Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SISTEM REPRODUKSI PRIA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1. SITI MUTHII’IH KILO (P121147)
2. RIFQAH A. MUKE (P121145)
KELAS D

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PRODI D3 RADIOLOGI

2021/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada ALLAH SWT yang telah memberikan kami kemudahan untuk dapat
menyelesaikan Tugas makalah Sistem Reproduksi sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Tanpa berkat dan rahmat ALLAH SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Dalam makalah ini saya memaparkan tentang bagaimana Anatomi dan fisiologi dari
sistem Reproduksi Pria. Kami enggan penuh kesadaran,menyadari bahwa makalah ini sangat
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sebagai masukan bagi kami kedepan
dalam pembuatan makalah yang sangat berarti. Akhir kata kami mengucapkan mohon maaf bila
ada kata kata dalam penyampaian yang kurang berkenan. Sekian terimakasih
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………….…ii

BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………...1

A. LATAR BELAKANG………………………………………………1
B. TUJUAN…………………………………………………………….1

BAB II : ISI ……………………………………………………………...10

A. PENGERTIAN……………………………..……………………..10
B. GAMBAR ANATOMI……………………………………………11
C. FUNGSI SECARA FISIOLOGIS…………………………………12
D. GAMBAR RADIOLOGI………………………………………….13

BAB III : PENUTUP……………………………………………………..16

A. KESIMPULAN…………………………………………………..16
B. KRITIK DAN SARAN..…..……………………………………..16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian tentang anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi pada manusia merupakan
ilmu paling dasar/basic bagi setiap pelaku Kesehatan reproduksi khususnya Wanita.
Dalam makalah ini akan di bahas tentang anatomi Sistem Reproduksi pada manusia yang
menerangkan tentang Anatomi Saluran Reproduksi khususnya pada Laki-laki. Sistem
Reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi Ketika seseorang mencapai kedewasaan
(puberitas) atau masa akil balig. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan
sel kelamin jantan (sperma) dan hormone testosterone. Hormon testosterone berfungsi
mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, diantaranya suara
berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut ditempat tertentu contohnya jambang,
kumis, jenggot, dan dada menjadi lebih bidang, jakun membesar. Sedangkan seorang
Wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormone Wanita
yaitu esterogen. Hormon esterogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda
kelamin sekunder pada wanita contohnya kulit menjadi semakin halus, suara menjadi
lebih tinggi,tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.

B. Tujuan Penulisan
Agar Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tantang ssistem reproduksi
manusia khususnya pada pria.
II BAB
ISI
A. Pengertian

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme
yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu
organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat
di ovarium.Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya
individubaru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel
kelaminwanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat
reproduksi laki-laki dan perempuan.

1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria


a. Testis
Testis adalah organ kelamin laki-laki untuk pengembangbiakan, tempat spermatozoa
dibentuk dan hormon kelamin laki-laki,testosterone dihasilkan. Testis berkembang di
dalam rongga abdomen sewaktu janin dan turun melalui saluran inguinal kanan dan
kiri masuk kedalam skrotum menjelang akhir kehamilan, Testis ini terletak oblik
menggantung pada urat-urat spermatik di dalam skrotum.

b. Vesikula Seminalis
Vesikula Seminalis atau kndung mani adalah dua buah kelenjar tubuleryang terletak
kanan dan kiri dibelakang leher kandung kencing. Salurannya bergabung dengan
Vasa deferentia. Untuk pembentukan saluran ejakulator (ductus ejaculatorius
caommunis). Sekret vesika seminalis adalah komponen pokok dari air mani.

c. Epididimis
Epididimis adalah organ kecil yang terletak dibelakang testis seta terkait padanya.
Terdiri atas sebuah tabung semping yang sangat Panjang dan berliku-liku di belakang
testis. Melalui tabung ini sperma berjalan dari testis masuk kedalam vas deferens.

d. Vas Deferens
Vas Deferens adalah saluran yang berjalan dari bgian bawah epididimis. Naik
dibelakang testis, masuk ke tali mani (funiculus spermatikus), dan mencapai rongga
abdomen melalui saluran inguinal, an akhirnya berjalan masuk kedalam pelvis.

e. Kelenjar Prostat
Kelenjar Prostat kira-kira sebesar buah walnut atau buah kenari besar, letaknya
dibawah kandung kencing, mengelilingi uretra dan terdiri atas kelenjar majemuk,
saluran-saluran, dan otot polos. Prostat mengeluarkan secret cairan yang becampur
dengan sekret dari testis. Pembesaran prostat kan membendung uretra dan
menyebabkan retensio urine.

f. Skrotum
Skrotum (kandung buah pelir) adalah sebuah struktur berupa kantong yang terdiri atas
kulit tanpa lemak subkutan, berisi sedikit jaringan otot. Testis (buah pelir) berada di
dalamnya, setiap testis berada alam pembungkus yang disebut tunika vaginalis, yang
dibentuk dari peritoneum.

