Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH KADIOVASKULAR PULMONAL

Oleh
Sofyan
PO.713241181041

PRODI SARJANA TERAPAN FISIOTERAPI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
MAKASSAR
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................
B. Tujuan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemeriksaan Umum Kardiovaskular dan Respirasi.......................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.....................................................................................
A. Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini akan membahas tentang Kardiovaskular dan adapun isi makalah ini mengenai
“Pemeriksaan Umum Fisioterapi Kardiovascular dan Respirasi”. Tak lupa pula kami ucapan terima
kasih kepada kerabat dan orang-orang yang telah berpartisipasi atas terselesaikannya makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami
butuhkan agar makalah ini kedepannya dapat disempurnakan.

Makassar, 30 Maret 2020

Penyusun

Sofyan
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

sistem pernapasan manusia adalah suatu proses mekanisme menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air melalui saluran alat pernapasan yang berpangkal
pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. Dimana hal itu terdiri dari dua fase yaitu
Inspirasi dan Ekspirasi.
Inspirasi adalah bagian aktif dari proses pernapasan yaitu masuknya udara ke dalam tubuh.
Inspirasi diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula oblongata (Brain stem). Aktivasi
medulla menyebabkan kontraksi diafragma dan otot-otot intercostal sehingga rongga dada
membesar dan penurunan tekanan rongga pleura yaitu rongga tipis yang berisi cairan di viseral dan
parietal dari paru-paru kiri maupun kanan (rongga paru-paru).
Ekspirasi adalah bagian dari proses pernapasan yaitu mengeluarkan udara dari dalam tubuh.
Udara kadaluarsa berupa karbon dioksida dan uap air hasil peristiwa metabolisme tubuh akan
dibuang dalam proses ini. Ekspirasi juga diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula
oblongata (Brain stem) namun kebalikan dari proses inspirasi. Otot-otot antar tulang rusuk sebelah
luar dan otot diafragma mengendur yang akan membuat rongga dada turun sehingga volume udara
di paru-paru mengecil.
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui
pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup.
Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-, respirasi dapat disamakan dengan
pernapasan.Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai
oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun, banyak proses
respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Proses Pemeriksaan Umum Fisioterapi Kardiovaskular dan Respirasi ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui proses Pemeriksaan Umum Fisioterapi Kardiovaskular dan Respirasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemeriksaan Umum Fisioterapi Kardiovaskular dan Respirasi


1. Data Umum
Penyakit jantung, yang juga dikenal dengan istilah penyakit kardiovaskuler, adalah berbagai
kondisi di mana terjadi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan
serangan jantung, nyeri dada (angina), atau stroke. Beberapa penyakit yang dikategorikan sebagai
penyakit jantung adalahPenyakit pembuluh darah, seperti penyakit arteri coroner, Masalah irama
jantung yang disebut aritmia, Cacat jantung bawaan, Kondisi jantung lainny, seperti kondisi yang
mempengaruhi otot jantung, katup jantung, atau irama jantung,
 Seberapa Umumkah Penyakit Jantung
Penyakit jantung dapat terjadi pada siapa saja di segala usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan gaya
hidup. Selain itu, penyakit jantung tidak bisa disembuhkan. Kondisi ini membutuhkan pengobatan
dan pemantauan hati-hati sepanjang masa hidup. Ketika metode pengobatan ini gagal, Anda harus
melakukan operasi bedah yang cukup mahal dan rumit untuk bertahan hidup. Hal ini dapat dicegah
dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi
lebih lanjut.

 Tanda-tanda & gejala Penyakit Kardiovaskular


1. Penyakit jantung Koroner Tersembunyi
Tanda-tanda dan gejala penyakit jantung koroner mungkin berbeda pada perempuan dan laki-
laki. Beberapa wanita yang memiliki penyakit jantung koroner tidak memiliki tanda-tanda atau
gejala. Kondisi ini disebut penyakit jantung koroner tersembunyi (silent coronary hear
disease).Penyakit jantung koroner tersembunyi mungkin tidak terdiagnosis sampai seorang wanita
memiliki tanda-tanda dan gejala serangan jantung, gagal jantung, atau aritmia (detak jantung yang
tidak teratur).Wanita lainnya yang memiliki penyakit jantung koroner akan memiliki tanda-tanda
dan gejala penyakit.
2. Angina (angin duduk)
Gejala yang umum dari penyakit jantung adalah angina. Angina adalah kondisi nyeri dada atau
ketidaknyamanan yang terjadi ketika otot jantung Anda tidak mendapatkan cukup suplai darah
yang kaya oksigen.Pada pria, angina sering terasa seperti adanya tekanan atau merasa diremas pada
dada. Perasaan ini dapat menyebar ke lengan. Perempuan juga dapat memiliki gejala-gejala angina,
tetapi perempuan juga cenderung untuk mengalami nyeri dada yang terasa tajam. Perempuan lebih
mungkin untuk mengalami rasa sakit di leher, rahang, tenggorokan, perut, atau punggung.

Pada pria, angina cenderung semakin memburuk ketika melakukan aktivitas fisik, dan hilang
ketika sedang beristirahat. Wanita lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengalami angin duduk
saat mereka sedang beristirahat atau tidur.

Pada wanita yang memiliki penyakit koroner mikrovaskular, angina sering terjadi selama
kegiatan rutin sehari-hari, seperti belanja atau memasak, daripada saat berolahraga. Stres mental
juga dapat lebih mungkin memicu nyeri angina pada wanita dibandingkan pada pria.Tingkat
keparahan angin duduk bervariasi. Rasa sakit mungkin lebih buruk atau lebih sering terjadi sebagai
akibat penumpukan plak yang mempersempit arteri koroner (jantung).
 Komplikasi Penyakit Jantung

1. Gagal jantung. Salah satu komplikasi yang paling umum dari penyakit jantung adalah gagal jantung,
terjadi ketika jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh
Anda. Gagal jantung dapat diakibatkan oleh berbagai bentuk penyakit jantung, termasuk cacat
jantung, penyakit kardiovaskular, penyakit katup jantung, infeksi jantung, atau kardiomiopati.
2. Serangan jantung. Darah yang membeku menghalangi aliran darah pada pembuluh darah yang
menyuplai jantung, menyebabkan serangan jantung. Kondisi ini dapat merusak atau menghancurkan
bagian dari otot jantung. Aterosklerosis dapat menyebabkan serangan jantung.
3. Stroke. Faktor risiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskular juga dapat menyebabkan stroke
iskemik, yang terjadi ketika arteri ke otak Anda menyempit atau tersumbat sehingga darah terlalu
sedikit mencapai otak Anda. Stroke merupakan keadaan medis darurat karena jaringan otak mulai
mati hanya dalam beberapa menit sejak stroke terjadi.
4. Aneurisma. Kondisi komplikasi serius yang dapat terjadi di mana saja di tubuh Anda. Aneurisma
adalah tonjolan pada dinding arteri Anda. Jika aneurisma mengalami kebocoran, Anda mungkin
mengalami perdarahan internal yang dapat mengancam jiwa.
5. Penyakit arteri perifer (PAP). Aterosklerosis juga dapat menyebabkan penyakit arteri perifer. Ketika
Anda mengealami  penyakit arteri perifer, bagian tubuh bawah (biasanya kaki Anda) tidak
menerima aliran darah yang cukup. Hal ini menyebabkan gejala-gejala terutama sakit kaki ketika
berjalan (klaudikasio).
6. Serangan jantung mendadak. Serangan jantung mendadak adalah keadaan tiba-tiba, gangguan yang
tidak terduga dari fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran, sering disebabkan oleh aritmia.
Serangan jantung mendadak adalah keadaan medis darurat. Jika tidak segera diobati, akan fatal,
yang mengakibatkan kematian jantung secara mendadak.

