Anda di halaman 1dari 80

1

MAKALAH

SISTEM REPRODUKSI

(ILMU DASAR KEPERAWATAN II)

Semester II

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Ilmu Dasar Keperawatan II

Disusun oleh :

Kelompok II

1. Aida Nurul Mutia (R.1801001)


2. Dadang Somantri (R.1801007)
3. Dewi Fadhilah (R.1801010)
4. Erica Dwi Yuliana (R.1801021)
5. Megawati (R.1801046)
6. Urifah (R.1801078)

YAYASAN INDRA HUSADA

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

MEI, 2019
2

DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab 1 pendahuluan

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II Tinjauan teori

A. Konsep organ reproduksi


1. Sistem reproduksi pria
2. Sistem reproduksi wanita
B. Fisiologi system reproduksi
1. Spermatogenesis
2. Ovarium dan hubungan dengan dengan hormone gonadrotopin
3. Pengaturan hormonal sistem reproduksi pria
4. Pengaturan hormonal sistem reproduksi wanita
5. Menopause
6. Pengaturan fungsi seksual pria
7. Disfungsi wanita
C. Kebutuhan Seksual
1. Fungsi seksual
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dorongan seksual
D. Tumbuh kembang sesuai Usia
E. Gangguan fungsi seksual
1. Gangguan aktivitas seksual
2. Penyimpangan seksual
3. Kelainan sistem reproduksi
3

F. Kesehatan seksual
1. Komponen kesehatan seksual
2. Perkembangan seksualitas
G. Faktor yang mempengaruhi seksualitas

BAB III Pembahasan

A. Soal kasus
B. Kata-kata sulit dan pengertiannya
C. Tugas perkembangan Remaja
D. Karakteristik usia 14 tahun
E. Ereksi ( pengertian, bagaimana mekanisme ereksi, faktor-faktor yang
mempengaruhi ereksi,bagaimana proses ereksi dan ejakulasi
F. Mimpi Basah (penyebab, proses terjadinya, wanita juga bisa?, kapan
seseorang mimpi basah, tindakan yang dilakukan setelah mimpi basah)
G. Menstruasi (definisi, siklus menstruasi (fase – fase), gangguan –
gangguan/kelainan dalam menstruasi, hormon yang berperan dalam
siklus haid, terapi yang digunakan untuk menstruasi (non farmakologi dan
farmakologi), faktor yang mempengaruhi siklus haid
H. Dismenore ( definisi, penyebab,cara mengatasi, mekanisme nyeri haid)
I. Premenopause (definisi,proses terjadinya, penyebab, faktor yang
menyebabkan menopause dini, pencegahan)

Bab IV Pertanyaan Multiple Choice (ABCDE) minimal 20 soal

Bab V Penutup

Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka
4

Bab I

Pendahuluan

Latar Belakang
Organ reproduksi merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan

setiap manusia. Dulu, pembicaraan tentang organ reproduksi masih

sangat tabu, bukan berarti sekarang sudah tidak lagi hanya saja masih ada

kalangan orang yang menganggap hal itu tidak pantas untuk dibicarakan.

Promosi kesehatan reproduksi pada remajapun sering dikonotasikan

sebagai pendidikan seks di mana sebagian masyarakat di Indonesia masih

menganggap tabu hal ini.

Telah banyak berita-berita yang tersiar melalui media elektronik ataupun

media cetak yang memuat berita tentang kesehatan reproduksi dan kaitannya

dengan seks. Sekarang, informasi tentang seks dapat diperoleh dan diakses

dengan mudah melalui internet. Bila tidak didasari dengan pengetahuan yang

cukup, mencoba hal baru yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi bisa

memberikan dampak yang akan menghancurkan masa depan remaja dan

keluarga.

Menurut Barbara Nash dan Patricia Gilbert, organ-organ reproduksi merupakan

subyek dari berbagai penyakit. Untuk mencegah hal tersebut pengetahuan dan

pemahaman sejak dini tentang organ reproduksi dan kesehatan

reproduksinya merupakan hal yang sangat penting bagi setiap remaja


2

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana anatomi fisiologi sistem reproduksi
 Bagaimana jenis kelainan kelainan dalam sistem reproduksi dan
cara mengatasinya

C.Tujuan

1. Tujuan Umum Mengetahui bagaimana memahami bagian-bagian dari


alat reproduksi pria dan wanita
2. Tujuan Khusus untuk mengetahui kajian apa saja yang dapat
dipecahkan dalam makalah ini dari bahasan alat reproduksi pria dan
wanita
3

Bab II

Tinjauan Teori

A. Konsep Organ Reproduksi

Anatomi Sistem Reproduksi Pria

1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum
(kantung zakar) dan testis (buah zakar).
1. Penis
Penis terdiri dari:
 Akar (menempel pada didnding perut)
 Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
 Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).Lubang
uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di
umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria
yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus,
terletak bersebelahan.
 Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi
uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih
besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
2. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan
melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu
untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus
memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang
sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi
4

lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih
hangat).
3. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di
dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormone (LH) juga hormon testosterone. Fungsi testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus
seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel
leydig).

Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan
vesikula seminalis.
1. Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra
dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh
darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk
korda spermatika.
2. Uretra
Uretra memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai bagian dari sistem kemih yang
mengalirkan air kemih dari kandung kemih dan bagian dari sistem
reproduksi yang mengalirkan semen.
3. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan
mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut
dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis,
perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi
5

urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50
kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
• Lobus posterior
• Lobus lateral
• Lobus anterior
• Lobus medial
Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang
berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat
pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki
panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.

4. Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari
semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens
dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis. Fungsi Vesika seminalis
adalah mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk
sebagian besar cairan semen.

5. Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas
tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di
atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh
lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui
duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus
eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut
kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan,
masuk ke dalam vas deferens
6

Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur


sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.

6. Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian
duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih,
di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika
seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di
prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
Bangunan Penyokong atau Penyambung
Funikulus Spermatikus: Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis,
pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.

Struktur Sperma
Sperma diproduksi di testis, organ reproduksi pria. Pria mulai
memproduksi sperma saat pubertas (kurang lebih usia 15 tahun), dan sebagian
besar pria mempunyai sperma dewasa sampai usia tua. Sperma diproduksi
sebanyak 300 juta per hari, dan mampu bertahan hidup selama 48 jam setelah
ditempatkan di dalam vagina sang wanita. Rata-rata volume air mani untuk setiap
ejakulasi adalah 2.5 sampai 6 ml, dan rata-rata jumlah sperma yang diejakulasikan
adalah 40-100 juta per ml.
Spermatozoa masak terdiri dari :
1. Kepala (caput), terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit
sitoplasma, mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya.
Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal
yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase
yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
2. Leher (cervix), menghubungkan kepala dengan badan.
3. Badan (corpus), banyak mengandung mitokondria yang berfungsi
sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.
7

4. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam


vas deferen dan ductus ejakulotoris.

Sistem Reproduksi Wanita

A. Genetalia Eksterna (vulva) terdiri dari:

1. Tundun (Mons veneris)


Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan
lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian
yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis.
2. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir
ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar
tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia
mayora bagian dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung
kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8
cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia
mayora sangat berdekatan.
3. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia
mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang
lembab dan berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu
membentuk preputium dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil
ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette
4. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans
clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga
sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan
2 buah crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
5. Vestibulum (serambi)
8

Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada
vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina,
2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral.
Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi
rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri
Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen
6. Himen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang
menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya
kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing
wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang
kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu
jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada
bagian posterior
7. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh
otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk
menjaga kerja dari sphincter ani.

B. Genetalia Interna

1. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim
dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter
ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak
antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan
dinding belakangnya sekitar 11 cm. Bagian serviks yang menonjol ke dalam
vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
9

Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
a. Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
b. Alat hubungan seks (koitus).
c. Jalan lahir pada waktu persalinan (partus).

2. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung
kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup
peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung
kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang
utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna). Bentuk uterus seperti
bola lampu dan gepeng.
a. Korpus uteri : berbentuk segitiga
b. Serviks uteri : berbentuk silinder
c. Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan
ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas.
Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada
wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus.
Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat
syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan
tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman
serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena.
Lengkungan serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi
1
0

kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat


terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya
bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum,
yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri
histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi
selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen
bawah rahim dan meregang saat persalinan.
c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari
kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir
endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada
saat konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga
memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk
silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat
membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus
otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul.
Ligamentum yang menyangga uterus adalah:

a) Ligamentum latum ; Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba


fallopii.
b) Ligamentum rotundum (teres uteri)
• Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
• Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c) Ligamentum infundibulopelvikum
• Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
d) Ligamentum kardinale Machenrod
• Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
• Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
e) Ligamentum sacro-uterinum
• Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
1
1

f) Ligamentum vesiko-uterinum
• Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan
uterus saat hamil dan persalinan.

3. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan
diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk
menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa
ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan
dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap
melakukan implantasi.
4. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah
tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap
bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de
graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan
ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesterone
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel
primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan
hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda
seks sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut
pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah
menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan
ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada
estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun
1
2

menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang
lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi
wanita.

C. Fisiologi Sistem Reproduksi


1. Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi


spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi
spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit
sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir
spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran
spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.

Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut


spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis
mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan
sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding
tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal
(jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-
pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis).
Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus
terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut
spermatogonia (spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua
sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-
menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk
sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau
spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan
1
3

spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus


berfungsi menghasilkan testosteron.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon
yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
• LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder.
• FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan
ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk
memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi
spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis
dan membutuhkan waktu selama 2 hari.

Proses Spermatogenesis :
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1. Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan
menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi
(membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-
sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang
bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di
tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia
tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah
beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang
masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan
mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
1
4

2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak
dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n
kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara
meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap
terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge).
Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4
fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir
berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama
kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid
mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala
dan ekor.
Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen
Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan
hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan
sekresi FSH dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen
atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 –
400 juta sel spermatozoa

2. Ovarium dan hubungannya dengan Hormon Gonadotropin

Ovarium adalah organ reproduksi wanita yang bentuknya menyerupai buah


kenari dan tersimpan di dalam rongga perut sebelah bawah. Ovarium ini
berjumlah dua buah (kiri dan kanan) dengan peran sebagai tempat diproduksinya
atau dihasilkannya sel-sel telur (sel kelamin wanita).
1
5

Gonadotropin merupakan hormon yang diproduksi oleh aktivitas sel


pada ovari dan testis. Gonadotropin sangat berperan dalam kesuburan. Hal yang
terpenting adalah Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing
Hormone (LH), yang keduanya disekresikan oleh kelenjar pituitari. Jenis
gonadotropin yang lain adalah hormon hCG(human Chorionic Gonadotrophin)
yang diproduksi oleh plasenta pada awal kehamilan. Beberapa gonadotropin
digunakan untuk penyembuhan terhadap kemandulan.
1. Gonadotopin-releasing hormone (GnRH)
GnRH adalah hormon peptida yang dihasilkan oleh hipotalamus, yang
menstimulasi sel-sel gonadotrop pada hipofisis anterior. Di hipotalamus
sendiri pengeluaran GnRH diatur oleh nukleus arkuata. Neuron pada nukleus
arkuata memiliki kemampuan untuk memproduksi dan melepas gelombang
GnRH ke hipofisis.
2. Gonadotropin
Gonadotropin pada wanita meliputi Follicle-stimulating hormone (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH). Baik FSH dan LH disekresikan oleh kelenjar
hipofisis anterior pada usia antara 9-12 tahun. Efek dari sekresi hormon
tersebut adalah siklus menstruasi yang terjadi pada usia sekitar 11-15 tahun.
Periode ini dikatakan pubertas sedangkan siklus menstruasi pertama disebut
menarche.
FSH dan LH bekerja menstimulasi ovarium dengan berikatan pada reseptor
FSH dan reseptor LH. Reseptor yang teraktivasi akan meningkatkan laju
sekresi sel, pertumbuhan, dan proliferasi sel

3. Pengaturan Hormonal Sistem Reproduksi Pria

1. Hormon testikular.
Androgen utama yang di produksi testis adalah testosteron. Testis juga
mensekresi sedikit androstenedion, yaitu prekursor untuk estrogen pada laki-laki,
dan dihidro- testosteron (DHT) yang penting untuk pertumbuhan prenatal dan
diferensiasi genitalia laki – laki .
1
6

Pada janin laki – laki , sekresi testosteron menyebebkan terjadinya diferensiasi


duktus internal dan genitalia eksternal , dan menstimulasi penurunan testis ke
dalam skrotum selama dua bulan terakhir gestasi . dan lahir sampai pubertas ,
hanya sedikit atau bahkan tidak ada testosteron yang diproduksi .
Saat pubertas dan setelahnya , testosteron bertanggung jawab atas
perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder laki –laki
Testosteron meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genitalia laki – laki .
Testosteron bertanggung jawab atas pendistribusian rambut yang menjadi
ciri khas laki – laki . Testosteron menyebabkan pembesaran laring dan
perpanjangan serta penebalan pita suara , sehingga menghasilkan suara bernada
rendah. Testosteron meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit serta mengakibatkan
permukaan kulit menjadi lebil gelap dan lebih kasar . hormon ini juga
meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea serta terlibat dalam
pembentukan jerawat ( pada laki – laki dan perempuan )
Testosteron meningkatkan masa otot dan tulang , meningkatkan laju
metabolik dasar , meningkatkan jumlah sel darah merah ,dan meningkatkan
kapasitas pengikatan oksigen pada laki – laki .

