DOSEN PEMBIMBING
YENI ELVIANI,SKM,M.Kes
DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Asuhan keperawatan pada anak
dengan pertusis pada mata kuliah keperawatan anak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa asuhan keperawatan ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian
Terima kasih.
2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................................5
Rumusan Masalah..........................................................................................5
Tujuan..............................................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN
1. Definisi..............................................................................................6
2. Etiologi..............................................................................................6
3. Patofisiologi ........................................................................7
4. Manifestasi Klinis.............................................................................8
5. Komplikasi........................................................................................9
6. Pemeriksaan Penunjang....................................................................10
7. Penata Laksanaan..............................................................................10
8. Pathway.............................................................................................11
1. Pengkajiam........................................................................................12
2. Rwayat Obstetri.................................................................................15
3. Pemeriksaan Fisik.............................................................................16
6. Pemeriksaan Penunjang....................................................................23
7. Pengobatan........................................................................................24
3
BAB IV : PENUTUP
Kesimpulam..........................................................................................31
Daftar Pustaka.......................................................................................32
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang
memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat
melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal
merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin(Nurul Jannah,
2017: 1).
Persalinan normal juga dapat dikatakan sebagai suatu fenomena alam yang
mengarah pada penciptaan kehidupan baru, hal tersebut merupakan momen
paling menyentuh dan spesial dalam kehidupan seorang wanita dan
merupakan pengalaman unik yang bisa mereka dapatkan dan pada persalinan
normal ini seorang ibu dilatih untuk menghilangkan rasa takut dan
kegelisahannya dalam menghadapi persalinannya (Eun-Young dkk, 2015:
Choi,233).
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. ETIOLOGI
Penyebab pengiriman belum pasti diketahui, namun beberapa teori
menghubungkan dengan factor hormonal, strukturrahim, sirkulasi rahim,
pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah.2011)
6
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
e. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang rumput laut yang dimasukan
dalam kan alis servisalis dengan tujuan merangsang pleksusfrankenhauser.
Amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin menetes yaitu pemberian oksitosin
menurut tetesan perinfus.
3. PATOFSIOLOGI
1. Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase. Fase laten (8 jam) servik membuka sampai 5 cm
7
dan fase aktif (7 jam) servik membuka diri 3 sampai 10 cm kontraksi lebih kuat.
dan sering selama fase aktif.
2. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
3. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit
4. Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama pos partum.
(Taber, 1994)
4. MANIFESTASI KLINIS
8
5. KOMPLIKASI
1. JALAN (JALAN LAHIR)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul,dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat
melalui jalan lahir tanpa ada hambatan,maka jalan lahir tersebut harus normal.
Jalan terdiri dari:
c) Os.tulang ekor
Pintu Panggul
9
dibatasisimfisisdanArkuskemaluan.disebuttoko
D. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada diantara inlet dan outlet
6. PEMERIKSA PENUNJANG
USG Kehamilan
USG Doppler
Cardiotocograhpy
Kadar air ketuban
Pemeriksaan HB
7. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk
penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu:
10
8. PATHWAY
https://www.scribd.com/subscribe-
11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA
a. INDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.S
Agama : Islam
Pendidikan terkahir : SD
Gol. Darah :B
b. IDENTITAS SUAMI
Nama : Tn. P
Agama : Islam
12
Pekerjaan : Swasta
Gol. Darah : AB
B. Status Kesehatan
a.Keluhan Utama
Pasien mengatakan sudah melues dan tanda-tanda melahirkan
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
13
: Tinggal Serumah
: Garis Keturunan
a. Riwayat Menstruasi:
Manarche : 12 tahun
Lamanya haid : 4-7 hari
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 2x ganti pembalut
Sifat darah : Merah Kental
HPHT : 8 Agustus 2021
Taksiran Persalinan : 17 Mei 2022
14
2. Riwayat Obstretri
P2A0
Tanggal Melahirkan : 17 Mei 202
Jam : 04.00 WIB
Jenis persalinan : Spontan
15
Lamanya persalinan : 4 jam
Penyulit persalinan : gagal induksi
Pendarahan : 200 cc
Jenis kelamin bayi : Laki-laki
BB : 3,400 gram
APGAR Score : 10
3. Pemeriksaan Fisik
1. Ibu
Suhu : 36.0℃
Nadi : 83x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Tekanan darah : 110/80
BB :63 kg
Tinggi badan : 164 cm
b. Kepala
c. Muka
16
Oedema : Wajah tampak bengkak
Cloasma gravidarum : Terdapat bercak kecoklatan pada area
muka
d. Mulut
e. Mata
Konjunctiva : Terlihat pucat
Sklera : Putih dan bersih
Fungsi pengelihatan : Normal
f. Hidung
g. Telinga
h. Leher
17
i. Daerah dada
j. Payudara
k. Abdoment
Tinggi FU : 3 Jari
Kontraksi uterus : Baik teratur
Konsitensi uterus : Keras
Posisi uterus : 2 jari dibawah pusat
Diastasis RA :-
Bising usus : 25x/menit
l. Genetalia Eksterna
18
Pengeluaran/lochea :
Warna : Merah (lochea lubra)
Jumlah : Sedikit
Bau : Amis atau berbau tidak sedap
Blas :Teraba kosong
m. Anus
2. Bayi
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda-tanda vital : Normal
c. Kepala : Tidak terdapat kelainan pada kepala
d. Dada : Simetris
e. Abdoment : Normal
f. Genetelia : Tidak terdapat kelainan
g. Anus : Tidak terdapat kelainan
h. Ekstermitas : Normal
19
Makanan yang disukai : Semua jenis makanan
Makanan yang tidak disukai : Tidak ada
Makanan pantang/Alergi : Tidak ada
Nafsu makan : Baik
Porsi makan : 1 porsi habis
Minum (jumlah dan jenis): Air putih, 1500 ml/hari
b. Pola Eliminasi
1. Buang air besar (BAB)
Frekuensi : 1x sehari
Warna : Kuning Kecoklatan
Bau : Khas
Konsistensi : Hitam lembek
Masalah/Keluhan : Tidak ada keluhan
2. Buang air kecil (BAK)
Frekuensi : 6x sehari
Warna : Jernih
Bau : amoniak
Masalah/Keluhan : Tidak ada keluhan
20
Kegiatan dalam pekerjaan : Seperti menyapu, mencuci
piring,dan menjemur pakaian
Olahraga : Pasien mengatakan sesudah
melahirkan tidak pernah olahraga
Mobilisasi diri : Pasien mengatakan sudah dapat
menggunakan anggota gerak dan duduk
Kegiatan di waktu luang : Membaca buku, menonton tv, dan
menyusui ( posisi,cara,frekuensi)
e. Personal Hygine
Kulit : Kulit tampak bersih
Rambut : Hitam lebat
Mulut dan gigi : Bersih tidak ada caries di gigi
Pakaian : Rapi
Kuku : Bersih pendek
f. Ketergantungan Fisik
Merokok : Pasien mengatakan tidak merokok
Minuman : Pasien mengatakan tidak minum-minuman
keras
Obat-obatan : Pasien mengatakan tidak mengonsumsi
obat-obatan
Lain-lain : Tidak ada
21
Apakah ibu merencanakan pemberiaan ASI pada bayinya: Pasien
mengatakanakan memberikan ASI secara langsung
Jenis kelamin yang diharapkan: Laki-laki dan perempuan
Siapa yang membantu merawat bayi dirumah: Suami dan Orang
tua
Apakah ibu telah mengetahui nutrisi ibu menetek: Pasien
mengatakan sedikit banyak nutrisi ibu menyusui
Apakah hamil ini diharapkan : Sangat diharapkan
Apakah ibu merencanakan untuk mengimunisasikan bayinya :
Pasien mengatakan akan mengimunisasikan bayinya
Apakah ibu telah mengetahui cara memandikan dan merawat tali
pusat: Pasien mengatakan pasien sudah mengetahui cara merawat
tali pusat dan memandikan bayi
b. Persepsi Diri
Hal yang amat dipikirkan saat ini : Nyeri pada jalan lahir
Harapan setelah menjalani perawatan Pasien berharap nyeri
berkurang dan pasien mampu melakukan aktifitas seperti biasa
Perubahan yang dirasa setelah hamil: Pasien mengatakan
perubahan fisik tubuh yang drastic
c. Konsep Diri
d. Hubungan/komunikasi
22
Bicara : Jelas/relevan/mampu mengekpresikan/mampu mengerti
orang lain:
Bahasa utama: Indonesia
Yang tinggal seruanah: Suami dan anak
Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami dan istri
Motivasi daru suami : Suaminya selalu menyemangati pasien
semoga cepat sembuh
Apakah suami perokok: Pasien mengatakan suaminya tidak
merokok
Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
e. Kebiasaan seksual
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah
23
b. Urine
Protein : (+)1
Reduksi : Negatif
c. Pemeriksaan tambahan
Rontgent : Tidak ada
7. Pengobatan