 AnatomiSistemKardiovaskuler
1. AnatomiFisiologiJantung

Jantung danpembuluhdarahbesarnya,venakavainferiordansuperior,aorta,arteri, dan


venapulmonalisterletakpadagaristengah toraks, dikelilingioleh keduaparudibagian
lateraldan posterior,dan dibatasisternumdanronggaigasentraldiagian anterior.
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak ditengah toraks, dan ia
menempatirongga antaraparudan diafragma.Beratnyasekitar300g(10,6 oz),meskipun
beratdanukurannyadipengaruhiolehusia,jeniskelamin,beratbadan,beratnyalatihan
dankebiasaan fisik danpenyakit jantung. Fungsijantungadalah memompadarahke
jaringan, menyuplaioksigendanzatnutrisilainsambilmengangkutkarbondioksidadan
sampahhasilmetabolisme.Jantung dewasanormalberdetaksekitar60sampai80kaliper
menit,menyemburkansekitar70mldarah darikeduaventrikelperdetakan,dan keluaran
totalnya sekitar5 L/menit.

STRUKTURJANTUNG

Terdapat selaputtipisyangmelapisi jantung


yang disebutdengan perikardium.Perikardium
adalah kantong perikardfibrosa,yangmenutupi
seluruhbagianJantung,dipisahkandari permukaan
Jantung olehruangyang berisibeberapamilliliter
cairanpericardium hanya cukup untuk mencegah
pergesekanterhadap lapisanproteksiluarsewaktu

jantung berkontraksi, berelaksasi


sesuaidengansiklus Jantung.
DindingJantungterdiridari3

lapisan:

1.Epikardium : Lapisan
luar/membran tipisatau
perikardiumviseralis
2.Miokardium:Lapisantengah/berotot

3.Endokardium:Lapisandalam/lapisantipisendotelium suatujaringan epitel.


RUANGJANTUNG

Jantung mempunyaiempatruangdinding yangrelative tipis, yaitu:

1.AtriumKanan/SerambiKanan

- Berfungsisebagaipenampung darahygrendahoksigendariseluruh tubuh.

- Melaluivenakavasuperior,venakavainferiordan sinuskarotisyg berasaldari


jantung
- Kemudiandarah dipompakankeventrikelkananselanjutnya keparu

2.AtriumKiri/Serambi Kiri

- Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena
pulmonal
- Kemudiandarah mengalir keventrikelkiriselanjutnya keseluruh tubuh

- Keduaatriumtersebutdipisahkan olehsekatyangdisebutseptumatrium.

3.Ventrikel/Bilik kanan

- Menerimadarah dariatriumkanan dan dipompakan keparu-parumelaluiarteri


pulmonalis
4.Ventrikel kiri

- Menerima darah dariatriumkiridan dipompakankeseluruh bagianmelaluiaorta


- Keduaventrikeltersebutdipisahkan olehsekatyangdisebutseptumventrikel.
Perbedaanketebalan dindingatriumdanventrikelberhubungandenganbebankerja
yangdiperlukanolehtiapruang.Dindingatriumlebihtipisdaripadadinding ventrikel

karenarendahnyatekananyang ditimbulkan oleh atriumuntukmenahan darah dan kemudian


menyalurkannyake ventrikel. Karenaventrikelkiri mempunyaibebankerja yang lebih
beratdiantaraduakamar bawah, maka tebalnyasekitar2 ½ lebih tebal
dibanding dinding
ventrikelkanan.

KATUPJANTUNG

Katupjantungmemungkinkan darahmengalir
hanyakesatu arah dalamjantung.Katupyang tersusun
atasbilah-bilah jaringanfibrosa,membuka
danmenutupsecarapasifsebagai responsterhadap
perubahantekanan danalirandarah.Adaduajenis
katup,yaitukatupatrioventrikularis dansemilunaris.
1. KatupAtrioventrikularis, yaitukatup

yang memisahkan atriumdan ventrikel. katup ini


memungkinkandarahmengalirdarimasing-masing
atriumkeventrikelpadafasediastolventrikeldan

mencegah aliranbalikpadasaatsistolventrikel(kontraksi).

- Katuptrikuspidalis,dinamakandemikiankarenatersusunatastigakuspidatau
daunkatup,memisahkan atriumkanandan ventrikelkanan.
- Katupmitralataubikuspidalis(duakuspid),terletakdiantaraatriumkiridan

ventrikelkiri

2.KatupSemilunaris,terletakdiantaratiapventrikeldanarteriyang bersangkutan.

Katupsemilunarisnormalnyatersusun atastigakuspis,yang berfungsidenganbaik


tanpaototpapilarisdankordatendinea. Tidak terdapatkatup antara vena-vena
besardenganatrium.Adanyakatupsemilunarmemungkinkan darahmengalirdari
masing-masing ventrikelkearteripulmonalis atau aortaselamasistol.
Katupantaraventrikelkanandan arteripulmonalisdisebutkatup pulmonalis;katup
antaraventrikelkiridan aortadinamakan katupaorta.
- KatupPulmonal: Terletakpada arteripulmonalis

- KatupAorta:Terletakantaravebtrikelkiridan aort

ARTERIKORONARIA

Arterikoronariaadalahpembuluhyangmenyuplaiototjantung, yangmempunyai
kebutuhanmetabolismetinggiterhadapoksigen dannutrisi.Jantungmenggunakan70%
sampai80%oksigenyangdihantarkan melalui arterikoronaria, sebagaiperbandingan,
organ lain hanya menggunakanrata-rataseperempatoksigen yangdihantarkan. Arteri
koronaria munculdariaortadekat hulunyadiventrikelkiri. Dindingsisikirijantung
disuplaidengan bagianyanglebih banyakmelaluiarterikoronariautamakiri,yang kemudian
terpecahmenjadiduacabang besarkebawah (arteridesendensanteriorsinistra) dan
melintang (arterisirkumfleksa)sisikiri jantung.Jantungkanandipasokseperti itu pula
dariarterikoronariadekstra. Tidak sepertiarterilain,arterikoronariadiperflisiselama
diastolik.

OTOTJANTUNG

Jaringanototkhususyang menyusundinding jantungdinamakanototjantung. Secara


mikroskopis, ototjantung mirip ototserat lurik (skelet), yangberadadibawahkontrol
kesadaran.Namunsecarafungsional,ototjantungmenyerupai ototpoloskatenasifatnya
volunter.

 Pembuluh DarahBesar

Venabesarmembawadarahsistemikdanpulmonal kedalamatrium.Dari kepala,


leher,anggotagerakatas,danbagiantrunkusatas,darahkotormasukkedalamatrium
kananmelaluivenakavasuperior;dandari abdomen,dadabagianbawahdananggota
tubuhbagianbawah, darah yangkurangakanoksigen masuk kedalamatriumkanan
melaluivenakafainferior.Darahbersihmasukkedalam atrium kirimelalui keduavena
pulmonalis kanandan kiri(superiordan inferior).
Arteri pulmonalis keluar dari ventrikel kanan dan segera terbagi atas arteri
pulmonaliskiridankanan,masing-masingmembawadarah kotorkedalam masing-masing
sistem, sirkulasipulmoner.
Aorta membawa darah bersih yang membawa oksigen dari ventrikel kiri dan

mengedarkannya kesleuruh tubuh.