2. Gonadotropin hipofisis .
Folicle stimulating hormone ( FSH ) memiliki reseptor pada sel tubulus
seminiferus dan diperlukan dalam spermatogenesis .
Luteinizing hormone ( LH ) memiliki reseptor pada sel interstisial dan
menstimulasi produksi serta sekresi testosteron . LH juga disebut ICSH
( interstitial cell stimulating hormone) atau hormon perangsang sel interstisial
pada laki – laki .
Hipothalamic gonadotropin releasing hormone ( GnRH)
berinteraksi dengan testosteron , FSH , LH dan Inhibin dalam mekanisme umpan
balik negatif yang mengatur sintesis dan sekresi testosteron .
Penurunan konsentrasi testosteron yang bersirkulasi menstimulasi produksi
GnRH hipotalamik yang kemudian menstimulasi skresi FSH dan LH .
1
7

FSH menstimulasi spermatogenesis dalam Sistem Reproduksi


,Kehamilan ,dan Perkembangan tubulus seminiferus dan LH menstimulasi
sel interstisial untuk memproduksi testosteron .
Peningkatan kadar testosteron dalam darah memberikan kendali umpan
balik negatif pada skresi GnRH dan pada sekresi FSH dan LH
hipofisis.
Inhibin disintesis dan disekresi oleh sel Sertoli untuk merespons terhadap
sekresi FSH . Hormon ini bekerja melalui umpan balik negatif
langsung pada kelenjar hipofisis untuk menghambat sekresi FSH .Inhibin tidak
mempengaruhi pelepasan LH ( ICSH ). Protein pengikat androgen adalah suatu
polipeptida yang juga diproduksi oleh sel sertoli untuk merespons sekresi
FSH . protein mengikat testosteron untuk mempertahankan konsentrasinya
dalam tubulus seminiferus 10 sampai 15 kali lebih besar , dibandingkan
dengan konsentrasinya dalam darah . Hal ini kemudian meningkatkan
penerimaan sel terhadap efek testosteron dan berfungsi untuk menunjang
spermatogenesis .
Pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH. GnRH dihambat
melalui umpan balik negatif dari sejumlah kecil testosteron yang
bersirkulasi sebelum pubertas.
Saat pubertas,maturasi otak dan penurunan sensitifitas hipotalamus
terhadap penghambatan testosteron menyebabkan peningkatan sekresi GnRH yang
kemudian meningkatkan sekresi FSH dan LH hipofisis .
Ini mengakibtakan terjadinya spermatogenesis , produksi testosteron , dan
pembentukan karakteristik seks sekunder pada laki – laki . Peningkatan kadar
GnRH menyebabkan peningkatan sekresi FSH dan LH oleh kelenjar hipofisis
interior.
4. Pegaturan Hormonal Sistem Reproduksi Wanita
Berjalannya sistem reproduksi wanita tidak terjadi dengan sendirinya,
namun dipengaruhi oleh beberapa hormon. Hipotalamus akan
menyekresikan hormon gonadotropin. Hormon gonadotropin merangsang
1
8

kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH. Hormon FSH


merangsang pertumbuhan dan pematangan folikel di dalam ovarium.
Pematangan folikel ini merangsang kelenjar ovarium
mensekresikan hormon estrogen. Hormon estrogen berfungsi membantu
pembentukan kelamin sekunder seperti tumbuhnya payudara,
panggul membesar, dan ciri lainnya. Selain itu, estrogen juga membantu
pertumbuhan lapisan endometrium pada dinding ovarium.
Pertumbuhan endometrium memberikan tanda pada kelenjar pituitari agar
menghentikan sekresi hormon FSH dan berganti dengan sekresi
hormon LH.

Oleh stimulasi hormon LH, folikel yang sudah matang pecah


menjadi korpus luteum. Saat seperti ini, ovum akan keluar dari folikel
dan ovarium menuju uterus (terjadi ovulasi). Korpus luteum yang terbentuk segera
menyekresikan hormon progesteron. Progesteron berfungsi menjaga pertumbuhan
endometrium seperti pembesaran pembuluh darah dan pertumbuhan kelenjar
endometrium yang menyekresikan cairan bernutrisi.

Apabila ovum pada uterus tidak dibuahi, hormon estrogen akan berhenti.
Berikutnya, sekresi hormon LH oleh kelenjar pituitari juga berhenti. Akibatnya,
korpus luteum tidak bisa melangsungkan sekresi hormon progesteron. Oleh karena
hormon progesteron tidak ada, dinding rahim sedikit demi sedikit meluruh
bersama darah. Darah ini akan keluar dari tubuh dan kita biasa menamakannya
dengan siklus menstruasi.

5. Menopause
Menopause atau mati haid adalah berhentinya secara fisiologis siklus
menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang
wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat
mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan
1
9

menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause


kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan.

Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-


waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak
datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun, beberapa
perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi.
Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh
tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam
kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang
menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding
biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. Sekitar 80%
wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya
sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai
ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu
kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara
mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua
hingga delapan tahun.

Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-tiba akibat


operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat dianggap sebagai akhir dari
suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang perempuan pertama kali
mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan
lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak
disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua
puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita
mencapai usia subur puncak, yang berlangsung selama kira-kira dua puluh tahun.

Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan
orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus
yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-
2
0

benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita
mengalami siklus tidak teratur

6. Pengaturan Fungsi Seksual Pria

Pengaturan fungsi seksual pria adalah pengaturan yang kompleks yang


merupakan koordinasi dari faktor-faktor psikis (kejiwaan), hormonal, saraf, dan
pembuluh darah. Faktor psikis dan hormonal erat kaitannya dengan gairah seksual
(libido) pria. Secara anatomis zakar (penis) mempunyai jaringan ereksi yang
mengandung banyak rongga-rongga kecil. Adanya rangsangan seksual yang di
salurkan oleh saraf akan mengakibatkan pelebaran pembuluh darah dan
peningkatan aliran darah dari zakar (penis), sehingga rongga-rongga jaringan
ereksi terisi penuh oleh darah dan zakar (penis) menjadi membesar dan tegang.

7. disfungsi wanita

Definisi

Disfungsi seksual wanita adalah gangguan seksual yang sering kali menyebabkan
depresi pada wanita. Gangguan ini biasanya dibagi menjadi empat jenis:

1. gangguan hasrat (tidak bergairah)


2. gangguan stimulasi (tubuh tidak bisa merespon rangsangan
seksual)
3. gangguan orgasme
4. gangguan nyeri saat hubungan seks

Setiap wanita bisa mengalami disfungsi seksual. Gangguan ini bisa muncul
hanya sekali atau berkali-kali dalam seumur hidup. Gangguan ini dapat
disebabkan oleh perubahan fisiologis, emosi, psikologis, gaya hidup, dan
hubungan dengan pasangan.
2
1

Tanda-tanda & gejala

Tanda-tanda dan gejala disfungsi seksual pada wanita meliputi:

1. Hilangnya minat berhubungan seksual


2. Nyeri saat berhubungan seks
3. Perasaan tidak bahagia, rasa bersalah, atau malu
4. Frustrasi
5. Gelisah dan cemas
6. Kurang tidur

Kemungkinan terdapat gejala dan tanda lain yang tidak disebutkan di atas.
Apabila Anda memiliki kekhawatiran mengenai gejala penyakit ini, silakan
konsultasikan dengan dokter Anda.

Jika masalah seksual memengaruhi hubungan pasangan atau Anda merasa


khawatir, segera temui dokter untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan.
Dokter akan melihat kondisi dan gejala untuk menentukan pengobatan yang
paling tepat.

Penyebab

Penyebab disfungsi seksual pada wanita beragam, termasuk:

 Kondisi medis tertentu. Penyakit seperti diabetes, penyakit jantung,


arthritis (radang sendi), dan gangguan ekskresi dapat menurunkan
libido. Melahirkan, menopause, kanker leher rahim, kanker rahim, dan
kanker payudara pun dapat menyebabkan disfungsi seksual pada wanita.

 Obat-obatan. Antidepresan dan obat tekanan darah juga dapat


memengaruhi gairah wanita.
2
2

 Masalah psikologis. Masalah agama, hal-hal tabu, dosa, masalah rumah


tangga, riwayat pelecehan seksual atau diperkosa, depresi ataupun stres
dapat menurunkan gairah seksual pada wanita.

Faktor-faktor risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko disfungsi seksual pada wanita,


meliputi:

1. Depresi atau kecemasan (anxiety)


2. Penyakit jantung
3. Penyakit saraf, seperti cedera tulang belakang dan multiple
sclerosis
4. Penggunaan obat antidepresan dan obat tekanan darah tinggi
5. Tekanan psikologis, terutama dengan pasangan
6. Pernah mengalami pelecehan seksual

C. Kebutuhan Seksual

1. Fungsi Seksual

Fungsi seksual adalah bagaimana tubuh bereaksi dalam berbagai tahapan


siklus respon seksual atau sebagai akibat dari disfungsi seksual . Aspek-aspek
yang relevan dari fungsi seksual didefinisikan berdasarkan versi modifikasi
karya Masters dan Johnson . Aspek fungsi seksual yang didefinisikan sebagai
relevan dengan penilaian termasuk hasrat seksual , ereksi , orgasme ,
dan ejakulasi . Pedoman untuk menilai fungsi seksual disarankan dan dibagi
menjadi empat tahap:

Tahap 1 berkaitan dengan dokumentasi aspek-aspek yang didefinisikan dari


fungsi seksual. Pertanyaan utamanya adalah:

1. Apakah fungsinya utuh? Sebagai contoh: Pernahkah terjadi ereksi atau


orgasme selama periode waktu tertentu?
2
3

2. Jika fungsi masih utuh, berapakah frekuensi dan / atau intensitas


fungsi? Sebagai contoh: Seberapa sering seseorang mengalami orgasme
atau ereksi selama periode waktu tertentu dan seberapa kuat kenikmatan
orgasme dan kekakuan ereksi dibandingkan dengan masa muda atau
periode terbaik dalam hidup. Penjelasan yang disarankan untuk tidak
adanya atau memudarnya fungsi pada tahap ini adalah fisiologis dan
psikologis.

Tahap 2 berkaitan dengan penilaian frekuensi berbagai aktivitas seksual,


seperti hubungan seksual, dalam jangka waktu tertentu. Penjelasan yang mungkin
untuk tidak adanya atau penurunan frekuensi kegiatan seksual dapat mencakup
alasan fisiologis, psikologis , sosial, agama dan etika .

Tahap 3 diperkirakan jika atau sampai sejauh mana berkurangnya fungsi dan /
atau aktivitas seksual menyebabkan kesusahan.

Tahap 4 , hubungan antara kesusahan karena berkurangnya fungsi seksual


dan kesejahteraan dan isolasi emosional dinilai.

Pedoman ini dibuat untuk menilai fungsi seksual pria sehubungan dengan
pengobatan untuk kanker prostat . Namun, konsep tersebut telah dimodifikasi dan
diadaptasi untuk wanita.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Dorongan Seksual

Dorongan seksual adalah keinginan untuk mendapatkan kepuasan secara


seksual yang diperoleh dengan perilaku seksual.

Berikut beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku


seksual:

1. Perspektif Biologis, perubahan biologis yang terjadi pada masa pubertas dan
pengaktifan hormon dapat menimbulkan perilaku seksual.
2
4

2. Pengaruh Orang Tua, kurangnya komunikasi secara terbuka antara orang tua
dengan remaja dalam masalah seputar seksual dapat memperkuat munculnya
penyimpangan perilaku seksual
3. Pengaruh Teman Sebaya, pada masa remaja, pengaruh teman sebaya sangat
kuat sehingga munculnya penyimpangan perilaku seksual dikaitkan dengan
norma kelompok sebaya
4. Perspektif Akademik, remaja dengan prestasi rendah dan tahap aspirasi yang
rendah cenderung lebih sering memunculkan aktivitas seksual dibandingkan
remaja dengan prestasi yang baik di sekolahnya
5. Perspektif Sosial Kognitif, kemampuan sosial kognitif diasosiasikan dengan
pengambilan keputusan yang menyediakan pemahaman perilaku seksual di
kalangan remaja. Remaja yang mampu mengambil keputusan secara tepat
berdasarkan nilai-nilai yang dianutnya dapat lebih menampilkan perilaku
seksual yang lebih sehat.

