. Duktus Deferens

Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini


berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang
kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan
selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus
deferens 50-60 cm.

b.Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

a. Genetalia Eksterna (vulva) terdiri dari:

1. Tundun (Mons veneris)

Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area
ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi
lemak, terletak di atas simfisis pubis.

x
2. Labia Mayora

Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini
bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar
tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia
mayora bagian dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung
kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8
cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia
mayora sangat berdekatan.

3. Labia Minora

Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan
berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk
preputium dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini
mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette

4. Klitoris

Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans
clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga
sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan
2 buah crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.

5. Vestibulum (serambi)

Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada
vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus
vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral.
Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi
rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri
Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen.

6. Himen (selaput dara)

Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang
menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya
kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing
wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang
kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu
jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada
bagian posterior

xi
7. Perineum (kerampang)

Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi
oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi
untuk menjaga kerja dari sphincter ani.

2. Genetalia Interna

1. Vagina

Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim


dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus
sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina
terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm
dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. Bagian serviks yang menonjol ke dalam
vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:

-Forniks anterior -Forniks dekstra

-Forniks posterior -Forniks sisistra

Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.

2. Uterus

Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara


kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup
peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung
kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang
utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna). Bentuk uterus seperti
bola lampu dan gepeng.

a.Korpus uteri : berbentuk segitiga

b.Serviks uteri : berbentuk silinder

c.Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.

Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum,


jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan
paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80
gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.

c)Endometrium

xii
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari
kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir
endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada
saat konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga
memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk
silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat
membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus
otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul.
Ligamentum yang menyangga uterus adalah:

a) Ligamentum latum ; Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba


fallopii.

b) Ligamentum rotundum (teres uteri)

• Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.

• Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.

c) Ligamentum infundibulopelvikum

• Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.

d) Ligamentum kardinale Machenrod

• Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.

• Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.

e) Ligamentum sacro-uterinum

• Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.

f) Ligamentum vesiko-uterinum

• Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan


uterus saat hamil dan persalinan.

3. Tuba Fallopii

Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan


diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk
menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa
ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan
dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap
melakukan implantasi.

4. Ovarium

xiii
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus
di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum
uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada
saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah
pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita
memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis
menopause.

Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:

a. Memproduksi ovum

b. Memproduksi hormone estrogen

c. Memproduksi progesterone

B. Pengertian

Infeksi saluran reproduksi (ISR) adalah masuk dan

berkembangbiaknya kuman penyebab infeksi kedalam saluran reproduksi.

Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan

parasit.

Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki-laki, karena

saluran reproduksi perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. ISR

pada perempuan juga sering tidak diketahui , karena gejalanya kurang jelas

dibandingkan laki-laki.

C. Gejala

1. Gejala umum

1) Rasa sakit atau gatal di kelamin 

2) Muncul benjolan, bintik atau luka disekitar kelamin 

3) Keluar cairan yang tidak biasa dan bau dari alat kelamin 

4) Terjadinya pembengkakan di pangkal paha

xiv
2. GEJALA PADA PEREMPUAN

1) Dampaknya lebih serius dan sulit didiagnosa karena umumnya

asimptomatik 

2) Keluar cairan yang tidak biasa dan berbau tidak enak dari alat

kelamin 

3) Keluar darah bukan pada masa haid 

4) Sakit pada saat berhubungan seks 

5) Rasa sakit pada perut bagian bawah 

Menjadi beban tersembunyi bagi perempuan karena merasa bersalah

dan malu berobat

3. GEJALA PADA LAKI-LAKI

1) Terasa sakit saat kencing 

2) Keluar cairan/nanah dari alat kelamin 

3) Terjadi pembengkakan pada buah pelir dan terasa sakit atau panas 

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) adalah terminologi umum yang

digunakan untuk tiga jenis infeksi pada saluran reproduksi:

1. ISR endogen adalah jenis ISR yang paling umum . Timbul akibat

pertumbuhan tidak normal, organisme yang seharusnya tumbuh

normal didalam vagina, antara lain vaginosis bakteri dan kandidiasis

yang mudah disembuhkan.