 PengkajianDIagnostikJantung

Jantungdiperiksasecara langsungdengan inspeksi, palpasi, perkusidanauskultasi


dindingdada.Pendekatan sistemikmerupakan dasarpengkajianyangseksama.Pemeriksaan
dinding dadadilakukan pada enamdaerahdibawahini:
1.Daerahaorta(ruanginterkostalkeduapadasternumkanan)

2.Daerahpulmonal (ruanginterkostalkeduapada sternumkiri)

3.Titik Erb(ruanginterkostalketigapadasternum kiri)

4.Daerahtrikuspidatauventrikelkanan(ruanginterkostalempatdanlimapadasternum kiri)
5.Daerahapeksatau ventrikelkiri(ruanginterkostalkelimapadasternumkiri)

6.Daerahepigastrik (dibawahprosesusxifoideus)

Pemeriksaankebanyakandilakukandenganpasiendalamposisisupine, dankepala
sedikit dinaikkan.Pemeriksayangmenggunakantangankananmemeriksasisi kananpasien
dan pemeriksayangkidalpadasisikiri..
Halyangharusdiperhatikan padasaatpemeriksaan jantung:

1)Selamamelakukan pemeriksaan
jantung,pentinguntukmengidentifikasilokasianatomis berdasarkelainanyang
diperolehdarihasilpemeriksaansertamenghubungkan kelainan hasilpemeriksaan
denganwaktuterjadinya padasiklusjantung.
2)Lokasi anatomis dinyatakan dengan ”...ditemukan di sela iga ke-...” atau jaraknya
(...sentimeterdari linea...)darilineadi sekelilingdindingdada(lineamidsternal,
midklavikular atau aksilaris).
3)Beberapaistilah yangharusdifahamimisalnya :

- StrokeVolume:volume darah yangdiejeksikandalam1 kalikontraksiventrikel


- HeartRate:frekuensidenyutjantung permenit

- CardiacOutput:volumedarahyang dipancarkan keluardariventrikeldalam1menit

(cardiacoutput=strokevolume x heartrate)

- Preload:volumedarahyangmeregangkan ototventrikelsebelumkontraksi.Volume
darahdalamventrikelkananpadaakhirdiastolemerupakanvolumepreload untuk
kontraksiberikutnya.Volumepreloadventrikelkanan meningkatbilavenousreturn
ke dalamatriumkananmeningkat,misalnyapadainspirasidan
padaaktifitasfisikberat. Peningkatan volume darah dalam ventrikel yang
mengalami dilatasi pada gagal jantung kongestif juga menyebabkan
peningkatan preload. Penurunan preload ventrikelkanan disebabkanoleh
ekspirasi, penurunan outputventrikelkiridanpooling darahdalamsistemkapilerdan
venosa.

- Afterload: menggambarkanresistensivaskulerterhadapkontraksiventrikel. Penyebab


resistensi terhadap kontraksiventrikelkiriadalahpeningkatantonusaorta, arteribesar,
arterikecildan arteriole.Peningkatanpreloaddanafterloadpatologismengakibatkan
perubahanfungsiventrikelyangakan terdeteksisecaraklinis.
4)Pemeriksaan dilakukan setelahpasienberistirahat minimal 5 menit.

5)Pemeriksaan jantung dilakukan pada3 posisi, yaitu:

- Pasien dalam posisi berbaring terlentang dengan kepala sedikit ditinggikan

(membentuk sudut30o ).Dokterberdiridisisikananpasien.

- Pasienberbaringmiring kekiri(leftlateraldecubitus).

- Pasienduduk,sedikitmembungkuk kedepan.

6)Urutanpemeriksaan jantung ditampilkan padatabelberikut.

Tabel1UrutanPosisiPasienpadaPemeriksaanJantung

Posisipasien Pemeriksaan
Terlentang, dengan elevasi kepala Inspeksidan palpasiprekordium:sela

30̊ igaII, ventrikelkanandankiri, iktus


kordis (diameter,lokasi,amplitudo,
durasi).
Berbaringmiringkekiri(leftlateral Palpasi iktus kordis. Auskultasi

decubitus) denganbagianbeldaristetostop.
Terlentang, dengan elevasi kepala Auskultasidaerah trikuspidalisdengan

30o bagianbeldaristetostop.
Duduk, sedikit membungkuk ke Dengarkan sepanjang tepisternumkiri

depan,setelahekspirasimaksimal dan diapeks


Selain pengkajian keadaanumumpasien,pengkajianjantungharuspulaberisievaluasi
sebagaiberikut:
- Efektivitas jantung sebagaipompa

- Volume dan lekananpengisian

- Curahjantung

- Mekanisme kompensasi

Faktoryangmenunjukkanbahwajantungtidak mampuberkontraksisecaramemadai
atauberfungsisecaraefektifsebagaipompameliputi:penurunanlekanannadi,pembesaran
jantung, dan adanyamurmur dan Iramagallop (bunyijantung abnormal).
Jumlah darahyangmengisiatriumdanventrikelsertatekananyang terjadi(dinamakan

volumedan lekananpengisian)dapatdiperkirakandenganderajaldistensi venajugularis

(JVD)danada atautidaknyakongestiparu,edemaperifer,dan perubahantekanan darah


posturalyanglerjadisaatbangun alauberdiri.
Curah jantungdicerminkanoleh frekuensi jantung, tekanan nadi, tahanan vaskuler

perifer, haluaranurin,danmanifestasisistemsarafpusat.Contohmekanismekompensasi yang


dapatmembantumemeliharacurah jantung adalah denganmeningkatkanvolume pengisian
dan peningkatan frekuensijantung.

1. InspeksiJantung
Inspeksijantungberartimencaritanda-tandayang mengungkapankeadaanjantung
padapermukaandadadengancaramelihat/mengamati.Tanda-tandaituadalah(1)bentuk
prekordium,(2)Denyutpadaapeksjantung,(3)Denyutnadipadadada,dan(4)Denyut
vena.Inspeksi jugabergunauntukmencari iktuskordis(punctummaximum). Padasebagian
besarorangnormal(20-25%)dapatdilihatpulsusgerakan apeksmenyentuh dinding dada
saatsistolik padaselaiga5 disebelahmediallineamidklavikularis sinistra

BENTUKPREKORDIU
M

Padaumumnyakeduabelahdadaadalahsimetris. Prekordium yangcekungdapat


terjadiakibatperikarditismenahun,fibrosisatau atelektasisparu,scoliosisatau kifoskoliosis
dan akibatpenekanan oleh bendayang seringkalidisandarkan padadadadalammelakukan
pekerjaan(pemahattukangkayudsb).Prekordiumyanggembungdapatterjadiakibatdari
pembesaranjantung,efusiepikardium,efusipleura, tumorparu,tumormediastinumdan
scoliosis ataukifoskoliosis.
Penyakit jantung yang menimbulkan penggembungan setempat pada prekordium

adalahpenyakitjantungbawaan(TetralogiFallot),penyakitkatupmitral atauaneurisma aorta


yangberangsur menjadibesarsertaaneurisma ventrikelsebagaikelanjutan infark kordis.