D. Tumbuh Kembang Sesuai Usia

Berikut ini masa pertumbuhan serta perkembangan bayi yang umum setiap
bulannya

1. Usia Bayi

Bayi usia 1 bulan, umumnya sudah bisa:

 Menggerakkan bagian kepala dari sisi ke sisi di saat posisi tengkurap


 Cengkraman tangan yang kuat
 Menatap tangan dan jari-jari
 Mengikuti gerakan dengan mata

Bayi usia 2 bulan, umumnya sudah bisa:

 Menahan kepala dan leher sebentar di saat telungkup


2
5

 Membuka dan menutup tangan, pukulan diarahkan tanpa arah


 Mulai bermain dengan jari-jari, membuat asosiasi (menangis berarti
digendong atau diberi makan)
 Tersenyum dengan responsif, mengadakan kontak mata

Bayi usia 3 bulan, umumnya sudah bisa:

 Meraih dan mengambil objek, kepala tegak saat digendong, mulai


merasakan beban di kaki
 Mengenggam objek dengan tangan, mengisap ibu jari dan meninju
 Berguman, memekik
 Menirukan anda saat anda menjulurkan lidah, mulai tertawa

Bayi usia 4 bulan, umumnya sudah bisa:

 Mendorong badan ke atas dengan tangan pada posisi telungkup, duduk


bertumpu pada lengan
 Mengambil objek, menggenggam seperti menggunakan sarung tangan
 Tertawa keras, mengamati dengan akurat
 Menikmati bermain dan mungkin menangis ketika dihentikan,
mengangkat lengan sebagai isyarat“gendonglah aku”

Bayi usia 5 bulan, umumnya sudah bisa:

 Mulai berguling ke salah satu sisi badan


 Belajar memindahkan objek dari tangan yang satu ke tangan yang lain
 Meniup raspberry (menyemburkan busa)
 Menjangkau mama atau papa dan menangis kalau ditinggal

Bayi usia 6 bulan, umumnya sudah bisa:

 Berguling ke sisi kiri dan kanan


2
6

 Memakai tangan untuk menyambar objek kecil


 Berceloteh
 Mengenali wajah pengasuh, keluarga dan teman yang sudah akrab

Bayi usia 7 bulan, umumnya sudah bisa:

 Bergerak sedikit – mulai merangkak


 Belajar menggunakan ibu jari & jari tangan lainnya
 Berceloteh dengan cara yang lebih kompleks
 Merespon ekspresi emosi orang lain

Bayi usia 8 bulan, umumnya sudah bisa:

 Duduk tanpa dibantu


 Mulai bertepuk tangan
 Merespon kata-kata yang sudah akrab, melihat ketika dipanggil
 Bermain permainan interaktif seperti cilukba

Bayi usia 9 bulan, umumnya sudah bisa:

 Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas tangga


 Menguasai genggaman cubit
 Belajar keberadaan objek — bahwa sesuatu ada bahkan kalau mereka
tidak dapat melihatnya
 Sedang takut-takutnya sama orang asing

Bayi usia 10 bulan, umumnya sudah bisa:

 Menarik diri untuk berdiri


 Menyusun & mengurutkan mainan
 Melambaikan bye-bye & mengangkat tangan untuk mengatakan “naik”
 Belajar memahami sebab akibat. Contoh: saya menangis, mama datang
2
7

Bayi usia 11 bulan, umumnya sudah bisa:

 Menjelajah menggunakan perabotan


 Membalik halaman saat anda membaca
 Memanggil mama atau papa dengan “mama” atau ” dada”

Bayi usia 12 bulan, umumnya sudah bisa:

 Berdiri tanpa dibantu & mungkin memulai langkah pertama


 Membantu pada saat dipakaikan baju (memasukkan tangan ke lengan
baju)
 Mengucapkan kira-kira 2 sampai 3 kata (biasanya “mama” & “dada”)
 Bermain permainan meniru seperti pura-pura sedang nelpon

2. Pertumbuhan Manusia Masa Anak-Anak


Setelah usia 2 – 5 tahun disebut masa kanak-kanak manusia atau balita.
Pada usia ini anak sudah mampu berbicara & mengenal lingkungannya.
Setelah usia 5 tahun, anak sudah mampu bersosialisasi dan mulai sekolah.
Masa ini merupakan masa anak-anak, yaitu masa anak mengalami
perkembangan yang luar biasa. Anak dapat berbicara & berkomunikasi
dengan sesamanya. Kerja otaknya makin baik sehingga anak mulai dapat
berpikir & bersikap.

3. Pertumbuhan Manusia Masa Remaja


Setelah mengalami masa anak-anak, manusia mengalami masa remaja.
Saat masa remaja, manusia berusia belasan tahun. Saat masa peralihan
manusia dari anak-anak menuju manusia remaja, manusia mengalami
pertumbuhan serta pekembangan penting menyangkut
organ reproduksi (alat perkembangbiakan). Masa ini sering disebut
masa pubertas manusia atau akil balig.
2
8

Pada anak perempuan, pubertas berlangsung antara usia 9 – 13 tahun. Di


masa tersebut anak perempuan mengalami perubahan fisik dan psikologis yang
berkaitan dengan perkembangan organ-organ reproduksinya.

Pada anak laki-laki, pubertas berlangsung antara usia 10 – 14 tahun. Pada


masa tersebut anak laki-laki juga mengalami perubahan fisik. Pada masa remaja
ini manusia mengalami pertumbuhan serta perkembangan yang sangat pesat.Ada
beberapa ciri dari pubertas di masa pertumbuhan serta perkembangan saat remaja
ini. Ciri tersebut adalah:

Ciri pertumbuhan serta perkembangan fisik:

a. Ciri organ reproduksi primer manusia


Di masa ini, organ kelamin manusia remaja telah mampu memproduksi
sel-sel kelamin. Pada pria akan menghasilkan sperma pada organ testis,
sedangkan pada wanita biasanya akan menghasilkan sel telur pada indung
telur (ovarium). Perkembangan dari organ reproduksi ini mulai berfungsi.
Pada masa manusia remaja pria, biasanya akan ditandai dengan pertama
kali mengalami “mimpi basah” atau proses dimana sperma/air mani keluar
di saat tidur. Sedangkan pada wanita umumnya ditandai dengan proses
menstruasi untuk yang pertama kali.

b. Ciri organ reproduksi sekunder manusia


Pada masa manusia remaja pria, pubertas ini biasanya ditandai oleh ciri-ciri
dari kelamin/reproduksi sekunder seperti berikut ini:

 Munculnya jakun.
 Terjadi perubahan suara yang biasanya menjadi lebih besar serta berat.
 Tumbuhnya kumis maupun jenggot.
 Tumbuhnya rambut pada dada, kaki, ketiak, serta sekitar organ
kelamin.
2
9

 Mulai terlihat otot-otot yang berkembang menjadi lebih besar serta


menonjol.
 Bahu atau pundak melebar melebihi bagian pinggul.
 Perubahan pada jaringan kulit menjadi lebih kasar serta bagian pori-
pori tampak membesar.
 Munculnya jerawat pada area wajah.

Pada masa manusia masa remaja wanita, masa pubertas ini juga ditandai oleh ciri
reproduksi sekunder berikut ini:

 Ukuran organ payudara mulai besar dan bagian puting dari susu mulai
timbul.
 Bagian pinggul mulai melebar.
 Tumbuhnya rambut di ketiak serta sekitar organ kelamin.
 Suara akan lebih nyaring.
 Munculnya jerawat di area wajah.

Ciri pertumbuhan serta perkembangan secara psikis manusia:


Selain adanya perubahan yang terjadi secara fisik, pada saat masa pubertas
ini manusia remaja juga akan mengalami perubahan secara hormonal yang
bisa mempengaruhi kondisi dari psikologis serta tingkah laku. Ciri manusia
remaja saat masa pubertas dari segi psikis adalah:

a. Pencarian identitas diri


Dalam usaha untuk mencari identitas diri ini, manusia masa remaja sering
sekali menentang kemapanan dikarenakan merasa terbelenggu
kebebasannya. Meskipun dari cara berpikir yang belum dewasa,
perkembangan pada seorang manusia di masa remaja ini tidak mau lagi
dikatakan sebagai anak-anak. Remaja merupakan masa dimana manusia
sering melakukan suatu hal yang sifatnya coba-coba karena rasa keingin
tahuan yang sangat besar.
3
0

Sebagai contoh yaitu seprti yang sering kita lihat di berita tv, dimana
banyak terjadi tawuran antar pelajar. Hal ini merupakan pencarian jati diri yang
salah arah meskipun mereka tau bahwa tawuran atau berduel tidak akan di
gunakan pada saat dewasa nanti untuk mencari pekerjaan. Semuanya hanya
bersifat mencari kebanggaan diri yang semu.

Akan tetapi ada juga yang dalam perkembangan mencari jati diri diarahkan
dengan benar, misalnya remaja yang gemar berkreativitas baik itu menciptakan
suatu penemuan alat sampai dengan remaja yang gemar menulis novel sehingga
bisa membangun potensi mereka ke arah yang benar.

b. Ketertarikan pada lawan jenis


Masa remaja adalah masa perkembangan yang terjadi pada masa manusia
menuju dewasa. Pada masa ini, seorang manusia remaja akan mulai
merasakan ketertarikan dengan lawan jenisnya. Akan tetapi perlu dilihat
kembali norma norma yang berlaku pada masyarakat Indonesia ini agar
tidak “kebablasan”. Begitu juga dengan pernikahan di usia remaja tidak
diperbolehkan oleh hukum kita dikarena secara mental psikis dianggap
belum siap. Kehamilan pada usia remaja juga bisa berpengaruh buruk, baik
pada remaja tersebut maupun pada bayi yang sedang dikandungnya.
Begitu juga dengan kemapanan dalam mencari nafkah bagi keluarga.

4. Pertumbuhan Manusia Masa Dewasa


Setelah akhir masa remaja, manusia mengalami masa dewasa. Pada masa ini
pertumbuhan manusia sudah sampai pada puncaknya. Pada manusia dewasa,
kerja otaknya berfungsi amat baik sehingga dapat memutuskan &
melaksanakan pilihan terbaik dalam hidupnya.

5. Pertumbuhan Manusia Masa Lanjut Usia


Setelah itu usia manusia terus bertambah hingga memasuki masa manusia lanjut
usia, yaitu setelah melewati usia 50 tahun. Pada masa ini merupakan masa akhir
3
1

dari perkembangan seorang manusia. Pada masa manusia lanjut usia atau masa tua
manusia inilah kemampuan organ-organ tubuh manusia mulai mengalami
penurunan, gerakan mulai lebih lambat & lebih mudah lelah. Pada masa ini
seorang manusia wanita akan mengalami menopause (berhentinya menstruasi) &
sudah tidak dapat melahirkan

E. Gangguan Fungsi Seksual

2. Gangguan Aktivitas Seksual

Parafilia gangguan seksual yang ditandai oleh khayalan seksual yang


khusus dan desakan serta praktek seksual yang kuat, biasanya berulang kali dan
menakutkan. Gangguan parafilia ini melibatkan ketertarikan pada obyek yang
tidak biasa seperti pada manusia atau bisa juga kepada benda mati, contoh;
pakaian dalam, sepatu, kulit atau sutra. Prafilia juga memiliki aktifitas seksual
yang tidak biasa, Tujuan para gangguan parafilia ini adalah membuat korban
kesakitan, malu dan ketakutan. Parafilia juga memiliki perasaan merendahkan,
menyakiti diri sendiri atau pada pasangan. Gangguan parafilia ini memiliki 8
macam gangguan antara lain seperti, Ekshibisionisme, Voyeurisme, Masokisme
seksual, Fetihisme, Froterisme, Sadisme seksual, Fetihisme tranvestik, Pedofilia.

1. Ekshibisionisme

Merupakan tindakan seksual dengan mencapai kepuasan seperti


mempertontonkan alat kelamin nya di depan umum. Orang dengan gangguan ini
sangat menyukai dirinya dengan mengekspose dirinya sendiri di depan umum
karena dengan tindakan tersebut dapat memperoleh kepuasan seksual nya.

2. Voyeurisme

Gangguan ini mendapat kepuasan seksual dengan cara menonton orang


lain membuka baju nya tanpa orang tersebut mengetahui bahwa sedang di intai
3
2

atau sedang di observasi. Dorongan seksual nya timbul secara berulang kali.
Orang dengan gangguan Voyeurisme ini semakin perilaku nya di ketahui oleh
korban akan membuat nya semakin terangsang atau semakin senang dalam
pencapaian kepuasan seksualnya.

3. Masokisme Seksual

Aktifitas seksual yang di lakukan dengan memberi rasa sakit atau


penghinaan terhadap pasangan. Gangguan ini melakukan tindakan seperti,
mengikat, mencambak pasangan, dan menyakiti tubuhnya sendiri saat melakukan
masturbasi atau berfantasi sendiri.

4. Fetihisme

Aktifitas mendapatkan rasa kepuasan seksual dengan cara yang tidak


biasa, orang dengan gangguan ini menyukai obyek mati bukan manusia atau
bagian tbuh manusia. Dorongan seksual yang kuat dan bergantasi dengan
melibatkan obyek seperti, bra, celana dalam perempuan, sepatu dll.

