Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN NY.

DENGAN KASUS INTRANATAL NORMAL PUSKESMAS PAGAR


AGUNG,LAHAT

DOSEN PEMBIMBING

YENI ELVIANI,SKM,M.Kes

DISUSUN OLEH:

1. ARI AUREL AKBAR


2. PEBI PAUZI
3. ANNISA HAFIZOH
4. POPPY MONICA
5. YUSI OKTARIA
6. DELIMA ESMIRALDA
7. NATASHA PRISILIA A

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI D-III KEPERAWATAN LAHAT

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Asuhan keperawatan pada anak
dengan pertusis pada mata kuliah keperawatan anak.

Dalam penulisan asuhan keperawatan ini, penulis banyak mendapatkan tantangan


dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa asuhan keperawatan ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.

Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca sekalian

Terima kasih.

2
DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang................................................................................................5

Rumusan Masalah..........................................................................................5

Tujuan..............................................................................................................5

BAB II : PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR INTERNATAL NORMAL.........................................6

1. Definisi..............................................................................................6

2. Etiologi..............................................................................................6

3. Patofisiologi ........................................................................7

4. Manifestasi Klinis.............................................................................8

5. Komplikasi........................................................................................9

6. Pemeriksaan Penunjang....................................................................10

7. Penata Laksanaan..............................................................................10

8. Pathway.............................................................................................11

BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajiam........................................................................................12

2. Rwayat Obstetri.................................................................................15

3. Pemeriksaan Fisik.............................................................................16

4. Pola Ativitas Sehari-hari...................................................................19

5. Aspek Psikososial Dan Spiritual.......................................................21

6. Pemeriksaan Penunjang....................................................................23

7. Pengobatan........................................................................................24

3
BAB IV : PENUTUP

Kesimpulam..........................................................................................31

Daftar Pustaka.......................................................................................32

Satuan Acara Penyuluhan.....................................................................33

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang
memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat
melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal
merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin(Nurul Jannah,
2017: 1).

Persalinan normal juga dapat dikatakan sebagai suatu fenomena alam yang
mengarah pada penciptaan kehidupan baru, hal tersebut merupakan momen
paling menyentuh dan spesial dalam kehidupan seorang wanita dan
merupakan pengalaman unik yang bisa mereka dapatkan dan pada persalinan
normal ini seorang ibu dilatih untuk menghilangkan rasa takut dan
kegelisahannya dalam menghadapi persalinannya (Eun-Young dkk, 2015:
Choi,233).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Dengan Intra Care (INC)

1.3 Tujuan

Mahasiswa mampu melakukan dan memberikan Asuhan Keperawatan pada


Ny. S dengan Intranatal Care

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR INTERNATAL NORMAL


1. DEFINISI
 Persalin anadalah suatu proses yang dialami peristiwa normal, namun jika
tidak dikelola PERSALINAN NORMAL dengan tepat dapat berubah
menjadi abnormal (Mufdillah&Hidayat 2008).
 Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup
bulan atau Hampir ceukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu (Mitayani 2009)
 Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37- 42minggu) lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam I 8selai, tanpa kompikasi baik
pada ibu maupun pada janin ( prawirohardjo, 2006)

2. ETIOLOGI
Penyebab pengiriman belum pasti diketahui, namun beberapa teori
menghubungkan dengan factor hormonal, strukturrahim, sirkulasi rahim,
pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah.2011)

a. Teori penurunan hormon


1-2 minggu sebelumnya partus mulai, terjadi penurunan hormone progesteron
dan estrogen. Fungsi progesteron sebagai penenang otot-otot polos rahim dan
akan menyebabkan kekejangan kapal darah sc hingga timbul miliknya bila
progesteron turun

b. Teori plasenta menjadi tua

6
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.

c. Teori distensi rahim


Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot
rahim sehingga mengganggusirkulasi utero-plasenta

d. Teori iritasi mekanis


Dibelakang layanan terlihat simpul saraf layanan (fleksusfranterhauss). Bila
simpul saraf ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi rahim.

e. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang rumput laut yang dimasukan
dalam kan alis servisalis dengan tujuan merangsang pleksusfrankenhauser.
Amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin menetes yaitu pemberian oksitosin
menurut tetesan perinfus.

3. PATOFSIOLOGI

Untuk menentukan pecahnya ketuban ditentukan dengan kertas lakmus.


Pemeriksaan pH dalam ketuban adalah asam, dilihat apakah memang air ketuban
keluar dari kanatis serviks dan adalah bagian yang pecah. Pengaruh terhadap ibu
karena jalan janin terbuka dapat terjadi infeksi intraportal. Peritoritis dan dry
labour. Ibu akan merasa lelah, suhu naik dan tampak gejala infeksi intra uterin
lebih dahulu sebelum gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan mortalita
dan morbiditas perinatal. Setelah jam ketuban pecah tidak terjadi persalinan
spontan (partus lama) maka persalinan diinduksi.