DENYUTAPEKSJANTUNG(IKTUSKORDIS)

Tempatiktuskordisbelumtentudapatdilihatterutamapadaoranggemuk. Dalam
keadaaannormal,dengansikapduduk,tidurterlentangatau berdiriiktusterlihatdidalam
ruanganinterkostalVsisi kiriagakmedial darilineamidclavicularissinistra.Padaanak-
anakiktustampakpadaruanginterkostalIV,padawanitahamilatauyang perutnyabuncit
iktuskordisdapatbergeserkesamping kiri. Tempatiktuskordissangattergantung pada:

a. Sikapbadan

Padasikaptidurandengan menghadapkekiri iktusakan terdapatdekatlineaaxillaries


anterior.Padasikaptiduran denganmenghadapkeklananiktusterdapatdekattepi
sternumkiri.Padasikapberdiri,iktusakanlebih rendah danlebih kedalamdaripada
sikaptiduran.
b.Letakdiafragma
Padainspirasiyang dalam,makaletakiktuslebih kebawah dan pindah kemedial1

–1,5cm.PadawanitahamiltrimesterIII,dimanadiafragmaterdesakkeatas,maka
iktusakanlebihtinggiletaknya, bisapadaruanginterkostalIIIatau bahkan II,serta
agakdiluarlineamidklavikularis.Padaascitesjugaakan dijumpaikeadaan seperti
tersebutdiatas.
Kadang-kadang iktus dapat ditentukan dengan melihat papilla mammae, tapi

seringkalihalini tidakdapatdijadikan patokan karenaletakpapillamammaeterutamapada


wanitasangatvariable.Iktussangatmenentukanbatasjantung kiri.Makajikadidapatkan
iktusterdapatpadaperpotonganantaraspatiuminterkostaleVkiri denganlinea
midklavikularis, berarti besar jantung normal. Jika iktus terdapat di luar linea
midklavikularis, maka menunjukansuatu haltidak normal, yangdapatdisebabkanoleh
pembesaran jantung kiri atau jika besar jantung adalah normal, maka perpindahan itu
disebabkanolehpenimbunancairandalam kavum pleurakiriatauadanyaschwartepleura
kanan.
Jikaiktusterdapatlebihmedial(lebih kanan)darinormal,halinijugapatologis, dapat
terjadikarenapenimbunan cairan pleurakiriatau adanyaschwartepleurakanan.Sifatiktus
antaralain:
a. Padakeadaan normal,iktushanyamerupakantonjolan kecil,yang sifatnyalocal.Pada
pembesaranyangsangatpadabilik kiri,iktusakanmeluas.
b.Iktushanyaterjadiselamasystole.Olehkarenaitu,untukmemeriksaiktus, kita adakan
jugapalpasipadaa. carotiscomunisuntukmerasakan adanyagelombang yang asalnya
darisystole.

DENYUTANNADIPADA DADA

Bagianprekordiumdisampingsternumdapatbergerak naik-turunseiramadengan
diastolicdansistolik.Tandainiterdapatpadaventrikelkananyangmembesar.Apabiladi dada
bagian atas terdapat denyutan maka harus curiga adanya kelainan pada aorta. Aneurisma
aortaascendendapat menimbulkan denyutan diruang interkostal IIkanan,

sedangkan denyutan dadadidaerah ruanginterkostalIIkirimenunjukkan adanyadilatasia.


pulmonalis dan aneurisma aortadescenden.
DENYUTANVENA

Venayangtampak padadadadan punggungtidakmenunjukkan denyutan.Venayang


menunjukkan denyutan hanyalah venajugularis internadan eksterna.

3. PalpasiJantung

Palpasidapat menguatkan hasil yangdidapat dari inspeksi. Denyutan yang tidak


tampak, jugadapatditemukan denganpalpasi. Terdapat impuls normal yangjelasdan
terletaktepatdiatasapeksjantung;biasanyaterlihatpadaorangmudaatautuayang kurus.
Impulinidisebutimpulsapikalatautitikimpulsmaksimal(PMI)dannormalnyaterletak
padaronggainterkostalkelimakiripadagarismedio-klavikularis.PMIdapatdiauskultasi
padatempatini.

Palpasi pada prekordiun harus dilakukan dengan telapak tangan dahulu, baru
kemudianmemakaiujungujungjari.Palpasimula-mulaharusdilakukandenganmenekan
secararingan dan kemudian dengan tekananyang keras.Pemeriksaberdiridisebelah kanan
pasien, sedang pasien dalam sikap duduk dan kemudian berbaring terlentang. Telapak
tangan pemeriksadiletakkan padaprekordiumdenganujung-ujungjarimenuju kesamping
kiritoraks.Halinidilakukanuntukmemeriksadenyutanapeks.Setelahitutangankanan
pemeriksamenekanlebihkerasuntukmenilaikekuatan denyutan apeks.Jikadenyutapeks
sudahditemukandenganpalpasimenggunakantelapaktangan,kitapalpasi denyutapeks
denganmemakaiujung-ujung jaritelunjuk dan tengah.
Denyutan,getaran dantarikan dapatditelitidenganjalanpalpasibaikringanmaupun

berat.Urutanpalpasidalamrangkapemeriksaan jantung adalahsebagaiberikut:


1.Pemeriksaan iktuscordis

Halyangdinilaiadalah terabatidaknyaiktus, dan apabilaterabadinilaikuatangkat


atautidak. Kadang-kadangkitatidak dapat melihat, tetapidapat meraba iktus. Pada
keadaan normaliktuscordisdapat teraba
pada ruang interkostal kiri V, agak ke

medial (2 cm) dari linea midklavikularis


kiri. Lokasiiktuskordis ini lebih mudah
ditentukan denganmenyuruh pasien
berbaringlebihkearah kiri(posisileft
lateraldecubitus) sehinggabagian apeks
lebih dekatkedindingdada.Padasaat
memeriksa pasien wanita, mammae akan
menghalangipemeriksaanpalpasi.Sisihkanmammaekearahatasataulateral,mintalah

bantuan tangan pasien bila perlu. Apabila denyut iktus tidak dapat dipalpasi, bisa
diakibatkankarenadindingtoraksyangtebalmisalnyapadaoranggemukatauadanya
emfisema, tergantung pada hasil
pemeriksaan inspeksidan perkusi.

Setelahiktus ditemukan,
karakteristikiktusdinilai dengan
menggunakan ujung-ujung jaridan
kemudian dengan1 ujung jari.
Denyut iktus cordis sangat
kuatkalaupengeluarandarahdarijantung(output)besar. Dalamkeadaan itudenyut
apeksmemukulpadatelapak tanganataujariyangmelakukanpalpasi. Halinidapat
terjadipada insufisiensiaortadan insufisiensimitralis. Pada keadaan hipertensidan
stenosisaortadenyutanapeks jugakuat, akan tetapitidak begitukuat, kecuali jika
ventrikelkirisudahmelebar(dilatasi) dan mulaitimbulkeadaandecompcordis.
Denyutanyangmemukulpadadaerahsebelahkiristernummenandakankeadaan

abnormalyaituventrikel kananyanghipertrofi danmelebar.Halinidapatterjadi pada


septumatriumyang berlubang,mungkinjugapadastenosispulmonalisatauhipertensi
pulmonalis.Denyutanyangmemukulakibatkelainan padaventrikelkiriatauventrikel
kanan dapatjugaterabadiseluruh permukaan prekordium.Haliniterjadiapabila
penjalarandenyutanmenjadi sangatkuatkarenajantungberadadekatsekali pada
dada.Namun,harustetapditentukan satu tempatdimanadenyutan ituterabapaling keras.

2.Pemeriksaan getaran/ thrill

Adanyagetaran seringkalimenunjukkan adanyakelainan katubbawaan atau


penyakitjantung congenital. Disiniharusdiperhatikan:
a. Lokalisasidarigetaran

b.Terjadinya getaran:saatsystoleataudiastole

c. Getaran yang lemahakanlebihmudahdipalpasiapabilaorang tersebutmelakukan


pekerjaanfisik karenafrekuensijantung dan darahakan mengalir lebihcepat.
d.Denganterabanyagetaranmakapadaauskultasinantinyaakanterdengarbising

jantung.

Contoh padakelainanjantung bawaanVSDakan terabagetaransistolik di


parasternalkiribawah danpadastenosispulmonalakanterabagetaransistolik di parasternal
kiri atas.Padakelainanjantungdidapatseperti stenosismitralakanteraba getarandistolikdi
apeksjantungdanpadastenosisaortaakanterabagetaransistolikdi bagianbasisjantung.
3.Pemeriksaan gerakantrachea

Padapemeriksaanjantung,tracheaharusjugadiperhatikan karena anatomitrachea


berhubungan dengan arkus aorta. Pada aneurisma aorta denyutan aorta menjalar ke
tracheadandenyutan inidapatteraba. Cara pemeriksaannyaadalahsebagaiberikut:
Pemeriksaberdiridibelakang pasien dan keduajaritelunjuknyadiletakkan padatrachea
sedikit di bawahkrikoid.Kemudianlaringdantracheadiangkatkeatasolehkeduajari
telunjukitu.Jikaada aneurismaaortamakatiapkalijantung berdenyutterasaoleh kedua
jaritelunjuk itubahwatracheadan laring tertarikkebawah.

4. PerkusiJantung

Perkusi bolehtidakdilakukankecuali bilapemeriksamenemukanpergeseranimpuls


apikaldan mencurigaipembesaran jantung.Perkusidilakukanuntukmengetahuibentuk dan
ukuranjantungsecarakasar.Perkusidilakukandenganmeletakkanjaritengahtangan kiri
sebagailandasan,rapatpadadinding dada.Perkusidapatdilakukan darisemuaarahmenuju
jantung.
Selain itu perkusi dilakukan juga untuk menetapkan batas-batas jantung. Untuk

menentukanbataskanandan kirijantung,perkusidikerjakandariarahsampingketengah dada.

1.Bataskirijantung

Perkusibataskiriredamjantung (LBCD-leftborderofcardiacdullness)dilakukan
darilateralkemedialdimulaidariselaiga5, 4 dan3.LBCDterdapatkurang lebih 1-2 cm
disebelahmediallineamidklavikulariskiridan bergeser1cmkemedialpadaselaiga4 dan
3.Perubahan antarabunyisonordariparu-paru kereduprelatifkitatetapkan sebagai
batasjantung kiri.Dengancaratersebutkitaakandapatkantempatiktus,yaitunormal
padaruang interkostaleVkiriagak kemedialdarilineamidklavikularissinistra, dan agak
diatasbatasparu-hepar.Inimerupakanbataskiribawah darijantung.
Batasjantung sebelah kiriyang terletak disebelahcranialiktus,padaruang
interkostalIIletaknyalebihdekatkesternumdaripadaletak iktuscordiskesternum, kurang
lebih di linea parasternalis kiri. Tempat inisering disebutdenganpinggang
jantung.Sedangkan bataskiriatasdarijantung adalah ruanginterkostalIIkiridilinea
parasternalis kiri.
Padabeberapaorang yangdadanyasangattebalatauobesatau menderitaemfisema,
jantung terletakjauhdibawah permukaandadasehinggabahkan bataskiripun tidakjelas
kecualibilamembesar.
2.Bataskananjantung

Bataskananredam jantung(RBCD-right borderofcardiacdullness)dilakukan


denganperkusi bagianlateralkanandari sternum.Bataskananterletakdibawahbatas
kanansternum dantidakdapat di deteksi.Perkusijugadilakukandari arahlateralke medial.
Disini agak sulit menentukanbatas jantungkarena letaknya agak jauh dari
dindingdepan thorak.Batasbawah kanan jantung adalah disekitar ruanginterkostalIII-
IVkanan,dilineparasternaliskanan.SedangkanbatasatasnyadiruanginterkostalII
kananlineaparasternalis kanan.
Perkusijantung mempunyaiartipadadua macampenyakitjantung yaituefusi

pericardium dan aneurisma aorta. Kita ketahuibahwa pada emfisema daerah redup
jantungmengecil, tapipadaaneurismaaortadaerahredup jantungmeluassampaike sebelah
kanan sternumsekitar ruang interkostal II. Suara perkusipada sternumpun
menjadiredup. Padaefusipericardiumdaerahredup jantung meluasterutamabagian
bawahnyasehingga bentuknyamenyerupaibentukjambu.

5. AuskultasiJantung

Auskultasi jantungmenggunakanalatstetoskop.Yang dipakaidisiniadalahstetoskop duplek,


yang memiliki dua corong yang dapat dipakai bergantian. Corong
pertamaberbentukkerucutyangsangatbaik untuk
mendengarkansuaradenganfrekuensitinggi,
sedangkancorongyangkeduaberbentuklingkaranyangsangatbaikuntukmendengarkan
bunyidengannadarendah.
Auskultasidimulaidengan meletakkanstetoskop padasela iga IIkanandidekat
sternum, sepanjang tepikiristernumdarisela iga II sampai V dan diapeks. Bagian
diafragmastetoskop dipergunakan untukauskultasibunyi jantung dengan nadatinggiseperti
BJ1dan BJ2, bising dariregurgitasiaortadanmitralsertabisinggesekperikardium.Bagian
mangkukstetoskop(bell)yang diletakkan dengantekanan ringanlebih sensitifuntuksuara-
suaradengannadarendahsepertiBJ3danBJ4sertabisingpadastenosismitral.Letakkan
bagianmangkukstetostoppadaapekslaluberpindahkemedial sepanjangtepi sternum ke
arahatas.
6. Toleransi Latihan / Exercise

Terapi latihan atau exercise adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan
menggunakan gerak tubuh baik secara aktif maupun pasif untuk pemeliharaan dan
perbaikan kekuatan, ketahanan dan kemampuan kardiovaskuler, mobilitas dan
fleksibilitas, stabilitas, rileksasi, koordinasi, keseimbangan dan kemampuan fungsional.
Secara keselutuhan, terapi latihan (exercise therapy) merupakan aktivitas fisik yang
sistematis dan bertujuan untuk :

 Memperbaiki atau mencegah gangguan fungsi tubuh


 Memperbaiki kecacatan
 Mencegah atau mengurangi faktor resiko gangguan kesehatan
 Mengoptimalkan status kesehatan dan kebugaran.

Berikut ini beberapa keadaan yang umumnya dapat diperbaiki dengan terapi latihan :
 Nyeri

 Kelemahan dan penurunan ketahanan otot


 Pengurangan jangkauan gerak yang dapat dikarenakan oleh kekakuan kapsul
sendi maupun pengurangan panjang otot.
 Mobilitas sendi yang berlebihan
 Postur tubuh yang abnormal
 Gangguan keseimbangan, stabilitas postur, koordinasi, perkembangan dan tonus
otot
 Gangguan kardiovaskular seperti pengurangan kapasitas aerobik (ketahanan
kardiopulmoner) dan gangguan sirkulasi.

 Jenis Latihan Terapi

Secara khusus, jenis-jenis latihan terapi antara lain meliputi latihan


kelenturan (fleksibilitas) untuk meningkatkan range of moment (ROM), latihan
strectching dan suntuk meningkatkan mobilitas, latihan beban (strengthening)
untuk peningkatan fungsi, dan latihan aerobik untuk meningkatkan ketahanan
kardiovaskular.

7. Tes Fungsi Paru

Pemeriksaan fungsi paru, seperti namanya, adalah tes diagnostik yang digunakan
untuk memeriksa fungsi paru-paru dan untuk menentukan apakah paru-paru terserang
penyakit tertentu. Istilah ini merupakan istilah gabungan yang mengacu pada
serangkaian tes yang dilakukan untuk mengukur nilai-nilai yang berbeda, seperti berapa
banyak udara yang bisa ditahan paru-paru atau seberapa baik paru-paru memindahkan
oksigen dan menyaring karbon dioksida dari darah.

 Cara Kerja Pemeriksaan Fungsi Paru


1. Spirometri
Ini adalah salah satu tes yang paling umum digunakan dan dilakukan dengan
membuat pasien bernapas ke corong yang melekat pada spirometer, yaitu perangkat
khusus yang dirancang untuk merekam pola pernapasan pasien dan mengubahnya
menjadi informasi yang dapat dicetak
2. Tes difusi gas
Tes ini mengukur jumlah gas yang berbeda, termasuk oksigen, yang melewati
alveoli atau kantung udara setiap menitnya untuk menentuka apakah tubuh
menyerap gas dari darah dengan baik. Ada dua jenis tes difusi gas: tes gas darah
arteri dan kapasitas difusi karbon monoksida atau DLCO
3. Plestimografi tubuh
Tes ini mengukur kapasitas paru-paru total dan volume residu baik sebagai
pemeriksaan mandiri maupun untuk memberikan informasi tambahan untuk
spirometri.
4. Tantangan pernapasan
Dikenal juga sebagai studi provokasi, tes ini mengukur bagaimana saluran udara
merespon alergen umum, atau zat yang biasanya diketahui menyebabkan mengi
atau asma. Tes ini dilakukan dengan meminta pasien bernapas secara bertahap
sambil meningkatkan jumlah zat tertentu melalui nebulizer. Tes ini diikuti dengan
tes spirometri untuk mengukur nilai setelah pasien menghirup zat yang disebutkan.
5. Tes latihan tekanan
Tes ini mengevaluasi efek yang dihasilkan latihan pada paru-paru seseorang.
Seperti tantangan inhalasi, tes latihan tekanan atau stress ini didahului dan diikuti
oleh spirometri.
6. Tes pencucian napas
Ini adalah tes khusus yang dilakukan pada pasien yang menderita fibrosis kista.
Selama pemeriksaan, pasien diminta untuk menghirup udara yang mengandung gas
pelacak yang diikuti oleh udara biasa. Pasien kemudian dpantau untuk menentukan
berapa banyak gas pelacak yang mampu ia hembuskan. Ini diukur dengan
menggunakan LCI atau lung clearance index, yang menghasilkan nilai yang lebih
tinggi jika paru-paru tidak cukup menghembuskan gas pelacak. Ini berarti ada
masalah dengan paru-paru pasien.

8. Graduated Exercise

Latihan bertahap digunakan dalam rehabilitasi untuk memastikan


intensitas dan aktivitas latihan berkembang dengan penyembuhan dan tidak
menyebabkan cedera lebih lanjut. Latihan kelulusan mengacu pada peningkatan
bertahap dalam rentang gerak, intensitas, dan aktivitas untuk membantu
memastikan pemulihan atlet sebebas mungkin tanpa rasa sakit. Olahraga yang
lulus akan berkembang melalui tiga (3) tahap - peregangan, kemudian
pengkondisian, kemudian kebugaran tubuh total -, meskipun tahap-tahap ini
akan tumpang tindih ketika atlet pulih dan mampu melakukan berbagai kegiatan.

 Meregangkan tubuh saat latihan


Ada berbagai bentuk peregangan, termasuk: statis, fasilitasi
neuromuskuler proprioseptif (PNF), dinamis, dan balistik. Peregangan
balistik umumnya dihindari dalam rehabilitasi karena dapat menjadi tidak
aman dan menyebabkan cedera dengan memantul terlalu jauh pada
peregangan menyebabkan ketegangan otot. Ini terutama tidak diinginkan
dalam rehabilitasi ketegangan otot.
Peregangan statis adalah yang paling intens dari peregangan,
tetapi juga memberikan keuntungan paling sedikit. Seringkali latihan
peregangan dimulai dengan peregangan statis sederhana, sebelum pindah
ke PNF dan peregangan dinamis.
Peregangan PNF adalah bentuk peregangan yang paling umum
dan biasanya paling bermanfaat selama rehabilitasi. Keuntungan dalam
kisaran gerakan / gerakan besar, yang membantu mencegah kekakuan
sendi dan meningkatkan pemulihan.
Peregangan dinamis juga digunakan dalam rehabilitasi, meskipun
biasanya menjelang akhir karena membutuhkan lebih banyak kontrol.
Biasanya seorang atlet yang menggunakan peregangan dinamis juga telah
maju atau lulus ke fase pengkondisian rehabilitasi..

9. Klarifikasi Exercise American Heart Association (AHA)

American Heart Association (AHA) adalah organisasi nirlaba di Amerika


Serikat yang mendanai penelitian medis kardiovaskular, mendidik konsumen
tentang hidup sehat dan mendorong perawatan jantung yang tepat dalam upaya
untuk mengurangi kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh kardiovaskular.
penyakit dan stroke.

\
10. Table Exercise American Heart Association (AHA)

11. Penggunaan Vas Pada Dyspnea

Digunakan untuk menilai dispnea selama uji latih. Subjek diminta


memberikan penilaian tentang sesaknya dengan cara menandai garis vertical
atau horizontal yang panjangnya 10 cm sesuai dengan intensitas sesaknya.
Derajat 0 untuk tidak sesak sama sekali sampai derajat 10 untuk sesak berat.
Skala ini paling sering digunakan karena pemakaiannya lebih sederhana dan
reproduksibel.

12. Skala Borg

Skala BORG merupakan suatu skala ordinal dengan nilai-nilai dari 0


sampaidengan 10. Skala BORG digunakan untuk mengukur sesak napas selama
melaksanakankegiatan/pekerjaan. Pemantauan sesak napas
dapat membantu dalammenyesuaikanaktivitas dengan mempercepat / memperla
mbat gerakan

Peringkat Intensitas
0 Tidak Ada Sesat

1 Sesak Sangat Ringan Sekali

2 Sesak Sangat Ringan

3 Sesak Ringan

4 Sesak Sedang

5 Sesak Kadang Berat

6 Sesak Berat

7 Sedikit Berat sesak

8 Sangat Sesak

9 Sangat Sulit

10 Maksimal

13. Gambaran Pemeriksaan EKG

1. Ventricular Tachycardia (VT)
Adanya daerah miokard iskemik menyebabkan putaran balik konduksi
impuls sehingga terjadi depolarisasi ventrikel berulang secara cepat. Takikardi
ventrikel mempunyai karakteristik sebagai berikut: (Brunner & Suddarth, 2002)
 Frekuensi : 150-200 x/menit
 Gelombang P: biasanya tenggelam dalam kompleks QRS; bila terlihat, tidak
selalu mempunyai pola yang sesuai dengan QRS. Kontraksi ventrikel tidak
berhubungan dengan kontraksi atrium.
 Kompleks QRS: mempunyai konfigurasi yang sama dengan PVC-lebar dan
aneh, dengan gelombang T terbalik. Denyut ventrikel dapat bergabung
dengan QRS normal, menghasilkan denyut gabungan
 Hantaran: berasal dari ventrikel, dengan kemungkinan hantaran retrograde ke
jaringan penyambung dan atrium
 Iram: biasanya regular, tetapi dapat juga terjadi takikardi ventrikel irregular 

Ventricular Tachycardia (VT)


2. Ventrikel Fibrilasi (VF)

Adalah gambaran bergetarnya ventrikel. Hal ini disebabkan karena


banyaknya tempat di ventrikel yang memunculkan impuls, sehingga sel jantung
tidak sempat berdepolarisasi dan repolarisasi sempurna

Ventrikel Fibrilasi (VF)

3. Ventrikel Ekstra Sistol (VES)

Adalah gelombang ventrikel yang tiba-tiba muncul pada gelombang


sinus. Ini muncul karena pacemaker ventrikel tiba-tiba lebih kuat dari NSA
dalam memproduksi impuls listrik. Jika ada Ekstra Sistole yang muncul, dimana
R dari Ekstra Sistol tersebut berada di gelombang T sebelumnya, maka ini
disebut fenomena R on T, dan ini ganas. Macam-macam VES :

 Ventrikel Ekstra Sistol “Uniform”

Adalah Ventrikel ekstra systole yang bentuknya serupa dalam lead


yang sama. Jika berbeda bentuk tetapi dengan lead yang berbeda, belum tetu
bentuk Uniform. VES Uniform disebut juga VES Unifokal

Ventrikel Ekstra Sistol “Uniform”

 Ventrikel Ekstra Sistol “Multiform”


Adalah Ventrikel Ekstra Sistol yang memiliki bentuk beragam dalam
lead yang sama. Disebut juga VES Multifokal. Ini menunjukan ada beberapa
sumber impuls yang berbeda di Ventrikel
Ventrikel Ekstra Sistol “Multiform”

 Ventrikel Ekstra Sistol “Bigemini”


Bigemini maksudnya, setiap satu kompleks normal diikuti satu VES

Ventrikel Ekstra Sistol “Bigemini"

 Ventrikel Ekstra Sistol “Trigemini”


Trigemini artinya setiap dua kompleks normal diikuti satu VES.

Ventrikel Ekstra Sistol “Trigemini”

 Ventrikel Ekstra Sistol “Couplet”


Couplet artinya setelah kompleks normal muncul dua VES sekaligus

Ventrikel Ekstra Sistol “Couplet”

14. Pemeriksaan/Evaluasi Penyakit Arteri


1. Palpasi Pulsasi ( Puls Arteri )
 Palpasi Denyut Radial
Pemeriksa berdiri di depan pasien. Denyut radial diperiksa dengan memegang
kedua pergelangan tangan pasien dan mempalpasi denyut radial dengan jari
telunjuk, jari tengah dan jari manis. Pemeriksa memegang pergelangan tangan
kanan pasien dengan jari kiri dan pergelangan tangan kiri dengan jari kanan.
Kesimetrisan denyut kemudian dibandingkan dalam hal waktu dan kekuatan

 Palpasi denyut brakial


Arteri brakialis dapat dirabab di bagian medial tepat di bawah
otot atau tendo muskulus biseps. Pemeriksa masih dalam posisi berdiri di
depan pasien, dan kedua arteri brakialis dapat diraba secara serentak.
Tangan kiri pemeriksa memegang lengan kiri pasien. Kalau denyut
brakial sudah teraba, pemeriksa melakukan penekanan progresif sampai
kekuatan sistolik maksimal dapat diraba dan dapat menentukan bentuk
gelombangnya

 Palpasi denyut femoral


Pasien dalam posisi berbaring, pemeriksa di sisi kanannya. Sudut
lateral dari trigonum rambut pubis diamati dan dipalpasi. Arteri femoral
berjalan melintang melalui sudut trigonum rambut pubis di bawah
ligamentum inguinal dan di pertengahan antara simpisis pubis dan spina
iliaka anterior superior. Kedua denyut femoral dapat dibandingkan secara
serentak.

 Palpasi denyut poplitea


Posisi penderita telentang. Kedua ibu jari pemeriksa diletakkan di
atas patela dan jari-jari lain dari kedua tangan pada ruang poplitea di
belakang. Pemeriksa memegang tungkai pasien dalam kondisi ringan.
Pasien diminta untuk tidak mengangkat tungkainya karena ini akan
mengeraskan otot-otot sehingga menyulitkan untuk meraba denyut
poplitea. Kedua tangan harus menekan kuat pada fosa poplitea.

 Palpasi denyut dorsalis pedis


Denyut dorsalis pedis diraba dengan posisi kaki dorsofleksi. Arteri
dorsalis pedis berjalan sepanjang garis dari retinaculum ekstensor
pergelangan kaki ke suatu titik tepat lateral tendo ekstensor ibu jari kaki.
Denyut dorsalis pedis dapat diperiksa secara serentak.
 Palpasi denyut tibialis posterior
Arteri tibialis posterior dapat diraba sewaktu ia melingkar di sekitar
malleolus medial selama fleksi plantar. Kedua arteri ini dapat diperiksa
secara serentak. Meskipun 15% orang muda tidak mempunyai denyut
tibialis posterior, tanda paling sensitif untuk penyakit oklusi arteri perifer
pada pasien yang berumur di atas 60 tahun adalah tidak adanya denyut
tibialis posterior.

2. Suhu Kulit
Pertama-tama dirasakan kehangatan kulit, (dingin-hangat-demam),
kemudian kelembabannya, pasien dehidrasi terasa kering dan pasien
hipertyroidisme berkeringat terlalu banyak.
 Texture kulit
Dirasakan halus, lunak, lentur, pada kulit normal.