5. Froterisme

Gangguan Froterisme merupakan gangguan yang masih sering di dengar di


telinga masyarakat atau juga biasanya masih sering terjadi. Gangguan ini juga
termasuk dalam pelecehan seksual. Dimana orang dengan gangguan Froterisme
mencapai kepuasan seksual dengan menggosokkan alat kelaminnya kepada
korban atau orang lain tanpa meminta izin. Gangguan ini lebih banyak di alami
oleh pria. Dan biasanya kejadian seperti ini banyak di jumpai di dalam bis, kereta,
atau kendaraan lainnya. Orang dengan gangguan ini biasanya juga lebih senang di
dalam kendaraan yang berdesak-desak kan karena memudahkan mereka
melakukan aktifitas pencapain kepuasan seksualnya.
3
3

6. Sadisme Seksual

Kepuasan seksual yang didapat dengan menimbulkan penghinaan atau rasa


sakit pada orang lain, gangguan ini adalah gangguan kebalikan dari masokisme
seksual.

7. Fetihisme Transvestik

Aktifitas mencapai kepuasaan yang didapat dengan menggunakan pakaian


darilawan jenis, orang dengan gangguan ini beranggapan bahwa apa yang mereka
kenakan atau pakai akan merasa puas secara seksual.

8. Pedofilia

Gangguan Pedofilia rasanya tidak asing di teling masyarakat dan kasus


pedofilia ini dapat ditemukan di Indonesia, gangguan pedofilia ini hampir sering
terjadi setiap tahun nya. Baik di ranah sekolah, masyarakat, atau di tempat umum.
Gangguan pedofilia ini ditandai dengan suatu ketertarikan seksual kepada anak-
anak di bawah umur

B. Faktor Penyebab

Faktor penyebab adanya pembentukan penyimpangan seksual parafilia tidak


diketahui secara pasti, adanya beberapa dugaan kemunculan gangguan ini yaitu,

 Pengalaman pelecehan dan kekerasan seksual dimasa kanak-kanak.


 Keterdekatan dengan situasi atau objek tertentu secara berulang kali
dengan aktivitas seksual.
 Hambatan perkembangan dan kesulitan dlam mnejalin hubungan
dengan beda jenis.
 Rasa ingin mencoba yang di akibatkan penyampaian informasi atau
persespi yang salah.
3
4

 Kecanduan pornografi, beberapa tayangan nyleneh aakn memberikan


daya tarik seperti magnet yang dapat mempengaruhi psikologi
ketergantungan.

Biasanya orang dengan gangguan parafilia ini tidak mengalami adanya hal yang
salah pada dirinya sendiri. Namun ada juga mereka yang sadar dengan perilaku
yang salah yang timbul pada dirinya. Dengan begitu orang-orang dengan
gangguan parafilia ini dapat melakukan treatment Psikoterapi. Teknik yang dapat
dipakai adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT) terapi dapat dilakukan secara
individual dan terapi kelompok, latihan yang diberikan adalah meningkatkan
sosial, latihan fisik, latihan konsentrasi, dan treatmen hormon.

3. Penyimpangan Seksual
Pengertian

Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang


untuk mendapatkan kenikmatan dengan tidak sewajarnya.

Jenis jenis nya yaitu:


a. Ekshibisionisme
Pelaku cenderung ingin membuat orang asing terkejut, takut, atau
terkesan dengan perilakunya. Pelaku merasakan kenikmatan seksual
bila korbannya terkejut saat ia beraksi. Misalnya, dengan
memperlihatkan alat kelamin atau bahkan masturbasi di tempat umum.
Dalam ekshibisionisme, cenderung tak ada kontak fisik, apalagi seksual
antara pelaku dan korban.
b. Voyeurisme
Pelaku mendapat kepuasan seksual dengan mengintip orang lain yang
sedang mandi, ganti pakaian, tanpa busana, atau beraktivitas seksual.
Tak menutup kemungkinan kalau si pelaku melakukan masturbasi
ketika mengintip korban. Pada perilaku ini, si pelaku tidak bertujuan
menjalin kontak seksual dengan korban.
3
5

c. Froteurisme
Pelakunya mendapat kepuasan seksual dengan menggesekkan kelamin
pada tubuh orang yang tak dikenal. Dalam kebanyakan kasus, pelaku
terdorong untuk melakukannya di tempat umum yang penuh sesak
seperti bus atau kereta. Perilaku ini cenderung mengundang masalah
hukum karena terjadi kontak alat kelamin tanpa izin.
d. Paedofilia
Pelaku memiliki fantasi, ketertarikan, bahkan melibatkan aktivitas
seksual dengan anak di bawah usia 13 tahun. Perilaku tersebut antara
lain memaksa anak menonton si pelaku yang sedang masturbasi,
memegang kelamin anak, sampai melakukan hubungan seksual dengan
si anak. Banyak kasus paedofilia terjadi pada keluarga sendiri. Si pelaku
menjadikan anak atau anggota keluarga lain sebagai korban.
e. Sadomasokis
Pelaku mendapat kepuasan seksual dari rasa sakit. Rasa sakit akibat
kekerasan verbal atau non-verbal yang sengaja disebabkan oleh diri
sendiri atau disebabkan oleh pasangan. Kata-kata kasar dan makian
merupakan kepuasan seksual bagi si pelaku. Aktivitas seksual yang
dilakukan sering kali menyerempet bahaya. Misalnya, mencekik hingga
tubuh mencapai kondisi kekurangan oksigen dengan tujuan mencapai
orgasme. Tindakan memukul, mengiris, gigitan, diikat, mencekik,
bahkan dicambuk yang berbahaya justru menjadi kepuasan tersendiri
bagi si pelaku. Biasanya sudah ada kesepakatan di antara pasangan
tersebut untuk melakukan aktivitas seperti ini. Hingga pelaku jarang
terjerat masalah hukum.
f. Sadisme
Pelaku mendapat kepuasan seksual ketika menyiksa pasangannya.
Penderitaan fisik atau psikologis pasangan akan membawa kesenangan
bagi si pelaku. Penderitaan korban bukan motif si pelaku. Rasa sakit
korban juga tak meningkatkan gairah si pelaku. Orang dengan kelainan
ini merasa dirinya berkuasa atas pasangannya. Tujuannya adalah
3
6

berkuasa sehingga tak jarang terjadi pemerkosaan, bahkan pembunuhan.


Pada kasus ekstrem, kematian pasangan akan membawa kegembiraan
bagi si pelaku.
g. Transvetitisme
Pelaku adalah pria heteroseksual yang mendapat kepuasan seksual
dengan berdandan sebagai wanita. Dandanan tersebut bisa cukup hanya
mengenakan pakaian wanita, bisa juga berdandan dengan make-up
hingga menata rambut.
h. Nekrofilia
Pelaku mendapat kepuasan seksual ketika melakukan aktivitas seksual
pada mayat. Parafilia jenis ini jarang ditemukan atau diungkap ke
umum.
i. Zoofilia
Pelaku mendapat kepuasan ketika melakukan aktivitas seksual dengan
binatang. Tak sebatas fisik, pelaku juga menjalin hubungan emosi
dengan binatang tersebut. Ini yang membedakannya dengan
beastiality.
j. Beastiality
Pelaku mendapat kepuasan ketika melakukan aktivitas seksual dengan
binatang. Perilaku ini hanya sebatas kontak fisik, tanpa melibatkan
hubungan emosi.

4. Kelainan Sistem Reproduksi

Macam-macam penyakit reproduksi wanita

Sudah disinggung sebelumnya bahwa penyakit reproduksi wanita


menyerang organ reproduksi wanita. Ada beberapa penyakit reproduksi wanita
yang umumnya terjadi. Jika Anda adalah seorang wanita maka penting untuk
menyimaknya.
3
7

1. Vaginitis

Vaginitis adalah penyakit reproduksi wanita dengan kondisi vagina yang


mengalami infeksi. Infeksi pada vagina disebabkan oleh beberapa jenis
mikroorganisme, yaitu seperti bakteri, jamur, dan parasit.

Penyakit sistem reproduksi ini bisa menyerang vagina langsung atau


melalui perineum. Penyakit vaginitis bisa disebabkan oleh jamur Candida
Albicans, bakteri Gardnerella, parasit Trichomonas Vaginalis, dan virus.

Penderita vaginitis memiliki beberapa gejala yang bisa diamati. Beberapa


gejala penyakit vaginitis seperti nyeri hebat pada vagina, disuria, pruritas di vulva,
ruam bibir vagina, edema vukva, vagina bau busuk, dan perdarahan vagina.

2. Bartolinitis

Penyakit reproduksi wanita lainnya adalah bartolinitis. Bartolinitis adalah


sebuah penyakit sistem reproduksi yang terdapat infeksi pada kelenjar bartolin.
Kelenjar bartolin yang terinfeksi ini akan mengalami pembengkakan.

Penyebab dari penyakit bartolinitis adalah jamur Candida


Albicans, bakteri Neiseria Gonore, virus (Kondiloma Akuminata dan Herpes
Simpleks), dan protoazoa (Amoebiasis danTrikomoniasis).

Para wanita yang mengalami penyakit bartolinitis akan merasakan rasa


nyeri yang cukup hebat. Rasa nyeri ini disertai demam, alat kelamin memerah
bahkan Anda tidak bisa berjalan, dan sakit saat berhubungan seksual
3
8

3. Condiloma Accuminata

Condiloma Accuminata adalah penyakit reproduksi wanita yang


disebabkan oleh virus yang tak asing lagi. Virus yang dimaksud adalah
virus Human Papiloma. Virus tersebut juga merupakan virus penyebab kutil.

Wanita yang mengalami penyakit condiloma accuminata sebaiknya segera


diobati. Hal ini dikarenakan obat condiluma accuminta bisa berkembang menjadi
kanker pada organ lainnya seperti rahim wanita.

4. Kanker ovarium

Kanker ovarium juga termasuk ke dalam penyakit reproduksi wanita.


Penyakit ini berawal dari kista ovarium yang merupakan tumor jinak dan kecil di
dalam rahim. Kista ovarium yang paling sering terjadi adalah kista dermoid, kista
lutein, dan kista cokelat.

Tumor jinak atau kista ovarium tersebut lambat laun akan berkembang
menjadi semakin besar dan ganas yang menjadi kanker ovarium. Hasil penelitian
menujukkan bahwa kanker ovarium bisa menyebabkan letak janin mengalami
kelainan

Ya, tumor ganas ovarium (kanker ovarium) dengan ukuran besar dapat
menyebabkan kelainan letak janin. Penyebab penyakit kanker ovarium disebabkan
oleh gaya hidup yang keliru, asupan, kurang olahraga, dan lainnya.

Berhati-hatilah Anda jika memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur


karena itu merupakan gejala dari penyakit kanker ovarium. Selain itu, beberapa
gejala kanker ovarium lainnya adalah nyeri saat berhubungan, pendarahan, dan
asites.
3
9

5. Kanker serviks

Kanker serviks adalah penyakit reproduksi wanita yang juga umum terjadi.
Penyakit ini disebabkan karena adanya sel-sel abnormal yang tumbuh pada lapisan
epitel serviks. Sel abnormal tersebut akan terus tumbuh dengan ganas.

Hal tersebut membuat jaringan yang ada di sekitar leher rahim jadi kurang
berfungsi. Pengobatan kanker serviks umumnya dilakukan dengan mengangkat
rahim, oviduk, ovarium, sepertiga dari vagina (bagian atas).

Macam-macam penyakit reproduksi pria

Tak hanya wanita, pria pun bisa terserang penyaki sistem reproduksi. Ada
beberapa penyakit reproduksi pria yang sering terjadi. Para pria perlu menyimak
penjelasan tentang macam-macam penyakit reproduksi pria.

1. Prostatitis

Penyakit reproduksi pria yang umumnya sering terjadi adalah prostatitis.


Prostatitis adalah penyakit reproduksi pria di mana kelenjar prostat mengalami
infeksi. Penyebab dari prostatitis adalah bakteri.

Bakteri yang menginfeksi kelenjar prostat pria adalah E. coli,


Klebsiella, dan Proteus. Pria yang mengalami prostatitis akan memiliki beberapa
gejala seperti sulit ejakulasi, gagal ereksi, disuria, dan demam.

2. Epididimitis

Selain prostatitis, ada lagi penyakit reproduksi pria yang disebabkan


karena adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Penyakit tersebut adalah
epididimitis. Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis mengalami
peradangan.
4
0

Beberapa bakteri yaitu Chlamydia trachomatis, E. coli, dan Neisseria


gonorrhoeae adalah jenis bakteri yang sering menyebabkan penyakit epididimitis.
Penyakit ini sering menimpa para pria yang suka berganti-ganti pasangan seks.

Ada beberapa gejala dari penyakit epididimitis, yaitu nyer pada testis, ada
darah di dalam sperma, sakit saat ejakulasi, nyeri pada testis, dan disuria.

3. Sifilis

Penyakit reproduksi pria lainnya adalah sifilis. Penyakit sifilis juga biasa
disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa
juga karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah
bakteri Reponema Pallium.

