“EMBRIOLOGI
DASAR”
DISUSUN OLEH :
ALHIKMAH FADHILAH
DEA ERZA
GITA RAHAYU
NUR SABILA
WULANDARI ZULIANTI
RAMADHANI RIZKI FAUZY
DOSEN PENGAMPUH :
AWARI SUSANTI M.SI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.Kamiucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW,beserta keluarga, para sahabat, dan juga kita semua para umatnya
sampai akhir zaman. Makalah ini kami buat sebagai tugas mata kuliah Biologi
Umum,dengan judul makalah “”, yang kami susun denganmaksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancarpembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semuapihak yang
telah membantu di makalah ini.Terlepas dari semua itu. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekuranganbaik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, kami menerimasegala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.Semogamakalahtentang Struktur dan Organisasi Tubuh
Hewan Vertebrataini bisa bermanfaat bagikami khususnya bagi para pembaca pada
umumnya. Terima Kasih.
Penyusun
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang yang melupakan pentingnya struktur dan fungsi hewan, ketika kita mempelajari
struktur dan fungsi hewan, kita akan mempelajari jaringan, organ dan sistem organ.
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama
untuk membentuk suatu organ.
Gabungan dari beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu di dalamtubuh disebut
sistem organ. Dalam makalah ini penulis akan membahas lebih detail tentang macam-macam
jaringan, fungsi dari organ dan sistem organ.
Menurut penulis bab ini penting sekali untuk di bahas karena dalam kenyataannya kita
sebagai makhluk ciptaan Tuhan kurang bersyukur atas segala nikmat yang telah Tuhan
berikan pada kita.
Contohnya saja ketika kita belajar tentang organ kulit, organ kulit terdiri dari
beberapa jaringan yaitu jaringan epitel, jaringan saraf, jaringan ikat, jaringan otot dan pembulu
darah. Bayangkan saja ketika dalam salah satu bagian tubuh kita tidak terdapat salah satu
jaringan diatas, itu akan sangat mengerikan sekali.
Hewan adalah organisme yang tidak mempunyai klorofil, mampu bergerak, dan
multiselular. Beberapa organisem tak memenuhi kriteria tetapi memperlihatkan persamaan
dengan sifat tersebut, sehingga kita dapat mengenalnya sebagai hewan. Dunia hewan umumnya
dibagi menjadi kurang lebih 25-30 filum yang berbeda.
Tiga dari filum-filum hewan tergolong makhluk dengan pola organisasi tubuh yang agak
sederhana. Kita anggap bahwa hewan-hewan ini primitif, atau merupakan keturunan dari bentuk
yang paling awal dari kehidupan. Hewan tersebut adalah spons, knidaria dan cacing pipih.
Hewan tingkat tinggi mempunyai struktur dan organisasi tubuh yang komplit (lengkap) dan
kompleks (rumit).
Didalam Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya organel
tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan hewan dan tumbuhan. Seperti pada
tumbuhan, sel-sel hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu
jaringan. Pada Pembahasan mengenai sub pokok bahasan ini masih bersifat umum dan
difokuskan pada struktur dan organisasi pada tubuh tumbuhan.
Dalam tubuh hewan, organ tubuh mempunyai organisasi tetentu yang disebut system organ.
Seluruh system organ bersama-sama dalam suatu kesatuan fungsional dalam tubuh makhluk hidup.
Organisasi adalah susunan dari bermacam bagian, sehingga merupakan kesatuan yang teratur,
sedangkan system adalah kesatuan yang memiliki unsur-unsur atau komponen atau bagian secara
structural ataupun organisatoris yang saling berinteraksi. Jadi struktur dan organisasi tubuh hewan
adalah susunan dari berbagaai macam bagian-bagian, sehinggah memiliki unsur secara
structural/organisatoris yang saling berinteraksi dalam tubuh hewan.
1. JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh,
rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
a. Sifat epitel
Disusun oleh sel – sel dan molekul ekstraseluler berbentuk matris.
Bentuk sel peyusun bervariasi bergantun pada fungsi dan letaknya.
Mempunyai sebuah permukaan yang tidak berhubungan dengan jaringan
lainnya.
Berfungsi sebaai enutup dan kelenjar.
Tidak terdapat material di antara sel – sel penyusunnya.
b. Tipe Sel
Epitel terbagi menjadi 2 kelompok berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu
epitel penutup dan epitel kelenjar.
