Anda di halaman 1dari 16

SOAL

NO 1 TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN


1. Tanda Presumtif Kehamilan
Ada banyak gejala awal kehamilan yang umum terjadi diantaranya yaitu:
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff
dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid
terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan
lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit
lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu
nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
Pipi : Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
Perut : Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
Payudara : hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah
vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta payudara.

2. Tanda Kemungkinan/Tidak Pasti (Probability Sign)


a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot uterus.
Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8
minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu
(pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Perubahan warna kulit menjadi gelap dari sebelumnya yang kira-kira terjadi diatas
minggu ke 12 kehamilan
2. Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal
3. Gusi bengkak terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan
4. Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar
5. Tes kehamilan memberikan hasil positif
6. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu
(Manuaba, 2010)

3. Tanda Pasti (Positive Sign)


a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya doppler).
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki)
dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir).
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG(Marjati dkk,
2010;72-75).
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada perabaan dibagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
2. Apabila didengarkan menggunakan alat dopples maka akan terdengar detak
jantung janin
3. Pada pemeriksaan USG terlihat gambaran janin
4. Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin
(Manuaba, 2010)

SOAL NO 2
PERUBAHAN FISIK DAN PSIKIS IBU HAMIL
A. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a) Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b) Vagina
1. Elastisitas vagina bertambah
2. Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH 3,5-6
3. Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c) Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d) Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea
alba.
e) Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput
elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f) Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua
warnannya.
g) Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h) Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI. (Sarwono,2007:94-100)

B. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


a) Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh
maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu
misalnya mual muntah, keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu
perubahan psikologi seperti berikut ini.
1. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan
dan kesedihan.
2. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar-benar hamil dengan memperhatikan
perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya.
3. Hasrat melakukan seks berbeda-beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat
libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami
penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
4. Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b) Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai berkurang. Perut ibu
pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban.
c) Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu –
waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir  atau takut kalu –
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. (Marjati dkk, 2010;68-69)

SOAL NO 3 PENGKAJIAN, DIAGNOSA DAN INTERVENSI

I. Pengkajian Data
Tanggal periksa/pengkajian, jam, ruang, nomor registrasi, diagnosa medis.
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama suami/istri : Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah
kekeliruan (Marjati dkk,2010;87).
Usia : Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
akan sangat menentukan proses kelahirannya. Proses
pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun
jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia
reproduksi (20-35 tahun)(Ari S, 2009;99).
Agama : Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan saat hamil dan bersalin.
Pendidikan : Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan
konseling sesuai pendidikannya. Tingkat pendidikan ibu
hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan
bayinya. (Ari S, 2009;104).
Pekerjaan : Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat
pengetahuan lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja (Ari
S,2009;105).
Alamat                  :  Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya
tentang kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika
diperlukan. (Marjati,dkk:2010;87).
Penghasilan           : Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila
sewaktu-waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil
(Ari S,2009;104)
2. Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau  kunjungan
ulang ataupun ada keluhan (Ari S,2009;167).
3. Keluhan Utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat hamil
adalah sering buang air kecil, hemoroid, keputihan, mual munta.(Ari S, 2009;123-
127).
4. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi
medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius
bagi ibu.Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan
selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi memerlukan
pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin. Komplikasi media
utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada
kehamilan antara lain:
- Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam
kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
- TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan
kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus, bayi
lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum
- Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran prematur/lahir
mati
- Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature, hydraamnion,
kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
- HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu
mudah terinfeksi.(Salmah, 2006;134)
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM,
Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan
(Unpad, 1983;155).

6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu


a) Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti hyperemesis,
perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan bengkak-bengkak
ditangan dan wajah.
b) Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara bedah
sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam. Keputusan ini
tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada dibagian bawah
melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.
c) Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang-kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan
emosi ibu harus diperhatikan(Wheeler, 2004;37).
7. Riwayat Haid
Anamnesa haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi/kandungan,
meliputi hal-hal seperti: umur menarche (pada wanita indonesia umumnya sekitar 12-
16 tahun). (Ari S,2009;157), lamanya(frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih),
siklus haid (lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya
darah, HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran). (Wheeler, 2004;36),
keluhan saat haid(keluahn yang disampaikan dapat menunjukkan diagnose tertentu,
seperti sakit kepala sampai pingsan atau jumlah darah yang banyak). (Ari S,
2009;157)
8. Riwayat Pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan
berapa lama menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah dan
kehamilan tersebut tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya. (Ari S,2009;101)
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
Trimester I : Berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC
dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
10. Riwayat KB
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB
jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana
penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini
karena faktor gagal KB atau tidak.
11. Riwayat Psikososial
Faktor-faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi
tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana dukungan
keluarga.(Bobak,2004;135) adanya respon positif dari keluarga terhadap
kehamilannya akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya (Ari
S, 2009;173).

