DISUSUN OLEH:
NAMA : AINIYAH ULFAS, S.ST.
NPM : 719650002
()
Mengetahui Menyetujui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penyusunan asuhan kebidanan yang berjudul “ASUHAN KEBIDANAN PADA
NY. A.N umur 26 TAHUN G2P10001 USIA KEHAMILAN 39 Minggu 5 HARI,
TUNGGAL, HIDUP, INTRA UTERI, KESAN JALAN LAHIR NORMAL, KEADAAN
IBI DAN JANIN BAIK DENGAN INPARTU FISIOLOGIS” dapat selesai tepat pada
waktunya.
Penyusunan asuhan kebidanan ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan
tugas.Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak.
Penulis menyadari dalam penyusunan asuhan kebidanan ini masih belum sempurna,
maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan asuhan
kebidanan ini selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat.
Halaman Judul
Halaman Pengesahan ...................................................................................
Kata Pengantar .............................................................................................
Daftar Isi ......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................
1.3 Tujuan .....................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori ..........................................................................................
2.2 Managemen Asuhan Kebidanan ..............................................
BAB 3 TINJAUAN KASUS
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………..
5.2 Saran…………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Umur sekarang
Jenis kelamin
Riwayat KB
Komplikasi
Premature
Menyusui
Tindakan
Penolong
BB / TB
Spontan
Abortus
Imatur
Aterm
V. PENGEMBANGAN RENCANA.
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Beritahu ibu dan keluarga bahwa persalinan akan segera tiba.
3. Anjurkan ibu untuk miring kiri.
4. Anjurkan ibu untuk makan dan minum.
5. Observasi CHPB sampai bayi lahir.
6. Kolaborasi dengan DPJP untuk terapi dan tidakan selanjutnya.
VI. IMPLEMENTASI.
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan:
TD : 110/70 mmhg.
RR : 20 x/menit.
N : 80 xi/menit
S : 36 ºC.
VT : Dinding vagina tipis, pembukaan 10 cm, effacement 100 %, ketuban(-),
presentasi kepala, uuk jam 12, penurunan H III, penyusupan 0.
2. Memberitahu keluarga untuk siaga karena ibu akan segera melahirkan.
3. Menganjurkan ibu miring kiri agar aliran darah yang membawa oksigen ke seluruh
tubuh bisa dialirkan ke janin.
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dan minuman.
5. Melakukan observasi CHPB sampai bayi lahir.
6. Melakukan asuhan persalinan normal sesuai advice dokter.
VII. EVALUASI
Ibu dan keluarga mengerti atas pemberitahuan bidan dan bersedia melakukan anjuran
bidan.
PERKEMBANGAN
KALA II
A. DATA SUBJEKTIF.
Tanggal :13-12-2019. jam : 01.00 wib
Ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan merasa ingin BAB.
B. DATA OBJEKTIF.
a. TTV.
TD : 110/70 mmhg
RR : 20 x/‟, N: 80 x/‟, S: 36 ºC.
b. Inspeksi.
Tampak dorongan ingin meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva
dan spingther ani membuka.
c. Auskultasi.
DJJ : 148 x/‟, teratur
d. Palpasi.
His : 5 x/10‟ - 40”, sifatnya kuat dan teratur.
Pemeriksaan dalam : Dinding vagina tipis, pembukaan 10 cm, effacement 100 %,
ketuban (-), presentasi kepala, UUK jam 12, penurunan di Hodge IV, penyusupan
0.
C. ASESSMENT.
DX : Ny.A.N, umur 26 th, G2P10000 usia kehamilan 39 minggu 5 hari,tunggal,
hidup, intra uteri, kesan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan inpartu
kala II.
DS : ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan merasa ingin BAB.
DO : TTV= TD: 110/70 mmhg, RR: 20 x / „, N: 80x/ „, S: 36 ºC
Inspeksi: Tampak dorongan ingin meneran, tekanan pada anus, perineum
menonjol, vulva dan spingther ani membuka.
Auskultasi: DJJ : 148 x/menit, teratur.
Palpasi: His : 5 x/10‟ - 40 x/ “, sifatnya kuat dan teratur.
Pemeriksaan dalam : Dinding vagina tipis, pembukaan 10 cm, effacement
100 %, ketuban(-), presentasi kepala, UUK jam 12.00, penurunan di
Hodge IV, penyusupan 0.
D. PENATALAKSANAAN.
1. Mendengar dan melihat tanda gejala kala II (doran, teknus, perjol, vulka). “ada
tanda gejala kala II”.
2. Menyiapkan kelengkapan alat, bahan, dan obat-obatan. “alat siap”.
3. Memakai APD.
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 7 langkah, mengeringkan.
Mematahkan ampul oksitosin.
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan.
6. Memasukkan oksitosin ke dalam speed.
7. Memakai sarung tangan kiri, membersihkan vulva dan perineum (vulva hygiene).
8. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap dan lakukan
amniotomi jika selaput ketuban utuh. “ pembukaan lengkap dan ketuban negatif”.
9. Mencelupkan sarung tangan dalam larutan clorin 0,5 % dan melepaskan secara
terbalik. Mencuci tangan.
10. Memeriksa DJJ. “DJJ normal”
11. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap.
12. Meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran, misalnya Posisi
setengah duduk.
13. Melaksanakan bimbingan meneran karena timbul kontraksi yang kuat.
- Membimbing ibu meneran dengan benar dan efektif.
- Mendukung dan member semangat saat meneran.
- Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman.
- Menganjurkan ibu istirahat diantara kontraksi.
- Menganjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu.
- Memberi asupan cairan per-oral. “ibu minum susu”
14. Tidak dilakukan.
(persiapan pertolongan kelahiran bayi)
15. Meletakkan handuk di atas perut ibu.
16. Meletakkan alas bokong / underpad.
17. Membuka tutup partus set.
18. Memakai sarung tangan steril.
Lahirnya Kepala
19. Melindungi perineum dan tangan lain menahan belakang kepala bayi agar tidak
ekstensi, serta menganjurkan ibu meneran secara efektif.
20. Memeriksa lilitan tali pusat. “tidak ada lilitan tali pusat”
21. Menunggu kepala bayi putar paksi luar.
Lahirnya Bahu
22. Memegang kepala bayi secara biparietal, menggerakkan kea rah bawah dan distal
hingga bahu depan muncul di arkus pubis, dan menggerakkan ke arah atas dan
distal hingga bahu belakang lahir.
Lahirnya Badan dan Tungkai
23. Menyangga kepala dan bahu dengan tangan bawah.
24. Menelusuri pungung, bokong, tungkai dan kaki dengan tangan atas memegang
kedua mata kaki.
(Penanganan Bayi Baru Lahir)
25. Melakukan penilaian sepintas. “Bayi cukup bulan, warna kulit kemerahan,
menangis kuat dan bergerak aktif”.
26. Mengeringkan tubuh bayi, mengganti handuk, memposisikan bayi di perut ibu.
27. Memeriksa uterus terdapat bayi kedua atau tidak. “tidak ada bayi kedua”.
28. Memberitahu ibu untuk disuntik oksitosin supaya uterus berkontraksi baik. “Ibu
bersedia”.
29. Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara IM di 1/3 distal lateral paha 1 menit setelah
bayi lahir.
30. Mengeklem tali pusat 3 cm dari pusar bayi dan mengurut isi tali pusat ke arah ibu
dan mengeklem 2 cm dari klem pertama.
31. - Memegang tali pusat yang telah diklem dan memotong tali pusat diantara 2 klem.
- Mengikat tali pusat dengan benang DTT dengan simpul kunci.
- Melepas klem dan menaruh pada bengkok.
32. Meletakkan bayi tengkurap didada ibu dan membiarkan selama 1 jam, memasang
topi di kepala bayi.
PERKEMBANGAN
KALA III
A. DATA SUBJEKTIF.
Tanggal : 14-12-2019. jam : 01.10 WIB.
Ibu mengatakan senang karena bayinya sudah lahir dan merasa perutnya masih mules.
B. DATA OBJEKTIF.
Terlihat adanya pelepasan plasenta (semburan darah tiba-tiba, tali pusat bertambah
panjang, uterus globuler), TFU setinggi pusat.
C. ASSESMENT.
DX : Ny.A.N P20002 dengan inpartu kala III.
DS : Ibu mengatakan senang karena bayinya sudah lahir dan merasa perutnya
masih mules.
DO : Terlihat adanya pelepasan plasenta (semburan darah tiba-tiba, tali pusat
bertambah panjang, uterus globuler), TFU setinggi pusat.
D. PENATALAKSANAAN.
1. Memberitahu ibu akan dilakukan pengeluaran plasenta. Ibu mengatakan paham.
2. Melakukan manajemen aktif kala III (MAK III)
33. Memindahkan klem tali pusat 5-10 cm dari vulva.
34. Meletakkan satu tangan diatas simphysis untuk mendeteksi kontraksi dan
tangan lain memegang klem untuk menengangkan tali pusat.
35. Menegangkan tali pusat kea rah bawah saat uterus berkontraksi dan tangan
lain mendorong uterus dengan dorso cranial.
(mengeluarkan plasenta)
36. Melanjutkan dorongan ke arah cranial saat terdapat penekanan bagian bawah
dinding depan uterus kea rah dorsal dan diikuti pergeseran tali pusat, hingg
plasenta lahir dan memindahkan klem karena tali pusat bertambah panjang
sekitar 5-10 cm dari vulva.
37. – melahirkan plasenta dengan kedua tangan secara memutar plasenta sampai
selaput ketuban terpilin dan plasenta lahir.
- Memakai sarung tangan DTT untuk melakukan eksplorasi sisa selaput yang
tertinggal karena selaput ketuban robek.
38. Melakukan masase uterus dengan gerakan melingkar sampai uterus
berkontraksi. Fundus teraba keras.
39. Memeriksa kedua sisi plasenta maternal (kotiledon lengkap, tebal 2,5 cm,
selaput menutup) fetal (pembuluh darah tidak robek, insersi sentralis, panjang
tali pusat 55 cm) dengan kassa. Dan memasukkan plasenta ke wadah yang
tersedia.
40. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum dengan kassa.
“tidak terdapat laserasi”.
PERKEMBANGAN
KALA IV
A. DATA SUBJEKTIF.
Tanggal :14-12-2019 Jam: 01.20 WIB.
Ibu mengatakan perutnya merasa mules sesudah plasenta lahir.
B. DATA OBJEKTIF.
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari
dibawah pusat, perdarahan ± 10 cc
TTV : TD : 110/70 mmHg, S : 36,2º C, N : 82 x/‟, RR: 18 x/‟.
TFU : 2 Jari bawah pusat, C/U baik.
Pervag darah : kurang lebih 15 cc.
C. ASSESMENT.
DX : Ny.A.N umur 26 th P20002 dengan kala IV
DS : Ibu mengatakan perutnya terkadang merasa mules sesudah plasenta lahir.
DO : K/U baik, kesadaran composmentis, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari
dibawah pusat, perdarahan ± 15 cc
TTV = TD : 100/60 mmHg
S : 37º C
N : 82 x/menit
RR: 18 x/menit
D. PENATALAKSANAAN.
41. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan. “UC
baik, tidak perdarahan”.
42. Melepas sarung tangan dalam larutan clorin dan mencuci tangan.
43. Memastikan kandung kemih kosong.
44. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus.
45. Mengevaluasi jumlah kehilangan darah. ± 200 cc
46. Memeriksa nadi ibu dan keadaan umum ibu. “nadi 82 x/menit, KU baik”.
47. Memantau keadaan bayi dan pernafasan. “ keadaan bayi baik, pernafasan 52 x/‟ ”.
48. Memakai sarung tangan dan menempatkan semua alat dalam larutan clorin 0.5 %
selama 10 menit, mencuci alat dan bilas.
49. Membuang bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah.
50. Membersihkan ibu dari darah dan cairan tubuh dengan air DTT dan membersihkan
ranjang ibu. Membantu memakai pakaian ibu yang bersih dan kering.
51. Memastikan ibu merasa nyaman, membantu ibu memberikan ASI dan
menganjurkan keluarga memberi makan dan minum ibu.
52. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan clorin 0,5 %.
53. Melepas sarung tangan dan merendam dalam larutan clorin.
54. Mencuci tangan.
55. Memakai sarung tangan untuk pemeriksaan fisik bayi dan memasukkan vit K
dalam speed.
56. Memberi salep mata dan vit K 1 mg secara IM dipaha kiri bayi, Melakukan
pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pernafasan dan suhu bayi.
57. Menyuntikkan imunisasi Hb 0 dipaha kanan bawah lateral setelah 1 jam dari
pemberian vit K. Memberikan bayi pada ibu agar dapat disusui ( IMD ).
58. Melepas sarung tangan.
59. Mencuci tangan.
60. Melengkapi partograf.
BAB 4
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan.
Dalam menegakkan diagnosa yang tepat maka haruslah dilakukan pengkajian
pada ibu yang akan bersalin secara menyeluruh yang meliputi anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan laboratorium.
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada proses bersalin penolong (bidan)
harus memahami kondisi psikologi ibu dan langkah pada memberikan pertolongan
dengan harapan persalinan berlangsung aman, nyaman, dan bersih tanpa adanya
komplikasi yang mungkin terjadi.
Psikoogi ibu dalam bersalin juga perlu diperhatikan yaitu dengan
mengikutsertakan orang terdekat sehingga ibu mendapat support selama persalinan,
karena dengan psikologi ibu yang baik juga berpegaruh baik dengan proses persalinan
5.2 Saran.
1. Untuk Bidan.
Dalam menolong persalinan agar berpedoman pada 60 langkah asuhan
persalinan normal serta tidak mengabaikan aseptik dan antiseptik dalam
penanganannya lebih memperhatikan kebutuhan klien baik fisik dan mental yaitu
dengan melakukan pengkajian menyeluruh sehinga dapat memberikan asuhan
kebidanan yang komprehensif.
2. Untuk Mahasiswa
- Diharapkan mahasiswi mampu dalam melakukan asuhan Kebidanan pada ibu
yang bersalin normal sesuai teori dan metode yang telah ditentukan.
- Diharapkan mahasiswi dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
3. Untuk Keluarga.
Hendaknya selalu memberikan dorongan dan semangat kepada ibu, dan
selalu membantu ibu dalam proses persalianan dan memenuhi kebutuhannya.
DAFTAR PUSTAKA