1) Epitel Penutup
Adalah jaringan yang tersusun dalam bentuk lembaran – lembaran yang
menutup permukaan luar tbuh, rongga tubuh, atau saluran yang berhubungan
dengan permukaan tubuh. Selain sebagai penutup, epitel juga berfgsi untuk
proteksi dan adsorbs zat.
2) Epitel Kelenjar
Epitel kelenjar adalah jaringan yang terbentuk dari sel – sel yang terspesialisasi
untuk memproduksi sekret (getah cair). Molekul yang disekresikan biasanya
disimpan di dalam sel tepatnya di vakuola sekresi. Sel – sel epitel kelenjar
dapat mensekresi protein (pankreas), lemak (lemak ginjal danelenjar minyak
rambut),dan kompleks karbohidrat dan protein.
1) Pelindung atau proteksi, misal epitel pada kulit dan rongga mulut
2) Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
3) Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar
keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi
langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll).
4) Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium)
contoh yang terletak disekitar alat indra.
5) Sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai
penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga dapat
berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk
lewatnya urine.
6) Berdasarkan bentuk dan susunannya
jaringan epitel dibedakan menjadi :
o Epitel pipih berlapis tunggal l, antara lain terdapat pada pembuluh darah,
pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal.
Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
o Epitel pipih berlapis banyak, Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut,
epidermis, esofagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi
atau perlindungan.
o Epitel kubus berlapis tunggal, Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam
lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
o Epitel l Kubus Berlapis banyak Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar
minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
o Epitel Silindris Berlapis Tunggal l Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan
dalam lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas.
Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi
o Epitel Silindris Berlapis Banyak Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah
dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
o Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia) Terdapat pada
saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan. Fungsi
berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang
melewati permukaan.
o Epitel Transisional l Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat
digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya
berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.
2. JARINGAN IKAT
Jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat, penyokong, dan pemberi bentuk pada tubuh. Jaringan
penguat sering disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang. Yang termasuk
jaringan penguat yaitu;
Jaringan pengikat
Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat terdiri atas serabut sebagai
substansi dasar, sel-sel dan beberapa cairan ekstraselular (disebut matriks).
Jaringan ikat sebenarnya terdiri atas jaringan ikat longgar, ikat fibrosa, elastin
kuning.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua, yaitu jaringan ikat kolagen dan
jaringan ikat elastis. Jaringan ikat kolagen merupakan jaringan ikat padat
yang matriksnya mengandung berkas serabut kolagen yang padat. Contoh
dari jaringan ikat kolagen ini adalah tendon yang melekatkan otot pada
tulang.
Sementara jaringan ikat elastis adalah jaringan ikat padat yang matriksnya
hanya mengandung serabut elastis. Jaringan ikat elastis ini terletak pada
ligamen yang mengikat tulang-tulang dalam paru-paru, persendian, pita
suara, dan dinding trakea.
Sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena terbuat dari serabut
kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini bersifat fleksibel tetapi tidak
elastic. Fungsi jaringan ini adalah menghbungkan berbagai organ tubuh
seperti otot dengan tulang dan tulang dengan tulang. Terdapat pada selaput
urat, selaput pembungkus otot atau fasia, ligament dan tendon. Fasia adalah
jaringan pengikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan pengikat berbentuk seperti tali yang berperan
sebagai penghubung antar tulang.
Jaringan tulang merupakan jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong tubuh. Oleh
karena itulah jaringan tulang dilengkapi oleh rangka yang kaku. Jaringan tulang juga terdiri dari
sel-sel yang terdapat dalam matriks organik seperti pada jaringan ikat, tetapi matriks jaringan
tulang bersifat lebih keras. Pada hewan vertebrata ada dua jenis jaringan tulang, yaitu tulang
rawan (kartilago) dan tulang keras.
Tulang Keras
Tulang terdiri atas sel tulang (osteosit) yang tersimpan di dalam matriks
padat. Matriks tersebut terdiri atas garam kalsium protein terutama kolagen.
Lebih kurang 64% tulang tersusun oleh garam kalsium yang identik dengan
mineral hidroksiapatit, yaitu Ca3(PO4)2.CaCO3. Bahan – bahan organic yang
terkandung dalam jaringan ini antara lain kalsium, fosfor, bikarbonat sitrat,
magnesium, natrium, kalium, dan hidroksiapatit.