Persalinan dibagi menjai 4 kala yaitu

1. Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase. Fase laten (8 jam) servik membuka sampai 5 cm

7
dan fase aktif (7 jam) servik membuka diri 3 sampai 10 cm kontraksi lebih kuat.
dan sering selama fase aktif.

2. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi

3. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit

4. Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama pos partum.
(Taber, 1994)

4. MANIFESTASI KLINIS

Tanda-tanda permulaan pengiriman adalah keringanan atau penyelesaian


atau jatuhan yang merupakan kepala turun masuk pintu atas panggul khususnya
pada primigravida. Perut tampaknya lebih melebar.fundus rahim turun.Perasaan
sering-sering atau susah buang udara kecil karena kandung urin ditekankan oleh
bagian terbawah janin. Perasaan sakit di perut dan dipinggang olch adanya
kontraksi-kontraksi lemah diuterus ( fase tenaga kerja sakit). Servik menjadi
lembek,mulai mendatar dan sekresinya bertambah bias bercampur darah
(berdarah menunjukkan) (Khaffieva, 2011).

Tanda-Tanda Di dalam Partu

a) Rasa sakit oleh adanya miliknya yang makan lebih kuat,


sering dan teratur
b) Keluar lender dan bercampur darah yang lebih banyak
jubahkan kecil pada bagian layanan
c) Kadang-kadang ketuban pecah
d) Pada pemeriksaan sial,layanan mendatar

8
5. KOMPLIKASI
1. JALAN (JALAN LAHIR)

Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul,dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat
melalui jalan lahir tanpa ada hambatan,maka jalan lahir tersebut harus normal.
Jalan terdiri dari:

A. Bagian keras tulang-tulang panggul(rangka panggul)


a) Os.coxae
 Osillium
 Os.iskium
 Os pubis

b) Os. Tulang kelangkang ( promotorium )

c) Os.tulang ekor

B. Bagian lembut otot-otot jaringan dan ligamen-ligamen

Pintu Panggul

A. Pintu atas panggul (PAP)


 Disebut Masuk dibatasi oleh tanjung, linea inominata dan pinggir atas
simfisis.
B. Ruang tengah panggul(RTP)
 kira-kira pada tulang belakang ischiadica.disebut tengah
C. Pintu Bawah Panggul(PBP)

9
 dibatasisimfisisdanArkuskemaluan.disebuttoko
D. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada diantara inlet dan outlet

6. PEMERIKSA PENUNJANG
 USG Kehamilan
 USG Doppler
 Cardiotocograhpy
 Kadar air ketuban
 Pemeriksaan HB
7. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk
penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu:

1. Kaji kondisi fisik klien


2. Menganjurkan klien untuk tidak coitus
3. Menganjurkan klien istirahat
4. Mengobservasi perdarahan
5. Memeriksa tanda vital
6. Memeriksa kadar Hb
7. Berikan cairan pengganti intravena RL
8. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus masih
premature

10
8. PATHWAY

https://www.scribd.com/subscribe-

11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

A. PENGUMPULAN DATA

a. INDENTITAS KLIEN

Nama : Ny.S

Tempat /Tgl lahir : Lahat, 12 Agustus 1978

Agama : Islam

Suku/ Bangsa : Indonesia

Pendidikan terkahir : SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Gol. Darah :B

Alamat : Jl. Srikaton Pagar agung

Tanggal masuk rs : 10 Mei 2022

Tanggal pengkajian : 11 Mei 2022

Nomor Registrasi : 1210000332

b. IDENTITAS SUAMI

Nama : Tn. P

Tempat /Tgl lahir : Lahat, 12 Agustus 1977

Agama : Islam

Suku/ Bangsa : Indonesia

Pendidikan terkahir : SMA

12
Pekerjaan : Swasta

Gol. Darah : AB

Alamat : Jl. Srikaton Pagar agung

B. Status Kesehatan
a.Keluhan Utama
Pasien mengatakan sudah melues dan tanda-tanda melahirkan

b. Riwayat Kesehatan sekarang :


Pada tanggal 10 Mei 2022 pukul 21:00 WIB Ny.R diantar oleh keluarganya ke
Rumah Sakit Lahat. Hasil pemeriksaan awal kesadaran compos menthis,
Tanda-tanda vital: TD 110/80, N=82x/menit, RR-20x/menit, S-36,0 °C

c. Riwayat Kesehatan yang lalu:


Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular/menurun

d. Riwayat kesehatan keluarga


Genogram 3 generasi :

Keterangan:

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

13
: Tinggal Serumah

: Garis Keturunan

C. Riwayat obstetric dan ginekologi


1. Riwayat Ginekologi

a. Riwayat Menstruasi:

 Manarche : 12 tahun
 Lamanya haid : 4-7 hari
 Siklus : 28 hari
 Banyaknya : 2x ganti pembalut
 Sifat darah : Merah Kental
 HPHT : 8 Agustus 2021
 Taksiran Persalinan : 17 Mei 2022

b. Riwayat Perkawinan ( suami dan istri)

 Lamanya pernikahan : 22 tahun


 Pernikahan yang ke : 1 ( satu)

c. Riwayat Keluarga Berencana

 Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil: Suntik 3 bulan


 Waktu dan lamanya penggunaan: 17 tahun
 Apakah ada masalah dengan cara tersebut: tidak ada
 Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : belum
direncanakan
 Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 3

14
2. Riwayat Obstretri

a. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu: G3 P2 A0

No Tgl Umur Jenis Tempat/ Jenis BB Masalah Keadaan


Partus Hamil Partus Penolong Kelamin Anak
Ha La Nif Bayi
mil hir as

1 Aterm Tunggal Bidan Laki - 3.400 - - - - Hidup/


laki gram Sehat

b. Riwayat kehamilan sekarang :

 Keluhan waktu hamil : Trimester I pasien mengalami mual muntah


 Imunisasi : 2 kali
 Penambahan BB selama hamil: 7kg
 Pemeriksaan kehamilan : Teratur/Tidak
 Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : pemeriksaan dilakukan
pada trimester II di puskesmas hasil pemeriksaan ukuran lingkar
lengan atas 27,Tekanan darah 110/80 mmHg, dan pada trimester III di
puskesmas hasil pemeriksaan tekanan darah 110/70 mmHg, letaj dan
denyut janin 142

c. Riwayat kehamilan sekarang :

 P2A0
 Tanggal Melahirkan : 17 Mei 202
 Jam : 04.00 WIB
 Jenis persalinan : Spontan

15
 Lamanya persalinan : 4 jam
 Penyulit persalinan : gagal induksi
 Pendarahan : 200 cc
 Jenis kelamin bayi : Laki-laki
 BB : 3,400 gram
 APGAR Score : 10

3. Pemeriksaan Fisik

1. Ibu

a. Keadaan umum : Baik (compos menthis)

 Suhu : 36.0℃
 Nadi : 83x/menit
 Pernapasan : 20x/menit
 Tekanan darah : 110/80
 BB :63 kg
 Tinggi badan : 164 cm

b. Kepala

 Kesadaran : Compos menthis


 Tugor kulit : Baik
 Warna rambut : Hitam
 Keadaan : Bentuk kepala klien bulat,tidak ada
benjolan,nyeri tekan, ketombe, rambut kuat tidak rontok

c. Muka

16
 Oedema : Wajah tampak bengkak
 Cloasma gravidarum : Terdapat bercak kecoklatan pada area
muka

d. Mulut

 Mukosa mulut & bibir : Mukosa mulut dan bibir lembab


 Keadaan gigi : Normal tidak terdapat lubang pada gigi
 Fungsi pengecapan : Normal
 Keadaan mulut : Mulut tampak bersih
 Fungsi menelan : Baik tidak ada pembekakan tonsile

e. Mata
 Konjunctiva : Terlihat pucat
 Sklera : Putih dan bersih
 Fungsi pengelihatan : Normal

f. Hidung

 Pendarahan/ peradangan : Normal


 Keadaan/kebersihan : Bersih dari secret tidak ada

g. Telinga

 Keadaan : Bersih tidak ada serumen


 Fungsi pendengaran : Baik

h. Leher

 Pembesaran kel.Tyroid : Tidak teraba adanya pembesaran tiroid


 Distensi vena jugularis : Tidak teraba adanya pembengkakan vena
jugularis
 Pembesaran KGB : Tidak teraba pembengakakan KGB

17
i. Daerah dada

 Suara napas : Vesikuler


 Jantung dan paru-paru : Bunyi jantung ; 1 dan 2 normal
 Retraksi dada : Tidak ada retraksi dada berlebihan

j. Payudara

 Perubahan : Tidak ada pembengkakan


 Bentuk buah dada : Simestris
 Hyperigmentasi areola : Tampak menghitam
 Puting susu : Menonjol
 Cairan : Terdapat ASI
 Keadaan/kebersihan : Bersih,warna tidak pucat
 Nyeri/tegang : Nyeri
 Skala nyeri : 2 ( ringan)

k. Abdoment

 Tinggi FU : 3 Jari
 Kontraksi uterus : Baik teratur
 Konsitensi uterus : Keras
 Posisi uterus : 2 jari dibawah pusat
 Diastasis RA :-
 Bising usus : 25x/menit

l. Genetalia Eksterna

 Keluhan : Tidak ada


 Oedema : Tidak ada
 Varises : Tidak ada
 Pembesaran kel Bartolin : Tidak ada

18
 Pengeluaran/lochea :
Warna : Merah (lochea lubra)
Jumlah : Sedikit
Bau : Amis atau berbau tidak sedap
Blas :Teraba kosong

m. Anus

 Hemarrohoid : Tidak ada

n. Ekstermitas Atas & Bawah

 Refleks patella : Baik tidak ada kelainan


 Varises : Tidak ada
 Oedema : Tidak ada
 Simestris : Tampak simestris anggota gerak kanan dan
kiri
 Kram : Tidak ada

2. Bayi
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda-tanda vital : Normal
c. Kepala : Tidak terdapat kelainan pada kepala
d. Dada : Simetris
e. Abdoment : Normal
f. Genetelia : Tidak terdapat kelainan
g. Anus : Tidak terdapat kelainan
h. Ekstermitas : Normal

4. Pola Aktivitas Sehari-hari


a. Pola Nutrisi
Frekuensi makan : 3x sehari
Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, Sayuran dan buah-buahan

19
Makanan yang disukai : Semua jenis makanan
Makanan yang tidak disukai : Tidak ada
Makanan pantang/Alergi : Tidak ada
Nafsu makan : Baik
Porsi makan : 1 porsi habis
Minum (jumlah dan jenis): Air putih, 1500 ml/hari

b. Pola Eliminasi
1. Buang air besar (BAB)
Frekuensi : 1x sehari
Warna : Kuning Kecoklatan
Bau : Khas
Konsistensi : Hitam lembek
Masalah/Keluhan : Tidak ada keluhan
2. Buang air kecil (BAK)
Frekuensi : 6x sehari
Warna : Jernih
Bau : amoniak
Masalah/Keluhan : Tidak ada keluhan

c. Pola Tidur Dan Istirahat


Waktu Tidur : Pada malam hari dari pukul 09.00-05.00
WIB, pada siang hari pada pukul 12.00-14.00 WIB
Lama tidur/Hari : Malam hari 8 jam dan pada siang hari 4
jam
Kebiasaan pengantar tidur : Tidak ada
Kebiasaan saat tidur : Tidak ada
Kesulitan dalam tidur : Klien mengatakan tidur tidak nyaman

d. Pola Aktivitas Dan latihan

20
Kegiatan dalam pekerjaan : Seperti menyapu, mencuci
piring,dan menjemur pakaian
Olahraga : Pasien mengatakan sesudah
melahirkan tidak pernah olahraga
Mobilisasi diri : Pasien mengatakan sudah dapat
menggunakan anggota gerak dan duduk
Kegiatan di waktu luang : Membaca buku, menonton tv, dan
menyusui ( posisi,cara,frekuensi)

e. Personal Hygine
Kulit : Kulit tampak bersih
Rambut : Hitam lebat
Mulut dan gigi : Bersih tidak ada caries di gigi
Pakaian : Rapi
Kuku : Bersih pendek

f. Ketergantungan Fisik
Merokok : Pasien mengatakan tidak merokok
Minuman : Pasien mengatakan tidak minum-minuman
keras
Obat-obatan : Pasien mengatakan tidak mengonsumsi
obat-obatan
Lain-lain : Tidak ada

5. Aspek Psikososial Dan Spiritual

a. Pola Pikir Dan Persepsi

 Apakah ibu telah mengerahu cara memberi ASI dan memberi


makanan tambahan pada bayi : Pasien mengatakan telah
mengetahui pemberian ASI dengan benar

21
 Apakah ibu merencanakan pemberiaan ASI pada bayinya: Pasien
mengatakanakan memberikan ASI secara langsung
 Jenis kelamin yang diharapkan: Laki-laki dan perempuan
 Siapa yang membantu merawat bayi dirumah: Suami dan Orang
tua
 Apakah ibu telah mengetahui nutrisi ibu menetek: Pasien
mengatakan sedikit banyak nutrisi ibu menyusui
 Apakah hamil ini diharapkan : Sangat diharapkan
 Apakah ibu merencanakan untuk mengimunisasikan bayinya :
Pasien mengatakan akan mengimunisasikan bayinya
 Apakah ibu telah mengetahui cara memandikan dan merawat tali
pusat: Pasien mengatakan pasien sudah mengetahui cara merawat
tali pusat dan memandikan bayi

b. Persepsi Diri

 Hal yang amat dipikirkan saat ini : Nyeri pada jalan lahir
 Harapan setelah menjalani perawatan Pasien berharap nyeri
berkurang dan pasien mampu melakukan aktifitas seperti biasa
 Perubahan yang dirasa setelah hamil: Pasien mengatakan
perubahan fisik tubuh yang drastic

c. Konsep Diri

 -Body image: Pasien mengatakan bahwa pasien bahagia dengan


kehidupan nya sekarang
 Peran: Pasien mengatakan berperan sebagai istri, dan seorang ibu
 Ideal diri: Pasien adalah seorang yang ramah, pasien berharap
dapat cepat pulang dan mengurus anak dan suami nya
 Identitas diri: Pasien lulusan SD dan sudah menikah
 Harga diri : Pasien mengatakan pasien sangat berguna dan berarti

d. Hubungan/komunikasi

22
 Bicara : Jelas/relevan/mampu mengekpresikan/mampu mengerti
orang lain:
 Bahasa utama: Indonesia
 Yang tinggal seruanah: Suami dan anak
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami dan istri
 Motivasi daru suami : Suaminya selalu menyemangati pasien
semoga cepat sembuh
 Apakah suami perokok: Pasien mengatakan suaminya tidak
merokok
 Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada

e. Kebiasaan seksual

 Gangguan hubungan seksual: Tidak ada


 Pemahaman terhadap fungsi seksual post partum : Pasien
mengatakan memahami masa nifas 40 hari

f. Sistem Nilai Kepercayaan

 Siapa dan apa sumber kekuatan: Pasien mengakan sumber


kekuatan adalah Tuhan
 Apakah Tuhan, agama, Kepercayaan penting untuk anda: Pasien
mengatakan penting
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam
frekuensi) sebutkan: Sholat
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan selama di
Rumah Sakit, sebutkan: Membaca Al-quran

6. Pemeriksaan Penunjang

a. Darah

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


10-05-2022 WBC 18.44(10 -³/uL) 4.50-11.00
10-05-2022 HGB 11.6 g/dL 10.05-18.0

23
b. Urine
 Protein : (+)1
 Reduksi : Negatif

c. Pemeriksaan tambahan
 Rontgent : Tidak ada

7. Pengobatan
1. Injeksi Cetorolax 3x1 ampul
2. Injeksi Cefriaxone 1x2 gram
3. Injeksi kainex 3x500 gram

ANALISIS DATA

24
DATA ETIOLOGI PROBLEM
SUBYEKTIF DAN
DATA OBJEKTIF
Pasca melahirkan Nyeri akut
DS : otot-otot
-Pasien mengatakan
nyeri
-pada luka jahitan kencang
jalan lahir
-Pasien mengatakan
nyeri pada saat Kontraksi rahim
bergerak setelah persalinan
DO :
-Pasien tampak
meringis
-Terdapat rupture Otot rahim
pada perineum
derajat 2
-Terdapat luka jahitan
pada perineum menyusut
-Skala nyeri 1
(ringan)
Nyeri akut
Pengkajian nyeri :

P= Luka jalan lahir


Q= Seperti ditusuk-
tusuk R= Luka
perineum
S= 1 (Ringan)
T=Hilang Timbul

TTV:

-TD : 120/80 mmHg


-RR 20x/menit
-Nadi: 80x/menit
-Suhu: 36,5°C

DS: Post partum Resiko Infeksi


-Klien mengatakan fisiologi
ada luka jalan lahir
-Klien mengatakan
sedikit nyeri Episiotomi

DO:
-Terdapat luka jahitan Terputusnya
di ikontiyuita
perineum
-Tampak kemerahan
pada perincum
jaringan
Tanda REEDA: 25

R: Ada kemerahan Luka jahitan


E: Terjadi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (D.0077)


2. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka jahitan (D.0142)

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.S

Ruang Rawat : Puskesmas Pagar agung

DIAGNOSA TUJUAN (RITERIA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN HASIL)
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Observasi : 1. memeriksa tanda
injuri fisik (D.0077) tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, dan gejala
selama 3x7 jam karakteristik, durasi, hypovolemia guna
pertemuan diharapkan frekuensi,kualitas, mengetahui
nyeri pada pasien intensitas nyeri keparahan.
dapat 2. Identifikasi skala 2. Hitung kebutuhan
berkurang/hilang nyeri cairan untuk
3. Identifikasi respons mengetahui berapa
KRITERIA HASIL: nyeri non verbal cairan yang
1. Kemampuan 4. Identifikasi faktor dibutuhkan untuk
menuntaskan aktivitas yang alami memenuhi kebutuhan
meningkat memperberat dan tubuh
2. Keluhan nyeri memperingan nyeri 3. Kolaborasi
menurun 5. Identifikasi pemberian cairan IV
3. Meringis menurun pengetahuan dan Isotonis (mis. NaCl,
4. Perasaan takut keyakinan tentang RL) sebagai pengganti
mengalami cedera nyeri cairan yang hilang
berulang menurun 6. Identifikasi
5. Anoreksia menurun pengaruh budaya
6. Ketegangan otot terhadap respon nyeri
menurun 7. Identifikasi
7. Frekuensi nadi pengaruh nyeri pada
membaik kualitas hidup.
8. Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
9. Monitor efek
samping penggunaan
analgetik

26
Terapeutik:
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis.TENS, hipnosis,
akupresor, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat
dingin, terapi
bermain)
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis.suhu
ruangan,pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat
dan tidur
4. Pertimbangan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
srategi dalam
meredakan nyeri

Edukasi :
1. Jelaskan penyebab,
periode,dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik non
famakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu

27
Risiko infeksi adanya setelah dilakukan Observasi : 1. Mengklarifikasi
luka jahitan (D.0142) tindakan keperawatan 1. Mengklarifikasi kebutuhan
selama 3x7 jam kebutuhan infeksi memungkin kan
pertemuan diharapkan lokal dan sistemik intervensi yang tepat
resiko infeksi pada 2. Memberikan
pasien dapat Terapeutik: informasi
berkurang hilang 1. Batasi jumlah tentangkemajuan
pengunjung kontinu, membantu
KRITERIA HASIL: 2. Berikan perawatan identifikasi pola
1. Kemerahan kulit pada area edema kontraksi abnormal
menurun 3. Cuci tangan 3. Informasi tentang
2. Nyeri menurun sebelum dan sesudah perkiraan kelahiran
3. Bengkak menurun kontak dengan pasien menguatkan upaya
4. Vesikel menurun dan lingkungan pasien yang telah dilakukan
5. Cairan berbau 4. Pertahankan teknik berarti.
busuk menurun aseptic pada pasien 4. Upaya mengejan
6. Sputum berwama berisiko tinggi spontan yang tidak
hijau menurun terus menerus
7. Piuria menurun Edukasi : menghindari efek
8. Kultur darah 1. Jelaskan tanda dan negatif berkenaan
membaik gejala infeksi dengan penurunan
9. Kultur sputum 2. Ajarkan cara kadar oksigen ibu dan
membaik mencuci tangan janin
10. Kultur area luka dengan benar 5. Posisi yang tepat
membaik 3. Ajarkan etika batuk menjamin
4. Pertahankan teknik penempatan yang
aseptik tepat dari obat- obatan
pada pasien berisiko dan mencegah
tinggi komplikasi
5.Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
6.Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
7. Anjurkan asupan
cairan meningkatkan

Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian imunisasi,
jika perlu

28
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

HARI/TANGGAL,JAM IMPLEMENTASI EVALUASI(SOAP) TANDA TANGAN


DAN NAMA
PERAWAT
Senin, 11-05-2022 1. Memonitor tanda S:
08.00 WIB dan gejala infeksi 0:
09.00 WIB lokal dan sistemik - Terdapat luka
2. Membatasi jumlah jahitan di perineum
pengunjung -Kemerahan pada
3. Memberikan perineum berkurang
perawatan kulit pada - Pasien tidak
area edema mengeluh nyeri
4. Mencuci tangan - Pasien sudah
sebelum dan sesudah mengetahui tanda dan
kontak dengan pasien gejala infeksi
dan lingkungan - Pasien sudah
pasien mengetahui cara
5.Mempertahankan memeriksa kondisi
teknik aseptic pada luka
pasien berisiko tinggi
6. Menjelaskan tanda TTV:
dan gejala infeksi TD: 120/80 mmHg
7. Mengajarkan cara RR : 20x/menit
mencuci tangan Nadi: 80x/menit
dengan benar Suhu : 36,5°C
8. Mengajarkan cara
memeriksa kondisi A: Masalah teratasi
luka atau luka operasi P: Lanjutkan
9. Menganjurkan intervensi
meningkatkan asupan
nutrisi
10. Menganjurkan
meningkatkan asupan
cairan
Selasa, 12 MEI 2022 1. Mengidentifikasi S:
08: 00 WIB lokasi, karakteristik, Klien mengatakan
09:00 WIB durasi, frekuensi, nyeri sudah berkurang
kualitas, intensitas 0:
nyeri -Nyeri pada pasien
2. Mengidentifikasi berkurang
skala nyeri - Skala nyeri 1
3. Mengidentifikasi (ringan)
respons nyeri non - Pasien sudah
verbal mengetahui skala
4. Mengidentifikasi nyeri

29
faktor yang - Pasien sudah
memperberat dan mengetahui penyebab
memperingan nyeri dan pemicu nyeri
5. Mengidentifikasi - Pasien dapat
pengetahuan dan memonitor nyeri
keyakinan tentang secara mandiri
nyeri
6. Mengidentifikasi TTV:
pengaruh budaya TD 120/80 mmHg
terhadap respon nyeri RR : 20x/menit
7. Mengidentifikasi Nadi : 80x/menit
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup. A: Masalah teratasi
8. Mengontrol P : Intervensi
lingkungan yang dihentikan
memperberat rasa Pasien boleh pulang
nyeri (mis.suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)

30
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Sesuai tinjauan kasus tersebut persalinan memiliki step yang dilalui oleh ibu yaitu kala I- IV:

Kala 1 dimulai dari persalinan hingga pembukaan lengkap, proses ini berlangsung antara 18-24
jam, terbagi menjadi 2 fase, yaitu:

a. Fase laten yang berlangsung selama 8 jam, atau menyesuaikan. Pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter 3cm

b. Fase aktif dibagi menjadi 3 fase:

1) Fase akselerasi: dalam waktu 3 jam pembukaan 3cm tersebut menjadi 4 cm

2) Fase dilatasi maksimal: dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm
menjadi 9cm

3) Fase deselerasi: pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9
cm menjadi lengkap.

31
32
DAFTAR PUSTAKA

Aat Agustini & Naura Rahma "Hubungan Kompetensi Bidan Dengan Kepatuhan Pelaksanaan
Asuhan Persalinan Normal Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lingung Kabupaten Majalengka
Tahun 2012". Jurnal Kampus Stikes YPIB Majalengka Vol. 2no.2(Februari,
2014).http:/ejournal.stikesypib.ac.id file.php? file-jurnal&id=532&cd.pdf (Diakses tanggal 14
juni 2017).

Asri, Dwi dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb dan Patologi
Persalinan, Yogyakarta: Nuha Medika, 2012.

Ilmiah. Widia Shofa. Buku Ajar Asuhan Persalinan Normal Yogyakarta: Nuha Medika, 2015.

Kuswanti. Ina dan Fitria Melina ASKEB 11 Persalinan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

33
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN LUKA PERENIUM

Satuan Acara Penyuluhan kepada pasien dan keluarga yang dilakukan di UPT Puskesmas Pagar
Agung, dengan penyuluhan ini ditujukan agar keluarga pasien mampu memahami cara
perawatan luka perineum

Topik : Perawatan luka perineum

Sub Pokok Bahasan : Cara Perawatan Luka Perineum

Penyuluh : Annisa Hafizo

Sasaran : Ibu-ibu post partum

Waktu : Pukul 08.00-09.00 WIB

Hari, Tanggal : 15 Mei 2022

Tempat : UPT. Puskesmas Pagar Agung

1. Tujuan Intruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit klien dapat memahami cara merawat luka
perineum yang benar

2.Tujuan Intruksional Khusus

1) Klien dapat menjelaskan pengertian perawatan luka perienum

2) Klien dapat menyebutkan tujuan perawatan luka perineum.

3) Klien dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi perawatan luka perineum

4) Klien dapat menyebutkan dampak tidak melakukan perawatan perineum.

5) Klien dapat menjelaskan kembali cara merawat luka perineum

6) Klien dapat memperagakan cara merawat luka perineum dengan leaflet dan alat peraga

34
3. Materi

a. Pengertian perawatan luka perineum

b. Tujuan perawatan luka perineum

c. Faktor yang mempengaruhi perawatan luka perineum

d. Dampak tidak melakukan perawatan perineum

e. Cara merawat luka perineum

4. Metode Penyuluhan

a. Diskusi

b. Tanya Jawab

1. Media Penyuluhan

a. Leaflet

2. Setting Tempat

3. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran


Pengkajian
1 Pembukaan 5 Menit 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam dan
mengucapkan salam dan mendengarkan perkenalan.
perkenalan 2. Mendengarkan
2. Menyampaikan topik dan penyampaian topik dan
tujuan Penyuluhan kepada tujuan
sasaran 3. Menyetujui kesepakatan
3. Kontrak waktu untuk pelaksanaan penkes
kesepakatan penyuluhan
dengan sasaran
2 Kegiatan 20 Menit 1. Mengkaji ulang tingkat 1. Menjawab pertanyaan
pengetahuan dari penyuluh
2. Memberikan 2. Mendengarkan materi
reinforcement positif yang disampaikan
3. Menjelaskan Pengertian 3. Menanyakan hal-hal yang
4. Menanyakan sasaran belum dipahami