1. Injeksi Cetorolax 3x1 ampul
2. Injeksi Cefriaxone 1x2 gram
3. Injeksi kainex 3x500 gram
ANALISIS DATA
24
DATA ETIOLOGI PROBLEM
SUBYEKTIF DAN
DATA OBJEKTIF
Pasca melahirkan Nyeri akut
DS : otot-otot
-Pasien mengatakan
nyeri
-pada luka jahitan kencang
jalan lahir
-Pasien mengatakan
nyeri pada saat Kontraksi rahim
bergerak setelah persalinan
DO :
-Pasien tampak
meringis
-Terdapat rupture Otot rahim
pada perineum
derajat 2
-Terdapat luka jahitan
pada perineum menyusut
-Skala nyeri 1
(ringan)
Nyeri akut
Pengkajian nyeri :
TTV:
DO:
-Terdapat luka jahitan Terputusnya
di ikontiyuita
perineum
-Tampak kemerahan
pada perincum
jaringan
Tanda REEDA: 25
INTERVENSI KEPERAWATAN
26
Terapeutik:
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis.TENS, hipnosis,
akupresor, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat
dingin, terapi
bermain)
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis.suhu
ruangan,pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat
dan tidur
4. Pertimbangan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
srategi dalam
meredakan nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab,
periode,dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik non
famakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
27
Risiko infeksi adanya setelah dilakukan Observasi : 1. Mengklarifikasi
luka jahitan (D.0142) tindakan keperawatan 1. Mengklarifikasi kebutuhan
selama 3x7 jam kebutuhan infeksi memungkin kan
pertemuan diharapkan lokal dan sistemik intervensi yang tepat
resiko infeksi pada 2. Memberikan
pasien dapat Terapeutik: informasi
berkurang hilang 1. Batasi jumlah tentangkemajuan
pengunjung kontinu, membantu
KRITERIA HASIL: 2. Berikan perawatan identifikasi pola
1. Kemerahan kulit pada area edema kontraksi abnormal
menurun 3. Cuci tangan 3. Informasi tentang
2. Nyeri menurun sebelum dan sesudah perkiraan kelahiran
3. Bengkak menurun kontak dengan pasien menguatkan upaya
4. Vesikel menurun dan lingkungan pasien yang telah dilakukan
5. Cairan berbau 4. Pertahankan teknik berarti.
busuk menurun aseptic pada pasien 4. Upaya mengejan
6. Sputum berwama berisiko tinggi spontan yang tidak
hijau menurun terus menerus
7. Piuria menurun Edukasi : menghindari efek
8. Kultur darah 1. Jelaskan tanda dan negatif berkenaan
membaik gejala infeksi dengan penurunan
9. Kultur sputum 2. Ajarkan cara kadar oksigen ibu dan
membaik mencuci tangan janin
10. Kultur area luka dengan benar 5. Posisi yang tepat
membaik 3. Ajarkan etika batuk menjamin
4. Pertahankan teknik penempatan yang
aseptik tepat dari obat- obatan
pada pasien berisiko dan mencegah
tinggi komplikasi
5.Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
6.Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
7. Anjurkan asupan
cairan meningkatkan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian imunisasi,
jika perlu
28
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
29
faktor yang - Pasien sudah
memperberat dan mengetahui penyebab
memperingan nyeri dan pemicu nyeri
5. Mengidentifikasi - Pasien dapat
pengetahuan dan memonitor nyeri
keyakinan tentang secara mandiri
nyeri
6. Mengidentifikasi TTV:
pengaruh budaya TD 120/80 mmHg
terhadap respon nyeri RR : 20x/menit
7. Mengidentifikasi Nadi : 80x/menit
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup. A: Masalah teratasi
8. Mengontrol P : Intervensi
lingkungan yang dihentikan
memperberat rasa Pasien boleh pulang
nyeri (mis.suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
30
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Sesuai tinjauan kasus tersebut persalinan memiliki step yang dilalui oleh ibu yaitu kala I- IV:
Kala 1 dimulai dari persalinan hingga pembukaan lengkap, proses ini berlangsung antara 18-24
jam, terbagi menjadi 2 fase, yaitu:
a. Fase laten yang berlangsung selama 8 jam, atau menyesuaikan. Pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter 3cm
2) Fase dilatasi maksimal: dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm
menjadi 9cm
3) Fase deselerasi: pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9
cm menjadi lengkap.
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Aat Agustini & Naura Rahma "Hubungan Kompetensi Bidan Dengan Kepatuhan Pelaksanaan
Asuhan Persalinan Normal Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lingung Kabupaten Majalengka
Tahun 2012". Jurnal Kampus Stikes YPIB Majalengka Vol. 2no.2(Februari,
2014).http:/ejournal.stikesypib.ac.id file.php? file-jurnal&id=532&cd.pdf (Diakses tanggal 14
juni 2017).
Asri, Dwi dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb dan Patologi
Persalinan, Yogyakarta: Nuha Medika, 2012.