Tulang Rawan (Kartilago)
Kartilago tersusun dari sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam
rongga kecil (lakuna ). Jaringan tersebut mengandung matriks yang fleksibel
serta tidak memiliki saraf dan pembuluh darah. Kartilago berfungsi sebagai
rangka tubuh pada awal embrio , penunjang jaringan lunak / organ dalam,
dan pelican permukaan tulang dan sendi. Jenis kartilago dapat dibedakan
berdasarkan kandungan matriksnya, yaitu kartilago hialin, kartilago fibrosa,
dan kartilago elastis.
Jaringan darah
Darah adalah jaringan berupa cairan tubuh yang dialirkan melalui pembuluh darah.
Substansi interselular jaringan tersebut berupa plasma (cairan) dan zat padat. Lebih kurang 55%
dari jumlah darah merupakan plasma darah, sedangkan sisanya berupa substansi padat. Sebagian
besar substansi padat berupa sel – sel darah, protein, dan benda padat lain.
Jaringan darah mempunyai sifat dan ciri fisik yang berbeda dengan jaringan lainnya.
Jaringan ini berupa cairan dengan komponen utama :
a. Sel-sel darah atau bagian padat dari darah. Terdiri dari sel-sel darah merah (eritrosit)
dan sel darah putih (leukosit).
b. Keping-keping darah atau trombosit
c. Cairan darah atau plasma darah yang memiliki komponen utama air.
Pada umumnya, darah berfungsi mengatur suhu tubuh dan beberapa fungsi yang lain
berdasarkan jenis selnya. Eritrosit berfungsi mengangkut sari –sari makanan dan O2, serta
mengangkut zat sisa dan CO2 ke luar tubuh. Leukosit berfungsi membunuh kuman penyakit. Dan
trombosit berfungsi dalam penutupan luka dan proses pembekuan darah.
Limfe adalah jaringan getah bening yang mengangkut protein, lemak, dan zat- zat
lain dari jaringan tubuh ke dalam darah. Limfe mengalir dalam suatu pembuluh bernama
pembuluh limfe yang terletak sejajar dengan pembuluh darah balik (vena). Komponen utamanya
adalah air, yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa
limfosit dan granulosit.
3. JARINGAN OTOT
Jaringan otot merupakan jaringan yang berasal dari lapisan embrional dan disusun oleh
sel-sel khusus yang mampu berkontraksi karena mengandung miofibril sebagai elemen
kontraktil. Jaringan otot ini kira-kira membangun 40% dari berat tubuh vertebrata, termasuk
manusia. Fungsi jaringan otot pada hewan adalah sebagai alat gerak aktif karena kemampuannya
berkontraksi.
Jaringan otot tersusun dari sel – sel yang dapat berkontraksi sehingga mampu melakukan
pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein
kontraktif yang disebut myofibril. Miofibril tersusun dari aktin dan myosin. Sel tersebut
dikelilingi oleh lapisan yang disebut sarkolema. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung.
Jaringan saraf merupakan jaringan yang disusun oleh kumpulan saraf. Kumpulan
saraf ini disebut sebagai neuron. Neuron merupakan kesatuan fungsional dari sistem saraf
yang memiliki kemampuan menghantarkan impuls (konduktivitas), sehingga terjadi
komunikasi antara reseptor (sel atau organ penerima rangsang) dengan efektor (jaringan
atau organ yang memiliki reaksi langsung, seperti kelenjar atau otot). Jaringan saraf
sendiri memiliki sel-sel reseptor yang dibungkus jaringan ikat.
Jaringan saraf berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari bagian tubuh yang
satu ke bagian tubuh yang lain. Jaringan tersebut di susun oleh sel – sel saraf atau neuron
yang dapat ditemukan di otak, urat saraf, dan tulang belakang. Neuron ( Sel Saraf) terdiri
atas tiga bagian, yaitu dendrit, badan sel dan akson (neurit). Akson dilindungi selaput
myelin yang tidak berkesinambungan dan di beberapa tempat terdapat celah yang disebut
nodus ranvier. Pada selaput mielin terdapat Sel Schwann yaitu sel yang berfungsi untuk
membuat selaput myelin baru. Neuron dapat dibedakan berdasarkan fungsinya menjadi
tiga jenis, yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi (interneuron).
a. Neuron aferen,
menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang atau
otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.
b. Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron
intermedier terdapat di sistem saraf pusat. Neuron intermedier meneruskan
rangsang dari neuron aferen ke neuron eferen, atau ke neuron intermedier yang lain.
c. Neuron eferen,
meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang
dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron
aferen. Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut
juga neuron motorik.
