Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BIOLOGI

“REPRODUKSI”

Dosen Pengampu :

Ibu Awari Susanti M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 9

Ravika Mahera : 2213211038

Raudhatul Jannah : 2213211037

Luthfiah Nabila : 2213211030

Neysha Renanta : 2213211034

M. Arsyad Madani : 2213211031

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmatnya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Makalah ini diajukan guna untuk
ememnuhi tugas dari mata kuliah Biologi yang mana didalam nya menjelaskan
tentang system reproduksi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, dan untuk itu kami sebagai penulis dari makalah ini
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kedepannya.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. Pengertian Reproduksi.................................................................................................5
B. Reproduksi Pada Hewan..............................................................................................5
1. Reproduksi Secara Aseksual....................................................................................5
2. Reproduksi Secara Seksual.......................................................................................8
C. Reproduksi Pada Manusia............................................................................................9
1. System reproduksi laki laki......................................................................................9
2. System Reproduksi Wanita....................................................................................13
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup.....................................................17
1. Pembelahan Sel Zigot.............................................................................................18
2. Morfogenesis..........................................................................................................19
3. Deferensiasi Sel......................................................................................................19
4. Pertumbuhan..........................................................................................................20
BAB III.................................................................................................................................21
PENUTUP............................................................................................................................21
A. Kesimpulan................................................................................................................21
B. Saran..........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biologi adalah ilmu alam tentang makhluk hidup atau kajian sainstifik
tentang kehidupan. Sebagai ilmu, biologi mengkaji berbagai persoalaan yang
berkaitan dengan berbagai fenomena kehidupan makhluk hidup pada berbagai
tingkat organisasi kehidupan dan tingkat interaksinya dengan faktor
lingkungannya. Salah satunya ialah mengakaji tentang system reproduksi
makhluk hidup, mengkaji sel sel makhluk hidup, dan mengkaji pertumbuhan
makhluk hidup.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan untuk
melakukan perbanyakan diri atau bisa disebut dengan reproduksi. Reproduksi
untuk makhluk hidup yang ber sel satu dilakukan dengan cara pembelahan sel
yang dapat terjadi secara mitosis ataupun amitosis. Sedangkan untuk makhluk
hidup yang multiseluler reproduksinya terbagi dua tipe, yaitu seksual dan
aseksual.
Biologi tidak hanya membahas tentang system reproduksi saja.
Melainkan seluruh yang bergubungan dengan makhluk hidup. Hal itulah yang
membuat kami untuk membahasnya dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah ini ialah :
1. Apa itu pengertian reproduksi
2. Bagaimana system reproduksi pada hewan
3. Bagaimana system reproduksi pada manusia
4. Perkembangan makhluk hidup dewasa
5. Marfogenesis dan diferensiasi sel.

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah biologi. Selain itu, juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan
tentang reproduksi pada hewan dan manusia, perkembangan makhluk hidup
dewasa, dan marfogenesis serta diferensiasi sel.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Reproduksi
System reproduksi merupakan kegiatan berkembang biak untuk
menghasilkan keturunan dan bertujuan untuk mempertahankan proses
keberlangsungan spesies di dunia. System reproduksi melibatkan organ organ
reproduksi pada makhluk hidup.
system reproduksi berbeda antara jantan dan betina. Contohnya saja
system reproduksi pada manusia yang sudah pastinya berbeda struktur dan
fungsinya pada pria dan wanita. System reproduksi bisa juga diartikan sebagai
kumpulan organ internal dan eksternal yang bekerja sama untuk tujuan
prokreasi. Hal ini lah yang membuat banyak ahli berpendapat bahwa system
reproduksi adalah system yang paling penting di seluruh dunia.