 Turgor
Dinilai pada kulit perut dengan cubitan ringan. Bila lambat kembali ke
keadaan semula, menunjukkan turgor turun pada pasien dehidrasi.
 Krepitasi
Teraba ada gelembung-gelembung udara dibawah kulit akibat fraktura
tulang-tulang iga atau trauma leher yang menusuk kulit sehingga udara paru-
paru bisa berada dibawah kulit dada.
 Edema
Adalah terkumpulnya cairan tubuh dijaringan tubuh lebih daripada jumlah
semestinya.
3.Ruber Test
Mengacu pada gangguan dalam berjalan, atau rasa sakit,
ketidaknyamanan, mati rasa, atau kelelahan pada kaki yang terjadi selama
berjalan atau berdiri dan dihilangkan dengan istirahat. Tingkat rasa sakit yang
dirasakan dari claudication bisa ringan hingga sangat parah. Klaudikasio paling
umum terjadi pada betis tetapi juga dapat memengaruhi kaki, paha, pinggul,
bokong, atau lengan.
4. Claudication Time
Klaudikasi vaskular (atau arteri) biasanya terjadi setelah aktivitas atau
ambulasi untuk jarak tertentu dengan insufisiensi vaskular yang dihasilkan
(kurangnya aliran darah) di mana kebutuhan otot akan oksigen lebih besar
daripada suplai. Gejalanya adalah kram ekstremitas bawah. Beristirahat dari
aktivitas bahkan dalam posisi berdiri dapat membantu meringankan gejala.
Klaudikasio spinal atau neurogenik dapat dibedakan dari klaudikasio arteri
berdasarkan aktivitas dan posisi. Dalam klaudikasio neurogenik, perubahan
posisi menyebabkan peningkatan stenosis (penyempitan) kanal tulang belakang
dan kompresi akar saraf dan mengakibatkan gejala ekstremitas bawah. Berdiri
dan ekstensi tulang belakang mempersempit diameter saluran tulang belakang.
Duduk dan fleksi tulang belakang meningkatkan diameter saluran tulang
belakang. Seseorang dengan klaudikasio neurogenik akan mengalami kram kaki
yang memburuk dengan berdiri tegak atau berdiri dan berjalan. Gejala dapat
dihilangkan dengan duduk (melenturkan tulang belakang) atau bahkan dengan
berjalan sambil membungkuk (fleksi tulang belakang) kereta belanja.
5. Doppler Ultrasonography
Ultrasonografi medis dari benjolan jaringan lunak, menunjukkan tanda-tanda
dugaan kelenjar getah bening yang ganas.
 Ultrasonografi Doppler yang menunjukkan aliran darah hiperemik pada
hilus dan korteks sentral dan / atau aliran darah abnormal (non-hilar
kortikal)
 Peningkatan ketebalan kortikal fokus lebih dari 3 mm
 Tidak adanya hilus berlemak

6. Arteriography

Memvisualisasikan stenosis arteri koroner, atau penyempitan pembuluh


darah. Tingkat stenosis dapat ditentukan dengan membandingkan lebar lumen
segmen yang menyempit dari pembuluh darah dengan segmen yang lebih luas
dari pembuluh yang berdekatan.

15. Pemeriksaan/Evaluasi Penyakit Vena

1. Phlebography

Venografi juga dapat digunakan untuk membedakan gumpalan


darah dari penyumbatan di vena, untuk mengevaluasi masalah vena
kongenital, untuk melihat bagaimana katup vena kaki bagian dalam
bekerja, atau untuk mengidentifikasi vena untuk pencangkokan bypass
arteri.

2. Gearth Meassurement Extremity


Pengukuran yang digunakan meliputi: Dada, Pinggang, Pantat,
Paha, Betis, Bicep, Lengan bawah, Pergelangan tangan, Pengukuran
Ketebalan – Torso, pengukuran ketebalan.
3. Competence Vena Saphena (Perkusi Test)
Vena saphenous yang besar berasal dari tempat vena dorsal dari
jempol kaki (hallux) menyatu dengan lengkung vena dorsal kaki. Setelah
lewat di depan medial malleolus (di mana sering dapat divisualisasikan
dan diraba), itu berjalan di sisi medial kaki. Di lutut, ia berjalan melewati
batas posterior epikondilus medial tulang femur. Pada paha anterior
proksimal 3-4 sentimeter inferolateral terhadap tuberkulum pubis, vena
saphenous yang besar menyelam ke bawah melalui fasia cribriform dari
bukaan saphena untuk bergabung dengan vena femoralis. Ini membentuk
sebuah lengkungan, lengkungan saphenous, untuk bergabung dengan
vena femoralis umum di wilayah segitiga femoralis di persimpangan
sapheno-femoral.

4. Test Deep Venous Thrombophlebitis


Secara umum, tanda dan gejala deep vein thrombosis adalah:
 Pembengkakan kaki atau sepanjang vena di kaki
 Nyeri di kaki, yang Anda rasakan hanya ketika berdiri atau berjalan
 Peningkatan suhu di daerah kaki yang bengkak atau terasa sakit
 Kemerahan atau berubahnya warna pada kulit kaki
16. Test Buerger – Allen Exercise

 Tinggikan kaki di atas kursi empuk atau papan selama 1/2 hingga 3 menit.
 Duduk dalam posisi santai sementara setiap kaki tertekuk dan memanjang
kemudian pronasi dan supinasi selama 3 menit. Kaki harus menjadi seluruhnya
berwarna merah muda. Jika kaki berwarna biru atau sakit, angkat dan rileks
seperlunya.
 Berbaring diam-diam selama 5 menit, menjaga kaki tetap hangat dengan selimut.
Dari Black and Matassarin-Jacobs, 1997.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem respirasi bersama dengan sistem sirkulasi merupakan alat pertukaran gas
utama antara tubuh dengan lingkunganya serta transport dari dan menuju sel-sel. Secara
anatomi sistem ini dapat dibagi menurut letaknya, yaitu bagian atas (diatas larynk) dan
bagian bawah (larynk ke bawah), sedangkan secara fisiologis dapat dibagi menjadi
divisi konduksi dan dan divisi respirasi. Dalam melakukan penatalaksanaan Fisioerapi
diperlukan beberapa pemeriksaan Umum yang berkaitan dengan Respirasi.
B. Saran
Semoga makalah ini kedepannya bisa memberikan manfaat dan dapat dijadikan
sebagai referensi terutama mengenai materi yang berkaitan dengan pemeriksaan umum
Fisioterapi KV dan Respirasi. Kritik serta saran serta sumbangsi pemikiran sangat
diharapkan dari pembaca untuk perbaikan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Materi Fisioterapi pada Respirasi

https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b
d&bih=654&biw=1366&hl=enUS&ei=Nyt_XuG9JIKm9QPgm5aQAQ&q=exercise+
+pada+fisioterapi&oq=exercise+
+pada+fisioterapi&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzoGCAAQBxAeOggIABAIEAcQHlCY
BVicJ2CNLmgCcAB4AIABgASIAfYTkgELMC40LjMuMi4wLjGYAQCgAQGqAQd
nd3Mtd2l6&sclient=psyab&ved=0ahUKEwihtcSJ_7zoAhUCU30KHeCNBRIQ4dUDC
Ao&uact=5

https://www.docdoc.com/id/info/procedure/uji-fungsi-paru/

https://www.pdhpe.net/sports-medicine/how-is-injury-rehabilitation
managed/rehabilitation-procedures/graduated-exercise/

https://en.wikipedia.org/wiki/American_Heart_Association
https://prezi.com/i0dknxasboma/borg-scale/

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/dvt-deep-vein-thrombosis-trombosis-vena-
dalam/

https://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Buerger-Allen+exercises

https://en.wikipedia.org/wiki/Great_saphenous_vein

https://en.wikipedia.org/wiki/Venography

https://business.fit/how-take-accurate-girth-measurements/

https://en.wikipedia.org/wiki/Angiography
https://en.wikipedia.org/wiki/Doppler_ultrasonography

https://en.wikipedia.org/wiki/Claudication
37

Anda mungkin juga menyukai