Ilmiah. Widia Shofa. Buku Ajar Asuhan Persalinan Normal Yogyakarta: Nuha Medika, 2015.
Kuswanti. Ina dan Fitria Melina ASKEB 11 Persalinan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
33
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Satuan Acara Penyuluhan kepada pasien dan keluarga yang dilakukan di UPT Puskesmas Pagar
Agung, dengan penyuluhan ini ditujukan agar keluarga pasien mampu memahami cara
perawatan luka perineum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit klien dapat memahami cara merawat luka
perineum yang benar
6) Klien dapat memperagakan cara merawat luka perineum dengan leaflet dan alat peraga
34
3. Materi
4. Metode Penyuluhan
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
1. Media Penyuluhan
a. Leaflet
2. Setting Tempat
3. Kegiatan Penyuluhan
35
apakah mengerti atau tidak
5. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
bertanya
6. Menjelaskan tentang hal-
hal yang belum dipahami
sasaran
7. Menjelaskan penyebab
dari infeksi
8. Menanyakan sasaran
apakah mengerti atau tidak
9. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
Bertanya
10. Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
dipahami
11. Menjelaskan tanda dan
gejala infeksi
12. Menanyakan sasaran
apakah mengerti atau tidak
13. Memberikan
kesempatan kepada sasaran
untuk menanyakan hal- hal
yang belum dipahami
15. Menjelaskan cara
mencegah dalam proses
perawatan
16. Menanyakan sasaran
apakah mengerti atau tidak
17. Memberikan
kesempatan kepada sasaran
untuk bertanya
4. Evaluasi
36
Evaluasi pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan lisan pada hari ke 0 dan menggunakan
lembar kuesioner (lampiran 8) dan pertanyaan lisan kembali pada hari ke-3.
LAMPIRAN
Perawatan luka perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha
dibatasi oleh vulva dan anus pada ibu yang dalam masa masa postpartum.
Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan.
a. Gizi
Makanan harus mengandung gizi seimbang yaitu cukup kalori, protein, cairan,sayuran dan buah-
buahan.
b. Mobilisasi dini
Mobilisasi dini dilakukan oleh semua ibu post partum, baik ibu yang mengalami persalinan
normal maupun persalinan dengan tindakan. Adapun manfaat dari mobilisasi dini
37
antara penyembuhan luka,lain dapat mempercepat proses pengeluaran lochea dan membantu
proses penyembuhan luka
c. Sosial Ekonomi
Jika ibu memiliki tingkat sosial ekonomi yang rendah, bisa jadi penyembuhan luka perineum
berlangsung lama karena timbulnya rasa malas dalam merawat diri.
d. Pengetahuan
Suatu perbuatan yang didasan oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perbuatan yang
tidak didasari oleh pengetahuan.
e. Personal higene
1) Perawatan vulva Perawatan vulva dilakukan dilakukan pada pagi dan sore hari sebelum
mandi, sesudah buang air kemih atau buang air besar. Cara perawatan vulva adalah cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka, setelah BAK cebok ke arah depan dan setelah
BAB cebok ke arah belakang.
2) Mandi
Mandi dilakukan 2 kali sehari dan setiap mandi dianjurkan mengganti pembalut.
1. Infeksi Kondisi perineum yang terkena lochea dan lembab akan sangat menunjang
perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada
jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun
infeksi pada jalan lahir.
38
Penanganan komlikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post
partum mengingat ibu post partum masih lemah.
Pembalut hendaknya diganti setiap 4-6 jam setiap sehari atau setiap berkemih, defekasi dan
mandi.
d) Mencuci daerah genital dengan air bersih atau matang dan sabun setiap kali habis BAK atau
BAB.
e) Waslap dibasahi dan buat busa sabun lalu gosokkan perlahan waslap yang sudah ada busa
sabun tersebut ke seluruh lokasi luka jahitan. Jangan takut dengan rasa nyeri, bila tidak
dibersihkan dengan benar maka darah kotor akan menempel pada luka jahitan dan menjadi
tempat kuman berkembang biak.
f) Bilas dengan air hangat dan ulangi sekali lagi sampai yakin bahwa luka benar-benar bersih.
Bila perlu lihat dengan cermin kecil.
g) Keringkan dengan handuk kering atau tissue toilet dari depan ke belakang dengan cara
ditepuk.
h) Kenakan pembalut baru yang bersih dan nyaman. Pasang pemalut perineum baru dari depan
ke belakang, jangan menyentuh bagian permukaan dalam pembalut.
i) Cuci tangan de1ngan air mengalir. Berguna untuk mengurangi risiko infeksi dengan
menghilangkan mikroorganisme.
39