B. Reproduksi Pada Hewan


Reproduksi pada hewan pada umumnya dibagi menjadi 2 yaitu reproduksi
secara aseksual dan seksual:

1. Reproduksi Secara Aseksual


Reproduksi Aseksual pada hewan umumnya terjadi pada hewan
tingkat rendah atau Avertebrata. Reproduksi Aseksual artinya
reproduksi yang terjadi tanpa didahului dengan peleburan dua sel
kelamin yang berbeda jenisnya. Asesksual adalah reproduksi yang
tidak melibatkan meiosis, diploid, dan fertilisasi. (1)
Reproduksi aseksual dapat terjadi bila pembentukan individu baru
berasal dari satu induk dan tidak melalui peleburan atau perpaduan
dari dua sel kelamin. Individu yang dihasilkan secara aseksual akan
identik dengan induknya.
Reproduksi aseksual juga dapat berlangsung dengan cepat karena
tidak membutuhkan pasangan. Akan tetapi, keragaman akibat
reproduksi ini sangatlah rendah. Keragaman yang rendah disebabkan
tidak adanya terjadi pertukaran genetic. Individu bereproduksi dengan
DNA nya sendiri sehingga tidak terjadi rekombinasi DNA dan
individu baru yang dihasilkan sama persis dengan induknya.

5
Reproduksi aseksual pada hewan ada 4 jenis, yaitu pembelahan,
pembentukan tunas, fragmentasi, dan parthenogenesis.
a. Pembelahan
Pembelahan melibatkan pembelahan organisme ber sel
satu menjadi dua sel individu baru yang masing masingnya
memiliki nucleus.
Pembelahan tidak melalui tahapan seperti pembelahan
mitosis, dan contoh hewan yang berkembang biak dengan
membelah adalah Amoeba, plasmodium dan lain lain.

Gambar diatas merupakan contoh dari reproduksi


aseksual secara pembelahan pada Amoeba.

b. Pembentukan Tunas
Pembentukan tunas adalah cara hewan bereproduksi
dengan cara membentuk tunas dan menghasilkan individu
baru atau keturunannya.

Pembentukan tunas bisa dilihat dari adanya tonjolan


pada tubuh induk dan lama kelamaan akan menjadi
individu baru. Contoh hewan yang bereproduksi dengan
melakukan pembentukan tunas adalah Hydra sp, Porifera,
dan Coelenterata.

6
c. Fragmentasi
Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi terjadi
melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu pematahan atau
pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih.
Dan tahap kedua adalah regenerasi dimana
terbentuknya bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian
yang terpotong atau patah tersebut.
Sehingga pada akhirnya patahan atau potongan dari
tubuh (induk) akan terbentuk individu baru yang
mempunyai bagian tubuh lengkap.

Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan


fragmentasi adalah planaria dan karang.

d. Partenogenesis
Parthenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual
pada hwan dimana betina memproduksi sel telur dan
berkembang tanpa melalui proses fertilisasi.

7
Individu ini akan memiliki setengah kromosom tubuh
karena berasal dari sel haploid. Contoh hewan yang
melakukan proses reproduksi parthenogenesis adalah pada
kutu daun dan lebah. Kutu daunn betina dapat terus bertelur
tanpa adanya fertilisasi atau pembuahan dan telur yang
dihasilkan akan berkembang menjadi kutu betina pula
karena kromosom nya saling berhubungan.

2. Reproduksi Secara Seksual


Reproduksi Secara Seksual pada hewan melibatkan alat
reproduksi, sel kelamin atau gamet jantan dan gamet betina, serta
proses pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan pada hewan ada dua
jenis yaitu :

a. Pembuahan Internaal
Pembuahan Internal adalah Pembuahan yang terjadi di
dalam tubuh induk betina. Karena Jumlah sel telur dan
sperma yang dihasilkan sangat banyak, sehingga dapat
memperbesar peluang terjadinya pembuahan. Pada
fertilisasi internal, pembuahan yang terjadi dalam tubuh
induk betina. Jadi sperma dari induk jantan harus
dimasukkan ke dalam tubuh betina melalui kopulasi.

Bisa kita lihat didalam tubuh ayam dimana bagian yang


ditunjuk merupakan telur (anak) yang ada didalam tubuh
induknya karena adanya proses fertilisasi dari sang induk
(jantan).