1) Tulang tengkorak. Terdiri atas 28 buah. Tulang ini mempuntai fungi yang
amat penting yaitu melindungi otak, mata dan telinga bagian dalam. Fungsi
lainnya yaitu dapat membentuk wajah.
2) Tulang belakang. Terdiri atas 33 buah ruas tulang yang dapat dibagi menjadi
beberapa bagian, yaitu :
3) Tulang dada dan tulang rusuk. Tulang dada terdiri atas kepala, badan, ekor.
Sedangkan pada tulang rusuk terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3
pasang rusukpalsu, dan 2 pasang rusuk melayang.
Tulang rangka apendikular bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai
berikut:
1) Tungkai atas. Terdiri atas tulang selanka, tulang belikat, tulang lengan atas,
tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang telapak
tangan, tulang pergelangan tangan, tulang jari.
2) Tungkai bawah. Terdiri atas tulang pinggul, tulang paha, tulang tempurung
lutut, tulang betis, tulang kering, tulang pergelangan kaki, dan tulang jari
kaki.
b. Sistem Digestivus (pencernaan)
Pada hewan invertebrata, pencernaan makanan dilakukan oleh dengan cara yang
sangat sederhana, seperti amoeba dengan vakuola makanan, pada planaria dengan
gastrovaskuler. Pada hewan vertebrata saluran pencernaaan dibangun oleh mulut-
faring-oesophagus-lambung-usus halus (duodenum, yeyunum, ileum)-usus besar
(colon)-rectum-anus. Selain itu dilengkapi oleh kelenjar pencernaan yaitu hati dan
pankreas.
Pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu Pencernaan Mekanis dan Pencernaan
Kimiawi. Pencernaan Mekanis yaitu pencernaan dengan melalui proses mengunyah
dan gerak peristaltik. Dan pencernaan Kimiawi adalah pencernaan dimana proses
mengunyah dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan yang dikeluarkan di mulut,
lambung, usus halus, kantung empedu dll
a. Sistem muscular
Sistem muscular (otot) adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang
mengizinkan makhluk tersebut bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh
sistem saraf, walaupun beberapa otot (seperti otot jantung) dapat bergerak secara
otonom. Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam
otot, disimpan glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan
oleh otot untuk berkontraksi. Serat ototnya juga mengandung filament aktin dan
myosin sebagai alat gerak aktif. Sifat pelekat otot ada 2 yaitu Origo (bagian ujung
otot yang tidak mengalami perubahan saat kontraksi) dan Insersio (bagian ujung otot
yang ikut bergerak pada saat otot berkontraksi).
Macam-macam otot :
Otot rangka (otot lurik)
Ciri-ciri:
1) Berbentuk silinder dan panjang dan tidak bercabang.
2) Panjang sel berfariasi antara 3-4 cm.
3) Memiliki banyak inti sel yang terletak dibagian tepi sel.
4) Kotraksi otot lurik dibawah kesadaran.
5) Kontraksi otot lurik cepat dan kuat, serta dapat menimbulkan kelelahan.
6) Otot lurik melekat di bagian rangka.
Otot polos
Ciri-ciri:
1) Terdiri atas sel-sel benbentuk seperti gelondong, panjangnya anatara 30-200
milikron.
2) Memiliki 1 nukleus yang terletak ditengah bagian sel.
3) Kontraksi sel otot polos tidak dibawa pengaruh kesadaran (otot involunter).
4) Aktifitas otot polos tidak menimbulkan kelelahan.
5) Otot polos terdapat pada rongga tubuh, contoh saluran pencernaan.
Otot Jantung
Ciri-ciri:
1) Struktur otot jantung menyerupai otot lurik.
2) Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang 2 atau lebih.
3) Memiliki 1 atau 2 nukleus yang terletak ditengah sel.
4) Sel otot jantung di persarafi oleh system syaraf autonomy.
