Anda di halaman 1dari 23

Sistem Reproduksi

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : Biologi Umum

DOSEN : NOOR HUJJATUSNAINI, M.Pd.

Disusun Oleh

ARA AULIA NADA


NIM : 1901140017

NUR HAKIKIY
NIM : 1901140010

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2019 M / 1441 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Reproduksi ini
dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Noor Hujjatusnaini, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Biologi Umum, Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Makalah ini telah kami buat dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas Biologi Umum.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita tentang Sistem Reproduksi. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik.

Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata yang kurang
berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.

Palangka Raya, 14 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Pengertian Demokrasi...........................................................................................................3

B. Konsep Negara Demokrasi...................................................................................................4

C. Prinsip Negara Demokratis...................................................................................................5

D. Negara Indonesia yang Demokratis......................................................................................6

BAB III PENUTUP........................................................................................................................9

A. Kesimpulan...........................................................................................................................9

B. Saran.....................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah
1. Apakah
2. Apakah
3. Apakah
4. Bagaimana

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
2. Untuk mengetahui
3. Untuk mengetahui
4. Untuk mengetahui
5.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu
organisme berbeda antara jantan dan betina.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua
bentuk kehidupan. Setiap individu organisme ada sebagai hasil dari
suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi men
jadi dua jenis seksual dan aseksual.

Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa
keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua
sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi
aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga
memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis
kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi
seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara
seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi
secara aseksual.

B. Sistem Reproduksi Pada Manusia


Pada manusia, reproduksi hanya berlangsung secara seksual. Sistem
reproduksi pada manusia dibedakan menjadi organ reproduksi pria dan wanita sebagai
berikut.

1. Sistem Reproduksi Wanita

2
Organ reproduksi perempuan adalah alat atau bagian tubuh perempuan yang
berkaitan erat dengan kehamilan atau kemampuan beranak. Berikut ini bagian
bagian sistem reproduksi yang terdapat pada wanita.
1) Vagina
Vagina mempunyai panjang sekitar 8 Cm sampai dengan 10 Cm, Vagina
terletak diantara Rectum dan Kandung Kemih. Vagina juga biasa disebut
Membranasea yang mempunyai fungsi sebagai alat untuk menghubungkan
Rahim ke bagian luar. Vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, karena
sifat ini disebabkan oleh adanya degradasi glikogen yang akan menjadi asam
laktat yang diciptakan oleh bakteri Bacillus. Vagina juga mempunyai selaput
lendir yang ada pada bagian terluar dan pada lapisan tengah. Vagina terdiri
dari lapisan-lapisan otot lain yang mempunyai banyak sekali serat.
2) Serviks
Serviks merupakan bagian bawah rahim yang tersambung ke vagina.
Serviks memiliki fungsi sebagai alat yang bertugas memproduksi lendir atau
mukus. Lendir yang di hasilkan Serviks nantinya akan membantu
menyalurkan Sperma dari Vagina menuju ke  dalam Rahim saat berhubungan
seksual.
3) Uterus (Rahim)
Uterus atau yang biasa kita kenal dengan sebutan rahim merupakan organ
kompleks yang termasuk kedalam bagian dari sistem reproduksi pada wanita.
Uterus manusia terletak di bawah pusat, atau tepatnya di daerah pinggul.
Biasanya Uterus memiliki panjang sekitar 7-7,5 cm, lebar 5 cm dan tebal nya
mencapai 2,5 cm. Dinding Uterus memiliki tebal sekitar 1,25 cm dan beratnya
mencapai sekitar 60 gram. Fungsi utama dari Uterus adalah sebagai tempat
hidup dan tumbuh kembangnya seorang Janin, sebelum Janin tersebut
dilahirkan ke Dunia.
4) Ovarium
Ovarium atau biasa dikenal dengan indung telur adalah salah satu organ
reproduksi yang ada pada wanita dan juga berfungsi sebagai alat untuk
menghasilkan sel telur dan hormon pada rahim. Wanita mempunyai dua buah
ovarium, yaitu ovarium kiri dan ovarium kanan. Ovarium itu sendiri berbentuk
oval yang mempunyai panjang sekitar 4 cm, lebar 3 cm dan diameternya

