Anda di halaman 1dari 14

Makalah

PENYAKIT JANTUNG CORONER (PJK)

DI SUSUN OLEH :

1. .
2. .
3. .

POLITEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENYAKIT
JANTUNG KORONER”. Salawat serta salam tak lupa kami haturkan
untuk Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami


peroleh dari beberapa sumber media elektronik dengan harapan orang
membacanya dapat memahami materi yang kami sajikan.

Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-


baiknya dalam menyelesaikan makalah ini, kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu, mohon kritik dan saran
yang kiranya dapat membangun sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang lebih baik lagi, kami berharap makalah yang kami sajikan dapat
memberikan manfaat bagi seluruh pembacanya.

Makassar, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang dapat disebut juga
penyakit arteri coroner yang merupakan salah satu penyebab yang
paling utama pada kematian di dunia sekarang ini.
American Heart Association pada tahun 2004
memperkirakan pravalensi Penyakit Jantung Koroner (PJK) di
Amerika Serikat sekitar 13.200.000. Angka kematian akibat PJK di
seluruh dunia tiap tahun didapatkan 50 juta,sedangkan di Negara
berkembang Penyakit Jantung Koroner terdapat 39 juta
(Tanuwidjojo, 2003). WHO pada tahun 2002 memperkirakan di
seluruh dunia setiap tahunnya 3,8 juta pria dan 3,4 juta wanita
meninggal karena PJK (World Health Organization, 2006).
Berdasarkan Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
Departemen Kesehatan RI pada tahun 1986, PJK menduduki
peringkat ke-tiga sebagai penyebab kematianpada usia di atas 45
tahun, pada tahun 1992 naik menjadi peringkat ke-dua, dan sejak
tahun 1993 menjadi peringkat pertama. Hasil Riskesdas tahun
2007 menunjukkan PJK menempati peringkat ke-tiga penyebab
kematian setelah stroke dan hipertensi (Tanuwidjojo, 2003).
Banyak factor yang mempengaruhu terjadinya penyakit
jantung coroner sehingga usaha pencegahan harus bentuk
multifactorial juga. Pencegahan harus di usahakan sedapat
mungkin dengan cara pengendalian factor-faktor resiko PJK dan
merupakan hal yang cukup penting dalam usaha pencegahan PJK,
baik primer maupun sekunder. Pencegahan primer lebih ditujukan
pada mereka yang sehat tetapi mempunyai resiko tinggi,
sedangkan sekunder merupakan upaya memburuknya penyakit
yang secara klinis telah diderita.
Penelitian epidemiologis mendapatkan hubungan yang jelas
antarakematian dengan pengaruh keadaan sosial, kebiasaan
merokok, pola diet, aktivitas fisik, dan sebagainya yang dapat
dibuktikan.

B. TUJUAN/PERMASALAHAN
1. Untuk mengetahuan pengertian Penyakit Jantung Koroner
2. Untuk mengetahui gejala dan tanda-tanda pari Penyakit
Jantung Koroner
3. Untuk mengetahui perubahan fungsi dari organ tubuh yang
diakibatkan oleh Penyakit Jantung Koroner
4. Untuk mengetahui penanganan yang dapa dilakukan pada
penderita Jantung Koroner
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung akibat
penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Hal ini
menyebabkan arteri coroner menyempit dan tersumbat. Penyempitan atau
penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang
sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih parah kemampuan
jantung dalam memompa darah dapat hilang.