4. Gonorhea

Gonorhea atau kencing nanah juga merupakan penyakit reproduksi pria


yang sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah bakteri Neisseria Gonorrheae.
Penyakit ini ditularkan melalui aktivitas seksual yang bebas dan menyimpang.

5. Hipogonadisme

Penyakit sistem reproduksi lainnya pada pria adalah


hipogonadisme. Hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria tidak dapat
memproduksi hormon testosteron yang cukup. Masalah ini bisa dialami sejak
janin berkembang di perut.

Penyebab dari hipogonadisme adalah infeksi testis, trauma pada testis, radang
buah zakar,, sindrom Klinefelter, dan sindrom Kallman. Pria yang
mengalami hipogonadisme ini memiliki bentuk alat kelamin yang kurang
sempurna dan disfungsi ereksi.
4
1

F. Kesehatan Seksual

1. Komponen kesehatan seksual

Ada dua komponen utama, yaitu Hak kesehatan seksual yang mencakup bebas
dari tekanan masing-masing gender, bebas diskriminasi, mendapatkan informasi
terkait seksualitas dan juga bebas dalam menentukan orientasi seksual serta
menentukan pasangan. Kemudian yang kedua adalah Hak Reproduksi yang
didalamnya mencakup hak untuk mendapatkan akses pelayanan mengenai
kesehatan reproduksi , hak untuk mendapatkan alat kontrasepsi dan hak untuk
mendapatkan pendidikan yang komprehensif tentang reproduksi.

2. Perkembangan seksualitas

Tabel perkembangan seksualitas dari usia Lahir-Dewasa menurut Sigmund Freud.

Tahap – Usia Karakteristik Implikasi

Fase Oral Sumber kenikmatan utama bayi Saat makan


melibatkan aktivitas berorientasi memberikan
(Lahir –18bulan) mulut (menghisap dan menelan) kesenaangaan serta
perasaaan aman dan
Konflik utama: penyapihan nyaman pada anak.

Saat makan harus


menjadi saat yang
menyenamgkan bagi
anak dan pemberian
makanan harus
diberikan pada saat
yang dibutuhkan
4
2

Fase Anal Anak mendapatkan kepuasan Pengontrolan dan


sensual dengan menahan atau pengeluaran feses
(12-18 bulan- 3 melepaskan feses. Zona memberikan
tahun) kepuasan adalah anal kesenangan dan
perasaan kontrol bagi
Konflik Utama : Toilet Training anak.

Toilet Training
merupakan aktivitas
penting dan harus
menjadi pengalaman
yang menyenangkan
bagi anak.

Fase Phallic Anak menjadi lengket dengan Anak mengidentifikasi


orangtua dari jenis kelamin diri mereka dengan
(3-6 tahun) berlainan kemudian orangtua berjenis
mengidentifikasinya dengan kelamin berbeda dan
orangtua berjenis kelamin sama. kemudian menjalani
Super ego berkembang. Zona hubungan di luar
kepuasan bergeser pada area lingkungan keluarga.
genital. Didukung identitas diri
anak.

Fase Latency Energi digunakan untuk Dukungan anak untuk


aktivitas fisik dan intelektualitas. melakukan aktivitas
(6 tahun - Impuls seksual yang muncul rekreasi fisik dan
pubertas) cenderung ditekan. Membangun intelektual. Dukung
hubungan teman sebaya yang amak untuk berolahraga
berjenis kelamin sama. dan melakukan aktivitas
lain bersama teman
sebaya yang berjenis
4
3

kelamin sama.

Fase Genital Kemunculan kembali dorongan Dukungan proses anak


seksual tahap phallic, disalurkan dari orangtua,
(pubertas- dengan seksualitas masa dewasa. pencapaian
kedewasaan) Energi diarahkan untuk kemandirian, dan
kematangan fungsi seksual yang pembuatan keputusan.
utuh dan keterampilan
dibutuhkan untuk menghadapi
lingkungan.

G. Faktor yang mempengaruhi seksualitas

1) pengaruh media elektronik

2) pengaruh lingkungan

3) pendidikan moral agama

4) pengaruh minim pengetahuan.

Menurut Rintyastini (2006: 108) ada beberapa faktor yang menjadi


penyebab remaja terjebak dalam seks bebas yaitu:

 Perubahan hormon ketika seseorang memasuki masa remaja. Hal


ini mengakibatkan organ-organ seks menjadi matang dan membutuhkan
penyaluran.

 Motivasi untuk mewujudkan rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh
perasaan kedekatan dan gairah komitmen yang jelas.
4
4

 Rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum
diketahui.

 Faktor lingkungan, lingkungan juga punya peranan cukup besar dalam


membuat remaja terjebak pada seks bebas.

 Adanya budaya barat yang masuk ke dalam negeri yang mengutamakan


nafsu, merambah aspek hidup remaja.

 Kurangnya dasar-dasar keimanan di dalam diri.


4
5

Bab III

Pembahasan

A. Soal Kasus

Si Joy adalah seorang remaja laki laki yang berusia 14 tahun. Joy tinggal
bersama ibunya bernama Menor. Saat ini Joy mulai merasa ada yang berubah pada
dirinya. Suaranya agak berat dan pecah, jakunya mulai menonjol, tubuh dan
dadanya membesar, rambut dikaki dan tanganya mulai menonjol. Saat ini Joy
sudah berada di kelas IX SMP. Bila bertemu dengan gadis seksi, ia merasa
terpesona. Selama 3 hari ini, Joy juga merasa aneh pada dirinya.
Saat ini Joy lebih tertarik untuk melihat teman temannya yang cantik, dan
tanpa disadari alat kelaminnya mengalami ereksi dan saat tidur ia juga sering
mengalami mimpi basah. Hal ini membuatnya bingung. Ketika ia memeriksakan
alat kelaminnya, ternyata di sekitar alat kelaminnya juga mulai tumbuh rambut.
Karena penasaran akan kondisinya, Joy akhirnya menceritakan hal tersebut
kepada ibunya.
Ibu joy yang bernama menor berusia 50 tahun pergi berobat ke Puskesmas
Citra dengan keluhan pusing, mudah tersinggung dan tidak menstruasi sudah 3
bulan. Biasanya ibu Menor mengeluh dismenore saat datang bulan. Ibu menor
sudah mencoba minum obat herbal dan obat warung untuk mengurangi pusingnya,
namun usahanya tidak membuahkan hasil. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter
ibu menor di diagnosis berada dalam masa pre-menopouse.

B. Kata – kata Sulit dan Pengertiannya


1. Ereksi
Ereksi adalah suatu proses alamiah yang menandakan bahwa sebagian
besar fungsi kesehatannya - terutama seksual- masih sehat atau normal.
Sebagian besar orang, mekanisme menegangnya penis dapat dijelaskan
sederhana yakni, adanya aliran darah ke daerah organ vital pria tersebut.
4
6

2. Mimpi basah
Mimpi basah atau emisi nokturnal (bahasa Inggris: nocturnal orgasm) adalah
pengeluaran cairan semen di saat tidur yang hanya dialami oleh laki-laki. Mimpi
basah sering dialami oleh remaja laki-laki yang sebagai menjadi tanda bahwa ia telah
memasuki masa pubertas. Hal ini bisa dipicu mimpi yang erotis maupun tidak,
tergantung dari yang mengalami mimpi itu sendiri (khususnya bila ia seorang pria
dewasa). Pengeluaran ini dapat terjadi tanpa disertai ereksi atau ejakulasi. Semakin
bertambahnya umur maka mimpi basah ini semakin jarang dialami.

3. Menstruasi
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi
diakibatkan siklus bulanan alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan
proses organ reproduksi wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan.
Persiapan ini ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium)
yang berisi pembuluh darah.

4. Dismenore
Dismenore adalah istilah medis untuk mendeskripsikan nyeri haid. Kondisi
ini ditandai dengan adanya kram di perut bagian bawah yang biasanya
muncul sebelum atau saat menstruasi.

5. Pre-menopause

Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya


terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang
wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi,
minimal 12 bulan.

Tidak hanya berhenti menstruasi, banyak perubahan lain terjadi


dalam tubuh wanita yang menopause, mulai dari penampilan fisik, kondisi
psikologis, hasrat seksual, hingga kesuburan. Wanita yang sudah
menopause tidak bisa hamil lagi.
4
7

Perubahan ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, dan


disebut sebagai gejala menopause. Masa terjadinya perubahan tersebut
dinamakan masa perimenopause, yang dapat berlangsung selama beberapa
tahun sebelum menopause, dan umumnya dimulai saat usia 40 tahun atau
bisa juga lebih awal.

C. Tugas Perkembangan Remaja


A. Mampu menerima keadaan fisiknya;
B. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
C. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis;
D. Mencapai kemandirian emosional;
e. Mencapai kemandirian ekonomi;
f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang
sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota
masyarakat;
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan
orang tua;
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan
untuk memasuki dunia dewasa;
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga.

D. Karakteristik Anak Usia 14 Tahun

a. Terjadinya ketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan

b. Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder


4
8

c. Kecenderungan ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengan keinginan


bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan
bimbingan dan bantuan dari orangtua.

d. Senang membandingkan kaedah-kaeadah, nilai-nilai etika atau norma


dengankenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.

e. Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat


kemurahan dan keadilan Tuhan.

f. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.

g. Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri


sendiriyang sesuai dengan dunia sosial.

h. Kecenderungan minat dan pilihan karer relatif sudah lebih jelas.

E. Ereksi
Pengertian
Ereksi adalah suatu proses alamiah yang menandakan bahwa sebagian
besar fungsi kesehatannya - terutama seksual- masih sehat atau normal.
Sebagian besar orang, mekanisme menegangnya penis dapat dijelaskan
sederhana yakni, adanya aliran darah ke daerah organ vital pria tersebut.

Mekanisme ereksi

Mekanisme ereksi terdiri dari beberapa fase. Tahapan ini dimulai dari fase
permulaan dalam keadaan masih lemas (flasid), fase pengisian darah, fase
tumesensi (pembesaran), fase ereksi (tegak), hingga fase rigid (tegak dan
keras).

Faktor-faktor yang mempengaruhi ereksi


 Berat badan
 Mempertahankan Index Massa Tubuh (IMT) yang sehat dapat membantu
pria mendapatkan kejantanan mereka kembali. Pria yang mengalami
4
9

obesitas memiliki kadar testosteron jauh lebih rendah yang jelas


memainkan peranan utama dalam fungsi seksual. Untuk itu, mengubah
asupan makanan dan minuman serta menurunkan berat badan adalah saran
pertama untuk mengatasi masalah ereksi.
 Pola tidur
 Jika ketika bangun di pagi hari pria tidak ereksi, itu mungkin karena pola
tidurnya. Gangguan tidur bisa disebabkan karena dengkuran atau sleep
anea. Sleep apnea akan mengganggu siklus tidur dan mempengaruhi siklus
reguler ereksi selama malam hari. Tentu saja, kurang tidur mempengaruhi
gairah seks juga jadi Paduch mendesak pasiennya untuk cukup tidur setiap
malam.
 Olahraga
 Pria yang sehat dan rajin berolahraga melakukan hubungan seks jauh lebih
baik. "Beberapa minggu yang lalu seorang pasien mengatan padaku bahwa
ketika ia pergi ke gym secara teratur, gairah seksnya menjadi jauh lebih
baik dan jika dia berhenti, (gairah seksnya) turun," kenang Paduch.
Aktivitas fisik selain bagus untuk menurunkan berat badan dan
mengurangi obesitas, juga membantu pria merasa lebih baik dengan
dirinya, membuatnya merasa lebih percaya diri tanpa berpakaian. Plus,
olahraga akan meningkatkan testosteronnya yang dapat membantu
mendongkrak gairahnya

Proses ereksi dan ejakulasi

Untuk mencapai ejakulasi, pria membutuhkan sebuah rangsangan dengan


melihat atau merasakan sesuatu yang membangkitkan gairah seksual. Sinyal ini
mendorong otak untuk mengirim pesan saraf melalui sumsum tulang belakang
menuju alat kemaluan, kemudian menyebabkan corpora cavernosa melemas untuk
memungkinkan lebih banyak darah mengalir masuk dan mengisi ruangan kosong
di dalamnya.
5
0

Aliran darah yang deras ini kemudian menciptakan tekanan, sehingga alat
kelamin pria membengkak dan mengeras. Membesar dan mengerasnya alat
kelamin pria inilah yang disebut dengan ereksi. Di saat pria mengalami
ereksi, skrotum (buah zakar) tertarik ke dalam tubuh untuk mempersiapkan air
manis dan otot-otot seluruh tubuh menegang.

Namun, sebelum air mani disemprotkan, sperma matang harus lebih dulu
diangkut keluar dari “gudang”, yaitu epididymis, melalui selang pengangkut vas
deferens untuk dikumpulkan di ujung saluran uretra di kepala organ kelamin.

Selama perjalanannya, kloter sperma segar ini melewati beberapa pos


penting, seperti vesikulas seminalis dan prostat yang masing-masingnya
mengeluarkan cairan khusus untuk mengencerkan sperma dan menciptakan cairan
lengket putih susu yang kita kenal sebagai air mani.

