LAPORAN PRAKTIKUM
EMBRIOLOGI
LABORATORIUM EMBRIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
Gelombang I 2013
Kelompok V
LAPORAN PRAKTIKUM
EMBRIOLOGI
Oleh
Gelombang I Kelompok 5
NAMA NIM
CYNTYA DESFARIZA 1202101010021
ELSA SUARNI 1202101010103
FLOREN TINA M.G 1202101010137
HARRYANTO ARLEN 1202101010056
MIRNA SYAFRANI 1202101010156
NURSAIDA NASUTION 1202101010030
REVA DIANA YANTI 1202101010141
SYLVIA P.N KELIAT 1202101010036
LABORATORIUM EMBRIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2013
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah
SWT, yang melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum embriologi ini.
Syalawat beriring salam, penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, selaku
inspirasi dari seluruh umat islam di dunia.
Dalam penulisan laporan praktikum embriologi ini penulis tidak terlepas dari berbagai
hambatan, baik dalam struktur penulisan, penyampaian isi, penyusunan kalimat dan pemakaian
tanda baca, tapi berkat bantuan berbagai pihak sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Drh. Dian Masyitha, M.Sc selaku koordinator dan dosen pembimbing mata kuliah Embriologi.
3. Seluruh rekan-rekan mahasiswa yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangan,
baik dari penulisan serta pembahasan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan
yang sifatnya membangun, guna penyempurnaan laporan ini.
Banda Aceh, 29 Maret 2013
Penulis
Gelombang I Kelompok 5
DAFTAR ISI
LABORATORIUM EMBRIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reproduksi merupakan salah satu kemampuan hewan yang sangat penting. Tanpa
kemampuan tersebut, suatu jenis hewan akan punah. Oleh karena itu, perlu dihasilkan sejumlah
besar individu baru yang akan mempertahankan jenis suatu hewan. Proses pembentukan individu
baru inilah yang disebut reproduksi (Urogenital).
Reproduksi dapat terjadi secara generative atau vegetative. Reproduksi secara vegetative
tidak melibatkan proses pembentukan gamet, sedangkan reproduksi generative diawali dengan
pembentukan gamet. Di dalam gamet terkandung unit hereditas (faktor yang diturunkan) yang
disebut gen. gen berisi sejumlah besar kode informasi hereditas yang sebenarnya, yang terletak
pada DNA.
Alat kelamin betina terdiri dari dua buah ovari, dua buah tuba uterin (fallopi), uterus, vagina,
vulva (Frandson, 1992). Sedangkan menurut Widayatiet all.(2008), secara anatomi alat
reproduksi hewan betina terdiri (gonad) ovarium, saluran reproduksi (oviduct, uterus, cervix, dan
vagina) alat reproduksi luar (vulva dan clitoris). Pada mamlia yang dilengkapi organ kelamin
luar (vulva) dan kelenjar susu.
Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan
anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi.
Misalnya hewan akuatik pada umumnya melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksternal),
sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi internal).
Bagi hewan yang melakukan fertilisasi internal dilengkapi dengan adanya organ kopulatori,
yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina.
B. Tujuan
Untuk mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin betina secara mikroskopis
C. Manfaat
Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat
kelamin betina secara makroskopis
Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengidentifikasi bentuk dan susunan alat
kelamin betina secara makroskopis
Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat
kelamin betina secara mikroskopis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada alat kelamin betina makroskopis terdiri dari :
1. Vulva
Vulva merupakan alat kelamin luar yang terdiri dari labia mayora, labia minora,
commisura dorsalis dan ventral dan clitoris. Pertemuan antara vagina dan vestibulum ditandai
oleh muara uretra externa, orificium uretra externa, dan sering pula oleh lereng hymen . Posterior
dari muara uretra pada lantai vestibulum terdapat suatu kantong buntu, diverticulum sub
uretralis, yang ditemukan pada sapi, domba dan babi (Feradis, 2010).
