Disusun Oleh :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadiat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM
REPRODUKSI TERKAIT MANAJEMEN LAKTASI”. penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah anatomo fisiologi. Kami berharap dapat menambahkan
wawasan dan pengetahuan kususnya dalam bidang medis. Serta pembaca dapat mengetahui
tentang bagaimana dan apa sebenarnyasistem repruduksi terkait manajemen laktasi.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan
dan kesalahan dari makalah ini.
DAFTAR ISI
Contents
ANATOMI FISIOLOGI..................................................................................................................1
SISTEM REPRODUKSI TERKAIT MANAJEMEN LAKTASI...................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
Latar Belakang.............................................................................................................................4
Rumusan Masalah........................................................................................................................4
Tujuan..........................................................................................................................................5
Tuhuan khusus.............................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.2 Menarke dan siklus haid.......................................................................................................6
2.3 Respon sistem tubuh terhadap peningkatan kebutuhan selama kehamilan............................9
2.4 Plasenta menyekresi hormon selama kehamilan..................................................................12
2.5 Anatomi kelenjar mammae..................................................................................................13
2.6 Mekanisme Laktasi..............................................................................................................14
2.7 Fisiologi ASI........................................................................................................................15
BAB III..........................................................................................................................................16
PENUTUP.....................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bagi
menelan dan menghisap ASI. Laktasi merupakan bagian dari intelegal dari siklus reproduksi
manusia mamalia termasuk manusia. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberan
ASI eklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar
serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.
Proses pemberian ASI harus sedini mungkin dan eksklusif. Bayi baru lahir harus
mendapatkan ASI dalam jangka waktu satu jam setelah lahir. Seorang ibu dikodratkan untuk
dapat memberikan air susunya kepada bayi yang telah dilahirkan, dimana kodrat ini merupakan
tugas yang mulia bagi ibu itu sendiri demi kesehatan bayinya dikemudian hari. Tetapi pada
proses kelahiran terutama yang pertama kali melahirkan kada air susu ibu susah untuk keluar
sehingga bayi tersebut untuk sementara waktu diberikan susu botol yang mengakibatkan bayi
terbiasa menghisap dot dan tidak terbiasa meminum Asi. Refleks pertama seorang bayi yang
norman adalah mencari putting susu ibu berupa hisapan mulut bayi merupakan hal yang penting
dalam proses produksi ASI.
Sejak abad ke- 19 para pakar telah sepakat bahwa ASI lebih unggul daripada susu sapi atau
bahan pengganti susu lainnya. Sayangnya perilaku menyusui bayi sendiri dianggap sebagian
orang suatu tingkah laku tradisional sehingga sedikit demi sedikit ditinggalkan. Hal tersebut
dipengaruhi oleh kemajuan di Negara-negara industry yang diperkenalkan susu buatan untuk
bayi yang mempunyai manfaat yang sama dengan ASI .
Rumusan Masalah
a. Tujuan umum
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah dan
untuk mengetahui tugas apa saja proses laktasi dan menyusui yang benar.
Tujuan khusus
PEMBAHASAN
Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang
bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup seperti cairan,
hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi. Tidak
seperti kebanyakan sistem organ, jenis kelamin dari spesies yang telah terdiferensiasi
sering memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini memungkinkan untuk
kombinasi materi genetik antara dua individu,Sistem reproduksi yang melibatkan organ-
organ reproduksi pada makhluk hidup digunakan untuk berkembang biak atau melakukan
reproduksi, dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah.
Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual. Artinya,
reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina
(ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan fertilisasi.
Hasil dari fertilisasi atau pembuahan adalah terbentuknya zigot. Zigot kemudian
mengalami perkembangan embrio hingga dilahirkan menjadi anak. Jadi fungsi dari
sistem reproduksi adalah untuk menghasilkan anak atau melanjutkan keturunan.