g. Penis
Penis (zakar) terdiri atas jaringan seperti busa dan memanjang dari glans penis
(kepala zakar),tempat muara uretra. Kulit pembungkus glans penis adalah preputum
atau kulup. Khitan adalah pelepasan sama sekali atau Sebagian dan preputum.

h. Testosteron
Testosteron adalah hormone kelamin laki-laki, disekresikan sel intersiil, yaitu sel-sel
yang terletan didalam ruang antara tubula-tubula seminiferous testis dibawah
rangsangan hormone perangsang sel intersiil (ICSH) dari hipofisis yang sebenarnya
adalah bahan yang sama dengan hormone Luteinzing (LH). Pengeluaran testosterong
betambah dengan nyata pada masa puberitas dan bertanggung jawab atas
pengembangan sifat-sifat kelamin sekunder yaitu pertumbuhan janggut, perubahsan
suara menjadi lebih berat dan pembesaran genetalia.
B. Gambar Anatomi Alat Reproduksi Pria

a. Testis

b. Vesikula Seminalis
c. Epididimis

d. Vas Deferens

e. Kelenjar Prostat
f. Skrotum

g. Penis

h. Testosteron
C. Fungsi Secara Fisiologis
a. Testis
Testis merupakan organ reproduksi pria homolog dengan ovarium pada Wanita.
Testis memiliki 2 fungsi yaitu sebagai organ reproduksi dengan menghasilkan
spermatozoa dan sebagai kelenjar endokrin menghasilkan hormon Hipii
aadrogen.Spermatogenesis meliputi semua proses produksi garnet km steroidogenesis
merupakan reaksi enzimatik untuk memproduksi Ll- HHOtd pria.
b. Vesikula Seminalis
Vesikula Seminalis mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
1. Memproduksi Air mani
Fungsi utamanya adalah memproduksi dan menyimpan cairan yang nantinya akan
menjadi cairan mani pria.Cairan ini sangat penting dalam
menentukan fungsi dan kualitas sperma. Semakin baik kinerja vesikula seminalis,
semakin baik pula sperma yang dihasilkan. Semua ini akan memengaruhi
kesuburan dan peluang hamil.
2. Mengeluarkan Air Mani
Vesikula seminalis berperan dalam membantu air mani untuk keluar melalui
saluran kemih saat akan ejakulasi.
3. Melindungi Sperma
Fungsi lainnya adalah untuk melindungi sperma. Protein yang ada pada air mani,
salah satunya semenogelin. Protein ini berbentuk seperti gel yang akan
menyelubungi sperma saat masuk ke saluran reproduksi wanita.
4. Sumber Energi Bagi Sperma
Air mani yang dihasilkan oleh vesikula seminalis mengandung sejumlah
komponen zat, salah satunya fruktosa. Fruktosa berperan sebagai sumber energi
bagi sel sperma. Karena memiliki energi, sel sperma dapat bergerak dengan baik
menuju sel telur.
5. Menetralkan pH di Vagina
Tingkat keasaman dalam saluran reproduksi perempuan cukup tinggi. Agar
sperma tidak rusak atau mati saat berenang menuju sel telur karena tingkat
keasaman itu, vesikula seminalis memproduksi air mani yang mengandung
alkaline. Karena sifatnya basa, alkaline berfungsi untuk menetralkan pH vagina.
c. Epididimis
Epididimis berfungsi untuk memindahkan sperma dari testis dan menjadi tempat
pematangan sperma itu sendiri. Saat sperma berjalan melalui epididimis, terdapat
sinyal-sinyal dari sel organ ini yang akan mendorong proses pematangannya.Terdapat
ratusan, bahkan ribuan, gen berbeda yang dikeluarkan oleh sel epididimis ketika
sperma masuk ke bagian testis yang satu ini. Gen inilah yang kemudian menjadikan
sel sperma matang dan siap membuahi sel telur saat pria berejakulasi.

d. Vas Deferens

Vas Deferens  Fungsinya sebagai saluran tempat jalannya sperma yang akan
menuju ke kantung semen atau vesikula seminalis.Posisi dari organ ini membentang
menuju ke uretra. Vas deferens bertugas untuk menyimpan sperma sebelum ejakulasi.
Nantinya akan keluar melalui alat kelamin pria atau penis.Fungsi vas deferens juga
untuk menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong ini berperan dalam
menampung sperma yang asalnya dari kelenjar kelamin jantan.Vas deferens adalah
ductus deferens yang merupakan tabung. Biasanya juga terdapat pada hewan
vertebrata jantan. Fungsinya sama seperti pada manusia

e. Kelenjar Prostat

Kelenjar Prostat berfungsi mengeluarkan cairan yang melindungi dan menutrisi


sperma. Selama ejakulasi, cairan tersebut akan dikeluarkan bersamaan dengan sperma
sebagai air mani. Dengan adanya cairan ini, sperma mampu bergerak secara efisien di
dalam rahim wanita.