Pada vulva ada kita temui :
Labiamayor
(bibir luar vagina yang tebal), berlapisan lemak, serabut elastis dan sedikit otot polos. Labia
mayor homolog dengan skrotum pada hewan jantan.
Labio minor
( bibir kecil), yaitu sepasang lipatan kecil berupa kulit yang halus dan tipis yang tidak dilapisi
lemak. Labia minor homolog dengan preputium pada hewan jantan.
2. Klitoris
Merupakan organ yang sangat sensitif, berupa tonjolan kecil didepan bagian vulva. Klitoris
homolog dengan gland penis pada hewan jantan yang terletak pada sisi ventral sekitar 1cm dalam
labia. Klitoris terdiri atas dua krura / akar badan dan kepala,fungsi klitoris berperan dalam
perkawinan.
. Clitoris mengandung erectile tissue sehingga dapat berereksi. Juga banyak mengandung
ujung syaraf perasa, syaraf ini memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Clitoris bereaksi
pada hewan yang sedang estrus, tetapi hal ini tidak cukup untuk dijadikan sebagai pendeteksi
estrus pada kebanyakan spesies (Widayati et all., 2008).
3. Monsveneris
Pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang tampak membukit.
4. Orificium Urethrae
6. Cervix
Cervix merupakan suatu struktur yang menyerupai sfinger yang memisahkan rongga uterin
dengan rongga vagina. Fungsi pokok Cervix adalah untuk menutup uterus guna melindungi
masuknya invasi bakteri maupun masuknya bahan-bahan asing. Sfinger itu tetap dalam keadaan
tertutup kecuali pada saat kelahiran saja (Blakely and Bade, 1998).
7. Vagina
Vagina adalah dalah organ reproduksi hewan betina yang terletak didalam pelvis diantara
uterus dan vulva.
Vagina berbentuk pipa, berdinding tipis dan elastis. Lapisan luar berupa tunika serosa yang
diikuti oleh lapisan otot polos yang mengandung serabut otot longitudinal dan sirkularis.
Umunya lapisan mukosa terbentuk dari stratified squamousnepithelial cells. Sel epitel iniberubah
menjadi sel epitel yang tanpa nucleus karana pengaruh estrogen (Widayati et all.,2008).
Vagina memiliki membran mukosa disebut epitel squamosa berstrata namun tidak
berkelenjar, tapi pada sapi berkelenjar.
Vagina ada dua :
Vestibulum yang letaknya dekat dengan vulva yang merupakan saluran reproduksi dan tempat
saluran keluarnya urin.
Portio vaginalis cevixis yang letaknya dari batas keduanya hingga cervix.
Ovarium merupakan organ betina yang homolog dengan testis pada hewan jantan, berada
di rongga tubuh dekat ginjal dan tidak mengalami pergeseran atau perubahan tempat seperti pada
testis. Ova (telur), yang bisa dibuahi oleh spermatozoa pejantan akan menjadi embrio. Meski
jumlah ova diperkirakan sebanyak 75.000 pada 2 ova, hanya sedikit saja yaitu sekitar 20 sampai
30 yang dilepaskan selama hidup seekor sapi, dalam kondisi alamiah normal (Blakely and
Bade,1998).
Terletak didaerah rongga pelvis
Pada sapi yang kanan lebih besar dari pada yang kiri, dan pada unggas yang kiri lebih besar
karena yang kanan itu mengalami rudimenter, yaitu mengecil sejak masa embrional.
Berfungsi ganda :
Dan pembelahan awal spermatozoa, lumen oviduct berisi cairan dari dinding mukosa, yang
berperan pada proses pembuahan dan perkembangan zigot.
Infundibulum
Ujung anterior dari oviduct disebut infundibulum berbentuk corong yang memiliki fimbrae yang
bersifat erektil aktif membantu masuknya ovum yang diovulasikan masuk kedalam oviduct.
Ampula
Ithmus
Korpus (badan)
Cervix (leher)
2 uterus terpisah, dan masing – masing memiliki cervix, tidak ada kornua.
Contoh : rodentia
Uterus bipartitus
2 kornua yang panjang.
Contoh : karnivora dan babi.
Uterus bikornus
Lapisan otot polos yang tersusun secara serkuler dan longitudinal. Diantara serabut – serabut otot
banyak terdapat pembuluh darah.
Perimetrium
Cervix uteri terletak diantara uterus dan vagina, berfungsi sebagai penutup dan pengunci pintu
pada waktu kebuntingan, tetapi dapat terbuka pada waktu kelahiran dan ekstrus. Fungsinya
sebagai pengunci karena mengandung otot sprinter yang terletak antara korpus uteri dengan
vagina serta adanya lendir penutup (mucous plug) yang mengental yang dihasilkan oleh kelenjar
uterus.
Membentuk plasenta
Kelahiran anak
BAB III
METODE PERCOBAAN
I. Secara Makroskopis
Alat
1. Bak aluminium
2. Pinset dan scalpel
Bahan
1. Air
2. Preparat kelamin betina sapi dan kambing
B. Cara Kerja
I. Secara Makroskopis
1. Preparat alat kelamin jantan yang akan diperiksa di keluarkan dari dalam toples yang telah diberi
formalin. Kemudian dibersihkan dengan air agar baunya tidak menyengat.
2. Setelah itu preparat alat kelamin jantan diletakkan di bak aluminium.
3. Lalu amatilah bagian-bagian dari alat kelamin tersebut dan gambarkan. Baik secara makroskopis
dan mikroskopis.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
I. Praktikum Makroskopis
II. Praktikum Mikroskopis
B. Pembahasan
I. Secara Makroskopis
Pembahasan pada praktikum kali ini adalah pembahasan tentang Alat Kelamin Betina
Makroskopis.
Alat kelamin betina terdiri dari dua buah ovari, dua buah tuba uterin (fallopi), uterus,
vagina, vulva (Frandson, 1992). Sedangkan menurut Widayatiet all.(2008), secara anatomi alat
reproduksi hewan betina terdiri (gonad) ovarium, saluran reproduksi (oviduct, uterus, cervix, dan
vagina) alat reproduksi luar (vulva dan clitoris).
1. Ovarium
Berbeda dengan testis, ovarium tertinggal didalam cavum abdominalis. Ovarium
mempunyai dwifungsi, yaitu sebagai organ eksokrin yang menghasilkan sel telur atau ovum dan
sebagai organ endokrin yang mensekresikan hormon kelamin betina, estrogen dan progesteron.
Jenis hewan sangat mempengaruhi ukuran ovarim. Berikut panjang ovarium dari beberapa
jenis hewan.
Sapi 0,8-5 cm
Kuda 5,0-10 cm
(Embriologi. Erdiansyah Rahmi. 2007).
Kambing/domba 10-12 mm
Anjing 1,5-3 cm
2. Oviduct ( Tuba Fallopii )
Oviduct merupakan saluran kelamin paling
anterior, kecil, berliku-liku dan terasa keras seperti kawat terutama pada pangkalnya. Panjang
dan derajat liku-likunya berbeda-beda menurut species.
Merupakan saluran yang menghantarkan sel telur (ovum) dari ovarium ke uterus. Lumen
oviduct dibatasi oleh membrana mukosa yang sangat berlipat-lipat. Sel epithelium yang
membatasi lumen berbentuk kolumner kompleks dan bersilia. Silia tersebut bergerak menjauhi
ovarium, menciptakan suatu gelombang alliran di dalam oviduct kearah uterus.Pada semua
mamalia kecuali pada primata selalu didapati silia danbersifat fungsional sepanjang kehidupan
reproduksinya.
