CARDIAC ARREST
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, nikmat, taufiq, serta hidayahnya, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Makalah Keperawatan Gawat Darurat”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat kelak.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat darurat, dengan.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan kami sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan saran sangat
kami harapkan demi kesempurnaan kami dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang akan
datang. Akhir kata dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas terselesainya tugas makalah
ini dan semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua, Amin.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Henti jantung atau cardiac arrest merupksn salah satu kondisi kegawatdaruratan yang
dapat mengancam jiwa serta dapat mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan
segera. Upaya dalam meningkatkan harapan hidup pada korban henti jantung dengan
melakukan pertolongan pertama berupa Bantuan Hidup Dasar (BHD). BHD merupakan
salah satu komponen penatalaksanaan medis darurat yang paling mendasar ketika terdapat
korban henti jantung yaitu dengan memberikan resusitasi jantung paru, memberikan kejut
jantung dan perawatan pertolongan pertama untuk mempertahankan hidup korban henti
jantung.
Henti jantung (Cardiac Arrest) adalah penghentian tiba-tiba fungsi pemompaan jantung
dan hilangnya tekanan darah arteri. Saat terjadinya serangan jantung, penghantaran oksigen
dan pengeluaran karbon dioksida terhenti, metabolisme sel jaringan menjadi anaerobik,
sehingga asidosis metabolik dan respiratorik terjadi.Pada keadaan tersebut, inisiasi langsung
dari resusitasi jantung paru diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan jantung, paru-
paru, ginjal, kerusakan otak dan kematian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan mendadak,
bisa terjadi pada seseorang yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung ataupun
tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, terjadi dengan sangat cepat begitu
gejala dan tanda tampak (American Heart Association,). Cardiac arrest adalah
penghentian sirkulasi normal darah akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara
efektif. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa henti
jantung atau cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara mendadak untuk
mempertahankan sirkulasi normal darah untuk memberi kebutuhan oksigen ke otak dan
organ vital lainnya akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara efektif.
Henti jantung (Cardiac Arrest) adalah penghentian tiba-tiba fungsi pemompaan
jantung dan hilangnya tekanan darah arteri. Saat terjadinya serangan jantung,
penghantaran oksigen dan pengeluaran karbon dioksida terhenti, metabolisme sel
jaringan menjadi anaerobik, sehingga asidosis metabolik dan respiratorik terjadi.Pada
keadaan tersebut, inisiasi langsung dari resusitasi jantung paru diperlukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan jantung, paru-paru, ginjal, kerusakan otak dan kematian.
Henti jantung terjadi ketika jantung mendadak berhenti berdenyut, mengakibatkan
penurunan sirkulasi efektif. Semua kerja jantung dapat terhenti, atau dapat terjadi kedutan
otot jantung yang tidak sinkron (fibrilasi ventrikel).(Hackley, Baughman. Keperawatan
Medikal- Bedah. Jakarta : EGC)
B. ETIOLOGI
Penyebab henti jantung yang paling umum adalah gangguan listrik di dalam
jantung. Jantung memiliki sistem konduksi listrik yang mengontrol irama jantung tetap
normal. Masalah dengan sistem konduksi dapat menyebabkan irama jantung yang
abnormal, disebut aritmia. Ada empat ritme listrik jantung yang menyebabkan terjadinya
henti jantung, yaitu pulseless ventricular tachycardia (VT), ventricular fibrilation (VF),
pulseless electric activity (PEA), dan asystole. Ritme-ritme jantung tersebut
menyebabkan jantung tidak dapat memompa untuk membuat darah mengalir secara
signifikan.
Faktor – faktor yang dapat menyebabkan serangan jantung mendadak :
1. Penyakit jantung coroner
PJK terjadi ketika Plak mempersempit arteri dan mengurangi aliran darah
ke otot jantung Anda. Akhirnya, area plak dapat pecah, menyebabkan bekuan
darah terbentuk pada permukaan plak. Sebuah bekuan darah sebagian atau
seluruhnya dapat memblokir aliran darah yang kaya oksigen ke bagian otot
jantung makan oleh arteri. Hal ini menyebabkan serangan jantung. Selama
serangan jantung, beberapa sel jantung mati dan digantikan oleh jaringan parut.
Ini merusak sistem listrik jantung. Jaringan parut dapat menyebabkan sinyal
listrik untuk menyebarkan abnormal seluruh hati.Perubahan ini meningkatkan
risiko aritmia ventrikel berbahaya dan serangan jantung mendadak.
2. Stres fisik
Aktivitas fisik yang intens. Hormon adrenalin dilepaskan selama aktivitas
fisik yang intens. Hormon ini bisa memicu serangan jantung mendadak pada
orang yang memiliki masalah jantung lainnya.
C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi cardiac arrest tergantung dari etiologi yang mendasarinya. Namun,
umumnya mekanisme terjadinya kematian adalah sama. Sebagai akibat dari henti
jantung, peredaran darah akan berhenti. Berhentinya peredaran darah mencegah aliran
oksigen untuk semua organ tubuh. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi
akibat tidak adanya suplai oksigen, termasuk otak. Hypoxia cerebral atau ketiadaan
oksigen ke otak, menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas
normal. Kerusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5 menit
dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit (Sudden cardiac death).