8
b. Pembuahan Eksternal
Pembuahan Eksternal adalah pembuahan yang terjadi di
luar tubuh hewan. Pembuahan eksternal dapat dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu tipe acak dan tipe sarang. Pada tipe
acak, proses pelepasan sel telur dan sperma di lakukan di
sembarang tempat. Sedangkan pada tipe sarang, ada tempat
tertentu untuk melepaskan sperma dan sel telur, sehingga
peluang terjadinya pembuahan lebih besar.

Contoh pembuahan eksternal bisa kita lihat pada katak.


Dimana katak betina akan melepaskan sel telur nya ke
badan air agar kelembapannya tetap terjaga, dan katak
jantan pun juga akan melepaskan spermanya ke badan air
agar sel sperma dan sel telur bertemu dan secara tidak
sengaja terjadi proses pembuahan eksternal.

C. Reproduksi Pada Manusia


System reproduksi pada manusia diawali dengan adanya petemuan antara
sel ovum (wanita) dan sel sperma (laki laki) yang terjadi ketika proses
fertilisasi atau pembuahan. Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual
yang mana melibatkan organ organ reproduksi dari wanita dan pria. (2)

1. System reproduksi laki laki


Organ reproduktif pada pria dibagi menjadi dua bagian yaitu organ
reproduktif internal dan eksternal. Kedua bagian tersebut saling
berhubungan satu sama lain.
Organ-organ reproduktif internal terdiri dari gonad yang
menghasilkan menghasilkan sperma dan hormon reproduktif dan
kelenjar-kelenjar aksesoris yang menyekresikan produk produk

9
esensial untuk pergerakan sperma dan sekresi kelenjar. Organ
reproduktif internal terdiri dari :

a. Testis
Testis memiliki dua fungsi yaitu sebagai penghasil
sperma dan juga merupakan organ endokrin. Testis
terletak dan testis dikelilingi oleh beberapa lapis jaringan
ikat. Saluran tersebut adalah tubulus seminiferus
berfungsi tempat sperma terbentuk.

b. Duktus (saluran reproduksi)


Sperma dari testis ke luar tubuh melalui saluran
reproduksi. Saluran reproduksi meliputi epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi dan uretra. Epididimis
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma
sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas
deferens. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat
keluarnya sperma dari epididimis menuju vesikula
seminalis. Fungsi saluran ejakulasi untuk mengeluarkan
sperma menuju uretra. Uretra merupakan saluran akhir
reproduksi yang terdapat didalam penis. Uretra
membentang melalui penis dan membuka ke luar pada
ujung penis.

10
c. Kelenjar Aksesoris
Kelenjar aksesoris yang terdiri dari vesikula
seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretra atau
cowper menghasilkan sekresi yang berkombinasi dengan
sperma untuk membentuk semen, cairan yang
diejakulasikan.
 Vesikula seminalis
 Kelenjar prostat
 Kelenjar bulbouretra

Organ-organ reproduktif eksternal pria terdiri dari penis dan


skrotum.
a. Penis
Penis terletak menggantung di depan skrotum. Penis
merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang
satu sama lain dilapisi jaringan fibrosa yang terdiri dari
rongga-rongga seperti karet busa .

b. Skrotum
Skrotum adalah suatu lipatan tubuh yang
mempertahankan suhu testis 20 C dibawah suhu didalam
rongga perut. Skrotum merupakan kantong yang
didalamnya berisi testis. Skrotum berupa kantung yang
terdiri atas kulit tanpa lemak

Spermatogenesis merupakan pembentukan dan perkembangan


sperma yang berlangsung secara terus menerus dan dalam jumlah
besar pada laki-laki dewasa. Untuk menghasilkan ratusan sperma
setiap hari, pembelahan dan pematangan sperma terjadi di sepanjang
tubulus seminiferus yang menggulung di dalam kedua testis.
Proses Spermatogenesis terdiri dari tahap tahap berikut:
1. Spermatogonium
Spermatogonium memiliki kromosom yang berjumlah 23
pasang. Spermatogonium merupakan awal dari tahap proses
ini. Spermatogonium akan mengalami proses mitosis dan
berubah bentuk menjadi spermatosit primer atau pertama.