Air mani berkumpul di bagian belakang kepala organ kelamin, tepatnya di


ujung corpus spongiosum. Ketika air mani memenuhi uretra, tekanan dari
kontraksi otot terus mendesak lebih banyak cairan ke depan. Di saat ini, kandung
kemih otomatis menyegel bukaan urin guna mencegah aliran balik air mani ke
dalam tubuh. Reaksi penutupan kandung kemih ini jugalah yang merupakan
alasan mengapa urin tidak ikut muncrat keluar bersama dengan air mani saat pria
orgasme.

Sementara itu jalur keluar-masuk tersegel rapat, sehingga air mani yang
terus masuk akhirnya membuat uretra membengkak dua kali lipat dari diameter
aslinya. Ini menandakan bahwa air mani siap dilepaskan. Seluruh proses ini
disebut emisi alias ejakulasi, yang setidaknya memakan waktu selama tiga detik.

Setelah selesai ejakulasi pertama, otot-otot organ seks pria masih akan
terus berkedut dan berkontraksi untuk menindaklanjuti respon ejakulasi selama
tiga-empat kali sampai akhirnya berhenti total.
5
1

F. Mimpi Basah

Penyebab

Mimpi basah atau emisi nokturnal (bahasa Inggris: nocturnal orgasm) adalah
pengeluaran cairan semen di saat tidur yang hanya dialami oleh laki-laki. Mimpi basah
sering dialami oleh remaja laki-laki yang sebagai menjadi tanda bahwa ia telah
memasuki masa pubertas. Hal ini bisa dipicu mimpi yang erotis maupun tidak,
tergantung dari yang mengalami mimpi itu sendiri (khususnya bila ia seorang pria
dewasa). Pengeluaran ini dapat terjadi tanpa disertai ereksi atau ejakulasi. Semakin
bertambahnya umur maka mimpi basah ini semakin jarang dialami.

Proses terjadinya

Normalnya, seorang pria dapat menghasilkan 100 juta hingga 400 juta
sperma setiap harinya. Sperma ini kemudian di simpan di dalam epididimis untuk
dimatangkan. Selanjutnya sperma yang telah matang akan diteruskan ke
saluran vas deferens yang menghubungkan epididimis dengan kelenjar prostat.

Setelah itu, sel sperma akan bercampur dengan cairan mani di sebuah
tempat yang disebut dengan ampula. Dari ampula diteruskan lagi menuju duktus
ejakulatorius, yang pada akhirnya akan bermuara di uretra. Di sinilah kemudian
sel mani siap di pancarkan (ejakulasi). Jika tidak digunakan maka sel sperma akan
kembali diserap oleh tubuh atau dipancarkan melalui proses alami yang kita kenal
dengan sebutan mimpi basah.

Apakah wanita juga bisa mengalami mimpi basah?

Perempuan juga mengalami mimpi basah, namun perempuan lebih sulit dan
langka mengalami mimpi basah. Pada umumnya, perempuan mengalami mimpi
basah setelah bermimpi melakukan sanggama, setelah bersanggama dengan
pasangannya, atau mengkhayal bersanggama dengan pria idamannya.
Fenomena ini sangat jarang terjadi pada perempuan jika dibandingkan dengan
laki-laki. Itu disebabkan karena alat kelamin laki-laki berada di luar sehingga
5
2

lebih besar peluang saat tidur bergesekan dengan benda luar


seperti bantal, selimut, atau tangan sendiri. Gesekan tersebut menjadi
rangsangan erotis dan diterjemahkan ke dalam mimpi basah.
Dikarenakan vagina berada di dalam, maka sangat sulit tergesek dengan bantal
atau selimut. Namun yang lebih mudah tergesek dengan bantal atau selimut
adalah payudara. Di saat perempuan tidak mengenakan bra saat tidur, dapat
berpeluang lebih besar untuk mengalami mimpi basah

Kapan seseorang mimpi basah ...

Mimpi basah atau emisi nokturnal adalah pengeluaran cairan semen atau air
mani (ejakulasi) saat tidur yang hanya dialami oleh laki-laki. Umumnya
pada saat mimpi basah seorang laki-laki bermimpi melakukan hubungan
seksual., ejakulasi saat mimpi basah bisa terjadi tanpa rangsangan tertentu.

Tindakan yang dilakukan setelah mimpi basah

Ketika Anda bangun, bersihkan diri Anda. Cuci alat kelamin Anda dengan
sabun dan air, termasuk area bawah penis jika Anda belum disunat.

Jika Anda merasa bersalah atau kurang nyaman saat mengalami mimpi
basah, bicaralah pada seseorang. Temui dokter, orang ua, konsultan, atau orang
dewasa lain yang Anda percaya.

Bersuci

Bagi laki-laki atau perempuan yang bermimpi dengan lawan jenisnya dan
disertai keluarnya air mani, maka ia wajib mandi. Bagaimana tata cara mandi yang
dituntunkan sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam?

Menurut penjelasana Syaikh Utsaimin rahimahullaah dalam salah satu


fatwanya, bahwa mandi janabat memiliki dua bentuk; bentuk yang mencukupi dan
lengkap/sempurna.
5
3

Bentuk pertama hanya dengan berkumur-kumur, beristinsyaq


(memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya) dan membasahi seluruh
tubuhnya walau hanya sekali, walaupun dengan menceburkan diri (menyelam) di
air yang dalam.

Adapun bentuk yang sempurna adalah dengan mencuci kemaluan dan


tubuh yang terkena air dari mimpi, lalu berwudlu sebagaimana wudlu untuk
shalat, lalu menuangkan air ke atas kepalanya sebanyak tiga kali sehingga
membasahi pangkal rambutnya, lalu membasuh bagian kanan dari tubuhnya dan
dilanjutkan bagian kiri.

Bentuk mandi yang sempurna ini didasarkan pada beberapa hadits sebagai berikut:

1. Dari Aisyah –istri Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam- menuturkan, “Bahwa


Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam apabila mandi junub , beliau memulai dengan
mencuci kedua tangannya (telapak tangan). Kemudian berwudlu sebagaimana
wudlu untuk shalat. Kemudian beliau masukkan jari-jarinya ke dalam air dan
menyela-nyela pangkal rambutnya dengan air tersebut. Setelah itu beliau
menyiramkan air ke atas kepalanya sebanyak tiga cidukan dengan kedua telapak
tangannya lalu meratakan air ke seluruh kulit beliau.” (HR. Bukhari)

2. Hadits Maimunah radliyallaahu 'anha, ia berkata, “Aku pernah menyiapkan air


untuk mandi janabat Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau mencuci dua
telapak tangannya dua atau tiga kali. Kemudian memasukkan tangan kanannya ke
dalam wadah air (untuk menciduk air guna dituangkan pada tangan kirinya), lalu
mencuci kemaluan beliau dengan tangan kiri. Setelah itu beliau menggosokkan
tangannya ke tanah (sebagian riwayat di dinding). Kemudian beliau berwudlu
sebagaimana wudlu untuk shalat. Lalu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya
dengan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau
meratakannya ke seluruh tubuh. Kemudian beliau bergeser dari tempat semula dan
membasuh kedua kakinya. Kemudian aku membawakan handuk untuk beliau,
namun beliau menolaknya.” (HR. Muslim)

Dari kedua hadits di atas dapat dirinci urutannya sebagai berikut:


5
4

1. Mencuci kedua tangan tiga kali, yaitu sebelum memasukkan tangan ke dalam
bejana atau sebelum mandi.

2. Mencuci kemaluan dan tempat yang terkena mani dengan kanan kiri.

3. Mencuci tangan lagi –setelah mencuci kemaluan- dan membersihkannya


dengan sabun atau selainnya, seperti tanah.

4. Berwudlu dengan sempurna sebagaimana wudlu untuk shalat (hanya saja


tentang mencuci kakinya terdapat dua pendapat, dilaksanakan bersama wudlu dan
setelah mandi selesai dengan berpindah tempat dari posisi awal, dan masalah ini
luas)

5. Menuangkan air tiga kali ke atas kepala sehingga air membasahi pangkal
rambut (kulit kepala).

6. Memulai menyiram seluruh tubuh dengan mendahulukan bagian kanan


kemudian bagian kiri.

G. Menstruasi

Definisi
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi
diakibatkan siklus bulanan alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan
proses organ reproduksi wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan.
Persiapan ini ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium) yang
berisi pembuluh darah.

Siklus menstruasi (fase-fase)

 Fase Pertama - Menstruasi

Fase dalam siklus menstruasi yang pertama biasanya terjadi selama 3-7 hari.
Pada masa ini, lapisan dinding rahim luruh menjadi darah menstruasi. Banyaknya
darah yang keluar selama masa menstruasi berkisar antara 30-40 ml pada tiap
siklus.
5
5

Pada hari pertama hingga hari ke-3, darah menstruasi yang keluar akan lebih
banyak. Pada saat ini, biasanya wanita akan merasakan nyeri atau kram pada
bagian panggul, kaki, dan punggung.

Nyeri pada bagian perut yang juga kerap dirasakan pada hari-hari pertama
menstruasi dipicu karena adanya kontraksi dalam rahim. Kontraksi otot rahim ini
terjadi karena adanya peningkatan hormon prostaglandin selama menstruasi
terjadi.

Adapun kontraksi yang kuat dalam rahim dapat menyebabkan suplai oksigen
ke rahim tidak berjalan dengan lancar. Karena kekurangan asupan oksigen inilah,
kram atau nyeri perut dirasakan selama menstruasi.

Meski menyebabkan rasa sakit, kontraksi yang terjadi selama menstruasi


sebetulnya berfungsi membantu mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding
rahim yang luruh menjadi darah menstruasi.

Luruhnya lapisan dinding rahim ini juga disebabkan oleh penurunan kadar
estrogen dan progesteron. Pada saat yang sama, hormon perangsang folikel (FSH)
mulai sedikit meningkat dan memancing perkembangan 5-20 folikel (kantong
yang berisi indung telur) di dalam ovarium. Dari beberapa folikel yang
berkembang, hanya ada satu folikel yang terus berkembang akan memproduksi
estrogen.

Selama masa menstruasi inilah hormon estrogen Anda akan berada pada
tingkatan yang rendah. Maka tak heran jika secara emosional Anda lebih mudah
untuk marah ataupun tersinggung selama masa menstruasi.

 Fase Kedua – Pra ovulasi dan Ovulasi

Pada fase pra ovulasi, lapisan dinding rahim yang sempat luruh akan mulai
menebal kembali. Lapisan dinding rahim tersebut cukup tipis, sehingga sperma
dapat melewati lapisan ini dengan mudah dan bisa bertahan kurang lebih selama
3-5 hari. Proses penebalan rahim dipicu oleh peningkatan hormon.
5
6

Mungkin Anda sempat berpikir bahwa ovulasi selalu terjadi pada hari ke-14
setelah siklus pertama. Tapi nyatanya masa ovulasi tiap wanita tidaklah sama,
tergantung kepada siklus menstruasi masing-masing dan beberapa faktor, seperti
penurunan berat badan, stress, sakit, diet dan olahraga.

Jika Anda sedang berencana memiliki momongan, ada baiknya Anda


melakukan hubungan intim dengan suami pada masa praovulasi hingga ovulasi.
Sebab, ini adalah waktu terbaik yang memungkinkan terjadinya pembuahan. Di
samping itu, sperma dapat bertahan kurang-lebih selama 3 hingga 5 hari di dalam
rahim.

 Fase Ketiga – Pra Menstruasi

Pada fase ini lapisan dinding rahim makin menebal. Hal ini dikarenakan
folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur, membentuk korpus luteum.
Korpus luteum kemudian memproduksi progesteron yang membuat lapisan
dinding rahim makin tebal.

Jika tidak terjadi pembuahan, Anda akan mulai merasakan gejala


pramenstruasi (PMS), seperti perubahan emosi yang lebih sensitif dan perubahan
kondisi fisik, seperti nyeri pada payudara, pusing, cepat lelah, atau kembung.
Selain gejala tersebut, korpus luteum akan mengalami degenerasi dan berhenti
memproduksi progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan, kadar progesteron dan
estrogen akan menurun, lapisan dinding rahim juga akan luruh hingga menjadi
darah menstruasi

Gangguan-gangguan/kelainan dalam menstruasi

Gangguan menstruasi adalah kelainan yang terjadi pada siklus menstruasi. Hal ini
bisa berupa perdarahan menstruasi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, siklus
menstruasi yang tidak beraturan, dan bahkan tidak haid sama sekali.

Berbagai gejala gangguan menstruasi yang terlihat, antara lain:


5
7

 PMS (Premenstrual Syndrome)

Sebelum siklus menstruasi dimulai, wanita mengalami perubahan secara fisik


maupun emosional yang disebut sebagai gejala gangguan haid. Hal tersebut dalam
dunia medis dikenal sebagai premenstrual syndrome (PMS).

