Anda di halaman 1dari 12

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisiologi Manusia


Dosen Pengampu :
Ghana Firsta Yosika, M.Or

Disusun Oleh :
Klaudius Deo F1251221014
Dwi Iqbal Muhammad Irsyad F1251221033
Dimas Bayu Aditya F12512208

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK 2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatnya
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Ada pun makalah kami yang berjudul
“Sistem Reproduksi Manusia”. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas Mata kuliah “
Fisiologi Manusia”.
Terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran. Semoga makalah ini akan memberikan wawasan yang
berharga tentang dunia sistem reproduksi manusia dan motivasi pembaca untuk lebih
memahami peran sistem reproduksi manusia saat ini.
Assalamualaikum Wr. W

Kubu Raya, 10 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 4
1.3 TUJUAN ................................................................................................................. 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................ 5
BAB III...................................................................................................................................... 8
PENUTUP.................................................................................................................................. 8
1.1 KESIMPULAN........................................................................................................ 8
1.2 SARAN ....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Sistem reproduksi manusia meliputi sejarah evolusi dan adaptasi organ-organ


reproduksi manusia untuk memungkinkan reproduksi dan kelangsungan spesies. Sistem
reproduksi manusia telah mengalami perubahan dan perkembangan seiring berjalannya
waktu untuk memenuhi kebutuhan reproduksi dan perkembangan manusia. Secara evolusi,
organ-organ reproduksi manusia telah mengalami perubahan untuk meningkatkan
kemungkinan reproduksi yang sukses. Organ-organ reproduksi manusia pria dan wanita
telah berkembang untuk memungkinkan produksi dan pengiriman sperma, serta produksi
dan implantasi sel telur. Pada pria, organ reproduksi utama adalah testis yang menghasilkan
sperma dan hormon testosteron. Testis mengandung tubulus seminiferus tempat produksi
sperma terjadi. Organ-organ tambahan seperti vas deferens, vesikula seminalis, kelenjar
prostat, dan penis membantu dalam pengiriman sperma selama hubungan seksual. Pada
wanita, organ reproduksi utama adalah ovarium yang menghasilkan sel telur dan hormon
estrogen dan progesteron. Ovarium mengandung folikel-folikel yang berisi sel telur. Rahim
adalah organ yang memungkinkan implantasi dan perkembangan embrio menjadi janin.
Saluran tuba falopi menghubungkan ovarium dengan rahim, memungkinkan perjalanan sel
telur yang telah dilepaskan menuju rahim. Selain organ-organ utama ini, sistem reproduksi
manusia juga melibatkan organ-organ pendukung seperti kelenjar-kelenjar penghasil
hormon, seperti kelenjar hipotalamus dan hipofisis di otak, yang mengatur produksi
hormon reproduksi. Perubahan dalam sistem reproduksi manusia juga berkaitan dengan
perkembangan sosial dan budaya manusia. Kebutuhan untuk reproduksi dan perkembangan
keluarga telah membentuk tradisi, praktik, dan pengetahuan tentang reproduksi manusia
dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Dalam konteks medis, pemahaman tentang sistem
reproduksi manusia telah berkembang melalui penelitian ilmiah dan pengembangan
teknologi medis. Hal ini telah memungkinkan kemajuan dalam diagnosis, perawatan, dan
pemahaman tentang masalah kesehatan reproduksi manusia.
Sistem reproduksi manusia mencakup aspek biologi, evolusi, budaya, dan medis
yang saling terkait. Pemahaman tentang sistem reproduksi manusia penting untuk menjaga
kesehatan reproduksi dan memahami proses reproduksi manusia secara keseluruhan.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana sistem reproduksi manusia bekerja ?


2. Bagaimana proses pembentukan sel telur dan sperma dalam sistem reproduksi
manusia?
3. Apa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sistem kesehatan reproduksi manusia?
4. Apa saja perbedaan antara sistem reproduksi pria dan wanita?