11
2. Spermatosit primer
Spermatosit sekunder memiliki kromosom yang
berjumlah 23 pasang. Spermatosit sekunder hasil dari
pembelahan spermatogonium secara mitosis. Spermatosit
primer akan mengalami pembelahan secara meiosis l dan
berubah bentuk menjadi spermatosit sekunder atau kedua.

3. Spermatosit sekunder
Spermatosit sekunder memiliki kromosom yang
berjumlah 23. Pada tahap proses ini keadaan kromosom
tidak berpasangan karena sudah mengalami pembelahan
meiosis l. Tidak lama kemudian, tahap proses ini terjadi
pembelahan lagi yaitu meiosis 2. Hasil dari pembelahan
tersebut yaitu Spermatid tahap 4.

4. Spermatid
Memiliki kromosom yang berjumlah 23. Spermatid
memiliki keadaan yang sama dengan spermatosit sekunder
atau yang kedua, yaitu keadaan kromosom yang tidak
berpasangan. Pada tahap ini, spermatid tidak mengalami
pembelahan lagi sesuai keadaan yang terjadi, melainkan
berdeferenisiasi menjadi spermatozoa pada induk telur.

5. Spermatozoa
Spermatozoa memiliki kromosom yang berjumlah 23.
Spermatozoa yang sudah selesai, akan menuju tempat
penyimpanan sperma sementara atau melalui testis.
Spermatogenesis menghasilkan 4 sel spermatozoa. Sperma
akan keluar pada kondisi epididimis sudah tidak bisa
tertampung. Sperma dapat membuahi ovum jika terjadi
fertilisasi atau penumpukan di organ bagian sekitar kelamin.

12
2. System Reproduksi Wanita
Organ-organ reproduktif internal wanita terdiri dari ovarium dan
saluran reproduksi

a. Ovarium
Perempuan mempunyai sepasang ovarium yang
mengapit uterus dan dipertahankan pada posisi di dalam
rongga abdominal oleh ligament.
Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari
terletak di kiri dan kanan uterus. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan melepaskan ovum pada saat kira-
kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovarium
juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

b. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada wanita terdiri atas tuba falopi
(oviduk), uterus dan vagina.
 Tuba falopi (oviduk)
Oviduk atau saluran telur membentang dari
uterus ke masing-masing ovarium.
Oviduk berjumlah sepasang dengan panjang
sekitar 12 cm dan oviduk berfungsi untuk
menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.

13
 Uterus
Uterus adalah organ yang tebal dan berotot
yang dapat mengembang selama masa kehamilan
untuk mengakomodasi fetus seberat 4 kg
 Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran
reproduksi bagian dalam wanita.
Vagina mempunyai dinding yang berlipat-
lipat dengan bagian terluar yaitu selaput berlendir
yang menghasilkan lendir oleh kelenjar bartholin
berperan pada saat rangsangan seksual.

Organ-organ Reproduktif Eksternal Vulva merupakan celah


paling luar dari organ kelamin wanita. Labia mayora membungkus dan
melindungi bagian vulva. Bukaan vagina dan bukaan uretra yang
terpisah terletak di dalam rongga yang dibatasi oleh sepasang lipatan
kulit tipis yang dinamakan labia monira.
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel gamet betina
(ovum) di dalam ovarium. Oosit yang masih immature atau yang
masih kecil tumbuh dan mencapai ukuran akhir di dalam ovari yang
kemudian oosit akan matang dan siap untuk dibuahi. Proses
pematangan oosit adalah peristiwa penting untuk potensi
perkembangan embrio.
Proses oogenesis terbagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap
penggandaan, tahap pertumbuhan dan tahap pematangan
1) Tahap Penggandaan
Tahap penggandaan terjadi pada ovarium janin ketika
masih dalam kandungan. Tahap penggandaan ini, sel
primordial mengalami pembelahan mitosis membentuk
oogonia yang bersifat diploid.
Oogonia mempunyai 23 pasangan kromosom. Pada
akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat
diploid ini telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap
pembelahan.