Berikut ini adalah gejala gangguan haid PMS yang bisa diamati:

 Perut melilit
 Nyeri punggung
 Payudara mengencang
 Sakit kepala
 Kemunculan jerawat berlebih
 Mudah lelah
 Mudah lapar
 Konstipasi
 Gelisah
 Kram perut
 Diare
 Absen Menstruasi

Selain PMS, ada pula gejala gangguan haid lainnya, yaitu absen menstruasi di
mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi di periode waktu tertentu. Hal
itu akibat gangguan hormon atau permasalahan pada sistem reproduksi wanita.

Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal.
Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara
berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika
gangguan haid dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita
tersebut mengalami gangguan kesuburan. Hal itu dapat diatasi dengan suntikan
untuk mempercepat pematangan sel telur

Hormon yang berperan dalam siklus haid


5
8

Hormon yang Memengaruhi Fase-fase dalam Siklus Menstruasi

Pada dasarnya, siklus menstruasi dibagi menjadi beberapa fase yang diatur oleh
lima hormon di dalam tubuh. Hormon yang dimaksud antara lain:

 Estrogen

Hormon yang diproduksi pada ovarium ini sangat berperan di dalam tubuh,
terutama pada ovulasi dalam siklus reproduksi wanita. Hormon estrogen juga
berperan pada perubahan tubuh remaja dalam masa pubertas serta terlibat dalam
pembentukan kembali lapisan rahim setelah periode menstruasi.

 Progesteron

Hormon ini bekerjasama dengan estrogen guna menjaga siklus reproduksi dan
menjaga kehamilan. Sama dengan estrogen, progesteron juga diproduksi di
ovarium dan berperan dalam penebalan dinding rahim.

 Hormon pelepas gonadotropin (Gonadotrophin-releasing hormone-GnRh)

Diproduksi oleh otak, hormon ini membantu memberikan rangsangan pada


tubuh untuk menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.

 Hormon Pelutein (Luteinizing hormone-LH)

Sel telur dan proses ovulasi dihasilkan oleh ovarium berkat rangsangan dari
hormon ini.

 Hormon perangsang folikel (Follicle stimulating hormone-FSH)

Hormon ini berfungsi membantu sel telur di dalam ovarium matang dan siap
untuk dilepaskan. Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari pada bagian bawah
otak.
5
9

Terapi yang digunakan untuk menstruasi (non farmakologi dan


farmakologi)

dapat di atasi dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi

farmakologi untuk nyeri haid adalah mengeliminasi penyebab patologis

terjadinya nyeri terutama pada kasus dismenore sekunder. Sedangkan pada

kasus dismenore primer, biasanya kebanyakan penderita tidak mencari


6
0

pertolongan medis yaitu pemberian obat aspirin dan ibuprofen


atau golongan indometasin (asam mefenamat) yang merupakan

penghambat prostaglandin. Padahal konsumsi analgesik golongan

tersebut mempunyai efek samping terhadap organ pencernaan seperti

iritasi lambung, peningkatan asam lambung, diare, alergi, dan anemia

hemolitik (ISO Indonesia, 2005:07). Terapi non farmakologi untuk

mengatasi antara lain dapat dilakukan kompres hangat, terapi mozart,

relaksasi, tidur yang cukup, diet, pemijatan dan fisioterapi (Anurogo

Dan Wulandari, 2011:77).

Salah satu terapi non farmakologi yang telah banyak digunakan

untuk mengurangi berbagai nyeri adalah melalui terapi kompres

panas. Pada saat ini, kompres panas telah banyak digunakan untuk

mengurangi berbagai nyeri. Misalnya pada keluhan nyeri atau sakit

kepala, kaki kram dan nyeri akibat pembesaran rahim pada ibu hamil

(Esty, 2008). Penelitian tentang efektifitas teknik effleurage dan

kompres panas terhadap penurunan tingkat dismenore sudah pernah

diteliti di SMAN 1 Gresik pada tahun 2013 dengan hasil penelitian,

terdapat perbedaan yang signifikan penurunan tingkat dismenore

antara teknik effleurage dengan kompres panas. Dimana kompres

panas memiliki angka penurunan nyeri lebih tinggi di banding teknik

effleurage (Fauziah, 2013:5)


6
1

Faktor yang mempengaruhi siklus haid.


1. Stres. Ladies, kita tidak tahu persis mengapa stres telah mempengaruhi
menstruasi, tapi itu tampaknya mempengaruhi hipotalamus yang
merupakan bagian kecil tapi sangat penting dari otak. ...
2. Berat Badan
3. Merokok
4. AlkoholTerlalu
5. Banyak Berolahraga
6. Obat

H. Dismenore

Definisi

Dismenore adalah istilah medis untuk mendeskripsikan nyeri haid. Kondisi


ini ditandai dengan adanya kram di perut bagian bawah yang biasanya muncul
sebelum atau saat menstruasi.

Bagi beberapa wanita, dismenore yang mereka alami mungkin bersifat ringan dan
tidak mengganggu rutinitas. Namun, bagi beberapa wanita lainnya, nyeri haid
ini sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman. Bahkan, kadang-kadang sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.

Penyebab

Penyebab dismenore sebenarnya tergantung pada jenisnya. Pada dismenore


primer, nyeri perut terjadi karena adanya kontraksi otot rahim. Kontraksi otot
rahim ini dipicu oleh hormon prostaglandin, yang kadarnya akan meningkat
sebelum menstruasi dimulai.

Kontraksi otot rahim yang terlalu kuat dapat menekan pembuluh darah di
dekatnya. Akibatnya, suplai oksigen ke dalam rahim akan terhambat. Nah,
6
2

rendahnya suplai oksigen dalam rahim inilah yang menyebabkan munculnya rasa
sakit dan kram sebelum atau selama menstruasi.

Sementara penyebab dismenore sekunder bisa terjadi karena kondisi


tertentu. Berikut beberapa penyebab nyeri perut sekunder yang perlu Anda
waspadai.

Endometriosis

Kondisi ini terjadi karena jaringan yang melapisi lapisan rahim malah
tumbuh di bagin tubuh lain, seperti ovarium, tuba falopiii, atau jaringan yang
melapisi panggul.

Gejala khas dari kondisi ini adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah
yang biasanya bertambah parah saat Anda mengalami datang bulan.

Fibroid rahim

Fibroid rahim merupakan tumor jinak yang biasanya muncul di bagian atas
atau di dalam otot rahim. Kemunculan benjolan tumor di dalam otot rahim ini
dapat memberikan tekanan pada rahim yang bisa menimbulkan rasa nyeri saat
menstruasi. Tumor ini dapat berkembang menjadi sebuah atau beberapa benjolan
dengan ukuran yang berbeda-beda.

Penyakit radang panggul (PID)

Kondisi ini terjadi akibat adanya infeksi bakteri pada organ reproduksi
wanita, seperti rahim, leher rahim (serviks), ovarium, atau tuba falopi. Infeksi ini
akan menimbulkan rasa nyeri saat datang bulan dan menyebabkan radang pada
organ reproduksi.

Dalam kasus yang parah, kondisi ini juga bisa mengakibatkan


penderitanya sulit untuk hamil atau mengalami kehamilan ektopik.
6
3

Adenomiosis

Adenomiosis merupakan kondisi langka, di mana jaringan yang melapisi


rahim (endometrium) tumbuh menerobis dinding rahim (miometrium). Kondisi ini
menyebabkan perdarahan yang terjadi saat menstruasi lebih berat sekaligus lebih
lama dari biasanya.

Orang yang mengalami kondisi ini juga sering kali mengalami rasa sakit
yang intens selama menstruasi berlangsung.

Penyempitan serviks

Penyempitan serviks, atau dalam istilah medisnya disebut dengan stenosis


serviks merupakan kondisi di mana serviks menyempit bahkan tertutup. Kondisi
ini menghambat aliran darah menstruasi menuju vagina. Akibatnya, terjadilah
peningkatkan tekanan di dalam rahim sehingga menyebabkan rasa sakit.

Cara mengatasi

 Beristirahat yang cukup


 Hindari makanan yang mengandung kafein dan garam. Kafein dapat berperan
sebagai vasokonstriktor (dapat menyempitkan aliran darah yang memicu rasa
sakit) dan sebagai vasodilator (dapat meningkatkan aliran darah). Efek dari kafein
ini sebenarnya hanya sementara dan terkadang tidak akan berpengaruh jika Anda
seorang pecandu kafein. Selain itu, kafein juga dapat menyebabkan perubahan
suasana hati dan kecemasan.
 Hindari merokok dan meminum alkohol. Menurut dr. Jennifer Leighdon Wu,
seorang dokter kandungan/ginekolog di Rumah Sakit Lenox Hill New York City
yang dikutip Reuters, merokok juga dapat berperan sebagai vasokonstriktor.
 Anda bisa memijat pelan-pelan bagian perut Anda
 Berolahraga juga bisa mencegah rasa nyeri yang berlebihan
 Mandi dengan air hangat
6
4

 Memakan makanan yang bernutrisi


 Melakukan relaksasi, seperti yoga
 Mengonsumsi vitamin B6, B1, vitamin E dan omega 3 asam lemak
 Menaikkan kaki ke atas
 Hindari stres

Jika rasa nyeri tersebut tidak kunjung sembuh, pengobatan yang biasa
direkomendasikan adalah ibuprofen dan pil KB. Biasanya perempuan yang
meminum pil KB tidak akan mengalami nyeri haid yang parah.

Mekanisme nyeri haid

 Nyeri haid berpangkal pada mulainya proses menstruasi itu sendiri yang
merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi. Kontraksi otot-otot rahim tersebut
membuat aliran darah ke otot-otot rahim menjadi berkurang yang berakibat
meningkatnya aktivitas rahim untuk memenuhi kebutuhannya akan aliran darah
yang lancar, juga otot-otot rahim yang kekurangan darah tadi akan merangsang
ujung-ujung syaraf sehingga terasa nyeri. Nyeri tersebut tidak hanya terasa di
rahim, namun juga terasa di bagian-bagian tubuh lain yang mendapatkan
persyarafan yang sama dengan rahim. Oleh karma itulah maka rasa tidak nyaman
juga dirasakan di bagian-bagian tubuh yang digunakan untuk buang air besar,
buang air kecil, maupun otot¬-otot dasar panggul dan daerah di sekitar tulang
belakang sebelah bawah. Hal ini disebut juga sebagai nyeri rujukan (referred
pain).
 Peningatan kadar prostaglandin (PG) penting peranannya sebagai
penyebab terjadinya dismenore. PG alfa sangat tinggi dalam endometrium,
miometrium dan darah haid wanita yang menderita dismenore primer. PG
menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut-serabut syaraf terminal
rangsang nyeri. Kombinasi antara pemngkatan kadar PG dan peningkatan
kepekaan miometrium menimbulkan tekanan infra uterus sampai 400 mm Hg dan
menyebabkan kontraksi miometrium yang hebat. Atas dasar itu disimpulkan
6
5

bahwa PS yang dihasilkan uterus berperan dalam menimbulkan hiperaktivitas


miometrium. Selanjutnya kontraksi miometrium yang disebabkan oleh PG akan
mengurangi aliran darah, sehingga terjadi iskemia sel-sel miometrium yang
mengakibatkan timbulnya nyeri spasmodik. Jika PG dilepaskan dalam jumlah
berlebihan ke dalam peredaran darah, maka selain dismenore timbul pula
pengaruh umum lainnya seperti diare, mual, muntah (Genie, 2009).

I. Pre – menopause
Definisi

Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang


biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang
wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi,
minimal 12 bulan.

Tidak hanya berhenti menstruasi, banyak perubahan lain terjadi


dalam tubuh wanita yang menopause, mulai dari penampilan fisik, kondisi
psikologis, hasrat seksual, hingga kesuburan. Wanita yang sudah
menopause tidak bisa hamil lagi.

Perubahan ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, dan


disebut sebagai gejala menopause. Masa terjadinya perubahan tersebut
dinamakan masa perimenopause, yang dapat berlangsung selama beberapa
tahun sebelum menopause, dan umumnya dimulai saat usia 40 tahun atau
bisa juga lebih awal.

Proses terjadinya

 Ini biasanya dimulai beberapa tahun sebelum menopause, ketika


ovarium secara bertahap menurunkan produksi estrogen. Premenopause
berlangsung sampai menopause, titik ketika ovarium berhenti
melepaskan telur. Dalam 1 sampai 2 tahun terakhir perimenopause,
penurunan estrogen akan semakin cepat. Pada tahap ini, banyak wanita
mengalami gejala menopause.
6
6

 Mati haid. Ini adalah titik ketika seorang wanita memasuki periode
terakhir menstruasinya. Pada tahap ini, ovarium telah berhenti
memproduksi telur dan membuat sebagian besar estrogen.

 Tahap selanjutnya, gejala menopause seperti hot flashes dapat terjadi.


Tapi risiko kesehatan yang berhubungan dengan hilangnya estrogen
dapat meningkat sebagai usia wanita.