3
sekitar 2 cm. Ovarium biasanya berwarna abu kemerahan dan juga
mempunyai permukaan yang tidak rata.
5) Endometrium
Endometrium ialah lapisan terdalam pada bagian rahim dan merupakan
tempat untuk menempelnya ovum yang telah dibuahi, pembuahan tersebut
membutuhkan waktu sekitar 4-5 hari. Endometrium juga terdapat pembuluh
darah yang berfungsi sebagai penghubung zat makanan ke lapisan
endometrium. Pembuluh darah yang ada di dalam lapisan endometrium akan
luruh, dan ini yang dinamakan proses menstruasi pada wanita. Proses ini
terjadi jika tidak adanya kegiatan pembuahan ovum oleh sel sperma. Saat
ovum yang sudah dibuahi/fertilisasi, ovum akan menempel pada lapisan
endometrium atau disebut dengan implantasi, dan di saat itu juga ovum akan
terhubung dengan badan induk serta plasenta yang mulai terhubung dengan
tali pusat si bayi. Tali pusat berfungsi sebagai jalan masuknya asupan
makanan dan minuman yang di konsumsi oleh ibu si bayi.
6) Oviduk (Tuba Fallopi)
Tuba Fallopi merupakan saluran telur tuba fallopi ini memiliki fungsi
untuk membawa sel telur kedalam Rahim, bila dilihat dalam gambar, tuba
fallopi memiliki bentuk seperti cabang pada jari, cabang seperti jari ini biasa
disebut dengan fimbriare, fimbriare ini bermanfaat ntuk menjangkau ke dalam
rongga panggul dan bermanfaat untuk mengambil telur, seperti layaknya jari,
dia akan berfungsi untuk mengambil hal yang ada didalamnya dan kemudian
dilepaskan pada jalur yang sudah seharusnya. Sel telur ini akan di alurkan ke
dalam Rahim.
Fungsi tuba falopi :
1. Tempat pertumbuhan pembuahan pada janin, sebelum janin itu masuk
ke dalam rahim.
2. Sebagai alat untuk menangkap ovum.
3. Digunakan sebagai alat pembuahan atau tempat fertilisasi.
4. Merupakan saluran dari ovum dan sperma sehinggg menghasilkan
pembuahan yang berbentuk janin.
7) Vulva
Organ reproduksi luar wanita yaitu vulva. Vulva banyak disusun oleh
jaringan lemak. Daerah ini disebut Mons pubis (mons veneris). Vulva adalah
4
jaringan di sekitar liang vagina, yang merupakan bagian paling luar dari
keseluruhan sistem reproduksi wanita.
8) Ureter
Ureter memiliki fungsi yang penting yaitu menghantarkan urin dari ginjal
menuju kandung kemih. Lapisan dinding ureter yang terdiri dari otot - otot
polos sirkuler dan longitudinal menimbulkan gerakan - gerakan peristaltik
(berkontraksi) setiap 5 menit sekali guna mendorong air kemih kemudian
disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke
dalam kandung kemih. Sewaktu masuk kandung kemih dinding atas dan
dinding bawah ureter akan tertutup dan pada saat kandung kemih penuh akan
terbentuk katup (valvula) yang mencegah kembalinya urin dari kandung
kemih.

9) Kandung Kemih (Vesika Urinaria)


Kandung Kemih (Vesika Urinaria) merupakan salah satu organ dalam
sistem eksresi manusia (urin) yang berfungsi untuk menampung urin
sementara sebelum dibuang melalui proses Buang Air Kecil (BAK). Kandung
kemih merupakan organ berbentuk seperti kantong yang disusun oleh otot
yang saling beranyaman. Organ ini terletak di rongga pelvis, dibelakang pubis.
Normalnya kandung kemih menyimpan sekitar 500 ml urin. Dalam keadaan
kosong vesika urinaria berbentuk oval seperti buah pir dan lokasinya terletak
di dalam rongga perlvis. Ketika berisi urin, maka dinding atas dari vesika
urinaria ini akan masuk ke daerah abdomen.

Proses reproduksi perempuan atau yang sering disebut dengan oogenesis yaitu
berlangsung pada organ reproduksi perempuan, sel pemula dalam ovarium telah
ada dan mulai berkembang sejak masih dalam bentuk janin. Sel pemula atau yang
biasa disebut dengan oogenium dalam ovum, merupakan sel yang nantinya akan
berkembang menjadi sel oosit primer dan terus berkembang. Sel oosit primer
yang terdapat dalam tubuh janin telah berkembang sampai dalam tahapan profase
dalam pembelahan meiosis saat janin tersebut telah lahir. Setelah itu, sel ini akan
beristirahat sampai permpuan tersebut berada dalam masa pubertas.

Ketika perempuan telah memasuki masa pubertas maka terjadilah proses


oogenesis.yaitu mulainya pembelahan  Sel oosit primer secara meiosis yang akan

5
menghasilkan 2 sel berlainan ukuran. Satu sel akan berukuran kecil memiliki
badan polar yang akan membelah dengan lambat, lalu akan membelah lagi
menjadi 2 badan polar lagi. Sedangkan sel yang lain di sebut dengan oosit
sekunder sel dan memiliki ukuran lebih besar.  Oosit skunder inilah yang akan
melakukan pembelahan meiosis yang mana akan menghasilkan ovum tunggal dan
badan polar yang kedua kalinya. Ovum ini memiliki ukuran yang lebih besar dari
badan polarnya.