14
2) Tahap pertumbuhan
Tahap pertumbuhan berlangsung cukup lama
dibandingkan tahap sebelumnya. Pada tahap ini Semua
oogonia membelah secara mitosis dan Oosit primer. Oosit
primer ini berukuran besar Karena mengandung komponen
sitoplasmatik yang lebih banyak. Pada perkembangannya,
semua oosit membelah secara meiosis akan tetapi hanya
sampai fase profase dan kemudian mengalami fase istirahat
sampai masa pubertas yang ditandai dengan haid.

3) Tahap pematangan
Tahap pematangan yang dimulai pada masa puber. Saat
masa puber, oosit primer membelah secara meiosis I
menghasilkan oosit sekunder yang berukuran besar dan
badan polar I yang berukuran kecil. Tahap ini dimulai dari
anak perempuan yang memasuki masa pubertas dan pada
tahap ini terjadi perubahan hormonal.
Pada tahap pembelahan meiosis II, oosit sekunder akan
membelah menjadi dua sel, yakni yang berukuran normal
disebut ootid dan satu lagi berukuran kecil yang disebut
badan polar sekunder. Badan polar tersebut bergabung
dengan dua badan polar sekunder lainnya sehingga
diperoleh tiga badan polar sekunder.
Ootid lalu mengalami perkembangan lebih lanjut
menjadi ovum yang matang. Sedangkan ketiga badan polar
akan mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya
menghasilkan satu ovum.

15
Gambar dari proses spermatogenesis Gambar dari proses Oogenesis

Jika tidak dibuahi oleh sel sperma, sel telur yang sudah matang
akan ikut melebur dengan dinding ovarium dalam bentuk darah yang
disebut menstruasi. Wanita normal nya mengalami menstruasi setiap
bulan namun rentang siklus nya berbeda beda ada yang rutin haid
setiap 21-35 hari, ada yang lebih cepat atau lambat dari pada itu.

16
Dalam siklus menstruasi ada empat fase yaitu :
 Fase proliferasi
Yaitu siklus menstruasi sangat dipengaruhi oleh
kerja hormone kewanitaan. Dalam siklus menstruasi 28
hari fase proliferasi biasanya bertahan selama 8 hari.

 Fase ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari
indung sel telur. Sel telur akan bergerak ke saluran
Bernama fallopian tube (tuba falopi). Sel telur
menempel disana dan menunggu dibuahi sel sperma
laki laki. Ini adalah masa tersubur Wanita.

 Fase sekresi
Dalam fase ini Rahim mempersiapkan diri untuk
menampung sel telur yang telah dibuahi. Dinding
Rahim atau endotrium menebal karena membuat
cadangan darah dan juga jaringan untuk sumber nutrisi
sel telur yang dibuahi.fase ini berlangsung selama 14
hari.

 Fase menstruasi
Jika tidak ada sel telur dibuahi, setelah 14 hari sel
telur di tuba valopi akan mati. Darah dan jaringan di
dinding Rahim juga akan luruh. Ini di sebut siklus
menstruasi dan akan berulang terus sehingga Wanita
tidak subur lagi.

D. Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup


Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada
makhluk hidup, berupa perubahan ukuran yang bersifat ireversibel (tidak
berubah kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan
bentuk yang terjadi saat proses pertumbuhan berlangsung pada makhluk
hidup. Sedangkan perkembangan makhluk hidup adalah Proses menuju
tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk
hidup. Tahapan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut:

17
1. Pembelahan Sel Zigot
Sel zigot akan mengalami serangkaian pembelahan secara mitosis.
Sel anakan yang didapatkan menyusun diri sehingga akan terbentuk
rongga yang berisi suatu cairan yang disebut sebagai blastoseol.
Tahapan proses membentuk bola sel yang berongga disebut juga
blostula. (3)

Tahap pembelahan zigot dapat dilihat sebagai berikut :


 Tahap morula
Pada tahap ini, zigot mulai melakukan pembelahan
secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sek
menjadi empat sel, dan seterusnya.
Pembelahan ini terjadi secara terus menerus selama
perjalanan zigot menuju Rahim. Pembelahan ini lah yang
menghasilkan morula ayai satu koloni yang menyerupai
bola bulat.

 Tahap blastula
Tahap ini merupakan lanjutan dari morula yang terus
membelah. Bentuk blastula dimulai dengan perubahan sel
yang meleukuk dan tidak beraturan hingga menjadi bentuk
bulat yang sempurna.