Penyebab

Menopause merupakan proses alami yang terjadi saat seorang


wanita bertambah tua. Seiring bertambahnya usia, indung telur akan
semakin sedikit memproduksi hormon kewanitaan. Akibatnya, indung
telur tidak lagi melepaskan sel telur dan menstruasi akan berhenti

Faktor yang menyebabkan mengalami menopuse dini

Namun, menopause juga dapat terjadi lebih dini, yaitu sebelum usia 40
tahun. Menopause dinidapat terjadi akibat:

J. Primary ovarian insufficiency


Kondisi ini terjadi akibat kelainan genetik atau penyakit autoimun,
yang membuat indung telur berhenti berfungsi.
K. Operasi pengangkatan rahim (histerektomi)
Setelah histerektomi, seorang wanita memang tidak akan langsung
mengalami menopause, namun cenderung akan mengalami
menopause lebih awal. Menopause dapat langsung terjadi setelah
histerektomi bila indung telur ikut diangkat.
L. Pengobatan kanker
Kemoterapi atau radioterapi untuk mengatasi kanker rahim dapat
merusak indung telur, sehingga memicu menopause dini.
6
7

Pencegahan

Penanganan Menopause Secara Mandiri

Menopause tidak membutuhkan penanganan khusus. Penanganan yang dilakukan


hanya bertujuan untuk meredakan gejala, yaitu dengan:

1. Menghindari makanan/minuman tertentu

Makanan pedas dan minuman panas, berkafein, atau beralkohol dapat membuat
gejala menopause, seperti hot flashes dan jantung berdebar, menjadi lebih parah.

2. Mengenakan pakaian tipis berbahan katun

Cara ini dapat mengurangi hot flashes yang dirasakan selama masa
perimenopause.

3. Menerapkan teknik relaksasi

Teknik relaksasi yang dimaksud antara lain adalah meditasi, pengaturan napas,
yoga, serta taichi. Teknik-teknik ini dapat membantu mengurangi tingkat stres
serta mencegah depresi.

4. Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air

Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat vagina yang
kering. Jangan menggunakan produk pelumas vagina yang mengandung gliserin,
karena berisiko menimbulkan iritasi.

Untuk mencegah penyakit yang dapat timbul akibat menopause, seorang wanita
disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat. Caranya adalah dengan tidur yang
cukup, rutin berolahraga, serta menerapkan pola makan yang sehat.

Pola makan yang dianjurkan adalah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
dan memperbanyak asupan serat, seperti buah, sayur, atau biji-bijian. Selain itu,
6
8

batasi asupan lemak, gula, dan minyak. Jika dibutuhan, konsumsi suplemen
kalsium dan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang. Selain itu, hindarilah
konsumsi alkohol, karena bisa menyebabkan sulit tidur.

Penanganan Menopause oleh Dokter

Bila gejala menopause sangat mengganggu. Terapi ini efektif untuk meredakan
gejala menopause. Terdapat dua jenis terapi pengganti hormon untuk menopause,
yaitu:

 Terapi pengganti hormon estrogen


Terapi ini diberikan pada wanita yang sudah menjalani operasi
pengangkatan rahim.
 Terapi kombinasi (estrogen dan progesteron)
Terapi ini diberikan pada wanita yang mengalami menopause secara alami
6
9

Bab IV

PERTANYAAN MULTIPLE CHOICE

Pilihlah jawaban A,B,C,D atau E. Dengan cara di silang ( X ) pada jawaban


Yang dianggap benar.

1, Seorang wanita berusia 20 tahun mengeluh sakit pada bagian perut bawah atau
punggung , bisa nyeri sedang sampai nyeri berat. Pada wanita nyeri ini
berlangsung setiap bulan Menjelang Menstruasi. Berdasarkan tanda – tanda diatas
, maka wanita tersebut mengalami....

A. Pre Menopause
B. Menopause
C. Dismenore
D. Kanker Serviks
E. Fibroid Rahim

2. Seorang pria .berusia 35 tahun mengeluh demam, gagal ereksi, dan sulit
ejakulasi, disuria, dan nyeri pada bagian organ genitalnya. Setelah dilakukan
pemeriksaan, ternyata organ genitalnya terinfeksi bakteri E. coli,
Klebsiella, dan Proteus.

Berdasarkan paparan kasus diatas, maka dapat didiagnosa bahwa pasien tersebut
mengalami....

A. Sfilis
B. Hipogonadisme
C. Gonnorhea
D. Prostatitis
E. Epididimitis
7
0

3. Suatu kondisi di mana testis pria tidak dapat memproduksi hormon


testosteron yang cukup. Masalah ini bisa dialami sejak janin berkembang di
perut. Penyebabnya adalah infeksi testis, trauma pada testis, radang buah
zakar,, sindrom Klinefelter, dan sindrom Kallman. Orang ini memiliki
bentuk alat kelamin yang kurang sempurna dan disfungsi ereksi.

Berdasarkan deskripsi tersebut, maka dapat disimpulkan penyakit yang


dimaksud adalah....

A. Hipogonadisme

B. Prostatitis

C. Epididimitis

D. Sifilis

E. HIV-AIDS

4.Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke rumah sakit mengeluhkan hilangnya


minat berhubungan seksual,nyeri saat berhubungan seks,perasaan tidak bahagia,
rasa bersalah, atau malu, frustrasi,gelisah dan cemas. setelah dilakukan
pengkajian ternyata ada gangguan pada sistem reproduksi yang dialami wanita
tersebut. Ganggaun yang dimaksud adalah.....

a. Gangguan psikologis
b. Disfungsi hormonal
c. Disfungsi wanita
d. Trauma seksual
e. Depresi
7
1

4. seorang gadis berusia 18 th, datang ke rumah sakit untuk berobat karena
telah melakukan tindakan aborsi di dukun, akan tetapi terjadi kesalahan
sehingga pasien banyak mengeluarkan darah. Kondisi yang sedang dialami
oleh pasien adalah...

a. menstruasi
b. pendarahan
c. melahirkan
d. AEC
e. Odema

5. Ny. N berusia 19 tahun mendatangi klinik dengan keluhan gatal dibagian


vagina juga keputihan berwarna putih susu dan berbau. Bidan mengatakan
Ny. N mengalami infeksi yang sudah cukup parah. Infeksi yang dialami
Ny.N merupakan.....
a. Infeksi
b. Gangguan alat reproduksi
c. Gonorrhea
d. IMS
e. HIV-AIDS
6. Ny. E datang ke bidan A dengan mengeluh ada bengkak pada daerah
kemaluan bagian bawah dan merasakan panas dan nyeri Pada saat kencing.
Dari hasil anamnesa suami beliau bekerja sebagai supir Truk pengantar barang
keluar kota dan pulangnya hanya sekali dalam seminggu. Jenis penyakit yang
diderita oleh Ny. N terggolong
a. Akut
b. Bahaya
c. PMS
d. Kronis
e. Keturunan
7
2

Ny. T, seorang ibu rumah tangga, datang ke poli kandungan dengan keluhan ada
bengkak di daerah kemaluan bagian bawah, ada leukore, panas dan nyeri waktu
kencing. Dari hasil anamnesa, suami bekerja sebagai driver bus antar-propinsi dan
pulangnya 1 minggu sekali.

9. Sesuai data kasus di atas Ny. T menderita penyakit ….

a. Vulvitis

b. Vaginitis

c. Cervixitis

d. Bartholinitis

e. Endometriosis

10. Kemungkinan penyebab penyakit yang diderita Ny. T adalah ….

a. Sifilis

b. Gonore

c. Tuberkolose

d. Candidiasis

e. Trikomoniasis

11. Komplikasi yang mungkin muncul pada penyakit Ny. T adalah ….

a. Bartholinitis

b. Vaginitis

c. Cervixitis

d. Endometriosis

e. Miometritis
7
3

12. Tindakan yang sesuai dengan kewenangan bidan dalam menangani kasus
yang dialami Ny. T adalah …

a. Bilas vagina

b. Memberikan antibiotik

c. Kompres betadin

d. Memberika AgNO3 10 %

e. Memberikan albothyl

13.. Jenis penyakit yang diderita Ny. T tergolong ….

a. PMS

b. Akut

c. Kronis

d. Herediter

e. PID

14. Seorang ibu hamil mengeluh adanya sendawa & flatus yang lebih sering.
Kehamilannya telah memasuki minggu ke 28. Hal tersebut normal & berkaitan
dengan kerja hormonal pada saat kehamialan. Hormon apakah yang sangat
mempengaruhi keluhan diatas?

A. human chorionic gonadotropin (HcG)


B. .progesteron
C. relaxin
D. prostaglandin
E. estrogen

15. Ny.P umur 38 tahun, BB 80 kg, TB 155 cm, datang ke Rumah Sakit Dengan
Keluhan Rasa panas dan Nyeri saat kencing, leukorea, yang disertai rasa gatal,
hingga menjadi iritasi. Ia merasa tergganggu saat Coitus. Hasil Pemeriksaan
tampak inoitus, vagina berwarna Merah, bengkak, dan tertutup sekret. Berkaitan
dengan kondisi Ny.P Perlu dikaji adanya...
7
4

A. Riwayat Penyakit menular Seks


B. Riwayat hubungan Seks Bebas
C. Riwayat Infeksi Saluran kemih
D. Riwayat DM pada Keluarga
E. Riwayat PJK

16. Ny. S berusia 47 tahun mengeluh tanda tanda ganguan sebagai berikut,

Menstruasi menjadi tidak teratur, kadang terlambat atau lebih awal dari biasanya.

Darah yang keluar saat menstruasi dapat lebih sedikit atau justru lebih banyak.

Berdasarkan tanda tanda diatas Ny.S mengalami....

A. Menopause
B. Menstruasi
C. Kanker ovarium
D. Endometriois
E. Kista

17. Nn.S berusia 18 tahun belum menikah dan datang ke rumah sakit bersama
pacarnya dengan keluhan tidak haid selama 4 bulan, kepala sering pusing dan
muntah – muntah. Vagina nya terasa gatal dan ada nanah. Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata Nn.S pernah melakukan Hubungan Badan bersama
kekasihnya dan setelah menggunakan testpack ternyata hasilnya positif. Jika
melihat kasus tersebut, termasuk apakah golongan penyakitnya....

A. Infeksi Nosokomial
B. HIV/AIDS
C. Penyakit Menular Seksual
D. Infeksi Menular Seksual
E. Penyakit Dalam
7
5

18. Ny. A dibawa kerumah sakit dengan keluhan nyeri dibagian perut bawah,
nyeri timbul saat miksi, menstruasi abnormal, dam mual – mual. Berdasarkan
keluhan tersebut Ny.A didiagnosis terkena Penyakit...

A. .Kanker Serviks
B. Endometriosis
C. Menopause
D. Dismenore
E. Kanker Ovarium

19. Tn. T berusia 32 tahun datang ke RS dengan Keluhan ketidakmampuan untuk


Mencapai Ereksi. Sebelum ke Rs, ia sering merokok dan i Kondisi yang dialami
Tn. T dinamakan.....

A. Impotensi
B. Sifilis
C. Prostitis
D. Infertilitas
E. Gonorea

20. Tn. Y ,berusia 29 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada alat
genitalnya. Setelah pemeriksaan didapatkan ada peradangan pada Epididimis nya.
Kondisi ini disebut....

A. epididimistis
B. Prostitis
C. Gonorrhea
D. Kanker Prostat
E. sifilis
7
6

Bab V

Penutup

A. kesimpulan
Reproduksi adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan dan
mempertahankan jenisnya. Sistem Reproduksi manusia juga
memiliki struktur, fungsi, serta juga proses dan mekanisme yang
sanagt luas terjadi didalamnya. Dengan mempelajari sistem
Reproduksi akan sangat berguna bagi masyarakat agar dapat
mengetahui dan mengkaji penyakit atau kelainan tentang sistem
Reproduksi yang ada dalam kehidupan sehari – hari

B. Saran
Semoga makalah yang kami susun ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat memberikan pengetahuan tentang Reproduksi
yang dialami oleh manusia dan berbagai penyakit dalam sistem
reproduksi. Kami mengetahui bahwa penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan, bahasa dan
sebagai nya. Untuk itu saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat kami harapkan agar terciptanya makalah yang
baik yang dapat memberikan pengetahuan yang benar kepada
masyarakat.
7
7

DAFTAR PUSTAKA

https://diaharumvilantika.wordpress.com/2014/12/14/makalah-hubungan-ovarium-
dan-gonadotropin-hormon-kehamilan-dan-laktasi/

http://adzhar-arsyad.blogspot.com/2015/03/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
reproduksi.html?m=1

https://studylibid.com/doc/758735/pengaturan-fungsi-seksual-pada-pria-dan-respon

https://kliksma.com/2015/03/hormonal-pengendalian-reproduksi-perempuan.html

https://www.hipwee.com/narasi/hak-kesehatan-seksual-dan-reproduksi-untuk-remaja-
apakah-itu/

Anonim. 2012. Anatomi Fisiologi Sistem


Reproduksi. http://bbiologi.blogspot.com/2012/03/ anatomi-fisiologi-sistem-
reproduksi.html. Diakses pada tanggal 10 Mei 2012.

Riani, Intan. 2012. Pembentukan gamet Jantan


Spermatogenesis. http://intanriani.wordpress.com /pembentukan-gamet-jantan-
spermatogenesis/. Diakses pada tanggal 14 mei 2012.

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai