Disusun Oleh :
CINDY AFEPA (211440101003)
Dosen Pengampu :
Jantung merupakan organ tubuh manusia yang mempunyai peran penting dalam kehidupan
manusia dan pastinya sangat berbahaya jika jantung kita mempunyai masalah mengingat
Coronary Artery Disease (CAD) atau lebih dikenal Penyakit Jantung Koroner (PJK)
merupakan suatu gangguan fungsi jantung yang disebabkan karena adanya penyempitan dan
tersumbatnya pembuluh darah jantung. Kondisi ini dapat mengakibatkan perubahan pada
berbagai aspek, baik fisik, psikologis,maupun sosial yang berakibat pada penurunan kapasitas
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang disebabkan
oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot
jantung. Penyempitan ini dimulai dengan terjadinya kekakuan arteri (aterosklerosis) maupun
penimbunan lemak (plaque) pada dinding arteri koroner. Penyempitan ini terjadi pada
Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh arteri koroner tersebut tersumbat atau
menyempit karena endapan lemak yang secara bertahap menunpuk di dinding arteri. Apabila
ada penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding arteri maka akan terjadi kekakuan
pada pembuluh koroner (osteosklerosis). Plak yang menumpuk akan mengeras dan
mempersempit serta menghambat aliran darah ke jantung. Penyumbatan pada satu arteri
koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Jantung yang
Apabilaotot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama mengakibatkan
Berdasarkan data dari Riskesdas (2018)1 mengungkap bahwa di Indonesia kasus penyakit
jantung dan pembuluh darah semakin bertambah tiap tahunnya, setidaknya terdapat
World Health Organization (2019)2 menyebutkan bahwa penyakit jantung koroner (PJK)
menjadi salah satu masalah kesehatan dalam sistem kardiovaskular yang jumlahnya
meningkat cepat dengan angka kematian 6,7 juta kasus. Kesehatan Dasar (2019)
menunjukkan bahwa sebesar 1,5% atau 15 dari 1.000 penduduk Indonesia menderita penyakit
jantung koroner. Sedangkan jika dilihat dari penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dari
data badan pelayanan kesehatan prov. Sumatera Selatan tahun 2019 di dapatkan data
kesakitan akibat penyakit jantung sebanyak 7.993 orang atau sebesar 8%.3
Angka kematian yang disebabkan oleh PJK mencapai 1,8 juta kasus pada Tahun 2020, yang
artinya PJK menjadi penyakit yang mematikan di kawasan Asia salah satu negaranya adalah
Indonesia.4 Angka kematian yang disebabkan oleh PJK di Indonesia cukup tinggi mencapai
1,25 juta jiwa jika populasi penduduk Indonesia 250 juta jiwa.
4
Tanda dan gejala yang khas dari penyakit jantung koroner adalah nyeri dada atau dada terasa
seperti tertindih selama lebih dari 20 menit saat beraktivitas maupun beristirahat disertai
Pada penderita penyakit jantung koroner nyeri dada atau biasa disebut angina pektoris adalah
perasaan nyeri atau tidak enak yang menggangu daerah dada dan seringkali merupakan rasa
nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada. Nyeri koroner adalah rasa sakit terjadi akibat
iskemik miokard (kekurangan pasokan oksigen pada otot jantung) yang suatu saat tidak
Penatalaksanaan nyeri bisa dilakukan secara farmakologis yakni dengan pemberian obat-
obatan. Sedangkan secara non farmakologis melalui distraksi, relaksasi dan stimulasi kulit
kompres hangat atau dingin, latihan nafas dalam, terapi musik, aromaterapi, imajinasi
terbimbing, relaksasi. Pemberian terapi non farmakologis yang biasanya diajarkan perawat
kepada klien dengan keluhan nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam. Pemberian
aromaterapi Lavender masih jarang digunakan di rumah sakit sebagai alternative yang dapat
mengurangi skala nyeri yang dirasakan pasien gangguan kardiovaskuler karena aromaterapi
Lavender masih belum dipopulerkan sebagai salah satu bentuk intervensi keperawatan dalam
Penatalaksanaan nyeri yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri dada yaitu dengan cara
teknik relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam saat ini masih menjadi metode
relaksasi yang termudah. Metode ini mudah dilakukan karena pernafasan itu sendiri
merupakan tindakan yang dapat dilakukan secara normal tanpa perlu berfikir atau merasa
ragu. Tujuan dari teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
5
7
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk
mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan oleh klien setelah
melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah dapat menghilangkan nyeri, ketenteraman
Biasanya penatalaksanaan pada pasien nyeri berat langsung diberikan obat analgesik jenis
opioid maupun nonopioid, namun pada nyeri ringan pasien di berikan teknik relaksasi nafas
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus yang berjudul
“Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan diagnosa Coronary Artery Disease (CAD)”.
8
Berdasarkan latar belakang diatas. Maka rumusan masalah pada studi kasus ini adalah
bagaimana asuhan keperawatan Coronary Artery Disease (CAD). Dengan membuat rumusan
masalah sebagai berikut “Bagaimanakah asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien
dengan CAD ?”
1 Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi asuhan keperawatan pada pasien Coronary Artery Disease (CAD).
2 Tujuan kasus
1) Menganalisis pengkajian pada Tn. R dengan masalah kesehatan Coronary Artery Disease
(CAD).
4) Menganalisis implementasi yang telah dilakukan pada Tn. R dengan masalah kesehatan
5) Menganalisis hasil evaluasi yang telah dilakukan pada Tn. R dengan masalah kesehatan