f. Skrotum
Skrotum Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat
memproduksi sperma dengan baik, maka organ tersebut harus memiliki suhu yang
sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh
g. Penis
Penis mempunyai 2 fungsi yaitu:
1. Sebagai tempat keluarnya Air mani. Penis memiliki saluran uretra yang membawa
urine dari kandung kemih ke lubang uretra, di mana cairan urin akan dikeluarkan
dari tubuh. Pengeluaran urine juga berfungsi untuk menjaga kadar air dalam tubuh
manusia.
2. Sebagai alat untuk berhubungan seksual. Setelah memasuki masa pubertas,
hormon testosteron pada pria akan memengaruhi perkembangan penis dan
mengaktifkan fungsi seksual. Hubungan seksual dimulai saat penis mengalami
ereksi yang disebabkan oleh rangsangan yang membangkitkan gairah seksual.
h. Testosteron
Testosteron memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Pada sistem endokrin

Sistem endokrin tubuh memiliki beberapa kelenjar yang memproduksi hormon.


Proses terjadinya testosteron bisa dimulai dari hipotalamus.
Hipotalamus mengirim sinyal pada kelenjar pituitari, kelenjar di bawah otak,
mengenai berapa banyak hormon testosteron yang dibutuhkan oleh tubuh. Lalu sinyal
tersebut dikirim ke testis untuk kemudian testis memproduksinya.
Selain di testis, hormon ini juga dapat diproduksi di kelenjar adrenal. Namun hormon
yang diproduksi di kelenjar adrenal hanya sebagian kecil. Ketika laki-laki beranjak
remaja, hormon ini berfungsi dalam pembentukan suara, jambang, dan beberapa
rambut di bagian tubuh.

2. Perkembangan sistem reproduksi

Ketika pembuahan terjadi, hormon testosteron membantu terjadi pembentukan genital


laki-laki pada janin. Hal ini terjadi sekitar tujuh minggu setelah terjadinya
pembuahan.
Saat laki-laki beranjak remaja, produksi hormon ini pun meningkat. Pada fase yang
dikenal sebagai masa pubertas ini mulailah terjadi pembentukan dan perubahan lebih
lanjut pada penis dan testis. Pada saat ini juga, testis pada laki-laki mulai bisa
memproduksi sperma.
Ketika kadar testosteron rendah, kemungkinan laki-laki dapat mengalami disfungsi
ereksi. Sementara kadar testosteron tinggi juga dapat membuat kondisi kulit berminyak,
rambut rontok, hingga testis mengerut.
3. Perubahan fisik dan gairah seksual

Sejak remaja, laki-laki sudah mengalami adanya desakan seksual atau hasrat seksual.
Meningkatnya produksi hormon testosteron juga membuat laki-laki mengalami
perubahan fisik pada testis, penis, dan bulu pubis.
Selain itu, tubuh dan otot laki-laki pun mulai terbentuk karena adanya peningkatan
produksi hormon ini. Pada usia ini, laki-laki akan mendapatkan stimulasi seksual bahkan
melakukan aktivitas seksual. Kedua hal ini dapat membuat hormon yang diproduksi
semakin meningkat.
Selain perubahan fisik, testosteron juga berpengaruh pada pertumbuhan bulu-bulu halus
pada bagian tubuh laki-laki. Bulu-bulu halus akan mulai tumbuh lebat pada bagian
tangan, kaki, ketiak, dan tidak jarang tumbuh pada bagian dada laki-laki.

4. Pertumbuhan tulang dan otot

Hormon ini juga mampu membuat terbentuknya tulang dan otot. Jika pada perempuan
kekurangan estrogen dapat mengakibatkan risiko terjadinya osteoporosis, kekurangan
testosteron dapat menyebabkan kepadatan tulang yang terbentuk tidak sempurna.

Selain itu, beberapa laki-laki dapat melakukan terapi hormon untuk menambah
kegagahan fisiknya. Namun perlu Anda ketahui bahwa penambahan hormon ini juga
dapat memengaruhi kulit dan pembesaran dada pada laki-laki. Efek yang ditimbulkan
pada kulit bisa berupa iritasi.
Testosteron juga berguna untuk membakar lemak pada metabolisme tubuh. Kurangnya
hormon ini dapat membuat lemak dalam tubuh bertambah.
D. Gambar Radiologi
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi pada manusia merupakan ilmu paling dasar/basic bagi
setiap pelaku Kesehatan. Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki!laki dan
perempuanyang khusus yaitu testis menghasilkan spermato*oid (sel kelamin laki!laki)dan ovarium
menghasilkan sel kelamin perempuan (ovum).

truktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum(kantung *akar) dan testis


(buah *akar).

truktur dalamnya terdiri darivas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis

B.SARAN

Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan.Dengan sebuah pedoman yang biasa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber penulis akan memperbaiki makalah tresebut.Oleh sebab itu penulis
harapkan kritik serta saranya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

Anda mungkin juga menyukai