1.3 Tujuan

1. Memahami bagaimana sistem reproduksi manusia bekerja


2. Bagaimana proses pembentukan sel telur dan sperma dalam sistem reproduksi manusia
3. Memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sistem kesehatan reproduksi
manusia
4. Mengetahui apa saja perbedaan antara sistem reproduksi pria dan wanita

BAB III
PEMBAHASAN

A. Sistem reproduksi manusia bekerja


Sistem reproduksi manusia bekerja melalui serangkaian langkah yang melibatkan
organ-organ reproduksi dan pengaturan hormon. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam
sistem reproduksi manusia:
1. Produksi Sel Reproduksi:
- Pada pria, testis menghasilkan sperma melalui proses yang disebut
spermatogenesis. Sel sperma matang kemudian disimpan dalam epididimis
sebelum dikeluarkan saat ejakulasi.
- Pada wanita, ovarium menghasilkan sel telur dalam siklus bulanan melalui
proses yang disebut oogenesis. Setiap bulan, satu sel telur matang akan
dilepaskan dari ovarium dalam proses yang disebut ovulasi.
2. Pembuahan:
- Pembuahan terjadi ketika sperma bertemu dengan sel telur yang telah
matang di saluran reproduksi wanita, biasanya di tuba falopi.
- Satu sperma berhasil membuahi sel telur, dan materi genetik dari sperma dan
sel telur bergabung membentuk zigot.
3. Implantasi:
- Zigot yang telah terbentuk akan melakukan perjalanan menuju rahim dan
berimplantasi di dinding rahim.
- Proses implantasi ini penting untuk memastikan zigot mendapatkan nutrisi
dan oksigen yang dibutuhkan untuk bertumbuh.
4. Perkembangan Janin:
- Setelah implantasi, zigot akan berkembang menjadi embrio dan kemudian
janin.
- Proses ini melibatkan pembentukan organ-organ tubuh, sistem saraf, sistem
peredaran darah, dan sistem lainnya.
5. Kelahiran:
- Setelah sekitar 9 bulan kehamilan, janin siap untuk kelahiran.
- Proses kelahiran melibatkan kontraksi otot rahim yang mendorong janin
melalui jalan lahir dan keluar dari tubuh ibu.
Selain langkah-langkah di atas, sistem reproduksi manusia juga terkait dengan pengaturan
hormon yang kompleks. Hormon seperti estrogen, progesteron, dan testosteron berperan dalam
mengatur siklus menstruasi, perkembangan karakteristik seksual sekunder, dan fungsi
reproduksi lainnya.
hormon seperti estrogen, progesteron, dan testosteron memainkan peran penting dalam
pengaturan sistem reproduksi manusia. Berikut adalah peran hormon-hormon tersebut:
1) Estrogen: Hormon estrogen, yang dominan pada wanita, berperan dalam:
a. Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi wanita.
b. Mengatur siklus menstruasi.
c. Mempengaruhi perkembangan karakteristik seksual sekunder wanita seperti
pertumbuhan payudara dan pertumbuhan rambut di area tertentu.
2) Progesteron: Hormon progesteron, yang terutama diproduksi setelah ovulasi, berperan
dalam:
a. Memperbaiki dan mempersiapkan endometrium (lapisan dalam rahim) untuk menerima
dan mendukung implantasi telur yang dibuahi.
b. Memelihara kehamilan dan mencegah kontraksi rahim yang dapat menyebabkan
keguguran.
c. Mempengaruhi perubahan pada payudara selama kehamilan.
3) Testosteron: Hormon testosteron, yang dominan pada pria, berperan dalam:
a. Mendorong perkembangan karakteristik seksual sekunder pria seperti pertumbuhan
otot, suara yang lebih dalam, dan pertumbuhan rambut pada wajah dan tubuh.
b. Merangsang produksi sperma dan mempengaruhi libido dan fungsi seksual pada pria.