11 Pola Kesehatan Fungsional Menurut Gordon


a. Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari (trimester akhir
membutuhkan 30-40 gram), zat besi rata-rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit
A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu
entong nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu
gelas susu dan buah. (Ari S, 2009;63)
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil
yaitu:
Malam + 8-10 jam/hari
Siang  + 1-2 jam/hari
c. Pola Eliminasi
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi
usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester III
mengalami ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah
dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya
trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan
komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus.
e. Pola Seksual
Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan abortus

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum
pasien secara keseluruhan (Ari S,2009;174).
Kesadaran  : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;174).
Tekanan Darah : Tekanan darah pada orang normal rata-rata 120/80 mmHg
dengan diastole  maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90
mmHg. (Patricia, 2005;759). Pada ibu hamil tekanan darah
menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik
menurun hingga 8-10 mmHg sedangkan diatolik mengalami
penurunan 12 poin (Helen Varney,2007;499).
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90 x/menit (Ari S, 2009;61).
Suhu : Normal (36,5oC - 37,5oC) (Patricia, 2005;759) bila suhu tubuh
hamil >37,5oC dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam
kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759).Jumlah
pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum
tidak terpengaruh selama kehamilan berlangsung.(Varney,
2007;500). Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20-
25% dari biasanya (Manuaba, 1998;109).
BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, (Ari S, 2009;69).
TB : < dari 145 cm (resiko meragukan, berhubungan dengan
kesempitan panggul) (Manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
2. Pemeriksaan  Fisik
a. Inspeksi
Rambut : Bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda
anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan,
Sclera icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis.
Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut& Gigi  :  Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu
kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kretinisme pada bayi dan bendungan vena jugularis/tidak.
Dada : Bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada
areola mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau
tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan
menyusui. Adakah striae gravidarum atau tidak.
Genetalia : Bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes
melitus, varises.tidak, kaki sama panjang/tidak memepengaruhi
jalannya persalinan. (Ummi Hani dkk, 2006;96)

b. Palpasi
Tujuan:
-  Untuk mengetahui umur kehamilan
-   Untuk mengetahui bagian bagian janin
-   Untuk mengetahui letak janin
-   Janin tunggal atau tidak
-   Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
-   Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
-   Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala : Adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal
ini dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi
gagal jantung.Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika
ada potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme
dan keguguran.Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada
kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misal TBC,
radang akut dikepala
Dada           :  Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker
payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi
pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20
minggu
Abdomen    :
1) Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri:
- Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
- 12 minggu TFU 1-2 jari diatas symphisis
- 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
- 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
- 24 minggu TFU setinggi pusat
- 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
- 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
- 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
- 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
Tanda kepala : Keras, bundar, melenting
Tanda bokong : Lunak, kurang bundar, kurang melenting
2) Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang dan
menentukan letak kepala pada ketak lintang.
3) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian
terbawah sudah masuk PAP atau belum.
4) Leopold IV : Seberapa jauh bagian terbawah masuk PAP, \
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes
melitus.

c. Auskultasi
Tujuan:
- Menentukan hamil atau tidak
- Anak hidup atau mati
- Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak
tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10
detik.
Perlu Auskultasi
Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma
atau TBC yang dapat memperberat kehamilan.
Abdomen     : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d. Perkusi
Reflek patella     :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1. (Marjati dkk,
2010;12-13)
3.   Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan
penyakit rubella
Nilai Tidak Diagnosis
Tes Lab Nilai Normal
Normal Masalah Terkait
Hemoglobin
10,5-14,0 <10,5 Anemia
Terlacak/negatif
Protein Urin Protein urine
Bening/negatif
Kuning,
Glukosa dalam
Warna hijau orange, Diabetes
urin
coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Ketidakcocokan
A B O AB -
Darah ABO
HIV - + AIDS
Anomali pada
Rubella Negatif Positif janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk
Anemia akibat
ova/telur cacing Negatif Positif
cacing
dan parasit

b) Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum bulan ke
IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi-
kondisi:
 Diperlukan tanda pasti hamil
 Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
 Mencari sebab dari hidraamnion
 Untuk menentukan kelainan anak
c) Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
 Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
 Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
 Mengetahui posisi plasenta
 Mengetahui adanya IUFD
 Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk,
2010;95-97)
II. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL
1) Kehamilan Trimester I
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan
nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan
cairan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh, penurunan
metabolisme sel
4. Mual berhubungan dengan biofisik kehamilan

III. PERENCANAAN
Kehamilan Trimester I
1) Dx  :  Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2x24 jam nutrisi
dapat terpenuhi
Kriteria Hasil:
1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
5. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
6. Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
Intevensi:
1. Manejemen gangguan nutrisi:
-Monitor nutrisi
- Terapi Nutrisi
2. Bantuan peningkatan berat badan : Manejemen berat badan
3. Intervensi tambahan : Pemberian makan

2) Dx : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan


kehilangan cairan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam
kebutuhan cairan dan elektrolit dapat terpenuhi
Kriteria Hasil:
1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB
2. Tekanan darah,suhu tubuh,nadi dalam batas normal (TD:120/80 mmHg,
S:36,50C, N:80x/menit)
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
4. Elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang
berlebihan
Intevensi:
1. Manejemen elektrolit atau cairan
2. Pemantauan (monitor) elektrolit
3. Manajemen cairan :
-Monitor cairan
- Monitor tanda-tanda vital

3) Dx : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh, penurunan


metabolisme sel
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam pasien
dapat melakukan aktivitas dengan normal
Kriteria Hasil:
1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah,
nadi, dan RR
2. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
3. Tanda-tanda vital normal (TD:120/80 mmHg, S:36,50C, N:80x/menit)
4. Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan alat
Intevensi :
1. Terapi Aktivitas : peningkatan mekanika tubuh
2. Manajemen energi :
-Peningkaatan tidur
- Batuan perawatan diri (ADL)
3. Intervensi tambahan :
Manajemen lingkungan : kenyamanan

4) Dx : Mual berhubungan dengan biofisik kehamilan


Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 5x24 jam pasien
tidak terjadi mual berlebihan
Kriteria Hasil:
1. Menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin
2. Mengenali pencetus stimulus (mual)
3. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab mual
4. Menghindari bau yang tidak menyenangkan
Intevensi :
1. Pengurangan kecemasan
2. Manajemen pengobatan
3. Manajemen mual
4. Monitor nutrisi

Anda mungkin juga menyukai