2. ISR iatrogenik atau yang berhubungan dengan prosedur medis  adalah

infeksi yang disebabkan masuknya mikroorganisme kedalam saluran

reproduksi melalui prosedur medis yang kurang atau tidak steril,

antara lain induksi haid, aborsi, pemasangan AKDR, peristiwa

xv
persalinan atau apabila infeksi sudah ada dalam slauran reproduksi

bagian bawah menyebar melalui mulut rahim hingga ke saluran

reproduksi bagian atas. Gejala yang mungkin timbul, antara lain rasa

sakit disekitar panggul, demam tinggi secara tiba-tiba, menggigil ,

haid tidak teratur, cairan vagina yang tidak normal dan timbul rasa

sakit saat berhubungan seksual.

3. Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit menular seksual

yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit mikroorganisme yang

sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangan

yang telah terinfeksi. Misalnya HIV/AIDS.

D. Faktor risiko  terjadinya IMS pada seseorang

1. Adanya  Duh tubuh  pada mitra seksual 

2. Umur <21 tahun 

3. >1pasangan seksual 

4. Pasangan seksual baru 3 bulan terakhir 

5. Belum menikah 

6. Pernah seks anal

7. Pernah berhubungan seksual  dengan PSK tanpa pelindung 

8. Pernah berhubungan seksual  dengan ODHA

9. Riwayat menderita ulkus kelamin,GO 

E. Akibat ISR

Akibat ISR Pada perempuan dapat menyebabkan kehamilan diluar

kandungan, kemandulan, kanker leher rahim, meningkatkan resiko HIV,

kelainan pada janin (BBLR, infeksi bawaan sejak lahir, bayi lahir mati dan

xvi
bayi lahir belum cukup umur).

Dampak negatif ISR sangat serius, terutama bagi perempuan, antara

lain :

1. Komplikasi kehamilan

2. Penyakit Radang Panggul (PRP) yang dapat berkem-bang dan

menyebabkan kemandulan, kehamilan di luar kandungan, serta rasa sakit

yang berkepan-jangan.

3. Meningkatkan risiko penularan HIV.

4. Banyak ISR yang gejala dan tanda-tandanya tidak dirasakan, terutama

pada perempuan, hingga ter-lambat untuk menghin-dari kerusakan pada

organ reproduksi.

5. 30-70% kasus Human Papilloma Virus (HPV) berakhir dengan kanker

mulut rahim (serviks) yang merupakan kanker ter-banyak yang ditemukan

pada perempuan, yaitu 370.000 kasus baru tiap tahunnya, dan 80% di

antaranya di negara berkembang.

ISR dan berbagai penyakit yang ditimbulkannya tidak hanya

berpengaruh terhadap kesehatan tetapi juga tingkat produktivitas dan kualitas

hidup perempuan maupun laki-laki, yang pada akhirnya seluruh masyarakat.

F. Pencegahan ISR

1. Mencegah infeksi baru dengan memutus jalur penularannya

2. ISR endogen dapat dicegah melalui peningkatan kebersihan individu,

peningkatan akses pada pelayanan kesehatan yang bermutu, promosi,

mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan

xvii
3. ISR iatrogenik dapat dicegah melalui sterilisasi peralatan medis yang

digunakan, skrining atau pengobatan terhadap ISR sebelum

melaksanakan prosedur medis.

4. PMS dapat dicegah dengan menghindari hubungan seksual atau

dengan melakukan hubungan seksual yang aman (monogami dan

penggunaan kondom yang benar dan konsisten.

G. Macam-macam penyakit sistem reproduksi pada wanita


1. Vaginitis
Vaginitis adalah penyakit reproduksi wanita dengan kondisi vagina yang
mengalami infeksi. Infeksi pada vagina disebabkan oleh beberapa jenis
mikroorganisme, yaitu seperti bakteri, jamur, dan parasit.
Penyakit sistem reproduksi ini bisa menyerang vagina langsung atau
melalui perineum. Penyakit vaginitis bisa disebabkan oleh jamur Candida
Albicans, bakteri Gardnerella, parasit Trichomonas Vaginalis, dan virus.

2. Bartolinitis

Penyakit reproduksi wanita lainnya adalah bartolinitis. Bartolinitis adalah


sebuah penyakit sistem reproduksi yang terdapat infeksi pada kelenjar
bartolin. Kelenjar bartolin yang terinfeksi ini akan mengalami
pembengkakan.

Penyebab dari penyakit bartolinitis adalah jamur  Candida Albicans,


bakteri Neiseria Gonore, virus (Kondiloma Akuminata dan Herpes
Simpleks), dan protoazoa (Amoebiasis dan Trikomoniasis).

3. Condiloma Accuminata

Condiloma Accuminata adalah penyakit reproduksi wanita yang


disebabkan oleh virus yang tak asing lagi. Virus yang dimaksud adalah
virus Human Papiloma. Virus tersebut juga merupakan virus penyebab
kutil.

Wanita yang mengalami penyakit condiloma accuminata sebaiknya


segera diobati. Hal ini dikarenakan obat condiluma accuminta bisa
berkembang menjadi kanker pada organ lainnya seperti rahim wanita.

4. Gonorrhea
Seperti dijelaskan www.nlm.nih.gov, gonorrhea adalah salah satu jenis
baketri penyebab penyakit kelamin wanita yang dinamai sama dengan
nama bakteri ini, yaitu "Gonorrhea". Bakteri gonnorhea menginfeksi

xviii
organ vital wanita yang jika dibiarkan akan mengakibatkan
kemandulan ladies.

5. Chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteria jahat yang menyebabkan penyakit
kelamin wanita "vaginitis". Vaginitis ini merupakan infeksi pada organ
vital wanita dan mengakibatkan keluarnya cairan keputihan yang
berbau dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
6. Herpes
Herpes Simplex Virus (HSV) adalah jenis virus yang menyebabkan
penyakit kelamin wanita herpes. Seperti dijelaskan www.nlm.nih.gov,
terdapat banyak jenis virus dalam keluarga herpes, namun yang paling
umum kita kenal adalah HSV 1 dan HSV 2. HSV 1 adalah jenis virus
yang mengakibatkan penyakit luka dingin, sementara HSV 2 adalah
jenis virus yang mengakibatkan penyakit herpes genital, yakni herpes
yang menyerang alat vital wanita.

H. Macam macam penyakit sistem reproduksi pada laki-laki

1. Prostatitis

Penyakit reproduksi pria yang umumnya sering terjadi adalah prostatitis.


Prostatitis adalah penyakit reproduksi pria di mana kelenjar prostat
mengalami infeksi. Penyebab dari prostatitis adalah bakteri.

Bakteri yang menginfeksi kelenjar prostat pria adalah E. coli, Klebsiella,


dan Proteus. Pria yang mengalami prostatitis akan memiliki beberapa
gejala seperti sulit ejakulasi, gagal ereksi, disuria, dan demam.

2. Epididimitis

Selain prostatitis, ada lagi penyakit reproduksi pria yang disebabkan karena
adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Penyakit tersebut adalah epididimitis.
Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis mengalami peradangan.

Beberapa bakteri yaitu Chlamydia trachomatis, E. coli, dan Neisseria


gonorrhoeae adalah jenis bakteri yang sering menyebabkan penyakit epididimitis.
Penyakit ini sering menimpa para pria yang suka berganti-ganti pasangan seks.

Ada beberapa gejala dari penyakit epididimitis, yaitu nyer pada testis, ada darah di
dalam sperma, sakit saat ejakulasi, nyeri pada testis, dan disuria. Apabila Anda
mengalami beberapa gejala tersebut maka periksakan diri Anda segera.

3. Sifilis

Penyakit reproduksi pria lainnya adalah sifilis. Penyakit sifilis juga biasa disebut
‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa juga

xix
karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah bakteri
Reponema Pallium.

4. Gonorhea

Gonorhea atau kencing nanah juga merupakan penyakit reproduksi pria yang
sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah bakteri Neisseria Gonorrheae.
Penyakit ini  ditularkan melalui aktivitas seksual yang bebas dan menyimpang.

Uretritis

Uretritis ialah peradangan pada uretra dengan gejala rasa gatal dibagian penis dan
seringnya buang air kecil. Organisme yang banyak menyebabkan uretritis ialah
Ureplasma urealyticum (virus herpes) dan Chlamydia trachomatis.

Orkitis

Orkitis ialah peradangan di bagian testis penyebab dari virus parotitis. Jika hal ini
terjadi pada pria dewasa maka dapat menyebabkan infertilitas.

xx

Anda mungkin juga menyukai