B. Proses pembentukan sel telur dan sperma dalam sistem reproduksi manusia

Proses pembentukan sel telur (ovum) dan sperma pada reproduksi manusia melibatkan
dua proses yang berbeda, yaitu oogenesis pada wanita dan spermatogenesis pada pria.
1. Oogenesis (Pembentukan Sel Telur):
a. Oogenesis dimulai sejak masa perkembangan janin dalam rahim ibu.
b. Pada saat bayi perempuan lahir, ovarium sudah berisi sejumlah besar folikel
ovarium, yang masing-masing berisi sel telur yang belum matang. Selama masa
pubertas, setiap bulan, beberapa folikel mulai berkembang di bawah pengaruh
hormon folikulostimulasi (FSH).
c. Hanya satu folikel yang akan terus berkembang dan menjadi dominan,
sedangkan folikel-folikel lainnya akan mengalami penyerapan kembali.
d. Folikel dominan akan melepaskan sel telur yang matang dalam proses yang
disebut ovulasi.
e. Jika sel telur tidak dibuahi, maka akan terurai dan dikeluarkan bersama dengan
lapisan rahim saat menstruasi.

2. Spermatogenesis (Pembentukan Sperma):


a. Spermatogenesis dimulai pada masa pubertas pada pria.
b. Proses ini terjadi di dalam testis, lebih tepatnya di dalam tubulus seminiferus.
c. Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel punca (stem cell) yang disebut
spermatogonium.
d. Spermatogonium akan mengalami beberapa tahap pembelahan sel,
menghasilkan spermatosit primer.
e. Spermatosit primer kemudian akan mengalami pembelahan meiosis,
menghasilkan spermatosit sekunder dan akhirnya menjadi spermatid.
f. Spermatid akan mengalami proses pematangan (spermiogenesis) menjadi
sperma yang matang.
g. Sperma akan disimpan dalam epididimis sebelum dikeluarkan bersama dengan
cairan semen saat ejakulasi.
Proses pembentukan sel telur dan sperma sangat penting dalam reproduksi manusia.
Sel telur dan sperma yang matang akan bertemu dan bergabung dalam proses pembuahan,
membentuk zigot yang akan berkembang menjadi embrio dan kemudian janin. pembentukan
sel telur dan sperma sangat penting dalam reproduksi manusia.
Proses pembuahan atau fertilisasi terjadi ketika sel sperma yang matang bertemu
dengan sel telur yang matang. Pembuahan ini menyebabkan materi genetik dari sel sperma dan
sel telur bergabung, membentuk zigot. Setelah terjadi pembuahan, zigot akan melakukan
perjalanan dari tuba falopi menuju rahim. Di dalam rahim, zigot akan mengalami proses
implantasi, yaitu menempel dan menanamkan diri pada dinding rahim. Setelah berhasil
diimplantasi, zigot akan berkembang menjadi embrio, yang kemudian berkembang lebih lanjut
menjadi janin.
Proses perkembangan janin melibatkan pembentukan organ-organ tubuh, sistem saraf,
sistem peredaran darah, dan sistem lainnya. Janin akan terus tumbuh dan berkembang dalam
rahim selama sekitar 9 bulan kehamilan sebelum akhirnya siap untuk kelahiran. Penting untuk
diingat bahwa proses pembentukan sel telur dan sperma, pembuahan, dan perkembangan janin
merupakan hasil dari kerja sama antara organ-organ reproduksi, pengaturan hormon, dan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi reproduksi manusia.
C. Faktor faktor yang mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi manusia.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan:

1. Gaya Hidup:
a. Nutrisi: Pola makan yang seimbang dan nutrisi yang mencukupi sangat penting
untuk kesehatan sistem reproduksi. Asupan makanan yang kaya akan vitamin,
mineral, protein, dan lemak sehat dapat mendukung fungsi reproduksi yang
optimal.
b. Aktivitas Fisik: Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kesehatan reproduksi
dengan meningkatkan aliran darah ke organ-organ reproduksi dan meningkatkan
keseimbangan hormon.
c. Kebiasaan Merokok: Merokok dapat merusak kualitas sperma pada pria dan dapat
mempengaruhi kesuburan pada wanita. Merokok juga dapat meningkatkan risiko
komplikasi kehamilan.
d. Konsumsi Alkohol dan Obat-obatan Terlarang: Konsumsi alkohol yang berlebihan
dan penggunaan obat-obatan terlarang dapat mengganggu fungsi reproduksi dan
meningkatkan risiko infertilitas.