 Tahap Gastrula
Gastrula adalah bentuk lanjutan dari blastula dimana
pelekukan tubuh sudah mulai semakin nyata dan terbentuk
lapisan dinding tubuh embrio serta rongga.

18
 Tahap organogenesis
Tahap organogenesis merupakan tahap pembentukan
organ organ tubuh. Pada tahap ini, lapisan embrionik akan
mengalami diferensiasi membentuk berbagai organ tubuh.

2. Morfogenesis
Marfogenesis adalah proses pertumbuhan sel individu menjadi
jaringan yang kemudian akan menjadi organ dan menjadi organisme.
Faktor yang mempengaruhi proses tersebut adalah faktor genetik dan
faktor lingkungan.

Contohnya pada manusia dimana marfogenesis terjadi didalam


kandungan. Janin mengalami proses pertumbuhan sel yang dimulai
dari zigot yang membelah hingga semakin bertambahnya usia
kandungan, maka bagian organ tubuh lainnya akan terbentuk hingga
menjadi bayi.

3. Deferensiasi Sel
Pengertian dari deferensiasi sel adalah proses ketika sel kurang
khusus menjadi jenis sel yang lebih khusus. Contoh pada tahap ini
adalah proses pembentukan sel saraf dan sel otot yang terjadi pada
hewan, sedangkan pada tumbuhan adalah pembentukan meristem
batang dan akar.

19
Kita bisa lihat pada gambar diatas dimana pada janin terjadi
diferensiasi sel. Janin mengalami pembentukan sel syaraf, sel darah,sel
lemak, dan lain lain sesuai dengan usia kandungan.

4. Pertumbuhan
Dan setelah terbentuk organ tubuh, selanjutnya pertumbuhan
makhluk hidup itu sendiri. Makhluk hidup akan menjadi lebih besar
yang disebabkan karena pembelahan sel atau pembesaran sel, atau bisa
juga karena kedua-duanya.

Contoh : pertumbuhan manusia dari bayi hingga menuju dewasa


dan lansia.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari rangkaian materi diatas dapat disimpulkan bahwa reproduksi adalah
kegiatan berkembang biak untuk menghasilkan keturunan dan bertujuan untuk
mempertahankan proses keberlangsungan spesies di dunia.
Pada hewan, reproduksi bisa terjadi secara seksual dan aseksual yang
mana proses reproduksi secara seksual adalah proses yang melibatkan alat
reproduksi, sel kelamin atau gamet jantan dan gamet betina, serta proses
pembuahan atau fertilisasi. Sedangkan reproduksi secara aseksual adalah
reproduksi yang terjadi tanpa didahului dengan peleburan dua sel kelamin
yang berbeda jenisnya.
Manusia bereproduksi secara seksual dan melibatkan organ organ
reproduksi antara laki laki seperti penis, testis, epididymis, dan lainnya
dengan organ reproduksi wanita antara lain tuba valopi, vagina, ovarium, dan
lain lain.
Setelah bereproduksi, maka makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan mulai dari pembelahan zigot, diferensiasi sel,
marfogenesis, dan menjadi dewasa.

B. Saran
Kami sadar jika makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kami selalu menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca untuk pembuatan makalah yang lebih baik kedepannya.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENALAN REPRODUKSI.


ACHMADFAUZI. 2, Sumatera Utar : Jurnal Informatika Kaputama (JIK), 2019,
Vol. 3. ISSN.

2. RanyEkawati. PENGANTAR KESEHATAN REPRODUKSI. Malang : Wineka


Media, 2019. ISSN.

3. aanwijzing. Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. aanwijzing.com.


[Online] aanwijzing, april 12, 2019. [Cited: september 22, 2022.]
https://www.aanwijzing.com/2016/07/Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Makhluk-
Hidup-Pelajaran-Biologi-SMP-MTs-Kelas-VIII.html.

4. Susilawati, Dr.Trinil. Spermatologi. Malang : Universitas Brawijaya Press, 2011.


ISBN.

22

Anda mungkin juga menyukai