Journal,  www.nejm.org 

Menurut WHO, penyakit jantung koroner adalah gangguan pada


miokardium karena ketidakseimbangan antara aliran darah koroner dengan
kebutuhan oksigen miokardiumsebagai akibat adanya perubahan pada
sirkulasi koroner yang dapat bersifat akut (mendadak) maupun kronik
(menahun).
PJK juga disebut Penyakit Arteri Coroner (CAD), Penyakit Jantung
Iskemik (IHD), atau Penyakit Jantung Arterosklerotik adalah hasil akhir dari
akumulasi plak ateromatosa dalam dinding-dinding aretri yang memasok
darah ke miokardium (otot jantung) (Manitoba Centre for Health Policy, 2013).
B. GEJALA DAN TANDA-TANDA
Meski kebanyakan penderita PJK mempunyai masalah
pokok yang sama yaitu penyempitan arteri koronaria, namun gejala
yang timbul idak sama. Beberapa angina, ada pula yang terkena
serangan jantung. Sebagian kecil mengalami kegagalan jantung
tanpa adanya gejala apapun sebelumnya. Semua akibat ini belum
diketahui penyebabnya secara pasti.
1. Nyeri dada
Tidak semua nyeri dada disebabkan oleh nyeri dada banyak
orang mengira mudah untuk mengenali nyeri dada akibat
nyeri jantung daripada penyakit lainnya, tetapi
sesungguhnya hal ini sulit, bahkan bagi dokter
berpengalaman sekalipun.
 Angina
Angina pectoris adalah bahasa latin untuk rasa nyeri
di dada, setelah melakukan kegiatan fisik dan hilang
ketika anda beristirahat. Pada PJK, nyeri itu timbul
dari urat otot di jantung karena tidak mendapat
oksigen cukup untuk melaksanakan tugasnya. Angina
biasanya berlangsung selama 2-3 menit tidak lebih
dari 10 menit. Ini terjadi saat anda berjalan mendaki,
melawan angin kuat, atau saat anda naik tangga.
Namun, ini bisa juga terjadi setelah melakukan
aktifitas ringan, seperti berpakaian. Biasanya keadaan
lebih parah saat cuaca dingin dan pada saat kegiatan
itu dilakukan setelah makan, misalnya berjalan-jalan
setelah makan.
 Angina tak pasti
Sebenarnya angina dapat diduga sebelumnya, namun
bila arteri koronia terus menyempit atau timbul
bekuan darah pada permukaannya, angina dapat
berkembang menjadi angina tak pasti. Anda baru
menyadari saat anda hanya mampu berjalan dalam
jarak pendek, merasa nyeri saat melakukan pekerjaan
ringan diseputar rumah, atau saat naik tangga.
Mungkin juga anda terbangun dari tidur oleh serangan
angina. Perubahan rasa nyeri perlu dilaporkan
kepada dokter agar dapat melakukan tindakan
pencegahan karena bisa berkembang menjadi
serangan jantung.
 Serangan jantung
Rasa nyerinya sama dengan angina, namun tak
hilang bila anda beristirahat, malah tambah parah.
Mereka yang pernah mengalaminya mengatakn
bahwa inilah rasa sakit paling buruk yang pernah
mereka rasakan. Orang yang terkena serangan
jantung Nampak pucat, berkeringat, dan tubuhnya
terasa dingin. Mereka sering merasa sakit dan
mungkin muntah. Sebagian malah tidak pernah
mengalami gejala penyakit jantung sbelumnya karena
terjadi secara tiba-tiba, Namun, banyak penderita
merasakan nyeri yang sebentar-sebentar selama
beberapa minggu atau beberapa bulan akibat
penyempitan pembuluh darah.

Perbedaan antara angina dan serangan jantung


adalah, jika angina timbul akibat otot jantung kekurangan
oksigen namun tidak menimbulkan kerusakan, sedangkan
serangan jantung sebagian otot jantung menjadi mati akibat
kekurangan oksigen.

Pada kira-kira 20% penderita, gejala serangan


jantung cukup ringan dan dianggap sebagai gangguan
pencernaan. Hal ini sering terjadi pada orang tua dan para
penderita diabetes, mungkin karena saraf sakit ke jantung
tidak begitu peka lagi pada kedua golongan ini.

2. Pleuritis
Infeksi di dada seperti pneumonia (radang paru-paru)
biasa menimbulkan nyeri hebat di dada. Yang dinamakan
pleuritis (radang selaput dada). Rasa nyeri yang tajam disatu
sisi dada akan semakin parah bila anda batuk atau bernafas
dalam-dalam. Ini berbeda dari rasa sakit yang kurang tajam
dan terus menerus dari jantung yang menyebar tepat
kedada.
3. Sakit otot
Sepanjang punggung dan diantara tulang rusuk
terdapat otot-otot yang berperan penting dalam pernapasan.
Seperti otot lainnya, otot-otot ini bisa terserang rematik.
Sakitnya biasanya terbatas di daerah dada tertentu, baik
dibagian depan atau belakang. Rasa sakit semakin terasa
saat duduk, atau berbaring dalam posisi tertentu jika
membalik. Sakit akibat rematik ini bisa berlangusung
beberapa jam sampai beberapa hari dan mungkin hilang
sebelum akan kambuh beberapa minggu kemudian
4. Debaran jantung
Palpitasi, debaran jantung keras dan cepat yang
teratur ataupun yang tidak teratur bisa terjadi pada orang
sehat. Penyebabnya adalah stress, merokok, atau terlalu
banyak minum kopi atau teh. Ada juga orang yang
mempunyai “sirkuit pendek" elektris pada jantungnya
sehingga membuat jantung berdebar sangat cepat, namun
ini jarang terjadi.
Orang dengan PJK juga bisa mendapat masalah
dengan debaran jantung, namun biasanya ini terjadi setelah
ada serangan jantung. Dokter akan memberikan obat untuk
mencoba mengontrolnya. Jika palpirasi menyebabkan anda
pingsan, sesak napas, atau nyeri dada konsultasikan segera
ke dokter.
5. Sesak nafas
Banyak penyebab sesak napas, yang paling umum
diantaranya adalah bronkitis kronis, emfisema (melebarnya
gelembung paru), dan asma. Gagal jantung juga
menyebabkan sesak napas dan bisa menyerang orang yang
pernah terkena serangan jantung. Jika jantung tidak
memompa dengan baik, cairan akan tertimbun dalam
jaringan tubuh dan paru-paru, sehingga mengakibatkan
sesak nafas. Anda akan sulit jika berbaring ditempat tidur
atau terbangun waktu malam karena sesak napas. Anda
juga bisa terserang batuk dengan dahak mengandung sedkit
busa atau darah.
Jika cairan tertimbun di bagian tubuh, pergelangan
kaki membengkak, atau perut terasa sakit karena hati dan
usus membengkak. Jika telah jelas bahwa jantung anda
tidak beres, napas yang semakin sesak, atau batuk yang tak
kunjung hilang sangat berbahaya. Kini telah ada obat-obatan
ampuh untuk mengatasi gagal jantung, semakin cepat
diobati akan lebih baik.
C. PATOGENESIS

Aterosklerosis pembuluh darah coroner merupakan


penyebab penyakit arteria koronaria yang paling sering ditemukan.
Pada aterosklerosis coroner terdapat penimbunan lipid dan jaringan
fibbrosa pada arteria koronaria sehingga mempersempit lumen
pembuluh darah coroner.

Mekanisme aterosklerosis :
 Pada tunika intima timbul endapan lipid yang
mengandung banyak kolestrol.
 Timbul kompleks plak aterosklerotik yang terdiri dari
lemak, jaringan fibrosa, kolagen, kalsium, debris
seluler dan kapiler.
 Perubahan degenerative dinding arteria.
 Penyempitan lumen arteria koronaria.

D. DIAGNOSA BANDING

E. PENANGANAN
Penanganan Penyakit Jantung Koroner (PJK) umumnya
melibatkan perubahan pola hidup yang dikombinasikan dengan
obat-obatan atau prosedur medis. Pemberian obat ini sebaiknya
sejalan dengan tindakan revaskularisasi, baik pemasangan ring
jantung (stent) atau operasi bypass pada kondisi penyakit jantung
koroner yang berat demi mencegah gangguan jantung yang lebih
lanjut.
Pemasangan ring jantung adalah prosedur yang dilakukan
untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau
tersumbat di bagian jantung dengan cara noninvasif atau tanpa
bedah dengan menggunakan anestesi lokal lewat daerah
pergelangan tangan ataupun pangkal paha. Proses yang juga
disebut angioplasti koroner ini dilakukan dengan memasukkan
kateter ke bagian arteri yang mengalami penyempitan. Kemudian,
dokter akan mengembangkan balon kecil melalui kateter untuk
melebarkan arteri yang menyempit tersebut dan memasang ring
jantung.
Ring terbuat dari logam yang dapat menyesuaikan dengan
tubuh, berbentuk tabung kecil yang dimasukkan ke dalam
pembuluh darah untuk menahan agar pembuluh darah tetap
terbuka. Dengan kemajuan teknologi, ring dilapisi obat untuk
mencegah penyempitan berulang pada tempat yang sama. Setelah
ring terpasang, pembuluh darah koroner di jantung dapat kembali
menerima aliran darah dengan baik dan memperkecil risiko
mengalami serangan jantung pada pembuluh darah yang
bermasalah tersebut.
Jaga kesehatan jantung dan minimalkan risiko penyakit
jantung koroner dengan rutin berolahraga untuk mempertahankan
peredaran darah yang baik, mengatur pola makan yang sehat dan
bergizi seimbang, perbanyak asupan buah dan sayur, kurangi
makanan yang mengandung kolesterol dan garam berlebih.
Berhenti merokok serta menurunkan berat badan jika berlebih juga
penting, demikian juga dengan menekan kadar kolesterol dan gula
darah, mengontrol tekanan darah, dan mengendalikan stres.
Orang juga harus beristirahat secara cukup sebab penelitian
menunjukkan kurangnya kualitas dan jam tidur berpengaruh pada
peningkatan risiko terkena penyakit jantung koroner. Jangan lupa
lakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi faktor
risiko, apalagi bila punya riwayat keluarga penyakit jantung.

F. GAMBARAN RADIOLOGI

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. KRITIK DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/48878329/Penyakit-Jantung-Koroner-Arief-
Darmawan

https://www.nejm.org/

https://id.scribd.com/doc/220655164/PENYAKIT-JANTUNG-KORONER

https://id.scribd.com/document/452755320/MAKALAH-JANTUNG-
KORONER-1-docx

https://id.scribd.com/doc/301548925/Makalah-Penyakit-Jantung-Koroner

https://id.scribd.com/doc/19631006/PENYAKIT-JANTUNG-KORONER

https://id.scribd.com/doc/76123323/PJK

https://gaya.tempo.co/read/1610463/pasang-ring-solusi-penanganan-
penyakit-jantung-koroner

Anda mungkin juga menyukai