Seperti proses reproduksi pada laki laki, pada perempuan organ reproduksi
juga dipengaruhi oleh hormone hormone yang di sekresikan oleh masing masing
kelenjar yang berperan. Hormon yang membantu pembentukan sel sel reproduksi
pada wanita adalah FSH, LH, esterogen dan progesteron yang mana di hasilkan
dari kelenjar hipofisis.

pertumbuhan sel sel folikel yang berada di sekitar ovum dibantu oleh hormon
FSH, atau Folikel Stimulating Hormon. Sel sel ovum yang tumbuh dengan
sempurna akan dimatangkan dengan bantuan hormone esterogen yang berasal
dari sel yang menyelubungi sel ovum, yang bernama sel graaf. Dengan adanya
hormone esterogen inilah yang akan merangsang kelenjar hipofisis yang bekerja
untuk mensekresikan hormone LH. Sekresi dari kelenjar hipofisis ini lah yang
akan membantu terjadinya ovulasi, kemudian LH akan merangsang beberapa
folikel kosong untuk menjadikannya badan kuning atau di kenal dengan corpus
luteum.

Corpus luteum menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi sebagai


penghambat, atau memperlambat sekresi FSH dan LH. Setelah itu, corpus luteum
ini akan mengecil yang kemudian menghilang. Setelah badan kuning tersebut
hilang, maka progestron yang diproduksi di dalam tubuh juga tidak terbentuk
lagi. Hal ini mengakibatkan FSH kembali terbentuk. Dan mulai kembali proses
oogenesis dari awal.

Proses reproduksi antara laki laki dan perempuan memiliki perbedaan pada
pembentukannya. spermatogenesis yang terjadi pada laki laki bisa selalu terjadi
selama ia hidup dan pelepasan spermatozoa dapat dilakukan setiap saat. Selain
itu, setiap ejakulasi pada pria bisa menghasilkan 300 juta sampai 400 juta sel

6
sperma . sedangkan pada perempuan, proses ovulasi hanya terjadi setiap 28 hari
sekali dan akan berakhir pada usia 40 sampai 50 tahun saja. Perempuan hanya
mampu menghasilkan 400 sel ovum selama ia hidup, Padahal jumlah oosit primer
yang ada pada ovarium seorang bayi perempuan berisi sampai 1 juta.

2. Sistem Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria dirancang untuk dapat menghasilkan, menyimpan, dan


mengirimkan sperma. Sperma tersimpan dalam cairan yang terlindung dan
bergizi, yaitu air mani. Berikut ini bagian bagian sistem reproduksi yang terdapat
pada pria
1) Skrotum
Skrotum atau yang biasa disebut dengan kantung elir ialah kantung yang
terdiri dari kulit dan otot  yang berfungsi untuk melindungi testis atau buah
Zakar. Skrotum ini sendiri terletak di sekitar penis dan juga anus serta terletak
di dekat Perineum. Skrotum pada manusia, rambut kemaluan akan mulai
muncul ketika seseorang telah mengalami tahap-tahap pubertas atau tahap
pendewasaan diri. Suhu di dalam skrotum bisa mencapai 2ºC lebih rendah dari
pada suhu di dalam rongga perut
2) Testis
Testis adalah jumlah satu pasang jamak atau biasa disebut dengan testes.
Testis merupakan organ reproduksi jantan yang memiliki fungsi menghasilkan
sel kelamin. Testis memiliki bentuk oval dan terletak  di dalam skrotum atau
kantung pelir yang berupa lipatan dinding tubuh. Testis juga memiliki lipatan-
lipatan saluran tubulus seminiferus atau merupakan saluran tempat
pembentukan sperma, dan sel-sel Leydig yang berfungsi sebagai sel penghasil
hormone etstosterone yang menyebar diantara tubulus seminiferus. Dinding
yang terdapat di dalam lipatan tubulus seminiferus terdapat jaringan ikat dan
jaringan epithelium germinal atau jaringan epithelium benih yang memiliki
fungsi dalam pembentukan sel sperma atau spermatogenesis.
3) Epididimis
Epididimis adalah saluran yang muncul dari testis, yang memiliki bentuk
berkelok-kelok dan berada diluar permukaan testis serta memiliki panjang