35
apakah mengerti atau tidak
5. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
bertanya
6. Menjelaskan tentang hal-
hal yang belum dipahami
sasaran
7. Menjelaskan penyebab
dari infeksi
8. Menanyakan sasaran
apakah mengerti atau tidak
9. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
Bertanya
10. Menjelaskan tentang
hal-hal yang belum
dipahami
11. Menjelaskan tanda dan
gejala infeksi
12. Menanyakan sasaran
apakah mengerti atau tidak
13. Memberikan
kesempatan kepada sasaran
untuk menanyakan hal- hal
yang belum dipahami
15. Menjelaskan cara
mencegah dalam proses
perawatan
16. Menanyakan sasaran
apakah mengerti atau tidak
17. Memberikan
kesempatan kepada sasaran
untuk bertanya

3 Evaluasi 5 menit 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan


kepada sasaran tentang 2. Mendengarkan
materi yang telah kesimpulan
disampaikan oleh penyuluh 3. Menjawab salam
2. Memberikan
reinforcement Positif
3. Menyimpulkan materi
4. Menutup acara dengan
mengucapkan salam

4. Evaluasi

36
Evaluasi pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan lisan pada hari ke 0 dan menggunakan
lembar kuesioner (lampiran 8) dan pertanyaan lisan kembali pada hari ke-3.

Pertanyaan lisan yang diajukan tentang

a. Apa yang dimaksud dengan perawatan luka perineum?

b. Apa tujuan perawatan luka perineum?

c. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum!

d. Sebutkan 2 dampak tidak melakukan perawatan perineum!

e. Jelaskan cara merawat luka perineum!

LAMPIRAN

a. Definisi perawatan luka perineum

Perawatan luka perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha
dibatasi oleh vulva dan anus pada ibu yang dalam masa masa postpartum.

b. Tujuan perawatan luka perineum

Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan.

c. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum

a. Gizi

Makanan harus mengandung gizi seimbang yaitu cukup kalori, protein, cairan,sayuran dan buah-
buahan.

b. Mobilisasi dini

Mobilisasi dini dilakukan oleh semua ibu post partum, baik ibu yang mengalami persalinan
normal maupun persalinan dengan tindakan. Adapun manfaat dari mobilisasi dini

37
antara penyembuhan luka,lain dapat mempercepat proses pengeluaran lochea dan membantu
proses penyembuhan luka

c. Sosial Ekonomi

Jika ibu memiliki tingkat sosial ekonomi yang rendah, bisa jadi penyembuhan luka perineum
berlangsung lama karena timbulnya rasa malas dalam merawat diri.

d. Pengetahuan

Suatu perbuatan yang didasan oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perbuatan yang
tidak didasari oleh pengetahuan.

e. Personal higene

1) Perawatan vulva Perawatan vulva dilakukan dilakukan pada pagi dan sore hari sebelum
mandi, sesudah buang air kemih atau buang air besar. Cara perawatan vulva adalah cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka, setelah BAK cebok ke arah depan dan setelah
BAB cebok ke arah belakang.

2) Mandi

Mandi dilakukan 2 kali sehari dan setiap mandi dianjurkan mengganti pembalut.

d. Dampak perawatan perineum yang tidak benar

1. Infeksi Kondisi perineum yang terkena lochea dan lembab akan sangat menunjang
perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.

2. Komplikasi

Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada
jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun
infeksi pada jalan lahir.

3. Kematian ibu post partum

38
Penanganan komlikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post
partum mengingat ibu post partum masih lemah.

e. Cara merawat luka perineum

a) Cuci tangan dengan air mengalir.

Berguna untuk mengurangi risiko infeksi dengan menghilangkan mikroorganisme.

b) Lepas pembalut yang digunakan dari depan ke belakang.

Pembalut hendaknya diganti setiap 4-6 jam setiap sehari atau setiap berkemih, defekasi dan
mandi.

c) Cebok dari arah depan ke belakang

d) Mencuci daerah genital dengan air bersih atau matang dan sabun setiap kali habis BAK atau
BAB.

e) Waslap dibasahi dan buat busa sabun lalu gosokkan perlahan waslap yang sudah ada busa
sabun tersebut ke seluruh lokasi luka jahitan. Jangan takut dengan rasa nyeri, bila tidak
dibersihkan dengan benar maka darah kotor akan menempel pada luka jahitan dan menjadi
tempat kuman berkembang biak.

f) Bilas dengan air hangat dan ulangi sekali lagi sampai yakin bahwa luka benar-benar bersih.
Bila perlu lihat dengan cermin kecil.

g) Keringkan dengan handuk kering atau tissue toilet dari depan ke belakang dengan cara
ditepuk.

h) Kenakan pembalut baru yang bersih dan nyaman. Pasang pemalut perineum baru dari depan
ke belakang, jangan menyentuh bagian permukaan dalam pembalut.

i) Cuci tangan de1ngan air mengalir. Berguna untuk mengurangi risiko infeksi dengan
menghilangkan mikroorganisme.

39

Anda mungkin juga menyukai