5) Kontraksi tidak dibawah pengaruh kontraksi kesadaran dan tidak
menimbulkan kaelelahan.
6) Bekerja seperti otot polos.
a. Sistem Respirasi
Sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada
hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan
untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma
menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan
ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem
pernapasan. Pada Amoeba, pengambilan oksigen belangsung secara difusi melalui
permukaan tubuh. Serangga melakukan dengan trakea yang tidak dapat dipakai untuk
memompa udara. Hewan air seperti ikan dan larva-larva menggunakan ingsan sebagai
organ resprasi. Pada katak, reptile, burung, dan mamalia alat pernafasan utama adalah
paru-paru. Pada ikan terdapat gelembung-gelembung udara dan pada burung
dilengkapi dengan pundi-pundi udara.
Gambar 3.1 Sistem respirasi burung Gambar 3.2 Sistem respirasi belalang
b. Sistem Sirkulasi
Merupakan system Peredaran darah pada hewan yang berfungsi membawa cairan
ke seluruh tubuh baik itu berupa darah maupun hemolimfa. Darah mengalir dalam
pembuluh darah dan hemolimfa mengalir ke dalam rongga tubuh (hemocoel).
Hemolimfa merupakan cairan berisi sel darah atau hemosit. Pada hewan terbagi
menjadi dua peredran darah, yaitu :
Peredaran darah terbuka
Adalah system peredaran darah dari jantung menyebar ke jaringan tanpa melalui
pembulu darah, dan nantinya akan kembali ke jantung melalui ruang antar
jaringan. Contoh : belalang.
Peredaran darah tertutup
Adalah system peredaran darah yang dibangun oleh jantung sebagai organ utama
dan pembulu darah arteri serta vena. Contohnya adalah ikan, katak, burung.
a. Sistem Saraf
Merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan
dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan
makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan luar maupun dalam. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen
yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf
tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. Berikut penjelasannya:
Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf.
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan
nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.
Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang.
Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat
benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh
beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin
tersebut dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan membentuk suatu
jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu
pembentukan neurit.
2) Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh
rangsangan adalah perubahan dari dingin menjadi panas, perubahan dari tidak
ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan, suatu benda yang menarik perhatian,
suara bisin, rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan, dan lain-lain. Impuls
yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai
berikut:
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat
singkat dan tidak melewati otak. Bagannya sebagai berikut :
a. Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
b. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang
masuk ke mata.
c. Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
d. Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
e. Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem
saraf. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf
otonom.
a. Sistem reproduksi
Pada hewan betina reproduksi dibangunoleh kelenjar-kelenjar kelamin betina
yang disebut ovarium, yang dilengkapi oleh sel telur. Pada hewan jantan kelenjar
kelamin disebut testis, yang menghasilkan spermatozoa dan sering dilengkapi dengan
kelenjar –kelenjar pembantu seperti kelenjar prostat, kelenjar bulbo urethrea, dan
vesikula seminalis.
b. Sistem endokrin (sitem kelenjar buntu)
Berbeda dengan system saraf yang berfungsi sebagai pengatur yang menekan
hubungan aktivitas tubuh dengan perubahan lingkungan, system hormone bekerja
mengatur yang lambat dan menekankan kegiatan dalam tubuh sendiri. Hormon adalah
zat kimia yang dibentuk oleh kelenjarendokrim, yaitu kelenjar yang eksresinya tidak
dikeluarkan dari tubuh. Kelenjar ini disebut jug kelenjar buntu. Berdasarkan fungsinya,
hormone dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Hormon umum
Yaitu hormone yang berfungsi mempengaruhi bagian-bagian tubuh di luar
kelenjar pembentuknya. Hormone umum adayang mempengaruhi semua sel tanpa
terkecuali.
2. Hormone local/spesifik.
Hormone ini berfungsi untuk mempengaruh sel-sel dalam organ pementuk
hormone tersebut. Contohnya yaitu hormone gastrointestinal.
Sekresi hormone dipengaruhi oleh factor saraf dan zat kimia. Zat kimia mungkin
berupa hormone lain, mungkin pula bukan. Misalnya pengeluaran hormone estrogen, yan
dipengaruhi oleh hormone gonadotrokpik yang fibentuk oleh hiposifa otak, dan kadar
glukosa dalam darah yang tinggi akan merangsang terbentuknya hormn insuin.