7
sekita 6 mm. Epididimis memiliki peran sebagai tempat untuk mematangkan
Sel Sperma yang akan di keluarkan pada organ reproduksi wanita untuk proses
pembuahan sel telur. Selama proses ini sperma akan menjadi motil dan akan
mendapatkan kemampuan untuk Membuahi.
4) Vas Deferen
Vas Deferen adalah saluran lurus yang  mengarah keatas yang merupakan
kelanjutan dari sebuah epididimis dan pada ujung salurannya berada di dalam
kelenjar prostat. Vas Deferen berfungsi sebagai saluran jalannya sperma dari
epididimis menuju vesikula seminalis atau biasa disebut dengan kantung
semen/kantung mani.
5) Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis kantung ini berupa kantung kelenjar yang berbentuk
tidak rata atau memiliki lekukan-lekukan. Dinding dari vesikula seminalis
yang berperan menghasilkan cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan
memiliki sifat basa atau alkalis. Vesikula seminalis juga mampu
menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan yang di hasilkan
dari vesikula tersebut mengandung mukus atau lendir, gula fruktosa yang
berfungsi sebagai penyedia energi untuk mempermudah pergerakan sperma,
enzim, vitamin serta hormon prostagladin yang berperan untuk mempermudah
proses pembuahan.
6) Uretra
Uretra memiliki jumlah satu buah, Uretra adalah saluran yang berada
disepanjang Penis,dan mempunya lubang keluar di ujung Penis. Uretra
memiliki peran sebagai saluran keluarnya Urine dan saluran keluarnya Air
Mani atau Sperma.
7) Kelenjar Prostat
Kelenjar Prostat terdapat di bagian bawah kandung kemih yang berfungsi
menghasilkan getahnya secara langsung ke dalam uretra yang berupa cairan
encer berwarna putih seperti susu yang mempunyai kandungan berupa enzim
antikoagulan serta asam sitrat yang berfungsi sebagai nutrisi bagi sperma.
8) Kelenjar Cowper atau Kelenjar Bulbouretra
Kelenjar Cowper berjumlah satu pasang dan letaknya berada di bawah
Kelenjar Prostat. Kelenjar Cowper merupakan kelenjar yang mensekresikan
getahnya ke dalam Uretra yang berupa Mukus atau lendir yang berwarna
8
jernih dan memiliki sifat basa yang dapat menetral kan zat asam pada Urin
yang tertinggal di sepanjang Uretra.
9) Penis
Penis merupakan organ yang bersifat Erektil yang tersusun dari tiga
bagian tabung Erektil, yaitu sepasang Corpora Cavernosa dan sebuah Corpora
Spongiosa yang ketiganya akan berakhir pada gland penis, disekitar tabung
diliputi oleh jaringan ikat dan memiliki banyak otot-otot polos. Ketiga tabung
inilah yang akan berperan dalam proses eskresi dan ejakulasi. Penis juga
dilapisi oleh kulit yang sangat tipis dan halus dengan di bagian ujungnya yang
melipat dan biasa disebut dengan preputium. Pada bagian inilah yang nantinya
akan dipotong saat khitan atau biasa di sebut dengan sunat. Selain itu, penis
juga memiliki kelenjar keringat, kelenjar lemak, dan folikel rambut.
10) Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi memiliki jumlah satu pasang. Saluran ejakulasi merupakan
saluran pendek yang menghubungkan antara uretra dan duktus vesikula
seminalis.

Organ reproduksi pada laki laki berfungsi sebagai alat untuk memproduksi dan
mematangkan spermatozoa, ini yang menyebabkan mengapa proses atau cara
kerja organ reproduksi pada laki laki disebut juga proses spermatogenesis. Proses
spermatogenesis berawal dari matangnya spermatogenium dan menjadi
spermatosit primer. Tempat terjadinya proses spermatogenesis ada pada bagian
testis. Pada prosesnya, Spermatosit primer akan mengalami pembelahan sel
miosis lalu menjadi spermatosit skunder.  Setelah mengalami pembelahan miosis,
akan mengalami penbelahan kembali menjadi spermatosit sekunder. Kemudian
membelah kembali menjadi spermatid, lalu mengalami diferensiasi menjadi
spermatozoa. Selama proses pembelahan, hormone testosterone yang berasal dari
kelenjar testosterone sangat berperan.

Ketika proses spermatogenesis telah selesai dengan sempurna, maka kelenjar


testosterone akan menghentikan hormone testosteronenya untuk sementara. Lalu
perannya akan diambil alih oleh sel sertoli yang ada dalam tubuh, sel ini akan
memproduksi hormone inhibin. Hormone ini berfungsi member umpan balik pada

9
kelenjar hipofisis adar dapat menghentikan produksi dan sekresi hormone FH dan
FSH.