Oviduct terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Infundibulum
Infundibulum adalah struktur seperti corong yang berdekatan atau yang berbatasan dengan
ovarium. Fungsi infundibulum adalah mengangkut oosit setelah fertilisasi.
2. Ampulla
Ampula merupakan daerah pada oviduct yang relatif lebih luas. Daerah ini merupakan
tempat terjadinya fertilisasi.
3. Isthmus
Isthmus adalah bagian tersempit dari oviduct yang terletak di antara ampulla dan cornua
uterus. Isthmus berhubungan dengan uterus pada utero-tubal junction, yang bereaksi sebagai
sphincter fisiologis.
3. Uterus
Uterus biasanya memiliki dua buah tanduk dan sebuah tubuh. Seluruh organ tersebut
melekat pada dinding pinggul dan dinding perut dengan perantaraan ligamentum uterus yang
melebar (ligamentum lata uteri). Melalui ligament inilah uterus menerima suplai darah dan
syaraf. Lapisan luar ligamentum lata uteri membentuk ligament uterus yang melingkar
(ligamentum teres uteri).
Lapisan uterus antara lain perimetrium, myometrium, sel stroma, longitudinal, sirkuler, sel
epitel, sel kelenjar, endometrium, dan lumen. Dinding uterus tersusun atas lapisan-lapisan yaitu
membrana serosa yang membungkus seluruh organ, miometrium yang terdiri atas tiga lapisan
otot dalam yang tersusun melingkar, lapisan otot luar yang tersusun membujur, dan lapisan
vaskuler yang memisahkan kedua lapisan otot tersebut, dan endometrium yang terdiri atas
lapisan epithelium yang membatasi lumen, lapisan glanduler, dan jaringan pengikat.
4. Cervix
Cervix atau leher uterus mengarah cauda menuju ke vagina. Dalam kenyataannya, cervix
merupakan sfingter otot polos yang kuat dan tertutup rapat, kecuali pada saat birahi atau saat
kelahiran. Pada saat birahi cervix rileks sehingga memungkinkan spermatozoa memasuki uterus.
Pada saat tersebut, bukannya tidak mungkin cervix mengeluarkan mukus yang kemudian
mengalir ke vulva. Suatu peningkatan jumlah mukus juga diproduksi oleh sel-sel goblet
pada cervix selama kebuntingan guna mencegah masuknya zat-zat yang membawa infeksi dari
vagina kedalam uterus. Pada ruminansia dan juga sampai tingkat tertentu pada babi, permukaan
dalam cervix tersusun dalam suatu seri cincin melingkar yang kadang-kadang disebut lipatan-
lipatan anular.
5. Vagina
Vagina adalah organ kelamin betina dengan struktur selubung muskuler yang terletak
didalam rongga perlvis dorsal dari vesica urinaria dan berfungsi sebagai alat kopulatoris dan
sebagai tempat berlalu bagifetus sewaktu partus. Legokan yang dibentuk oleh penonjolan
cervix kedalam vagina disebut fornix. Ia dapat membentuk suatu lingkaran penuh sekeliling
cervix seperti pada kuda atau tidak ada sama sekali seperti pada babi. Suatu fornix dorsal dapat
ditemukan pada sapi dan domba.
6. Vulva
Vulva (pudendum femininum) adalah bagian eksternal dari genetalia betina yang terentang
dari vagina sampai ke bagian yang paling luar. Pertautan antara vagina dan vulva ditandai oleh
orifis uretral eksternal dan sering juga oleh suatu pematang, pada posisi kranial terhadap orifis
uretral eksternal yaitu himen vestigal. Sering kali hymen tersebut demikian rapat hingga
mempengaruhi kopulasi.
7. Clitoris
Clitoris homolog dengan gland penis pada hewan jantan, berlekasi pada sisi ventral.
Clitoris mengandung erectile tissue sehingga dapat berereksi. Juga banyak mengandung ujung
syaraf perasa, syaraf ini memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Clitoris bereaksi pada
hewan yang sedang estrus, tetapi hal ini tidak cukup untuk dijadikan sebagai pendeteksi estrus
pada kebanyakan spesies.
Pembahasan pada praktikum kali ini adalah pembahasan tentang Alat Kelamin Betina
Mikroskopis.
1. Ovarium
2. Oviduct
Memiliki bagian ujung yang disebut Infindibulum, yang menampung ovum dan tempat
berlangsungnya pembuahan.
Bagian pinggir yang mengarah ke ovarium berumbai-rumbai, disebut dengan fimbrae.
Dindingnya terdiri dari tiga lapisan, :
Tunika Mukosa
“Berlipat-lipat dan bercabang-cabang membentuk lumen
Tunika Muskularis
“Melingkar atau spiral
Tunika Serosa
3. Uterus
“Lapisan mukosa
Lapisan Miometrium
“Lapisan peritoneum
BAB V
PENUTUP
5. Vagina
Vagina adalah organ kelamin betina dengan struktur selubung muskuler yang terletak didalam
rongga perlvis dorsal dari vesica urinaria dan berfungsi sebagai alat kopulatoris dan sebagai
tempat berlalu bagifetus sewaktu partus
6. Vulva
7. Clitoris
Clitoris homolog dengan gland penis pada hewan jantan
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, James and David H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Dellman, H. Dieter, Esther M. Brown. 1992. Histology Veteriner. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Feradis. 2010. Reproduksi Ternak. Alfabeta. Bandung.
Frandson, R.D.1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi Keempat. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Rahmi, Erdiansyah. (2007). Embriologi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala :
Darussalam Banda Aceh.
Widayati, D.T, Kustono., Ismaya., S. Bintara. 2008. Handout Ilmu Reproduksi Ternak. Fakultas
Peternakan. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.
Widget Animasi
Reis-tema. Aangedryf deur Blogger.
10 van 10
gambar ala
Semua
Gambar
Berita
Video
Maps
Lainnya
SetelanAlat
1. SafeSearch aktif
o
aves
saluran
pencernaan
sistem organ
sistem pencernaan
ayam jantan
pembentukan telur
anatomi
organ reproduksi
saluran pencernaan
ovarium
ternak unggas
reproduksi ternak
pada unggas
oviduk
saluran reproduksi
Hasil Telusur
X 1 reproduksi-hewan
slideshare.net
Penjelasan Tentang Sistem Reproduksi Pada Unggas Jantan dan Betina ...
berbagiilmupeternakan.com
Sistem Reproduksi Ayam
pt.scribd.com
Penjelasan Tentang Sistem Reproduksi Pada Unggas Jantan dan Betina ...
berbagiilmupeternakan.com
SISTEM REPRODUKSI UNGGAS BETINA Oleh : Setyo Utomo Pada umumnya ...
anzdoc.com
BAB II perpus
etheses.uin-malang.ac.id
Bidang Kajian 1
ppg.spada.ristekdikti.go.id
Penjelasan Tentang Sistem Reproduksi Pada Unggas Jantan dan Betina ...
berbagiilmupeternakan.com
Fisiologi reproduksi
oldlms.unhas.ac.id
unggas
pt.scribd.com
Cari Terbaik reproduksi ayam betina Produsen dan reproduksi ayam ...
indonesian.alibaba.com
Penyebab dan gejala Prolapsus pada Ayam Petelur dan Cara ...
habaloen.com
SISTEM REPRODUKSI TERNAK BETINA Oleh Setyo Utomo (Kuliah ke 7) - PDF ...
anzdoc.com
Fisiologi reproduksi
oldlms.unhas.ac.id
Buka Bagikan
Gambar terkait:
Tampilkan lebih banyak
Buka Bagikan
Dapatkan bantuanKirim masukan