2. Kesehatan Seksual:
a. Penggunaan Kontrasepsi: Menggunakan kontrasepsi yang aman dan efektif dapat
membantu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan melindungi dari infeksi
menular seksual (IMS).
b. Praktik Seks Aman: Menggunakan pengaman seperti kondom dapat membantu
melindungi diri dari IMS.
c. Pemeriksaan Kesehatan Seksual: Melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara
rutin dan mengikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan dapat membantu
mencegah dan mendeteksi dini penyakit menular seksual.

3. Faktor Lingkungan:
a. Paparan Zat Kimia Berbahaya: Paparan terhadap zat kimia berbahaya seperti
pestisida, logam berat, bahan kimia industri, dan polutan lingkungan dapat
berdampak negatif pada kesehatan reproduksi.
b. Radiasi: Paparan radiasi, seperti radiasi sinar-X atau radiasi dari perangkat
elektronik, dapat mempengaruhi kualitas sperma dan sel telur.
c. Suhu Ekstrem: Paparan suhu yang ekstrem, baik suhu yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah, dapat memengaruhi kualitas sperma.

4. Kesehatan Umum:
a. Penyakit dan Infeksi: Beberapa penyakit dan infeksi, seperti infeksi menular
seksual atau penyakit menular lainnya, dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi.
b. Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan
dapat mempengaruhi fungsi reproduksi.
c. Penyakit Kronis: Penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan tiroid
dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi.

Penting untuk menjaga gaya hidup sehat, menghindari faktor risiko yang dapat merusak
kesehatan reproduksi, dan mendapatkan perawatan medis yang tepat jika diperlukan untuk
menjaga kesehatan sistem reproduksi. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan
reproduksi, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten.

D. Perbedaan sistem reproduksi pria dan wanita

Sistem reproduksi manusia pria dan wanita memiliki perbedaan dalam struktur dan
fungsi. Berikut adalah perbedaan utama antara sistem reproduksi pria dan wanita:

1. Organ Reproduksi:
a. Pria: Organ reproduksi pria terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, vesikula
seminalis, prostat, dan penis. Testis berfungsi untuk menghasilkan sperma,
sedangkan penis berfungsi untuk memasukkan sperma ke dalam vagina selama
hubungan seksual.
b. Wanita: Organ reproduksi wanita terdiri dari ovarium, tuba falopi, uterus (rahim),
serviks, dan vagina. Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum),
sedangkan rahim berfungsi untuk menampung dan mendukung pertumbuhan
embrio jika pembuahan terjadi.

2. Produksi Sel Reproduksi:


a. Pria: Pria menghasilkan sperma melalui proses spermatogenesis di dalam testis.
Sel sperma matang disimpan di epididimis sebelum dikeluarkan saat ejakulasi.
b. Wanita: Wanita menghasilkan sel telur melalui proses oogenesis di dalam
ovarium. Setiap bulan, satu sel telur matang akan dilepaskan dari ovarium dalam
proses yang disebut ovulasi.

3. Hormon Reproduksi:
a. Pria: Hormon utama yang terlibat dalam sistem reproduksi pria adalah hormon
testosteron, yang diproduksi oleh testis. Testosteron bertanggung jawab untuk
perkembangan karakteristik seksual sekunder pria dan mengatur produksi sperma.
b. Wanita: Hormon utama yang terlibat dalam sistem reproduksi wanita adalah
estrogen dan progesteron, yang diproduksi oleh ovarium. Estrogen dan
progesteron bertanggung jawab untuk perkembangan karakteristik seksual
sekunder wanita, mengatur siklus menstruasi, dan mendukung kehamilan jika
terjadi.

4. Siklus Reproduksi:
a. Pria: Pria tidak memiliki siklus reproduksi bulanan seperti wanita. Mereka terus
menghasilkan sperma sepanjang hidup mereka.
b. Wanita: Wanita mengalami siklus menstruasi bulanan yang melibatkan pergantian
antara ovulasi dan menstruasi. Siklus ini dipengaruhi oleh fluktuasi hormon dalam
tubuh wanita.