Sel sel induk spermatozoa Atau spermatogenium, terdapat pada bagian yang
dimanakan tubulus seminiferus. Dengan bantuan sel leydig yang juga terdapat
diantara tubulus seminiferus, sel ini menghasilkan hormone testosteron. Sel ini
membutuhkan sekresi hormone inhibin dari sel serotoli, yang mampu merangsang
hipofisis untuk mensekresi hormone FH dan FSH.

Kelenjar hipofisis menghasilkan dua hormone yang berperan aktif dalam


reproduksi pada laki laki. FSH atau Folikes Stimulating Hormon atau hormone
perangsang folikel dan Lutein hormone atau biasa disebut juga LH. Hormone LH
mampu merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormone testosterone.
Dengan adanya pemicu hormone testosterone ini lah yang akhirnya memunculkan
pertumbuhan sekunder pada sifat kelamin laki laki seperti tumbuhnya jakun, bulu
bulu pada alat kelamin dan ketiak, serta membidangnya dada. Sedangkan
hormone FSH bekerja sebagai perangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein). Zat ini berguna untuk merangsang spermatogenium
agar segera memulai proses spermatogenesis.

Sel spermatozoa ini akan keluar melalui penis bersama dengan cairan cairan
yang di hasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat, serta kelenjar
cowper melalui saluran uretra yang ada pada penis. Saluran uretra ini juga yang
menyalurkan air seni. Cairan spermatozoa dan cairan cairan yang keluar dari
kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper inilah yang di
sebut dengan air mani atau sperma laki laki, hal ini juga biasa disebut dengan
proses ejakulasi.  Ketika laki laki mengalami proses ejakulasi, biasanya kelenjar
kelenjar ini juga bisa keluar dari penis. Bahkan bisa sampai 300 sampai 400 juta
sel spermatozoa.

Tujuan suatu proses spermatogenesis merupakan pemasakan spermatosit


menjadi spermatozoa yang terjadi dalam epididimis dalam testis laki laki.
Pembentukannya membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 2 hari berturut turut.

10
C. Sistem Reproduksi Pada Hewan
Sistem reproduksi pada hewan dapat dikelompokkan menjadi hewan
vertebrata dan hewan invertebrata sebagai berikut ini.

1. Sistem Reproduksi Hewan Vertebrata


Vertebrata (hewan bertulang belakang) hanya dapat berkembang biak
secara seksual (generatif). Reproduksi atau perkembangbiakan secara generatif
melibatkan peleburan (fertilisasi) dua macam sel gamet, sperma (gamet jantan)
dan ovum (gamet betina). Individu yang terbentuk akan mewarisi kedua sifat
induk yang akan memunculkan sifat yang menonjol. Kombinasi genetik pada
reproduksi seksual meningkatkan variasi genetik pada tingkat spesies. Reproduksi
seksual menghasilkan individu baru yang tidak sama persis dengan induk.
Berdasarkan tempat bertemunya sel gamet, reproduksi dibedakan menjadi
fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal.
1) Fertilisasi Internal
Fertlisasi internal adalah peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina
terjadi di dalam tubuh hewan betina. Pada mekanisme ini hewan akan
dilengkapi dengan alat kopulasi. Alat kopulasi ini akan membantu
menghantarkan pertemuan sel gamet. Penis merupakan alat kopulasi pada
beberapa jantan, dan vagina alat kopulasi pada hewan betina. Hewan jantan
melepaskan berjuta-juta sel gamet melalui alat kopulasi ke dalam alat
reproduksi betina. Kemudian sel-sel sperma ini akan “berlari” mencari
keberadaan ovum, hanya satu sperma yang dapat membuahi satu telur. 
2) Fertilisasi Eksternal
Peleburan sel gamet jantan (sperma) dan sel gamet betina (ovum) yang
terjadi di luar tubuh. Hewan jantan akan merangsang hewan betina untuk
menyemprotkan ovum, sedang hewan jantan akan melepaskan sel spermanya
di wilayah yang berair. Diperlukan media air untuk memperantai pertemuan
kedua sel gamet ini. Oleh karena itu, peleburan macam ini biasanya terjadi
pada hewan-hewan di lingkungan akuatik, seperti ikan dan katak. Selain itu,
wilayah berair akan melindungi telur-telur embrio dalam masa
perkembangannya, hal ini dikarenakan telur embrio yang terbentuk tidak
memiliki cangkang dan memerlukan kadar kelembapan yang tinggi. Jika telur-
telur ini dipindahkan ke wilayah yang kering (daratan) maka menyebabkan
11
telur-telur ini mengering dan akan merusak perkembangan embrio. Pada
beberapa hewan air, telur akan berkembang menjadi bentuk larva bersilia yang
akan mengembara menempel di dasar perairan membentuk koloni baru, atau
fase sesil (menempel didasar perairan) untuk perkembangan vegetatif.
Contohnya ditemukan pada spons, ubur-ubur, dll.