Berikut akan dibahas bagaimana patofisiologi dari masing-masing etiologi yang
mendasari terjadinya cardiac arrest :
1. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner menyebabkan Infark miokard atau yang umumnya
dikenal sebagai serangan jantung. Infark miokard merupakan salah satu penyebab
dari cardiac arrest. Infark miokard terjadi akibat arteri koroner yang menyuplai
oksigen ke otot-otot jantung menjadi keras dan menyempit akibat sebuah material
(plak) yang terbentuk di dinding dalam arteri. Semakin meningkat ukuran plak,
semakin buruk sirkulasi ke jantung. Pada akhirnya, otot-otot jantung tidak lagi
memperoleh suplai oksigen yang mencukupi untuk melakukan fungsinya, sehingga
dapat terjadi infark. Ketika terjadi infark, beberapa jaringan jantung mati dan menjadi
jaringan parut. Jaringan parut ini dapat menghambat sistem konduksi langsung dari
jantung, meningkatkan terjadinya aritmia dan cardiac arrest
2. Stress Fisik
Stress fisik tertentu dapat menyebabkan sistem konduksi jantung gagal berfungsi,
diantaranya :
a. Perdarahan yang banyak akibat luka trauma atau perdarahan dalam
b. Sengatan listrik
c. Kekurangan oksigen akibat tersedak, penjeratan, tenggelam ataupun
serangan asma yang berat
d. Kadar kalium dan magnesium yang rendah
e. Latihan yang berlebih. Adrenalin dapat memicu sca pada pasien yang
memiliki gangguan jantung.
f. Stress fisik seperti tersedak, penjeratan dapat menyebabkan vagal refleks
akibat penekanan pada nervus vagus di carotic sheed
3. Kelainan Bawaan
Ada sebuah kecenderungan bahwa aritmia diturunkan dalam keluarga.
Kecenderungan ini diturunkan dari orang tua ke anak mereka. Anggota keluarga ini
mungkin memiliki peningkatan resiko terkena cardiac arrest. Beberapa orang lahir
dengan defek di jantung mereka yang dapat mengganggu bentuk(struktur) jantung
dan dapat meningkatkan kemungkinan terkena SCA.
4. Perubahan struktur jantung
Perubahan struktur jantung akibat penyakit katup atau otot jantung dapat
menyebabkan perubahan dari ukuran atau struktur yang pada akhirnrya dapat
mengganggu impuls listrik. Perubahan-perubahan ini meliputi pembesaran jantung
akibat tekanan darah tinggi atau penyakit jantung kronik. Infeksi dari jantung juga
dapat menyebabkan perubahan struktur dari jantung.
5. Obat-obatan
Antidepresan trisiklik, fenotiazin, beta bloker, calcium channel blocker, kokain,
digoxin, aspirin, asetominophen dapat menyebabkan aritmia. Penemuan adanya
materi yang ditemukan pada pasien, riwayat medis pasien yang diperoleh dari
keluarga atau teman pasien, memeriksa medical record untuk memastikan tidak
adanya interaksi obat, atau mengirim sampel urin dan darah pada laboratorium
toksikologi dapat membantu menegakkan diagnosis.
6. Tamponade jantung
Cairan yang yang terdapat dalam perikardium dapat mendesak jantung sehingga
tidak mampu untuk berdetak, mencegah sirkulasi berjalan sehingga mengakibatkan
kematian.
7. Tension pneumothorax
Terdapatnya luka sehingga udara akan masuk ke salah satu cavum pleura. Udara
akan terus masuk akibat perbedaan tekanan antara udara luar dan tekanan dalam paru.
Hal ini akan menyebabkan pergeseran mediastinum. Ketika keadaan ini terjadi,
jantung akan terdesak dan pembuluh darah besar (terutama vena cava superior)
tertekan, sehingga membatasi aliran balik ke jantung.
D. MANIESFESTASI KLINIS
Manifestasi Klinis Cardiac Arrest :
1. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplai oksigen,
termasuk otak.
2. Hypoksia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak, menyebabkan korban kehilangan
kesadaran (collapse).
3. Kerusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5 menit,
selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit.
4. Napas dangkal dan cepat bahkan bisa terjadi apnea (tidak bernafas).
5. Tekanan darah sangat rendah (hipotensi) dengan tidak ada denyut nadi yang dapat
terasa pada arteri.
6. Tidak ada denyut jantung
1. Tahap I :
- Berikan bantuan hidup dasar
- Bebaskan jalan nafas, seterusnya angkat leher / topang dagu.
- Bantuan nafas, mulut ke mulut, mulut ke hidung, mulut ke alat
bantuan nafas.
Jika nadi tidak teraba: Satu penolong : tiup paru kali diselingi kompres
dada 30 kali. Dua penolong: tiup paru setiap 2 kali kompresi dada 30
kali
2. Tahan II :
- Bantuan hidup lanjut.
- Jangan hentikan kompresi jantung dan Venulasi paru.
Langkah berikutnya :
- Berikan adrenalin 0,5 – 1 mg (IV), ulangi dengan dosis yang lebih
besar jika diperlukan. Dapat diberikan Bic – Nat 1 mg/kg BB (IV)
jika perlu. Jika henti jantung lebih dari 2 menit, ulangi dosis ini
setiap 10 menit sampai timbul denyut nadi.
- Pasang monitor EKG, apakah ada fibrilasi, asistol komplek yang
aneh : Defibrilasi : DC Shock.
DAKPUS
American Heart Association (AHA). 2017. Metabolic risk for cardiovascular disease
Sudden Cardiac Arrest 2016 WebMD, Inc. All rights reserved. eMedicineHealth does not