Pubertas adalah fase peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pubertas ditandai dengan
adanya pengaktifan sistem saraf untuk kematangan seksual dan adanya peningkatan
hormon seks secara drastis. Pada perempuan manifestasi awal pubertas adalah terjadinya
percepatan pertumbuhan (growth spurt). Tahap-tahap kematangan seksual dapat dilihat
dari kecepatan tercapainya stadium Tingkat Kematanagan Seksual (TKS) yang
merupakan cara yang baik dan murah untuk penilaian klinis. Tanda umum yang
digunakan untuk menentukan waktu terjadinya pubertas adalah menstruasi yang pertama
kali (menarke) dan tahap perkembangan payudara mencapai Tanner stadium 2
(thelarche). Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa perempuan di kota Bogor
mengalami menarke pada usia 12.21 tahun dan thelarke pada usia 10.0 tahun. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui waktu terjadinya pubertas pada perempuan di pedesaan
Kabupaten Pekalongan berdasarkan usia menarke dan perkembangan payudara. Analisis
data menggunakan metode Probit. Hasil menunjukkan bahwa perempuan di pedesaan
Kabupaten Pekalongan mengalami menarke pada usia 13.31 tahun. Rata-rata remaja
perempuan perkembangan payudaranya mencapai Tanner stadium 2 (thelarche) pada usia
10.6 tahun, Tanner stadium 3 pada usia 13.4 tahun, Tanner stadium 4 pada usia 15.0
tahun, dan Tanner stadium 5 pada usia 16.8 tahun. Perkembangan payudara perempuan
sangat cepat ketika memasuki masa pubertas khususnya setelah menarke.
SIKLUS HAID
Menstruasi adalah hal umum yang dialami oleh semua wanita. Menstruasi merupakan
siklus normal bulanan pada wanita yang ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.
Selama siklus menstruasi wanita (women cycle), tubuh sedang mempersiapkan
kehamilan saat terjadi pembuahan. Jika selama siklus ini tidak terjadi pembuahan, maka
lapisan dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar bersama dengan darah dari
vagina.
Umumnya, siklus menstruasi normal pada wanita rata-rata terjadi setiap 28 hari. Namun,
setiap wanita dapat memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda. Kebanyakan, wanita
akan mengalami menstruasi pertama mereka antara usia 12-14 tahun. Tetapi, beberapa
orang bisa mengalami menstruasi lebih awal atau lebih lambat dari itu. Wanita akan
berhenti mengalami menstruasi saat memasuki masa menopause. Masa menopause
wanita biasanya antara usia 45-55 tahun.
Haid yang sehat adalah saat menstruasi datang setiap 25 sampai 35 hari, atau kapan saja
namun tetap di antara rentang waktu tersebut. Jika kurang dari itu, maka ada
kemungkinan Anda memiliki permasalahan dalam siklus menstruasi Anda. Selanjutnya,
haid yang normal ditandai dengan waktu ovulasi yang selalu datang di hari ke-14,
tepatnya di pertengahan siklus menstruasi. Selain itu, masih terdapat beberapa hal yang
menjadi tanda bahwa haid Anda sehat, yaitu:
a. Warna Darah Selama Haid
Haid yang sehat ditandai dengan keluarnya darah yang berwarna merah cerah.
Sebaliknya, Jika darah yang keluar berwarna merah gelap, coklat, atau berbentuk
gumpalan. Maka ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada sirkulasi rahim.
b. Mengalami Keputihan
Keputihan normalnya akan dialami oleh wanita beberapa hari menjelang siklus
menstruasi datang. Keputihan yang normal ditandai dengan cairan berwarna putih,
bening, kental dan lengket serta tidak memunculkan bau.
c. Munculnya Gejala
Haid yang normal selalu dimulai dengan munculnya gejala menjelang haid dan akan
berhenti saat hari pertama haid. Namun, saat gejala yang muncul menunjukkan kondisi
tidak normal dari haid sebelumnya. Sebab, bisa saja itu adalah pertanda adanya masalah
pada siklus haid Anda.