2. Sistem Reproduksi Hewan Invertebrata


Seperti halnya pada tumbuhan, perkembangbiakan pada invertebrata (hewan
tanpa tulang belakang) meliputi perkembangbiakan secara seksual (generatif) dan
aseksual (vegetatif) sebagai berikut.
1) Reproduksi Seksual (Generatif)
Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-
kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga
reproduksi secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a) Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa
dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan
dan semut jantan.
b) Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.
Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya
misalnya Paramecium. Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang
tidak sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet
pada Plasmodium, dan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.

Pembiakan seksual lainnya dapat kita temukan pada

a. Hydra
Selain berkembang biak secara aseksual (bertunas), Hydra juga dapat
berkembang biak secara seksual. Perkembangbiakan secara seksual
dilakukan dengan pembentukan testis dan ovarium, yang terdapat pada satu
tubuh (hermafrodit). Alat tersebut masing-masing menghasilkan
spermatozoid dun ovum. Hasil pembuahannya adalah zigot yang
selanjutnya akan berkembang menjadi hewan baru.
b. Cacing pita

12
Tubuh cacing pita terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid.
Pada setiap proglotid terdapat ovarium yang menghasilkan ovum dan testis
yang menghasilkan sel sperma. Bila sel telur dan sel sperma sudah masak,
maka terjadilah pembuahan didalam proglotid yang menghasilkan zigot.
c. Cacing tanah
Dalam tubuh cacing tanah terdapat beberapa segmen yang kulitnya
menebal disebut klitelum. Dalam segmen tersebut terdapat testis yang
membentuk spermatozoid, dan ovarium yang membentuk ovum. Walaupun
ovum dan spermatozoid terdapat dalam satu tubuh, cacing tanah tidak
pernah mengadakan pembuahan sendiri, tetapi melakukan perkawinan
dengan mempertukarkan spermatozoid (perkawinan silang).
d. Serangga
Pada beberapa jenis serangga, misalnya lebah madu (Apis indica), terdapat
koloni yang terdiri atas ratu yang fertil, pejantan fertil dan mati setelah
kawin, dan  pekerja yang mandul (steril). Pada waktu kawin, sperma dari
jantan disimpan dalam kantung sperma di induk betina. Sperma ini
merupakan cadangan sperma selama ratu hidup. Bila telur yang telah
matang dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan berkembang menjadi calon
ratu, calon pekerja atau prajurit, sedangkan yang tidak dibuahi
(partenogenesis) akan berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja dan
prajurit menjadi mandul (streril) karena pengaruh lingkungan, yaitu kurang
makan.
2) Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi yang terjadi tanpa proses peleburan sel gamet. Individu baru
muncul dari bagian tubuh induk. Beberapa hewan melakukan reproduksi
aseksual, karena bagian dari siklus hidupnya, dan beberapa karena pengaruh
lingkungan yang ekstreme. Sifat individu yang terbentuk
dari reproduksi aseksual adalah 100% mirip dengan induk. Oleh karena itu,
terdapat sedikit variasi genetik yang ditemukan pada individu hasil reproduksi
ini. Macam-macam reproduksi aseksual antara lain sebagai berikut.
1. Membelah Diri
Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada protozoa
(hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Paramaecium, dan Euglena.
Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel menjadi
13
dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang
masing-masing menyelubungi masing-masing nukleus tersebut.
Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menyempit dan diikuti pemisahan
yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang
menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista
yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah
diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran
yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik, dinding kista akan
pecah dan individu-individu baru akan keluar, tumbuh dan berkembang
menjadi Amoeba dewasa.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memotong bagian
tubuh, kemudian potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu baru.
Hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing
Planaria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi.
Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing
potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria.
3. Pembentukan Tunas
Tunas adalah cara perkembangbiakan di mana individu baru
merupakan bagian tubuh dari induk yang terlepas kemudian tumbuh.
contoh Hewan yang berkembang biak dengan membentuk tunas ialah
Hydra sp. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa.
Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya.
Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur,
hewan karang, dan anemon laut.
4. Sporulasi (Pembentukan Spora)
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel)
yang menghasilkan spora. Hewan yang melakukan reproduksi dengan
sporulasi adalah Plasmodium sp. Plamodium adalah protozoa bersel satu
yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya,
plasmodium mengalami dua fase, yaitu fase generatif dan fase vegetatif.
Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina,
sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit
malaria.
14
D. Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan
Reproduksi pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi reproduksi seksual
(generatif) dan reproduksi aseksual (vegetatif).
1. Reproduksi Seksual (Generatif)
Proses reproduksi generatif adalah perkembangbiakan secara seksual yaitu
memerlukan gamet jantan dan betina. Proses reproduksi tumbuhan berbiji diawali
oleh proses penyerbukan dan dilanjutkan dengan proses pembuahan. Dari proses
pembuahan inilah dihasilkan buah dan/atau biji tumbuhan. Dari biji tumbuhan
inilah akan tumbuh - tumbuhan - baru.
1) Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka adalah menempelnya serbuk sari
ke mikrofil (liang bakal biji) dan terjadi pembuahan tunggal.
Alat reproduksi gymnospermae berupa strobilus jantan dan strobilus betina.
Proses penyerbukan pada gymnospermae umumnya dibantu oleh angin.
Contoh tumbuhan berbiji terbuka ini antara lain melinjo, pinus, damar, pakis
haji dan cydas.
2) Penyerbukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka adalah menempelnya serbuk sari ke
kepala putik dan terjadi pembuahan ganda. Alat perkembangbiakan
angiospermae adalah bunga. Bunga meliputi berdasarkan perhiasan bunga dan
alat kelamin bunga.
a. Perhiasan bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga.
b. Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan).
Bagian sebelah dalam dari lingkaran perhiasan bunga adalah alat kelamin
bunga. Bagian alat kelamin bunga terdiri dari benang sari sebagai alat
pembiakan jantan dan putik sebagai alat pembiakan betina. Benang sari
berada pada lingkaran sebelah luar dari putik.

2. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)


Reproduksi aseksual/vegetatif merupakan cara reproduksi (perbanyakan diri)
tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Artinya, satu induk tumbuhan dapat

15
memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan
induk. Reproduksi vegetatif dapat terjadi secara alami dan buatan (artifisial).
1) Reproduksi Vegetatif Alami
Reproduksi vegetatif alami merupakan cara perbanyakan yang dilakukan
tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Berikut ini beberapa bagian
tumbuhan yang berperan dalam reproduksi vegetatif alami.
1) Rhizoma
Rhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang yang tumbuh menjalar
secara horizontal di dalam tanah menyerupai akar. Contohnya kunyit,
temulawak, jahe, lengkuas, alang-alang, dan lain-lain.
2) Stolon
Stolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas tanah.
Jika batang tersebut tertimbun tanah, bagian buku-buku (ruas) stolon akan
tumbuh menjadi individu baru. Contohnya arbei (stroberi), dan daun kaki
kuda (Centela asiatica).
3) Umbi Lapis
Umbi lapis (bulbus) merupakan batang berukuran pendek di dalam tanah
yang dikelilingi oleh berlapis-lapis daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke
arah sampingdari bagian tubuh induk, biasanya dinamakan siung. Jika siung
dipisahkan dari induknya, siung tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan
baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa).
4) Tunas
Tunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas yang dapat tumbuh
menjadi tunas dan individu baru. Perkembangan tunas menjadi individu
baru dipengaruhi oleh lingkungan (kelembapan, suhu, pH, dan cadangan
makanan). Contohnya bamboo dan kelapa.
5) Umbi Batang
Umbi batang merupakan batang yang membengkak di dalam tanah dan
mengandung cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata (kuncup)
sehingga pada saat ditanam dapat tumbuh membentuk tunas dan akar baru.
Contohnya ubi jalar dan kentang.
6) Daun
Daun merupakan organ utama tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan tertentu,
daun berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada daun demikian terutama
16
bagian pinggirnya terdapat jaringan meristem yang dapat tumbuh
membentuk tunas dan akar (individu baru). Contohnya cocor bebek.
2) Reproduksi Vegetatif Buatan
Reproduksi vegetatif buatan merupakan cara perbanyakan tumbuhan
yang sengaja dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, manusia sengaja
memanfaatkan kemampuan meristematis tumbuhan untuk menghasilkan
lebih banyak keturunan. Cara perbanyakan ini dapat dilakukan dalam
waktu relatif lebih singkat dibandingkan dengan secara alami. Beberapa
usaha perbanyakan yang tergolong pada reproduksi vegetatif buatan
adalah sebagai berikut.
a. Mencangkok
Mencangkok merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk
mendapatkan keturunan yang sama seperti induknya dan cepat
berbuah. Cara mencangkok adalah dengan cara membuang sebagian
kulit dan kambium secara melingkar pada cabang batang , lalu ditutup
dengan tanah yang kemudian dibalut dengan sabut atau plastik dan
tanah. Setelah akar tumbuh, batang tepat di bawah cangkokan
dipotong kemudian ditanam. Contoh tanaman yang bisa dicangkok
Mangifera indica (mangga), Citrus sp.(jeruk), Psidium sp. (jambu),
Tamarindus indica (asam), Manilkara sp. (sawo), dan Nephelium
lappaceum (rambutan).
b. Menempel (Okulasi)
Menempel merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk
mendapatkan keturunan yang memiliki sifat berbeda dalam satu
pohon. Misalkan tanaman yang satu memiliki akar yang kuat, tahan
penyakit, tapi bunganya kurang baik, sedangkan tanaman yang lain
(biasanya berbeda dalam varietas) memiliki bunga yang baik, tetapi
akarnya kurang baik. Tumbuhan yang kedua ini dapat ditenpelkan
pada tumbuhan yang pertama (tumbuhan dasar). Contohnya mawar
(Rosa sp.), terung-terungan (Solanaceae), jeruk, mangga, dll.
c. Menyambung
Menyambung merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan
cara menyambung dua batang tanaman yang masih tergolong satu
spesies, satu genus, atau satu famili. Dalam menyambung kita
17
memindahkan ujung ranting, ujung batang, atau ujung cabang secara
keseluruhan (tanaman atas) kepada tanaman dasar. Kemudian pada
tempat sambungan tersebut diikat dengan tali. Contohnya Hevea
braziliensis (karet), dan pohon buah-buahan.
d. Menyetek
Setek merupakan usaha perbanyakan yang paling banyak dikenal
dalam masyarakat. Menyetek dilakukan dengn cara menanam
potongan batang tanaman. Setek dengan kekuatannya sendiri akan
menumbuhkan akar dan daun sehingga berkembang menjadi individu
baru. Perbanyakan dengan setek meliputi setek batang, setek daun,
setek akar, setek pucuk, dan setek umbi.
Cara setek banyak dipilih orang karena perbanyakan tanaman dengan
setek memiliki banyak keunggulan dibandingkan cara perbanyakan
vegetatif lainnya. Misalnya sifat tanaman yang dihasilkan sama
dengan induknya., bagian tanaman induk yang diperlukan untuk setek
hanya sedikit (tetapi dapat menghasilkan banyak bibit tanaman), dan
tidak memerlukanbanyak biaya. Selain itu, cara pengerjaan setek
tidak memerlukan teknologi yang rumit sehingga dapat dilakukan
oleh siapa saja. Contoh tanaman yang dapat disetek misalnya Manihot
sp. (ketela pohon), Pluchea indica (beluntas), Manihot utilissima (ubi
kayu), Dahlia variabilis (dahlia), Kalanchoe pinnata (cocor bebek),
Saccharum officinarum (tebu),dll.
e. Merunduk
Merunduk merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan
cara merundukkan (melengkungkan) cabang tanaman, kemudian
ditimbun dengan tanah. Sementara itu, ujung cabang dibiarkan
muncul di permukaan tanah. Bagian tanaman yang dirundukkan
(ditimbun) terlebih dahulu harus dikupas. Pada bagian yang ditimbun
tersebut akan tumbuh akar dan tunas. Contohnya pada tanaman
Alamanda (Alamanda cathartica), tebu (Saccharum officinarum), dll.
f. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan
sifat totipotensi tanaman. Totipotensi dalah kemampuan beberapa sel
tanaman yang masih dalam proses pertumbuhan untuk membentuk
18
individu tanaman dalam proses kultur jaringan. Melalui kultur
jaringan dapat diperoleh bibit tanaman dengan jumlah yang banyak
dalam waktu yang bersamaan. Kultur jaringan biasa dilakukan di
tempat yang steril, seperti laboratorium khusus kultur jaringan. Selin
itu, alat, bahan, dan pelaku kultur jaringan juga harus dalam keadaan
steril. Alat dan bahan dapat disterilkan dengan menggunakan autoklaf
selama 15 menit pada suhu C. Sementara itu, pelaku terutama bagian
tangan harus disemprot dengan alcohol sebelum bekerja. Jaringan
yang akan dikultur dapat berupa irisan yang sangat tipis dari ujung
akar, tunas, dan daun muda tanaman. Kemudian irisan tipis tersebut
ditumbuhkan pada suatu medium dengan cukup nutrisi. Untuk
memacu proses pembelahan sel, para peneliti biasanya memberikan
hormone pertumbuhan (misalnya auksin). Sel-sel harus dapat
membelah dan tumbuh dalam media tumbuh membentuk embrio dan
tunas hingga menjadi individu baru yang sama dengan induknya.
Contoh tanaman yang telah dikembangbiakan melalui kultur jaringan
antara lain anggrek dan wortel.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas. 
C.

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai