Oleh:
A-14A KEPERAWATAN
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang “Sistem
Reproduksi” bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Ketut Citrawati, S.Kep., M.Kep selaku
dosen mata kuliah Maternitas I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Laki-Laki...................................................................6
A. Alat reproduksi laki-laki bagian luar...........................................................................................6
B. Alat reproduksi laki-laki bagian dalam.......................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................................10
3. 1 Kesimpulan...................................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................................10
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Barbara Nash dan Patricia Gilbert, organ-organ reproduksi merupakan subyek dari
berbagai penyakit. Untuk mencegah hal tersebut pengetahuan dan pemahaman sejak dini tentang
organ reproduksi dan kesehatan reproduksinya merupakan hal yang sangat penting bagi setiap
remaja baik pria maupun wanita sehingga ia akan lebih mampu menjaga kesehatan
reproduksinya.
Untuk itu, perempuan dan laki-laki perlu meningkatkan pengetahuannya mengenai kesehatan
reproduksi agar tercipta kondisi kesehatan reproduksi yang optimal. kesehatan reproduksi yang
dimaksud yaitu suatu keadaan yang sejahtera baik secara fisik, mental dan sosial secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya. Namun demikian, survei-survei telah banyak
membeberkan pengabaian dan kecerobohan untuk menghargai kesehatan organ reproduksi yang
cenderung sering mengakibatkan penderitaan fisik dan emosional dengan kehamilan yang tidak
diinginkan, infeksi-infeksi dan penyakit-penyakit yang merusak sehingga berpotensi mengancam
hidup merupakan konsekuensi dari kurangnya pengetahuan atau kesalahan dalam memperoleh
informasi mengenai hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Laki-Laki?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Laki-Laki.
BAB II
PEMBAHASAN
(Gambar alat reproduksi laki-laki bagian luar sebelah kiri dan bagian dalam sebelah
kanan)
a. Penis
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ujung penis disebut glans.
Glands penis ini mengandung jaringan erektil dan berlanjut ke korpus spongiosum. Glans
dilapisi lapisan kulit tipis berlipat, yang dapat ditarik ke proksimal disebut prepusium
(kulit luar), prepusium ini dibuang saat dilkukan pembedahaan (sirkumsisi). Penis
berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada wanita memungkinkan terjadinya deposisi
semen dekat serviks uterus. Penis terdiri dari :
1. Akar (menempel pada didnding perut)
2. Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
3. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
4. Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung
glans penis. Dasar glans penis disebut korona.
5. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai
dari korona menutupi glans penis.
b. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi
testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar
sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga
testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih
dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).
c. Testis
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval,agak gepeng dengan panjang sekitar
4 cm dan diameter sekitar 2.5 cm. Testis berada didalam skrotum bersama epididimis
yaitu kantung ekstraabdomen tepat dibawah penis. Biasanya testis kiri agak lebih rendah
dari testis kanan. Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
1. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus
seminiferus.
2. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
c. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat merupakan organ dengan sebagian strukturnya merupakan kelenjar dan
sebagian lagi otot dengan ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm. Biasanya ukurannya sebesar
walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Kelenjar prostat terletak di
bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran
prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat,
merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu :
1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial
Fungsi Prostat :
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi
spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar
ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama
dengan kelenjar prostat.
d. Vesikula seminalis
Merupakan sepasang struktur berongga dan berkantung-kantung pada dasar kandung
kemih di depan rectum. Masing-masing vesicular memiliki panjang 5 cm dan menempel
lebih erat pada kandung kemih daripada pada rectum. Vesikula seminalis memproduksi
sekitar 50-60 % dari total volume cairan semen. Komponen penting pada semen yang
berasal dari vesukula seminalis adalah fruktosa dan prostaglandin. Cairan lainnya yang
membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala
penis. Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan
semen.
Duktus Duktuli
a. Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 m terletak sepanjang atas tepi dan
belakang dari testis. Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa
melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus
eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan
bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas
deferens.
Fungsi dari epididymis :
sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan
memproduksi semen.
b. Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan
masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih
akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk
ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
a. Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut
saraf.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Anatomi fisiologi sistem reproduksi laki-laki merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi antara organ-organ yang saling
berkaitan sebagai sistem reproduksi.
3.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan siswa dalam memberikan pelayanan
kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam
bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education
dalam perawatan.
Daftar Pustaka
Arif Febrina, 2014, Sistem Reproduksi, academia.edu
Diakses : https://www.academia.edu/7352731/Makalah_Sistem_Reproduksi
Evelyn , C. Pearce. 2012. ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS. Jakarta :CGV
John ,Gibson 2015 FISIOLOGI DAN ANATOMI MODERN UNTUK PERAWAT EDISI 2).
Jakarta: CGV
Drs. H.Syarifuddin AMK. 2016. ANATOMI FISOLOGI UNTUK MAHASISWA
KEPERAWATAN EDISI 3). Jakarta: salemba