Siklus menstruasi wanita akan berbeda-beda setiap orang. Gejala menstruasi atau haid
yang dirasakan juga berbeda setiap orangnya. Jika mencurigai adanya hal yang tidak
normal pada siklus menstruasi Anda. Segera pergi ke dokter untuk mendapatkan
penanganan medis.
Plasenta mempunyai peran yang sangat penting selama kehamilan. Plasenta berfungsi
sebagai tempat pertukaran zat, pengambilan bahan nutrisi untuh tumbuh kembang janin,
sebagai alat respirasi, alat sekresi hasil metabolisme, dan juga sebagai sumber hormonal.
Terdapat empat hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta yaitu human chorionic
gonadotropin (hCG), human plasental lactogen (hPL), progesteron dan estrogen. HCG
merupakan hormon yang dihasilkan oleh sisitiotrofoblas plasenta. Fungsi utama hCG
adalah untuk mendukung korpus luteum pada akhir siklus menstruasi dan menyebabkan
korpus luteum mensekresi progesteron dalam jumlah yang lebih besar yang berperan
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan endometrium selama kehamilan. Hormon ini juga
berperan menstimulasi gonad janin untuk menghasilkan hormon steroid yang berperan
penting dalam diferensiasi genitalia janin, baik genitalia interna maupun eksterna
(Padubidri V.2006, Blacburn s. 2013).
Hormon plasenta telah diidentifikasi relevan dengan perkembangan spesifik seks janin
adalah hCG yang dapat mengikat lituenizing hormone atau reseptor hCG (LHCGR) dan
merangsang steroidogenesis di testis janin pada trimester pertama kehamilan. Interaksi ini
sangat penting dalam perkembangan laki-laki normal.
Menurut teori bahwa mekanisme umpan balik negatif tertentu antara janin laki-laki dan
plasenta. Dalam sebuah studi perbandingan hCG di jaringan janin, konsentrasi tertinggi
terdeteksi pada ovarium janin yaitu lima kali lipat lebih tinggi dari yang ada di testis.
Pengamatan hCG menimbulkan pertanyaan epidemiologi penting, apakah berbeda fungsi
plasenta berdasarkan seks janin, terutama fenomena genetik atau epigenetik (yaitu ada
atau tidaknya kromosom Y dan X-inaktivasi), atau kekuatan perempuan dan laki-laki
yang menjadikan perbedaan hCG dan protein lain juga menjadi indikator dari pengaruh
non-genetik pada lingkungan janin seperti gizi, kesehatan ibu, stres ibu atau paparan
kimia. (Adibi et al, 2015)
Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, diatas otot, dada.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi. Manusia memiliki
sepasang kelenjar payudara yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat
menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu:
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus
adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh
darah.Payudara terdiri dari 15-25 lobus. Masing-masing lobus terdiri dari 20-40
lobulus,selanjutnya masing-masing lobulus terdiri dari 10-100 alveoli dan masing-
masingdihubungkan dengan saluran air susu atau sistem duktus schingga merupakan
suatupohon. Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya pada puting susu, akan
didapatkansaluran air susu yang disebut duktus laktiferus. Di daerah areola mammae
duktuslaktiferus ini melebar membentuk sinus laktiferus/gudang susu ( ampula ) di
mana tempat penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus terus bercabang-
caban menjadi duktus dan duktulus.
Mekanisme laktasi atau atau menyusui dipengaruhi oleh tiga refleks maternal yang
utama yaitu : Prolaktin, ereksi nipple dan refleks let down.
1. Prolaktin
Prolaktin adalah suatu hormon peptide yang diproduksi oleh pituitari anterior.
Prolaktin merupakan hormon kunci untuk menginisiasi dan mempertahankan
sekresi ASI. Adanya reseptor pada puting susu, apabila dirangsang dengan
isapan bayi akan menimbulkan impuls yang dikirim ke nervus vagus dan
dilanjutkan ke hypotalamus. Hipotalamus merangsang pituitari anterior untuk
mengeluarkan prolaktin yang menyebabkan produksi ASI oleh alveoli
mammae.