5. Kemampuan Reproduksi:
a. Pria: Pria memiliki kemampuan reproduksi sepanjang hidup mereka, meskipun
kualitas sperma mereka dapat menurun seiring bertambahnya usia.
b. Wanita: Wanita memiliki batas waktu reproduksi yang lebih terbatas. Kemampuan
reproduksi wanita biasanya berlangsung dari masa pubertas hingga mencapai
menopause, yaitu ketika ovarium berhenti menghasilkan sel telur.

Perbedaan dalam sistem reproduksi pria dan wanita mencerminkan peran dan fungsi
masing-masing dalam reproduksi manusia. Keduanya saling melengkapi satu sama lain
untuk memungkinkan pembuahan dan perkembangan janin.

BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Sistem reproduksi manusia adalah suatu sistem biologis yang memungkinkan
manusia untuk berkembang biak. Sistem ini terdiri dari organ dan struktur khusus
yang bekerja bersama untuk menghasilkan, membawa, dan menyuburkan sel
reproduksi (sperma pada pria dan sel telur pada wanita) serta memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan embrio. sistem reproduksi manusia adalah
bagian integral dari kehidupan manusia dan memungkinkan kelangsungan hidup
dan perkembangan populasi manusia. Memahami bagaimana sistem ini berfungsi
adalah penting untuk kesehatan dan kesejahteraan umum manusia.
1.2 SARAN
Saran untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan sistem reproduksi manusia
meliputi berbagai aspek, termasuk pencegahan, perawatan, dan pendidikan
seksual. Memberikan pendidikan seksualitas yang komprehensif di sekolah dan
dalam keluarga. Ini harus mencakup informasi tentang anatomi, fisiologi,
kontrasepsi, perlindungan dari infeksi menular seksual (IMS), dan pentingnya
hubungan yang sehat. Menganjurkan perawatan kesehatan rutin, termasuk
pemeriksaan kesehatan reproduksi, untuk pria dan wanita. Ini termasuk
pemeriksaan pap smear, tes kelainan pada payudara, dan pemeriksaan kesehatan
reproduksi lainnya. Mendorong pola makan seimbang yang mengandung nutrisi
penting untuk kesehatan sistem reproduksi. Konsumsi makanan yang kaya akan
vitamin dan mineral, seperti asam folat, sangat penting untuk kesehatan
reproduksi. Berolahraga secara teratur membantu mempertahankan berat badan
yang sehat, mengurangi stres, dan mempromosikan sirkulasi darah yang baik,
yang penting untuk kesehatan sistem reproduksi. Hindari penggunaan zat-zat
berbahaya seperti rokok, alkohol, dan narkoba ilegal. Zat-zat ini dapat merusak
organ reproduksi dan mempengaruhi kesuburan. Memberikan informasi dan akses
kepada individu untuk memilih dan menggunakan metode kontrasepsi yang aman
dan efektif sesuai dengan kebutuhan mereka. Mendorong praktek seks yang aman
dan penggunaan pelindung seperti kondom untuk mencegah penularan IMS. Jika
ada masalah atau kekhawatiran tentang kesehatan reproduksi, penting untuk
segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Untuk wanita, memantau
siklus menstruasi dapat membantu mendeteksi gangguan atau masalah kesehatan
reproduksi lebih awal. Jika sedang hamil atau berencana untuk hamil, periksakan
diri secara teratur, konsumsi makanan yang sehat, dan hindari zat berbahaya.
Dukungan emosional dan konseling penting untuk mengatasi masalah reproduksi,
terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam kehamilan atau infertilitas.
Memahami faktor risiko kesehatan reproduksi, baik yang berasal dari genetika
maupun faktor lingkungan, dan melakukan tindakan pencegahan yang sesuai.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan situasi yang
unik, sehingga saran di atas dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan masing-
masing. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk saran yang lebih
spesifik dan terpersonalisasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/303188087/makalah-sistem-reproduksi
https://www.academia.edu/35634367/SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSI
A
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php?id=93566
https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-sistem-reproduksi-pada-
manusia-42374353

Anda mungkin juga menyukai