2. Ereksi nipple
Stimulus pada puting susu yang disebabkan oleh isapan mulut bayi
menimbulkan ereksi nipple. Stimulus membuat puting susu lebih menonjol.
Refleks ereksi nipple membantu dalam propulsion (dorongan) air susu keluar
melalui sinus-sinus laktiferus kearah lubang puting susu.
3. Let down
Pancaran air susu dari alveoli dan aliran air susu terjadi sebagai hasil pancaran
air susu atau disebut refleks let down. Timbulnya stimulus isapan pada
hipothalamus akan meningkatkan pengeluaran oksitosin dari pituitari
posterior. Kontraksi dari sel-sel muscleike (seperti otot) ini menyebabkan air
susu terdorong melalui sistem saluran dan masuk ke sinus-sinus laktiferus dan
memungkinkan bayi untuk menyusui.
Proses laktasi mempunyai dua komponen penting yaitu proses produksi ASI
dan proses pengeluaran ASI. Proses produksi ASI dimulai dengan
pembentukkan payudara sejak embrio 18 sampai dengan 19 minggu yang
dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan. Selama masa kehamilan akan terjadi
peningkatan hormon prolaktin yang berfungsi dalam produksi ASI. Walaupun
hormon prolaktin meningkat selama kehamilan, ASI belum bisa keluar karena
kadar hormon estrogen dan progesteron menghambat efek stimulatorik
prolaktin pada sekresi susu.
Proses pengeluaran ASI dimulai ketika bayi menghisap puting susu ibu,
rangsangan mekanis ini akan diteruskan oleh saraf sensoris ke medula spinalis
dan kemudian diteruskan ke hipotalamus dan hipofisis posterior, sehingga
terjadi pelepasan hormon oksitosin. Oksitosin yang beredar dalam darah dan
melimpah di kelenjar mamae akan membuat ASI mengalir dari dalam alveoli
melalui saluran ASI menuju ke reservoir ASI yang berlokasi di belakang
areola lalu menuju ke mulut bayi.
Pengetahuan ibu tentang fisiologi laktasi berperan penting dalam menunjang
keberhasilan menyusui yang nantinya mendukung keberhasilan.
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, WHO (World
Health Organisation) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai
bayi berumur 6 bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur 2
tahun. Bayi hanya menerima ASI tanpa tambahan makanan atau minuman
termasuk air, menyusui sesuai permintaan atau sesering yang diinginkan bayi.
BAB III
PENUTUP
Dalam materi ini sangat penting bagi mahasiswa mengetahui proses laktasi
dan menyusui. Laktasi merupakan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian
integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia.
Dari penugasan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Seorang ibu dikodratkan
untuk dapat memberikan air susunya kepada bayi yang telah
dilahirkan, dimana kodrat ini merupakan tugas yang mulia bagi ibu itu sendiri
demi kesehatan bayinya dikemudian hari. Tetapi pada proses kelahiran
terutama yang pertama kali melahirkan kada air susu ibu susah untuk keluar
sehingga bayi tersebut untuk sementara waktu diberikan susu botol yang
mengakibatkan bayi terbiasa menghisap dot dan tidak terbiasa meminum
Asi. Refleks pertama seorang bayi yang norman adalah mencari putting susu
ibu berupa hisapan mulut bayi merupakan hal yang penting dalam proses
produksi ASI. Hal tersebut dipengaruhi oleh kemajuan di Negara-negara
industry yang diperkenalkan susu buatan untuk bayi yang mempunyai manfaat
yang sama dengan ASI .
Daftar Pustaka
https://www.kajianpustaka.com/2012/11/konsep-dan-mekanisme-laktasi-
menyusui.html
https://www.alodokter.com/memahami-anatomi-kelenjar-payudara
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/17545
https://ciputrahospital.com/siklus-menstruasi-wanita/
http://erepo.unud.ac.id/